Anda di halaman 1dari 16

BAB 2

TINJAUAN TEORI DAN STUDI BANDING

2.1 Tinjauan Teori


Tinjauan teori menguraikan beberapa teori dan penjelasan, yaitu definisi apartemen,
klasifikasi apartemen, fasilitas pada apartemen, definisi retail serta definisi dan
klasifikasi sport center.

2.1.1 Definisi Apartemen


Menurut buku Kevin Lynch dan Gery Hack dengan judul Site Planning (1984 : 252)
Apartemen adalah sebagai unit hunian yang saling berbagi akses yang sama dan
dilingkupi oleh struktur kulit bangunan yang sama.

Menurut buku Samuel Paul dengan judul Apartments : Their Design and
Development (1967 : 6) Apartemen merupakan dasar dari kumpulan emosi.
Apartemen harus menjadi suatu wadah relaksasi untuk melepas lelah karena
kegiatan mencari nafkah serta bebas dari kebisingan, kecemasan, dan tekanan.
Apartemen harus memberikan keindahan, kenyamanan, keamanan, dan privasi bagi
keluarga yang tinggal di dalamnya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Apartemen merupakan tempat tinggal


(terdiri atas kamar duduk, kamar tidur, kamar mandi, dapur, dan sebagainya) yang
berada pada satu lantai bangunan bertingkat yang besar dan mewah, dilengkapi
dengan berbagai fasilitas (kolam renang, pusat kebugaran, toko, dan sebagainya);

2.1.2 Klasifikasi Apartemen


Klasifikasi Apartemen dapat dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu berdasarkan
tipe pengelolaan, sistem kepemilikan, tinggi dan besar bangunan, sirkulasi
horizontal, sirkulasi vertical, tipe unit, bentuk massa bangunan, golongan sosial dan
penghuni. Berikut penjabaran dari setiap klasifkasi apartemen, diantaranya sebagai
berikut:

10
11

Klasifikasi Apartemen Berdasarkan Tipe Pengelolaan, dibagi lagi berdasarkan jenis


pembiayaannya, yaitu Apartemen yang dibiayai oleh pemerintah, dan dibiayai oleh
swasta atau investor. Perbedaan antara kedua jenis apartemen ini umumnya
berpengaruh pada status kepemilikan unit-unit dalam apartemen tersebut. Berikut
penjelasannya adalah sebagai berikut:
a. Apartemen yang dibiayai oleh pemerintah
Apartemen yang dibiayai oleh pemerintah umumnya berharga murah dan
memiliki sistem sewa atau sistem beli dengan tipe kepemilikan bersama
(cooperative), dan seringkali dibangun untuk menampung masyarakat
kalangan bawah yang tidak memiliki tempat tinggal, disebut pula dengan
istilah rumah susun.
b. Apartemen yang dibiayai oleh swasta/investor
Apartemen yang dibiayai oleh investor swasta umumnya diperuntukkan bagi
kalangan menengah dan kalangan atas, dengan sistem sewa atau sistem beli
dalam bentuk condominium.

Klasifikasi Apartemen Berdasarkan Sistem Kepemilikan, Ada dua jenis apartemen


berdasarkan kepemilikan antara lain (Apartments:Their Design and Development,
1967 : 39-42) :
a. Apartemen dengan sistem sewa
Pada apartemen ini, penghuni hanya membayar biaya sewa unit yang
ditempatinya kepada pemilik apartemen dan biasanya biaya itu dibayarkan per
bulan ataupun per tahun. Biaya utilitas seperti listrik, air, gas, telepon
ditanggung sendiri oleh penghuni. Sementara biaya maintenance dan gaji
pegawai pengelola apartemen ditanggung oleh pemilik. Penghuni yang tidak
ingin tinggal lagi di apartemen tersebut harus mengembalikan apartemen
tersebut kepada pemiliknya, kemudian pemilik akan mencari lagi orang baru
untuk mengisi unit-unitnya yang kosong.
b. Apartemen Dengan Sistem Beli
Apartemen dengan sistem beli dapat terbagi lagi menjadi dua jenis yaitu:
12

1) Apartemen dengan sistem kepemilikan bersama (cooperative ownership).


Pada apartemen ini, setiap penghuni memiliki saham dalam perusahaan
pemilik apartemen serta menempati satu unit tertentu sesuai dengan
ketentuan perusahaan. Penghuni hanya bisa menjual unitnya kepada orang
yang telah dianggap cocok oleh penghuni apartemen lainnya. Bila terdapat
unit apartemen yang kosong, maka sahamnya akan dibagi rata diantara
penghuni dan mereka harus menanggung semua biaya maintenance unit
yang kosong tersebut, sampai unit tersebut ditempati oleh penghuni baru.
2) Condominium. Pada apartemen ini, setiap penghuni menjadi pemilik dari
unitnya sendiri dan memiliki kepemilikan yang sama dengan penghuni
lainnya terhadap fasilitas dan ruang publik. Penghuni bebas untuk menjual,
menyewakan ataupun memberikan kepemilikannya kepada orang lain. Jika
terdapat unit apartemen yang kosong, maka biaya maintenance unit itu
ditanggung oleh badan pengelola apartemen itu.

Klasifikasi Apartemen Berdasarkan Tinggi Dan Besar Bangunan (Akmal, 2007)


Apartemen terdiri atas :
a. High-rise Apartemen. Bangunan apartemen yang terdiri atas lebih dari sepuluh
lantai. Dilengkapi area parkir bawah tanah, sistem keamanan dan servis penuh.
Struktur apartemen lebih kompleks sehingga desain unit apartemen cenderung
standar. Jenis ini banyak dibangun di pusat kota.

b. Mid-Rise Apartemen. Bangunan apartemen yang terdiri dari tujuh sampai


dengan sepuluh lantai. Jenis apartemen ini lebih sering dibangun dikota satelit.
Low-Rise Apartemen. Apartemen dengan ketinggian kurang dari tujuh lantai
dan menggunakan tangga sebagaialat transportasi vertikal. Biasanya untuk
golongan menengah ke bawah.

c. Walked-Up Apartemen. Bangunan apartemen yang terdiri atas tiga lantai


sampai dengan enam lantai. Apartemenini kadang-kadang memiliki lift, tetapi
bisa juga tidak. Jenis apartemen ini disukai olehkeluarga yang besar (keluarga
inti ditambahan dengan orang tua). Gedung apartemen hanya terdiri dari dua
atau tiga unit apartemen
13

d. Garden Apartemen. Bangunan apartemen dua sampai empat lantai. Apartemen


ini memiliki halaman dan taman disekitar bangunan. Apartemen ini sangat
cocok untuk keluarga inti yang memiliki anak kecil karena anak- anak dapat
mudah mencapai ke taman. Biasanya untuk golongan menengah ke atas.

Klasifikasi Apartemen Berdasarkan Sirkulasi Horizontal pada apartemen adalah


berupa koridor. Berdasarkan macam bentuk koridor, apartemen dapat
dikelompokkan menjadi dua yaitu :
a. Single-Loaded Corridor Apartment, Apartemen dengan tipe koridor ini dapat
terbagi lagi menjadi dua yaitu :
1) Open corridor apartment. Koridor pada tipe ini bersifat terbuka dengan
pembatas terhadap ruang luar berupa tembok atau railing yang
ketinggiannya tidak lebih dari 1 – 1,5 meter.
2) Closed corridor apartment. Koridor bersifat tertutup oleh dinding, kadang
memiliki bukaan berupa jendela ataupun jalusi atau bahkan tidak ada
bukaan sama sekali.
b. Double-Loaded Corridor Apartment merupakan Tipe koridor pada apartemen
ini dikelilingi oleh unit-unit hunian sehingga seringkali terletak ditengah-
tengah bangunan (central corridor).

Klasifikasi Apartemen Berdasarkan Sirkulasi Vertikal. Berdasarkan sirkulasi


vertikal, apartemen dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu (Site Planning, 1984
: 280 – 281) :
a. Walk-up Apartment. Pada apartemen ini sirkulasi vertikal utamanya adalah
menggunakan tangga. Ketinggian bangunan apartemen ini maksimal hanya 4
lantai. Apartemen ini dirancang dengan koridor seminimal mungkin dan
kebanyakan unit hunian dekat dengan tangga sirkulasi. Apartemen ini dapat
dibagi lagi menjadi dua berdasarkan letak tangga sirkulasinya, yaitu :

1) Core – type walk up apartment. Pada apartemen tipe ini tangga sirkulasi
(stair core) dikelilingi oleh unitunit hunian. Berdasarkan jumlah unit hunian
yang mengelilinginya, apartemen ini dapat dibagi lagi menjadi 3 tipe yaitu:
a) Duplex : tangga sirkulasi apartemen dikelilingi dua unit hunian
14

b) Triplex : tangga sirkulasi apartemen dikelilingi tiga unit hunian


c) Quadruplex : tangga sirkulasi apartemen dikelilingi empat unit hunian
2) Corridor – type walk up apartment. Pada apartemen ini tangga sirkulasi
terletak di kedua ujung koridor. Dengan menggunakan tipe sirkulasi ini
dapat memperbanyak jumlah unit pada satu lantai.
b. Elevator Apartment. Pada apartemen ini sirkulasi vertikal utamanya adalah lift
dan memiliki sirkulasi vertikal sekunder berupa tangga yang seringkali juga
merupakan tangga darurat. Umumnya apartemen ini dilengkapi dengan lobby
atau ruang tunggu lift. Ketinggian bangunan umumnya diatas 6 lantai. Ada dua
macam sistem lift yang dapat digunakan pada tipe apartemen ini yaitu:

1) Lift yang digunakan berhenti di setiap lantai bangunan


2) Lift yang digunakan diprogram untuk berhenti hanya pada lantai- lantai
tertentu pada bangunan (Skip – floor elevator system). Umumnya sistem ini
digunakan pada apartemen dengan sistem penyusunan lantai Duplex.
Kelebihan sistem ini antara lain dapat mengurangi koridor publik dan
memperluas ukuran unit hunian pada lantai dimana lift tidak berhenti.
Kelemahannya terletak pada perlunya menambah tangga pada setiap unit
hunian.

Klasifikasi pada apartemen berdasarkan tipe unitnya ada empat (Akmal,2007),


yaitu.
b. Studio Unit. apartmen yang hanya memiliki satu ruang. Ruang ini sifatnya
multifungsi sebagai ruang duduk, kamar tidur dan dapur yang semula terbuka
tanpa partisi. Satu-satunya ruang yang terpisah biasanya hanya kamar mandi.
Apartemen tipe studio relatif kecil. Tipe ini sesuai dihuni oleh satu orang atau
pasangan tanpa anak. Luas minimal 20-35 m2.

c. Apartemen 1, 2, 3 Kamar / Apartemen Keluarga Pembagian ruang apartemen


ini mirip rumah biasa. Memiliki kamar tidur terpisah serta ruang duduk, ruang
makan, dapur yang bias terbuka dalam satu ruang atau terpisah. Luas
apartemen ini sangat beragam tergantung ruang yang dimiliki serta jumlah
15

kamarnya. Luas minimal untuk satu kamar tidur adalah 25 m2, 2 kamar tidur
30 m2, 3 kamar tidur 85 m2, dan 4 kamar tidur 140 m2.

d. Soft Loft adalah bangunan bekas gudang atau pabrik yang kemudian
dialihfungsikan sebagai apartemen. Caranya adalah dengan menyekat- nyekat
bangunan besar ini menjadi beberapa hunian. Keunikan apartemen adalah
biasanya memiliki ruang yang tinggi, mezzanine atau dua lantai dalam satu
unit. Bentuk bangunannya pun cenderung berpenampilan industrial. Tetapi,
beberapa pengembang kini menggunakan istilah loft untuk apartemen dengan
mezzanine atau dua lantai tetapi dalam bangunan yang baru. Sesungguhnya ini
salah kaprah karena kekhasan loft justru pada konsep bangunan bekas pabrik
dan gudangnya.
e. Penthouse Unit, hunian ini berada dilantai paling atas sebuah bangunan
apartemen. Luasnya lebih besar daripada unit-unit di bawahnya. Bahkan,
kadang- kadang satu lantai hanya ada satu atau dua unit saja. Selain lebih
mewah, penthouse juga sangat privat karena memiliki lift khusus untuk
penghuninya. Luas minimumnya adalah 300 m2.

Klasifikasi Apartemen Berdasarkan Bentuk Massa Bangunan. Ada 3 macam tipe


apartemen berdasarkan bentuk massa bangunannya yaitu (Apartments:Their
Design and Development, 1967 : 46) :
a. Apartemen berbentuk Slab Pada apartemen berbentuk slab, antara tinggi
bangunan dan lebar/panjang bangunan hampir sebanding, sehingga bangunan
berbentuk seperti kotak yang pipih. Biasanya memiliki koridor yang
memanjang dengan unit-unit hunian berada di salah satu atau kedua sisi
koridor.
b. Apartemen berbentuk Tower Pada apartemen berbentuk tower, lebar/panjang
bangunan lebih kecil dibandingkan dengan tingginya sehingga bentuk
bangunan seperti tiang. Biasanya ketinggian bangunannya diatas 20 lantai.
Sistem sirkulasinya menggunakan sistem core karena menggunakan lift. Ada
berbagai variasi bentuk tower antara lain :
16

(1) Single tower Apartemen dengan hanya satu massa bangunan. Core
umumnya terletak di tengah. Ruang koridor dapat diminimalkan. Unit-unit
hunian akan terletak dekat dengan tangga dan lift. Berdasarkan bentuk
massa, apartemen dengan satu tower dapat dibedakan menjadi tower plan,
expanded tower plan, circular plan, cross plan, dan five wing plan.
(2) Multi tower Apartemen yang memiliki lebih dari satu massa bangunan.
Antara massa bangunan dapat dihubungkan oleh suatu massa penghubung
ataupun hanya berupa pedestrian penghubung saja. Bila massa bangunan
dihubungkan oleh suatu massa penghubung, umumnya massa penghubung
terletak di tengah dengan massa lain mengelilinginya. Lift dan tangga
diletakkan pada massa penghubung tersebut. Sementara untuk massa yang
hanya dihubungkan oleh pedestrian, tiap massa akan memiliki lift dan
tangga masing-masing.
c. Apartemen dengan bentuk Varian (campuran antara Slab dan Tower)

Klasifikasi Apartemen Berdasarkan Golongan Sosial. Berdasarkan golongan sosial


(Savitri & Ignatius & Budiharjo & Anwar & Rahwidyasa, 2007) pada
pembangunan apartemen, dibagi menjadi empat yaitu :
a. Apartemen Sederhana yaitu apartemen yang memiliki fasilitas tingkat
sederhana.
b. Apartemen Menengah yaitu apartemen yang memiliki fasilitas tingkat
menengah.
c. Apartemen Mewah yaitu apartemen yang memiliki fasilitas mewah.
d. Apartemen Super Mewah yaitu apartemen yang memiliki fasilitas super
mewah.
Yang membedakan keempat tipe diatas adalah fasilitas yang terdapat dalam
apartemen tersebut. Semakin lengkap fasilitas dalam sebuah apartemen, maka
semakin mewah apartemen tersebut. Pemilihan bahan bangunan dan system
apartemen juga berpengaruh. Semakin baik kualitas material dan semakin banyak
pelayannya, semakin mewah apartemen tersebut.
17

Klasifikasi Apartemen Berdasarkan Penghuni. Pengklasifikasian yang berdasarkan


penghuni (Savitri & Ignatius & Budiharjo & Anwar & Rahwidyasa, 2007), jenis
apartemen dibagi menjadi empat, yaitu :
a. Apartemen Keluarga
Apartemen ini dihuni oleh keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anaknya.
terdiri dari 2 hingga 4 kamar tidur, belum termasuk kamar tidur pembantu yang
tidak selalu ada. Biasanya dilengkapi dengan balkon untuk interaksi dengan
dunia luar.
b. Apartemen Lajang
Apartemen ini dihuni oleh pria atau wanita yang belum menikah dan biasanya
tinggal bersama teman. Mereka menggunakan apartemen sebagai tempat
tinggal, bekerja, dan beraktivitas lain diluar jam kerja.
c. Apartemen Bisnis / Ekspatrial
Apartemen ini digunakan oleh para pengusaha untuk bekerja karena mereka
telah mempunyai hunian sendiri diluar apartemen ini. Biasanya terletak dekat
dengan tempat kerja sehingga member kemudahan bagi pengusaha untuk
mengontrol pekerjaannya.
d. Apartemen Manula
Apartemen ini merupakan suatu hal yang baru di Indonesia, bahkan bias
dibilang tidak ada meskipun sudah menjadi sebuah kebutuhan. Diluar negeri
seperti Amerika, Cina, Jepang dan lain-lain, telah banyak ditemui apartemen
untuk hunian manusia usia lanjut. Desain apartemen disesuaikan dengan
kondisi fisik para manula dan mengakomodasi manula dengan alat bantu jalan.

2.1.3 Fasilitas Apartemen


Berikut beberapa fasilitas apartemen yang disediakan, terdiri dari retail dan sport
center, pemaparannya adalah sebagai berikut:
Retail merupakan aktifitas bisnis yang melibatkan penjualan barang dan jasa secara
langsung kepada konsumen akhir. Pada perkembangannya, kini bisnis ritel di
Indonesia mulai bertransformasi dari bisnis ritel tradisional menuju bisnis ritel
modern. Perkembangan bisnis ritel modern di Indonesia sudah semakin menjamur
18

di hampir seluruh wilayah Indonesia. Hal tersebut dapat terlihat dari banyaknya
toko retailer modern yang membuka cabang di berbagai wilayah di Indonesia.

Perusahaan ritel dapat dikategorikan berdasarkan ciri – ciri tertentu, antara lain :
1. Discount stores, adalah toko pengecer yang menjual berbagai macam barang
dengan harga yang murah dan memberikan pelayanan yang minimum.
2. Speciality stores, merupakan toko eceran yang menjual barang – barang jenis
lini produk tertentu saja yang bersifat spesifik.
3. Departemen stores, adalah suatu toko eceran berskala besar yang
pengelolaannya dipisah dan dibagi menjadi bagian departemen – departemen
yang menjual macam barang yang berbeda – beda.
4. Convenience stores, adalah toko pengecer yang menjual jenis item produk yang
terbatas, bertempat ditempat yang nyaman dan jam buka yang panjang.
5. Catalog stores, merupakan suatu jenis toko yang banyak memberikan
informasi produk melalui media katalog yang dibagikan kepada para konsumen
potensial.
6. Chain stores, adalah toko pengecer yang memiliki lebih dari satu gerai dan
dimiliki oleh perusahaan yang sama.
7. Supermarket, adalah toko eceran yang menjual berbagai macam produk
makanan dan juga sejumlah kecil produk non-makanan dengan sistem
konsumen melayani dirinya sendiri (swalayan).
8. Hypermarkets, adalah toko eceran yang menjual jenis barang dalam jumlah
yang sangat besar atau lebih dari 50.000 item dan mencakup banyak jenis
produk. Hypermarket merupakan gabungan antara retailer toko diskon dengan
hypermarket.
9. Minimarket, merupakan adalah semacam toko kelontong yang menjual segala
macam barang dan makanan, namun tidak sebesar dan selengkap supermarket.
Minimarket menerapkan sistem swalayan.
19

Sport Center dalam Bahasa Indonesia biasa disebut dengan Gelanggang Olahraga.
Gelanggang Olahraga berasal dari kata ‘gelanggang’ dan ‘olahraga’. (Undang-
Undang Republik Indonesia No.3 Tahun 2005). Dalam KBBI Kamus Besar Bahasa
Indonesia, gelanggang memiliki pengertian ruang atau lapangan tempat meyabung
ayam, tinju, berpacu, berolahraga, dan sebagainya. Sedangkan olahraga ialah gerak
badan untuk menguatkan dan menyehatkan tubuh. Maka dapat dikatakan
pengertian dari Gelanggang Olahraga adalah ruang atau lapangan yang digunakan
sebagai tempatmedia untuk menggerakkan badan dengan tujuan untuk menguatkan
dan menyehatkan tubuh. Menurut buku Design for Sport A. Perin Gerald, 1981,
Sport Center adalah sebuah perluasan dari skala tertentu yang dapat diasosiasikan
dengan satu sport hall yang menyediakan fasilitas lainnya yang berguna bagi
masyarakat. Sport Center dapat berupa gedung olahraga yang mewadahi kegiatan
olahraga baik kegiatan latihan, rekreasi, maupun kompetitif. Kegiatan olahraga
terbagi menjadi 2 bagian, yaitu latihan dan kompetisi. Gedung yang lebih berfungsi
sebagai tempat pertandingan, membutuhkan area yang dapat mencakup kapasitas
penonton. Klasifikasi Jenis Kegiatan pada Sport Center, jenis kegiatan yang biasa
dilakukan pada Sport Center, antara lain:
(a) Kegiatan Olahraga
(b) Pelombaan atau pertandingan
(c) Pelatihan rutin
(d) Olahraga rekreasi
(e) Kegiatan Non-Olahraga
(f) Menonton pertandingan
(g) Makan atau Minum
(h) Jual-Beli

2.2 Studi Banding


Dalam merancang sebuah bangunan pasti memerlukan beberapa referensi yang
berfungsi sebagai pedoman dalam merancang bangunan Cherish Residence
Apartemen sesuai dengan pendekatan tema Arsitektur Kontemporer.
20

2.2.1 Synthesis Residence Kemang


Dilandasi semangat menggali nilai-nilai potensi budaya lokal Indonesia, eksplorasi
terhadap unsur-unsur artistik batik merupakan salah satu upaya penerapan ke dalam
rancangan Arsitektur. Eksplorasi menggunakan metoda analogi untuk
menerjemahkan motif batik yang selama ini dikenal sebagai bidang rupa kain ke
desain arsitektur dalam bidang rupa bangunan, dan juga menggunakan teknik
teselasi untuk membuat keragaman rupa. Hasil kajian analogi dan teknik teselasi
itu diterapkan dalam obyek rancangan bangunan Synthesis Residence Kemang yang
dianggap sebagai representasi memamerkan budaya Indonesia.

TOWER
TOWER NAKULA
SADEWA

TOWER
ARJUNA

Gambar 2.1 Letak Tower Synthesis Apartemen


Sumber: https://synthesisresidencekemang.id/siteplan/. Diakses pada tanggal 10 Mei 2019)

Synthesis Development mengusung konsep yang berbeda untuk sebuah apartemen,


Synthesis Residence Kemang, yang terletak di Jl. Ampera Raya No. 1 A Jakarta
Selatan. Synthesis Residence Kemang di desain dengan konsep kuat mengambil
filosofi salah satu mahakarya Indonesia, yaitu batik kawung. Batik sebagai salah
satu karya seni Indonesia diciptakan dengan penuh kesungguhan dan konsistensi
untuk tercipta sebagai karya seni yang abadi. Batik dengan Motif Kawung berpola
bulat mirip buah Kawung (sejenis Kelapa) yang tertata secara geometris. Batik
kawung berbentuk geometris segi empat di dalam pengartian kebudayaan Jawa
melambangkan suatu ajaran tentang terjadinya kehidupan manusia yang panjang
dilengkapi dengan keperkasaan, keadilan dan kesucian. Batik kawung juga
bercerita akan sebuah harapan agar manusia selalu ingat akan asal usulnya.
21

Motif Batik Kawung yang di rancang masuk ke dalam unsur bangunan Synthesis
Residence Kemang sebagai perwujudan konsistensi dari penciptaan karya seni yang
penuh makna dan berkualitas bagi pribadi dengan karakter atau mendapat
kepercayaan sebagai seorang pemimpin.

Gambar 2.2 Motif Batik Kawung Sebagai Elemen Estetis


Sumber: https://synthesisresidencekemang.id/about-us/. Diakses pada tanggal 10 Mei 2019

Pembangunan Synthesis Residence Kemang juga menyesuaikan dengan iklim dan


budaya Indonesia. 3 (Tiga) tower di kawasan Kemang tersebut akan diberi nama
Nakula, Sadewa dan Arjuna, Dengan menggunakan batik kawung sebagai sumber
ide nilai lokal budaya Indonesia dan metoda analogi sebagai saluran kreativitasnya,
kami harapkan dapat terwujud suatu hasil karya arsitektur yang dapat
mencerminkan identitas budaya Indonesia.

Gambar 2.3 Fasilitas Kolam Renang & Denah Tower Apartemen


Sumber: https://synthesisresidencekemang.id/floor-plan/. Diakses pada tanggal 10 Mei 2019
22

Gambar 2.4 Tipe Unit Synthesis Residence Kemang


Sumber: https://synthesisresidencekemang.id/type-unit/. Diakses pada tanggal 10 Mei 2019

2.2.2 Axis Building

Axis Building merupakan sebuah Gedung apartemen yang dirancang oleh dhk
Architect. Berlokasi di The Annex Lane 2 Energy Lane, Bridgeways, Precinct,
Century City, Cape Town, 7441, Afrika Selatan. Axis Building merupakan gedung
apartemen hunian dengan luas area 10000 m2. Proyek apartemen ini selesai pada
tahun 2018. Bangunan, yang dikembangkan oleh Rabie Property Group, memiliki
85 apartemen mewah dan penthouse yang dilengkapi dengan ruang komersial dan
ritel skala kecil di lantai dasar. Menempati posisi sudut yang menonjol di pinggiran
Century City yang berkembang di Cape Town.

Gambar 2.5 Axis Building


Sumber: https://www.archdaily.com/916537/axis-building-dhk-architects. Diakses pada 11 Mei
2019.

Bentuk gubahan masa yang terdiri dari gabungan beberapa bentuk geometris,
dengan metode substaktif maupun aditif. Olahan fasad berupa ornamen garis yang
dinamis serta memiliki makna kesederhanaan. Terdapat beberapa permainan
23

jendela yang berbeda pada setiap lantai, tergantung jenis unit nya memakai besaran
jendela yang berbeda. Material batu bata ekspos yang merupakan material
konvensional yang di gabungkan dengan material modern.

Berkontribusi pada estetika bangunan kontemporer, dhk Architect menggunakan


2.500 x 1250 mm lembaran satin off-white aluminum composite panels (ACP)
untuk membungkus fasad. Pendekatan ini adalah untuk secara jelas mendefinisikan
penampilan monolitik dengan permainan alami sinar matahari dan bayangan yang
dalam menciptakan artikulasi.

Gambar 2.6 Detail Material Fasad Axis Building


Sumber: https://www.archdaily.com/916537/axis-building-dhk-architects. Diakses pada 11 Mei
2019.

Setiap apartemen telah dirancang dengan cermat untuk mengoptimalkan tampilan,


cahaya, dan untuk memberikan kedermawanan ruang yang meluas ke penyediaan
teras eksternal yang luas. Hasilnya bangunan berkualitas tinggi telah ditentukan
baik secara internal maupun eksternal untuk memastikan keindahan desain yang
tahan lama.

2.2.3 Lucien Cornil Student Residence

Lucien Cornil Student Residence merupakan asrama mahasiswa yang dirancang


oleh A+ Architecture. Berlokasi di Marseille, Prancis dengan luas area yaitu 12.000
m2. Proyek ini diselesaikan pada tahun 2017. Tempat tinggal siswa berlantai
delapan ini adalah buah dari sebuah analisa lingkungan dan konstruksi yang
berhasil. Pendekatan kota digunakan sebagai metoda perancangan, menjadikan
24

struktur 200 kamar ini menjadi bangunan yang fungsional, nyaman, dan terbuka ke
arah kota.

Gambar 2.7 Blok Plan dan Fasad Lucien Cornil Student Residence
Sumber: https://www.archdaily.com/889353/lucien-cornil-student-residence-a-plus-architecture.
Diakses pada tanggal 10 Mei 2019.

Bentuk gubahan masa yang terdiri dari gabungan beberapa bentuk geometris,
dengan ekspresif dan juga dinamis. Penggunaan ornamen garis yang dinamis pada
sistem fasad (secondary skin) yang berfungsi sebagai elemen estetika dan
pembayang pada koridor.

Gambar 2.8 Koridor Kamar Apartemen


Sumber: https://www.archdaily.com/889353/lucien-cornil-student-residence-a-plus-architecture.
Diakses pada tanggal 10 Mei 2019.

Penggunaan kayu solid CLT (Cross Laminated Timber) membatasi konsumsi energi
dan memberikan jejak karbon yang sangat baik. Struktur kayu yang
dikombinasikan dengan arsitektur yang sensitif dan fungsional memberikan solusi
25

sangat banyak pada masanya; inovatif dan selaras dengan lingkungan. Penggunaan
warna kontras pada daun pintu dan pintu geser untuk memaksimalkan pengolahan
ruang.

Gambar 2.9 Struktur pembentuk bangunan Lucien Cornil Student Residence


Sumber: https://www.archdaily.com/889353/lucien-cornil-student-residence-a-plus-architecture..
Diakses pada tanggal 10 Mei 2019

Anda mungkin juga menyukai