Anda di halaman 1dari 7

Modul Akuntansi Biaya

PERTEMUAN KE-12
PENGENDALIAN BIAYA BAHAN BAKU

A. TUJUAN PEMBELAJARAN:
1. Memahami tentang pengertian bahan baku.
2. Memahami tentang metode administrasi bahan baku.
3. Dapat menentukan pembelian bahan, menghitung pemakaian bahan dan
menentukan nilai persediaan bahan.

B. URAIAN MATERI:
Pengendalian biaya material (bahan baku/bahan langsung) adalah merupakan
manajemen persediaan yang baik yang meliputi antara lain:
a) Pengendalian investasi dalam persediaan
b) Pembelian bahan yang terencana
c) Pelaksanaan produksi yang efisian
d) Penyimpanan bahan maupun produk secara baik
e) Perencanaan penjualan yang baik
f) Pelayanan pelanggan yang baik

Tujuan pembahasan:
a) Menentukan nilai persediaan akhir.bahan baku
b) Menentukan nilai pemakaian bahan bahan baku

Metode yang digunakan:


a) Metode pisik (Physical Method) atau Metode Periodik dengan menggunakan
cara perhitungan:
1) Pendekatan Identifikasi Khusus (Special Identification Method)
2) Pendekatan Rata-rata Sederhana (Simple Average Method)
3) Pendekatan Rata-rata Tertimbang (Weight Average Method)
4) Pendekatan Masuk Pertama Keluar Pertama/MPKP (First In First
Out/FIFO)
5) Pendekatan Masuk Terakhir Keluar Pertama/MTKP (Last In Firs
Out/LIFO)

Program Studi Manajemen Page 84


Modul Akuntansi Biaya

b) Metode perpetual (Perpetual Method)


1) Pendekatan Rata-rata Tertimbang (Weight Average Method)
2) Pendekatan Masuk Pertama Keluar Pertama/MPKP (First In First
Out/FIFO)
3) Pendekatan Masuk Terakhir Keluar Pertama/MTKP (Last In Firs
Out/LIFO)

C. LATIHAN SOAL:
1. PT. Sabar memiliki data yang terkait dengan material bulan Juli 2016 sebagai
berikut:
Tanggal Volume Pembelian Harga Rp./Unit Volume Pemakaian
(unit) (unit)
1 800 (saldo awal) 500 -
1 1.200 500 -
9 -- - 380
12 5.250 475 2.200
16 1.800 480 -
17 2.150 500 -
20 -- - 5.900
25 1.700 450 -
27 1400
31 800
Total 12.900 10.680

Pertanyaan:
1) Jika perusahaan menggunakan metode periodik, hitunglah volume
persediaan akhir, nilai persediaan akhir dan pemakaian material bulan Juli
2016 dengan menggunakan pendekatan:
a) Pendekatan Identifikasi Khusus (Special Identification Method)
b) Pendekatan Rata-rata Sederhana (Simple Average Method)
c) Pendekatan Rata-rata Tertimbang (Weight Average Method)
d) Pendekatan Masuk Pertama Keluar Pertama/MPKP (First In First
Out/FIFO)

Program Studi Manajemen Page 85


Modul Akuntansi Biaya

e) Pendekatan Masuk Terakhir Keluar Pertama/MTKP (Last In Firs


Out/LIFO)
2) Jika perusahaan menggenakan metode perpetual, hitunglah volume
persediaan akhir, nilai persediaan akhir dan pemakaian material bulan Juli
2016 menggunakan pendekatan:
a) Pendekatan Rata-rata Tertimbang (Weight Average Method)
b) Pendekatan Masuk Pertama Keluar Pertama/MPKP (First In First
Out/FIFO)
c) Pendekatan Masuk Terakhir Keluar Pertama/MTKP (Last In Firs
Out/LIFO
Catatan: Hasil stock opname metode Identifikasi khusus 31 Juli 2016,
persediaan terdiri dari sisa pembelian tgl. 12/7 = 350 unit, tgl. 16/7
= 240 unit, tgl. 17/7 = 540 unit, tgl. 25/7 = 1.090 unit.

Penyelesaian:
1.a. Pendekatan Identifikasi Khusus:
Langkah 1: Menghitung pembelian bahan:
Tgl. 01/07 1.200 unit @ Rp. 500 Rp. 600.000
Tgl. 12/07 5.250 unit @ Rp. 475 Rp. 2.493.750
Tgl 16/07 1.800 unit @ Rp. 480 Rp. 864.000
Tgl. 17/07 2.150 unit @ Rp. 500 Rp. 1.075.000
Tgl. 25/07 1.700 unit @ Rp. 450 Rp. 765.000
Jumlah 12.100 unit Rp. 5.797.750

Langkah 2: Menghitung volume persediaan akhir:


Persediaan awal = 800 unit
Pembelian = 12.100 unit
Bahan baku tersedia = 12.900 unit
Pemakaian bahan baku = 10.680 unit
Persediaan akhir bahan baku = 2.220 unit

Langkah 3: Menghitung nilai persediaan akhir:


Sisa pembelian tgl. 12/7 = 350 unit @Rp. 475 = Rp. 166.250
Sisa pembelian tgl. 16/7 = 240 unit @Rp. 480 = Rp. 115.200

Program Studi Manajemen Page 86


Modul Akuntansi Biaya

Sisa pembelian tgl. 17/7 = 540 unit @Rp. 500 = Rp. 270.000
Sisa pembelian tgl. 25/7 = 1.090 unit @Rp. 450 = Rp. 490.500
Jumlah = 2.220 unit = Rp. 1.041.950

Langkah 4: Menghitung pemakaian bahan:


Persediaan awal = 800 unit =Rp. 400.000
Pembelian = 12.100 unit =Rp. 5.797.750
Bahan baku tersedia = 12.900 unit =Rp. 6.197.750
Persediaan akhir = 2.220 unit =Rp. 1.041.950
Pemakaian bahan baku = 10.680 unit =Rp. 5.155.800

b. Pendekatan Rata-rata Sederhana:


Langkah 1: Menghitung pembelian bahan:
Tgl. 01/07 1.200 unit @ Rp. 500 Rp. 600.000
Tgl. 12/07 5.250 unit @ Rp. 475 Rp. 2.493.750
Tgl 16/07 1.800 unit @ Rp. 480 Rp. 864.000
Tgl. 17/07 2.150 unit @ Rp. 500 Rp. 1.075.000
Tgl. 25/07 1.700 unit @ Rp. 450 Rp. 765.000
Jumlah 12.100 unit Rp. 5.797.750

Langkah 2: Menghitung volume persediaan akhir:


Persediaan awal = 800 unit
Pembelian = 12.100 unit
Bahan baku tersedia = 12.900 unit
Pemakaian bahan baku = 10.680 unit
Persediaan akhir bahan baku = 2.220 unit

Langkah 3: Menghitung nilai persediaan akhir:


Harga persediaan akhir per-unit = Total harga beli per-unit :
Frekuensi pembelian
= (500 + 500 + 475 + 480 + 500 + 450) : 6 = RP. 400,83
Note: persediaan awal dianggap sebagai pembelian
Nilai persediaan akhir = 2.220 unit x Rp. 499,83 = Rp. 889.850,-

Langkah 4: Menghitung pemakaian bahan:

Program Studi Manajemen Page 87


Modul Akuntansi Biaya

Persediaan awal = 800 unit =Rp. 400.000


Pembelian = 12.100 unit =Rp. 5.797.750
Bahan baku tersedia = 12.900 unit =Rp. 6.197.750
Persediaan akhir = 2.220 unit =Rp. 889.850
Pemakaian bahan baku = 10.680 unit =Rp. 5.307.900

c. Pendekatan Rata-rata Tertimbang:


Langkah 1: Menghitung pembelian bahan:
Tgl. 01/07 1.200 unit @ Rp. 500 Rp. 600.000
Tgl. 12/07 5.250 unit @ Rp. 475 Rp. 2.493.750
Tgl 16/07 1.800 unit @ Rp. 480 Rp. 864.000
Tgl. 17/07 2.150 unit @ Rp. 500 Rp. 1.075.000
Tgl. 25/07 1.700 unit @ Rp. 450 Rp. 765.000
Jumlah 12.100 unit Rp. 5.797.750

Langkah 2: Menghitung volume persediaan akhir:


Persediaan awal = 800 unit
Pembelian = 12.100 unit
Bahan baku tersedia = 12.900 unit
Pemakaian bahan baku = 10.680 unit
Persediaan akhir bahan baku = 2.220 unit

Langkah 3: Menghitung nilai persediaan akhir:


Persediaan awal = 800 unit =Rp. 400.000
Pembelian = 12.100 unit =Rp. 5.797.750
Bahan baku tersedia = 12.900 unit =Rp. 6.197.750
Harga bahan baku per-unit = Rp. 6.197.750 : 12.900 = Rp. 480,45
Nilai persediaan akhir = 2.220 unit x Rp. 480,45 = Rp. 1.066.590

Langkah 4: Menghitung pemakaian bahan:


Persediaan awal = 800 unit =Rp. 400.000
Pembelian = 12.100 unit =Rp. 5.797.750
Bahan baku tersedia = 12.900 unit =Rp. 6.197.750

Program Studi Manajemen Page 88


Modul Akuntansi Biaya

Persediaan akhir = 2.220 unit =Rp. 1.066.950


Pemakaian bahan baku = 10.680 unit =Rp. 5.130.800

d. Pendekatan MPKP:
Langkah 1: Menghitung pembelian bahan:
Tgl. 01/07 1.200 unit @ Rp. 500 Rp. 600.000
Tgl. 12/07 5.250 unit @ Rp. 475 Rp. 2.493.750
Tgl 16/07 1.800 unit @ Rp. 480 Rp. 864.000
Tgl. 17/07 2.150 unit @ Rp. 500 Rp. 1.075.000
Tgl. 25/07 1.700 unit @ Rp. 450 Rp. 765.000
Jumlah 12.100 unit Rp. 5.797.750

Langkah 2: Menghitung volume persediaan akhir:


Persediaan awal = 800 unit
Pembelian = 12.100 unit
Bahan baku tersedia = 12.900 unit
Pemakaian bahan baku = 10.680 unit
Persediaan akhir bahan baku = 2.220 unit

Langkah 3: Menghitung nilai persediaan akhir:


Sisa pembelian tgl. 25/7 = 1.700 unit @Rp. 450 = Rp. 765.000
Sisa pembelian tgl. 17/7 = 520 unit @Rp. 500 = Rp. 260.000
Jumlah = 2.220 unit = Rp. 1.025.000

Langkah 4: Menghitung pemakaian bahan:


Persediaan awal = 800 unit =Rp. 400.000
Pembelian = 12.100 unit =Rp. 5.797.750
Bahan baku tersedia = 12.900 unit =Rp. 6.197.750
Persediaan akhir = 2.220 unit =Rp. 1.025.000
Pemakaian bahan baku = 10.680 unit =Rp. 5.172.750

e. Pendekatan MTKP:
Langkah 1: Menghitung pembelian bahan:
Tgl. 01/07 1.200 unit @ Rp. 500 Rp. 600.000
Tgl. 12/07 5.250 unit @ Rp. 475 Rp. 2.493.750
Program Studi Manajemen Page 89
Modul Akuntansi Biaya

Tgl 16/07 1.800 unit @ Rp. 480 Rp. 864.000


Tgl. 17/07 2.150 unit @ Rp. 500 Rp. 1.075.000
Tgl. 25/07 1.700 unit @ Rp. 450 Rp. 765.000
Jumlah 12.100 unit Rp. 5.797.750

Langkah 2: Menghitung volume persediaan akhir:


Persediaan awal = 800 unit
Pembelian = 12.100 unit
Bahan baku tersedia = 12.900 unit
Pemakaian bahan baku = 10.680 unit
Persediaan akhir bahan baku = 2.220 unit

Langkah 3: Menghitung nilai persediaan akhir:


Persediaan awal tgl. 1/7 = 800 unit @Rp.500 = Rp. 400.000
Sisa pembelian tgl. 1/7 = 1.200 unit @Rp.500 = Rp. 600.000
Sisa pembelian tgl. 12/7 = 200 unit @Rp.475 = Rp. 95.000
Jumlah = 2.220 unit = Rp. 1.095.000

Langkah 4: Menghitung pemakaian bahan:


Persediaan awal = 800 unit =Rp. 400.000
Pembelian = 12.100 unit =Rp. 5.797.750
Bahan baku tersedia = 12.900 unit =Rp. 6.197.750
Persediaan akhir = 2.220 unit =Rp. 1.095.000
Pemakaian bahan baku = 10.680 unit =Rp. 5.102.750

D. TUGAS MANDIRI:

E. DAFTAR PUSTAKA:
1. Mulyadi, “Akuntansi Biaya”, Edisi ke-5. Unit Penerbit dan Percetakan
Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN, Yogyakarta, 2014.

2. Bastian Bustami, Nurlela, “Akuntansi Biaya”, Mitra Wacana Media, Jakarta,


2009.

3. Charles T. Horngren, Srikant M. Datar, George Foster, “Akuntansi Biaya”,


Edisi keduabelas, Erlangga, Jakarta, 2006.

Program Studi Manajemen Page 90

Anda mungkin juga menyukai