Anda di halaman 1dari 5

PRODI KEHUTANAN

FAKULTAS PERTANIAN

DISUSUN OLEH :
ERWIN SERIL MANTONG
04341911058
PENTINGNYA POHON PLUS PADA KEGIATAN PERBENIHAN KEHUTANAN

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemuliaan pohon (tree improvement) merupakan aplikasi pengetahuan variasi
genetic dalam suatu jenis pohon hutan, untuk menghasilkan kualitas pohon yang lebih
baik. Pemuliaan pohon merupakan penerapan azas-azas genetika pada penanaman
hutan untuk memperoleh pohon yang memiliki sifat/karakter//fenotip dan hasil yang
lebih tinggi nilainya. Pemuliaan pohon juga merupakan kegiatan untuk meningkatkan
produktivitas hutan dengan mengendalikan asal-usul pohon, dipadukan dengan
kegiatan pengelolaan hutan (silvikultur).
Pada umumnya, tujuan dari pemuliaan pohon adalah untuk :
1. Memuliakan secara progresif populasi dasar (basa population) dan populasi
pemuliaan (breeding population).
2. Memperbanyak material yang dimuliakan untuk membuat populasi produksi yang
unggul.
3. Memelihara dan menjaga variabilitas dan ukuran populasi pada populasi dasar
dan populasi tanaman.
4. Membangun dan memelihara populasi dasar genetic yang luas untuk kegiatan
pemuliaan pada generasi berikutnya.
5. Meningkatkan nilai heritabilitas dan perolehan genetic dari karakter yang
diinginkan.
Pada level population breeding, pemilihan karakter unggul dipengaruhi oleh
pengaturan variasi yang mungkin terjadi pada suatu individu. Salah satu kunci
keberhasilannya adalah kegiatan seleksi yang tepat. Seleksi dapat dilakukan
pada taraf populasi dasar, atau pada taraf populasi pemuliaan. Pada taraf
populasi dasar misalnya kegiatan seleksi pohon induk (superior tree) untuk
tujuan uji keturunan atau pembangunan kebun benih. Pada taraf populasi
pemuliaan misalnya seleksi family dan seleksi individu.

B. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah agar kita lebih memahami pentingnya
pohon plus pada kegiatan perbenihan kehutanan.
BAB II : PEMBAHASAN

A. Pohon Plus
Pohon Plus adalah sebuah pohon yang diseleksi untuk digunakan dalam
pembangunan kebun benih atau kebun pangkas. Pohon plus memiliki fenotipa yang
unggul untuk karakter pertumbuhan, bentuk, kualitas kayu, atau karakter lainnya yang
diinginkan. Pohon plus juga merupakan suatu pohon yang memiliki penampakan lebih
baik dari rata-rata dan terlihat dengan jelas. Pohon plus merupakan individu pohon
yang sangat bagus dengan sifat-sifat yang diinginkan seperti bentuk batang lurus,
tumbuh cepat, diameter besar, batang silindris tidak mengerucut, tajuk sempit,
percabangan kecil dengan sudut mendatar, serta tahan terhadap serangan hama dan
penyakit.
Seleksi pohon plus bisa dilakukan di hutan alam maupun di hutan tanaman,
dengan menggunakan metode seleksi yang tepat. Pemilihan metode seleksi yang
tepat tergantung kepada beberapa faktor, yaitu : karakteristik spesies, sejarahnya,
kondisi hutan saat ini, variasi dan pola pewarisan sifat dan tujuan dari pemuliaan
pohon.

B. Metode Seleksi Pohon Plus


Teknik seleksi pohon plus yang akan digunakan dalam program pemuliaan pohon
tergantung pada jenis dan tujuan penggunaannya. Sifat/karakter yang dibutuhkan
untuk tujuan kayu pertukangan akan berbeda dengan tujuan bahan baku kertas.
Beberapa teknik yang sering digunakan dalam pemilihan pohon plus adalah sebagai
berikut :
1. Metode okuler
Metode ini merupakan metode yang paling sederhana. Pemilihan pohon plus tanpa
didasarkan kepada pengukuran atau penilaian suatu sifat/karakter, tetapi hanya
berdasarkan penampakan dari pohon itu.
2. Metode pohon pembanding
Metode ini menggunakan pohon pembanding sebagai dasar penetuan calon
pohon plus. Metode pohon pembanding akan efisien pada tegakan seumur
dibandingkan dengan tegakan tidak seumur atau campuran.
3. Metode sistem garis dasar
Metode ini didasarkan pada variable bergantung dan bebas, misalnya tinggi dan
umur pada 10-20 pohon dominan atau kodominan pada suatu tegaka; kemudian
garis regresi dibuat. Calon pohon plus bila melampaui nilai rata-rata atau terletak
di atas garis regresi akan ditetapkan sebagai pohon plus.
4. Metode standar absolut
Suatu sifat, misalnya diameter atau tinggi, dibandingkan dengan table volume
pada bonita tertentu pada daerah tertentu. Pohon plus harus melampaui nilai
standar yang ditentukan.

C. Manfaat Pohon Plus


Dari berbagai pembahasan di atas, maka dapat dikatakan pohon plus sangat
bermanfaat bagi kegiatan perbenihan kehutanan. Dengan melakukan seleksi
pohon plus kita dapat menentukan suatu tegakan dapat diguanakan sebagai
sumber benih baik kebun benih atau kebun pangkas. Diharapkan dari pohon
pus inilah, kita dapat meningkatkan produktivitas hutan dalam hal penyediaan
benih yang berkualitas bagi kegiatan kehutanan.
DAFTAR PUSTAKA

Dephut. 2004. Petunjuk Teknis Pembangunan dan Pengelolaan Sumber Benih.


Departemen Kehutanan. Dirjen Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan. Jakarta.
Dephut. 2002. Petunjuk Teknis Identifikasi dan Deskripsi Sumber Benih.
Departemen Kehutanan. Dirjen Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan. Jakarta.
Wright, J.W. 1962. Genetics of Forest Tree Improvement. FAO of The United Nations.
Italy.
Wright, J.W. 1976. Introduction of Forest Genetics. Academic Express, New York.
Zobel, B. and Talbert, J. 1986. Applied Fores Tree Improvement. John Wiley & Sons, New
York.

Anda mungkin juga menyukai