Anda di halaman 1dari 3

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

ISOLASI SOSIAL

NAMA MAHASISWA : WULAN ROMDONITA


NAMA PASIEN/ RUANG : MAWAR
HARI/ TANGGAL : RABU, 03 MARET 2021
HARI KE/ PERTEMUAN KE : 1
FASE : KERJA

I. PROSES KEPERAWATAN
1. kondisi klien

 Data subjektif

- klien mengatakan malas bergaul dengan orang lain


- klien mengatakan dirinya tidak ingin ditemani
- klien mengatakan dirinya tidak ingin berbicara dengan orang lain
 Data objektif
- kontak mata ( - )
- klien terlihat melamun
- klien berbicara terbatas
- klien selalu duduk sendiri disudut ruangan

2. diagnosa keperawatan
 Isolasi sosial
3. Tujuan khusus
- Klien dapat membina hubungan saling percaya
- Klien mampu menyebutkan penyebab isolasi sosial
- Klien mampu menyebutkan keuntungan berhubungan sosial dan kerugian
Menarik diri
- Klien dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap
4. Tindakan keperawatan
- Bina hubungan saling percaya
- Identifikasi penyebab isolasi sosial
- Diskusikan dengan klien tentang keuntungan dan kerugian tidak berinteraksi
dengan orang lain
- Ajarkan klien cara berkenalan dengan satu orang
- Anjurkan pasien memasukan kegiatan kedalam jadwal kegiatan harian

II. STRATEGI KOMUNIKASI TRAPEUTIK


a. ORIENTASI
 Salam terapeutik
“ Assalamualaikum/ selamat pagi pak/ selamat siang bu ,”
 Memperkenalkan diri

“ perkenalkan nama saya Wulan romdonita, saya lebih senang dipanggil suster wulan”

“ sekarang saya ingin mengetahui nama bapak, nama bapak siapa ?”

“ bapak lebih senang dipanggil dengan nama apa ?”

 Membuka Pembicaraan dengan topic umum

“ Ibu sudah sarapan?/ Apa sarapannya habis?/ Apa ibu tidur nyenyak semalam?”

 Evaluasi / validasi kontrak (waktu, topic, tempat)

“ bagaimanakabar bapak hari ini ?”

“ apakah semalam tidurnya nyenyak ?”

“ bapak, hari ini saya ingin berbincang-bincang dengan bapak.”

“ bapak ingin kita bicara berapa lamaBagaimana kalau 15 menit?”

“ bapak ingin kita berbincang-bincang dimana? Diteras atau diruang perawatan?

“ tujuannya mari kita berbicara agar kita saling mengenal, dan bapak dapat menceritakan
masalah bapak kepada saya, bagaimana apakah bapak setuju?

a. Fase kerja
“ siapa yang membawa ibu kerumah sakit ini?”
“ apakah bapak tahu kenapa ibu suka menyendiri?”
“ apakah ibu tahu akibat tidak mau berinteraksi dengan orang lain?”
“ baiklah bu, jika bapak tidak tahu saya akan menjelaskan akibat tidak mau
berinteraksi dengan orang lain yaitu salah satunya kita tidak akan mempunyai banyak
teman dan kalau kita mau berinteraksi dengan orang lain kita akan lebih banyak
teman.”
“ apakah ibu tahu bagaimana cara berkenalan dengan orang lain?” jika ibu tidak tahu,
saya akan mengajarkan ibu bagaimana cara berkenalan dengan orang lain.”
“ sekarang bapak lihat saya dulu yah,,”
“ pertama-tama kita berbicara ( sambil berjabat tangan ) “ perkenalkan nama saya
Dedi nursalim, nama ibu siapa? Saya hobi membaca buku, bapak hobinya apa? Dan
apalagi yang mau ibu perkenalkan, silahkan bicarakan, apakah ibu mengerti?”

b. Fase treminasi
 Evaluasi subjektif

“ bagaimana perasaan ibu setelah berbincang–bincang dengan saya dan belajar


berkenalan dengan orang lain?”

 Evaluasi objektif

“ sekarang coba ibu ulangi lagi bagaimana cara berkenalan dengan orang lain?”

“ bagus ibu bisa melakukannya.”

 Rencana tindak lanjut

“ baiklah bu, saya harap bapak dapat mengingat nama saya,terlebih lagi bapak dapat
menyebutkan asal sekolah saya, dan ibu dapat mempraktekan cara berkenalan dengan orang
lain dan ibu dapa tmemasukan perkenalan bapak dengan orang lain kedalam jadwal harian
bapak.”

 Kontrak yang akan datang

“ baiklah bu, besok kita akan bertemu lagi untuk mengevaluasi jadwal kegiatan yang
bapak buat sekarang, waktunya 15 menit dari pukul 13.00 – 13.15 wib. Tempatnya di
ruangan ini saja atau mungkin bapak punya ide di tempat yang lebih nyaman bagaimana
ibu?”

Anda mungkin juga menyukai