Anda di halaman 1dari 75

SISTEM PENCATATAN PERSEDIAAN LINEN PADA BAGIAN TATA

GRAHA DI HOTEL CALIFORNIA BANDUNG

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat


Dalam menempuh Ujian Akhir
Program Diploma III

Disusun Oleh :

PUTRI NAURA FAKHRIYA


NIM : 201520688

JURUSAN HOSPITALITI

PROGRAM STUDI
MANAJEMEN DIVISI KAMAR

SEKOLAH TINGGI PARIWISATA

BANDUNG

2018
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang

atas berkat dan rahmat-Nya serta izin-Nya, penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir

ini sesuai dengan harapan dan tepat pada waktunya dengan judul “SISTEM

PENCATATAN PERSEDIAAN LINEN PADA BAGIAN TATA GRAHA DI

HOTEL CALIFORNIA BANDUNG”

Penulisan Tugas Akhir ini disusun dengan maksud dan tujuan untuk

memenuhi salah satu syarat dalam menempuh studi pada program Diploma III

Program Studi Manajemen Divisi Kamar di Sekolah Tinggi Pariwisata NHI Bandung.

Dalam penyelesaian Tugas Akhir ini penulis mendapatkan banyak bimbingan,

bantuan, dukungan dan pengarahan dari berbagai pihak guna menghadapi beberapa

hambatan dan kesulitan, oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Faisal, MM.Par.,CHE selaku Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung.

2. Bapak Andar Danova L. Goeltom, S.Sos., M.Sc. selaku Kepala Bagian

Administrasi dan Kemahasiswaan Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung.

3. Bapak Edison Sitompul, S.Sos., MM. selaku Ketua Jurusan Hospitaliti Sekolah

Tinggi Pariwisata Bandung.

4. Bapak Lucky Karsuki, BA. MM. Selaku Ketua Program Studi Manajemen Divisi

Kamar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung.

5. Bapak Nor Ismawanto Choirudin, SE., MM. selaku Dosen Pembimbing I yang

selalu meluangkan waktu serta memberikan sarannya untuk membimbing dan

i
mengarahkan penulis, sehingga penyusunan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan

dengan baik dan tepat waktu.

6. Bapak Wisanggeni Agus Priyanto, SE., MM. Par. selaku Pembimbing II yang

telah memberikan banyak waktu, pikiran, tenaga dan sarannya dalam

membimbing penulis dalam proses menyelesaikan Tugas Akhir ini.

7. Seluruh Dosen, Instruktur dan Tenaga Kependidikan Program Studi Manajemen

Divisi Kamar di Sekolah Tinggi Pariwisata NHI Bandung yang telah mendidik

memberikan ilmu pengetahuan serta waktu dan dukungan kepada penulis dalam

penyelesaian Tugas Akhir ini.

8. Bapak Dadang Rusmayana dan Bapak Kevin Radiantama selaku Human

Resources Manager Hotel California Bandung. Ibu Putri Septyani selaku Admin

Human Resources Manager yang telah mengizinkan penulis dalam pengambilan

data dan penelitian lapangan guna melancarkan penyusunan Tugas Akhir ini.

9. Ibu Rita Nurlaela selaku Executive Housekeeper di Hotel California Bandung

yang telah memberikan waktunya juga mengizinkan penulis melakukan analisa

data dan penelitian pada bagian Tata Graha.

10. Seluruh Karyawan Tata Graha di Hotel Califronia Bandung yang telah

membantu pada saat penulis melakukan observasi guna pengumpulan data dalam

proses menyelesaikan Tugas Akhir ini.

11. Ayahanda Denny Ghardiya Jaya dan Ibunda Dira Ariestianty orangtua penulis,

Daffa, Nadia, Devino, Nyra selaku saudara kandung dan seluruh keluarga besar

yang telah memberikan dukungan baik secara materil maupun non materil kepada

penulis untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini.

ii
12. Seluruh Mahasiswa/i Semester 6 Manajemen Divisi Kamar Angkatan 2015, yang

telah memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis dalam penyusunan

Tugas Akhir ini.

13. Teman-teman seperjuangan kelas REDWOLVES 2015 atas canda tawa dan

dukungan sebuah motivasi belajar selama 3 tahunnya, sukses buat kalian di real

industry. SEE U ON TOP.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Tugas Akhir ini masih jauh dari

kesempurnaan yang disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan, pengalaman dan

kemampuan penulis, karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun dari semua pihak yang berkepentingan guna penyempurnaan isi dari

Tugas Akhir ini.

Akhir kata Penulis berharap semoga Tugas Akhir ini bermanfaat khususnya

bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.

Bandung, Januari 2019

Penulis

iii
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ............................................................................... i

DAFTAR ISI .............................................................................................. iv

DAFTAR TABEL ..................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. viii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. ix

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................... 6

C. Maksud dan Tujuan Penelitian .................................................. 6

D. Pendekatan dan Teknik Pengumpulan Data .............................. 7

E. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................... 8

BAB II TINJAUAN UMUM .................................................................... 10

A. Tinjauan Umum Mengenai Hotel California Bandung ................... 10

1. Sejarah Singkat Hotel California Bandung ............................... 10

2. Klasifikasi Hotel California Bandung ....................................... 11

3. Fasilitas yang DImiliki Hotel California Bandung ................... 13

4. Struktur Organisasi Bagian Tata Graha Hotel California

Bandung .................................................................................... 17

B. Tinjauan Umum Mengenai Teori Sistem Pencatatan Persediaan

Linen Pada Bagian Tata Graha di Hotel California Bandung ......... 18

iv
C. Tinjauan Umum Mengenai Sistem Pencatatan Persediaan

Periodik (Physical) Linen Pada Bagian Tata Graha di Hotel

California Bandung ......................................................................... 21

D. Tinjauan Umum Mengenai Sistem Pencatatan Persediaan

Perpetual Linen Pada Bagian Tata Graha di Hotel California

Bandung .......................................................................................... 26

BAB III ANALISIS PERMASALAHAN ................................................ 35

A. Analisis Mengenai Sistem Pencatatan Persediaan Periodik

(Physical) Linen Pada Bagian Tata Graha di Hotel California

Bandung .......................................................................................... 37

B. Analisis Mengenai Sistem Pencatatan Persediaan Perpetual

Linen Pada Bagian Tata Graha di Hotel California Bandung ......... 41

BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI .................................. 47

A. Kesimpulan ..................................................................................... 47

B. Rekomendasi ................................................................................... 49

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………... 51

LAMPIRAN ............................................................................................... 52

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................. 58

v
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Data Inventori Linen Bulan Mei 2018 pada Bagian Tata

Graha di Hotel California Bandung 5

2.1 Jenis, Jumlah dan Harga Kamar Hotel California Bandung 13

2.2 Paket Meeting Hotel California Bandung 15

2.3 Data Jenis Linen yang Digunakan di Bagian Tata Graha

Hotel California Bandung 20

2.4 Hasil Observasi Checklist Terhadap Proses Physical Inventory

di Hotel California Bandung 23

2.5 Hasil Observasi Checklist Terhadap Sistem Pencatatan Periodik

(Physical Inventory) di Hotel California Bandung 25

2.6 Hasil Observasi Checklist Terhadap Pelaksanaan Perpetual

Inventory di Hotel California Bandung 28

2.7 Perbandingan Jumlah Linen di Inventory Housekeeping pada

Bulan Juli 2018 dengan Par Stock di Hotel California

Bandung 32

2.8 Perbandingan Jumlah Linen di Inventory Housekeeping pada

Bulan Agustus 2018 dengan Par Stock di Hotel California

Bandung 32

2.9 Perbandingan Jumlah Linen di Inventory Housekeeping pada

Bulan September 2018 dengan Par Stock di Hotel California

vi
Bandung 33

2.10 Perbandingan Jumlah Linen di Inventory Housekeeping pada

Bulan Oktober 2018 dengan Par Stock di Hotel California

Bandung 33

3.1 Rekapitulasi Analisis Hasil Observasi Mengenai Proses

Physical Inventory di Hotel California Bandung 37

3.2 Rekapitulasi Analisis Hasil Observasi Mengenai Sistem

Pencatatan Periodik (Physical Inventory) di Hotel California

Bandung 39

3.3 Rekapitulasi Analisis Hasil Observasi Mengenai Pelaksanaan

Perpetual Inventory di Hotel California Bandung 42

3.4 Hasil Perbandingan Jumlah Ideal Parstock dan Jumlah Linen

yang Tersedia di Hotel California Bandung 44

3.5 Analisis Hasil Perbandingan Jumlah Ideal Parstock dan Jumlah

Linen yang Tersedia di Hotel California Bandung 45

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Struktur Organisasi Housekeeping Department Hotel

California Bandung 18

viii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Checklist Observasi Terhadap Proses Physical

Inventory di Hotel California Bandung 52

Lampiran 2 Checklist Observasi Terhadap Sistem Pencatatan

Periodik (Physical Inventory) di Hotel California

Bandung 54

Lampiran 3 Checklist Observasi Terhadap Pelaksanaan

Perpetual Inventory di Hotel California

Bandung 55

Lampiran 4 Pedoman Wawancara 56

ix
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan dunia industri pariwisata ini begitu pesat, dunia pariwisata

merupakan penyumbang devisa terbesar. Keadaan perkembangan bisnis

perhotelan di Indonesia yang secara tidak langsung mempengaruhi perkembangan

bisnis perhotelan. Mengingat bahwa dalam bisnis seperti ini sifatnya saling terkait

antara daerah atau negara satu dengan yang lain. Berdasarkan sisi investor,

kebanyakan yang telah menanamkan sebagaian saham pada bisnis perhotelan,

sehingga tidak menutup kemungkinan untuk melakukan investasi pada perhotelan

lainnya. Dengan begitu banyak persaingan dan pilihan yang sangat ketat maka

dari setiap hotel saling berlomba memberikan penawaran harga yang menarik.

Dengan demikian apabila dalam suatu hotel tidak memberikan inovasi dan

pembenahan di dalam semua aspek, hal itu seiring berjalannya waktu akan

ditinggalkan oleh pelanggannya. Demikian pula dengan hotel di Indonesia agar

tetap bertahan dalam industri hotel harus dapat menurunkan tingkat kekecewaan

pelanggan, meningkatkan kepuasan pelanggan dan pasti akan memerlukan tenaga

yang berkualitas. Hal ini dapat dijadikan sebagai standarisasi perkembangan

bisnis perhotelan di beberapa daerah lain sebagai pembanding untuk melihat

kondisi industri tersebut saat ini.

Dalam suatu industri pariwisata perkembangan ini dibutuhkan adanya

penyedia jasa akomodasi yang sangat penting adalah hotel. Dinyatakan dalam
2

teori Darsono (2011:1) : “Hotel yaitu salah satu bidang akomodasi yang dikelola

secara komersil, hotel menyediakan pelayanan jasa kamar, makanan dan minuman

serta fasilitas-fasilitas lain”. Dengan kegiatan menjalankan operasionalnya, hotel

tidak terlepas dari departemen-departemen yang sudah ada di dalamnya. Diantara

departemen tersebut yaitu tidak dapat dipisahkan dan saling terkait karena

merupakan salah satu dari kesatuan sistem operasional dalam hotel tersebut.

Di setiap berbagai jenis hotel terdapat departemen yang fungsinya sangat

vital, yaitu Departemen Tata Graha. Tata Graha bagi sebagian besar dikatakan

penting karena merupakan sebuah departemen yang memberikan sumber

pendapatan dalam kontribusi dari sebuah hotel yang dihasilkan dari kinerja

Departemen Tata Graha lewat penjualan kamar. Menurut Agusnawar (2002:20):

“Housekeeping ialah Department yang ada di hotel yang bertugas untuk merawat

dan memperbaiki kerusakan agar selalu terlihat rapih, menjaga peralatan,

membersihkan dan memelihara seluruh bagian yang berada dihotel yang

dijangkau oleh tamu agar selalu menarik dan menyenangkan setiap tamu

melihatnya”. Dapat disimpulkan bahwa Tata Graha bertanggung jawab atas

kebersihan dari seluruh area yang terdapat dalam hotel mulai dari public area

hingga ke tiap kamar tamu yang disediakan sehingga tercipta suatu kenyamanan

yang berada di lingkungan hotel.

Seperti yang telah diungkapkan oleh Kasmir (2008:41) : “Persediaan

merupakan suatu barang yang cukup penting disimpan oleh perusahaan dalam

suatu tempat (gudang). Persediaan merupakan cadangan perusahaan untuk sebuah

proses produksi pada saat dibutuhkan”. Dapat diartikan yaitu persediaan

merupakan barang ataupun bahan yang tersedia di dalam hotel yang diperkirakan
3

sudah dapat dipergunakan dengan jangka waktu tertentu (dapat dihitung secara

pasti dan dilihat secara nyata) proses produksi jasa linen di Departemen Tata

Graha.

Membahas mengenai inventory ada kalanya kita perlu mengetahui

pengertian linen. Salah satu bagian (section) yang tidak kalah penting dalam

Departemen Tata Graha adalah pada bagian linen. Menurut Widjaja dan Artyasa

(2005:110) : “Linen adalah salah satu bagian atau seksi dari housekeeping

department yang bertanggung jawab meliputi pengendalian sirkulasi semua linen

yang ada di hotel”. Pada bagian ini bertanggung jawab terhadap ketersediaan,

kebersihan dan pemeliharaan kelengkapan di dalam kamar yang berbahan dasar

kain seperti bed sheet, blanket, pillow case, dan sebagainya. Karena banyaknya

material tersebut maka diperlukanlah jumlah yang memadai dalam aktivitas

pengadaan kamar yang siap jual dengan segala kebutuhan linen didalamnya.

Oleh karena itu, pengadaan dan penggunaan linen di Departemen Tata

Graha sangatlah penting untuk menunjang kelancaran operasional hotel dan

meningkatnya pelayanan kepada tamu. Kunci utama ketersediaan kamar yang siap

jual adalah inventori segala material dan supplies yang berkenaan dengan

kebutuhan kamar hotel, demikian pula dengan kebutuhan linen dalam kamar.

Seperti yang telah diungkapkan oleh Purwaji et al. (2016:284) : “Sistem

Pencatatan Persediaan dalam melakukan pencatatan atas persediaan bahan

perusahaan dapat memilih salah satu dari sistem akuntansi persediaan yang ada,

yaitu sistem fisik (periodik) dan sistem perpetual (kontinu)”. Dari definisi tersebut

dapat diartikan bahwa adanya sistem pencatatan persediaan dengan 2 hal yaitu
4

persediaan secara periodik/fisik (physical inventory) yang harus melakukan pada

pengecekan fisik dengan cara menghitung dan mengukur jumlah barang yang

tersedia dan persediaan melalui catatan atau record (perpetual inventory) dimana

harus memiliki data lengkap yang didapatkan dari data-data harian tentang

keberadaan tiap persediaan items tersebut agar terorganisir dan terkendali.

Mengingat akan pentingnya kebutuhan linen kamar, maka setiap hotel

selayaknya manangani linen di Departemen Tata Graha dengan baik, sebab dari

ketepatan jumlah dan nilai pelaksanaan inventori dan jumlah kekurangan serta

kerusakan linen dapat menghambat kelancaran operasional kerja di Departemen

Tata Graha dan mengakibatkan ketidakpuasan yang dialami tamu.

Berdasarkan penelitian awal yang telah dilakukan oleh penulis, yang

berkaitan dengan penyelesaian Tugas Akhir ini, maka penulis menemukan

terjadinya kehilangan serta kerusakan linen dan ketersediaan linen serta kebutuhan

linen kurang optimal. Berikut ini merupakan data awal dari inventory linen pada

bulan Juli 2018 di Hotel California Bandung :


5

TABEL1.1

DATA INVENTORY LINEN BULAN JULI 2018


PADA BAGIAN TATA GRAHA
DI HOTEL CALIFORNIA BANDUNG

Lost
Jenis Linen Inventori & Total
Breakage
Bed Sheet Single 200X300 159 5 154
Bed Sheet King 280X300 57 - 57
Duvet Cover Single 180X240 166 3 163
Duvet Cover King 260X240 72 2 70
Pillow Case 455 4 451
Duvet Inner Single 180X240 229 - 229
Duvet Inner King 260X240 75 - 75
Bed Pad Single 90x200 70 - 70
Bed Pad King 180x200 25 - 25
Pillow 228 - 228
Hand Towel Besar 249 - 249
Bath Towel Logo 327 13 314
Hand Towel Kecil 138 - 138
Bath Matt Polos 120 - 120
Bath Matt Logo 115 3 112
Bed Runner 39 - 39

Sumber : Executive Housekeeper Hotel California Bandung

Keadaan tersebut di atas akan menghambat operasional pelaksanaan

yang terjadi dalam sistem pencatatan persediaan linen kamar di Departemen Tata
6

Graha. Sehingga hal itu lah menjadi dasar penulis dalam membahas permasalahan

tersebut untuk penulisan Tugas Akhir dan penulis mengambil judul :

“SISTEM PENCATATAN PERSEDIAAN LINEN PADA BAGIAN TATA

GRAHA DI HOTEL CALIFORNIA BANDUNG”

B. Rumusan Masalah

Pada latar belakang masalah yang telah dijabarkan, maka penulis

menemukan rumusan masalah dalam Tugas Akhir ini sebagai berikut :

1. Bagaimana sistem pencatatan persediaan periodik (physical) linen pada bagian

Tata Graha di Hotel California Bandung?

2. Bagaimana sistem pencatatan persediaan perpetual linen pada bagian Tata

Graha di Hotel California Bandung?

C. Maksud dan Tujuan Penelitian

1. Maksud Penelitian

Dalam melakukan penelitian maksud penulis adalah untuk memenuhi

persyaratan kelulusan Program Studi Manajemen Divisi Kamar dengan

menganalisa dan mengamati permasalahan sistem pencatatan persediaan linen

yang muncul pada Departemen Tata Graha di Hotel California Bandung.


7

2. Tujuan Penelitian

a. Tujuan formal

Untuk memenuhi syarat dalam menempuh Tugas Akhir Diploma III

Program Studi Manajemen Divisi Kamar di Sekolah Tinggi Pariwisata

Bandung.

b. Tujuan Operasional

Untuk mengetahui :

1) Sistem pencatatan persediaan periodik (physical) linen pada bagian Tata

Graha di Hotel California Bandung.

2) Sistem pencatatan persediaan perpetual linen pada bagian Tata Graha di

Hotel California Bandung.

D. Pendekatan dan Teknik Pengumpulan Data

1. Pendekatan

Penulis menggunakan pendekatan adalah dengan metode Deskriptif, yaitu

penulis berusaha mencari fakta-fakta yang ada melalui pengumpulan data yang

di peroleh melalui penelitian yang kemudian di analisa dengan berdasarkan

teori-teori yang ada. Seperti yang dinyatakan dalam Arikunto (2010:3) :

“Metode deskriptif merupakan suatu metode penelitian yang dimaksudkan

untuk menyelidiki peristiwa, keadaan, kondisi atau hal lain yang sudah

disebutkan, yang hasilnya akan digunakan dalam bentuk laporan penelitian”.


8

2. Teknik Mengumpulkan Data

a) Observasi

Menurut Basrowi (2012:86) : “Observasi adalah suatu objek yang

dilakukan dengan cara pengamatan secara diteliti serta pencatatan secara

sistematis”. Penulis melakukan observasi mengenai sistem pencatatan

persediaan linen pada bagian Tata Graha di Hotel California Bandung.

b) Wawancara

Menurut Gunawan (2013:160) : “Wawancara adalah suatu

percakapan yang diarahkan pada suatu masalah tertentu dan merupakan

proses tanya jawab yang dimulai secara lisan di mana dua orang atau tatap

muka secara fisik.”. Dengan ini penulis melakukan tanya jawab tentang

sistem pencatatan persediaan linen dengan menggunakan pedoman

wawancara kepada Human Resources Manager dan Executive Housekeeper

di Hotel California Bandung untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan.

c) Studi Pustaka

Menurut Satori dan Komariah (2011:105) : “Studi kepustakaan

merupakan pendukung penelitian yang berasal dari berbagai buku

pandangan para ahli dalam bentuk yang tertulis yaitu berupa referensi buku,

jurnal, laporan penelitian atau karya ilmiah lainnya”. Penulis melakukan

penelitian dengan menggunakan studi pustaka dan membaca buku tentang

sistem pencatatan persediaan linen agar memiliki teori yang bisa

dibandingkan dengan kondisi di Hotel California Bandung.


9

E. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Dalam membuat penyusunan Tugas Akhir ini penulis melakukan penelitian di

Hotel California Bandung yang bertempat di Jl. Wastu Kencana No. 48,

Cihampelas, Bandung, Jawa Barat, Indonesia, 40117

2. Waktu Penelitian

Waktu bagi penulis untuk mengerjakan Tugas Akhir ini adalah dari bulan Juli

2018 sampai dengan Desember 2018.


10

BAB II

TINJAUAN UMUM

A. Tinjauan Umum Mengenai Hotel California Bandung

1. Sejarah Hotel California Bandung

Hotel California Bandung ini merupakan hotel pertama di

dunia yang telah terinsprasi dari sebuah judul lagu yang booming pada

tahun 1970, salah satu hotel bintang tiga di Bandung yang berdiri sejak

29 Agustus 2013. Samuel Lie selaku owner dari Hotel California

Bandung yang sangat menyukai dan menggemari musik hingga

mempunyai ide untuk membuat hotel dengan nama Hotel California.

Setiap ruangan dan tempat yang ada di Hotel California diberi nama

tokoh musik ataupun Judul Lagu yang melendaris hingga kini. Hotel

ini terdiri dari tujuh lantai dimana kamar tamu terletak dari lantai dua

sampai dengan lantai enam, dengan mengangkat konsep yang

minimalis pada hotel nya tetapi tetap mempunyai dekorasi yang unik

dalam setiap kamarnya, General Manager Bapak Suparjan Sunu di

Hotel California Bandung sangat memprioritaskan keramah-tamahan

pada setiap staff nya sehingga menjadi daya Tarik utama di hotel

tersebut termasuk dalam memberikan kenyamanan pada setiap guest

yang datang dan menginap dengan cara menjadikan semua kamar non-

smoking room.

Hotel California Bandung berusaha memberikan pelayanan

yang terbaik untuk para tamu yang menginap agar merasa nyaman,
11

dimulai dari greeting yang selalu mereka terapkan dalam

kesehariannya, baik itu untuk tamu ataupun sesama staff yang ada di

Hotel. Hotel California Bandung memiliki pandangan yaitu “Greet

everyone in the hotel, both external and internal guest.” Berikut adalah

objektif yang dimiliki Hotel California Bandung :

a. Objective

1) To implement California’s standard greeting to all

California’s outlet.

2) To kept the standard greeting to both guests and colleagues.

b. Greeting Standard

1) I will greet all guests (external & internal) by standing

upright with my hand put in front of my chest.

2) I will bow 15 degrees to the front.

3) I will also greet everyone with a friendy smile & eye

contact.

Sumber: Human Resources Department Hotel California Bandung, 2018

2. Klasifikasi Hotel California Bandung

Ada beberapa klasifikasi poin yang harus diketahui dalam

Hotel California Bandung, sebagai berikut ini :

1. Lokasi

Hotel California Bandung berlokasi di Jalan Wastukencana No. 48

Bandung, Jawa Barat. Hotel ini terletak di Pusat Kota Bandung


12

dengan lokasi yang strategis karena berdekatan dengan beberapa

mall disekitarnya.

2. Klasifikasi Bintang

Dilihat pada pelayanan yang telah diberikan dan juga mempunyai

fasilitas yang tersedia di Hotel California Bandung, maka Hotel

California Bandung ini dapat di kategorikan sebagai Hotel Bintang

Tiga.

3. Jumlah Kamar

Hotel California Bandung memiliki 60 kamar degan 3 tipe kamar

yang berbeda, yaitu deluxe, executive dan suite. Sehingga hotel ini

termasuk kedalam klasifikasi small hotel.

4. Jenis Tamu yang Menginap

Klasifikasi terhadap jenis tamu yang menginap beberapa dari tamu

di Hotel California Bandung yaitu mempunyai kegiatan bisnis,

maka termasuk kedalam Business Hotel.

5. Lama Tamu Menginap

Hotel California Bandung tergolong kedalam Business Hotel

karena sebagian tamu hotel adalah businessman dan menginap

dengan waktu yang cukup lama (Residential).

6. Sistem Penerapan Tarif (Plan)

Hotel ini termasuk kedalam klasifikasi Continental Plan yaitu

harga kamar sudah termasuk dengan sarapan pagi untuk 2 orang.


13

3. Fasilitas Yang Dimiliki Hotel California Bandung

Berikut ini adalah fasilitas yang ada dan dimiliki oleh Hotel

California Bandung antara lain :

1. Fasilitas Kamar

Dengan jumlah 60 kamar yang terbagi menjadi 3 tipe dengan

berbeda fasilitas tiap tipenya. Berikut adalah tabel mengenai uraian

tipe kamar tersebut :

TABEL 2.1

JENIS, JUMLAH DAN HARGA KAMAR


HOTEL CALIFORNIA BANDUNG

Jumlah Harga Kamar


No. Jenis Kamar Kamar Rp (++)

1. Suite Room 20 Rp. 2.000.000


2. Executive Room 10 Rp. 1.700.000
3. Deluxe Room 30 Rp. 1.400.000
Sumber: Front Office Department Hotel California Bandung, 2018

Berikut ini adalah fasilitas yang terdapat dalam tiap kamar :

Sarapan pagi untuk 2 orang, Bed yang berkualitas tinggi, Flat LCD

with cable TV, Shower (Hot & Cold Water), Coffee & Tea Maker,

Free Internet Access WIFI, IDD Telephone Line, Mini Bar, Air

Conditioning, Safety Deposit Box, Hair Dryer.

Dari setiap tipe kamar yang tersedia tentunya berbeda

faasilitas, terbagi menjadi beberapa kategori dalam Hotel

California Bandung adalah sebagai berikut :


14

a. Suite Room

Suite Room adalah kamar yang tingkatannya paling tinggi dan

yang paling mewah. Suite Room sendiri mempunyai 10 pilihan

kamar dengan twin bed dan 10 kamar dengan king bed. Di

setiap sudut lantai kamar dilapisi dengan kaca atau cermin

hingga desain kamar terlihat lebih mewah.

b. Executive Room

Executive Room merupakan kamar yang mempunyai 5 pilihan

kamar menggunakan twin bed dan juga 5 pilihan kamar

dengan king bed. Suasana kamar ini pun sangat nyaman dan

membuat guest sangat menikmati waktu untuk istirahat.

c. Deluxe Room

Deluxe room merupakan jenis kamar terendah dalam hotel ini.

Pilihan bed yang tersedia untuk ruangan ini yaitu 20 kamar

untuk twin bed dan 10 kamar untuk king bed.

2. Function Room

Hotel ini memiliki empat Function Room dengan penjelasan

sebagai berikut:

a. Pink Floyd Room : Berkapasitas 20 – 60 orang.

b. Beethoven Room I : Berkapasitas 40 – 120 orang.

c. Beethoven Room II : Berkapasitas 40 – 120 orang.

d. The Beatles Room : Berkapasitas 55 – 180 orang.

Jenis paket meeting event yang ditawarkan Hotel California

Bandung adalah sebagai berikut :


15

TABEL 2.2

PAKET MEETING EVENT


HOTEL CALIFORNIA BANDUNG

No. Paket Publish Special Coffee Break Lunch Dinner


Rate Rate Break -fast
1. Half Day Rp. 250.000 Rp. 200.000 1 - 1 -
2. Full Day Rp. 350.000 Rp. 250.000 2 - 1 -
3. Full Board
(Single Rp. 900.000 Rp. 800.000 2 1 1 1
Occupancy)
4. Full Board
(Double Rp. 750.000 Rp. 585.000 2 1 1 1
Occupancy)
Sumber : Front Office Department Hotel California Bandung, 2018

Ketentuan dalam paket tersebut yang sudah termasuk dengan :

a. Tax dan Service adalah 21%

b. Peralatan Meeting Standard (1 Screen, Whiteboard &

Marker, Flipchart, Conference Kit, Mineral Water, Flower

Vast, Mini Garden, Cover Chair).

3. Restoran

a. Brown Sugar Cafe

Pada tempat ini banyak tamu yang menarik dari menu

lokal sampai dengan western, dengan hanya mempunyai

kapasitas 54 seats, Brown Sugar Cafe ini dapat dinikmati

24 jam mulai dari breakfast, lunch sampai dengan dinner.


16

b. Penny Lane Lounge

Tempat ini adalah tempat sempurna bagi para tamu yang

ingin melaksanakan informal meeting ataupun sekedar

hanging out, dengan kapasitas total 22 seats, pengunjung

dapat menikmati makanan yang telah disajikan seperti

makanan berat, kopi, jus dan makanan lainnya dengan

suasana yang modern dari pukul 07.00 – 21.00.

4. Fasilitas Lain

Adanya beberapa fasilitas lain di Hotel California Bandung

yang dimiliki dan dapat digunakan oleh tamu, seperti :

1) Laundry Service

Pelayanan yang diberikan oleh Hotel California Bandung

adalah Laundry Service yang bekerjasama dengan outside

laundry dalam memberikan kenyamanan pada guest in

house yang ingin mencuci pakaian mereka. Mulai dari

pukul 08.00 – 19.00 yaitu jam beroperasi dengan lama

pencucian minimal 6 jam dan maksimal 24 jam.

2) Doctor On Call

Adanya pelayanan untuk guest yang membutuhkan

perawatan khusus dari Dokter yang dapat dipanggil

langsung ke dalam kamar hotel sebut saja Doctor On Call

dengan persyaratan meninggalkan deposit pada saat check

in dan mengisi formulir.


17

3) Shuttle Service

Shuttle Service merupakan pelayanan bagi guest yang telah

melakukan reservasi dan meminta pelayanan antar dan

jemput menuju hotel atau dari hotel. Untuk waktu

beroperasi disesuaikan dengan request dari tamu.

4. Struktur Organisasi Bagian Tata Graha Hotel California Bandung

Sebuah badan usaha memerlukan adanya organisasi sebagai

tolak ukur suatu keberhasilan dari sebuah perusahaan yang sangat

berperan penting dalam mencapai tujuan bersama. Dapat diketahui

dengan adanya oraganisasi yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya

dan juga karyawan lainnya di dalam suatu departemen. Setelah

mengetahui apa saja tugas dan tanggung jawab, serta mereka dapat

menyimpulkan apa tujuan dari yang mereka akan lakukan. Seperti

yang telah di ungkapkan Siswanto (2012:85), “Struktur Organisasi

menspesifikasikan dari suatu pembagian aktivitas kerja dan

menunjukkan bahwa fungsi atau aktivitas yang beraneka macam

dihubungkan sampai batas tertentu, juga menunjukkan aktivitas kerja.”

Struktur organisasi Departemen Tata Graha di Hotel California

Bandung dapat dilihat dalam gambar berikut ini :


18

GAMBAR 2.1

STRUKTUR ORGANISASI
HOUSEKEEPING DEPARTMENT
HOTEL CALIFORNIA BANDUNG

Executive
Housekeeper

Houskeeping
Supervisor

Room Attendant Order Taker Linen Attendant

Sumber: Housekeeping Department Hotel California Bandung, 2018

B. Tinjauan Umum Mengenai Teori Sistem Pencatatan Persediaan Linen

Pada Bagian Tata Graha di Hotel California Bandung

Persediaan merupakan barang atau bahan yang disimpan dan akan

digunakan pada saat tertentu dan dengan tujuan tertentu. Misalnya untuk

dijual kembali, untuk proses produksi, atau sebagai cadangan dari

peralatan yang digunakan. Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya

pada BAB I oleh Kasmir (2008:41) : “Persediaan merupakan suatu barang

yang cukup penting disimpan oleh perusahaan dalam suatu tempat

(gudang). Persediaan merupakan cadangan perusahaan untuk sebuah

proses produksi pada saat dibutuhkan”. Dapat disimpulkan dari definisi

persediaan yaitu suatu jenis barang ataupun bahan yang dimiliki atau
19

tersedia di dalam hotel dan digunakan untuk kegiatan operasional

perusahaan dengan jangka waktu tertentu (dapat dihitung secara pasti,

dilihat secara nyata) dalam suatu proses produksi jasa linen di Departemen

Tata Graha.

Salah satunya adalah pencatatan persediaan yang belum dilakukan,

tapi tidak sedikit pun entitas yang memang sudah melakukan pencatatan

persediaan namun pencatatan yang dilakukan belum sesuai dengan standar

yang berlaku, mereka menganggap bahwa pencatatan yang mereka

lakukan sudah benar dan tepat untuk dilakukan. Semua itu terjadi

dikarenakan kurangnya pemahaman dari beberapa entitas mengenai hal

pentingnya pencatatan persediaan dan kurangnya pengetahuan mengenai

sistem pencatatan yang tepat untuk diterapkan yang sesuai dengan standar

yang berlaku.

Menurut Purwaji et al. (2016:284) : “Sistem Pencatatan

Persediaan dalam melakukan pencatatan atas persediaan bahan perusahaan

dapat memilih salah satu dari sistem akuntansi persediaan yang ada, yaitu

sistem fisik (periodik) atau sistem perpetual (kontinu)”.

Untuk menunjang dalam kelancaran operasional Tata Graha, perlu

dilakukan adanya pengontrolan yang teratur terhadap persediaan linen di

dalam hotel. Menurut Seniartha (2002:33) : “Untuk mendukung

lancarnya pelaksanaan penyediaan kamar tamu, hendaknya hotel memiliki

persediaan linen yang memadai”. Oleh karena itu, dapat penulis simpulkan

adalah ketersediaan linen yang siap pakai di dalam gudang penyimpanan

atau store haruslah menjadi perhatian utama dari bagian tata graha hotel.
20

Kategori linen di dalam Tata Graha terbagi menjadi dua jenis, yaitu

Linen di kamar tidur atau Bed linens dan Linen di kamar mandi atau

Towels. Menurut Sulastiyono (2007:163) :

Linen Kamar Tidur (Bed Linens), terdiri dari:


 Sprei (Sheets)
 Sarung Bantal (Pillow Case)
 Selimut (Blanket)
 Penutup Tempat Tidur (Bed Cover)
 Tilam Kamar (Mattress Pad)
Linen Kamar Mandi (Towels), terdiri dari:
 Handuk Mandi (Bath Towel)
 Handuk Tangan (Hand Towel)
 Handuk Muka (Face Towel)
 Alas Kaki/Keset (Bath Mat)

Berikut adalah data jenis-jenis linen yang digunakan untuk

operasional Tata Graha di Hotel California Bandung :

TABEL 2.3

DATA JENIS LINEN YANG DIGUNAKAN DI BAGIAN


TATA GRAHA HOTEL CALIFORNIA BANDUNG

DIGUNAKAN
NO. JENIS LINEN
YA TIDAK
1. Sprei (sheet) 
2. Sarung Bantal (pillowcase) 
3. Selimut (blanket) 
4. Penutup Tempat Tidur (bed cover) 
5. Tilam Kamar (mattress pad) 
6. Handuk Mandi (bath towel) 
7. Handuk Tangan (hand towel) 
8. Handuk Muka (face towel) 
9. Alas Kaki / Keset (bath mat) 
Sumber: Executive Housekeeper Hotel California Bandung, 2018
21

Dapat diketahui dari tabel di atas bahwa di Hotel California

Bandung hampir menggunakan semua jenis linen pada bagian Tata Graha.

Yang ada di dalam linen kamar tidur hanya saja tidak menggunakan

penutup tempat tidur (bed cover) melainkan hanya menggunakan duvet

(inner dan cover) atau yang sama saja disebut seperti selimut (blanket).

Dan kemudian linen di dalam kamar mandi hanya saja tidak digunakan

adanya handuk muka (face towel).

C. Tinjauan Umum Mengenai Sistem Pencatatan Persediaan Periodik

(Physical) Linen Pada Bagian Tata Graha di Hotel California

Bandung

Setelah adanya dalam teori Sistem Pencatatan Persediaan Linen

yaitu muncul adanya Sistem Pencatatan Persediaan Periodik/Fisik

(Physical Inventory Method/Periodic System), Menurut Martani

(2012:250) sistem pencatatan periodik adalah : “Sistem periodik

merupakan sistem pencatatan persediaan dimana kuantitas persediaan

ditentukan secara periodik yaitu hanya pada saat perhitungan fisik yang

biasanya dilakukan secara stock opname”. Dari definisi tersebut dapat

diartikan sistem pencatatan periodik adalah pencatatan yang berarti harus

melakukan pengecekan fisik terhadap persediaan dengan cara menghitung

berapa jumlah barang yang ada di Linen Room/gudang. Dengan demikian

inventori tersebut harus terorganisir dan terkendali yang mana setiap

petugas pelaksana dalam inventori harus sudah memiliki data lengkap


22

yang kesemuanya telah didapatkan dari data-data harian tentang

keberadaan tiap inventori items tersebut.

Manfaat dari suatu persediaan secara periodik (physical) adalah

Executive Housekeeper dapat menentukan jenis dan jumlah linen yang

diperlukan untuk mengganti stock yang hilang/rusak dan menjaga par level

yang sudah ada. Secara physical memberi informasi sangatlah penting

tentang biaya bagi housekeeper agar segera dimonitor anggaran

departemen.

Dalam melaksanakan prosedur adanya beberapa aspek penting

yang perlu diperhatikan bahwa menurut Sulastiyono (2007:242) antara

lain :

a. Menginformasikan kepada petugas yang akan terlibat dalam


pelaksanaan inventori satu hari sebelum pelaksanaan inventori.
b. Menunjuk / menetapkan seorang petugas yang bertanggung jawab
pada setiap lokasi (di lantai, linen room, laundry dan sebagainya)
dalam pelaksanaan inventori.
c. Menghitung seluruh linen (yang bersih dan kotor) di setiap lantai
yang terdapat di setiap kamar-kamar tamu, trolley dan floor station.
d. Menghitung seluruh linan yang terdapat di laundry dan linen room
(bersih dan kotor). Pada waktu pelaksanaan inventori, sebaiknya
seluruh sirkulasi linan untuk sementara dihentikan, hal tersebut
agar dalam penghitungan tidak terjadi penghitungan ganda.

Dengan melakukan pencatatan persediaan secara fisik hanya ketika

catatan hasil inventory tersebut sedang dibutuhkan. Sehingga hal ini

sangat berdampak terhadap persediaan par stock linen yang tidak

memadai akibat kurangnya pengawasan terhadap jumlah linen yang

tersedia di dalam linen room. Berikut ini hasil observasi mengenai proses

physical inventory di Hotel California Bandung yang dilakukan oleh

penulis.
23

TABEL 2.4

HASIL OBSERVASI CHECKLIST


TERHADAP PROSES PHYSICAL INVENTORY
DI HOTEL CALIFORNIA BANDUNG

Obs 1 Obs 2 Obs 3 TOTAL


No. Prosedur (Physical Inventory)
S T S T S T S TS
S S S
1. Menginformasikan kepada
petugas yang akan terlibat dalam    3 0
pelaksanaan inventori satu hari
sebelum pelaksanaan inventori.
2. Menunjuk/menetapkan seorang
petugas yang bertanggung jawab    0 3
di Floor Section.
3. Menunjuk/menetapkan seorang
petugas yang bertanggung jawab    1 2
di kamar-kamar tamu.
4. Menunjuk/menetapkan seorang
petugas yang bertanggung jawab    3 0
di Linen Room.
5. Menunjuk / menetapkan seorang
petugas yang bertanggung jawab    0 3
di Laundry.
6. Menghitung seluruh linan (yang
bersih dan kotor) di Floor Section.    0 3

7. Menghitung seluruh linen (yang


bersih dan kotor) di kamar-kamar    1 2
tamu.

8. Menghitung seluruh linen (yang


bersih dan kotor) di Linen Room.    3 0

9. Menghitung seluruh linen (yang


bersih dan kotor) di Laundry.    0 3

10. Seluruh sirkulasi linen dihentikan


agar tidak terjadi penghitungan    0 3
ganda.
Sumber : Hasil observasi penulis pada bagian Housekeeping Department, 2018
Keterangan : Obs 1: Observasi Pertama. Obs 2: Observasi Kedua. Obs 3: Observasi Ketiga.
S: Sesuai. TS: Tidak Sesuai.
24

Dari hasil data tersebut, dapat dilihat bahwa hasil observasi penulis

pada bagian Tata Graha bahwa prosedur physical inventory sebagian telah

dilakukan, dengan beberapa pengecualian di beberapa aspek detail seperti

penunjukkan/penetapan petugas yang bertanggung jawab di Floor Section,

di kamar-kamar tamu dan di Laundry, penghitungan linen di Floor

Section, di kamar-kamar tamu dan di Laundry tidak dilakukan serta

perhentian sirkulasi linen agar tidak terjadi penghitungan ganda pun tidak

dilakukannya.

Seperti yang dijelaskan oleh Suhayati dan Anggadini (2009),

“Sistem Pencatatan fisik/periodik (physical/periodic inventory system)

merupakan pencatatan persediaan dimana :

1. Mutasi persediaan tidak menggunakan buku besar (inventory)


melainkan memakai perkiraan purchases, purchases return, sales,
sales return dan sebagainya.
2. Tidak memakai kartu persediaan.
3. Kalkulasi biaya persediaan dengan menetapkan persediaan akhir
terlebih dahulu melalui perhitungan secara fisik selanjutnya
dihitung cost of good sold.”

Adanya sistem pencatatan persediaan secara fisik untuk

mengetahui apa saja yang digunakan dalam physical inventory. Sehingga

hal ini dapat diketahui persediaan jumlah linen yang tersedia di dalam

linen room. Berikut ini merupakan hasil observasi penulis pada bagian

Departemen Tata Graha mengenai sistem pencatatan periodik (physical

inventory) di Hotel California Bandung :


25

TABEL 2.5

HASIL OBSERVASI CHECKLIST TERHADAP


SISTEM PENCATATAN PERIODIK (PHYSICAL INVENTORY)
DI HOTEL CALIFORNIA BANDUNG

Sistem Pencatatan Obs 1 Obs 2 Obs 3 TOTAL


No. Periodik S T S T S T S TS
(physical inventory) S S S
1. Mutasi persediaan
menggunakan buku besar    2 1
(inventory).
2. Mutasi persediaan
memakai perkiraan    3 0
purchases.
3. Mutasi persediaan
memakai perkiraan    3 0
purchases return.
4. Mutasi persediaan
memakai perkiraan sales.    0 3
5. Mutasi persediaan
memakai perkiraan sales    0 3
return.
6. Tidak memakai kartu 1 2
persediaan (bin card).   
7. Kalkulasi biaya
persediaan dengan
menetapkan persediaan    3 0
akhir melalui
perhitungan secara fisik
(cost of good sold).
Sumber : Hasil observasi penulis pada bagian Housekeeping Department, 2018
Keterangan : Obs 1: Observasi Pertama. Obs 2: Observasi Kedua. Obs 3: Observasi Ketiga
S: Sesuai. TS: Tidak Sesuai.

Dengan hasil data observasi di atas, dapat diketahui bahwa sistem

pencatatan periodik (physical inventory) beberapa telah dilakukan, adanya

pengecualian yaitu mutasi persediaan memakai perkiraan sales dan sales

return tidak dilakukan, serta dalam sistem ini menggunakan kartu


26

persediaan (bin card). Hal ini tentunya menggambarkan bagaimana proses

pelaksanaan physical inventory yang sebenarnya terjadi di Hotel California

Bandung.

D. Tinjauan Umum Mengenai Sistem Pencatatan Persediaan Perpetual

Linen Pada Bagian Tata Graha di Hotel California Bandung

Sistem Pencatatan Persediaan secara permanen/perpetual

(perpetual inventory system), yang dinyatakan dalam Kieso et al.

(2008:404) :

“Sistem persediaan perpetual (Perpetual inventory system) secara


terus menerus melacak perubahan akun persediaan. Yaitu, semua
pembelian dan penjualan (pengeluaran barang) dicatat secara
langsung ke akun persediaan pada saat terjadi. Dengan sistem ini
nilai atau harga pokok barang yang terjual dan jumlah persediaan
barang dagang pada akhir periode dapat diketahui”.

Dengan menggunakan sistem pencatatan perpetual, setiap saat kita

membutuhkan informasi mengenai jumlah persediaan, dapat dengan

mudah kita dapatkan. Namun untuk menambah keakuratan informasi

mengenai jumlah persediaan tersebut, kita dapat melakukan pengecekan

fisik persediaan setahun sekali, untuk menunjukkan kecocokan antara

pencatatan dan barang yang ada digudang.

Dalam metode ini, yaitu persediaan linen dicatat dalam kartu

persediaan atau bin card yang menggambarkan jumlah persediaan linen

yang tersedia dalam gudang. Menurut Sihite (2000:218) :

Dalam hal administrasi, harus dilakukan pencatatan lengkap yang


sesuai dengan permintaan atau requisition Housekeeping
sebelumnya, demikian juga dengan penghapusan stock harus sesuai
dengan data-data yang dapat dipertanggung-jawabkan.
27

 Jumlah yang dikeluaran (yang dihapuskan) Issued


 Jumlah yang diterima (tambahan inventory) Received

Hal - hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan perpetual

inventory, menurut Sulastiyono (2010:239) :

1. Pencatatan pengeluaran dan penerimaan linen di linen room harus


selalu dikontrol di buku pencatatan linen.
2. Harus terlihat jumlah linen yang didistribusikan ke setiap floor
section, kamar-kamar tamu serta bagian-bagian yang memerlukan.
3. Harus terlihat jumlah linen bersih yang diterima dari bagian
pencucian.

Dengan adanya pelaksanaan perpetual inventory dapat terlihat

jumlah linen berdasarkan data dalam persediaan yang akan dibutuhkan

seperti pencatatan pengeluaran dan penerimaan linen di linen room.

Berikut ini merupakan hasil observasi penulis mengenai pelaksanaan

perpetual inventory di Hotel California Bandung :


28

TABEL 2.6

HASIL OBSERVASI CHECKLIST


TERHADAP PELAKSANAAN PERPETUAL INVENTORY
DI HOTEL CALIFORNIA BANDUNG

Obs 1 Obs 2 Obs 3 TOTAL


No. Pelaksanaan Perpetual
Inventory S TS S TS S TS S TS
1. Pencatatan pengeluaran
linen di linen room harus    3 0
selalu dikontrol di buku
pencatatan linen.
2. Pencatatan penerimaan linen
di linen room harus selalu    3 0
dikontrol di buku pencatatan
linen.
3. Harus terlihat jumlah linen
yang didistribusikan ke    1 2
Floor Section.
4. Harus terlihat jumlah linen
yang didistribusikan ke    1 2
kamar-kamar tamu.
5. Harus terlihat jumlah linen
bersih yang diterima dari    3 0
bagian pencucian.
Sumber: Hasil observasi penulis pada bagian Housekeeping Department, 2018
Keterangan : Obs 1: Observasi Pertama. Obs 2: Observasi Kedua. Obs 3: Observasi Ketiga
S: Sesuai. TS: Tidak Sesuai.

Dari hasil data observasi tersebut, dapat diketahui bahwa

pelaksanaan perpetual inventory sebagian besar telah dilakukan. Ada

beberapa pengecualian yaitu tidak dilakukan apa yang harusnya terlihat

dari jumlah linen yang akan didistribusikan ke Floor Section dan ke

kamar-kamar tamu. Dan ini tentunya menggambarkan bagaimana

pelaksanaan perpetual inventory yang sebenarnya terjadi di Hotel

California Bandung.
29

Untuk dapat mengetahui idealnya jumlah dari persediaan linen,

departemen Tata Graha perlu menghitung par stock yang akan ditetapkan

untuk operasional hotel sehari-hari dalam pemakaian linen. Menurut

Rumekso (2005:165) :

Suatu hotel harus melengkapi seluruh item linen terutama room


linen dengan persediaan linen ideal (ideal parstock) adalah 5 par
dan minimal 3 par dengan asumsi :
1. 1 par linen terpasang.
2. 1 par linen di laundry (kotor).
3. 1 par linen siap pakai.

Jumlah par yang dipergunakan oleh Hotel California Bandung

adalah 3 par. Untuk mengetahui ketepatan jumlah persediaan linen Tata

Graha di Hotel California Bandung, dapat dilakukan perbandingan dengan

par stock yang dapat dicari dengan rumus perhitungan sebagai berikut :

Par Stock = (Jumlah Kamar x Jumlah Bed) x par x standar penggunaan

Dengan menggunakan formula diatas, dapat diketahui par stock

ideal yang dapat dibandingkan dengan data persediaan linen Tata Graha di

Hotel California Bandung yang telah dilampirkan di Tabel 1.1.

Perhitungan par stock linen Tata Graha di Hotel California Bandung dapat

dijabarkan sebagai berikut :

a) Menentukan par stock Single Bed Sheet :

20 Twin Bedroom Deluxe = (20 x 2) x 3 x 1 = 120


5 Twin Bedroom Executive = (5 x 2) x 3 x 1 = 30
10 Twin Bedroom Suite = (10 x 2) x 3 x 1 = 60 +
Total Twin Bedroom = 210
30

Dengan demikian, par stock dari single sheet di Hotel California

Bandung adalah 210.

b) Menentukan par stock Double Bed Sheet :

10 Double Bedroom Deluxe = (10 x 1) x 3 x 1 = 30


5 Double Bedroom Executive = (5 x 1) x 3 x 1 = 15
10 Double Bedroom Suite = (10 x 1) x 3 x 1 = 30 +
Total Double Bedroom = 75

Dengan demikian, par stock dari double sheet di Hotel California

Bandung adalah 75.

c) Menentukan par stock Pillowcase :

35 Twin Bedroom = (35 x 2) x 3 x 1 = 210


25 Double Bedroom = (25 x 1) x 3 x 2 = 150 +
Total Pillowcase = 360

Dengan demikian, par stock dari pillowcase di Hotel California

Bandung adalah 360.

d) Menentukan par stock Bath Towel :

35 Twin Bedroom = (35 x 2) x 3 x 1 = 210


25 Double Bedroom = (25 x 1) x 3 x 2 = 150 +
Total Bath Towel = 360

Dengan demikian, par stock dari bath towel di Hotel California

Bandung adalah 360.

e) Menentukan par stock Duvet Inner :

35 Twin Bedroom = (35 x 2) x 3 x 2 = 420


25 Double Bedroom = (25 x 1) x 3 x 1 = 75 +
Total Duvet Inner = 495
31

Dengan demikian, par stock dari Duvet Inner di Hotel California

Bandung adalah 495.

f) Menentukan par stock Duvet Cover :

35 Twin Bedroom = (35 x 2) x 3 x 2 = 420


25 Double Bedroom = (25 x 1) x 3 x 1 = 75 +
Total Duvet Cover = 495

Dengan demikian, par stock dari Duvet Cover di Hotel California

Bandung adalah 495.

Dari hasil penghitungan di atas, maka dapat dilakukan

perbandingan dengan data persediaan yang ada di Departemen Tata Graha

Hotel California Bandung. Dengan diketahui penambahan jumlah stok

linen terakhir kali dilakukan pada bulan Desember 2017, hasil data

perbandingan dapat dijabarkan sebagai berikut :


32

TABEL 2.7

PERBANDINGAN JUMLAH LINEN


DI INVENTORY HOUSEKEEEPING PADA BULAN JULI 2018
DENGAN PAR STOCK DI HOTEL CALIFORNIA BANDUNG

Jumlah
No. Jenis Linen Par Stock Linen yang Kekurangan Persentase
Ideal tersedia (%)

1. Single Sheet 210 159 51 75.71


2. Double Sheet 75 57 18 76.00
3. Pillowcase 360 455 - 126.39
4. Bath Towel 360 327 33 90.83
5. Duvet Inner 495 304 191 61.41
6. Duvet Cover 495 238 257 48.08
TOTAL / RATA-RATA 1995 1540 550 77.19

TABEL 2.8

PERBANDINGAN JUMLAH LINEN


DI INVENTORY HOUSEKEEEPING PADA BULAN AGUSTUS 2018
DENGAN PAR STOCK DI HOTEL CALIFORNIA BANDUNG

Jumlah
No. Jenis Linen Par Stock Linen yang Kekurangan Persentase
Ideal tersedia (%)

1. Single Sheet 210 154 56 73.33


2. Double Sheet 75 57 18 76.00
3. Pillowcase 360 451 - 125.28
4. Bath Towel 360 319 41 88.61
5. Duvet Inner 495 304 191 61.41
6. Duvet Cover 495 238 257 48.08
TOTAL / RATA-RATA 1995 1523 563 76.34
33

TABEL 2.9

PERBANDINGAN JUMLAH LINEN


DI INVENTORY HOUSEKEEEPING
PADA BULAN SEPTEMBER 2018
DENGAN PAR STOCK DI HOTEL CALIFORNIA BANDUNG

Jumlah
No. Jenis Linen Par Stock Linen yang Kekurangan Persentase
Ideal tersedia (%)

1. Single Sheet 210 152 58 72.38


2. Double Sheet 75 55 20 73.33
3. Pillowcase 360 451 - 125.28
4. Bath Towel 360 307 53 85.28
5. Duvet Inner 495 304 191 61.41
6. Duvet Cover 495 235 260 47.47
TOTAL / RATA-RATA 1995 1504 582 75.39

TABEL 2.10

PERBANDINGAN JUMLAH LINEN


DI INVENTORY HOUSEKEEEPING
PADA BULAN OKTOBER 2018
DENGAN PAR STOCK DI HOTEL CALIFORNIA BANDUNG

Jumlah
No. Jenis Linen Par Stock Linen yang Kekurangan Persentase
Ideal tersedia (%)

1. Single Sheet 210 147 63 70.00


2. Double Sheet 75 52 23 69.33
3. Pillowcase 360 446 - 123.89
4. Bath Towel 360 296 85 82.22
5. Duvet Inner 495 304 191 61.41
6. Duvet Cover 495 231 264 46.67
TOTAL / RATA-RATA 1995 1476 626 73.98
34

Dapat dilihat berdasarkan dari tabel di atas perbandingan dalam

kurun waktu 4 bulan bahwa hampir semua jenis linen yang tersedia

mengalami kekurangan jumlah linen untuk melengkapi par stock yang

diperlukan manajemen untuk menjaga laju operasional Tata Graha di

Hotel California Bandung. Kurangnya perhatian departemen Tata Graha

terhadap proses persediaan linen sehingga tidak optimal atas ketersediaan

linen tersebut.
35

BAB III

ANALISIS PERMASALAHAN

Penulis akan menganalisa mengenai yang ada pada Bab ini dari suatu

rumusan masalah yang terjadi berdasarkan hasil dari data yang diperoleh pada

BAB II, rumusan masalah yang terjadi yaitu dimulai dari Sistem Pencatatan

Persediaan Periodik (physical) linen dan Sistem Pencatatan Persediaan Perpetual

linen pada bagian Tata Graha di Hotel California Bandung. Untuk menambah

keakuratan data, penulis telah melakukan pengamatan secara langsung mengenai

prosedur yang dilakukan dalam proses physical inventory linen di Hotel California

Bandung sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Penulis juga mengamati

data dengan melakukan perbandingan dengan teori-teori prosedur dalam proses

physical inventory dan sistem pencatatan periodik (physical inventory). Dengan

tidak menjalankan prosedur tersebut secara keseluruhan artinya terjadi kurangnya

penerapan pada prosedur dan sistem pencatatan inventory yang baik dan benar di

dalam physical inventory.

Sama halnya dengan penentuan sistem pencatatan persediaan periodik

(physical inventory) linen di Hotel California Bandung, penulis telah melakukan

pengamatan secara langsung untuk menambah keakuratan data mengenai sistem

pencatatan persediaan perpetual inventory linen di Hotel California Bandung

sesuai dengan prosedur/proses yang telah ditentukan. Penulis juga melakukan

perbandingan dengan teori-teori pelaksanaan perpetual inventory dan untuk


36

mengetahui ideal jumlah dari persediaan linen serta dapat melakukan

perbandingan dengan par stock dalam rumus yang akan ditetapkan.

Pada analisis permasalahan ini yaitu penulis akan menggunakan Skala

Guttman dalam menganalisis permasalahan yang terjadi. Dalam analisis ini

penulis akan menggunakan Skala Guttman karena yang dinyatakan oleh Sugiyono

(2014:139) “Skala Guttman adalah skala yang digunakan untuk mendapatkan

jawaban tegas dari responden, yaitu hanya terdapat dua interval seperti “setuju-

tidak setuju”; “ya-tidak”; “benar-salah”; “positif-negatif”; “pernah-tidak pernah”

dan lain-lain”. Dapat disimpulkasn bahwa penulis juga akan melakukan observasi

atau pengamatan secara langsung untuk suatu objek yang akan diteliti.

Dalam data yang telah diamati penulis, kemudian hasil analisis dari Skala

Guttman akan menunjukan persentase kesesuaian terhadap keadaan yang

seharusnya. Hasil tersebut dapat dikatakan sesuai jika persentase di dalam rentang

0,5 – 1,0 begitu pula hasil dapat dikatakan “tidak sesuai” jika presentase di dalam

rentang 0,01 – 0,49.

TIDAK SESUAI SESUAI

0% 50% 100%

Hasil presentase yang ditemukan penulis dari hasil analisa, rumus yang

dapat digunakan ialah seperti berikut:

Presentase = Nilai
Total Nilai Keseluruhan
37

A. Analisis Mengenai Sistem Pencatatan Persediaan Periodik (Physical)

Linen Pada Bagian Tata Graha di Hotel California Bandung

Untuk suatu permasalahan mengenai sistem pencatatan persediaan

periodik (physical) linen ini penulis akan menganalisis dan memaparkan

secara lebih rinci mengenai observasi mengenai proses physical inventory

yang berada di Hotel California Bandung melalui tabel yang dibuat

berdasarkan data yang di dapat pada BAB II.

TABEL 3.1

REKAPITULASI ANALISIS HASIL OBSERVASI


MENGENAI PROSES PHYSICAL INVENTORY
DI HOTEL CALIFORNIA BANDUNG

Objek yang Jawaban Jawaban


diamati (O) Sesuai Tidak Sesuai
O1  
O2 
O3 
O4 
O5 
O6 
O7 
O8 
O9 
O10 
TOTAL 3 7
Sumber : Data hasil olahan penulis, 2018
Keterangan : O1: Objek Pertama. O2: Objek Kedua. O3: Objek Ketiga. O4: Objek
Keempat. O5: Objek Kelima. O6: Objek Keenam. O7: Objek Ketujuh. O8: Objek
Kedelapan. O9: Objek Kesembilan. O10: Objek Kesepuluh.

Apabila hasil analisa mengetahui rentang persentase dari jawaban

sesuai menggunakan rumus sebagai berikut ini:


38

Jawaban “Sesuai” dengan Nilai :1

Jawaban “Tidak Sesuai” dengan Nilai :0

Persentase:

Jawaban “Sesuai” :

Jawaban “Tidak Sesuai” : (tidak perlu


dihitung)

Nilai =3

Total Nilai Keseluruhan = 10

Persentase = 100%

Dari rumus penghitungan skala guttman diatas maka hasil yang

didapatkan adalah sebagai berikut:

TIDAK SESUAI SESUAI

0% 30% 50% 100%

Dari hasil analisa diatas dapat dilihat bahwa proses yang dilakukan

oleh Hotel California Bandung dalam proses physical inventory tidak

sesuai. Dimulai dari awal proses yaitu sudah dilakukannya seperti

penginformasian kepada petugas yang akan terlibat dalam pelaksanaan

inventori satu hari sebelum pelaksanaan inventori, penunjukkan/penetapan

seorang petugas yang bertanggung jawab di Linen Room dan penghitungan

seluruh linan (yang bersih dan kotor) di Linen Room. Proses tersebut sudah

dilakukan dengan baik sesuai dengan ketentuan. Namun kekurangan yang


39

tidak sesuai dengan prosedur dalam proses physical inventory seperti tidak

menunjuk/menetapkan seorang petugas yang bertanggung jawab di Floor

Section, di kamar-kamar tamu dan di Laundry dan tidak dilakukannya

penghitungan linen (bersih dan kotor) di Floor Section, di kamar-kamar

tamu dan di Laundry, serta sirkulasi linen yang tidak dilakukannya

perhentian agar tidak terjadi penghitungan ganda. Sehingga hal ini dapat

mengakibatkan kurangnya ketepatan sistem pencatatan persediaan jumlah

linen yang tersedia di linen room.

Berikut ini hasil dari analisis observasi terhadap sistem pencatatan

periodik (physical inventory) yang dilakukan oleh penulis di Hotel

California Bandung dengan tabel di bawah ini :

TABEL 3.2

REKAPITULASI ANALISIS HASIL OBSERVASI


MENGENAI SISTEM PENCATATAN PERIODIK
(PHYSICAL INVENTORY)
DI HOTEL CALIFORNIA BANDUNG

Objek yang Jawaban Jawaban


Diamati (O) Sesuai Tidak Sesuai
O1 
O2 
O3 
O4 
O5 
O6 
O7 
TOTAL 4 3
Sumber : Data hasil olahan penulis, 2018
Keterangan : O1: Objek Pertama. O2: Objek Kedua. O3: Objek Ketiga. O4: Objek
Keempat. O5: Objek Kelima. O6: Objek Keenam. O7: Objek Ketujuh.
40

Untuk mengetahui rentang persentase dari jawaban sesuai

menggunakan rumus sebagai berikut ini:

Jawaban “Sesuai” dengan Nilai :1

Jawaban “Tidak Sesuai” dengan Nilai :0

Persentase:

Jawaban “Sesuai” :

Jawaban “Tidak Sesuai” : (tidak perlu


dihitung)

Nilai =4

Total Nilai Keseluruhan =7

Persentase = 100%

Dari rumus penghitungan skala guttman diatas maka hasil yang

didapatkan adalah sebagai berikut:

TIDAK SESUAI SESUAI

0% 50% 57% 100%

Dapat dilihat dari hasil analisa diatas bahwa proses yang dilakukan

oleh Hotel California Bandung dalam sistem pencatatan periodik (physical

inventory) sudah sesuai. Dari awal proses yaitu sudah dilakukannya seperti

mutasi persediaan menggunakan buku besar (inventory), mutasi dalam

persediaan memakai perkiraan purchases dan purchases return, serta


41

mengkalkulasi biaya persediaan dengan menetapkan dalam persediaan

akhir melalui perhitungan secara fisik (cost of good sold).

Akan tetapi masih adanya kekurangan yang tidak sesuai dengan

sistem pencatatan periodik (physical inventory) mutasi persediaan

memakai perkiraan sales dan sales return tidak dilakukan, serta dalam

sistem ini memakai kartu persediaan (bin card). Oleh karena itu, hal ini

dapat mengakibatkan kurangnya ketepatan sistem pencatatan periodik

(physical) di Hotel California Bandung.

B. Analisis Mengenai Sistem Pencatatan Persediaan Perpetual Linen

Pada Bagian Tata Graha di Hotel California Bandung

Sama halnya dengan penentuan sistem pencatatan persediaan

periodik (physical inventory) linen di Hotel California Bandung, penulis

melakukan pengamatan yang didapatkan secara langsung untuk

menambah keakuratan sebuah data terhadap sistem pencatatan persediaan

perpetual inventory linen di Hotel California Bandung sesuai dengan

sistem pencatatan pada prosedur yang telah ditentukan. Penulis melakukan

perbandingan dengan teori-teori pelaksanaan perpetual inventory dan

untuk mengetahui ideal jumlah dari persediaan linen serta dapat

melakukan perbandingan dengan par stock dalam rumus yang akan

ditetapkan.

Dari tinjauan suatu permasalahan yang penulis paparkan mengenai

sistem pencatatan persediaan perpetual pada bagian Tata Graha penulis


42

melihat adanya perbedaan yang cukup jelas dari pelaksanaan perpetual

inventory dan perbandingan hasil penghitungan jumlah parstock ideal

dengan jumlah linen yang tersedia. Dari pemaparan tersebut maka penulis

akan melakukan analisis mengenai data tersebut dengan tabel berikut ini:

TABEL 3.3

REKAPITULASI ANALISIS HASIL OBSERVASI


MENGENAI PELAKSANAAN PERPETUAL INVENTORY
DI HOTEL CALIFORNIA BANDUNG

Objek yang Jawaban Jawaban


Diamati Sesuai Tidak Sesuai
O1 
O2 
O3 
O4 
O5 
TOTAL 3 2
Sumber : Data hasil olahan penulis, 2018
Keterangan : O1: Objek Pertama. O2: Objek Kedua. O3: Objek Ketiga. O4: Objek
Keempat. O5: Objek Kelima.

Untuk mengetahui rentang persentase dari jawaban sesuai

menggunakan rumus sebagai berikut ini:

Jawaban “Sesuai” dengan Nilai :1

Jawaban “Tidak Sesuai” dengan Nilai :0

Persentase:

Jawaban “Sesuai” :

Jawaban “Tidak Sesuai” : (tidak perlu


dihitung)
43

Nilai =3

Total Nilai Keseluruhan =5

Persentase = 100%

Dari rumus penghitungan skala guttman diatas maka hasil yang

didapatkan adalah sebagai berikut:

TIDAK SESUAI SESUAI

0% 50% 60% 100%

Berdasarkan dari hasil analisa tersebut diatas dapat dilihat bahwa

proses pelaksanaan perpetual inventory yang dilakukan oleh Hotel

California Bandung dalam pelaksanaan perpetual inventory tersebut yaitu

sudah sesuai. Proses yang dimulai dari sistem pencatatan pengeluaran dan

penerimaan linen di linen room harus selalu dikontrol di dalam buku

pencatatan linen, serta harus terlihatnya jumlah linen bersih yang diterima

dari bagian pencucian sudah dilakukannya sesuai dengan ketetapan.

Namun masih ada beberapa hal yang tidak sesuai dilakukan oleh Hotel

California Bandung yaitu tidak dilakukan apa yang harusnya terlihat

dalam jumlah linen yang didistribusikan ke Floor Section dan ke kamar

tamu. Sehingga hal ini dapat terjadi kekeliruan terhadap sistem pencatatan

persediaan perpetual linen di Hotel California Bandung.


44

TABEL 3.4

HASIL PERBANDINGAN JUMLAH IDEAL PARSTOCK


DENGAN JUMLAH LINEN YANG TERSEDIA
DI HOTEL CALIFORNIA BANDUNG

Parstock Jumlah Linen


Bulan Ideal yang tersedia Kekurangan %

Juli 1995 1540 550 77.19


Agustus 1995 1523 563 76.34
September 1995 1504 582 75.39
Oktober 1995 1476 626 73.98
Sumber: Hasil olah data penulis, 2018

Berdasarkan data hasil olahan penulis diatas, dengan ini penulis

menyimpulkan bahwa perpetual inventory masih banyak terjadinya

kekurangan jumlah linen yang tersedia disebabkan kurangnya ketepatan

dalam pelaksanaan perpetual inventory.

Dengan demikian penulis akan melakukan analisis data yang

terdapat pada data mengenai kesimpulan tersebut. Berikut ini hasil analisis

dari data yang telah disajikan oleh penulis :


45

TABEL 3.5

ANALISIS HASIL PERBANDINGAN JUMLAH IDEAL PARSTOCK


DENGAN JUMLAH LINEN YANG TERSEDIA
DI HOTEL CALIFORNIA BANDUNG

Bulan Jawaban Jawaban


Sesuai Tidak Sesuai
Juli 
Agustus 
September 
Oktober 
TOTAL 0 4
Sumber: Hasil Olahan Penulis, 2018

Untuk mengetahui rentang persentase dari jawaban sesuai

menggunakan rumus sebagai berikut ini:

Jawaban “Sesuai” dengan Nilai :1

Jawaban “Tidak Sesuai” dengan Nilai :0

Persentase:

Jawaban “Sesuai” :

Jawaban “Tidak Sesuai” : (tidak perlu


dihitung)

Nilai =0

Total Nilai Keseluruhan =4

Persentase = 100%

=
46

Dari rumus penghitungan skala guttman diatas maka hasil yang

didapatkan adalah sebagai berikut:

TIDAK SESUAI SESUAI

0% 50% 100%

Pada hasil analisa yang ada pada rumusan masalah ini persentase

guttman yang didapatkan untuk perbandingan jumlah ideal parstock

dengan jumlah linen yang tersedia dalam kurun waktu 4 bulan masih

belum sesuai, sehingga hal ini terjadi karena berdampak terhadap sistem

pencatatan persediaan perpetual inventory yang dilakukan oleh Hotel

California Bandung.
47

BAB IV

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Dari pembahasan dan analisis pada bab-bab yang ada sebelumnya

mengenai sistem pencatatan persediaan linen pada bagian Tata Graha di

Hotel California Bandung, maka dapat disimpulkan yaitu sebagai berikut :

1. Sistem Pencatatan Persediaan Periodik (physical) Linen di Hotel

California Bandung masih terbilang belum efisien. Berdasarkan yang

dilihat dari hasil pengamatan pada bagian Tata Graha mengenai

prosedur dari proses physical inventory, yang mana menurut hasil

pengamatan bahwa hasil analisis sebagian masih terdapat hasil yang

dilakukan dan adanya yang tidak dilakukan. Penginformasian kepada

petugas yang terlibat dalam pelaksanaan inventory, penunjukkan

petugas yang bertanggung jawab dan penghitungan linen (bersih dan

kotor) di Linen Room. Akan tetapi, menunjukkan/menetapkan seorang

petugas yang bertanggung jawab di Floor Section, di kamar-kamar

tamu dan di Laundry dan tidak dilakukannya penghitungan linen

(bersih dan kotor) di Floor Section, di kamar-kamar tamu dan di

Laundry, serta sirkulasi linen yang tidak dilakukannya perhentian agar

tidak terjadi penghitungan ganda ini masih dikatakan belum dilakukan

secara periodik. Kemudian dari hasil pengamatan yang telah dilakukan

dalam sistem pencatatan periodik (physical) dapat diketahui mutasi

persediaan memakai perkiraan purchases dan purchases return, serta


48

mengkalkulasi biaya persediaan. Akan tetapi untuk mutasi persediaan

menggunakan buku besar (inventory) tidak dilakukan, mutasi

persediaan memakai perkiraan sales dan sales return tidak dilakukan,

serta dalam sistem ini memakai kartu persediaan (bin card) dapat

dikatakan bahwa masih belum dilakukan secara periodik.

2. Sistem Pencatatan Persediaaan Perpetual Linen di Hotel California

Bandung dapat dikatakan belum dilakukan secara efisien. Sehingga hal

ini dapat dilihat bahwa dari hasil pengamatan yang dilakukan

mengenai pelaksanaan perpetual inventory yang telah dilakukan, yang

mana hasil dari pengamatan masih adanya yang tidak dilakukan.

Pencatatan pengeluaran dan penerimaan linen di linen room dikontrol

dalam buku pencatatan linen, dan harus terlihat jumlah linen bersih

yang diterima dari bagian pencucian. Akan tetapi masih belum dapat

dikatakan dilakukan dengan baik, yaitu tidak dilakukan apa yang

harusnya terlihat jumlah linen yang didistribusikan ke Floor Section

dan ke kamar-kamar tamu. Sistem pencatatan persediaan linen pada

bagian Tata Graha di Hotel California Bandung, dari jumlah ideal

parstock yang ditetapkan dan jumlah persediaan linen dari hasil

perbandingan dalam kurun waktu 4 bulan masih banyak terjadinya

kekurangan dalam persediaan yang mengakibatkan kurangnya

ketepatan jumlah persediaan linen yang terjadi.


49

B. Rekomendasi

Penulis mencoba memberikan rekomendasi berdasarkan mengenai

analisis pembahasan yang telah penulis uraikan sebelumnya kepada bagian

Tata Graha di Hotel California Bandung sebagai berikut :

1. Mengenai sistem pencatatan persediaan periodik (physical) linen,

kekurangan Hotel California Bandung yakni kekurangan pemahaman

dalam metode penerapan prosedur yang dilakukan pada proses

periodik (physical inventory) dan pada sistem pencatatan persediaan

periodik (physical) tersebut. Penulis menyarankan sebaiknya

manajemen mengubah cara kerja physical inventory yang dilakukan

selama ini dan mulai menerapkan sistem pencatatan persediaan linen

yang umumnya sudah digunakan pada hotel berbintang, seperti halnya

pada proses pelaksanaan physical inventory secara periodik, memberi

pengarahan kepada petugas yang bersangkutan di bagian Tata Graha

mengenai sistem pelaksanaan dalam proses inventory yang baik dan

benar. Dan juga menyediakan seluruh form yang harusnya diperlukan

untuk melengkapi data pada sistem pencatatan persediaan linen yang

dilakukan tiap hari/minggu/bulannya.

2. Mengenai sistem pencatatan persediaan perpetual linen, sama halnya

dengan yang telah penulis bahas di poin pertama bahwa Hotel

California Bandung memiliki kekurangan dalam pemahaman proses

dan sistem persediaan yang baik dan benar sehingga terjadi berbagai

kelalaian dalam prosedur sistem pencatatan tersebut. Penulis

menyarankan dalam hal ini sistem pencatatan persediaan perpetual


50

linen yaitu bagi manajemen untuk mulai menerapkan dalam mendata

jumlah linen yang akan didistribusikan pada tiap bagian yang masuk

dan keluar dari dalam Linen Room/gudang penyimpanan linen, agar

apabila terjadi kehilangan atau kerusakan yang terjadi pada linen yang

dimiliki oleh Hotel, penggantiannya dapat dilakukan dengan cepat dan

tepat melalui catatan yang telah tersedia dari hasil perpetual inventory

yang telah dilakukan dan sesuai dengan ketepatan jumlah persediaan

linen pada operasional sesuai dengan ideal par stock.


51

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:


Rineka Cipta.
Basrowi, & Siskandar. (2012). Evaluasi Belajar Berbasis Kinerja. Bandung:
Karya Putra Darwati.
Gunawan, I. (2013). Metode Penelitian : Teori dan Praktik. Jakarta: Bumi Aksara.
Kasmir. (2008). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo.
Kasmir. (2008). Manajemen Keuangan. Bandung: Pustaka.
Kieso, D. E., Waygent, & J, J. (2002). Intermediate Accounting. New York:
Terjemahan Emil Salim.
Martani, D. (2012). Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK. Jakarta:
Salemba Empat.
Purwaji, A. (2016). Akuntansi Biaya (2 ed.). Jakarta: Salemba Empat.
Rumekso. (2005). Housekeeping Hotel Floor Section. Jogjakarta: Andi Offset.
Satori, D., & Komariah, A. (2011). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung:
Alfabeta.
Seniartha, I. (2002). Pelayanan Lena dan Pakaian Seragam. Sekolah Tinggi
Pariwisata Bali.
Sihite, R. (2000). Hotel Management. Surabaya: SIC.
Siswanto. (2012). Pengantar Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Suhayati, E., & Anggadini, S. D. (2009). Akuntansi Keuangan. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Sulastiyono, A. (2007). Teknik dan Prosedur Divisi Kamar pada bidang Hotel.
Bandung: Alfabeta.
Sulastiyono, A. (2010). Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Bandung:
Alfabeta.
Widjaja, & Artyasa. (2005). Housekeeping Operation. Bandung: Humaniora.
52

LAMPIRAN 1

CHECKLIST OBSERVASI
TERHADAP PROSES PHYSICAL INVENTORY
DI HOTEL CALIFORNIA BANDUNG

1. Menginformasikan kepada petugas yang akan terlibat dalam pelaksanaan


inventori satu hari sebelum pelaksanaan inventori.
 Sesuai
 Tidak Sesuai
2. Menunjuk/menetapkan seorang petugas yang bertanggung jawab di Floor
Section.
 Sesuai
 Tidak Sesuai
3. Menunjuk/menetapkan seorang petugas yang bertanggung jawab di
kamar-kamar tamu.
 Sesuai
 Tidak Sesuai
4. Menunjuk/menetapkan seorang petugas yang bertanggung jawab di Linen
Room.
 Sesuai
 Tidak Sesuai
5. Menunjuk / menetapkan seorang petugas yang bertanggung jawab di
Laundry.
 Sesuai
 Tidak Sesuai
6. Menghitung seluruh linan (yang bersih dan kotor) di Floor Section.
 Sesuai
 Tidak Sesuai
53

7. Menghitung seluruh linen (yang bersih dan kotor) di kamar-kamar tamu.


 Sesuai
 Tidak Sesuai
8. Menghitung seluruh linen (yang bersih dan kotor) di Linen Room.
 Sesuai
 Tidak Sesuai
9. Menghitung seluruh linen (yang bersih dan kotor) di Laundry.
 Sesuai
 Tidak Sesuai
10. Seluruh sirkulasi linen dihentikan agar tidak terjadi penghitungan ganda.
 Sesuai
 Tidak Sesuai
54

LAMPIRAN 2

CHECKLIST OBSERVASI TERHADAP


SISTEM PENCATATAN PERIODIK (PHYSICAL INVENTORY)
DI HOTEL CALIFORNIA BANDUNG

1. Mutasi persediaan menggunakan buku besar (inventory).


 Sesuai
 Tidak Sesuai
2. Mutasi persediaan memakai perkiraan purchases.
 Sesuai
 Tidak Sesuai
3. Mutasi persediaan memakai perkiraan purchases return.
 Sesuai
 Tidak Sesuai
4. Mutasi persediaan memakai perkiraan sales.
 Sesuai
 Tidak Sesuai
5. Mutasi persediaan memakai perkiraan sales return.
 Sesuai
 Tidak Sesuai
6. Tidak memakai kartu persediaan (bin card).
 Sesuai
 Tidak Sesuai
7. Kalkulasi biaya persediaan dengan menetapkan persediaan akhir melalui
perhitungan secara fisik (cost of good sold).
 Sesuai
 Tidak Sesuai
55

LAMPIRAN 3

CHECKLIST OBSERVASI
TERHADAP PELAKSANAAN PERPETUAL INVENTORY
DI HOTEL CALIFORNIA BANDUNG

1. Pencatatan pengeluaran linen di linen room harus selalu dikontrol di buku


pencatatan linen.
 Sesuai
 Tidak Sesuai
2. Pencatatan penerimaan linen di linen room harus selalu dikontrol di buku
pencatatan linen.
 Sesuai
 Tidak Sesuai
3. Harus terlihat jumlah linen yang didistribusikan ke Floor Section.
 Sesuai
 Tidak Sesuai
4. Harus terlihat jumlah linen yang didistribusikan ke kamar-kamar tamu.
 Sesuai
 Tidak Sesuai
5. Harus terlihat jumlah linen bersih yang diterima dari bagian pencucian.
 Sesuai
 Tidak Sesuai
56

LAMPIRAN 4

PEDOMAN WAWANCARA DENGAN


EXECUTIVE HOUSEKEEPER DI HOTEL CALIFORNIA BANDUNG

Pewawancara : Putri Naura Fakhriya

Mahasiswa Program Studi Manajemen Divisi Kamar,

Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung

Narasumber : Executive Housekeeper Hotel California Bandung

Tempat : Hotel California Bandung

Tujuan : Untuk mendapatkan informasi linen di Bagian Tata Graha

Hotel California Bandung

1. Bagaimana struktur organisasi bagian tata graha di Hotel California


Bandung?
2. Bagaimana jumlah kamar dan fasilitas di Hotel California Bandung?
3. Apa saja jenis linen yang digunakan di bagian tata graha Hotel California
Bandung?
4. Bagaimana data inventarisasi linen yang terakhir dilakukan Hotel
California Bandung?
5. Bagaimana uraian tugas dan tanggung jawab karyawan dalam melakukan
invetarisasi linen di Hotel California Bandung?
6. Apakah ada keluhan dari karyawan mengenai sistem inventarisasi linen
yang digunakan?
7. Apa yang menjadi kesulitan utama karyawan dalam melakukan
inventarisasi linen di Hotel California Bandung?
8. Adakah solusi yang diterapkan untuk mengatasi kesulitan dari proses
inventarisasi linen?
57

9. Apakah dilakukan inventory / penghitungan seluruh linen (yang bersih /


kotor) di bagian tata graha?
10. Bagaimana sistem pencatatan persediaan linen di hotel California
Bandung?

Demikian pertanyaan-pertanyaan tersebut saya ajukan yang sekiranya


dapat membantu saya memperoleh lebih banyak informasi mengenai bagian tata
graha Hotel California Bandung, untuk bantuannya saya ucapkan terima kasih.
58

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. DATA PRIBADI
Nama : Putri Naura Fakhriya
Nomor Induk Mahasiswa : 201520688
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 2 Mei 1997
Agama : Islam
Alamat : Bumi Sani Permai Blok C5 no.94
RT.002/RW.011
Kel. Setiamekar, Kec. Tambun Selatan
Bekasi Timur 17510

B. DATA ORANG TUA

Nama Ayah : Denny Ghardiya Jaya

Pekerjaan : Wiraswasta

Nama Ibu : Dira Ariestianty

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Agama : Islam

Alamat : Bumi Sani Permai Blok C5 no.94


RT.002/RW.011
Kel. Setiamekar, Kec. Tambun Selatan
Bekasi Timur 17510
59

C. RIWAYAT PENDIDIKAN

Nama Sekolah Tahun Lulus Keterangan

Sekolah Tinggi Pariwisata 2019 -


Bandung
SMAN 2 Tambun Utara 2015 Lulus
SMPN 6 Tambun Selatan 2012 Lulus
SDIT Al-Fatah 2009 Lulus

D. PENGALAMAN KERJA

Nama
Perusahaan Tempat Jabatan Periode Keterangan

Micasa All 02 Agustus


Suite Hotel Malaysia Trainee 2017 – 30 Certificate
Kuala Lumpur Januari 2018 Front Office
HOTEL
C*t-tpoRNIA
&&?t&{32}M&
ZPGa."". A A. A*l €.t7rrrr.z

SURAT KETERANGAN
Nomor: 034/HCB.SK.TA/XI l/2Ol I
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Kevin Radiantama, S.H., M.H.


Jabatan : Human Resources Manager
Alamat : Jalan Wastukencana No.48 RT.01 RW.17
Kec.Bandung Wetan, Kel. Taman Sari, Bandung
40116
Dengan 4i 4qp_rangkan bahwa :

NO. NAMA NPM


1 Putri Naura Fakhriya 201520688

Periode bulan Juli 2018 -bulan Desember 2018 dengan judul penelitian "sistem
Pencatatan Persediaan Linen pada bagian Tata graha di Hotet Catifornia
Bandung"
Dari Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung selesai melaksanakan penelitian terkait tugas
akhir, prodi Manajemen Divisi Kamar, di Hotel California Bandung. Adapun selama
melaksanakan penelitian tersebut, kedua mahasiswa tersebut menjalankan penelitian
dengan baik dan penuh tanggung jawab. Demikian surat keterangan ini dibuat dengan
sebenarnya, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Bandung, 19 Desember 2018

Hotel California Bandung Mahasiswa yang bersangkutan

Kevin Radiantama, S.H., M.H. Putri Naura Fakhriya


Human Resources Manager NIM : 201520688

3tr.\N*s?z;k*nr.arza4**andxz:g phone **2.22,42**5** fax -y*2.22"4?**5&;"


email a*rv**&fu*t*1ea1t{*r*i***n*zsnq"r.*m wrvw, hotelcaliforniaban dung.r*rx
H
Sistem Pencatatan Persediaan Linen Pada Bagian Tata
Graha Di Hotel California Bandung
ORIGINALITY REPORT

24 %
SIMILARITY INDEX
11%
INTERNET SOURCES
1%
PUBLICATIONS
20%
STUDENT PAPERS

PRIMARY SOURCES

Submitted to Sekolah Tinggi Pariwisata


1
Bandung
15%
Student Paper

media.neliti.com
2 Int ernet Source 2%
Submitted to UIN Maulana Malik Ibrahim
3
Malang
1%
Student Paper

adaddanuarta.blogspot.com
4 Int ernet Source 1%
docplayer.info
5 Int ernet Source 1%
liyapur.blogspot.com
6 Int ernet Source 1%
Joseph M. Conny, Donna B. Klinedinst, Scott A.
7
Wight, Jeffrey L. Paulsen. "Optimizing 1%
Thermal-Optical Methods for Measuring
Atmospheric Elemental (Black) Carbon: A
Response Surface Study", Aerosol Science and
Technology, 2003
Publication

Submitted to iGroup
8 Student Paper <1%
abstrak.ta.uns.ac.id
9 Int ernet Source <1%
etheses.uin-malang.ac.id
10 Int ernet Source <1%
www.scribd.com
11 Int ernet Source <1%
repository.widyatama.ac.id
12 Int ernet Source <1%
www.lifesciencesite.com
13 Int ernet Source <1%
Guohua Pan*, Winson Taam. "On Generalized
14
Linear Model Method for Detecting Dispersion
<1%
Effects in Unreplicated Factorial Designs",
Journal of Statistical Computation and
Simulation, 2002
Publication

Lazar Bizumic. "Advanced control of Hybrid


15
HVAC/HVDC interconnection interface for the
<1%
interconnected ENTSO-E - IPS/UPS systems",
2011 2nd IEEE PES International Conference
and Exhibition on Innovative Smart Grid
Technologies, 12/2011
Publication

Submitted to Universitas Brawijaya


16 Student Paper <1%
eprints.uns.ac.id
17 Int ernet Source <1%
solusismart.com
18 Int ernet Source <1%
elib.unikom.ac.id
19 Int ernet Source <1%
ejournal-s1.undip.ac.id
20 Int ernet Source <1%
a-research.upi.edu
21 Int ernet Source <1%

Exclude quotes Of f Exclude matches Of f


Exclude bibliography Of f

Anda mungkin juga menyukai