Anda di halaman 1dari 74

PENGADAAN GUEST SUPPLIES PADA BAGIAN TATA GRAHA

DI SANY ROSA HOTEL BANDUNG

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat


dalam menempuh Ujian Akhir
Program Diploma III

Oleh :

PUTRI SARAH AGUSTIN


Nomor Induk : 201319521

JURUSAN HOSPITALITI
PROGRAM STUDI
MANAJEMEN DIVISI KAMAR

SEKOLAH TINGGI PARIWISATA


BANDUNG
2017
KATA PENGANTAR

Puji dan sykur Alhamdulillah kepada Allah SWT yang telah melimpahkan

karunia, rahmat dan nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas

Akhir di Jurusan Manajemen Hospitaliti, Program Studi Manajemen Divisi Kamar

Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung.

Tugas Akhir ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat

akademis program Diploma III Manajemn Divisi Kamar. Maka dari itu penulis

menyusun Tugas Akhir ini dengan judul “Pengadaan Guest Supplies pada

Bagian Tata Graha di Sany Rosa Hotel Bandung”.

Dalam proses pembuatan Tugas Akhir ini, penulis tidak terlepas dari

dukungan dari berbagai pihak, maka kesempatan kali ini penulis ingin

mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Anang Sutono, MM.par., CHE, Ketua Sekolah Tinggi

Pariwisata Bandung.

2. Bapak Drs. Alex Reyaan, MM, Kepala Bagian Administrasi Akademik

dan Kemahasiswaan Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung.

3. Ibu Ni Gusti Made Kerti Utami, Ba.,MM. Par., CHE, Ketua Jurusan

Manajemen Hospitaliti Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung.

4. Ibu E.R. Ummi Kalsum, S.Sos., MM.Par, Ketua Program Studi

Manajemen Divisi Kamar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung.

5. Ibu Eka Nuraisah Rosiana, SST.Par.,MM.Par. Pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan, bantuan dan tambahan pengetahuan dalam

penyusunan Tugas Akhir ini.

i
6. Bapak Drs. Rachmat Mulyawan, MM.Par Pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan, bantuan dan tambahan pengetahuan dalam

penyusunan Tugas Akhir ini.

7. Seluruh dosen dan staff pengajar, khusus nya Pengajar Program Studi

Manajemen Divisi Kamar, yang telah mendidik dan memeberikan

pengetahuannya selama penulis menjalankan studi di Sekolah Tinggi

Pariwisata Bandung.

8. Keluarga penulis, terutama Ayah penulis, Asep Wahyu Sutisna, SH dan

ibu penulis Euis Suryani dan Adik tercinta yang telah memberikan

semangat baik secara moril dan material.

9. Taufik Akbar yang telah menjadi penyemangat penulis dalam penyusunan

Tugas Akhir ini.

10. Teman – teman Manajemen Divisi Kamar yang telah membantu penulis

dalam penulisan Tugas Akhir ini.

11. Ibu Apri, Executive Housekeeper di Sany Rosa Hotel Bandung yang telah

memberikan data-data hotel kepada penulis.

12. Seluruh Karyawan di Sany Hotel Bandung yang telah banyak membantu

penulis selama penulis melakukan penelitian di Hotel tersebut.

13. Seluruh pihak – pihak lain yang namanya tidak bisa disebutkan satu

persatu oleh penulis.

Dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis menyadari bahwa masih

jauh dari kesempurnaan baik isi maupun teknik penulisan. Oleh karena itu

penulis mengucapkan maaf atas kesalahan yang terjadi dalam laporan

tersebut.

ii
Akhir kata penulis berharap Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi

penulis sendiri serta pihak lain sebagai pengetahuan tentang Pengunaan

Guest Supplies pada Bagian Tata Graha.

Bandung, januari 2017

Penulis

iii
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL........................................................................................... v

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................. 7

C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 8

D. Batasan Masalah....................................................................... 8

E. Metode dan Teknik Pengumpulan Data ................................... 9

BAB II TINJAUAN UMUM

A. Tinjauan Umum Mengenai Sany Rosa Hotel Bandung ......... 12

B. Tinjaun Mengenai Bagian Tata Graha Di Sany Rosa Hotel

Bandung .................................................................................. 16

C. Tinjauan Khusus Mengenai Pengadaan Guest Supplies Di Sany

Rosa Hotel Bandung ............................................................... 19

D. Tinjaun Mengenai Standar Penggunaan Guest Supplies Di Sany

Rosa Hotel Bandung ............................................................... 22

E. Tinjauan Mengenai Metode Penentuan Jumlah Pemesanan Guest

Supplies pada bagian Tata Graha Di Sany Rosa Hotel Bandung..30

iv
F. Tinjauan Mengenai Frekuensi Pemesanan Guest Supplies pada

bagian Tata Graha Di Sany Rosa Hotel Bandung ................... 39

BAB III ANALISIS PERMASALAHAN

A. Analisis Mengenai Standar Penggunaan Guest Supplies pada

bagian Tata Graha Di Sany Rosa Hotel Bandung ................. 44

B. Analisis Mengenai Metode Penentuan Jumlah Pemesanan Guest

Supplies pada bagian Tata Graha Di Sany Rosa Hotel

Bandung ................................................................................ 47

C. Analisis Mengenai Frekuensi Pemesanan Guest Supplies pada

bagian Tata Graha Di Sany Rosa Hotel Bandung ................. 49

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ............................................................................ 51

B. Saran....................................................................................... 52

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 54

LAMPIRAN .................................................................................................... 55

vi
DAFTAR TABEL

Tabel
Halaman

1. Tabel Penggunaan Ideal dan Penggunaan Aktual Guest Supplies

Pada Bagian Tata Graha di Hotel Sany Rosa Bandung ............................. 7

2. Jenis, Jumlah dan Harga Kamar Di Sany Rosa Hotel Bandung ................ 14

3. Kapasitas Meeting Room Di Sany Rosa Hotel Bandung ........................... 15

4. Jumlah Karyawan Pada Bagian Tata Graha Di Sany Rosa Hotel

Bandung ...................................................................................... 18

5. Latar Belakang Pendidikan Pada Bagian Tata Graha Di Sany Rosa Hotel

Bandung ...................................................................................... 18

6. Jam Kerja Pada Bagian Tata Graha Di Sany Rosa Hotel Bandung ........... 19

7. Data Occupancy Pada Bulan Maret – Mei 2016 Di Sany Rosa Hotel

Bandung ...................................................................................... 22

8. Hasil Wawancara Tertutup Dengan Room Attendant Di Sany Rosa Hotel

Bandung ...................................................................................... 23

9. Standard Set Up Guest Supplies Sesuai Dengan Jenis Kamar ................... 24

10. Data Penggunaan Aktual Guest Supplies pada bagian Tata Graha Di Sany

Rosa Hotel Bandung .................................................................................. 25

11. Data Penggunaan Ideal Guest Supplies Berdasarkan Occupancy Bulan Maret –

Mei 2016 Di Sany Rosa Hotel Bandung .................................................... 26

12. Perbandingan Penggunaan Ideal Dengan Penggunaan Aktual Bath Soap Di

Sany Rosa Hotel Bandung 2016 ................................................................ 27

vi
13. Perbandingan Penggunaan Ideal Dengan Penggunaan Aktual Shampoo Di

Sany Rosa Hotel Bandung 2016 ................................................................ 27

14. Perbandingan Penggunaan Ideal Dengan Penggunaan Aktual Dental Kit Di

Sany Rosa Hotel Bandung 2016 ................................................................ 28

15. Perbandingan Penggunaan Ideal Dengan Penggunaan Aktual Shower Cap Di

Sany Rosa Hotel Bandung 2016 ................................................................ 29

16. Perbandingan Penggunaan Ideal Dengan Penggunaan Aktual Slipper Di Sany

Rosa Hotel Bandung 2016 ......................................................................... 29

17. Hasil Wawancara Tertutup Dengan Purchasing Di Sany Rosa Hotel

Bandung ...................................................................................... 33

18. Hasil Perhitungan Penggunaan Ideal Guest Supplies Menggunakan Metode

EOQ Bulan Maret – Mei 2016 Di Sany Rosa Hotel Bandung ................... 38

19. Hasil Perhitungan Frekuensi Pemesanan Guest Supplies Menggunakan

Metode EOQ Bulan Maret – Mei Di Sany Rosa Hotel Bandung .............. 42

20. Hasil Wawancara Dengan Purchasing Di Sany Rosa Hotel Bandung ...... 42

21. Perbandingan Standar Penggunaan Ideal Dan Penggunaan Aktual Guest

Supplies Di Sany Rosa Hotel Bandung Periode Bulan Maret – Mei 2016.. 44

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar
Halaman

1. Struktur Organisasi Tata Graha Di Sany Rosa Hotel Bandung.............. 17

2. Siklus Pengadaan Guest Supplies pada bagian Tata Graha di Sany

Rosa Hotel Bandung............................................................................... 19

3. Titik Pemesanan Ulang (ROP)................................................................ 32

vi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran
Halaman

1. Ceklis Observasi......................................................................................... 56

2. Pedoman Wawancara ................................................................................. 57


3. Wawancara Tertutup dengan Room Attendant.......................................... 58
4. Wawancara Tertutup dengan Purchasing ................................................... 59
5. Wawancara Tertutup dengan Purchasing ................................................... 60
6. Biodata ....................................................................................................... 61

vi
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara terkenal oleh keindahan alamnya,

keanekaragaman adat atau budayanya, keramahan penduduknya, lalu

objek wisatanya yang menarik untuk dikunjungi. Hal tersebut yang

membuat para turis luar dan turis lokal melakukan kegiatan pariwisata.

Yang melakukan kegiatan wisata adalah seorang wisatawan biasanya

mereka melakukan rekreasi atau berkunjung kesuatu tempat yang mereka

tuju. Menurut Sihite (2000:46-47) mengatakan bahwa “pariwisata adalah

suatu perjalanan yang dilakukan orang untuk sementara waktu, yang

diselenggarakan dari suatu tempat ketempat lain meninggalkan tempatnya

semula, dengan suatu perencanaan dan dengan maksud bukan untuk

berusaha untuk mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata-

mata untuk menikmati kegiatan pertamasyaan dan reaksi atau untuk

memenuhi keinginan yang beraneka ragam”. Oleh karena itu pariwisata

bertujuan untuk mencari kesenangan bukan untuk mencari nafkah dan

tidak untuk bertinggal lama di tempat tersebut.

Salah satu penunjang pariwisata yaitu hotel, karena pada dasarnya

hotel merupakan sarana akomodasi utama yang mendukung kegiatan

pariwisata baik wisatawan Nusantara maupun wisatawan Mancanegara.

Seperti yang diungkapkan oleh Rumekso (2010:2) adalah: “bangunan

yang menyediakan kamar-kamar untuk menginap para tamu, makanan,

dan minuman, serta fasilitas-fasilitas lain yang diperlukan, dan dikelola

1
2

secara profesional untuk mendapatkan keuntungan”. Karena dari itu

seorang wisatawan membutuhkan tempat untuk mereka tinggal selama

mereka melakukan perjalanan. Agar selama tamu menginap merasa

nyaman pihak hotel harus memberikan pelayanan yang profesional dengan

keramah tamahan seorang karyawan, karena seorang karyawan

berhubungan langsung dengan tamu, ketika tamu merasa puas dengan

pelayanan yang diberikan maka tamu tersebut akan datang kembali ke

hotel yang sama dan akan memberikan kesan positif.

Di dalam Hotel mempunyai berbagai departemen, menurut teori

Sulastiyono (2011:63) yaitu:

1. Front Ofiice Department,


2. Housekeeping Department,
3. Food and Beverage Departemen,
4. Accounting Department,
5. Human Resources Department,
6. Sales and Marketing Department,
7. Engeneering Department,
8. Security Department.

Di dalam hotel ada bagian Divisi Kamar yang merupakan suatu

departemen yang ada di hotel yang bertujuan untuk kelancaran oprasional

hotel dimulai dari tamu memesan kamar, penerimaan tamu, selama tamu

menginap, dan keberangkatan tamu. Divisi Kamar mempunyai dua

departemen yaitu Kantor Depan dan Tata Graha.

Salah satu bagian yang terpenting di dalam hotel yang bertugas

untuk menjaga kebersihan dan kerapihan hotel adalah bagian Tata Graha

atau Housekeeping Department. Bahwasanya agar para tamu yang

menginap di hotel merasa nyaman dengan kualitas yang diberikan oleh

hotel. Bagian Tata Graha bertanggung jawab atas kebersihan,


3

pemeliharaan seluruh area hotel dan melengkapi fasilitas-fasilitas yang ada

di kamar maupun di area umum. Housekeeping Department sangat penting

dalam sebuah hotel, karena salah satu pendapatan paling besar yang

didapatkan hotel. Karena biasanya kebanyakan tamu yang datang ke hotel

untuk membayar kamar dibandingkan untuk membayar makanan dan

minuman. Oleh karena itu agar selama tamu meninap di hotel merasa

nyaman dibutuhkan kebersihan dan kerapihan di seluruh area hotel.

Pengertian umum Menurut Sulastiyono (2008:11) adalah “ bagian yang

cukup vital dalam memberikan pelayanan kepada tamu hotel, terutama

yang menyangkut pelayanan kenyamanan dan kebersihan ruangan hotel”.

Dalam menjanakan tugasnya bagian tata graha harus bekerja sama dengan

bagiab bagian lainnya yang ada di hotel seperti bagian Kantor Depan,

bagian Makanan dan Minuman, bagian Akunting dan bagian Engineering.

Housekeeping Department dipimpin oleh seorang manajer yang

lebih dikenal dengan sebutan Executive Housekeeper. Executive

Housekeeper bertanggung jawab terhadap segala sesuatu yang berkaitan

dengan kebijakan dan operasional yang terjadi di Housekeeping. Di dalam

job description seorang Executive Housekeeper, salah satu tugas utamanya

adalah bertanggung jawab atas iventarisasi segala kebutuhan yang

berkenaan terhadap guest supplies yang digunakan di bagian Tata Graha.

Inventarisasi merupakan salah satu tugas yang penting yang dilakukan

oleh seorang Executive Housekeeper karena berpengaruh terhadap

penciptaan kualitas pelayanan yang sesuai dengan harapan para konsumen.


4

Maka disinilah peranan penting Housekeeping Department dalam

melakukan fungsi dan tugas-tugasnya. Tugas dan tanggung jawab seorang

Executive Housekeeper menurut Komar (2006:21) adalah :

1. Melaksanakan kebijakan manajemen


2. Melaksanakan operasi di Bagian Tata Graha yang bertujuan
untuk memberikan pelayanan yang nyaman bagi para tamu
3. Menciptakan suasana tinggal yang nyaman, sehat,
menyenangkan, dan aman
4. Menjaga kelestarian dan keindahan taman di area hotel
5. Menjaga seluruh investasi yang berada di bawah pengawasan
Housekeeping Department.
Sebagai salah satu pelayananan yang diberikan oleh bagian Tata

Graha yaitu untuk mempersiapkan perlengkapan kamar tamu. Salah satu

contoh produk perlengkapan kamar tamu adalah guest supplies.

Inventarisasi guest supplies ini sangat penting karena langsung

bersentuhan dengan pelayanan atau service terhadap tamu. Untuk itu

inventarisasi guest supplies ini harus dilakukan secara rutin agar pelayanan

yang diberikan kepada tamu dapat berjalan dengan baik. Berikut jenis-

jenis guest supplies yang biasa digunakan pada sebuah hotel soap,

shampoo, dental kit, conditioner, lotion, comb, tissue, sanitary bag dan

lain-lain. Menurut Agusnawar (2002:125) “Guest supplies adalah barang-

barang kecil yang diberikan oleh hotel kepada tamunya secara cuma-cuma,

sebagai perlengkap service selama tamu meninap dalam kamar”. Di setiap

hotel menyediakan guest supplies sebagai salah satu penunjang fasilitas

yang ada di kamar, pembagian guest supplies ke setiap kamar dilakukan

oleh seorang pramugraha atau room attendant lalu diperiksa oleh

Executive Housekeeper. Hasil dari pengecekan tersebut harus dilaporkan

ke management untuk dapat diketahui berapa jumlah pemakaiannya.


5

Dengan ada nya guest supplies di kamar tentu saja harus adanya inventory

dan pengadaan guest supplies agar saat pembelian guest supplies tidak

terjadi kelebihan atau kekurangan. Guest supplies yang digunakan disetiap

kamar tentu saja harus sesuai dengan tipe kamar yang ada di hotel tersebut.

Dan Seperti yang diungkapkan oleh Casado (2000:93): “The

functions of purchasing, receiving, storing, issuing and accounting for

housekeeping material must be managed efficiently. The range of

inventory used in the rooms division of lodging operations is quite large,

varying from textiles, guestroom furnishings, and amenities to

sophisticated department equipment and supplies”.

Dari pernyataan diatas untuk melakukan pemesanan barang

dilakukan oleh bagian purchasing. Pentingnya purchasing dalam

pengadaan guest supplies untuk kestabilan dalam pemesanan guest

supplies. Seperti yang diungkapkan oleh Casado (2000:93) “the executive

housekeeper must control the function of purchasing by defining clearly

what is to be procured, who will be in charge of the buying, what

specifications are to be considered, and what quantities will be needed”.

Maksud dari pengertian diatas adalah seorang executive housekeeper harus

mengontrol pembelian guest supplies sesuai dengan jumlah yang akan

dibeli.

Pada penelitian ini metode yang digunakan yaitu Analisis EOQ

(Ekonomic Order Quantity). Analisis EOQ yaitu analisis yang digunakan

untuk mengetahui jumlah pembeliaan yang paling ekonomis setiap kali

pembelian. Menurut Heizer dan Render (2010:92) model kuantitas


6

pesanan ekonomis (economic order quantity) adalah “salah satu tehnik

kontrol persediaan yang meminimalkan biaya total dari pemesanan dan

penyimpanan”. Jadi EOQ adalah pengontrolan yang meliputi jumlah

pemesanan yang sesaui dengan kebutuhan serta dapat memenuhi

persediaan guest supplies secara optimal. Dan metode EOQ pun bertujuan

untuk mengurangi biaya penyimpanan dan tidak banyak persediaan yang

menumpuk di gudang karena akan menimbulkan masalah pada barang.

Oleh karena itu pengadaan guest supplies harus benar – benar

diperhitungkan karena jika pengadaan guest supplies yang tidak baik maka

akan timbul dampak kepada anggaran atau budget hotel. Dalam hal

menentukan jumlah persediaan guest supplies yang ekonomis perlu

diperhatikan jumlah perputaran jenis guest supplies dan kapasitas tempat

penyimpanan yang akan dipesan. Untuk itulah, Executive Housekeeper

harus mampu untuk menentukan jumlah pemesanan yang ekonomis dalam

arti kapan dan berapa banyak persediaan guest supplies dipesan selama

satu cycle. Bahan persediaan guest supplies yang tersedia di store haruslah

disesuaikan dengan jumlah permintaan agar saat tamu menginap memesan

suatu guest supplies tidak kecewa.

Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan yaitu dengan melakukan

wawancara di Sany Rosa Hotel Bandung dengan pihak manajemen hotel

yaitu kepala bagian Tata Graha diperoleh informasi, bahwa penulis

melihat ketidak serasian antara penggunaan ideal dan penggunaan aktual,

dikarenakan sering terjadi kelebihan pemakaian guest supplies Berikut ini


7

penulis membuat tabel perbandingan penggunaan ideal dan penggunaan

akutual di Sany Rosa Hotel Bandung:

TABEL 1.1
SELISIH PENGGUNAAN IDEAL DAN AKTUAL
GUEST SUPPLIES BULAN MARET – MEI
DI SANY ROSA HOTEL BANDUNG

Bulan Penggunaan Penggunaan Selisih %


Ideal Aktual
7.440 2.558 4.882 34,38%
Maret
10.698 3.460 7.238 32,34%
April
11.909 3.666 8.243 33,05%
Mei
Sumber: Bagian Tata Graha Hotel Sany Rosa Bandung, Tahun 2016
(diolah oleh penulis)

Dari table diatas penulis membadingkan penggunaan ideal dan

penggunaan aktual penulis menduga bahwa sering terjadinya kekurangan

guest supplies yang tidak sesuai dengan standar yang telah ditentukan,

disebabkan oleh Pengadaan Guest Supplies yang belum optimal dan dapat

menyebabkan berbagai masalah. Hal tersebut akan dijelaskan di bab

selanjutnya. Maka penulis tertarik untuk menulis dalam tugas akhir yang

berjudul “Pengadaan Guest Supplies Pada Bagian Tata Graha Di Sany

Rosa Hotel Bandung”.

B. Identifikasi Masalah

1. Bagaimana Standar Penggunaan guest supplies yang ada di Sany Rosa

Hotel Bandung?
8

2. Bagaimana metode penentuan jumlah pemesanan guest supplies pada

bagian Tata Graha di Sany Rosa Hotel Bandung?

3. Bagiamana frekuensi pemesanan guest supplies pada bagian Tata

Graha di Sany Rosa Hotel Bandung?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Formal

Untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Diploma-III di

Manajemen Divisi Kamar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung.

2. Tujuan Operasional

a. Mengetahui standar penggunaan guest supplies pada bagian Tata

Graha di Sany Rosa Hotel Bandung.

b. Mengetahui metode penentuan jumlah pemesanan guest supplies

yang ada di Storekeeper pada bagian Tata Graha di Sany Rosa

Hotel Bandung.

c. Mengetahui frekuensi pemesana guest supplies pada bagian Tata

Graha di Sany Rosa Hotel Bandung.

D. Batasan Masalah

Dalam penulisan tugas akhir ini penulis membatasi kepada hal-hal

sebagai berikut:

1. Penulis membatasi hanya kepada guest supplies yang terdiri dari

bath soap, shampoo, dental kit, shower cap, slipper yang

diperuntukan untuk kamar tamu menginap.


9

2. Penulis membatasi hanya kepada teori yang digunakan yaitu

pengadaan guest supplies dengan menggunakan metode penentuan

jumlah pemesanan yang ekonomis (EOQ) dan penulis

mengabaikan rupiah dalam pengadaan guest supplies tersebut.

E. Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Metode Penelitian

Penulis menggunakan metode penelitian deskriptif menurut Arikunto

(2010:3) metode pengumpulan deskriptif adalah “penelitian yang

dimaksudkan untuk menyeldiki keadaan, kondisi atau hal lain-lain

yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk

laporan. Penulis melakukan penelitian dalam Pengadaan Guest

Supplies pada bagian Tata Graha di Sany Rosa Hotel Bandung.

1. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Menurut Purwanto (2009:161) observasi merupakan metode atau

cara-cara menganalisis dan mengadakan pencatatan secara

sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau dengan

mengamati individu atau kelompok. Penulis mengadakan

pengamatan (observasi) secara langsung mengenai Pengadaan

Guest Supplies.

b. Wawancara

Menurut Moleong (2012:118) “percakapan yang dilakukan oleh

dua pihak yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan


10

pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan atas

pertanyaan”. Penulis mengadakan wawancara langsung kepada

Executive Housekeeper di Sany Rosa Hotel Bandung untuk

mendapatkan informasi atau data yang sedang penulis teliti.

c. Studi Pustaka

Penulis membaca dan mempelajari teori-teori yang berhubungan

dengan penulis teliti. Seperti yang diungkapkan oleh Ruslijanto

(2000:78): “daftar pustaka adalah suatu karangan ilmiah yang

berisi pendapat dari berbagai pakar mengenai suatu masalah yang

kemudian ditelaah dan dibandingkan , dan ditarik kesimpulannya”.

2. Metode Analisis

Untuk menganalisis permasalahan tersebut penulis

menggunakan skala Guttman, karena jawaban yang diperoleh yaitu

“ya” dan “tidak” menurut Sugiono (2015:203) yaitu “skala

Guttman dilakukan bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas

terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan dan jawaban yang

diperoleh dari responden berupa skor tertinggi bernilai (1) dan skor

terendah (0). Misalnya untuk jawaban benar (1) dan salah (0)”.

Sementara untuk rentang persentase skala Guttman akan

ditentukan hasilnya apakah sesuai atau tidak sesuai dengan

keadaan yang seharusnya. Untuk rentang 0,01 – 0,49 masuk ke

dalam kategori “tidak sesuai”. Sementara rentang 0,5 – 1,00 masuk

ke dalam kategori “sesuai”.


11

3. Lokasi Dan Waktu Penelitian

1. Lokasi

Penulis melakukan penelitian Tugas Akhir ini dilakukan di

Sany Rosa Hotel Bandung yang berlokasi di jalan Hegarmanah no

2A, Ciumbuleuit, Bandung, Jawa Barat, Indonesia.

Telepon : (022) 2033562 – 2033682

Fax : (022) 203175

Website : www.newsanyrosa.com

2. Waktu Penelitian

Penulis melakukan penelitian selama 3 Bulan dimulai dari

bulan September 2016 sampai bulan Desember 2016.


BAB II

TINJAUAN UMUM

A. Tinjauan Umum Mengenai Sany Rosa Hotel Bandung

1. Sejarah Sany Rosa Hotel Bandung

Sany Rosa Hotel Bandung berada di Jalan Hegarmanah No 2A

Ciumbuleuit, Bandung, Indonesia. Pertama kali di bangun pada tanggal 20

april 1979 bernama “Pondok Sany Rosa” milik Jendral Sanusi ketua PHRI

sampai 2002, memiliki 30 kamar dan 2 tipe kamar yaitu Standar dan

Family, logo yang digunakan yaitu Bunga Rose.

Kemudian di jual kepada Bapak Yudi Tanunirja, lalu di renovasi

kembali pada bulan Oktober 2004 sampai bulan September 2016 diganti

menjadi “New Sany Rosa”. Memiliki 75 kamar dan 5 tipe kamar yaitu

Standar, Deluxe, Grand Deluxe, Suite dan Family dan 1 Ruang Meeting,

logo yang digunakan hanya nama hotel saja tanpa ada lambang.

Lalu bulan Oktober 2016 berganti nama kembali menjadi “ Sany

Rosa Bandung” pemilik hotel masih Bapak Yudi Tanunirja dan menambah

fasilitas menjadi 91 kamar, meeting room 3, swimming pool 1, Restoran

jepang Musoya, WIFI tersedia di kamar, logo yang digunakan yaitu

Bunga. Konsep yang digunakan di hotel tersebut adalah konsep semi

Belanda

12
13

2. Klasifikasi Hotel

a. Jumlah Kamar

Di Sany Rosa Hotel termasuk dalam kategori hotel sedang

karena di hotel tersebut memiliki 91 kamar.

b. Bintang

Di Sany Rosa Hotel memiliki klasifikasi bintang tiga,

dikarenakan dilihat dari jumlah kamar, fasilitas dan pelayanan hotel

yang diberikan kepada tamu.

c. Lokasi

Lokasi Sany Rosa Hotel Bandung di jalan Hegarmanah No.2A

Ciumbuleuit Bandung. Hotel ini dapat mudah diakses dari Stasiun

Kereta Api dengan Jarak 3,6 km, Husein Sastra Negara dengan jarak

3,1 km, hotel tersebut dekat dengan pusat pembelanjaan yaitu Rumah

Mode dengan jarak 500 m.

d. Lama Tamu yang Mengiap

Di Sany Rosa Hotel Bandung biasanya tamu yang menginap

sekitar tiga malam sampai satu minggu, dan hotel tersebut termasuk

klasifikasi semi residential hotel


14

e. Jenis Tamu

Di Sany Rosa Hotel Bandung jenis tamu yang menginap adalah

keluarga ataupun bisnis. Maka hotel tersebut diklasifikasikan sebagai

hotel family hotel dan business hotel.

f. Plan

Di Sany Rosa Hotel Bandung menggunakan Continental Plan

karena harga kamar yang diberikan oleh hotel sudah termasuk sarapan

pagi.

3. Fasilitas di Sany Rosa Hotel Bandung

a. Kamar

Di Sany Rosa Hotel Bandung memiliki 91 kamar dan memiliki

5 tipe kamar yaitu Standar, Deluxe, Grand Deluxe, Suite dan Family,

rinciannya sebagai berikut:

TABEL 2.1
JENIS, JUMLAH DAN HARGA KAMAR
DI SANY ROSA HOTEL BANDUNG

No Jenis Kamar Luas Jumlah Harga Kamar Fasilitas

1. Standar 19 m2 7 Rp. 650.000 TV Cable, AC, Hot


Water, WIFI
2. Deluxe 24 m2 53 Rp. 750.000 TV Cable, AC, Hot
Water, WIFI
3. Grand Deluxe 24 m2 24 Rp. 850.000 TV Cable, AC, Hot
Water, WIFI, Mini Bar,
Coffee Maker
4. Suite 48 m2 6 Rp. 1.050.000 TV Cable, AC, Hot
Water, WIFI, Mini Bar,
Kulkas, Coffee Maker
15

5. Family 50 m2 1 Rp. 1.250.000 TV Cable, AC, Hot


Water, WIFI, Mini Bar,
Coffee Maker
Sumber : Front Office Department Sany Rosa Hotel Bandung, 2016

Harga kamar diatas sudah termasuk 21% Goverment Tax dan

Service. Harga tersebut sudah termasuk sarapan pagi untuk 2 orang.

b. Meeting Room

Di Sany Rosa Hotel Bandung memiliki 3 meeting room.

Berikut adalah rinciannya:

TABEL 2.2
KAPASITAS MEETING ROOM
DI SANY ROSA HOTEL BANDUNG
Venue Round U-shape Class Theater
Table Room
Ebony 160 - 350 500

Mahogany 1 75 80 100 150

Mahogany 2 75 80 100 150

Ivory 1 30 40 60 75

Ivory 2 30 40 60 75

Maple 40 50 80 100

Sumber: Front Office Department Sany Rosa Hotel Bandung, 2016

Di Sany Rosa Hotel Bandung memiliki Meeting Package yaitu:

1. Halfday Meeting IDR 250.000,-nett/pax

2. Fullday Meeting IDR 350.000,-nett/pax

3. Fullboard Meeting IDR 500.000,-nett/pax

4. Residential Fullboard Twin IDR 720.000,-nett/pax

5. Residentil fullboard Sngle IDR 950.000,-nett/pax


16

c. Restoran

Di Sany Rosa Hotel mempunyai 2 restoran yaitu Cafe and

Garden Resto dan Restoran jepang yang bernama Musouya

Japanese Restaurant.

d. Fasilitas Lainnya

1. Swimming Pool

2. Parking Area

3. Security

4. Laundry

5. Mushola

6. Driver Room

7. WIFI Area

B. Tinjauan Mengenai Bagian Tata Graha di Sany Rosa Hotel Bandung

1. Struk Organisasi di bagian Tata Graha

Di dalam hotel sangat penting adanya struktur organisasi agar

dapat mengetahui jabatan dan tugas tanggung jawabnya masing-masing.

Seperti yang diungkapkan oleh Sulastiyono (2007:12) bahwa “struktur

organisasi adalah suatu bagan yang menunjukkan bagian-bagian yang ada

dalam organisasi, dan susunan orang – orang dengan jabatannya masing-

masing disetiap bagian yang terkait oleh kesepakatan bersama secara

formal”.

Para karyawan dapat mudah melakukan pekerjaan karena adanya

struktur organisasi dan disetiap departemen harus mempunyai struktur

organisasi masing-masing dan saling bekerja sama dengan satu sama lain.
17

Berikut adalah struktur organisasi pada bagian Tata Graha di Sany Rosa

Hotel Bandung:

GAMBAR 2.1
STRUKTUR ORGANISASI TATA GRAHA
DI SANY ROSA HOTEL BANDUNG

Executive
Housekeeper

Floor Public Area


Supervisor Supervisor

Room Public Area


Houseman
Attendat Attendant

Sumber: Tata Graha Sany Rosa Hotel Bandung, 2016

Pada struktruk organisasi diatas adalah pada bagian tata graha yang

bertugas dalam membersihkan area hotel maupun di dalam kamar dan

melengkapi fasilitas yang ada di hotel.

2. Karyawan Pada Bagian Tata Graha

a. Jumlah Karyawan

Pada dasarnya demi kelancaran operasional di hotel

dibutuhkan sumber daya manusia untuk melakukan pekerjaan dan

membantu agar tujuan perusahaan tercapai. Berikut adalah jumlah

karyawan pada bagian Tata Graha yang ada di Sany Rosa Hotel

Bandung:
18

TABEL 2.3
JUMLAH KARYAWAN PADA BAGIAN TATA GRAHA
DI SANY ROSA HOTEL BANDUNG

No Jabatan Jumlah

1. Executive Housekeeper 1

2. Supervisors 2

3. Room Attendant 8

4. Houseman 6

5. Laudry Attendant 2

TOTAL 19

Sumber: Departemen Tata Graha di Sany Rosa Hotel Bandung,


2016
Karyawan pada bagian Tata Graha di Sany Rosa Hotel

Bandung berjumlah 19 orang. Jumlah karyawan diatas bertujuan untuk

melakukan operasional agar berjalan dengan optimal.

b. Latar Belakang Pendidikan

TABEL 2.4
LATAR BELAKANG PENDIDIKAN PADA
BAGIAN TATA GRAHA
DI SANY ROSA HOTEL BANDUNG

No Pendidikan Jumlah

1. D1 1

2. SMA 18

TOTAL 19

Sumber: Tata Graha di Sany Rosa Hotel Bandung, 2016

Hampir semua karyawan pada bagian Tata Graha di Sany

Rosa Hotel Bandung latar belakang pendidikannya yaitu dari


19

Sekolah Tinggi Menengah (SMA), untuk executive housekeeper

nya sendiri latar belakang pendidikan nya adalah D1.

c. Jam Kerja

Di Sany Rosa Hotel Bandung memiliki 3 shift, yaitu:

TABEL 2.5
JAM KERJA PADA BAGIAN TATA GRAHA
DI SANY ROSA HOTEL BANDUNG

Shift Waktu

Morning 07.00 – 15.00

Afternoon 15.00 – 23.00

Night 23.0 – 07.00

Sumber: Tata Graha di Sany Rosa Hotel Bandung, 2016

Jam kerja pada bagian Tata Graha di Sany Rosa Hotel Bandung

ada 3 yaitu morning, afternoon, night. Untuk room attendant nya sendiri

ada 4 orang dan 1 supervisor di pagi hari, 3 orang room attendant dan 1

supervisor di siang hari, dan 1 room attendant di malam hari.

C. Tinjauan Khusus Mengenai Pengadaan Guest Supplies di Sany Rosa

Hotel Bandung

Pada bagian penulis akan memaparkan mengenai pengadaan guest

supplies yang dilakukan pada bagian tata graha. Berikut adalah siklus/alur

pengadaan guest supplies di Sany Rosa Hotel Bandung.

GAMBAR 2.2
SIKLUS PENGADAAN GUEST SUPPLIES
PADA BAGIAN TATA GRAHA
DI SANY ROSA HOTEL BANDUNG

Supplier General Houeskeeping Roomboy Kamar


Store Store Trolley Tamu
20

Sumber: Housekeeping Department Sany Rosa Hotel Bandung, 2016.

Siklus di atas menjelaskan kepada kita tahapan proses pengadaan

guest supplies di departemen tata graha Sany Rosa Hotel Bandung.

Berikut ini adalah keterangan lebih lanjut mengenai proses tersebut.

Keterangan:

1. Pembelian guest supplies dilakukan di Sany Rosa Hotel Bandung

oleh bagian purchasing, Pembelian ini akan dilakukan berdasarkan

jumlah yang diajukan oleh housekeeping coordinator di dalam

purchase requisition. Pembelian tersebut kepada supplier, dan di

Sany Rosa Hotel Bandung memiliki lebih dari satu supplier.

2. Saat guest supplies dari para supplier tiba di hotel, maka akan

langsung di cek kondisi, kualitas dan jumlahnya oleh bagian

purchasing. Guest supplies tersebut kemudian akan dicatat

jumlahnya dan disimpan ke general store.

3. Dalam periode waktu tertentu, umumnya 1 kali dalam 1 minggu,

housekeeping coordinator akan mengambil sejumlah guest supplies

untuk disimpan sebagai persediaan di housekeeping store.

Pengambilan guest supplies ini harus menggunakan store

requisition sebagai bukti pengambilan dari general store.

4. Untuk pembagian guest supplies di roomboy trolley akan dilakukan

sesuai dengan keadaan hotel, yakni room occupancy dan turn over

guests.
21

5. Penempatan guest supplies di kamar tamu dilakukan saat room

attendant melakukan pembersihan kamar tamu.

Menurut Christopher (2007:87) pengadaan merupakan “suatu

kegiatan untuk mendapatkan barang secara transparan, efektif dan efisien

sesuai dengan kebutuhan dan keinginan penggunannya”. Maksud

pengertiaan diatas adalah pengadaan barang merupakan suatu kegiatan

yang diperlukan oleh perusahaan dilihat dari kebutuhan dan

penggunaannya, serta dilihat dari kualitas, kuantitas, waktu pengiriman

dan harga yang terjangkau.

Pengadaan barang merupakan pembelanjaan modal dalam rangka

penambahan aset dan peningkatan kapasitas. Pengadaan barang meliputi

bahan baku, barang setengah jadi, dan makhluk hidup. Di dalam

pengadaan guest supplies perlu adanya pengendalian agar tidak terjadinya

klebihan atau kekurangan pemakaian guest supplies.

Pengadaan guest supplies dilakukan oleh executive housekeeper,

maka saat pembelian guest supplies harus sesuai dengan jumlah yang

dibutuhkan dan spesifikasi yang harus dipertimbangkan juga. Dan dalam

pengeluaran guest supplies di gudang harus dikontrol agara tidak terjadi

pemborosan. Seperti yang diungkapkan oleh Casado (2000:93) “The

person in charge of purchasing is done by the corporate office or by the

property’s purchasing agent, the executive housekeeper is ultimately

responsible for the cost and result of what is purchased.


22

Maksud pengertian diatas adalah setiap pembelian dilakukan oleh

purhasing dan tanggung jawab untuk masalah biaya oleh executive

housekeeper.

D. Tinjauan Mengenai Standar Penggunaan Guest Supplies di Sany Rosa

Hotel

Penggunaan guest supplies sebaiknya sesuai dengan standard set

up jenis kamar. Saat room attendat membagikan guest supplies kesetiap

kamar, room attendant juga harus melihat occupancy. Dibawah ini adalah

occupancy bulan Maret sampai bulan Mei 2016 di Sany Rosa Hotel

Bandung:

TABEL 2.6
DATA OCCUPANCY PADA BULAN MARET – MEI 2016
DI SANY ROSA HOTEL BANDUNG

Bulan Kamar Terjual Occuppancy

Maret 899 38,7%

April 1.293 55,6%

Mei 1.435 61,07%

Sumber: Front Office Department di Sany Rosa Hotel Bandung,


2016

Penggunaan guest supplies bukan hanya dilihat dari occupancy

tetapi dilihat dari standar set up sesuai dengan jenis kamar. Standar

merupakan perencanaan yang sudah ada, seperti yang diungkapkan oleh

Sulastiyono (2006:255) “standar yaitu suatu hasil yang direncanakan,

standar menetapkan apa dan bagaimana produk secara keseluruhan yang

harus ditawarkan kepada tamu”.


23

Wiludjeng (2007:177) mengatakan bahwa “standar yang baik

adalah standar yang dapat diukur”. Stadar disini dapat diukur dalam

karyawan melakukan pekerjaannya sesuai dengan toeri yang diungkapkan

oleh Abeng (2007:101) standar kemungkinan orang melakukan kontrol

sendiri, menyederhanakan pelaporan dan membantu untuk mempertajam

kompetensi yang dibutuhkan”.

Dalam proses pembagian guest supplies ke kamar adalah tugas dan

tanggung jawab seorang room attendant. Pembagian guest supplies harus

sesuai dengan aturan yang ada di hotel. Seperti yang diungkapkan oleh

Agusnawar(2002: 126): “Dasar pembagian guest supplies di Departemen

Tata Graha adalah berdasarkan: room occupancy dan standar pembagian

guest supplies pada setiap kereta kerja pramukamar (room boy/ maid’s

trolley cart)”. penulis pun melakukan wawancara tertutup dengan room

attendant untuk mengetahui bagaimana proses pembagian guest supplies

ke kamar tamu di Sany Rosa Hotel Bandung. Dibawah ini adalah hasil

wawancara tertutup sebagai berikut:

TABEL 2.7
HASIL WAWANCARA TERTUTUP
DENGAN ROOM ATTENDANT
DI SANY ROSA HOTEL BANDUNG

No Pertanyaan Jawaban
Ya Tidak
1. Apakah pembagian guest supplies ke 
kamar tamu sudah berdasarkan dengan
occupancy?
2. Apakah pembagian guest supplies ke 
kamar tamu sudah sesuai dengan standard
set up sesuai dengan jenis kamar?
Sumber: Hasil Wawancara, 2016
24

Tabel diatas adalah hasil wawancara penulis dengan room

attendant menanyakan mengenai standar yang ada di Sany Rosa Hotel

Bandung. Selanjutnya dibawah ini adalah rincian standar set up guest

supplies di Sany Rosa Hotel Bandung:

TABEL 2.8
STANDAR SET UP GUEST SUPPLIES
SESUAI DENGAN JENIS KAMAR
DI SANY ROSA HOTEL BANDUNG

Jenis Kamar Soap Shampoo Dental Kit Shower Cap Slipper

Standar 2 1 2 1 2

Deluxe 2 1 2 1 2

Grand Deluxe 2 1 2 1 2

Suite 3 2 3 2 2

Family 4 2 4 3 4

Sumber: Tata Graha Sany Rosa Hotel Bandung, 2016

Dengan adanya standar yang telah ditentukan diharapkan hasil

kerja yang baik dan tidak ada pemborosan pemakaian atau kekurangan

guest supplies.

Di dalam penggunaan guest supplies juga perlu adanya

pengendalian. Karena Housekeeping merupakan salah satu tempat yang

mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk operasional, maka dari itu

agar tidak terjadinya kecurangan atau pemborosan seorang executive

housekeeper perlu mengawasinya. Penulis mendapatkan data penggunaan

aktual guest supplies yang digunakana selama hotel operasional pada

bagian Tata Graha di Sany Rosa Hotel Bandung, seperti tabel dibawah ini:
25

TABEL 2.9
DATA PENGGUNAAN AKTUAL GUEST SUPPLIES
PADA BAGIAN TATA GRAHA BULAN MARET – MEI 2016
DI SANY ROSA HOTEL BANDUNG

No Guest Supplies Maret April Mei

1. Bath Soap 593 789 873

2. Shampoo 470 575 580

3. Dental Kit 625 986 1.098

4. Shower Cap 470 600 616

5. Slipper 400 510 535

Sumber: Bagian Tata Graha di Sany Rosa Hotel Bandung, 2016

Dari tabel data diatas adalah penggunaan aktual guest supplies

yang dilakukan di Sany Rosa Hotel Bandung, jika dibandingkan dengan

occupancy yang ada tidak sesuai karena ketika penulis menjelaskan di bab

sebelumnya dan penulis melakukan wawancara dengan seorang executive

housekeeper di hotel, mereka selalu melakukan meminimalisasikan

penggunaan untuk guest supplies dan jika room attendant melakukan

pembersihan kamar seharus nya ketika ada guest supplies yang sudah

terpakai di ganti tetapi mereka tidak menggantinya dan alasannya untuk

meminimalisasikan agar tidak besar dalam biaya pembeliaan, tetapi

dengan melakukan hal tersebut dapat mengakibatkan operasional dan

pelayanan yang kurang optimal yang diberikan kepada tamu dan ada

beberapa tamu juga yang komplain mengenai slipper.


26

Dibawah ini penulis menghitung guest supplies sesuai dengan

standar set up guest supplies sesuai dengan jenis kamar dan occupancy:

TABEL 2.10
DATA PENGGUNAAN IDEAL GUEST SUPPLIES
BERDASARKAN OCCUPANCY BULAN MARET – MEI 2016
DI SANY ROSA HOTEL BANDUNG

No Guest Supplies Maret April Mei

1. Bath Soap 1.856 2.669 2.970

2. Shampoo 941 1.353 1.506

3. Dental Kit 1.856 2.669 2.970

4. Shower Cap 957 1.375 1.535

5. Slipper 1.830 2.632 2.928

Sumber: Data pada bagian Tata Graha di Sany Rosa Hotel Bandung dan
Olahan Penulis, 2016

Dari tabel diatas adalah penggunaan ideal guest supplies yang seharus nya

dilakukan, untuk hasil dari penggunaan ideal penulis melakukan

penjumlahan dengan occupancy dan standard set up setiap jenis kamar.

Selanjutnya penulis akan membuat perbandingan ideal dengan

perbandingan aktual di Sany Rosa Hotel Bandung, cara penjumlahannya

dengan cara mengalikan standard set up guest supplies sesuai dengan jenis

kamar dan occupancy maka dihasilkan penggunaan yang sebenarnya.

Seperti dibawah ini:


27

TABEL 2.11
PERBANDINGAN PENGGUNAAN IDEAL DENGAN
PENGGUNAAN AKTUAL BATH SOAP DI SANY ROSA HOTEL
BANDUNG 2016

BULAN IDEAL AKTUAL SELISIH %

MARET 1.856 593 1.263 31,95

APRIL 2.669 789 1.880 29,56

MEI 2.970 837 2.133 28,18

JUMLAH 7.495 2.219 5.276 29,60

Sumber: Data pada bagian Tata Graha di Sany Rosa Hotel Bandung dan
Olahan Penulis, 2016
Dari tabel diatas ada selisih antara penggunaan ideal dan

penggunaan aktual. Untuk guest supplies jenis bath soap pada bulan maret

dengan selisih 31,95%, bulan april dengan selisih 29,56%, dan pada bulan

mei 28,18%. Maka selisih terbersar untuk jenis bath soap ada di bulan

mei.

TABEL 2.12
PERBANDINGAN PENGGUNAAN IDEAL DENGAN
PENGGUNAA AKTUAL SHAMPOO DI SANY ROSA HOTEL
BANDUNG 2016

BULAN IDEAL AKTUAL SELISIH %

MARET 941 470 471 49,94

APRIL 1.353 575 778 42,49

MEI 1.506 580 926 38,51

JUMLAH 3.300 1625 2175 49,24

Sumber: Data pada bagian Tata Graha di Sany Rosa Hotel Bandung dan
Olahan Penulis, 2016
28

Dari tabel diatas ada selisih antara penggunaan ideal dan

penggunaan aktual. Untuk guest supplies jenis shampoo pada bulan maret

dengan selisih 49,94%, bulan april dengan selisih 42,49%, dan pada bulan

mei 38,51%. Maka selisih terbersar untuk jenis shampoo ada di bulan mei.

TABEL 2.13
PERBANDINGAN PENGGUNAAN IDEAL DENGAN
PENGGUNAA AKTUAL DENTAL KIT DI SANY ROSA HOTEL
BANDUNG 2016

BULAN IDEAL AKTUAL SELISIH %

MARET 1.856 625 1.231 33,67

APRIL 2.669 986 1.683 36,94

MEI 2.970 1.098 1.872 36,96

JUMLAH 7495 2.709 4.786 36,14

Sumber: Data pada bagian Tata Graha di Sany Rosa Hotel Bandung dan
Olahan Penulis, 2016
Dari tabel diatas ada selisih antara penggunaan ideal dan

penggunaan aktual. Untuk guest supplies jenis dental kit pada bulan maret

dengan selisih 33,67%, bulan april dengan selisih 36,94%, dan pada bulan

mei 36,96%. Maka selisih terbersar untuk jenis dental kit ada di bulan

mei.
29

TABEL 2.14
PERBANDINGAN PENGGUNAAN IDEAL DENGAN
PENGGUNAA AKTUAL SHOWER CAP DI SANY ROSA HOTEL
BANDUNG 2016

BULAN IDEAL AKTUAL SELISIH %

MARET 957 470 487 49,11

APRIL 1.375 600 775 43,63

MEI 1.535 616 919 40,13

JUMLAH 3867 1686 2181 43,59

Sumber: Data pada bagian Tata Graha di Sany Rosa Hotel Bandung dan
Olahan Penulis, 2016
Dari tabel diatas ada selisih antara penggunaan ideal dan

penggunaan aktual. Untuk guest supplies jenis shower cap pada bulan

maret dengan selisih 49,11%, bulan april dengan selisih 43,63%, dan pada

bulan mei 40,13%. Maka selisih terbersar untuk jenis shower cap ada di

bulan mei.

TABEL 2.15
PERBANDINGAN PENGGUNAAN IDEAL DENGAN
PENGGUNAA AKTUAL SLIPPER DI SANY ROSA HOTEL
BANDUNG 2016

BULAN IDEAL AKTUAL SELISIH %

MARET 1.830 400 1.430 21,85

APRIL 2.632 510 2.122 19,37

MEI 2.928 535 2.393 18,27

TOTAL 7390 1445 5945 19,55

Sumber: Data pada bagian Tata Graha di Sany Rosa Hotel Bandung dan
Olahan Penulis, 2016
30

Dari tabel diatas ada selisih antara penggunaan ideal dan

penggunaan aktual. Untuk guest supplies jenis slipper pada bulan maret

dengan selisih 21,85%, bulan april dengan selisih 19,37%, dan pada bulan

mei 18,27%. Maka selisih terbersar untuk jenis slipper ada di bulan mei.

E. Tinjauan Mengenai Metode Penentuan Jumlah Pemesanan Guest

Supplies pada bagian Tata Graha di Sany Rosa Hotel Bandung

Dalam proses pengendalian guest supplies penulis menggunakan

metode EOQ (economy order quantity). Menurut Heizer dan Render

(2010 : 92), “model kuantitas pesanan ekonomis (Economic Order

Quantity) adalah salah satu teknik kontrol persediaan yang meminimalkan

biaya total dari pemesanan dan penyimpanan”. Dan menurut Heizer dan

Render (2011:68) EOQ (Economical Order Quantity) adalah salah satu

teknik pengendalian pesediaan yang paling tua dan terkenal secara luas,

metode pengendalian persediaan menjawab dua pertanyaan penting yaitu

kapan harus memesan dan berapa banyak harus memesan. Jadi, metode

EOQ adalah untuk mecapai tingkat persediaan yang seminum mungkin

dengan biaya rendah dan dengan meotde EOQ ini agar dapat

meminimalisasi terjadinya kelebihan persediaan atau kekurangan

persediaan, maka dari itu pengendalain guest supplies harus mengontrol

meliputi jumlah pemesanan yang sesuai dengan kebutuhan serta dapat

memenuhi persediaan guest supplies secara optimal.


31

Untuk mengentahui bagaimana jumlah pemesanan yang paling

ekonomis dengan menggunakan perhitungan EOQ dapat dihitung dengan

rumus :

EOQ = √ 2.D
Keterangan :

EOQ = Jumlah optimal barang per pemesanan (Q*)


D = Jumlah kebutuhan barang (unit / periode / Bulan)
Dalam hal ini 1 periode = 1 Bulan = 30 hari
Selain rumus EOQ, terdapat beberapa rumus untuk mendukung
perhitungan persediaan, antara lain :
1. Pemesanan per periode / Bulan :

frekuensi pesanan = (D/Q)

2. Jumlah Pesanan yang diperkirakan = D/Q

3. Penyimpanan per periode : = persediaan rata-rata = (Q/2)

Seperti yang diungkapkan Hizer dan Render (2010:99), titik

pemesanan ulang atau Reorder Point (ROP) yaitu tingkat persediaan

dimana ketika persdiaan mencapai tingkat tersebut, pemesanan harus

dilakukan. Jadi yang dimaksud dengan reorder point adalah titik dimana

harus memesan barang agar persediaan terus terkendali.


32

GAMBAR 2.3

TITIK PEMESANAN ULANG (ROP)

Sumber: Jay Heizer dan Barry Render (2010 :100)

Keterangan:

Q* adalah kuantitas pesanan optimum, dan waktu tunggu

mempresentasikan waktu antara penempatan pesanan dan penerimaan

pesanan. Cara menghitung ROP menurut Heizer dan Render adalah

sebagai berikut:

ROP= d x L

Keterangan:

d = Permintaan kembali

L = Waktu tunggu pemesanan baru dalam hari

Dalam pembeliaan guest supplies harus ada nya jangka waktu

menunggu barang tiba, jadi saat membeli barang dimana jumlah

persediaan di gudang sudah setengah nya dipakai dari yang ada

sebelumnya seorang purchasing harus mengorder lagi barang kepada


33

supplier jadi ketika barang terpakai dan habis barang yang diorder kembali

datang saat guest supplies habis maka tidak ada terjadinya penumpukan

guest supplies di gudang.

TABEL 2.16
HASIL WAWANCARA TERTUTUP
DENGAN PURCHASING
DI SANY ROSA HOTEL BANDUNG

No Pertanyaan Jawaban
Ya Tidak
1. Apakah pihak hotel mempunyai jadwal 
untuk memesan guest supplies?

2. Apakah pemesanana guest supplies sudah 


sesuai dengan kebutuhan?
Sumber: Hasil Wawancara, 2016

Selama penulis melakukan penelitian di Sany Rosa Hotel, penulis

mendapatkan data penggunaan guest supplies selama tiga bulan yaitu

bulan Maret sampai bulan Mei 2016. Berdasarkan data tersebut penulis

dapat menghitung menggunakan metode EOQ penggunan ideal yang telah

penulis buat dari data aktual guest supplies pada bagian Tata Graha di

Sany Rosa Hotel Bandung. Hasi penggunaan ideal tersebut didapatkan dari

penjumlahan standard set up dan occupancy.

Berikut adalah perhitungan penggunaan ideal menggunakan

metode EOQ bulan Maret:

1. Bath Soap

EOQ = √2*1856

√3712 = 60,92

= 61 unit
34

ROP =

= 30,5 unit = 30 unit

2. Shampoo

EOQ = √2*941

√1822 = 43,38

= 43 unit

ROP =

= 21,5 = 21 unit

3. Dental Kit

EOQ = √2*1856

√3712 = 60,92

= 61 unit

ROP =

= 30 unit

4. Shower Cap

EOQ = √2*957

=√1914 = 43,74

= 44

ROP =

=22 unit
35

5. Slipper

EOQ = √2*1830

= √3660

= 60,49 = 60 unit

ROP =

= 30 unit

Berikut adalah perhitungan metode EOQ bulan April:

1. Bath Soap

EOQ = √2*2669

= √5338

= 73,06 = 73 unit

ROP =

= 36,5 = 36 unit

2. Shampoo

EOQ = √2*1353

= √2706

= 52,01 = 52 unit

ROP =

= 26 unit

3. Dental Kit

EOQ = √2*2669

= √5338
36

= 73,06 = 73 unit

ROP =

= 36,5 = 36 unit

4. Shower Cap

EOQ = √2*1375

= √2750

= 52,44 = 52 unit

ROP =

= 26 unit

5. Slipper

EOQ = √2*2632

= √5264

= 72,55 = 73 unit

ROP =

= 36,5 = 36 unit

Berikut adalah perhitungan metode EOQ bulan Mei:

1. Bath Soap

EOQ = √2*2970

= √5940

= 77,07 = 77 unit

ROP =
37

= 38,5 = 38 unit

2. Shampoo

EOQ = √2*1506

= √3012

= 54,88 = 55 unit

ROP =

= 27,5 = 27 unit

3. Dental Kit

EOQ = √2*2970

= √5940

= 77,07 = 77 unit

ROP =

= 38,5 = 38 unit

4. Shower Cap

EOQ = √2*1535

= √3070

= 55,40 = 55 unit

ROP =

= 27,5 = 27 unit

5. Slipper

EOQ = √2*2928

= √5856
38

= 76,52 = 77 unit

ROP =

= 38,5 = 38 unit

TABEL 2.17
HASIL PERHITUNGAN PENGGUNAAN IDEAL
GUEST SUPPLIES MENGGUNAKAN METODE EOQ
BULAN MARET – MEI DI SANY ROSA HOTEL BANDUNG

Item Bulan Penggunaan Pemesanan Persediaan


Ideal Ekonomis Rata-rata
(EOQ) (Q/2)
Bath Soap Maret
1,856
61 30
April
2,669
73 36
Mei
2,97
77 38
Shampoo Maret
941
43 21
April
1,353
52 26
Mei
1,506
55 27
Dental Kit Maret
1,856
61 30
April
2,669
73 36
Mei
2,970
77 38
Shower Cap Maret
957
44 20
April
1,375
52 26
Mei
1,535
55 27
Slipper Maret
1,830
60 30
April
2,632
73 36
Mei
2,928
77 38
Sumber: Olahan Penulis, 2016
39

Hasil diatas perhitungan dari penggunaan ideal. Perhitungan data

dari hotel menggunakan EOQ. Metode EOQ sendiri bertujuan untuk

mengetahui berapa guest supplies yang harus kita pesan, berapa kali kita

memesan dan berapa banyak guest supplies ketika persediaan sudah

mengurang. Maka hasil dari EOQ tersebut agar tidak terjadi kelebihan

guest supplies atau sebaliknya yaitu keurangan guest supplies di gudang.

Dan untuk operasionalnya bisa berjalan dengan optimal agar meurangi

keluhan tamu juga. Setelah penulis bandingkan penggunaan ideal dan

penggunaan aktual, adanya tidak keserasian.

F. Tinjauan Mengenai Frekuensi Pemesanan guest supplies pada bagian

Tata Graha di Sany Rosa Hotel Bandung

Seperti yang telah dijelaskan dari tinjauan sebelumnya, untuk

perhitungan frekuensi pemesanan menggunakan rumus frekuensi pesanan

= (D/Q). Dibawah ini adalah perhitungan frekuensi pemesanan guest

supplies dari penggunaan ideal pada bagian Tata Graha di Sany Rosa

Hotel Bandung pada bulan Maret – Mei 2016: Berikut adalah perhitungan

penggunaan ideal menggunakan metode EOQ bulan Maret:

1. Bath Soap

Frekuensi =

= 30 kali pemesanan

2. Shampoo
40

Frekuensi = = 21, 88

= 22 kali pemesanan

3. Dental Kit

Frekuensi =

= 30 kali pemesanan

4. Shower Cap

Frekuensi =

= 21,75 = 22 kali pemesanan

5. Slipper

Frekuensi =

= 30,5 = 30 kali pemesanan

Berikut adalah perhitungan metode EOQ bulan April:

1. Bath Soap

Frekuensi =

= 36,56 = 37 kali pemesanan

2. Shampoo

Frekuensi =

= 26,01 = 26 kali pemesanan


41

3. Dental Kit

Frekuensi =

= 36,56 = 37 kali pemesanan

4. Shower Cap

Frekuensi =

= 26,44 = 26 kali pemesana

5. Slipper

Frekuensi =

= 36,05 = 36 kali pemesanan

Berikut adalah perhitungan metode EOQ bulan Mei:

1. Bath Soap

Frekuensi =

= 38,57 = 39 kali pemesanan

2. Shampoo

Frekuensi =

= 27.38 = 27 kali pemesanan

3. Dental Kit

Frekuensi =

= 38,57 = 39 kali pemesanan


42

4. Shower Cap

Frekuensi =

= 27,90 = 28 kali pemesanan

5. Slipper

Frekuensi =

= 38,02 = 38 kali pemesanan

TABEL 2.19
HASIL PERHITUNGAN FREKUENSI GUEST SUPPLIES
MENGGUNAKAN METODE EOQ BULAN MARET – MEI
DI SANY ROSA HOTEL BANDUNG

Item Bulan Penggunaan Frekuensi


Ideal Pemesanan/hari
Bath Soap Maret
1,856
1
April
2,669
1
Mei
2,97
1
Shampoo Maret
941
2
April
1,353
2
Mei
1,506
2
Dental Kit Maret
1,856
1
April
2,669
1
Mei
2,970
1
Shower Cap Maret
957
2
April
1,375
2
43

Mei
1,535
2
Slipper Maret
1,830
1
April
2,632
1
Mei
2,928
1

Sumber: Olahan Penulis, 2016

Hasil tabel diatas adalah hasil frekuensi pengendalian guest

supplies menggunakan metode EOQ, maka dari itu dapat diketahui berapa

kali pemesanan guest supplies yang harus dipesan. Setelah menghitung

frekuensi pemesanan, penulis melakukan wawancara tertutup dengan

purchasing, Dibawah ini adalah hasil wawancara tertutup sebagai berikut

TABEL 2.20
HASIL WAWANCARA TERTUTUP
DENGAN PURCASHING
DI SANY ROSA HOTEL BANDUNG

No Pertanyaan Jawaban
Ya Tidak
1. Apakah ketika tingkat persediaan hampir 
habis, langsung melakukan pemesanan
kembali?
Sumber: Hasil Wawancara, 2016

Pertanyaan diatas penulis mengambil dari teori Hizer dan Render

(2010:99), dimana teori tersebut menjelaskan tentang Reorder Point

(ROP).
BAB III

ANALISIS PERMASALAHAN

Berdasarkan dari Bab II tentang pengumpulan data yang telah

penulis jelaskan. Pada bagian Bab ini penulis akan menganalisis

permasalahan yang ada di identifikasi masalah, yaitu proses standar

penggunaan, metode penentuan jumlah pemesana dan frekuensi

pemesanan di Sany Rosa Hotel Bandung. Skala yang digunakan adalah

skala guttman seperti yang telah dijelaskan di Bab 1.

A. Analisis Mengenai Standar Peggunaan Guest Supplies pada Bagian

Tata Graha di Sany Rosa Hotel Bandung

Pada Bab II penulis telah menjelaskan bagaimana standar

penggunaan guest supplies di Sany Rosa Hotel Bandung. Pada tinjauan ini

disajikan perbandingan antara penggunaan ideal dan penggunaan aktual

guest supplies, sebagai berikut:

TABEL 3.1
PERBANDINGAN STANDAR PENGGUNAAN IDEAL DAN
PENGGUNAAN AKTUAL GUEST SUPPLIES
DI SANY ROSA HOTEL BANDUNG
PERIODE BULAN MARET – MEI 2016

Item Maret April Mei

Selisih % Selisih % Selisih %

Bath Soap 1.263 31,95 1.880 29,56 2.133 28,18

Shampoo 471 49,94 778 42,49 926 38,51

Dental Kit 1.231 33,67 1.683 36,94 1.872 36,96

44
45

Shower Cap 487 49,11 775 43,63 919 40,13

Slipper 1.430 21,85 2.122 19,37 2.393 18,27

Sumber: Olahan Penulis, 2016

Tabel diatas merupakan rangkuman olahan penulis yang

membandingkan penggunaan ideal dan penggunaan aktual selama bulan

Maret sampai bulan Mei 2016 yang sebelumnya telah dipaparkan di Bab II

pada halaman 26 – 28.

Dari selisih yang ada di tabel tersebut dapat dilihat selalu kekurang

guest supplies pada setiap bulannya. Kekurangan guest supplies tertinggi

pada jenis slipper.

Pembagian guest supplies dilakukan oleh seorang room attendant

ketika membersihkan kamar tamu. Penulis akan menjelaskan secara rinci

mengenai analisis permasalahan mengenai standar penggunaan guest

supplies pada bagian Tata Graha di San Rosa Hotel Bandung.

Dari hasil skala Guttman yang diperopleh adalah 0%, maka dari itu

Standar Penggunaan Guest Supplies pada bagian Tata Graha di Sany Rosa

Hotel Bandung dapat dikatakan sangat tidak sesuai, karena mereka tidak

mengikuti standar yang ada.

Ketidak sesuaian yang dimaksud adalah cara room attendant

membagikan guest supplies kesetiap kamar. Karena dari Executive

Housekeeper nya sendiri tidak memperkirakan penggunaan ideal

berdasarkan occupancy sehingga penggunaan aktual selalu kekurangan

dan mengakibat operasional tidak berjalan dengan optimal. Hal dibawah

ini yang mengakibatkan kekurangan guest supplies, sebagai berikut:


46

1. Pembagiaan guest supplies ke kamar tamu dilakukan oleh seorang

room attendant tidak dilakukan secara optimal, karena dari awal

saat pemesanan guest supplies tidak sesuai dengan occupancy. Dan

pada akhirnya persediaan guest supplies selalu kekurangan dan

mengakibatkan pekerjaan terhambat.

2. Pembagian beberapa guest supplies tidak sesuai dengan standard

set up Sehingga mengakibatkan pembagian guest supplies tidak

sesuai dengan standard set up yang telah ditentukan, seperti

contohnya shampoo seharusnya di set up 2 shampoo di setiap

kamar standar, deluxe dan grand deluxe mereka hanya menyimpan

1 slipper, dan untuk slipper nya sendiri pihak hotel menyimpan 1

pasang ketika ada tamu yang menginap 2 orang dalam satu kamar,

dan tamu memintanya lagi pihak hotel selalu tidak ada persediaan

maka dari itu seorang room attendant mengambilnya di kamar

vacant. Dan seperti kamar tamu yang terisi biasa nya setiap room

attendant membersihkan kamar, guest supplies harus diganti tetapi

mereka tidak menggantinya dikarenakan tidak adanya persediaan

guest supplies di store.

Hal yang menjadi permasalahan dari analis standar

penggunaaan yaitu dari poin nomer 1 dan nomer 2, karena seorang

room attendant tidak melakukan pergantian guest supplies dan

perkiraan dari executive housekeeper tidak melihat dari occupancy

hotel sehingga operasional menjadi kurang optimal. Dan menjadi

penghambat juga untuk pekerjaan seorang room attendant karena


47

tidak tersedianya guest supplies di gudang maupun di store. Standar

penggunaan harus sesuai dengan standar yang telah ditentukan, jika

stamdar tersebut dilakukan maka tidak ada penyimpangan dalam

operasional, dan semua kebutuhan tamu akan terlaksanakan, sehingga

tamu yang menginap di hotel merasa puas dengan pelayanan yang

diberikan oleh pihak hotel.

B. Analisis Mengenai Metode Penentuan Jumlah Pemesanan Guest

Supplies pada bagian Tata Graha di Sany Rosa Hotel Bandung

Perhitungan pemesanan guest supplies pada bagian Tata Graha di

Sany Rosa Hotel Bandung ini sangat berpengaruh kepada operasional

hotel, karena jika penentuan jumlah pemesanan tidak sesuai maka

operasional hotel akan terhambat sehingga dibutuhka perhitungan yang

tepat agar persediaan guest supplies selalu tersedia di gudang.

Dari hasil skala Guttman yang diperopleh adalah 50% sesuai

dengan tabel interpretasi terletak pada rentang 0,5 – 0,50, maka dari itu

Standar Penggunaan Guest Supplies pada bagian Tata Graha di Sany Rosa

Hotel Bandung dapat dikatakan sangat tidak sesuai.

Sangat ketidak sesuaian yang dimaksud adalah saat executive

housekeeper melakukan pemesanan guest supplies kepada purchasing

tidak memperkirakan secara maksimal dan tidak melihat dari occupancy.

Pihak hotel hanya mengira – mengira dan meminimalisasi pemakaian

guest supplies agar saat memesan tidak terlalu banyak, tetapi mereka tidak

memperkirakan segala kebutuhan tamu yang dibutuhkan, saat tamu

membutuhkan guest supplies yang tidak sesuai dengan perkiraan pihak


48

hotel tidak mempunyai persediaan guest supplies di store maupun di

housekeeping store. Jadi ketika persediaan di gudang sudah habis, pihak

hotel tidak mempunyai cadangannya, maka dari itu operasional selalu

tidak optimal, seperti yang dijelaskan dianalisis standar penggunaan pun

tidak optimal dikarenakan dari pemesanan yang tidak maksimal. Hal

dibawah ini yang mengakibatkan tidak tersedianya barang di gudang,

sebagai berikut:

1. Pihak hotel telah mempunyai jadwal untuk memesan guest supplies

biasanya purchasing melakukan pemesanan kepada supplier dalam

satu bulan ada tiga kali pemesanan, sementara untuk persediaan di

housekeeping store kepada storekeeper melakukan pemesanan hampir

setiap kali. Pemesanan guest supplies dilakukan ketika persediaan

sudah hampir habis dan ketika barang tiba biasanya tidak sesuai

dengan pesanan yang di pesan kadang hanya beberapa barang yang

tiba, sebagian barang tiba di hari selanjutnya. Dengan keterlambatan

guest supplies tiba di hotel sudah jelas itu menjadi penghambat.

Karena di Sany Rosa Hotel Bandung tidak ada persediaan guest

supplies di gudang, ketika guest supplies sudah habis dan permintaan

sedang tinggi biasanya purchasing langsung memesan guest supplies

dan datang langsung ke tempat supplier nya untuk mengambil guest

supplies tersebut. Dengan itu pihak hotel masih kurang dalam

perencanaan sebuah pemesananan guest supplies.

2. Pemesana guest supplies tidak menggunakan penggugunan ideal yang

seharusnya, dikarenakan pemesana guest supplies tidak sesuai dengan


49

occupancy. Maka dari itu persediaan barang di gudang selalu

kekurangan, ketika occupancy tinggi tidak tersedianya guest supplies

di gudang, sehingga pemesanan guest supplies yang ada di Sany Rosa

Hotel Bandung tidak sesuai dengan kebutuhan yang ada. Dengan

pemesanan yang tidak sesuai maka akan menghambat kedalam

operasional.

Hal yang menjadi masalah utama ada pada nomer 2, dimana

pemesanan guest supplies belum memperkiraan pemesanan sesuai

dengan occupancy hotel, sehingga persediaan guest supplies tidak

terpenuhi dan menghambat pelayanan yang diberikan kepada tamu.

C. Analisis Mengenai Frekuensi Pemesanan Guest Supplies pada bagian

Tata Graha di Sany Rosa Hotel Bandung

Pada bagian ini dapat diketahui berapa kali untuk memesan guest

supplies. Dengan menggunakan metode economy order quantity dapat

terlihat frekuensi pemesanan untuk guest supplies pada bagian Tata Graha

di Sany Rosa Hotel Bandung. Hal tersebut dapat terlihat dari perhitungan

penggunaan ideal dan penggunaan aktual yang menggunakan EOQ, seperti

yang telah dijelaskan di Bab II, penulis telah menjabarkan hasil

perhitungannya dan dapat kita ketahui dari hasil perhitungan tersebut

didapatkan berapa unit jumlah guest supplies yang harus dipesan, berapa

kali pemesanan guest supplies dilakukan dan berapa reorder point yang

harus kita simpan.


50

Dari hasil skala Guttman yang diperopleh adalah 100%, maka dari

itu frekuensi pemesanan Guest Supplies pada bagian Tata Graha di Sany

Rosa Hotel Bandung dapat dikatakan sesuai.

Sebagai kesimpulan, frekuensi pemesanan guest supplies pada

bagian Tata Graha di Sany Rosa Hotel Bandung sudah sesuai dikarenakan

sebagai berikut:

1. Frekuensi pemesanan di Sany Rosa Hotel Bandung sudah dilakukan,

jadi ketika guest supplies sudah habis pihak hotel melakukan

pemesanan ulang kembali karena untuk persediaan guest supplies yang

ada di storekeeper maupun housekeeping store tetapi tidak ada safety

stock untuk persediaan di gudang. Safety stock disini untuk menjaga –

jaga saat pemesanan guest supplies belum tiba dan ketika ada

permintaan dapat terpenuhi.


BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Sebelumnya penulis telah menjabarkan dan menganalisis masalah

pada Bab – bab sebelumnya yang mengenai Pengendalin Guest Supplies

pada bagian Tata Graha di Sany Rosa Hotel Bandung. Setelah melakukan

observasi di Sany Rosa Hotel Bandung penulis dapat mengambil

kesimpulan, kesimpulannya sebagai berikut:

1. Standar penggunaan guest supplies di Sany Rosa Hotel Bandung

belum dilakukan secara optimal oleh karyawan bagian Tata Graha.

Standar adalah merupakan hasil perencanaan, tetapi dari perencanaan

tersebut tidak dilaksanakan. Untuk pembagian guest supplies di Sany

Rosa Hotel Bandung tidak sesuai dengan standard set up setiap jenis

kamar yang telah ditentukan dan tidak melihat dari occupancy hotel

setiap bulannya. Sehingga penggunaan ideal yang seharusnya tidak

sama dengan penggunaan aktual yang ada di hotel.

2. Penentuan pemesanan guest supplies tidak menggunakan penggunaan

ideal yang seharusnya, berdasarkan standard set up guest supplies dan

occupancy hotel. Hal tersebut menyebabkan penggunaan guest

supplies di Sany Rosa Hotel Bandung selalu kekurangan dan tidak

mempunyai persediaan lebih di gudang ketika occupancy tinggi.

Sehingga saat occupancy tinggi dan tidak ada persediaan di gudang

pihak hotel mengambil guest supplies di kamar kosong atau vacant.

51
52

Tetapi itu tidak membuat pekerjaan secara optimal. Dan hal tersebut

menghambat seorang room attendant untuk melakukan pekerjaannya.

3. Frekuensi pemesanan guest supplies di Sany Rosa Hotel Bandung

sudah dilakukan disaat persediaan guest supplies sudah habis tetapi

pihak hotel tidak mempunyai safety stock, jadi dimana guest supplies

sudah habis dan pihak hotel memesan tidak adanya safety stock untuk

menunggu barang tiba.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah penulis jabarkan, maka dari itu penulis

ingin memberikan beberapa saran kepada pihak Sany Rosa Hotel Bandung

khususnya bagian Tata Graha yang mengenai pengendalian guest supplies,

maka saran tersebut adalah:

1. Penggunaan guest supplies

Sebaiknya untuk penggunaan guest supplies pihak hotel harus

mengikuti standar set up yang telah ditentukan. Dan pihak hotel harus

meilhat dari occupancy yang ada. Sehingga penggunaan ideal dan

aktual sebanding dan tidak ada perselisihan lagi. Dan ketika

membersihkan kamar jika ada guest supplies yang sudah terpakai

seharusnya diganti kembali dengan guest supplies yang baru.

2. Metode Penentuan Jumlah Pemesanan Guest Supplies

Sebaiknya dalam penentuan jumlah pemesana guest supplies

harus direncanakan secara optimal, dan pihak hotel harus melihat juga

dari occupancy hotel sehingga saat occupancy tinggi ada persediaan di


53

gudang. Ketika persediaan ada di gudang tidak terjadinya kekurangan

guest supplies dan room attendant bisa melakukan pekerjaannya secara

optimal. Dikarenakan jika penentuan jumlah pemesanan guest supplies

tidak optimal akan berpengaruh dalam proses penggunaan guest

supplies atau pembagian guest supplies ke setiap kamar.

3. Frekuensi pemesana guest supplies

Di Sany Rosa Hotel Bandung sudah melakukan pemesanan

guest supplies ketika barang sudah habis, tetapi sebaiknya pihak hotel

harus mempunyai safety stock sehingga saat barang dipesan

mempunyai persediaan barang di gudang untuk operasional disaat

guest supplies belum datang sehingga tidak mengghambat operasional.


DAFTAR PUSTAKA

Agusnawar, 2002. Operasional Tata Graha Hotel. Jakarta : Gramedia

Arikunto, S, 2010 Prosedur penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi


Revisi). Jakarta : Rineka Cipta

Casado, 2000. Housekeeping management. Pennsylvania Stat University.


Penerbit Wiley.

Heizer dan Barry, 2010. Operations Management –Manajemen Operasi. Edisi 9


Buku 2. Jakarta : Salemba Empat

Komar, Richard. 2006. Hotel Management: Manajemen Perhotelan. Jakarta: PT.


Grasindo

Moleong, L.J, 2012. Metodelogi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT


Remaja Rosdakarya.

Purwanto, 2009. Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rumekso,SE, 2002. Housekeeping Hotel. Yogyakarta.

Sihite, Richard, 2000. Tourism Industry, Surabaya : SIC.

Sugiyono, 2015. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,


Kualitatif dan R&D). Penerbit CV. Alfabeta: Bandung.

Sulastiyono, Agus, 2006. Manajemen Penyelenggaraan Hotel. Bandung:


Alfabeta.

Sulastiyono, Agus, 2007. Teknis dan Prosedur Divisi Kamar Pada Bidang Hotel.
Bandung: Alfabeta

54
55

Sulastiyono, Agus, 2011. Manajemen Penyelenggaraan Hotel. Seri Manajemen


Usaha Jasa Sarana Pariwisata dan Akomodasi. Alfabeta,cv.

Supriyono, R.A, 2000. Akutansi Biaya : Perencanaan dan Pengendalian Biaya


serta Pembuatan Keputusan, Edisi kedua, BPFE, Yogyakarta.

Wiludjeng, Sri, 2007. Pengantar Manajemen. Yogyakarta : Graha Ilmu


56

LAMPIRAN I

CHECKLIST OBSERVASI

No Kegiatan Dilakukan Tidak


Dilakukan
1. Penggunaa guest supplies menurut standar

2. Pengisian guest supplies di kamar sesuai

standar.

3. Pengecekan guest supplies di setiap kamar

oleh room attendent.

4. Pengisian Room Boy Sheet oleh Room

Attendent

5. Pengawasaan guest supplies dilakukan oleh

supervisor
57

LAMPIRAN 2

PEDOMAN WAWANCARA DENGAN

EXECUTIVE HOUSEKEEPER

Pewawancara : Putri Sarah Agustin

Mahasiswi Jurusan Hospitaliti, Program Studi Manajemen

Divisi Kamar, Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung

Nara Sumber : Executive Housekeeper

Tempat : Lobby di Hotel New Sany Rosa Bandung

Waktu : 1 September 2015

Tujuan : Untuk mendapatkan informasi dan data mengenai Struktur

Organisasi serta mengenai Pengendalian Guest Supplies di

Housekeeping Department

Pertanyaan :

1. Bagaimana Struktur Organisasi di Bagian Tata Graha?


2. Bagaimana jumlah, jenis kamar, harga kamar dan fasilitasnya di Sany
Rosa Hotel Bandung?
3. Berapa jumlah pramugraha di Sany Rosa Hotel Bandung?
4. Bagaimana latar belakang pendidikan karyawan di bagian Tata di Sany
Rosa Hotel Bandung ?
5. Berapa standar set up guest supplies di setiap jenis kamar?
6. Berapa kamar yang dikerjakan oleh room attendat untuk membersihkan
kamar?
7. Berapa kali sekali seorang executive housekeeper melakukan order guest
supplies kepada storekeeper?
8. Berapa jumlah guest supplies yang dikeluarkan tiap bulannya?
9. Apa saja form yang digunakan dalam proses pengeluaran guest supplies di
Sany Rosa Hotel Bandung?
10. Bagaimana proses standar penggunaan guest supplies kesetiap kamar?
11. Bagaimana Perhitungan guest supplies untuk memesan?
58

LAMPIRAN 3

WAWANCARA TERTUTUP DENGAN ROOM ATTENDANT


DI SANY ROSA HOTEL BANDUNG

No Pertanyaan Jawaban
Ya Tidak
1. Apakah pembagian guest supplies ke
kamar tamu sudah berdasarkan dengan
occupancy?
2. Apakah pembagian guest supplies ke
kamar tamu sudah sesuai dengan standard
set up sesuai dengan jenis kamar?
59

LAMPIRAN 4

WAWANCARA TERTUTUP DENGAN PURCHASING


DI SANY ROSA HOTEL BANDUNG

No Pertanyaan Jawaban
Ya Tidak
1. Apakah pihak hotel mempunyai jadwal
untuk memesan guest supplies?

2. Apakah pemesanana guest supplies sudah


sesuai dengan kebutuhan?
60

LAMPIRAN 5

WAWANCARA TERTUTUP DENGAN PURCHASING


DI SANY ROSA HOTEL BANDUNG

No Pertanyaan Jawaban
Ya Tidak
1. Apakah ketika tingkat persediaan hampir
habis, langsung melakukan pemesanan
kembali?
BIODATA

A. DATA PRIBADI

1. Nama : Putri Sarah Agustin

2. NIM : 201319521

3. Tempat/Tanggal Lahir : Tasikmalaya / 29 Agustus 1994

4. Alamat : Komplek Griya Bandung Indah Blok H6

No.1 Rt 03 Rw. 13

B. DATA ORANG TUA

1. Nama Ayah : Asep Wahyu Sutisna, SH

2. Pekerjaan Ayah : Wirausaha

3. Nama Ibu : Euis Suryani

4. Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga

5. Alamat : Komplek Griya Bandung Indah Blok H6

No.1 Rt 03 Rw. 13

C. RIWAYAT PENDIDIKAN

1. Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung : 2013 – Sekarang

2. SMKN 3 Bandung : 2010 – 2013

3. SMPN 48 Bandung : 2007 – 2010

4. SDN Rancasawo 1 Bandung : 2001 – 2007

D. PENGALAMAN KERJA

1. On The Job Training in The Dharmawangsa Jakarta

2. On The Job Training in PT. Dago International Tour and Travel

61

Anda mungkin juga menyukai