RANGKAIAN LAMPU TL
(Tube Luminescent)
NIM : 204011200149
Dosen Pembimbing:
Fatimah Al-Kharsa
Lampu fluoresen dikenal dengan sebutan lampu TL (Tube Luminescent). Lampu TL ini
terdiri dari tabung gelas berwarna putih karena dinding didalam tabung dilapisi serbuk fosfor.
Bentuk tabungnya memanjang atau melingkar. Tabung didalam lampu mengandung gas yang
menguap apabila dipanasi. Lampu TL (Fluorescent Lamp) adalah lampu listrik yang
memanfaatkan gas NEON dan lapisan Fluorescent sebagai pemendar cahaya pada saat dialiri
arus listrik. Tabung lampu TL ini diisi oleh semacam gas yang pada saat elektrodanya mendapat
tegangan tinggi gas ini akan terionisasi sehingga menyebabkan elektron-elektron pada gas
tersebut bergerak dan memendarkan lapisan fluorescent pada lapisan tabung lampu TL.
Ketika tegangan AC 220 volt di hubungkan ke satu set lampu TL maka tegangan
diujung-ujung starter sudah cukup utuk menyebabkan gas neon didalam tabung starter untuk
panas (terionisasi) sehingga menyebabkan starter yang kondisi normalnya adalah normally
open ini akan ‘closed’ sehingga gas neon di dalamnya dingin (deionisasi) dan dalam kondisi
starter ‘closed’ ini terdapat aliran arus yang memanaskan filamen tabung lampu TL sehingga
gas yang terdapat didalam tabung lampu TL ini terionisasi. Pada saat gas neon di dalam tabung
starter sudah cukup dingin maka bimetal di dalam tabung starter tersebut akan ‘open’ kembali
sehingga ballast akan menghasilkan spike tegangan tinggi yang akan menyebabkan terdapat
lompatan elektron dari kedua elektroda dan memendarkan lapisan fluorescent pada tabung
lampu TL tersebut.
Perstiwa ini akan berulang ketika gas di dalam tabung lampu TL tidak terionisasi penuh
sehingga tidak terdapat cukup arus yang melewati filamen lampu neon tersebut. Lampu neon
akan tampak berkedip. Selain itu jika tegangang induksi dari ballast tidak cukup besar maka
walaupun tabung neon TL tersebut sudah terionisasi penuh tetap tidak akan menyebabkan
lompatan elektron dari salah satu elektroda tersebut.
2. GAMBARAN RANGKAIAN LAMPU TL
I. Trafo Ballast
Di dalam Trafo ballast terdiri dar inti besi, kumparan transformator, dan minyak
transformator
Fungsi Trafo Ballast adalah membatasi besar arus dan mengoperasikan lampu pada
karakteristik listrik yang sesuai. Ballast disini merupakan kumparan hambat (choke coil)
yang berinti besi. Ballast pada lampu TL juga berfungsi :
1. Memberikan pemasangan awal pada elektroda guna menyediakan elektron bebas dalam
jumlah yang banyak.
2. Memberikan gelombang potensial yang cukup besar untuk mengadakan bunga api
antara kedua elektrodanya.
3. Mencegah terjadinya peningkatan arus bunga api yang melebihi batas tertentu bagi
setiap ukuran lampu.
II. Starter
Starter merupakan komponen penting pada system lampu TL ini karena starter akan
menghasilkan spike tegangan tinggi. Starter merupakan komponen bimetal yang dibangun
sebuah vacuum yang biasaya diisi dengan gas neon. Starter pada lampu TL terdiri dari sebuah
balon kaca kecil yang diisi dengan gas mulia. Didalam balon tersebut terdapat dua elektroda
dwi logam yang disebut filament. Jarak antara kedua elektroda tersebut diatur dengan jarak
tertentu sehingga starternya akan menyala pada tegangan 100 V – 200 V.. Di dalam balon
terdapat dua elektroda dwi logam sebagai filamen. Jarak antara kedua elektroda tersebut diatur
dengan jarak tertentu sehingga starternya akan menyala pada tegangan 100-200 V. Kaca pada
starter berfungsi sebagai bahan isolasi yang melindungi bimetal yang ada di dalamnya.
Bimetal adalah dua buah logam yang berbeda dan dijadikan satu. Jika bimetal
dipanaskan maka bimetal akan melengkung kearah logam yang memiliki koefisien muai yang
lebih kecil sebaliknya bila didinginkan akan mengarah ke koefesien yang besar. Bimetal biasa
di gunakan sebagai saklar otomatis. Di bagian luar starter dibungkus dengan tabung plastic yang
berfungsi sebagai saklar penunda waktu yang dihubungkan pararel dengan dua kaki lampu
TL.
III. Tabung TL
Tabung lampu TL terbuat dari kaca. Tabung lampu TL ini diisi oleh gas (gas NEON
atau gas Argon) yang pada saat elektrodanya mendapat tegangan tinggi gas ini akan terionisasi
sehingga menyebabkan elektron-elektron pada gas tersebut bergerak dan memendarkan lapisan
fluorescent pada lapisan tabung lampu TL.
Pada kedua ujung tabung terdapat filament tungsten yang tebuat dari bahan tembaga
dan yang dilapisi suatu bahan yang dapat beremisi. Untuk lampu tabung filamen ini disebut
juga elektrode. Salah satu filamen yang ada pada ujung tabung berfungsi sebagai anoda dan
yang satunya berfungsi sebagai katoda.
Konstruksi lampu TL yang standart, terdiri dari tabung gelas yang terbuat dari kaca,
soda kapur, dan di dinding bagian dalamnya dilapisi oleh bubuk fosfor sehingga tabung
kelihatan berwarna putih susu. Kawat tungsten yang merupakan elektrodanya, dilapisi oleh
pemancar thermionic. Sebuah lampu neon terdiri dari dua elektroda (logam) yang terletak di
ujung-ujung sebuah tabung berisi gas neon.
Ketika kedua elektroda diberi tegangan listrik, maka elektron akan keluar dari salah satu
elektroda menuju elektroda lain. Dalam perjalanannya, elektron-elektron ini akan menghantam
atom-atom gas neon. Gas neon akan tereksitasi (energinya naik) dalam waktu yang singkat
untuk kemudian kembali ke keadaan semula. Selama proses kembali ke keadaan semula itu,
gas neon akan memancarkan energi berupa gelombang cahaya. Cahaya inilah yang kita lihat
sebagai lampu neon.
Fungsi tabung lampu TL adalah sebagai tempat untuk menyimpan gas neon.
V. Aluminium Cap
Aluminium cap terbuat dari lempengan aluminium yang dicampur dengan tembaga.
Pada kedua ujung tabung terdapat filamen tungsten, yang terbuat dari bahan tembaga dan
yang dilapisi oleh suatu bahan yang dapat beremisi. Untuk lampu tabung filamen ini
disebut juga elektrode. Salah satu filamen yang ada pada ujung tabung berfungsi sebagai anoda
dan yang satunya berfungsi sebagai katoda. Untuk itu dibutuhkan daya aktif ( watt ) pada lampu
TL. Alumunium cap atau tutup dari tabung disini dapat berfungsi sebagai :
Sebagai penutup agar gas neon tidak bocor keluar.
Sebagai pengantar arus
Aluminium cap disini terbuat dari bahan alumunium.
Lampu fluorescent lebih dikenal sebagai lampu TL. Lampu penerangan jenis ini lebih
banyak dipakai karena daya yang dipakai relatif lebih kecil jika dibandingkan
dengan lampu bolam. Selain itu lampu TL juga lebih dingin daripada lampu bolam
dengan pemakain daya yang sama. Dan dari praktikum yang telah kami lakukan dapat
disimpulkan bahwa kami dapat mengatahui apa saja komponen-komponen dari Lampu TL, dan
dapat mengetahui setiap fungsi dari komponen-komponen dari setrika.