Anda di halaman 1dari 2

NDP

Nilai Dasar Pergerakan (NDP) merupakan tali pengikat (kalimatun sawa’) yang
mempertemukan semua warga pergerakan dalam ranah semangat perjuangan yang sama dan
sesuai dengan organisasi.

A. PENGERTIAN, FUNGSI, DAN KEDUDUKAN

1. PENGERTIAN

Nilai Dasar Pergerakan adalah rumusan nilai-nilai yang diturunkan secara langsung dari
ajaran Islam serta kenyataan masyarakat dan negeri Indonesia, dengan kerangka pendekatan
ahlussunnah wal jama’ah. NDP senantiasa menjiwai seluruh aturan organisasi, memberi arah,
dan mendorong gerak dari setiap kegiatan organisasi maupun anggotanya.

Islam secara utuh dihayati dan diamalkan dengan mencapai setiap aspek, baik aspek aqidah
(Iman), syari’ah (Islam) maupun etika, akhlak, dan tasawuf (Ihsan). NDP sebagai penegasan
atas watak keindonesiaan organisasi. Di Indonesia organisasi hidup, demi bangsa Indonesia
organisasi berjuang. Dengan ahlussunnah wal jama’ah mengenal kemerdekaan, persamaan,
keadilan, toleransi, dan nilai perdamaian, maka kemajemukan etnis, budaya, dan agama
menjadi potensi bangsa yang harus dijaga dan dikembangkan.

2. FUNGSI

NDP berfungsi sebagai:

1. kerangka refleksi (landasan berfikir)

NDP merupakan ruang untuk melihat dan merenungkan kembali secara jernih setiap gerakan
dan tindakan organisasi. Bergerak dalam pertarungan ide-ide, paradigma, dan nilai-nilai yang
akan memperkuat tingkat kebenaran- kebenaran ideal.

2. kerangka aksi (landasan berpijak)

NDP merupakan landasan etos gerak organisasi dan setiap anggota. Bergerak dalam
pertarungan aksi, kerja-kerja nyata, aktualisasi diri, dan pembelajaran sosial.

3. kerangka ideologis (sumber motivasi)

NDP menjadi peneguh tekad dan keyakinan anggota untuk bergerak dan berjuang
mewujudkan cita-cita dan tujuan organisasi. Begitu juga menjadi landasan berfikir dan etos
gerak anggota untuk mencapai tujuan organisasi melalui cara dan jalan yang sesuai dengan
minat dan keahlian masing-masing.

3. KEDUDUKAN

NDP menjadi rujukan utama setiap produk hukum dan kegiatan organisasi
NDP menjadi sumber kekuatan ideal setiap kegiatan organisasi
NDP menjadi pijakan argumentasi dan pengikat kebebasan berfikir, berbicara, dan bertindak
setiap anggota
B. RUMUSAN NILAI- NILAI DASAR PERGERAKAN

1. Tauhid

Mengesakan Allah SWT, merupakan nilai paling asasi dalam agama samawi, di dalamnya
telah terkandung sejak awal tentang keberadaan manusia.

Pertama, Allah adalah Esa dalam segala totalitas, dzat, sifat, dan perbuatan- perbuatan-Nya.
Allah adalah dzat yang fungsional. Kedua, keyakinan seperti itu merupakan keyakinan
terhadap sesuatu yang lebih tinggi dari alam semesta, serta merupakan manifestasi kesadaran
dan keyakinan kepada yang ghaib. Ketiga, oleh karena itu, tauhid merupakan titik puncak,
melandasi, memandu, dan menjadi sasaran keimanan yang mencakup keyakinan dalam hati,
penegasan lewat lisan, dan perwujudan lewat perbuatan. Keempat, PMII memilih pendekatan
berpikir ahlussunnah wal jama’ah untuk memahami dan menghayati keyakinan tauhid.

2. Hubungan manusia dengan Allah

Allah adalah pencipta segala sesuatu. Dia mencipta manusia sebaik-baik kejadian dan
menganugerahkan kedudukan terhormat kepada manusia di hadapan ciptaan-Nya yang lain,
kedudukan pemberian daya fikir, kemampuan berkreasi, dan kesadaran moral. Potensi itulah
yang mengharuskan manusia memerankan fungsinya sebagai khalifah dan hamba Allah.

3. Hubungan manusia dengan manusia

Tidak ada yang lebih antara yang satu dengan yang lainnya, kecuali ketaqwaannya. Setiap
manusia memiliki kekurangan dan kelebihan, ada yang menonjol pada diri seseorang tentang
potensi kebaikannya, tetapi ada pula yang terlalu menonjol potensi kelemahannya. Karena
kesadaran ini, manusia harus saling menolong, saling menghormati, bekerjasama, menasihati,
dan saling mengajak kepada kebenaran demi kebaikan bersama.

4. Hubungan manusia dengan alam

Alam semesta juga ciptaan Allah. Dia menentukan ukuran dan hukum-hukumnya. Alam
menunjukkan tanda- tanda keberadaan, sifat, dan perbuatan Allah. Allah menundukkan alam
bagi manusia dan bukan sebaliknya. Jika sebaliknya terjadi, maka manusia akan terjebak
dalam penghambaan terhadap alam, bukan penghambaan kepada Allah. Allah mendudukkan
manusia sebagai khalifah, sudah sepantasnya manusia menjadikan bumi maupun alam
sebagai wahana bertauhid dan menegaskan keberadaan diri-Nya, bukan menjadikannya
sebagai obyek eksploitasi.

Anda mungkin juga menyukai