Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PENDAHULUAN DAN LAPORAN KASUS

PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN

ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS NORMAL


PADA NY. R P1A0 UMUR 27 TAHUN NIFAS HARI KE-10
DI PMB NY. NING HADI S. ST Keb TEGALREJO
Diajukan untuk memenuhi tugas Praktik Klinik Kebidanan

Dosen pengampu : Ana Mufidaturosida, S. ST., MPH

Disusun:

Rosita Alivio Nabella (1218035)

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AR-RUM SALATIGA

2019-2020
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS NORMAL
PADA NY. R P1A0 UMUR 27 TAHUN NIFAS HARI KE-10
DI PMB NY. NING HADI S. ST Keb TEGALREJO
A. TINJAUAN TEORI MEDIS
1. Pengertian Nifas

a. Masa nifas atau masa puerperium adalah masa setelah partus selesai
dan berkahir setelah kira-kira 6 minggu.

b. Masa puerpenium (nifas) adalah masa setelah partus selesai dan


berakhir kira-kira 6-8 minggu. Akan tetapi seluruh alat genetal
baru pulih kembali seperti sebelumnya ada kehamilan dalam waktu
3 bulan.

c. Masa nifas (peurpenium )adalah masa pulih kembali mulai dari


persalin selesai samapi alat kandung kembali seperti semula/pra
hamil dan lamanya berlangsung yaitu 6 minggu.

d. Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari


persalinan sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra hamil,
lama masa nifas ini yaitu 6-8 minggu.

Jadi masa nifas adalah masa setelah melahirkan sampai alat kandungan
kembali seperti semula/seperti sebelum hamil.

2. Masa nifas/ peurpenium dibagi dalam 3 periode :

a. Puerpenium dini : kepullihan dimana ibu telah diperbolehkan


berdiri dan berjalan-jalan.

b. Puerpenium intermedial : kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia


yang lamanya 6-8 minggu.

c. Remote puerpenium : waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat


sempurna terutama bila selama hamil atau waktu persalinan
mempunyai komplikasi . Waktu untuk sehat sempurna bisa
berminggu-minggu, bulanan atau tahunan.

3. Perubahan-perubahan yang penting pada masa nifas

a. Involusi.
Involusi adalah suatu keadaan dimana uterus secara berangsur-angsur
menjadi kecil sehingga akhirnya kembali seperti sebelum hamil. Segera setelah
plasenta lahir, TFU kurang lebih 2 jari dibawah pusat. Pada hari ke-5 TFU
setengah pusat. Simpisis dan pada hari ke-12 uterus sudah tidak teraba lagi diatas
simpisis dan setelah 6 minggu uterus sudah mencapai ukuran normal.

b. Luka-luka jalan lahir bila tidak disertai infeksi akan sembuh dalam 6-7 hari

c. Lochea : cairan sekret yang berasal dari kavum uteri dan vagina dalam
masa nifas

1) Lochea rubra : berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban, sel-
sel desidua, verniks kasensa, lanuga, dan mekonium,selama 2 hari
pasca persalinan.
2) Lochea sanguinolenta : berwarna merah kuning berisi darah dan
lendir, hari ke 3-7 pasca persalinan.
3) Lochea serosa : warna kuning, cairan tidak berdarah lagi, pada hari
ke 7-9 pasca persalinan
4) Lochea alba : cairan putih setelah 2 minggu
5) Lochea purulenta : terjadi infeksi, keluar cairan seperti nanah berbau
busuk
6) Locheastasis : lochea tidak lancar keluarnya

d. Serviks

Setelah persalinan, bentuk servik agak menganga seperti corong


berwarna merah kehitaman, konsistensinya lunak, kadang-kadang terdapat
perlukaan-perlukaan kecil. Setelah bayi lahir, tangan masih bisa masuk rongga
rahim, setelah 2 jam dapat dilalui oleh 2-3 jari dan setelah 7 hari hanya dapat
dilalui 1 jari.

e. Payudara

1) Keluar kolostrum
2) Hiperpigmentasi areola mamae
3) Buah dada agak bengkak dan membesar

f. Perineum
1) Luka pada vagina dan serviks yang tidak luas akan sembuh primer.
2) Bila dilakukan episiotomy akan terjadi nyeri pada luka di perineum,
menyebabkan ibu takut BAB dan perih saat kencing

4. Perawatan Pasca Persalinan

a. Mobilisasi

Karena lelah sehabis bersalin, ibu harus istirahat, tidur terlentang


selama 8 jam pasca persalinan. Kemudian boleh miring-miring ke kanan
dan kiri untuk mencegah terjadinya thrombosis dan tromboemboli. Pada
hari ke-2 diperbolehkan duduk, hari ke-3 jalan-jalan dan hari 4-5 sudah
diperbolehkan pulang.

b. Diet

Makanan harus bermutu, bergizi dan cukup kalori, sebaiknya


makan-makanan yang mengandung protein, banyak cairan, sayur-sayuran
dan buah-buahan.

c. Miksi

Hendaknya kencing dilakukan sendiri secepatnya. Bila kandung


kemih penuh dan sulit tenang, sebaiknya dilakukan kateterisasi. Dengan
melakukan mobilisasi secepatnya tak jarang kesulitan miksi dapat diatasi.

d. Defekasi

Bila terjadi obstipasi dan timbul koprostase hingga skibala


tertimbun di rectum, mungkin terjadi febris. Lakukan klisma atau berikan
laksan peroral ataupun perektal. Dengan melakukan mobilasasi sedini
mungkin tidak jarang kesulitan defekasi dapat diatasi.

e. Perawatan payudara

1) Dimulai sejak wanita hamil supaya putting susu lemas, tidak keras
dan kering sebagai persiapan untuk menyusui bayi
2) Jika putting rata. Sejak hamil ibu dapat menarik-narik puting susu.
Ibu harus tetap menyusui agar putting selalu sering tertarik.
3) Putting Lecet. Putting lecet dapat disebabkan cara menyusui atau
perawatan payudara yang tidak benar dan infeksi monilia.
Penatalaksanaan dengan tehnik menyusui yang benar, putting harus
kering saat menyusui, putting diberi lanolin, monilia diterapi dan
menyusui pada payudara yang tidak lecet. Bila lecetnya luas
menyusui di tunda 24-48 jam dan ASI dikeluarkan dengan tangan
atau dipompa.
4) Payudara bengkak. Payudara bengkak disebabkan pengeluaran ASI
yang tidak lancar karena bayi tidak cukup sering menyusui atau
terlalu cepat disapih. Penatalaksanaanya dengan menyusui lebih
sering, kompres hangat. Susu dikeluarkan dengan pompa dan
pemberian analgesic.
5) Mastitis. Payudara tampak edema, kemerahan dan nyeri yang
biasanya terjadi beberapa minggu setelah melahirkan.
Penetalaksanaan dengan kompres hangat/dingin, pemberian
antibiotic dan analgesic, menyusui tidak dihentikan.
6) Abses payudara. Pada payudara dengan abses ASI dipompa, abses di
insisi, diberikan antibiotic dan analgesic.
7) Bayi yang tidak suka menyusui. Keadaan ini dapat disebabkan
pancaran ASI yang terlalu kuat sehingga mulut bayi terlalu penuh,
bingung putting pada bayi yang menyusui diselang seling dengan
susu botol, putting rata dan terlalu kecil atau bayi mengantuk.
Pancaran ASI yang terlalu kuat diatasi dengan menyusui lebih sering,
memijat payudara sebelum menyusui, serta menyusui dengan
terlentang dengan bayi ditaruh diatas payudara. Pada bayi dengan
bingung putting, hindari dengan pemakaian dot botol dan gunakan
sendok atau pipet untuk memberikan pengganti ASI. Pada bayi
mengantuk yang sudah waktunya diberikan ASI, usahakan agar bayi
terbangun.
8) Dianjurkan sekali supaya ibu menyusukan bayinya karena sangat
baik untuk kesehatan bayinya.

f. Laktasi
Disamping ASI merupakan makanan utama bayi yang tidak ada
bandingannya, Menyusui bayi sangat baik untuk menjelmakan rasa kasih
sayang antara ibu dan anak.

Setelah partus, pengaruh menekan dari estrogen dan


progesterone terhadap hipofisis hilang. Timbul pengaruh lactogen
hormone (prolaktin) kembali dan pengaruh oksitosin mengakibatkan
miopitelium kelenjar susu berkontraksi, sehingga terjadi pengeluaran air
susu. Umumnya produksi ASI berlangsung pada hari ke-2-3 pp.

Pada hari pertama, air susu mengandung kolostrum yang


merupakan cairan kuning lebih kental daripada susu, mengandung
banyak protein dan globulin

g. Perasaan mulas sesudah partus akibat kontraksi uterus kadang


sangat menggangu selama 2-3 hari pasca persalinan dan biasanya
lebih sering pada multipara dibanding primipara. Perasaan mulas
lebih terasa saat menyusui, dapat pula timbul bila masih ada sisa
selaput ketuban, sisa plasenta atau gumpalan darah dalam kavum
uteri. Pasien dapat diberikan analgesic atau sedative.

h. Latihan senam dapat diberikan mulai hari ke 2 misalnya:

1) Ibu terlentang lalu kedua kaki ditekuk, kedua tangan diatruh di atas
dan menekan perut. Lakukan pernafasan dada lalu pernafasan perut.
2) Dengan posisi yang sama, angkat bokong lalu taruh kembali.
3) Kedua kaki diluruskan dan disilangkan, lalu kencangkan otot seperti
menahan miksi dan defekasi.
4) Duduklah pada kursi, perlahan bungkukkan badan sambil tangan
berusaha menyentuh tumit.

i. Dianjurkan untuk mengambilan cuti hamil

j. Pemeriksaan pasca persalinan

1) Pemeriksaan umum : TD, nadi, keluhan, dll


2) Keadaan umum : suhu, selera makan, dll
3) Payudara : ASI, putting susu
4) Dinding perut : perineum, kandung kemih, rectum
5) Sekret yang keluar misalnya lochea, flour albus

k. Nasehat untuk ibu post natal

1) Sebaiknya bayi disusui


2) Bawakan bayi untuk imunisasi
3) Lakukanlah KB
4) Fisioterapi post natal sangat baik bila diberikan

Ibu diharapkan kembali memeriksakan diri pada 6 minggu pasca


persalinan. Pemeriksaan dilakukan untuk melihat keadaan umum, keadaan
payudara dan putingnya, dinding perut apakah ada hernia, keadaan perineum,
kandung kemih dan adanya flour albus.

Kelainan yang dapat ditemukan selama nifas ialah infeksi nifas,


perdarahan pasca persalinan dan eklamsia puerpurale

5. Kunjungan Masa Nifas

Pemerintah melalui Depkes memberikan kebijakan yakni paling sedikit ada 4 kali
kunjungan pada masa nifas

Tujuan :

a. Untuk menilai kesehatan ibu dan bayi baru lahir


b. Pencegahan terhadap kemungkinan adanya gangguan kesehatan ibu nifas dan
bayinya
c. Mendeteksi adanya kejadian-kejadian masa nifas
d. Menangani berbagai masalah yang timbul dan mengganggu kesehatan ibu
maupun bayi pada masa nifas

Kunjungan nifas dilakukan paling sedikit 4 kali. Kunjungan yang dilakukan untuk
menilai status ibu dan bayi baru lahir, dan untuk mencegah, mendeteksi dan menangani
masalah-masalah yang terjadi.

a. 6-8 jam setelah persalinan


1) Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri
2) Mendeteksi dan merawat penyebab lain pada perdarahan, rujuk bila
perdarahan
3) Memberikan konseling pada ibu atau salah satu anggota keluarga bagaimana
cara mencegah  perdarahan masa nifas karena atonia uteri.
4) Pemberian ASI awal
5) Melakukan hubungan antara ibu dan bayi (Bounding Attachment)
6) Menjaga bayi tetap sehat dengan mencegah hipotermia.
b. 6 hari setelah persalinan
1) Memastikan involusi uterus berjalan normal : uterus berkontraksi fundus
dibawah umbilicus, tidak ada perdarahan abnormal
2) Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi atau perdarahan abnormal
3) Memastikan ibu mendapatkan cukup makanan, cairan dan istirahat
4) Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak memperlihatkan tanda-
tanda penyulit
5) Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, perawatan tali
pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari
c. 2 minggu setelah persalinan
Sama seperti kunjungan ke 2 (6 harisetelah persalinan)
d.  6 minggu setelah persalinan
1) Menanyakan ibu tentang penyulit-penyulit yang ia atau bayi alami
2) Memberikan konseling untuk KB secara dini
DAFTAR PUSTAKA

1. Carpenito, L.J. 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 8. Jakarta : EGC.
2. Doenges, M.E. 2001. Rencana Asuhan Keperawatan Maternal Edisi 3. Jakarta :
EGC
3. Farrer H. 1999. Perawatan Maternitas. Edisi 2. Jakarta. EGC
4. Mochtar R, Prof. dr. 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC
5. Mansjoer, Arif,dkk. 2001.Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3.Jakarta: FKUI
6. Prawirohardjo, S. 2000. Buku acuan nasional pelayanan kesehatan maternal dan
neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS NORMAL
PADA NY. R P1A0 UMUR 27 TAHUN NIFAS HARI KE-10
DI PMB NY. NING HADI S. ST Keb TEGALREJO
ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS NORMAL
PADA NY. R P1A0 UMUR 27 TAHUN NIFAS HARI KE-10
DI PMB NY. NING HADI S. ST Keb TEGALREJO

NAMA : ROSITA ALIVIO NABELLA


NIM : 1218035
PRODI : D3 KEBIDANAN

Tanggal Masuk : 6 Maret 2020 Jam : 10.00 WIB


Tanggal Pengkajian : 6 Maret 2020 Jam : 10.10 WIB
Tempat/Ruang : PMB Ny. Ning Hadi S. ST Keb

I. PENGKAJIAN
A. DATA SUBYEKTIF
1. Identitas Pasien dan Penanggung Jawab
Nama : Ny. R Nama : Tn. M
Umur : 27 tahun Umur : 30 tahun
Alamat : Sidorejo Kidul RT 3/4 Alamat :Sidorejo Kidul RT 3/4
Telephon :081267750711 Telephon : 085722831005
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Kewarganegaraan: Indonesia Kewarganegaraan:Indonesia
Pekerjaan : Karyawan swasta Pekerjaan :Karyawan swasta
2. Keluhan Utama : Ibu mengatakan ingin kunjungan ulang nifas
3. Riwayat Menstruasi
Menarche : 12 tahun
Siklus : 28 hari
Lama : 6 hari
Banyak : 100 cc
Warna : merah segar
Flour Albus : tidak ada
Keluhan : tidak ada
4. Riwayat Persalinan, Nifas Sekarang
Para :1
Tanggal dan Jam Persalinan : 25 Februari 2020 jam : 09.25
WIB
Jenis Kelamin : perempuan
BB/PB/AS : 3000gram/ 45 cm/ 9
Jumlah Perdarahan : ±200cc

5. Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas Yang Lalu


No G P A Umur Persalina Penolon Nifas Keadaa
Kehamilan n g n Bayi
1 G1 37 minggu Normal Bidan Normal Sehat
P0 BB :
A0 3000
gram
PB : 45
cm
AS : 9

6. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Keluhan Utama : ibu mengatakan ingin kunjungan ulang
nifas
Keluhan Lain :-
b. Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Asma : Tidak Kanker : Tidak
DM : Tidak Torch : Tidak
Hipertensi : Tidak Hepatitis : Tidak
Paru : Tidak Operasi yang pernah dialami: Tidak
TBC : Tidak Lain-lain : Tidak
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Asma : Tidak Torch : Tidak
DM : Tidak Jantung: Tidak
Hipertensi : Tidak Keturunan Kembar: Tidak ada
Paru : Tidak Lain-lain : Tidak
7. Pola Kebiasaan Sehari-Hari
Pola
Sebelum Nifas Selama Nifas
Kebutuhan
Frekuensi : 3 kalo sehari
Frekuensi : 2 kali sehari
Komposisi : nasi, sayur,
1. Pola Nutrisi Komposisi : Nasi, sayur,
lauk pauk, buah, susu
lauk pauk, buah, susu
Keluhan : tidak ada
Frekuensi : 6 kali sehari
Frekuensi : 8 kali sehari
Warna : bening jernih
2. Eliminasi Warna : kuning jernih
Bau : bau khas
BAK Bau : bau khas
(amoniak)
(amoniak)
Keluhan : tidak ada
Frekuensi : 2 kali sehari
Frekuensi : 3 kali sehari
Konsistensi : padat
Konsistensi : padat
Warna : kuning
Eliminasi BAB Warna : kuning
kecoklatan
kecoklatan
Bau : bau khas
Bau : bau khas
Keluhan : tidak ada
Siang : 2 jam
3. Pola
Siang : 2 jam Malam : 8 jam
Istirahat /
Malam : 8 jam Keluhan : terbangun
Tidur
untuk menyusui
Frekuensi :-
4. Pola Frekuensi :- Kontak Bledding :-
Seksual Keluhan :- Keluhan : belum
berhubungan seks
Berjalan : Mandiri Berjalan : Mandiri
Makan : Mandiri Makan : Mandiri
5. Pola Ativitas
Naik turun tangga : Naik turun tangga :
Mandiri Mandiri
6. Kebersihan Mandi : 2 kali sehari Mandi : 2 kali sehari
Diri Keramas : 3 kali Keramas : 3 kali
seminggu seminggu
Gosok gigi :2 kali sehari Gosok gigi : 2 kali sehari
Ganti pakaian : 2 kali Ganti pakaian : 2 kali
sehari sehari

8. Riwayat Psikologi Spiritual


a. Hubungan dengan keluarga, orang lain
Ibu mengatakan hubungannya dengan keluarga dan orang lain
baik
b. Ibadah
Ibu mengatakan belum bisa ibadah 5 waktu karena masih nifas
c. Respon ibu dan keluarga
Ibu mengatakan keluarganya sangat mendukungnya dalam masa
nifas
d. Pengambil keputusan dalam keluarga
Ibu mengatakan pengambilan keputusan utama adalah dirinya,
dan pengambil keputusan pengganti adalah suaminya

B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
TB : 159 cm
BB : 61 kg
TTV : TD : 120/90 mmHg
N : 78 x/menit
S : 36,5°C
RR : 18 x/menit
Lochea : Serosa
PPV : ± 90cc
Kontraksi uterus keras
2. Status Present
Rambut : bersih, tidak rontok, rambut berwarna hitam
Muka : simetris, tidak oedem
Mata : pandangan tidak kabur, tidak ada oedem, simetris,
sklera berwarna putih, konjungtiva berwarna merah muda
Hidung : bersih, tidak ada polip, tidak ada nyeri tekan
Mulut : tidak ada sariawan, tidak ada gingivitis, tidak ada
caries gigi
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada
pembesaran vena jugularis
Kulit : turgor kulit normal
Payudara : puting susu menonjol, cairan susu keluar, tidak
ada massa/tumor
Abdomen
Hepar : tidak teraba
Bekas luka operasi : tidak ada
Genetalia Luar : tidak ada kelainan, tidak oedem, tidaj ada laserasi,
pengeluaran lochea serosa
Genetalia Dalam : tidak ada kelainan, tidak oedem, tidak ada laserasi
Ekstremitas Atas : tidak oedem, tidak varises
Ekstremitas Bawah : tidak oedem, tidak varises
Reflek patella : (+) Ada pada patella ekstremitas kanan dan kiri
3. Pemeriksaan Obstetri
a. Inpeksi
Mammae/Payudara : sinetris, tidak ada memar, puting susu
menonjol
Abdomen : tidak ada bekas luka operasi, tidak ada memar
Vulva : bersih, tidak oedem, tidak ada laserasi
b. Palpasi
Mammae : tidak ada massa/tumor
Abdomen TFU : 2 jari dibawah pusat
4. Pemeriksaan Penunjang
HB : tidak dilakukan
Glukosa Urine : tidak dilakukan
Protein Urine : tidak dilakukan
Lain-Lain : tidak dilakukan
II. INTERPRETASI DATA
Tanggal : 6 Maret 2020 Jam : 10.20 WIB
1. Diagnosa Kebidanan
Ny. R P1A0 umur 27 tahun nifas hari ke 10 dengan nifas normal
DS : Ibu mengatakan ia bernama Ny. R
Ibu mengatakan ia berusia 27 tahun
Ibu mengatakan ini persalinan pertamanya
Ibu mengatakan ia bersalin tanggal 25 Februari 2020
Ibu mengatakan anaknya berjenis kelamin perempuan
dan sehat
DO : Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
TB : 159 cm
BB : 61 kg
TTV : TD : 120/90 mmHg
N : 78 x/menit
S : 36,5°C
RR : 18x/menit
Lochea : serosa
PPV : ± 90 cc
Kontraksi uterus keras

2. Masalah : tidak ada


3. Kebutuhan : tidak ada
III. DIAGNOSA POTENSIAL
Tanggal : 6 Maret 2020 Jam : 10.30 WIB
Tidak ada
IV. ANTISIPASI
Tanggal : 6 Maret 2020 Jam : 10.30 WIB
Tidak ada
V. INTERVENSI
Tanggal : 6 Maret 2020 Jam : 10.30 WIB
1. Beritahu ibu kondisinya saat ini
2. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan
3. Beritahu ibu tentang gizi ibu nifas
4. Anjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif
5. Anjurkan ibu untuk datang kunjungan ulang 5 hari lagi
VI. IMPLEMENTASI
Tanggal : 6 Maret 2020 Jam : 10.40 WIB
1. Memberitahu ibu kondisinya saat ini sehat
2. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan
TB : 159 cm
BB : 61 kg
TTV : TD : 120/90 mmHg
N : 78x/menit
S : 36,5°C
RR : 18 x/menit
Lochea : serosa
PPV : ± 90 cc
Kontraksi uterus keras
3. Memberitahu ibu tentang gizi ibu nifas
a. Pemenuhan zat gizi yang seimbang sangat penting untuk pemulihan
tubuh pasca persalinan, cadangan tenaga, kesehata optimal,
mempersiapkan untuk dapat menyusui sehingga ASI untuk bayi
berkecukupan
b. Kekurangan zat gizi dapat menghambat pemulihan pasca
persalinan, kelelahan, gangguan kesehatan, dan kekurangan
produksi ASI
c. Karbohidrat sebagai sumber energi yang bersumber dari padi-
padian, gandum, umbi-umbian
d. Protein membantu dalam penyembuhan jaringan dan produksi
ASI, sumber : daging sapi, ayam, ikan, telur
e. Lemak membantu perkembangan otak bayi dan retina, sumber :
minyak jagung, ikan
f. Serat membantu mempermudah ekskresi dan meningkatkan
kekuatan otot serta penambahan cairan tubuh. Sumber : sayur
dan buah-buahan
g. Zat besi membantu mencegah anemia dan meningkatkan daya
tahan tubuh, sumber : hati, sumsum tulang, telur, dan sayuran
hijau tua
h. Iodium membantu menkngkatkan pertumbuhan fisik dan mental,
sumber : garam beryodium
i. Vitamin C dan A membantu meningkatkan daya tahan tubuh, dan
membantu produksi ASI, sumber : buah-buahan dan sayuran
j. Cairan digunakan untuk mencegah dehidrasi dan diproduksi
menjadi ASI
4. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif
Bayi hanya diberi ASI saja tanpa tambahan makanan, minuman
kecuali obat, vitamin, dan mineral selama 6 bulan. ASI bermanfaat
sebagai nutrisi, meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan
kecerdasan, menkngkatkan jalinan kasih sayang, menghemat biaya
obat, sarana dan tenaga kesehatan, serta menciptakan generasi
penerus bangsa yang tangguh dan berkualitas
5. Menganjurkan ibu untuk datang untuk kunjungan ulang 5 hari lagi

VII. EVALUASI
Tanggal : 6 Maret 2020 Jam : 11.0 WIB
1. Ibu telah mengetahui kondisinya saat ini
2. Ibu telah mengetahui tentang hasil pemeriksaan yang dilakukan
3. Ibu telah mengetahui tentang gizi ibu nifas
4. Ibu bersedia untuk memberikan ASI eksklusif
5. Ibu bersedia untuk datang untuk kunjungan ulang 5 hari lagi
Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan Praktik

(Ana Mufidaturrosida, S. ST. MPh) (Ning Hadi, S. ST. Keb)

Mahasiswa

(Rosita Alivio Nabella)

Anda mungkin juga menyukai