Anda di halaman 1dari 44

Bahan Paparan Team Monitoring (TM-1/Eks)

Kerangka Pemantauan Tahapan dan


Perkembangan Pelaksanaan Strategi Nasional
Percepatan Pencegahan Stunting

Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia


Tim Nasional Percepatan
Paparan narasumber dalam Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K)
Workshop Membangun Komitmen Daerah dan
Kelembagaan dalam Upaya Penanganan Stunting

Medan, 25 Juni 2019 1


Outline Paparan

• Sekilas tentang Stranas Stunting


• Tim Stranas Stunting dan Posisi Divisi Monitoring
• Tugas Team Monitoring Stranas Stunting
• Kerangka Pemantauan Tahapan Pelaksanaan
(Implementation Monitoring)
• Implementation Monitoring Pilar 1
• Implementation Monitoring Pilar 2
• Implementation Monitoring Pilar 3
• Implementation Monitoring Pilar 4
• Implementation Monitoring Pilar 5
• Kerangka Pemantauan Perkembangan (Result
Monitoring)

2
Sekilas tentang Stranas Stunting (1)
Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Anak Kerdil (Stunting)

PILAR 1 PILAR 2 PILAR 3 PILAR 4 PILAR 5


Komitmen & Kampanye Konvergensi Ketahanan Pemantauan
Visi Nasional Program Pusat, Pangan dan Dan Evaluasi
Kepemimpinan & Komunikasi Daerah Gizi
Perubahan Dan Desa
Perilaku

Intervensi Spesifik INTERVENSI Intervensi Sensitif

Kabupaten / Kota Prioritas

Desa Prioritas

1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan)


3
Intervensi Gizi Spesifik

Kelompok Intervensi Prioritas sesuai


Intervensi Prioritas Intervensi Pendukung
Sasaran kondisi tertentu

Kelompok Sasaran 1000 HPK


Bumil • Pemberian makanan tambahan (PMT) • Suplementasi kalsium • Perlindungan dari
bagi bumil dari kelompok miskin/KEK • Pemeriksaan kehamilan malaria
• Suplementasi TTD • Pencegahan HIV

Busui & anak 0- • Promosi dan konseling menyusui • Suplementasi vitamin A • Pencegahan
23 bln • Promosi dan konseling PMBA • Suplementasi taburia kecacingan
• Tata laksana gizi buruk (gibur) • Imunisasi
• PMT pemulihan bagi anak kurus • Suplementasi zinc utk
• Pemantauan dan Promosi pengobatan diare
Pertumbuhan (PPP) • MTBS

Kelompok Sasaran usia lainnya


Remaja Putri & • Suplementasi TTD
WUS
Anak 24-59 bln • Tata laksana gibur • Suplementasi vitamin A • Pencegahan
• PMT pemulihan bagi anak kurus • Suplementasi taburia kecacingan
• Pemantauan dan Promosi • Suplementasi zinc utk
Pertumbuhan (PPP) pengobatan diare
• MTBS

4
Intervensi Gizi Sensitif

JENIS INTERVENSI PROGRAM/KEGIATAN/INTERVENSI

Peningkatan Penyediaan Air ➢ Akses Air Minum yang Aman


Minum dan sanitasi ➢ Akses Sanitasi yang Layak

➢ Akses Pelayanan Keluarga Berencana (KB)


Peningkatan Akses dan Kualitas
➢ Akses Jaminan Kesehatan
Pelayanan Gizi dan Kesehatan
➢ Akses Bantuan Uang Tunai untuk Keluarga Kurang Mampu (PKH)

➢ Penyebarluasan informasi melalui berbagai media


Peningkatan Kesadaran, ➢ Penyediaan konseling pengasuhan untuk orang tua
Komitmen dan Praktek ➢ Penyediaan Akses Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), promosi stimulasi
Pengasuhan dan Gizi Ibu dan anak usia dini dan pemantauan tumbuh kembang anak
Anak ➢ Penyediaan konseling kesehatan dan reproduksi untuk remaja
➢ Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

➢ Akses bantuan pangan non tunai (BPNT) untuk keluarga kurang mampu
➢ Akses fortifikasi bahan pangan utama (garam, tepung, terigu, minyak
Peningkatan Akses Pangan
goreng)
Bergizi
➢ Akses kegiatan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL)
➢ Penguatan regulasi mengenai label dan iklan pangan

5
Akses terhadap pelayanan gizi konvergen
pada anak usia 0-23 bulan (bayi dan baduta)

Sektor Akses Akses


Indikator Konvergensi Pelayanan
Program/Pelayanan (%) (%)

Kesehatan 1 Imunisasi Dasar 35,6 Akses ke satu pelayanan 4,3

SPESIFIK
Gizi 2 ASI Eksklusif 60,2 Akses ke dua pelayanan 12,4

3 Keragaman Makanan 32,5 Akses ke tiga pelayanan 25,4

4 Air Minum 74,2 Akses ke empat pelayanan 28,7


Air Minum & Sanitasi
5 Sanitasi 68,0 Akses ke lima pelayanan 18,8
SENSITIF

Pendidikan Anak Usia


Pendidikan 6 8,4 Akses ke enam pelayanan 8,5
Dini
Skor Kerawanan
Pertanian 7 11,9 Akses ke tujuh pelayanan 1,2
Pangan
Akses ke semua (delapan)
Proteksi Sosial 8 Akte Kelahiran 83,1 < 0,1
pelayanan

Sumber: Penelitian World Bank, 2017


6
Tim Stranas Stunting dan Posisi Divisi Monitoring

Memberikan masukan dan laporan


Wakil Presiden RI terkait proggres implementasi
stranas stunting kepada Presiden
melalui Wakil Presiden RI
Sekretariat
Wakil Presiden RI
Divisi Monitoring
Tim Stranas Stunting
Deputi II Setwapres

Program Manager

Divisi K/L Div. Komunikasi Pool of Expert Div. Evaluasi

Tim Asistensi Stranas Stunting


7
Tugas Team Monitoring Stranas Stunting

Menyusun Kerangka Pemantauan Tahapan Pelaksanaan


(implementation monitoring)
Untuk memantau tahapan pelaksanaan program (input-output) dengan
menggunakan konsep Teori Perubahan (Theory of Change atau TOC – ada
di slide 9), dan memanfaatkan indikator dari pelaporan atau data rutin
program yang terkompilasi di setiap KL.

Menyusun kerangka Pemantauan Perkembangan


(result monitoring)
Untuk memantau perkembangan pelaksanaan program berfokus pada
pemantauan hasil (outcome) dan dampak (impact) program yang
umumnya memanfaatkan indikator dari data survei nasional.

Dua Hal ini yang akan dibahas pada slide-slide berikutnya


8
Theory of Change (TOC)
Tim monitoring Stranas Stunting menyusun pedoman umum
pemantauan-evaluasi program prioritas, termasuk TOC per
program/pendekatan.
Apa itu TOC?

➢ TOC merupakan sebuah rangkaian logis dari tahapan pelaksanaan


kegiatan yang mempunyai sifat dependent (ketergantungan), dimana
jika satu kegiatan tidak terlaksana dan tercapai, maka kegiatan-
kegiatan berikutnya pasti tidak akan tercapai;
➢ TOC disusun mulai dari tahapan INPUT hingga OUTPUT;
➢ Di tahapan INPUT –jika diperlukan, dibagi dalam dua sub tahapan;
PERSIAPAN dan KEGIATAN UTAMA;
➢ Di tahapan OUTPUT –jika diperlukan, dibagi dalam tiga sub tahapan;
AWAL, ANTARA dan AKHIR.
9
Kerangka Pemantauan
Tahapan Pelaksanaan
(implementation
monitoring)

Pembahasan dilakukan per Pilar dalam


Stranas Percepatan Pencegahan
Stunting
10
Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Anak Stunting

PILAR 1

Pilar 1:
Komitmen Politik dan Visi
Kepemimpinan
11
P1: Komitmen Politik dan Visi Kepemimpinan
Indikator dan Alat Verifikasi/Sumber Data Pilar 1
(Penanggungjawab: Setwapres)

Alat Verifikasi/
Indikator
Sumber Data
• Rembuk Stunting tahunan di tingkat nasional • Laporan Rembuk Stunting
tahunan di tingkat nasional

• Nota kesepakatan (MoA) tahunan yang • Dokumen MoA yang


ditandatangani antara Setwapres dan ditandatangani
pimpinan daerah

• Rembuk Stunting tahunan di Kabupaten/kota • Laporan Rembuk Stunting


yang dihadiri oleh Bupati/Walikota tahunan di tingkat
Kabupaten/Kota

12
P1: Komitmen Politik dan Visi Kepemimpinan
Progress Capaian Pilar 1 (per – 24 Juni 2019)

• Diterbitkannya Stranas sebagai bentuk komitmen Presiden dan Wakil


Presiden dalam upaya percepatan pencegahan stunting di Indonesia
sebagai salah satu prioritas nasional
• 2018: Rembuk stunting sudah dilakukan untuk Kabupaten prioritas
tahun 2018
• s/d Juni 2019: sebanyak 74 kabupaten/kota telah menandatangani
komitmen (dalam bentuk MoU) untuk melakukan percepatan
pencegahan stunting di daerahnya masing-masing
• Juli 2019: akan diundang 71 kabupaten/kota utk penandatangan
komitmen
• Okt/Nov 2019: akan diundang 100 kabupaten/kota lainnya utk
penandatangan komitmen
13
Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Anak Stunting

PILAR 2

Pilar 2:
Kampanye Nasional &
Komunikasi Perubahan Perilaku (BCC)
14
P2: Kampanye & BCC
Indikator dan Alat Verifikasi/Sumber Data Pilar 2
(Penanggungjawab:Kemkominfo, Kemkes, Kemendikbud, Kemendagri)

Indikator Alat Verifikasi/Sumber Data


• Persentase masyarakat yang menilai stunting sebagai • Survei perubahan perilaku
10 masalah penting pada gizi dan kesehatan

• Pelaksanaan kampanye publik perubahan perilaku • Materi kampanye nasional dan lokal
bagi masyarakat umum yang konsisten dan yang sesuai dengan panduan
berkelanjutan di tingkat pusat dan daerah kampanye

• Jumlah kabupaten/kota yang menerbitkan • Kebijakan daerah yang memuat


kebijakan daerah yang memuat kampanye publik kampanye dan komunikasi perubahan
dan komunikasi perubahan perilaku perilaku

• Pelaksanaan pelatihan bagi penyelenggara • Laporan pelaksanaan pelatihan


kampanye dan komunikasi perubahan perilaku kampanye dan komunikasi perubahan
yang efektif dan efisien perilaku

15
P2: Kampanye & BCC
Progress Capaian Pilar 2 (per – 24 Juni 2019)

• Kementerian Kesehatan telah menyusun Strategi Komunikasi


Perubahan Perilaku untuk percepatan pencegahan stunting;

• sebanyak 67 kabupaten/kota telah menyusun peraturan untuk


pelaksanaan kampanye dan/atau komunikasi perubahan perilaku
di daerahnya;

• Kementerian Kominfo sedang melaksanakan serangkaian


kegiatan kampanye tentang stunting di daerah;

• Kementerian Kesehatan sedang menyusun rencana pelatihan


terkait Komunikasi Perubahan Perilaku secara bertahap di
kabupaten/kota prioritas.
16
Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Anak Stunting

PILAR 3

Konvergensi…

Pilar 3:
Konvergensi Program Pusat,
Program Daerah & Program Desa
17
P3: Konvergensi Pusat – Daerah - Desa
Indikator dan Alat Verifikasi/Sumber Data PILAR 3
(Penanggungjawab: Kemendagri, Kemendesa, Kemenkeu)

Alat Verifikasi/
Indikator
Sumber Data
• Konvergensi kegiatan nasional dan • Laporan kajian kinerja & penganggaran
daerah untuk pencegahan stunting. berkala yang dikeluarkan oleh Bappenas
dan Kemenkeu.

• Jumlah kabupaten/kota yang • Laporan konsolidasi pencegahan stunting


melaksanakan Aksi kabupaten/kota.
Konvergensi/Integrasi.

• Pemanfaatan Dana Desa untuk kegiatan • Laporan kartu skor (scorecard)


intervensi gizi prioritas.
• Pelaksanaan intervensi gizi prioritas di
tingkat desa yang terkoordinir.
18
TOC P3: Konvergensi di Tingkat Provinsi

19
TOC P3: Konvergensi di Tingkat Daerah (Kab/Kota)

20
TOC P3: Konvergensi di Tingkat Desa

21
P3: Konvergensi Pusat – Daerah - Desa
Progress Capaian Pilar 3 (per – 24 Juni 2019)
1. Menentukan Sasaran
• Sasaran Prioritas: Ibu Hamil, Ibu Menyusui dan Anak Usia 0 – 23 bulan
(Rumah Tangga 1000 HPK)
• Sasaran Penting: remaja Putri dan Wanita Usia Subur

2. Menentukan jenis Intervensi/program prioritas


• Intervensi Gizi Spesifik
• Intervensi Gizi Sensitif

3. Bekerja di lokasi prioritas yang telah diidentifikasi:


• Mendorong intervensi spesifik dan sensitif dilaksanakan di lokasi prioritas
secara konvergen
• Pemerintah menetapkan tahapan penambahan Kab/Kota prioritas: 100
(2018), 160 (2019), dan sisanya akan diselesaikan hingga 2023 → 260 (2020);
360 (2021); 460 (2022); 514 (2023)

22
P3: Konvergensi Pusat – Daerah - Desa
Progress Capaian Pilar 3 (per – 24 Juni 2019)

4. Memastikan program prioritas dibiayai dan dilaksanakan di


lokasi prioritas
a. Tagging dan Tracking Anggaran, serta evaluasi kinerja anggaran
b. Pengalokasian DAK khusus untuk stunting (Fisik, Non Fisik dan Oprasional)
c. Dana Desa dapat digunakan untuk percepatan pencegahan stunting → Pasal 6
& Lampiran pada Peraturan Menteri Desa, PDTT Nomor 16 Tahun 2018
tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2019

5. Disusunnya pedum untuk penguatan pelaksanaan dan sistem


pemantauan-evaluasi program prioritas
a. Pedoman Umum Kader Pembangunan Manusia (KPM);
b. Panduan Fasilitasi Konvergensi Pencegahan Stunting di Desa;
c. Pedoman Teknis Rumah Desa Sehat (RDS)
d. Dll.

23
P3: Konvergensi Daerah - Desa
Progress Capaian Pilar 3 (per – 24 Juni 2019)
Indikator Kab/kota prioritas Kab/kota
2018-2019 (N=160) non-prioritas

Kab/kota yang telah mendapat pendampingan utk 160* (100%) 39


pelaksanaan aksi konvergensi
Kab/kota yang telah mengikuti pelatihan 8 aksi 126 (79%) 39
kovergensi
?
Kab/kota yang telah mempunyai SK tim koordinasi 51 (32%) 0

Kab/kota yang telah melakukan aksi 1 (analisa situasi) 65 (41%) 7

Jumlah desa lokus dari hasil aksi 1 2,166 159

Kab/kota yang telah melakukan aksi 2 (penyusunan 37 (23%) 0


rencana kegiatan)
Kab/kota yang telah melakukan aksi 3 (rembuk stunting) 21 (13%) 0

Kab/kota yang telah melakukan aksi 4 (penyusunan 32 (20%) 0


perbup/perwali tentang peran desa)
24
P3: Konvergensi Desa
Progress Capaian Pilar 3 (per – 24 Juni 2019)
1. Telah dilakukan Pelatihan untuk Tenaga Ahli Pelayanan Sosial Dasar dan TA
P3MD tingkat Provinsi (3 org x 33 Prov.) dan tingkat Kabupaten (3 org x 434
Kab.) untuk persiapan pelatihan PD, PLD, aparatur Desa, dan KPM/HDW
(Human Development Workers);

2. KPM/HDW sudah dimobilisasi sejumlah 15.866 orang dengan rincian: 7.661


orang di Lokasi Prioritas (159 Kabupaten – 2.916 Kec.– 33.053 Desa) dan 8.205
orang di Lokasi Reguler/Non Prioritas (275 Kabupaten – 3.568 Kec - 41.904
Desa) → Rincian bisa dilihat di slide 27;

3. KPM/HDW sedang dalam proses pelatihan konvergensi pencegahan stunting;

4. Pelaporan Scorecard berdasarkan PMK No. 193/PMK.07/2018 akan mulai


dilakukan mulai tahun ini di Desa-Desa pada 159 Kabupaten Prioritas.

25
P3: Konvergensi Desa
Progress Capaian Pilar 3 (per – 24 Juni 2019)

Desa prioritas Desa non-


Indikator 2018-2019 prioritas
(N=33.053) (N=41.904)
Jumlah Desa yang telah memiliki KPM/HDW 7.661 (23,2%) 8.205 (19,6%)
Jumlah Desa dengan KPM/HDW terlatih:
Fasilitasi Konvergensi Pencegahan Stunting di Desa
Jumlah Desa dengan KPM/HDW teralatih dan punya akses ke
alat kerja KPM (Pedum KPM, tikar pertumbuhan, dan
scorecard)
Jumlah Desa yang telah membentuk Rumah Desa sehat (RDS)
sbg Sekretariat Bersama
Jumlah Desa yang telah melakukan pendataan dan pemantauan
3 bulanan terhadap pemenuhan 5 layanan pokok thd sasaran
rumah tangga 1.000 HPK
Jumlah Desa yang telah menyelenggarakan Pra-Musdes atau
Rembuk Stunting Desa
26
P3: Konvergensi Desa (Lanjutan)
Progress Capaian Pilar 3
(per – 24 Juni 2019)

Progres Pemilihan
dan Penetapan
KPM/HDW

LOKASI PRIORITAS

159 Kab

2.916 Kec.

33.053 Desa

27
P3: Konvergensi Desa (Lanjutan)
Progress Capaian Pilar 3
(per – 24 Juni 2019)

Progres Pemilihan
dan Penetapan
KPM/HDW

LOKASI REGULER

275 Kab

3.568 Kec.

41.904 Desa

28
Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Anak Stunting

PILAR 4

Pilar 4:
Ketahanan Pangan dan Gizi
29
P4: Ketahanan Pangan dan Gizi
Indikator dan Alat Verifikasi/Sumber Data PILAR 4
(Penanggungjawab: Kemensos, Kemenperin, Kementan)

Alat Verifikasi/
Indikator
Sumber Data
• Persentase sasaran prioritas yang mendapat • Laporan pelaksanaan BPNT
Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)

• Kebijakan terkait fortifikasi pangan • Dokumen kebijakan terkait


fortifikasi pangan

• Jumlah Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) • Laporan hasil pengembangan


KRPL

• Akses sasaran prioritas terhadap pangan bergizi • Laporan kajian kinerja


kab/kota; laporan kartu skor

30
TOC P4: Ketahanan Pangan & Gizi -Program BPNT-
KELUARAN KELUARAN
INPUT/KEGIATAN OUTPUT
ANTARA AKHIR
[1] Peningkatan jumlah kab
Diterbitkannya SK tentang penerima prioritas yg
manfaat BPNT setiap tahun Peningkatan akses ke
mengimplementasikan program bantuan makanan
BPNT bergizi di kab prioritas
Diterbitkannya SK tentang
perluasan kab BPNT setiap tahun [2] Peningkatan cakupan
penerima manfaat di kab
prioritas
Transfer Dana Bantuan Pangan Non Perbaikan akses dan
Peningkatan desain konsumsi bantuan
Tunai (BPNT) ke penerima manfaat
BPNT yang lebih makanan bergizi untuk
(dari bank ke rekening penerima [3] Peningkatan cakupan sensitif gizi penerima BPNT 1000
manfaat) penerima manfaat di kab prioritas
yang menerima (tingkat HPK
pencairan) dan menggunakan DLI 5
Tim pengendali mendiskusikan dan dana BPNT (tingkat pemanfaatan)
menyepakati jenis makanan
Peningkatan
tambahan dalam BPNT
kepedulian terhadap
Jenis makanan untuk anak usia 6- makanan tambahan
Diterbitkannya pedum BPNT 24 bulan tertuang dalam pedum untuk penerima
tahunan yang mencakup jenis setiap tahun manfaat dengan anak
makanan tambahan untuk anak usia usia 6-24 bulan
6-24 bulan setiap tahun [4] Persentase penerima manfaat
yang peduli tentang makanan
Memastikan paparan thd materi tambahan untuk anak usia 6-24
tentang makanan tambahan untuk bulan Peningkatan kesiapan
anak usia 6-24 bulan dan pola pasokan e-warong
makan sehat dari kampanye [5] Peningkatan jumlah e-warong menuju BPNT yang
nasional dan konseling yang sesuai pedum lebih sensitif gizi
interpersonal (Kemenkes)
[5] Peningkatan persentase e-
Peningkatan kapasitas fasilitator warong yang menjual item
PKH untuk menerapkan modul FDS makanan yang diperbolehkan utk
tentang kesehatan dan gizi BPNT

Peningkatan kapasitas penyedia


layanan berbasis masyarakat
tentang kesehatan dan gizi 1000
HPK (Kemenkes, Kemendesa)

Perekrutan e-warong yang sesuai


dengan pedum
31
P4: Ketahanan Pangan dan Gizi
Progress Capaian Pilar 4 (per – 24 Juni 2019)

1. Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sudah


mencakup lebih dari 72% Keluarga Penerima Manfaat
(KPM) di lokasi prioritas, namun proporsi KPM yang
merupakan RT 1.000 HPK belum diketahui;

2. Program BPNT akan diperluas di seluruh lokasi prioritas


(detail pada slide 33-34);

3. Penambah jenis item makan dalam paket BPNT sedang


dalam proses pembahasan (on going).

32
P4: Ketahanan Pangan dan Gizi
Progress Capaian Pilar 4 (per – 24 Juni 2019)

Jumlah Wilayah
Batch Stunting Batch BPNT
(kab/kota) BPNT
2018 2018 42
2018 Juni 2019 17
2018 Agustus 2019 20
2018 Oktober 2019 21
2019 2018 10
2019 Juni 2019 9
2019 Agustus 2019 9
2019 Oktober 2019 32
TOTAL 160
33
P4: Ketahanan Pangan dan Gizi
Tahapan perluasan BPNT 2019
Penyaluran Maret 2019
2.377.497 KPM
PERLUASAN TAHAP 1 JUNI 2019 9.800.819 KPM
(93 Kabupaten)
219 Kab/Kota

Penyaluran 99,9%
PERLUASAN TAHAP 2 1.379.248 KPM
AGUSTUS 2019 (83 Kabupaten)
Manfaat 85,4%

PERLUASAN TAHAP 3 1.573.233 KPM 15.600.000 KPM


OKTOBER 2019 (119 Kabupaten) 514 Kab/Kota

Perluasan BPNT 2019 menghadapi kendala terkait Blankspot atau sinyal lemah yang berakibat pada belum terverifikasinya
data (belum final). Diperlukan dukungan K/L terkait. Khusus Perluasan Tahap II dan Tahap III perlu kiranya untuk kebijakan
bersifat diskresi
Sumber data:
1) Paparan Menko PMK pada RTM Kesiapan Perluasan BPNT 2019
2) Diskusi Kebijakan Perluasan BPNT Daerah Diskusi Tahun 2019 (Direktorat Jenderal Penanganan Fakir Miskin, Kemensos)

34
Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Anak Stunting

PILAR 5

Pilar 5:
Pemantauan dan Evaluasi
35
P5: Monitoring dan Evaluasi
Indikator dan Alat Verifikasi/Sumber Data PILAR 5
(Penanggungjawab: BPS, Bappenas, Kemenkeu, Setwapres)

Indikator Alat Verifikasi/Sumber Data


• Publikasi tahunan angka prevalensi • Laporan hasil analisa data terintegrasi
stunting di tingkat nasional dan SUSENAS-RISKESDAS (lima tahunan) dan SSGBI
kabupaten/kota. (tahunan)

• Kajian anggaran dan belanja pemerintah • Laporan kinerja dan penganggaran


untuk pencegahan stunting tahunan

• Pemanfaatan dan perbaikan sistem • Dashboard pencegahan stunting


pendataan, termasuk dashboard

• Pelaksanaan dan pelaporan hasil pemantauan • Laporan hasil pemantauan dan evaluasi
dan evaluasi
• Laporan hasil kajian pencegahan stunting

• Pelaksanaan forum kajian pencegahan melalui forum rutin


stunting
36
P5: Monitoring dan Evaluasi
Progress Capaian Pilar 5 (per – 24 Juni 2019)
1. Tim monitoring telah menyusun rancangan pemantauan tahapan
dan kemajuan program secara berkala (identifikasi indikator -
sumber data - frekuensi – penanggungjawab) berbasis TOC;

2. BPS dan Balitbangkes telah mengintegrasikan mini anthropometry


dalam Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), yang kemudian
disebut sebagai Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) untuk
memperoleh data stunting tahunan;

3. Balitbangkes telah melakukan uji coba SSGBI di 2 Kabupaten pada


tahun 2018;

4. Balitbangkes saat ini (tahun 2019) sedang dalam proses pelaksanaan


SSGBI. Hasil SSGBI rencananya akan dipublikasikan di akhir tahun
2019.
37
P5: Monitoring dan Evaluasi
Progress Capaian Pilar 5 (per – 24 Juni 2019)
5. Dirjend Bina Bangda akan melakukan evaluasi kinerja
konvergensi untuk Kabupaten secara berkala;

6. BPS sudah menyusun pedum Indek Khusus Pencegahan


Stunting (IKPS) yang akan digunakan untuk menilai konvergensi
di Kab/kota. Dokumen ini akan direvisi di tahun 2019;

7. Balitbangkes sedang merancang kegiatan evaluasi independent


terkait pelaksanaan program prioritas di 13 kabupaten/kota;

8. Tim Monitoring dan Evaluasi Setwapres sedang menyusun


Kerangka Acuan Kerja untuk kegiatan evaluasi independent
dan/atau penyusunan kajian ilmiah yang bersifat tematik.
38
Kerangka Pemantauan
Perkembangan
(Result monitoring)

Pembahasan fokus pada indikator


pencapaian dan dampak dari
konvergensi program prioritas yang
tepat sasaran, berkualitas,dan tepat
waktu
39
Indikator dan Alat Verifikasi / Sumber Data
- Indikator Output-
(PJ: KL pelaksana program, BPS, Setwapres)

Alat Verifikasi/
Indikator
Sumber Data

• Cakupan hasil intervensi gizi spesifik dan gizi sensitif di


Kabupaten/Kota Prioritas
• Hasil analisa data
rutin pemantauan
• Cakupan intervensi gizi spesifik dan gizi sensitif pada
pelaksanaan
Sasaran Prioritas (RT 1.000 HPK).
program di setiap KL;
• Indeks sasaran layanan gizi mencakup 6 paket layanan,
• Data SUSENAS-
yaitu: a) Kesehatan dasar (imunisasi dan suplementasi
RISKESDAS
TTD); 2) Kesehatan gizi (ASI ekslusif dan PMBA); 3) Air
terintegrasi
minum aman dan sanitasi layak; (4) PAUD; (5) Akta
Kelahiran; dan (6) Keamanan pangan

40
Indikator dan Alat Verifikasi / Sumber Data
- Indikator Outcome-
(PJ: Kemenkes)

Alat Verifikasi/
Indikator
Sumber Data

• Insidens diare
• Insidens kecacingan
• Prevalensi gizi buruk
• Data RISKESDAS
• Prevalensi anemia pada ibu hamil
• Prevalensi BBLR
• Cakupan ASI Eksklusif

41
Indikator dan Alat Verifikasi / Sumber Data
- Indikator Impact-
(PJ: BPS dan Balitbangkes)

Alat Verifikasi/
Indikator
Sumber Data

• Prevalensi stunting pada rumah tangga


1.000 HPK di tingkat nasional dan
kabupaten/kota prioritas
• Hasil analisa data
• Jumlah kasus stunting yang berhasil SUSENAS-RISKESDAS
dicegah terintegrasi dan SSGBI

• Jumlah kabupaten/kota yang berhasil


menurunkan prevalensi stunting
42
Terima kasih

43
Rumah Desa Sehat (RDS) sebagai Sekretariat Bersama
Mendukung Konvergensi Pencegahan Stunting
(termasuk ranah Pengembangan Sumber Daya Manusia/PSDM)
5 Paket Layanan Pokok
MENGAPA PERLU DIBENTUK RDS Pencegahan Stunting:
1. Tidak ada lembaga atau individu 1. Layanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).
yang dapat menyelesaikan 2. Konseling Gizi Terpadu.
persoalan, terutama dalam 3. Perlindungan Sosial.
pemenuhan 5 Paket Layanan 4. Sanitasi dan Air Bersih.
Pokok secara sendiri; 5. Layanan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
2. Untuk menyelesaikan persoalan
tersebut dibutuhkan konvergensi ❑ RDS sebagai Sekretariat bersama bagi para pegiat
(intervensi terpadu), terutama pemberdayaan masyarakat dan pelaku
pembangunan Desa di bidang kesehatan, yang
konvergensi dalam pencegahan
berfungsi sebagai ruang literasi kesehatan, pusat
dan penanganan stunting penyebaran informasi kesehatan dan forum advokasi
diperlukan wadah atau forum; kebijakan di bidang kesehatan.
3. Forum atau wadah ini diharapkan
❑ Pegiat pemberdayaan masyarakat dan pelaku
dapat menghimpun dan pembanguan Desa adalah Kader Posyandu, Guru
menampung aspirasi atas berbagai PAUD, kader kesehatan, unit layanan kesehatan, unit
kebutuhan, seperti informasi dan layanan pendidikan, kader PKK, Karang Taruna,
advokasi terkait pemenuhan Tomas, dan berbagai kelompok masyarakat yang
layanan sosial dasar (khususnya peduli dalam upaya pencegahan stunting.
bid. kesehatan) di Desa.
44 44

Anda mungkin juga menyukai