Anda di halaman 1dari 33

Sosialisasi

KADER GREBEK STUNTING


BLUD PUSKESMAS PLANDAAN
TAHUN 2020
OPTIMALISASI PELAYANAN POSYANDU
terutama setiap BULAN PENIMBANGAN
bulan FEBRUARI dan AGUSTUS dengan
melakukan Pengukuran Berat Badan dan
Panjang / Tinggi Badan seluruh anak balita
yang datang di Posyandu
Hasil pengukuran panjang
dan tinggi badan anak
balita dimasukkan dalam
Kartu Menuju Sehat
(KMS) sehingga bisa
mendeteksi secara dini
anak yang stunting yang
ada di posyandu.
Melalui kader GREBEK STUNTING mari kita
bersama-sama mendeteksi secara dini anak
stunting di Posyandu (Menggrebek anak
stunting) untuk sesegera mungkin di
tangani, diintervensi dan ditindaklanjuti.
Terutama Jika Ditemukan Anak Stunting
Usia < 2 Th
KENDALA DI POSYANDU

Selama ini belum pernah mengisi KMS untuk hasil


pengukuran panjang dan tinggi badan
Hal.
l.
Ha 74
69
• Tujuan Umum :
Memantapkan kader kesehatan dalam pencegahan dan deteksi dini
stunting.
• Tujuan Khusus :
1. Meningkatkan pengetahuan kader tentang stunting
2. Meningkatkan motivasi kader dalam pencegahan stunting
3. Menyebarluaskan infomasi tentang stunting kepada masyarakat
4. Menurunkan prevalensi stunting di Kecamatan Plandaan
STUNTING
dan
PENANGGULANGANNYA
ILUSTRASI
HUB ANTARA STUNTING DAN
KECERDASAN
NO IDENTITAS POTENSI IQ STATUS GIZI FAKTA ( IQ )

1 A 150 STUNTING 120


2 B 130 TDK STUNTING 125
3 C 120 STUNTING 95
4 D 100 TDK STUNTING 95
5 E 90 TDK STUNTING 85
6 F 100 STUNTING ?
9
DAMPAK
STUNTING
PILAR PENANGANAN
PILAR 1 PILAR 2
STUNTING
PILAR 3 PILAR 4 PILAR 5
Kampanye Konvergensi,
Komitmen dan Nasional Berfokus Mendorong
Visi Pimpinan Koordinasi, dan
pada pemahaman, Kebijakan Pemantauan dan
Tertinggi Negara Konsolidasi
perubahan “Nutritional Evaluasi
Program Nasional,
perilaku, Food Security”
Daerah, dan
komitmen politik Masyarakat
dan akuntabilitas

INTERVENSI GIZI SPESIFIK INTERVENSI GIZI SENSITIF


TUMBUH KEMBANG ANAK YANG MAKSIMAL
(dengan kemampuan emosional, sosial dan fisik siap untuk belajar, berinovasi dan berkompetisi)

MENGURANGI
MENINGKATKAN DAYA SAING
KESENJANGAN/INEQUALITY
KONSEP PENANGGULANGAN STUNTING

PENCEGAHAN PENANGANAN

1000 HARI PERTAMA STIMULASI – PENGASUHAN dan


KEHIDUPAN (HPK) PENDIDIKAN BERKELANJUTAN

13
INTERVENSI DALAM PERBAIKAN GIZI

INTERVENSI GIZI SPESIFIK INTERVENSI GIZI SENSITIF


 Upaya-upaya untuk mencegah dan
 Upaya-upaya untuk mencegah dan
mengurangi gangguan secara
mengurangi gangguan secara tidak
langsung.
langsung.
 Kegiatan ini pada umumnya
dilakukan oleh sektor kesehatan.  Berbagai kegiatan pembangunan
 Kegiatannya antara lain berupa
pada umumnya non-kesehatan.
imunisasi, PMT ibu hamil dan  Kegiatannya antara lain penyediaan
balita, monitoring pertumbuhan air bersih, kegiatan penanggulangan
balita di Posyandu. kemiskinan, dan kesetaraan gender.
 Sasaran : khusus kelompok 1.000  Sasaran: masyarakat umum, tidak
HPK (Ibu Hamil, Ibu Menyusui, dan khusus untuk 1000 HPK.
Anak 0-23 bulan).
 Kontribusi: 70%
 Kontribusi: 30%

14
KERANGKA KONSEP PENURUNAN STUNTING

Intermediate
Program Intervensi Efektif
Outcome
1. Pemberian Tablet
Tambah Darah (remaja Konsumsi Remaja
• Perbaikan putri, catin, bumil) Gizi yang Putri Bumil
Gizi Adekuat & Busui:
2. Promosi ASI Eksklusif
Masyarakat 3. Promosi Makanan • Anemia
• PKGBM Pendamping-ASI • BBLR
• GSC 4. Suplemen gizi mikro • ASI
• PKH Pola
(Taburia) Asuh Eksklusif
• PAUD-GCD 5. Suplemen gizi makro • Kecacingan Stunting
yang
• PAMSIMAS (PMT) tepat
• SANIMAS 6. Tata Laksana Gizi
• STBM Kurang/Buruk
• BKB 7. Suplementasi vit.A
• KRPL 8. Promosi garam iodium
• Kegiatan Lain Akses ke Baduta:
9. Air bersih, sanitasi, dan
cuci tangan pakai sabun
pelayanan • Diare
kesehatan,
10. Pemberian obat cacing dan • Gizi buruk
kesehatan
11. Bantuan Pangan Non- lingkungan
Tunai

Enabling Factor
Advokasi, JKN, NIK, Akta Kelahiran, Dana
ANUNG untuk Desa, Dana
PERENCANAAN Insentif Daerah, Keamanan dan Ketahanan
2018 KESMAS 15
Pangan 15
PENANGANAN STUNTING
P
CFC
A E
1. PMT Pemulihan
N N S
2. Konseling
A I U
K M GIZIP KURANG
U B L
SI A E Y
A N M A
TERLAMBAT
> G E N PENANGANAN
2 A K N K (SUDAH TERJADI
T N O T E STUNTING)
A N A
S
H B S S
U D
A E I
N L L G TFC A
I I I S
T N 1. ZPuskesmas A
A G 2. IRumah Sakit R
BGM DAN GIZI
17
BURUK
ILUSTRASI INTERVENSI GIZI
Penyediaan Air
BAGI IBU HAMIL Bersih

Promosi Pengendalian
Suplementasi Taburia AREA AREA penyakit HIV dan
INTERVENSI SPESIFIK INTERVENSI SENSITIF AIDS
Promosi Suplementasi Pemberian Pendidikan dan
vitamin A TTD Konseling Gizi

Pemberian Promosi Imunisasi


Promosi ASI Eksklusif
Kelambu bagi Bayi
berinsektisida Pengendalian
Promosi MP ASI JAMPERSAL penyakit Malaria

Kelas Ibu Suplementasi PMT


Hamil bagi Ibu Hamil KEK Promosi dan
Promosi kampanye gizi
Makanan JKN seimbang dan
Pemberian Obat
Cacing Berfortifikasi perubahan perilaku
18
PILAR 5
PEMANTAUAN DAN
EVALUASI
 Data stunting berasal dari survey (Riskesdas, PSG, SDKI, dll) belum memadai
 Dibutuhkan data untuk wilayah kecamatan/Puskesmas dan Desa
 Dilakukan pemantauan dari waktu ke waktu secara terus menerus
 Solusi :

BULAN TIMBANG
BULAN TIMBANG
• Pengukuran status gizi balita berdasarkan antropometri
• Untuk menentukan status gizi balita, khususnya stunting
• Dilakukan setiap tahun 2 kali : Februari dan Agustus
• Menggunakan alat yang benar dan dilakukan tenaga terlatih
• Hasilnya diolah dengan komputerisasi
• Selanjutnya didiseminasikan dan di evaluasi untuk perbaikan
selanjutnya.
VARIABEL
Penentuan Status Gizi

 Berat Badan ( BB )

 Tinggi Badan ( TB )

 Umur ( U )

21
PENGGUNAAN ISTILAH / INDEKS
1. BB / U :
 BB Sangat Kurang (< -3 SD )
 BB Kurang ( -3 SD s/d < -2 SD )
 BB Normal ( -2 SD s/d +2 SD )
 BB Lebih ( > +2 SD )

2. PB/ U DAN TB / U :
 Sangat Pendek (< -3 SD )
 Pendek ( -3 SD s/d < -2 SD ) STUNTING
 Normal ( -2 SD s/d +2 SD )
 Tinggi ( > +2 SD )

3. BB / TB :
 Sangat Kurus (< -3 SD )
 Kurus ( -3 SD s/d < -2 SD )
 Normal ( -2 SD s/d +2 SD )
 Gemuk ( > +2 SD )
MENGUKUR PANJANG
DAN TINGGI BADAN

Pengukuran_TimPSG_JurGizi_Poltekkes_Jkt2 05/11/2021 23
Mengukur Panjang dan Tinggi Badan

• Anak berumur kurang dari 2 tahun, pengukuran dilakukan dengan


telentang
• Anak berusia 2 tahun atau lebih dan anak sudah mampu berdiri,
pengukuran dilakukan dengan berdiri tegak

Ketentuan :
• Jika seorang anak berumur kurang dari 2 tahun diukur tingginya (berdiri)
maka ditambahkan 0,7 cm untuk mengkonversi menjadi panjang
badan
• Jika seorang anak berumur 2 tahun atau lebih dan dan diukur
panjangnya (telentang) maka dikurangi 0,7 cm untuk mengkonversi
menjadi tinggi badan.
Cara mengukur panjang badan :
•Telentangkan anak di atas papan pengukur dengan posisi kepala
menempel pada bagian papan yang datar dan tegak lurus (papan
yang tidak dapat bergerak)

• Pastikan bagian puncak kepala menempel pada bagian papan yang


statis
• Pastikan posisi kepala sudah benar dengan mengecek garis
frankfort (cuping telinga sejajar dengan puncak tulang pipi) tegak
lurus terhadap papan pengukur.
Cara mengukur panjang badan ….(lanjutan)
• Posisikan bagian belakang kepala, punggung, pantat, betis, dan
tumit menempel secara tepat pada papan pengukur

• Geser bagian papan yang bergerak sampai seluruh bagian kedua


telapak kaki menempel pada bagian papan yang dapat digeser
(dengan cara menekan bagian lutut dan mata kaki). Bila sulit
dilakukan, dibenarkan hanya satu telapak kaki yang menempel di
papan geser.

• Baca panjang badan anak dari angka kecil ke angka besar dan
catat
Mengukur Tinggi Badan

Persiapan menggunakan Microtoise


• Letakkan microtoise di lantai yang rata dan menempel
pada dinding yang rata dan tegak lurus
• Tarik pita meteran tegak lurus ke atas sampai angka pada
jendela baca menunjukan angka nol
• Paku/tempelkan ujung pita meteran pada dinding
• Geser kepala microtoise ke atas
Cara mengukur tinggi badan dengan Microtoise

•Pastikan sepatu/alas kaki, kaos kaki dan hiasan rambut


sudah dilepaskan.
• Posisikan anak berdiri tegak lurus di bawah microtoise
membelakangi dinding
• Posisikan kepala anak berada di bawah alat geser
microtoise, pandangan lurus ke depan
• Posisikan anak tegak bebas, bagian belakang kepala,
punggung, pantat, betis, dan tumit menempel ke
dinding. Karena posisi ini sulit dilakukan pada anak
obesitas, maka tidak perlu kelima titik tersebut menempel
ke dinding, asalkan tulang belakang dan pinggang dalam
keseimbangan (tidak membungkuk ataupun tengadah)
• Posisikan kedua lutut dan tumit rapat
Cara mengukur tinggi badan dengan Microtoise
• Pastikan posisi kepala sudah benar dengan mengecek
garis frankfort.
• Pengukur utama memegang dagu dan papan geser /
microtoise, sedangkan asisten pengukur membantu
menekan perut anak dan pergelangan kaki agar
menempel pada papan ukur /dinding
• Tarik kepala microtoise sampai puncak kepala anak
• Baca angka pada jendela baca dari arah depan dan
mata pembaca harus sejajar dengan garis merah
• Angka yang dibaca adalah yang berada pada garis
merah dari angka kecil ke arah angka besar
• Catat hasil pengukuran tinggi badan
LATIHAN

Baca pita ukur di bawah dan catat hasil pengukuran


paling dekat dengan 0,1 cm.

Gambar ini menunjukkan


bagian dari pita ukur
microtoise anak umur 3
tahun yang diukur
tingginya.

Catat tinggi anak :


Pengukuran_TimPSG_JurGizi_Poltekkes_Jkt2
_______________ 05/11/2021 30
Gambar ini menunjukan bagian dari pita ukur
seorang bayi berumur 11 bulan yang sedang
diukur panjang badannya.

Catat hasilnya: _______________

Kepala anak berada


pada bagian ini

Kaki anak berada pada


bagian ini

Pengukuran_TimPSG_JurGizi_Poltekkes_Jkt2 05/11/2021 31
PENUTUP

Stunting adalah musuh tersembunyi


Baru dirasakan dampaknya pada generasi yang akan datang
MARI BEKERJA
BERSAMA - SAMA

Anda mungkin juga menyukai