Anda di halaman 1dari 3

CRITICAL REVIEW JURNAL PENELITIAN

1.1 Jurnal
Nama Jurnal : Jurnal Bisnis dan Akuntansi
Judul Jurnal : Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba
Volume : 11
Nomor : 1
Halaman : 33 - 56
Tahun : April 2019
Penulis : RR. Sri Handayani dan Agustono Dwi Rachadi
Universitas : Universitas Diponogoro

1.2 Latar Belakang

Ukuran perusahaan sebagai proksi dari political cost, dianggap sangat


sensitive terhadap perilaku pelaporan laba (Watt and Zimmerman, 1978).
Perusahaan berukuran sedang dan besar lebih memiliki tekanan yang kuat dari
para stakeholdersnya, agar kinerja perusahaan sesuai dengan harapan para
investornya dibandingkan dengan perusahaan kecil. Burgstahler dan Dichev
(1997), Degeorge et al. (1999), dan Kim et al. (2003) mengemukakan bukti
empiris bahwa semua ukuran perusahaan terbukti senantiasa melaporka positive
earnings, untuk menghindari earnings losses atau earnings decreases. Dimana
perilaku manajer nantinya akan cenderung berdampak pada adanya manipulasi
dan perataan laba. Perilaku untuk melaporkan laba positif memiliki dua dimensi,
yaitu ditinjau dari konsep agency theory (Watts dan Zimmerman 1986) dan
signaling theory (Hayn 1995) dalam Gumanti (2000). Jensen (1976) menyebutkan
bahwa manipulasi laba adalah tindakan manajer dalam memodifikasi laba
akuntansi untuk memperoleh tanggapan positif terhadap kinerja mereka
disamping juga untuk memperoleh tanggapan positif dari pasar atas informasi
yang disajikan. Burgstahler dan Dichev (1997) mengemukakan bahwa 8-12%
perusahaan melakukan manipulasi laba.

1.3 Kajian Teori


Kecenderungan melaporkan laba positif diduga sering dilakukan oleh
perusahaan berukuran sedang dan besar dengan alasan karena (Kim et al. 2003)
mempertahankan kredibilitas mereka dalam komunikasi bisnis dan tanggung
jawab sosial, kemampuan untuk menggunakan kecanggihan teknoogi melalui
sistem informasi yang memadai, dijadikan acuan oleh analisis keuangan dalam
analisis pasar, lebih banyak menghadapi tekanan agar kinerja sesuai dengan yang
diharapkan, dan memiliki posisi tawar kepada eksternal auditor yang memeriksa.
Hipotesis yang digunakan, yaitu H1:Perusahan sedang dan besar diduga lebih
agresif melakukan manajemen laba melalui mekanisme pelaporan laba positif,
ntuk menghindari pelaporan kerugian (earnings losses) dibandingkan perusahaan
kecil dan H2:Perusahaan sedang dan besar diduga lebih agresif melakukan
manajemen laba melalui mekanisme pelaporan laba positif, untuk menghindari
penururan laba (earnings decreases) dibandingkan perusahaan kecil.

1.4 Metodelogi Penelitian

Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik Purposive


Sampling, sedangkan menganalisi data digunakan metode multivariate probit
analysis antara variable ukuran perusahaan dengan manajemen laba yang diproksi
ke dalam skala laba dan skala perusahaan laba.

1.5 Hasil dan Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan baik H1 maupun H2, tidak dapat
diterima. Artinya perusahaan sedang dan besar tidak terbukti lebih agresif dalam
melakukan manajemen laba melalui pelaporan laba positif, baik untuk
menghindari earnings losses maupun earnings decreases. Akan tetapi, penelitian
menunjukan bahwa semakin besar perusahaan akan cenderung menurunkan prakti
manajemen laba, karena perusahaan besar secara politis lebih mendapat perhatian
dari intitusi pemerintah disbanding perusahaan kecil.

1.6 Kritik dan Saran


Dalam penulisan jurnal, struktur dan kaidah penulisannya sudah baik.
Adapun saran yang disampaikan penulis untuk peneliti selanjutnya agar
melakukan pengamatan lebih dalam untuk mengidentifikasikan tingkat agresif
perusahaan dalam manajemen laba, mengidentifikasi akun-akun lain sebagai
variable tambahan dan memperluas lingkup pengamatan terhadap industri-industri
lainnya.

Anda mungkin juga menyukai