Anda di halaman 1dari 12

2/24/2021

AKUNTANSI BIAYA 2

http://www.free-powerpoint-templates-design.com

Materi 01 Costing join product and by product

02 Budgeting I : Income Statement

03 Budgeting II : cash and PERT/cost system

04 Responsibility Accounting and Reporting

1
2/24/2021

Materi 05 Standart Costing I : Direct Cost Variace

06 Standart Costing II : Factory Overhead (VAR)

07 Materi Review

08 UTS

Materi 09 Cost Behaviour Analysis

10 Inventory Costing and Capacity Analysis

11 Cost Volume Profit (FVC)

12 Differencial Cost Analysis

2
2/24/2021

Materi 13 Linear Programming In cost Accounting

14 Pricing

15 Materi Review

16 UAS

Costing By product &


Join Product

3
2/24/2021

1. Produk Sampingan (BY PRODUCT) adalah suatu produk yang nilainya relatif
kecil yang dihasilkan bersamaan dengan produk lain yang nilainya lebih
besar.
By-product yang dihasilkan pada suatu proses produksi ada yang memiliki
nilai jual dan ada pula yang tidak memiliki nilai jua
2. Produk Utama (MAIN PRODUCT) adalah produk utama yang nilainya relatif
besar.
Contoh :
Pada penggilingan padi produk utamanya adalah beras, sedangkan produk
sampingannya
berupa dedak dan merang.
Pada industri kayu produk utamanya berupa balok kayu dan produk
sampingannya berupa serbuk kayu yang berasal dari proses penggergajian
kayu.

3. Join Product adalah produk-produk yang dihasilkan dari satu proses


yang sama atau beberapa proses yang sama.
Nilai joint product yang dihasilkan relatif sama antara satu dengan
yang lainnya.
Proses produksinya berjalan secara simultan, apabila ingin
meningkatkan produksi salah satu produk bersama maka produk
bersama yang lain secara otomatis juga akan bertambah produksinya.

4. Join Process
Joint process (proses gabungan) adalah suatu proses produksi yang
menghasilkan by-product atau joint product.
Joint process dimulai dari awal proses produksi sampai dengan split-
off point.

4
2/24/2021

5. Join Cost
seluruh biaya yang terjadi pada joint process.
meliputi direct material, direct labor, dan factory overhead.
harus dialokasikan ke semua produk yang dihasilkan dari proses
tersebut.

6. Split Off point


titik tertentu dimana produk akan dipecah menjadi dua atau lebih
produk .
sebelum terpecah, produk yang diproduksi bersifat sama.

B.Metode Costing by Product


1. Apabila by-product tidak mendapat alokasi joint cost maka by-product diakui
sebesar
a) gross revenue
b) sebesar net revenue.

Gross revenue, disajikan sebagai berikut:


a. Other income
b. Menambah sales revenue
c. Mengurangi COGS main product
d. Mengurangi total production cost main product

Ilutrasi contoh:
Terdapat By product dengan gross revenue Rp.1.000,00

5
2/24/2021

a. Other income

b. Menambah Sales
Revenue

c. Mengurangi COGS main product

d. Mengurangi total production


cost main product

6
2/24/2021

2. Sebesar net revenue

Nilai by-product diakui sebesar net revenue yang dihitung dengan mengurangkan
biaya setelah split-off point, biaya pemasaran, dan biaya administrasi dari gross
revenue.

Ilustrasi, terdapat by-product dengan gross revenue Rp1.000,00, biaya setelah


split-off point Rp100,00, biaya pemasaran Rp60,00, dan biaya administrasi
Rp40,00.

Net revenue by-product tersebut dihitung sebagai berikut:

lalu selanjutnya disajikan sama seperti poin a

2. apabila by-product mendapat alokasi joint cost maka dapat menggunakan :


metode replacement cost
Metode market value (reversal cost).

1. Metode replacement cost


a) Menurut metode replacement cost, by-product mendapat alokasi joint cost sebesar
biaya pengganti atau harga belinya.
b) Metode ini biasanya dipakai oleh perusahaan yang by-product-nya dimanfaatkan
oleh internal perusahaan sendiri.
c) Terdapat divisi yang menghasilkan by-product yang dibutuhkan oleh divisi lain.
d) Pemanfaatan by-product yang dihasilkan mencegah perusahaan membeli produk
sejenis dari perusahaan lain.
e) Hal inilah yang melandasi penggunaan biaya pengganti atau harga beli untuk
mengalokasikan joint cost ke by-product pada metode replacement cost.
f) Pada saat by-product ditransfer dari divisi yang menghasilkan, biaya produksi main
product dikurangi sebesar replacement cost by-product.
g) Sebaliknya, biaya produksi divisi yang menerima by-product di tambah sebesar
replacement cost by-product tersebut.

7
2/24/2021

2. Metode market value (reversal cost)


Estimasi nilai by-products saat split-off point : [Harga jual - Estimasi operating profit - market and
administrative expense - estimasi separable cost]
Untuk by-products yang memerlukan proses lanjutan sebelum dijual

a) Nilai by-products (sebesar estimasi saat split-off point) dikurangi dari main products
b) Setelah by-products selesai diproses, separable cost actual ditambahkan ke akun by-products
c) Tambahkan marketing and administrative expense ke by-products sesuai nilai yang dialokasikan

Untuk by-products yang tidak memerlukan proses lanjutan dan bisa dijual saat split-off point
nilai yang disajikan sebesar estimasi nilai by-products saat split-off point.

Metode Alokasi Joint Cost ke Joint


Product
1) metode market value,
2) metode average unit cost,
3) metode weighted average,
4) metode quantitative unit

1. Metode market value


Joint Product Salable at Split-Off
Ilustrasi : asumsi join cost sebesar
Rp.120.000,00

8
2/24/2021

Menghitung Gross Profit

Apabila joint product dapat dijual pada spit-off point menghasilkan


persentase gross profit yang sama untuk tiap-tiap produk sehingga
secara keseluruhan gross profit juga sama.

Joint Product Not Salable at Split-Off


menghitung Alokasi Join cost

Menghitung Gross Profit

9
2/24/2021

Dari ilustrasi di atas dapat dilihat bahwa apabila joint product tidak dapat dijual
pada spit-off point maka akan menghasilkan persentase gross profit yang berbeda
untuk tiap-tiap produk.
Penyebabnya adalah perbedaan proporsi separable cost terhadap harga jual tiap-
tiap joint product.
Apabila perusahaan menghendaki joint product yang memerlukan proses
lanjutan harus menghasilkan gross profit yang sama maka alokasi joint cost perlu
dimodifikasi.

Menghitung ulang alokasi join cost ke join produk

2. metode average unit cost


Alokasi hanya berdasarkan jumlah unit yang diproduksi.

*20.000 : 60.000 x 120.000

10
2/24/2021

3. metode weighted average,


Alokasi berdasarkan jumlah unit yang diproduksi dan point tertentu yang
dimiliki masing-masing produk

*60.000 : 600.000 x 120.000


*Poin bisa berdasarkan ukuran, waktu produksi, banyaknya material, dll.

4. metode quantitative unit


Alokasi berdasarkan berat barang yang diproduksi dikurangi alokasi
bahan yang terbuang.

* [ 1.320 / (2.000-100) ] x 100

** (1.389,5 / 2.000) x $40 (joint cost) atau 1.320/1.900 x $40

11
2/24/2021

12

Anda mungkin juga menyukai