Anda di halaman 1dari 10

8/30/2020

Dinamika Tanah
TS44501
Pertemuan ke 2

I. Beban Dinamik
1. Beban dinamik yang muncul
akibat pergerakan mesin
(Fig.1.1.a)

Beban tersebut dapat


diidealisasi menjadi
pergerakan yang berbentuk
sinusoidal (Fig.1.1.b)
8/30/2020

I. Beban Dinamik
2. Beban akibat tumbukan hammer pada pondasi
tiang akan memunculkan beban transient
(Fig.1.2.a). Beban akan meningkat sampai
maksimum dalam tempo t = t1 dan kemudian
akan langsung hilang setelah itu. Jika muncul
beban pukulan lain, maka bentuk grafik seperti
Fig.1.2.a. akan muncul lagi.

Beban semacam ini biasanya menimbulkan


pola percepatan permukaan tanah dengan
grafik seperti fig.1.2.b.

I. Beban Dinamik

3. Beban akibat gempa biasanya bentuknya tidak beraturan dan dapat menimbulkan
kerusakan parah pada bangunan. Bentuk percepatan permukaan yang ditimbulkan
akibat gempa El Centro dapat dilihat pada gambar fig. 1.3. di atas.
8/30/2020

I. Beban Dinamik

4. Kombinasi beban, beban dinamik


biasanya tidak bekerja sendiri, tapi selalu
kombinasi dengan beban statik, seperti
terlihat pada gambar fig.1.4.

I. Beban Dinamik
Pentingnya mengidentifikasi beban dinamik biasanya diperlukan untuk mengantisipasi:
1. Beban gempa, getaran akibat yang timbul akibat beban mesin/ tumbukan dan
rambatan gelombang melintasi lapisan tanah.
2. tegangan dinamik, deformasi dan penentuan parameter kekuatan tanah,
3. tekanan lateral tanah dinamik,
4. daya dukung pondasi dangkal akibat beban dinamik,
5. liquifaksi (liquefaction),
6. perancangan pondasi mesin dan peralatan yang menimbulkan getaran,
7. perancangan pondasi tiang akibat beban dinamik,
8. stabilitas timbunan akibat beban gempa.
8/30/2020

II. Mekanika Vibrasi


Perancangan pondasi yang mengalami getaran
didasarkan pada pengamatan besarnya deformasi
yang terjadi.

Deformasi yang terjadi akibat beban dinamik akan


berbentuk perpindahan siklis yang terjadi akibat
reaksi elastis dari sisem tanah-pondasi.

Pergerakan akibat getaran/vibrasi dapat terjadi


pada 6 arah seperti yang diperlihatkan pada
gambar fig.2.1. di samping.

II. Mekanika Vibrasi


Untuk simulasi secara matematis, interaksi sistem
tanah dan pondasi dapat diidealisasikan dengan
asumsi “lumped parameter vibrating system”
(gambar fig.2.2).

Untuk simulasi ini, tanah dan pondasi diidealisasikan


seakan-akan pondasi ditahan oleh pegas (spring) dan
peredam (dashpot).

Kondisi idealisasi ini dapat diselesaikan secara


matematis, dan perlu dahulu memahami dasar-
dasar mekanika vibrasi.
8/30/2020

II. Mekanika Vibrasi


Definition:
Free Vibrations vibration in a system under the action of forces inherent in
the system
Forced Vibrations occur under the excitation of external forces.
Degrees of freedom is number of independent coordinates necessary to
describe the system motion – one, two, multi, degree (fig.2.3.)
Resonance : frequency of excitation coincides with any one of the natural
frequencies of the system.
Principal modes of vibration : each point in the system vibrates with the
same frequency.
Normal mode of vibrations : the amplitude of some point of the system
vibrate in one principal mode is made equal to unity

II. Mekanika Vibrasi


Degrees of freedom:

(a) Single degree of


freedom
(b) dan (c) double
degree of freedom
8/30/2020

II. Mekanika Vibrasi


II.1. FREE VIBRATION

Free Vibration of a Spring-Mass System


(getaran bebas sistem pegas – massa)
Massa fondasi diasumsikan berdiri di atas pegas, yang
merupakan idealisasi tanah yang bersifat elastis.
W = berat pondasi + berat mesin yang berada di atas fondasi
A = luas dasar pondasi
Tekanan yang ditransfer ke tanah (pegas), q
W
q
A
Di samping itu akibat beban W, dasar pondasi akan mengalami
defleksi zs. Jika diasumsikan konstata pegas dasar pondasi, k,
maka:
q
k
zs

II. Mekanika Vibrasi


Jika fondasi mengalami gangguan, sehingga bergetar
dari posisi keseimbangannya, sistem massa-pegas akan
bergetar. Pergerakan fondasi sejauh z, berdasarkan
hukum Newton II untuk gerakan bergetar dapat ditulis
seperti persamaan berikut:
.. ..
k 
m z  kz  0 atau z    z  0 (1)
m  
W
m
g g = gravitasi,
.. d2 z
t = waktu,
z
d2 t m = massa

Persamaan diferensial orde dua (1) jika diselesaikan


akan menghasilkan:
8/30/2020

II. Mekanika Vibrasi

z  Z cosωnt  α
 
 
v
α  tan1 0 
 k 
 z0 
 m
2
 
 
v  m
Z  z 0 2   0   z 0 2   v 0 2
 k  k
 
 m

k
ωn = undamped natural circular frequency (rad/detik) =
m
z0 = simpangan awal titik
v0 = kecepatan awal titik

II. Mekanika Vibrasi


Jika defleksi fondasi dalam
keadaan bergetar akan
dihitung, maka persamaan
(1) dapat dihitung pada
waktu-waktu tertentu
sebagai berikut:
8/30/2020

II. Mekanika Vibrasi

Hasil perhitungan Free


Vibration of a Spring-Mass
System dapat dilihat pada
gambar di samping, yang
memperlihatkan grafik
perpindahan, kecepatan dan
percepatan.

II. Mekanika Vibrasi


Dari gambar fig. 2.5. dapat dihitung waktu getar T:


T
ωn
Frekuensi osilasi f didefinisikan sebagai jumlah putaran per satu satuan waktu:

1 ωn
f 
T 2π
Undamped natural frequency dapat dirumuskan sebagai berikut:

 1  k
fn   
 2π  m
8/30/2020

II. Mekanika Vibrasi


Dapat ditulis juga sebagai berikut:

 1  g
fn    𝑊
 2π  z s 𝑚=
𝑔

K=

II. Mekanika Vibrasi


II.2. FORCED VIBRATION

Forced Vibration of a Spring-Mass System


(getaran akibat beban luar pada sistem pegas –
massa)
8/30/2020

II. Mekanika Vibrasi


Hasil perhitungan Forced Vibration of a Spring-
Mass System dapat dilihat pada gambar di
samping (fig. 2.7.), yang memperlihatkan grafik
perpindahan terhadap waktu.

Anda mungkin juga menyukai