Anda di halaman 1dari 4

Efektor adalah sel atau organ yang menghasilkan tanggapan terhadap rangsangan.

Contohnya
otot dan kelenjar. Respons atau tanggapan organisme terhadap stimulus dari lingkungan luar
adalah melalui sistem yang melibatkan khusus yang terdiri dari sel atau kumpulan sel. Kumpulan
sel atau organ penghasil tanggapan ini disebut dengan organ efektor. Tanggapan yang dihasilkan
oleh efektor sangat bervariasi mulai dari tanggapan yang dapat jelas dilihat mata, seperti gerakan
tubuh yang dihasilkan jaringan otot, sampai kepada gerakan yang tidak bisa dilihat mata seperti
perubahan beberapa aspek metabolisme akibat kerja hormon. Contoh organ efektor adalah otot,
silia, flagela, pseudopodia, organ elektrik, organ luminesen dan kromatofor.
EFEKTOR PADA PISCES
Otot Bergaris (Urat Daging Bergaris)
Disebut otot bergaris karena serabutnya memperlihatkan garis-garis melintang dengan banyak
inti tersebar pada bagian-bagian pinggirnya. Otot ini disebut juga otot rangka karena melekat
pada rangka atau kulit, dan disebut voluntary karena kerjanya dipengaruhi oleh rangsangan otak.
Bila dilihat secara keseluruhan, otot bergaris pada seluruh tubuh ikan terdiri dari kumpulan blok
otot atau urat daging. Tiap-tiap blok otot dinamakan myotome (pada saat embrio disebut
myomer). Pada urat daging yang menempel pada tubuh ikan sebelah kiri dan kanan, dari belakang
kepalan sampai ke batang ekor myotome tersusun menurut pola tertentu yang bias dibedakan
menjadi dua tipe yaitu Cyclostomine yang ditemukan pada kelompok agnatha dan Piscine yang
ditemukan pada kelompok ikan Elasmobranchii dan Teleostei.

GnRH (Gonadotropic Releasing Hormone)


Faktor lingkungan merupakan stimuli yang dapat ditangkap oleh alat indera ikan seperti
kulit, mata dan hidung. Informasi berasal dari lingkungan sampai di otak melalui reseptor yang
terdapat pada masing-masing organ sensori. Selanjutnya melalui ujung-ujung saraf akan
diteruskan ke hipotalamus untuk mengeluarkan Gonadotropic releasing hormone (GnRh) yang
dapat merangsang kelenjar hipofisa anterior untuk memproduksi hormone gonadotropic (GtH).
Hormon gonadotropic ini melalui aliran darah akan menuju ke gonad,kemudian akan
merangsang pertumbuhan gonad yang selain mendorong pertumbuhan oosit juga untuk
memproduksi hormone steroid yang merupakan mediator langsung untuk pemijahan.
EFEKTOR PADA AMFIBI

Katak pohon mengubah warna kulitnya untuk menyamarkan diri. Saat bertengger di permukaan
daun hijau, warna katak pohon berubah menjadi hijau. Tatkala berada di antaradaun-daun
cokelat, kulit katak pohon pun berubah warna menjadi cokelat berbintik-bintik.Penyamaran
warna ini berguna untuk melindungi katak dari musuh. Berkat penyamaran warna pula, mangsa
katak pohon tak menyadari kehadiran katak sehingga tak sempat menghindar sewaktu katak
pohon menyergap.Suhu panas dan suhu dingin juga mendorong katak pohon berubah warna. Jika
udara panas,katak pohon akan segera mencari tempat yang cerah. Akibatnya, warna kulit
katak pohon punmenjadi cerah. Karna cerah ini memantulkan sinar matahari, sehingga tubuh
katak menjadidingin. Sebaliknya, jika udara dingin dan basah, kulit katak berubah menjadi gelap
agar bisamenyerap panas.Katak pohon dapat mengubah warna kulitnya karena memiliki sel
penghasil warna ataukromato"ora pada kulit bagian dalamnya. Kromatofora pada katak terdiri
atas xantofor yang berisi Zat warna kuning dan merah, iridofor yang berisi keping-darah kristal,
dan melanofor yang berisi Zat warna hitam dan cokelat. ottak kataklah yang mengatur semua
perubahan warna kulit agar sesuai situasi dan kondisi

OTOT
Tubuh katak mengandung tiga macam otot, yaitu berserat halus (otot polos), otot jantung, dan
otot berserat melintang (otot lurik). Perbedaan ini berdasarkan susunan secara mikroskopis dan
fisiologis. Otot terdidri atas serat ¨C serat yang satu sama lain digabung oleh jaringan ikat. Kedua
ujung biasanya melekat pada tulang yang berlainan. Bagian central yang pasif disebut origin
sedang bagian distal yang merupakan bagian yang aktif bergerak disebut insertion. Banyak otot
yang memiliki perluasan dengan jaringan ikat sehingga dapat membungkus sebelah ujung tulang
yang disebut tendon.
Otot daging yang dipengaruhi oleh saraf (Otot lurik) dibagi atas 3 bentuk struktur umum :
A. Otot daging yang melebar dan pipih misalnya m. obliqus externus dan transverses yang
membentuk dinding abdomen
B. Otot daging gililk (silindris) dengan ujung yang menyisip, misalnya biceps
C. Otot daging sphincter dengan serat melingkar, misalnya sphincter yang berfungsi untuk
menutup anus

Dalam berbagai gerakan tubuh, beberapa otot daging bereaksi bersama ¨C sama dengan beberapa
kontraksi. Koordinasi dalam hal ini ddilakukan oleh system saraf. Tiap ¨C tiap serat atau berkas
otot mempunyai akhir ujung saraf motoris yang membawa perintah untuk merangsang kontraksi.

KELENJAR
Sebagian besar amfibi memiliki kelenjar granular dan kelenjar mukus. Meskipun keduanya mirip
dalam beberapa hal, kelenjar granular memproduksi zat obnoxious (menjijikan) atau racun untuk
melindungi diri dari musuh.
Kelenjar mukus dan granular atau kelenjar racun dikelompokkan sebagai kelenjar alveolar.
Kelenjar alveolar adalah kelenjar yang tidak mempunyai saluran pengeluaran, tetapi produknya
dikeluarkan lewat dinding selnya sendiri secara alami. Akan tetapi ada juga beberapa amfibi
yang mempunyai kelenjar alveolar tubuler, kelenjar demikian ini sering ditemukan di ibu jari
pada katak dan kodok dan terkadang juga ditemukan di bagian dadanya. Kelenjar ini menjadi
fungsional selama musim reproduksi dan mengeluarkan cairan yang membantu pejantan dalm
melekatkan diri ke betina selama musim kawin, bahkan pada salmander terdapat tubular pada
dagu pejantannya yang mengeluarkan cairan khusus untuk menarik betina selama musim
reproduksi.

Anda mungkin juga menyukai