Anda di halaman 1dari 16

3

Perencanaan dan Proses Manajemen

Perencanaan merupakan pekerjaan setiap manajer, sebelum mengorganisasi,


memimpin atau mengendalikan

3.1 Rencana dan Pengambilan Keputusan


Perencanaan adalah suatu proses yang tidak berakhir pada waktu rencana telah
disetujui. Rencana tersebut harus dilaksanakan. Pada setiap waktu selama proses
pelaksanaan dan pengendalian, rencana tersebut mungkin memerlukan modifikasi.
Manajer yang membuat rencana tetapi tidak melaksanakan suatu tindakan
hanyalah membuang waktu saja.

Suatu aspek penting perencanaan adalah pengambilan keputusan. Pengambilan


Keputusan adalah proses pengembangan dan pemilihan cara tindakan untuk
memecahkan suatu masalah.

Empat langkah pokok dalam perencanaan:


1 Establish a Goal or Set of Goals; tentukan tujuan atau perangkat tujuan
2 Define the Present Situation; definisikan tentukan situasi sekarang
3 Identify Aids and Barriers; identifikasikan pendukung dan penghambat
4 Develop a Course of Action; kembangkan rangkaian tindakan
Penetapan tujuan merupakan bagian tak terpisahkan dari perencanaan. Penentuan
tujuan adalah langkah awal dalam perencanaan. Manajer yang tidak dapat
menetapkan tujuan, tidak akan dapat membuat rencana yang efektif.

Beberapa alasan mengapa ada manajer yang ragu-ragu atau gagal untuk
menetapkan tujuan organisasi/ sub unit organisasi:
a Unwillingness to give up alternative goals; tidak mau melepaskan tujuan
alternatif
b Fear of failure; takut gagal
c Lack of organizational knowledge; kurang pengetahuan tentang organisasi
d Lack of knowledge of the environment; kurang pengetahuan tentang
lingkungan
e Lack of confidence; kurang percaya/ tidak yakin

3.2 Hubungan antara Perencanaan dan Pengendalian


Controlling (pengendalian), adalah suatu proses yang menjamin, tindakan sesuai
dengan rencana. Pengendalian tidak dapat berlangsung kalau tidak ada rencana,
Rencana kurang berpeluang untuk berhasil kecuali kalau diadakan beberapa usaha
untuk memonitor kemajuannya.

Budgeting (penganggaran), penganggaran adalah hubungan paling umum antara


perencanaan dan pengendaliaan. Merupakan salah satu alat untuk melaksanakan
controlling.

3.3 Pengendalian Manajemen


Manajemen merupakan upaya sistematik untuk mencapai suatu kinerja yang
standar (optimal) yang sesuai dengan tujuan perencanaan, mendesain umpan balik
sistem informasi, untuk membandingkan kinerja aktual dengan standar yang telah
ditetapkan, menetapkan penyimpangan dan mengukur kinerja, dan mengambil
aksi-aksi (kegiatan) yang sesuai dengan sumberdaya yang ada pada organisasi
secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan organisasi. Pengendalian
manajemen dilakukan melalui empat langkah berikut ini:
1 Establish standards and methods for measuring performance; membuat
standar dan menentukan metoda pegukuran performa.
2 Measure the performance; pengukuran performa
3 Determine whether performance matches the standards; menentukan apakah
performa yang dicapai sesuai dengan standar yang telah ditentukan.
4 Take corrective action; mengambil tindakan perbaikan.

Faktor-faktor organisasi yang menyebabkan diperlukannya control:

20 Organisasi dan Manajemen Perusahaan Industri


1 Change; Perubahan yang sering terjadi yang merupakan ciri globalisasi
harus segera dihadapi dengan penyesuaian
2 Complexity; Kompleksitas dan keterkaiatan tinggi menyebabkan kondisi
tertentu bisa segera berubah karena ada perubahan pada faktor lain.
3 Mistakes; Dalam melaksanakan kegiatan, kadang-kadang terjadi kesalahan
yang disengaja maupun tidak disengaja, sehingga perlu pengawasan agar
kegiatan tersebut menjadi benar kembali.
4 Delegation; Pemberian wewenang kepada orang lain bisa menimbulkan
kesalahan yang mungkin disebabkan karena salah pengertian, kekurang
jelasan, ketidakmengertian, ketidaktahuan dan lain-lain.

Tipe-tipe metoda pengendalian

1 Pre-actions Controls;
Pre-actions controls (or pre-controls), metoda pengendalian yang berkaitan
dengan sumberdaya manusia, material, dan keuangan yang telah
dianggarkan.

2 Steering Controls
Steering controls (or cybernetic or feedforward controls), metoda
pengendalian yang dibuat untuk menditeksi terjadinya penyimpangan dari
standar dan pengukuran kelayakan.

3 Standing Plans
a Policies (kebijakan): panduan umum untuk pengambilan keputusan
b Standard procedur (prosedur standar): sejumlah intruksi yang terperinci
untuk menjalankan aktivitas.
c Rules (peraturan): pernyataan yang khusus tentang segala sesuatu
aktivitas yang diperkenankan atau tidak diperkenankan pada suatu
kondisi tertentu.

Perencanaan dan Proses Manajemen 21


3.4 Teknik dan Alat Perencanaan

Mencakup peramalan dan berbagai teknik manajemen proyek, antara lain:


1 Peta Gantt
2 Penjadwalan tonggak Wilstone Schedulling
3 PERT (Program Evaluation and Review Techniques) dan CPM (Critical Path
Method);
Dampaknya sangat luas dan besar terhadap perencanaan dan pengendalian
proyek serta program. Ada 4 syarat agar sebuah program dapat dijabarkan
ke dalam PERT dan CPM
a Aktivitas harus dipecah menjadi tugas-tugas
b Peristiwa dan kegiatan ditempatkan dan disusun secara logis
c Lamanya waktu yang diperlukan untuk settap kegiatan diperkirakan.
 Dalam CPM hanya ada satu perkiraan
 Dalam PERT ada 4 perkiraan (optimistic, most probable,
pessimistic, expected)
d Lintasan kritis melalui jaringan tersebut harus ditentukan

3.5 Proses Perencanaan

Proses perencanaan strategi adalah analisis situasi, dengan maksud untuk


menghimpun unsur-unsur yang termasuk ke dalam kelompok pengenalan situasi,
yaitu:

1. Harapan masyarakat
Misalnya: a Harapan pemegang saham
b Harapan pelanggan
c Harapan pemasok
d Harapan kreditur
e Komunitas

2. Harapan perusahaan
Misalnya: a Harapan manajemen puncak
b Harapan manajemen lain
c Harapan karyawan

22 Organisasi dan Manajemen Perusahaan Industri


3. Data dasar
Misalnya: a Prestasi masa lalu
b Situasi saat ini
c Peramalan situasi masa yang akan datang

4. Analisa SWOT
Misalnya: a Kekuatan perusahaan
b Kelemahan perusahaan
c Peluang lingkungan
d Ancaman lingkungan

Secara visual dapat digambarkan sebagai berikut:

ANALISIS SIT UASI

• Harapan masyarakat
• Harapan perusahaan
• Data Dasar
• Analisis SWOT

ST RAT EGI INDUK

• Visi dan Misi


• T ujuan
• Sasaran
• Strategi

Gambar 3.1 Proses Perencanaan Strategi

Ciri Proses Perencanaan

1. Sarana pengambilan keputusan yang penting bagi suatu perusahaan.


2. Periode waktu meliputi jangka pendek sampai jangka panjang.
3. Walaupun proses menghasilkan dokumen tertulis berkala namun proses
tersebut mempakan kegiatan manajemen puncak yang berlangsung terus
menerus.

Perencanaan dan Proses Manajemen 23


4. Meliputi setiap unsur bisnis dan memberikan dasar bagi implementasi.

Karakteristik Perencanaan Strategi

1. Keputusan sekarang berkaitan dengan situasi masa depan.


2. Memperhatikan rangkaian konsekuensi sebab akibat sepanjang waktu.
3. Memperhatikan rangkaian tindakan alternatif yang terbuka di masa yang akan
datang.
4. Mengidentifikasi secara sistimatis tentang peluang dan ancaman di masa yang
akan datang.
5. Merupakan suatu proses penemuan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan.
6. Proses pemikiran intelektual dari prosedur, struktur, dan teknis.
7. Struktur yang mengidentifikasikan rencana strategi dengan rencana
operasional jangka pendek.

Tujuan Analisis Situasi

1. Mengetahui kecenderungan faktor dan masalah utama yang diperkirakan


mempunyai dampak penting terhadap perumusan strategi.
2. Berfungsi untuk menekankan peranan penilaian yang sistimatis terhadap
pengaruh lingkungan.
3. Merupakan arena untuk menemukan pandangan yang berbeda mengenai
perubahan lingkungan.
4. Memberikan landasan untuk melengkapi perencanaan strategi dalam semua
tahapan.
5. Merupakan suatu kegiatan untuk merangsang cara berpikir yang kreatif.

Tujuan Perencanaan Strategi Formal

1. Untuk meringankan tanggungjawab manajemen puncak secara efektif.


2. Menstimulasikan masa depan di atas kertas, secara lebih murah, akan tetapi
tetap memungkinkan perusahaan mengambil keputusan dengan lebih baik
tentang apa yang harus dilakukan sekarang sehubungan dengan peluang dan
ancaman yang akan datang.
3. Memberikan motivator pada perencananya agar dapat mengembangkan tujuan
yang tepat dari perusahaannya.
4. Memberikan suatu dasar untuk mengukur dan menilai prestasi perusahaan.
5. Membantu manajer puncak untuk mengatasi masalah-masalah pokok yang
dihadapi.
6. Menciptakan komunikasi secara tepat dan akurat.
7. Membantu para manager untuk meningkatkan kemampuan manajerialnya.

24 Organisasi dan Manajemen Perusahaan Industri


3.6 Metode Dasar Perencanaan Strategi Formal

1. Dari atas ke bawah (top-down)


Perencanaan dilakukan pada tingkat atas perusahaan, sedangkan bagian-
bagian atau departemen-departemen hanya membuat rencana-rencana yang
jangkauannya sangat terbatas.
2. Dari bawah ke atas (bottom-up)
Manajemen puncak meminta saran-saran pada bagian-bagian atau divisi-
divisi atau departemen-departemen, yaitu berupa rencana-rencana yang perlu
diajukan, namun manajer puncak tetap yang akan memutuskan.
3. Kombinasi antara top-down dan bottom-up.
Manajer puncak dan kepala divisi atau bagian berdialog secara bersama-
sama dalam menyusun rencana, bahkan melibatkan juga para staf.
4. Perencanaan oleh suatu team (team planning)
Direktur utama dibantu oleh para manajernya, atau membentuk suatu team
untuk membuat dan megembangkan rencana formal.
5. Konsultan

3.7 Para Perencana atau Penyusun Strategi

1. Chief Executive Officer (CEO)

CEO atau eksekutif puncak atau di Indonesia dikenal dengan istilah Direktur
Utama, merupakan manajer puncak yang bertanggungjawab atas
kelangsungan hidup perusahaan. Manajer puncak atau CEO ini sebagai
perencana Strategi Induk (misi perusahaan, tujuan, sasaran, dan strategi).
Eksekutif' puncak atau direktur utama berbeda dengan manajer line devisi
utama (disebut juga dewan direksi). Manajer puncak lebih memfokuskan
pikirannya pada kelangsungan hidup perusahaan secara keseluruhan,
sedangkan manajer line divisi lebih memfokuskan pikirannya pada bidang
umum yang dikuasai atau dipimpinnya masing-masing.

CEO atau Direktur mempunyai peranan interpersonal, informasional, dan


peranan pengambilan keputusan.

Peranan interpersonal:
- Melaksanakan sejumlah serimoni rutin yang bersifat resmi sosial.
- Mempunyai tanggung jawab untuk menetapkan staf organisasi dan
melatih serta memotivasi bawahanya.

Perencanaan dan Proses Manajemen 25


- Melakukan dan menjaga jaringan hubungan keluar untuk mendapatkan
peluang dan informasi.

Peranan informasional:
- Memantau para manajer, melakukan perjalanan atau mengikuti
pertemuan untuk melihat perubahan lingkungan.
- Mentrasformasikan informasi kepada para manajer, baik secara lisan
maupun secara tulisan.

Peranan pengambilan keputusan:


- Sebagai pengambil keputusan dalam memilih strategi perusahaan dalam
menangani suatu proyek atau peluang bisnis yang menguntungkan.
- Menentukan penglokasian dana sesuai dengan anggaran yang diajukan
dan disetujui untuk masing-masing bidang dan memberikan pengarahan
seperlunya.
- Sebagai perunding, baik dengan pelanggan, penyalur, maupun serikat
buruh.

2. Dewan Komisaris

Secara hukum dewan komisaris memegang kekuasaan tertinggi dalam suatu


perusahaan. Pada masa lalu, dewan komisaris mempunyai peranan pula
dalam menentukan/ memilih strategi perusahaan, bahkan bisa menolak
strategi perusahaan yang telah dipilih eksekutif puncak. Akan tetapi pada
masa sekarang, campur tangan dewan komisaris sudah dibatasi. Dewan
komisaris lebih memfokuskan pada pemantauan dan mengevaluasi hasil-
hasil telah dicapai.

3. Eksekutif SBU

Manager SBU dapat merencanakan strategi unitnya masing-masing


sepanjang tidak bertentangan dengan strategi induk.

4. Staf Perencana Strategi Eksekutif Puncak

Dalam menghadapi proyek-proyek tertentu atau peluang bisnis tertentu,


eksekutif puncak dapat mendelegasikan perencanaan pada staf yang dapat
dipercayai, akan tetapi biasanya hanya terbatas dalam penyusunannya,
sedangkan keputusan tetap dimufakatkan dengan eksekutif puncak. Di
samping keempat perencana strategi di atas, dapat pula perencanaan strategi
dengan membentuk team, dimana orang-orang ditentukan oleh eksekutif
puncak.

26 Organisasi dan Manajemen Perusahaan Industri


5. Menyerahkan pada Konsultan

3.8 Unsur Strategi Induk

1. Misi (mission)

Mengidentifikasikan rencana tujuan atau arah perusahaan. Misi dapat


mengidentifikasikan apakah keunikan karakter perusahaan. Misi selalu
mencoba untuk menjawab beberapa pertanyaan sebagai berikut:
a. Alasan melakukan suatu aktivitas
b. Definisi bisnisnya dan dasar tujuannya.
c. Identifikasi keunikan organisasi
d. Siapa pelaku, siapa pelanggan atau kunci segmen pasar.
e. Apakah produk atau jasa yang dipasarkan.
f. Apa yang akan dilakukan, dan bagaimana bentuk badan usahanya.
g. Apa tugas dan falsafah perusahaan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi misi:


a. Manfaat yang akan diberikan kepada konsumen.
b. Teknologi yang digunakan (untuk menampilkan fungsi-fungsi
konsumen tertentu)
c. Segmen konsumen yang dilayani (pasar sasaran)
d. Sistem distribusi

Perencanaan dan Proses Manajemen 27


Contoh:
Perusahaan yang bergerak di bidang medis, mendistribusikan produk farmasi
berupa obat-obatan, perlatan bedak ke rumah sakit, toko obat, praktek dokter,
dan tempat lainnya. Perusahaan juga memproduksi, membuat dan
mendistribusikan komponen anggota tubuh buatan dengan tongkat
penyangga. Manfaat yang diperoleh konsumen meliputi penyediaan berbagai
produk medis dan memberikan bantuan penggunaan produk, penggunaan
teknologi dalam kapasitas distribusinya, seperti transportasi, gudang, dan
sistem informasi. Distribusi berada pada tingkat pedagang grosir.

Peranan penetapan misi adalah antara lain bertujuan untuk:


a. Menetapkan batasan penunjuk perumusan strategi.
Manajer tidak hanya sekedar tahu sebagian kecil teknologi, tapi seorang
manajer harus memahami aplikasi yang potensial untuk menemukan
teknologi baru dan bagaimana aplikasi itu akan berkembang ke dalam
pasar yang beraneka ragam dan penuh dengan persaingan. Dengan
demikian, manager harus merumuskan strategi yang harus dipakai,
pasar mana yang mesti diprioritaskan dan mana yang harus diabaikan.
Manajer harus mencari keseimbangan diantara keterbatasan. Manajer
harus mencari misi yang tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit.

b. Misi memperkuat standar performance organisasi multidimensi yang


lama.
Standar keberhasilan misi dapat dilihat dari berbagai harapan atau
dimensi, dan pada umumnya 90% perusahaan membicarakan masalah
keuangan, profitabilitas, ataupun pertumbuhan perusahaan. Profit
menjadi dasar kemampuan suatu perusahaan. Akan tetapi, stakeholder
(memberi manfaat pada semua pihak yang berkaitan degan perusahaan)
merupakan tanggungjawab suatu misi.

c. Misi menentukan standar prilaku etika pribadi.


Etika adalah gabungan kewajiban pribadi untuk melakukan apa yang
dianggap baik/ benar dan apa yang dianggap tidak baik/ tidak benar
ditinjau dari sudut moral. Misi juga menggambarkan kewajiban untuk
mementingkan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi. Misi
harus memperhatikan kepentingan lingkungan. Sekarang, betapa
banyaknya para eksekutif telah mengabaikan misi sebagai tanggung
jawab etika/ moral sehingga dimana-mana pencemaran lingkungan
sangat merisaukan masyarakat, bahkan menimbulkan berbagai macam
penyakit.

d. Misi dapat memainkan peranan dalam menstabilkan pedoman yang


jelas dan membentuk prilaku individu.

28 Organisasi dan Manajemen Perusahaan Industri


2 Tujuan (objective)

a. Pengertian
Glueck dan Jauch (1994), menyatakan tujuan adalah hasil akhir yang
dicari atau dicapai organisasi dengan kemampuan dan aktivitas-
aktivitasnya.

Newman dan Logan (1971), menggambarkan tujuan itu sebagai berikut:


"Peredaran darah lebih penting untuk kepentingan hidup dibanding
pernafasan, pencernaan, atau fungsi utama dari susunan urat saraf”,
pernyataan itu mengisyaratkan bahwa: keuntungan/ laba hanya sebagai
sasaran-antara (tujuan kedua) sedangkan tujuan utama adalah
menghasilkan barang yang dibutuhkan dan diinginkan oleh masyarakat.

b. Perumusan tujuan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.


Untuk merumuskan tujuan perusahaan, perlu diperhatikan
keseimbangan dengan memadukan berbagai kepentingan atau pihak
yang terlibat dalam perusahaan (stakeholder benefit)

Ada beberapa cara faktor yang mempengaruhi perumusan tujuan, yaitu:


(1) Kekuatan dalam lingkungan
Baik lingkungan mikro (pelanggan, pesaing, perantara dan
kelompok pemasok) maupun lingkungan makro (demografi,
geografi, ekonomi, teknologi, pemerintah, hukum, dan sosial
budaya).
(2) Kenyataan sumberdaya perusahaan dan hubungan kekuasaan
intern.
Perusahaan yang lebih besar tentu akan mempunyai kemampuan
dibandingkan perusahaan kecil. Semakin besar perusahaan, akan
semakin bebas menentukan tujuan-tujuannya. Berbeda dengan
perusahaan kecil yang banyak tergantung pada kekuatan
lingkungan. Di samping itu, hubungan politik intern juga
mempengaruhi tujuan. Hal ini menyangkut dukungan yang
diperoleh dari pemegang saham.
(3) Sistem penilaian dari eksekutif puncak
Nilai merupakan serangkaian sikap seseorang tentang apa yang
baik dan apa yang buruk, yang dikehendaki dan yang tidak
dikehendaki. Penilaian seorang manajer ataupun eksekutif puncak,
akan mempengaruhi persepsi mengenai keunggulan dan
kelemahan tindakan strategi dan pemilihan tujuan. Misalnya
seorang yang mempunyai persepsi penilaian yang sangat inovatif
dan berorientasi pada resiko. Eksekutif yang demikian tentu akan
lebih aktif mencari gagasan-gagasan baru dan teknologi baru.

Perencanaan dan Proses Manajemen 29


(4) Kesadaran tentang keputusan masa lampau dan perkembangan
perusahaan.
Dalam menentukan tujuan perusahaan untuk periode berikutnya
selalu mempertimbangkan sampai sejauh mana tujuan-tujuan
sebelumnya bisa dicapai.

c Teori Perumusan Tujuan.


(1) Trickle down theory
Merupakan teori klasik, dimana tujuan perusahaan semata-mata
keputusan dari eksekutif puncak atau pemilik perusahaan. Teori
ini disebut juga teori tradisional
(2) Trickle-up theory.
Merupakan teori dari Chester Barnard, yang menyatakan bahwa
tujuan perusahaan merupakan konsensus dari bawahan.
(3) Minztberg Thoery
Tujuan perusahaan merupakan hasil permainan kekuatan antara
pengaruh koalisi ekstern. Koalisi intern adalah para manajer
puncak, staf, sistem birokrasi, politik, dan idiologi. Sedangkan
koalisi ekstern adalah pemerintah, pemilik saham, pemasok,
serikat kerja, dan sebagainya.

d Fungsi Tujuan:
(1) Sebagai landasan operasional bagi kegiatan perusahaan.
(2) Sebagai tolak ukur dalam menilai keberhasilan strategi perusahaan

e Kegunaan Tujuan
(1) Bagi perusahaan:
- membantu penilaian keberhasilan
- membantu koordinasi dan pembuatan keputusan
- membantu perumusan dan implementasi strategi
- membantu/ mendorong/ memotivasi pelaksana strategi untuk
kerja keras
(2) Bagi pemerintah, konsumen dan masyarakat:
- mengetahui secara jelas aktivitas perusahaan, khususnya dalam
memperkenalkan produk atau jasanya.

f Perubahan Tujuan:
Ada beberapa faktor yang menyebabkan perubahan tujuan:
(1) Karena permintaan group-group koalisi
Misalnya, tujuan perusahaan Semen Gresik mungkin berubah
karena permintaan perusahaan Semen Padang dan Cibinong.
(2) Karena keinginan manajer tertentu atau eksekutif puncak.
Misalnya, terjadi perubahan pimpinan.
(3) Karena krisis yang dialami perusahaan.

30 Organisasi dan Manajemen Perusahaan Industri


Misalnya, munculnya industri baru begitu kuatnya.
(4) Perubahan daur hidup produk

Secara visual faktor-faktor di atas dapat digambarkan sebagai berikut:

Kekuatan dalam Sumberdaya


Lingkungan: dan
Pemegang Saham Kekuasan Intern

Rangkaian
T ujuan Masa
Depan dan
Prioritas

Nilai T ujuan Masa Lalu


Manajemen dan Perkembangan
Puncak Perusahaan

Gambar 3.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi perumusan tujuan

Pernyataan-pernyataan di atas, menyiratkan pokok-pokok pikiran tentang


tujuan perusahaan sebagai berikut:
a. Tujuan adalah akhir perjalanan yang dicari organisasi untuk dicapai
melalui eksistensi dan operasinya.
b. Tujuan merupakan bagian integral dari proses manajemen strategi.
c. Semua perusahaan, tidak terkecuali bagi perusahaan yang paling
sederhana pun mengejar lebih dari satu tujuan.
d. Ada dua macam tujuan, yaitu tujuan operasional dan tujuan resmi.
 Tujuan operasional adalah tujuan yang sesungguhnya dikejar.
 Tujuan resmi adalah tujuan yang menurut manajer sedang mereka
cari
e. Tujuan merupakan akhir usaha dan bukan sarananya.
f. Tujuan yang dikejar itu mempunyai bobot.
g. Perumusan tujuan bendaknya menetapkan keseimbangan antara
kekuatan yang dimiliki perusahaan dan situasi lingkungan.

Perencanaan dan Proses Manajemen 31


3 Sasaran

Unsur strategi induk yang ketiga adalah menetapkan sasaran-sasaran yang


dicapai, yaitu:
a. Hasil khusus yang ingin dicapai
b. Petunjuk mengembangkan kegiatan dari masing-masing bagian

4 Strategi
Unsur keempat strategi induk adalah strategi yang akan dipilih. Strategi
merupakan rencana komprehensif untuk mencapai misi, tujuan, dan sasaran.

Keempat unsur strategi induk tersebut akan menjadi program bagi suatu
perusahaan dalam mengemban misinya.

Secara visual unsur strategi induk tersebut dapat digambarkan sebagi berikut:

32 Organisasi dan Manajemen Perusahaan Industri


Unsur Strategi Induk

Misi Tujuan Sasaran Strategi

• Tujuan yang
• Hasil khusus yang Rencana
Mengidentifikasikan ditentukan oleh
ingin dicapai komprehensif
rancangan tujuan masyarakat
• Petunjuk untuk untuk mencapai
atau arah • Tujuan yang
mengembangkan misi, tujuan, dan
perusahaan ditentukan oleh
kegiatan sasaran
manajemen

Gambar 3.3 Unsur Strategi Induk

Perencanaan dan Proses Manajemen 33


34 Organisasi dan Manajemen Perusahaan Industri

Anda mungkin juga menyukai