Anda di halaman 1dari 3

Jenis –jenis tali pusat

1 Arteri umbilical tunggal

Bila pada kondisi normal terdapat tiga pembuluh darah dalam plasenta, di kondisi
arteri umbilical tunggal hanya terdapat dua arteri. Dalam kondisi ini, salah satu arteri
menghilang yang menyebabkan kelainan.

Penyebab pastinya belum diketahui. Fatal terjadi, biasanya kondisi ini menyebabkan
komplikasi yang cukup serius.

Beberapa komplikasi serius yang bisa terjadi, mulai dari peningkatan risiko cacat lahir,
termasuk penyakit jantung, sistem saraf pusat, cacat saluran kemih, hingga kelainan
kromosom. Ibu dengan kondisi ini biasanya direkomendasikan untuk melakukan tes
pranatal tertentu untuk mendiagnosis terkait dengan cacat lahir.

2 Prolaps tali pusat

Kelainan tali pusat lainnya ialah prolaps. Kondisi ini bisa terjadi ketika tali pusat masuk
ke dalam vagina setelah selaput (kantong air ketuban) pecah, sebelum bayi turun ke
jalan lahir.

Kondisi ini dapat mengkhawatirkan karena bisa menyebabkan bayi lahir mati kecuali
segera dilakukan penanganan, biasanya melalui operasi caesar.

Bayi dapat menekan tali pusat saat melewati serviks dan vagina selama proses
persalinan dan melahirkan. Tekanan pada tali pusat mengurangi atau memotong aliran
darah dari plasenta ke bayi, sehingga mengurangi suplai oksigen bayi.

Risiko prolaps tali pusat dapat meningkat pada beberapa kondisi berikut ini:

 Bayi berada dalam posisi sungsang.


 Wanita dalam persalinan prematur.
 Tali pusat terlalu panjang.
 Terlalu banyak cairan ketuban.
 Ibu melahirkan bayi kembar, kembar kedua lebih sering mengalaminya.

3 Kista

Terjadi pada sekitar 3 persen kehamilan, kista pada tali pusat bisa saja terjadi. Terdapat
dua jenis kista, yakni true cyst dan false cyst yang bisa terjadi.

True cyst biasanya dilapisi dengan sel-sel dan umumnya mengandung sisa-sisa struktur
embrionik awal. Di samping itu, false cyst adalah kantung berisi cairan yang dapat
dikaitkan dengan pembengkakan pada jeli Wharton, lapisan pada tali pusat.
Studi menunjukkan bahwa kedua jenis kista terkadang dikaitkan dengan cacat lahir,
termasuk kelainan kromosom, penyakit  ginjal, dan cacat perut.

4 Vasa previa

Ibu hamil yang mengalami kelainan tali pusat ini terkadang mengalami perdarahan
vagina tanpa rasa sakit pada trimester kedua atau ketiga. Kondisi ini terjadi karena satu
atau lebih pembuluh darah dari tali pusar atau plasenta melewati serviks di bawah bayi.

Perdarahan bisa terjadi karena serviks membesar atau selaput ketuban pecah yang
berakibat mengancam jiwa bayi. Bila pembuluh tidak pecah, bayi akan tetap mengalami
kondisi yang berbahaya.

Kemungkinan bayi bisa menderita kekurangan oksigen karena tekanan pada pembuluh
darah. Ini bisa diprediksi dengan USG saat awal kehamilan dan bisa menekan angka
kematian janin.

Ibu hamil mungkin berisiko lebih tinggi untuk kondisi ini bila mengalami:

 Memiliki insersi tali pusat yang cepat, tali pusat menyisip abnormal ke dalam
membran janin.
 Mengalami plasenta previa atau kelainan plasenta tertentu lainnya.
 Mengandung lebih dari satu bayi.
5 Nuchal cord

Lebih umum terjadi, kelainan tali pusat pada janin satu ini ialah berupa tali yang melilit
leher bayi. Sekitar 25 persen janin mengalaminya, Parents.

Namun jangan khawatir, pada banyak kondisi ini tidak menimbulkan masalah yang
berarti. Banyak bayi yang masih tampak sehat walau mengalaminya.

Tekanan yang kencang pun jarang menimbulkan masalah apalagi kematian. Namun
memang biasanya persalinan caesar seringkali dilakukan saat bayi berada dalam kondisi
kelainan tali pusat ini.

6 Simpul

Pada kasus yang juga jarang terjadi, tali pusat bisa membentuk satu atau lebih simpul. Ini
bisa terjadi saat melahirkan maupun saat hamil ketika bayi bergerak.

Kondisi ini banyak terjadi pada janin dengan tali pusat yang panjang, maupun saat hamil
kembar identik. Bila lilitan simpul yang terjadi masih longgar, umumnya tak akan
membahayakan janin. Bila ikatannya terlalu kencang, bisa saja membahayakan karena
dapat memotong pasokan oksigen.
Sebanyak 5 persen kasus simpul bisa menyebabkan keguguran atau kelahiran mati. Bila
terjadi pada persalinan, ikatan yang kencang ini dapat menyebabkan adanya kelainan
detak jantung janin.

Kelahiran dengan metode caesar pun seringkali dilakukan untuk mencegah kemungkinan
buruk terjadi akibat kelainan tali pusat ini.

Anda mungkin juga menyukai