ANALISIS TAPAK
Tujuan kegiatan dari survei yaitu mengumpulkan Data dan Fakta, maka pada
metode selanjutnya yang kami lakukan yaitu analisa. Metode yang berlanjut dan
mengatakan metoda ini sebagai “Metoda Tulang Ikan”. Pada kegiatan Analisa, Dosen
Pembimbing kami membagi bangunan yang kami rancang menjadi beberapa bangunan
dan proses analisa menjadi suatu kegiatan individual tetapi ada juga bagian analisa yang
masih dalam kelompok, analisa secara individual ditinjau sesuai buku "analisis tapak",
sedangkan analisa kelompok yaitu analisa dari jurnal mingguan, secara individual
bangunan yang perancang rancang yaitu bangunan Hotel dan Mall yang memiliki tujuan
utama sebagai area rekreasi. Karena letak site yang strategis dengan batas utara berupa
ruko komersil, batas timur Podomoro Deli Grand City, Batas Selatan berupa perumahan
kelas menengah keatas, batas barat berupa sungai deli. Ditinjau dari letak site, maka site
memiliki potensi sebagai area komersial, sehingga bangunan seperti hotel dan mall
memiliki prospek yang bagus. Terutama pada hotel yang difungsikan sebagai hotel
rekreasi dengan view kearah sungai. Ditinjau dari segi view, bangunan pada site memiliki
nilai view yang positif, baik view kedalam atau kearah luar site
11
12
opini perancang, letak site yang berada disekitar sungai memiliki potensi yang sangat
besar sebagai area rekreasi yaitu esplanade, pengertian esplanade yaitu area pada tepian
sungai yang berfungsi sebagai area sirkulasi penjalan kaki dengan sungai sebagai view
utamanya. Dilihat dari segi view dan letak site yang berbatasan sejajar dengan sungai,
berjalan disamping atau tepian sungai secara psikologi tidak membuat seseorang mudah
menjadi bosan karena dengan pemandangannya berupa aliran sungai yang tenang dan
ditambah dengan pepohonan yang terletak diseberang sungai. Selain itu view kearah
sungai memberikan efek menenangkan pikiran dengan pemandangan aliran sungai yang
tenang, ditambah lagi dengan vegetasi yang sejajar pada tepian sungai ikut serta
Sumber : yogainthesky.com
memberikan kenyamanan dengan memayungi orang yang berjalan dibawahnya, sehingga
13
Gambar 2.6 Keadaan Disekitar Site
Universitas Sumatera Utara
Sumber: Dokumentasi pribadi
kesegaran dan kerindangan dari pepohonan tersebut. Fungsi lain vegetasi yaitu dapat
sebagai pembatas antara sirkulasi kendaraan dengan manusia, sehingga orang yang
berjalan tidak merasa terganggu dan dapat berjalan dengan tenang sambil menikmati
suasana yang terdapat pada esplanade, ditambah lagi jika disesuaikan dengan peraturan
RTRW kota Medan area sempadan sungai yaitu 15 m merupakan area bebas dari fisik
bangunan, sehingga area seperti esplanade dapat memenuhi kriteria dari peraturan RTRW
tersebut.
Selain dari sirkulasi pejalan kaki, sebagai area komersial sirkulasi kendaraan juga
merupakan salah satu faktor yang penting untuk dianalisa, dari data yang dikumpulkan
jalan Guru Patimpus merupakan jalan arteri dan terletak didepan site memiliki intensitas
14
positif yang didapat yaitu dengan kepadatan yang tinggi dan ditambah dengan fungsi site
sebagai area komersil, tentu akan banyak menarik pengunjung untuk datang mengunjungi
bangunan seperti mall pada site terutama pada waktu tertentu, hal ini tentu merupakan
prospek yang bagus bagi site. Akan tetapi dibalik dari potensi yang positif tersebut juga
terdapat potensi yang negatif yaitu dengan kepadatan tersebut ditambah dengan bangunan
komersil baru tentu maka akan menambah kepadatan kendaraan pada jalan arteri tersebut,
sehingga perlu suatu sumbangan dari site kepada kota untuk mengurangi dampak
tersebut, sumbangan kepada kota dapat berupa pelebaran jalan Guru Patimpus menjorok
kedalam site, atau dapat membuka suatu akses keluar baru pada daerah dibelakang site
sehingga gangguan atau kemacetan pada jalan Guru Patimpus dapat diminimalisir.
15
perancang tinjau, seperti analisa lingkungan yang membahas mengenai keadaan sekitar
site seperti site terletak pada area komersial, berbatasan dengan jalan arteri dan sungai
sehingga site memiliki potensi sebagai area komersil, area rekreasi, dll.
16
17
dalam batasan GSB, potensi tersebut yaitu area GSB dapat di jadikan sebagai area parkir,
area taman, daerah sumbangan kepada kota, dan area esplanade. Pada analisa vegetasi
menceritakan letak vegetasi yang memiliki faktor positif bagi site, seperti jajaran pohon
pada site memberikan dorongan atau tekanan penglihatan kearah bangunan dan pada sisi
lainnya memberikan tekanan view atau pandangan pejalan kaki kearah sungai serta
membagi antara akses sirkulasi pejalan kaki dan kendaraan. Pada analisa view terbagi
atas 2 bagian yaitu view ke tapak dan view dari tapak, view ke tapak menggambarkan
perhatian orang ketika melewati suatu kawasan tertemtu dan penilaian pandangannya
terhadap site dan bangunan, dan hasil yang didapat yaitu bangunan diposisikan
menghadap kearah jalan Guru Patimpus karena pusat view berada pada jalan Guru
Patimpus serta bangunan diletakkan menjauhi jalan agar bangunan dapat mempermudah
18
tapak juga memberikan respon yang positif terutama pada arah utara, timur dan selatan
sedangkan pada arah barat memiliki view negatif yaitu berupa pemakaman sehingga
diperlukan buffer view berupa vegetasi pepohonan atau semak pada sekitar perkuburan
tersebut.
diletakkan berjauhan dari jalan Guru Patimpus dimana merupakan sumber kebisingan
utama pada sekitar site. Sumber kebisingan yang lain terletak pada jalan Sei Deli, tetapi
karena letaknya yang cukup jauh dari site serta terdapat vegetasi di sekitar site,
kebisingan dari jalan Sei Deli dapat dikatakan telah dibuffer secara alami. Analisa
keistimewaan buatan menceritakan faktor buatan disekitar site seperti disekitar site, pada
19
waktu tertentu seperti waktu istirahat dapat menarik pengunjung sehingga memungkinkan
untuk menambah pemasukan ekonomi pada bangunan. Analisa matahari dan iklim
menggambarkan tata letak bukaan pada bangunan untuk menghindari panas yang berlebih
masuk kedalam bangunan akan tetapi hal tersebut dapat diatasi dengan penggunaan
material double glazing glass. Pada analisa arah angin, berdasarkan BMKG, arah angin
20
Pada Analisa curah hujan menceritakan konfigurasi bangunan dan tata letak
bangunan untuk mempermudah drainase, dari hasil yang didapat yaitu bangunan harus
menghindari konfigurasi yang membentuk huruf "L" karena konfigurasi tersebut dari
21
Gambar 2.17 Analisa Manusia Budaya
Universitas Sumatera Utara
Sumber: Dokumentasi pribadi
Pada Analisa manusia dan budaya menggambarkan aktivitas manusia, gaya hidup
dan kebutuhan manusia disekitar site, dan hasil yang didapat yaitu bangunan seperti mall
dan supermarket memiliki prospek yang positif sebab dapat memenuhi kebutuhan pada
daerah sekitar site. Ada juga analisa yang merupakan tugas bersama yaitu faktor
dan jabatan masing-masing stakeholder untuk mencapai suatu tujuan secara efektif dan
efisien. Sistem struktur dan konstruksi membahas struktur bangunan terhadap daya lateral
dengan struktur rigid frame dan penggunaan dinding geser dan portal, bagaimana material
yang terdapat pada sistem bangunan tinggi serta membahas mengenai kelebihan maupun
sistem ME yang sering digunakan pada suatu bangunan tinggi seperti sistem AC atau
sistem tata udara, sistem pemadam kebakaran atau fire fighting, sistem plumbing, sistem
penangkal petir, sistem network telepon, sistem transportasi vertikal, sistem elektrikal.
Sistem kulit bangunan mengenai material yang baik digunakan sebagai kulit bangunan
seperti penggunaan double glazing glass, vertical garden, material berwarna cerah sebagai
insulasi panas, material atap yang memiliki nilai insulasi panas, dan material yang
memiliki nilai embodied energi yang rendah. Faktor kenyamanan termal, penerangan dan
akustik yaitu mengenai pencahayaan buatan dan alami pada bangunan, faktor penentu
kenyamanan termal seperti suhu udara, gerakan fluida, kelembaban, suhu pancaran
matahari dan pengendalian bunyi pada ruang, cara mengendalikan bunyi baik untuk
minimalisir bunyi maupun memperkuat bunyi pada ruang. Aspek keberlanjutan yang
harus dipenuhi pada suatu bangunan yaitu aspek lingkungan, ekonomi dan sosial untuk
menghasilkan suatu bangunan yang ramah terhadap lingkungan sekitar. Faktor kepatuhan
hukum mengenai RTRW kota Medan dan hubungannya dengan sungai seperti pada Bab 1
22