Alam Indonesia
1
BAB I
PENDAHULUAN
meliputi Thailand, Indonesia, Malaysia dan Vietnam. Hal ini didukung dengan
keadaan suhu wilayah yang lembab berkisar antara 26-32 derajat celcius. Sehingga
menjadi tempat yang paling cocok untuk pertumbuhan karet alam termasuk salah
Karet untuk pertama kalinya masuk di Indonesia pada tahun 1876 di kebun
raya bogor. Kemudian perkebunan karet alam Indonesia mulai berkembang dan
menjadi salah satu komoditas ekspor yang mampu memberikan sumbangan besar
bagi devisa negara sekaligus memberikan lapangan pekerjaan yang luas bagi
masyarakat yang dibuktikan dengan luas area perkebunan karet alam Indonesia
yang mencapai 3,5 juta hektar pada tahun 2008, Dimana 85% nya dikelola dan
utama karet alam internasional bersepakat untuk mencapai tujuan Bersama yaitu
menjaga stabilitas harga karet alam, serta menjaga stabilitas supply dan demand di
2
Sebagai salah satu negara penghasil karet terbesar di dunia, Indonesia turut
dan konsumen karet alam internasional. INRO berdiri sejak tahun 1979 dengan
tujuan untuk menjaga stabilitas harga yang remunerative serta menjaga stabillitas
suplai dan permintaan pasar karet dunia. Namun dengan adanya krisis ekonomi
pada tahun 1997 atau yang sering diingat oleh masyarakat adalah krisis pada tahun
1998 yang juga berpengaruh pada pasar karet internasional dan menyebabkan harga
1999 yang diawali dengan keluarnya Malaysia, Thailand dan Srilangka.1 Bubarnya
puncaknya terjadi penurunan tajam sebesar US Cent 0,46/kg pada tahun 2001
tepatnya tiga tahun setelah bubarnya INRO. Akhirnya ketiga pemimpin dari negara
produsen karet alam yang terdiri dari Thailand, Indonesia dan Malaysia
1
Malaysia Abandoning INRO No Longer Big Deal, Rubber & Plastic News, diakses dalam
https://www.rubbernews.com/article/19981116/NEWS/311169993/malaysia-abandoning-inro-no-
longer-big-deal (29/02/2020, 14.45 WIB)
2
Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo), Gapkindo.org, diakses dalam
https://www.gapkindo.org/id/tentang-kami/gapkindo (04/03/2020, 02.42 WIB)
3
Berkaca dari kegagalan INRO, ITRC dibentuk sebagai wadah kerjasama antar
sesama produsen karet alam yang bertanggung jawab untuk mengkordinasikan dan
INRO yang keanggotaanya terdiri dari negara-negara produsen dan juga konsumen
karet antara produsen dan konsumen. Harga terbaik menurut produsen adalah harga
yang tertinggi sedangkan bagi konsumen harga terbaik adalah harga terendah.
patungan non profit yang didirikan ketiga negara dengan tujuan sebagai
skema kerja ITRC untuk mendongkrak harga karet alam yaitu: Pertama, Strategi
jangka pendek Agreed Export Tonage System (AETS) yaitu pengurangan dan
pembatasan jumlah ekspor karet alam di pasar dunia. Kedua, strategi jangka
alam dalam negeri. Ketiga, strategi jangka Panjang Supply Management Schame
3
International Rubber Consortium Limited (IRCo), Kementrian Perdagangan, diakses dalam
http://ditjenppi.kemendag.go.id/index.php/apec-oi/organisasi-komoditi-internasional/irco
(04/03/2020, 03.25 WIB)
4
Gatracom, Harga Karet Alam Rendah Ini Strategi Pemerintah, 26 Februari 2019, diakses dalam
https://www.gatra.com/detail/news/394134-Harga-Karet-Alam-Rendah-Ini-Strategi-Pemerintah
(30/04/2019, 00:20 WIB)
4
sebagai National Tripartite Rubber Corporation (NTRC), yaitu pihak yang
mengkoordinasi dan mengawasi secara tepat waktu dan efektif segala kebijakan dan
GAPKINDO resmi ditunjuk sebagai NTRC sesuai dengan keputusan nasional yang
tertuang dalam surat keputusan Mentri Perindustrian dan Perdagangan pada tanggal
31 Januari 2002.6
Disisi lain, kebijakan pembatasan eksport menuntut agar semua Negara anggota
diharapkan. Namun hingga saat ini masih ada beberapa Negara yang tidak
mematuhinya mengingat belum ada sanksi khusus yang diberikan ITRC terhadap
Negara yang melanggar perjanjian tersebut. Selain tingkat kepatuhan antar tiga
negara ITRC yang ada, merosotnya harga pasar juga dipengaruhi oleh
skema pembatasan ekspor yang ada tidak berjalan dengan maksimal. Disamping
itu, Viatnam sebagai negara produsen karet alam juga sebagai negara yang membeli
hasil produksi dari negara-negara di asia seperti Brunnei dan Laos. Pada beberapa
kali pertemuan Vietnam telah sepakat untuk turut serta bergabung namun hingga
saat ini belum ada pernyataan atau bukti resmi dari Vietnam untuk bergabung dalam
5
ITRC. Pentingnya keanggotaan Vietnam mengingat jika Vietnam telah bergabung
dengan ITRC mak akan memperkuat peran ITRC dalam mengontrol fluktuatif
ketidakstabilan harga karet alam di pasar internasional. Dimana pada tahun 2001
harga karet alam di pasar internsional tercatat hanya 0,046 sen US /kg yang
Demi menahan lajunya penurunan harga karet alam maka ketiga negara anggota
ITRC menetapkan beberapa instrumen yaitu pembatasan ekspor karet alam dari
total ekspor ketika terjadi kemerosotan harga karet alam dunia hingga mendekati
supply karet alam untuk strategi jangka Panjang seperti peremajaan terbatas,
diverifikasi kebun, peningkatan penggunaan karet dalam negeri dan tidak Membuat
dibandingkan demandnya.7
6
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran ITRC (International
kebijakan antar negara-negara anggota sesama produsen karet alam sehingga dapat
alam Indonesia dan juga penelitian mengenai peran kerjasama internasional yang
dijalin antar negara. Hasil penelitian diharapkan dapat berguna bagi perkembangan
industri karet alam Indonesia sejak tahun 2002-2018. Penulis memulai penelitian
7
pada tahun tersebut dikarenakan pada tanggal 12 desember tahun 2001
penandatanganan MOU kesepakatan antar tiga negara produsen karet dunia yaitu
8
Kemudian pada tahun 2018 merupakan tahun dimana keadaan karet alam dunia
industri karet Indonesia pasca kerjasama tiga produsen karet alam internsional yang
ekspor karet Indonesia terhadap Cina. Mengingat Cina merupakan salah satu tujuan
beberapa negara, namun Cina sebagai salah satu negara yang memiliki jumlah
penduduk yang sangat padat tentu membawa dampak yang sangat signifikan
terhadap jumlah ekspor karet Indonesia terhadap jumlah ekspor karet Indonesai.
5
Ir. Ekanantari,2015,Outlook Karet, Komoditas Pertanian Subsektor Perkebunan,
(Jakarta: Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementrian Pertanian), Hal.
17 Diakses Dalam http://epublikasi.setjen.pertanian.go.id/arsip-outlook/75-
outlook-perkebunan/337-outlook-karet- 2015(14/12/2016, 13:59 WITA)
9
besarnya dimiliki oleh masyarakat yaitu 84%, maka hal ini sangatlah berpengaruh
karetnya. salah satu tujuan ekspor dari industri karet Indonesia adalah Cina sebagai
pasar prospektif, dilihat dari pertumbungan industri yang meningkat pesat di Cina
yang dilihat dari besarnya permintaan pasar. Indonesia terus meningkatkan industri
karet alam sebagai salah satu langkah untuk menghadapi persaingan pasar, namun
pada tahun 2009 Cina mengalami krisis ekonomi sehingga berpengaruh terhadap
ekspor karet Indonesia. Penilitan deskriptif yang ditulis oleh David Patriot ini
industri karet Indonesia. Namun memiliki perbedaan dengan penulis. Jika David
Patriot meneliti lebih spesifik mengenai ekspor karet Indonesia terhadap Cina maka
penulis meneliti peran kerjasama ITRC terhadap industri karet alam Indonesia.
dengan kesamaan antar negera produsen karet. Dalam penelitian ini diketahui
Indonesia berada pada posisi kedua setelah Thailand yang mengalami peningkatan
10
jumlah produktivitas karet lebih tinggi dibanding Indonesia. Hal ini dikarenakan
jumlah lahan yang dimiliki oleh Thailand lebih luas dan sebagian besar dikelola
oleh negara. Hal ini berbeda dengan Indonesia yang mana jumlah perkebunan karet
di Indonesia dikelola oleh rakyat. Namun dengan adanya kerjasama yang dijalin
khususnya Indonesia, hal ini dapat dilihat dari peningkatan jumlah produksi karet
Indonesia pada tahun 2009-2013. Penelitian yang dilakukan oleh Lena Anita
Sulastri Purba ini memiliki kesamaan dengan penulis yaitu meneliti mengenai
keadaan karet Indonesia pasca kerjasama ITRC. Namun memiliki perbedaan jika
penelitian yang ditulis oleh Lena Anita Sulastri Purba lebih berfokus kepada jumlah
produktifitas yang dialami Indonesia setelah perjanjian ITRC, dan berbeda dengan
penelitian penulis yang lebih berfokus kepada Peran ITRC terhadap industri karet
alam indonesia.
Terhadap Perlindungan Hak Asasi Manusia Dalam Invasi Amerika Ke Irak Tahun
2003’. Perang dingin merupakan salah satu pengukuhan akan kekuatan Amerika
sebagai Negara sterio atau sebagai Negara super power. Pada tahun 2003 Amerika
pemusnah massal yang illegal. Dalam hal ini menimbulkan banyak jatuhnya korban
warga sipil yang tak bersalah dan perlunya peran Rezim Internasional untuk
menghentikan pembunuhan masal terhadap warga Iraq tersebut, dan ini sangatlah
jelas melanggar akan HAM. Dalam penelitian yang ditulis oleh Syahrul ini
11
menggunakan teori rezim Internasioanl yang menjadi kesamaan dengan teori yang
digunakan oleh penulis, dengan tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat
koflik senjata. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Hukum internasional
merupakan bagian dari rezim internasional yang mana sangat berperan serta untuk
mengontrol prilaku suatu negara terhadap negara lain demi tercipta kestabilan
tatanan dunia. Namun sayangnya terkadang bisa digunakan sebagai instrument oleh
Negara-negara maju untuk ikut intervensi terhadap Negara lain, sehingga beberap
aktor beranggapan bahwa rezim internasional tidak lagi efektif. Tapi tidak bisa
dipungkiri bahwa stabilitas dunia yang sekarang pun tidak terlepas dari peran besar
Penelitiannya berfokus terhadap negara Cina yang merupakan salah satu tujuan
Ekspor karet alam Indonesia. Cina menjadi Negara ekspor utama karet alam
dan Infrastruktur. Hal ini akan menjadi sinyal yang baik Negara Indonesia sebagai
salah satu Negara produsen karet alam di dunia yang sedang memperluas pasar
ekspornya dan membawa dampak baik bagi perkembangan ekonomi dalam negeri
dengan memperluas lapangan pekerjaan dan juga permintaan karet yang tinggi
dipasar ekspor akan memberikan sumbangan devisa bagi Negara diluar sektor non
migas. Penelitian ini memiliki kesamaan dengan penulis yaitu mengenai ekspor
karet alam Indonesia, namun memiliki perbedaan yaitu lebih spesifik penelitian
12
mengenai ekspor karet alam Indonesia ke Negara Cina dan berbeda dengan
Council (ITRC) terhadap industri karet Indonesia. Dalam penelitian ini Tanti
Dan metode kuantitatif yang digunakan ialah model regresi berganda. Analisis
penawaran ekspor karet alam Indonesia ke Negara Cina.7 Pada penelitian ini
negera Cina cenderung semakin meningkat sebesar 89-96 persen selama periode
2000-2007. Peluang pasar karet alam di Negara Cina dapat dimanfaatkan untuk
penawaran ekspor karet alam Indonesia ke Negara Cina adalah harga ekspor karet
sintetis secara positif, GPD Cina secara negatif, dan nilai tukar Yuan per dolar AS
secara positif.9
7
Tanti Novianti dan Ella Hapsari Hendratno, 2008,Analisis Penawaran Ekspor Karet Alam Indonesia Ke
Negara Cina, Journal, Departement Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB, Hal. 03.Diakses
Dalam http://journal.ipb.ac.id/index.php/jmagr/article/view/3304(14/12/2016, 15:21 WITA)
8
Ibid, Hal 11.
9
Ibid., hal
23
NO JUDUL DAN JENIS PENELITIAN HASIL
NAMA DAN ALAT
PENELITI ANALISA
1. Skripsi: Upaya Deskriptif -Indonesia terus
Diplomasi Dan Kualitatif meningkatkan jumlah ekspor
Bisnis Indonesia karetnya ke Cina, dengan
Dalam Pendekatan: melihat pertumbuhan
Meningkatkan Konsep Perdagangan industry di Cina yang makin
Ekspor Karet Internasional, Teori meningkat, agar Indonesia
Alam ke China Komparatif Advantage dapat menghadapi persaingan
dan Teori Diplomasi pasar internasional. Meski
Bisnis. permintaan karet terkadang
Oleh: David mengalami penurunan
Patriot dikarenakan keadaan krisis
yang dialami oleh negara
pengimpor karet Indonesia.
2. Skripsi: Deskriptif dan kualitatif -Produktivitas karet
Da Indonesia masih berada
mpak Ekonomi diposisi kedua setelah
Politik Dari Thailand. Dikarenakan
ITRC – INRA kepemilikan lahan sebagian
Terhadap Pendekatan: besar dimiliki oleh rakyat.
Produkivitas Konsep Kerjasama -Kerjasama ITRC
Karet Alam Internasional memberikan dampak
Indonesia Tahun peningkatan produksi karet
2009-2013 Indonesia dan negara anggota
lainnya, terlihat pada tahun
Oleh: Lena Anita 2009-
Sulastri Purba 2013.
3. Skripsi: Deskriptif -Hukum internasional
Efektifitas merupakan bagian dari rezim
Rezim internasional yang mana
Internasional sangat berperan serta untuk
Terhadap mengontrol prilaku suatu
Perlindungan Negara terhadap Negara lain
Hak demi tercipta kestabilan
Asasi Manusia tatanan dunia.
Dalam Invasi \Pendekatan: -Sayangnya beberapa negara
Amerik Teori Rezim maju terkadang
a Internasional menggunakan rezim
Ke Irak internasional untuk
Tahun 2003 intervensi ke negara lain.
-rezim internasional berperan
untuk menjaga stabilitas
dunia.
24
Oleh: Syahrul
Teori yang digunakan oleh penulis untuk menganalisa peran ITRC terhadap
25
Dalam hubungan internasional umumnya kerjasma terjalin dalam bentuk
perjanjian atau surat kesepahaman. Pada dasarnya kerjasama antar negara yang
terjalin dalam suatu rezim karena kesamaan interest atau kepentingan bersama.
masing-masing. Setiap negara tentunya berada pada posisi horizontal dimana setiap
negara memiliki posisi dan pengaruh yang sama. Dengan adanya rezim seperti ini
aturan dan norma dalam pengambilan kebijakan seperti fungsi dari terbentung
rezim ITRC sebagai wujud kerjasama antar negara yang memiliki kesamaan
Setiap negara anggota ITRC yang terdiri dari Thailand, Indonesia dan
produsen karet alam agar dapat membentuk dan menjaga stabilitas harga serta
supply dan demand terhadap permintaan karet alam di pasar internasional. Lahirnya
kerjasama ITRC adalah sebagai salah satu perwujudan dari kebutuhan antar negara
internasional.
26
Rezim internasional memiliki empat norma, yaitu:
pengambilan keputusan.
prosedur negoisasi.
Ada beberapa tipe dalam rezim internasional jika dilihat dari resikonya
27
1. Control Oriented Regimes
internasional.
ITRC dalam hal ini bisa dibilang sebagai rezim control oriented dimana
ITRC sebagai rezim yang mengatur pola dan perilaku bagi negara anggotanya dan
untuk mengajak Vietnam bergabung agar memiliki pengaruh yang lebih kuat dalam
28
Pada dasarnya setiap negara maupun kelompok memiliki ketertarikan
dengan kekuatan politik dan norma serta prinsip yang berbeda-beda, sehingga
dalam menjalin suatu kerjasama internasional sangat dibutuhkan suatu rezim yang
yang terlibat dalam situasi sosial. Dalam penelitian kali ini penulis memilih
penulis.
29
Tipe penelitian yang digunakan penulis menggunakan metode deskriptif- analitik.
Tipe penelitian ini menekankan pada pola penggambaran keadaan fakta empiris
disertai argumen yang releven. Kemudian, hasil dari uraian akan dianalisa untuk
Pada suatu penelitian, tata cara pengumpulan data merupakan salah satu
data sangat erat kaitannya dengan bagaiman pengumpulan data itu dikumpulkan
oleh peneliti, dan apa sumbernya. Penulis melakukan library research yakni,
menelaah sejumlah literatur yang berkaitan dengan masalah yang diteliti melalui
buku, jurnal, dokumen, artikel dalam berbagai media, baik internet maupun surat
kabar. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder. Data sekunder adalah suatu
pengambilan data yang bersumberkan dari studi literatur seperti, majalah, situs
mengambil argumen bahwa peran ITRC terhadap industri karet alam Indonesia
yaitu:
30
1. Sebagai negara yang memiliki komuditas utama karet mendorong Indonesia
negara anggotanya.
2. Struktur Penulisan
Struktur penulisan pada penelitian ini secara keseluruhan dibagi menjadi empat bab
sebagai berikut:
31
PENDAHULUAN
Penelitian
BAB I
32
1.8.1 Jenis Penelitian
33
1.8.3 Metode Pengumpulan Data
34
Perkembangan Industri Karet dan Terbentuknya ITRC
Karet
ITRC
perkembangan industri
karet di Indonesia
35
Peran ITRC Terhadap Industri Karet Alam indonesia
industri karet
BAB III
36
PENUTUP
4.2 Saran
37
Daftar Pustaka
38
BAB II
otomotif yang diikuti oleh peningkatan permintaan karet alam yang dipergunakan
sebagai bahan dasar ban. Ban menjadi komponen utama pada mobil yang
merupakan bagian dari hasil perkembangan teknologi dan sudah menjadi kebutuhan
masyarakat masa kini. Potensi dan nilai ekonomi karet diprediksi akan terus
produsen seperti Kawasan asia tenggara yang memiliki iklim tropis yang sesuai
dengan asal muasal tanaman karet yaitu brasil. Bagi negara-negara maju dimana
industri otomotif berkembang tantu akan menjadi negara tujuan eksport strategis
bagi negara-negara produsen karet alam, terlebih lagi jika hilirisasi karet dapat
dilakukan secara maksimal seperti mengekspor jenis karet setengah jadi dengan
10
Loni T, Permintaan Karet Alam Diperkirakan Meningkat di 2020,
Vibiznews.com, diakses dalam
https://www.vibiznews.com/2020/01/08/permintaan-karet-alam-
diperkirakan-meningkat-di-2020/ (02/03/2020, 16:51 WIB)
39
Produsen dan pedagang pada dasarnya menginginkan jenis barang dengan
kualitas dan harga yang bagus pula. Kualitas dapat dijaga dengan terus melakukan
kontrol kualitas secara berkala. Sedangkan harga yang bagus didapatkan dengan
ongkos yang minimal tentunya. Bagitu pula bagi para produsen yang memproduksi
berbagai produk yang terbuat dari karet tentu menginginkan standar produk dengan
kualitas yang sama namun dengan ongkos produksi yang minimal. Salah satu
strategi yang dilakukan adalah dengan membangun pabrik produksi yang dekat
dengan sumberdaya yang ada seperti menempatkan pabrik ban merek terkenal di
negara indonesia agar dapat menghasilkan kualitas ban yang bagus dari bahan karet
alam dan harga yang bagus dengan ongkos produksi yang minimal.
Berdasarkan jenisnya ada dua jenis utama karet, yaitu karet alami dan karet
sintetis. Jenis pertama dibuat dari lateks yang berasal ‘secara alami’ dari pohon
karet, sedangkan yang kedua karet sintetis dari bahan kimia yang bersumber dari
ban dunia dan sisanya digunakan untuk produk umum. Ribuan produk dihasilkan
Malaysia dan Vietnam, industri karet alam menjadi salah satu komoditas yang
sangat diandalkan. Hal ini karena letak geografis negara-negara yang berada di Asia
Tenggara yang memiliki suhu tinggi yang konstan (26-32 derajat Celsius) dan
11
Story of Rubber, International Rubber Study Group, diakses dalam
http://www.rubberstudy.com/storyofrubber.aspx (11/01/2020, 00.32 WIB)
40
lingkungannya yang lembab sehingga cocok untuk tumbuhan tanaman karet. Tidak
heran jika hampir 70% karet alam dunia diproduksi oleh negara-negara yang berasal
Karet alam adalah karet yang dihasilkan dari tanaman getah dengan cara
yang berasal dari hutan-hutan tropis yang tumbuh subur di sepanjang aliran sungai
kolonial. Awalnya karet alam ditanam di kebun raya bogor sebagai koleksi yang
Kemudian pada tahun 1864 mulai dikenalkan di Indonesia. Tahun 1902 karet alam
dengan jenis karet Hevea (Hevea Brasiliansis) mulai ditanam secara massal di
daerah Sumatra timur dan ditanam di pulau jawa pada tahun 1906. Indonesia
menjadi penghasil karet alam terbesar dunia pada masa sebelum perang dunia ke II
hingga tahun 1956 karena sebagian besar kebutuhan karet alam dunia pada waktu
12
Karet (alam), indonesia-investment, diakses dalam https://www.indonesia-
investments.com/id/bisnis/komoditas/karet/item185 (11/01/2020, 00.04 WIB)
13
Sejarah Singkat Karet Alam, Gambaran Umum Karet Alam Indonesia, hal. 43, diakses dalam
https://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/57265/10/BAB%20IV%20GAMBARAN%2
0UMUM%20KARET%20ALAM%20INDONESIA.pdf (16/12/2019, 20.20 WIB)
41
perkebunan lain milik belanda seperti perkebunan the dan perkebunan kopi,
sehingga melihat potensi ekonomi yang ada pada tanaman karet menjadi solusi bagi
tahun 1902 dan empat tahun kemudian mulai dikembangkan secara konvensional
industri pertanian yang ada di Indonesia dapat kita lihat dari besarnya kepemilikan
masyarakat terhadap perkebunan karet itu sendiri dimana 85% perkebunan karet
alam indonesia dikelola dan dimiliki langsung oleh masyarakat, 8% dimiliki oleh
pemerintah dan sisanya 7% dimiliki oleh perusahaan perkebunan swasta. Data ini
dan eksportir karet alam di dunia. Menurut data BPS pada tahun 2014-2018 volume
dan nilai ekspor karet alam indonesia terus mengalami peningkatan tajam, bahkan
hingga 70% dengan dari nilai ekspor 31,2 ribu ton menjadi 53,2 ribu ton hanya
dalam waktu empat tahunan saja. Hal ini tentu tidak terlepas dari usaha dan kinerja
keras para petani karet alam yang terus menjaga kualitas agar standar karet alam
indonesia selalu diminati pasar dan tembus di pasar karet alam dunia.14
14
Redaksi Warta Ekonomi Online, Ekspor Karet Meningkat Tajam, Indonesia Produsen Terbesar
Kedaua di Dunia, Warta Ekonomi, Diakses dalam
42
2.1.2 Industri Karet di Indonesia
Indonesia sangat mempengaruhi pasar karet global. Hampir 80% karet alam
indonesia dimiliki dan diproduksi oleh para petani karet, sehingga pengaruh
produksi karet dari perkebunan milik negara maupun perkebunan milik perusahaan
swasta tidak terlalu memiliki pengaruh besar terhadap produksi karet domestik. Hal
ini dapat kita lihat dari jumlah luas perkebunan karet alam yang dimiliki oleh
masyarakat indonesia dimana pada tahun 2019 hasil produsi karet alam Indonesia
mencapai 3.543.000 ton yang terdiri dari 2.925.000 ton dari perkebunan rakyat,
245.000 ton dari perkebunan milik negara dan 373.000 ton dari perkebunan milik
oleh masyarakat maka sedikit demi sedikit akan terjadi perpindaan fungsi lahan
yang awalnya ditanami dengan komoditas seperti kopi, kakao dan teh menjadi
perkebunan karet alam maupun kelapa sawit yang dinilai lebih prospek dengan
jarak panen yang lebih dekat yaitu panen harian untuk karet dan mingguan untuk
panen kelapa sawit. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan luas perkebunan
masyarakat yang terus meningkat dari tahun 2013 yang hanya ada 3.026.000 hektar
menjadi 3.122.000 pada tahun 2019 yang berarti mengalami penambahan luas
https://www.wartaekonomi.co.id/read242767/ekspor-karet-meningkat-tajam-indonesia-
produsen-terbesar-kedua-di-dunia.html (18/01/2020, 00.18 WIB
15
Statistik, Luas perkebunan dan produksi karet alam indonesia, Gabungan Pengusaha Karet
Alam Indonesia (GAPKINDO), Diakses dalam https://www.gapkindo.org/id/statistics/224-luas-
perkebunan-dan-produksi-karet-alam-indonesia (17/01/2019, 22:30 WIB)
43
perkebunan seluas 96.000 hektar.16 Meskipun belum mencapai ratusan ribu,
pemasukan negara dari sektor non migas. Hal ini dapat kita lihat bahwa 85% karet
sisanya diserap dalam negeri yang sebagian besar untuk kebutuhan industri ban
otomotif. Fakta dimana orientasi utama pasar karet alam indonesia adalah ekspor,
tentunya indonesia bergantung kepada Amerika Serikat dimana 22% dari total
ekspor karet alam indonesia diimpor oleh negara adi daya tersebut, dan disusul oleh
keempat negara lainnya yang tergabung dalam lima negara tujuan utam ekspor karet
alam indonesi yaitu Amerika Serikat, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Jepang,
pemerintah terus meningkatkan penyerapan karet dalam negeri sehingga pasar karet
alam tidak terlalu terpengaruh saat ada pergolakan ekonomi global sehingga
meningkatan industry karet alam dalam negeri khsusunya bagi para petani.
Keseriusan pemerintah dapat kita lihat melalui kegiatan yang diselenggarakan pada
16
Ibid,.
44
menyelenggarakan focus group discussion untuk mendorong penyerapan karet
alam melalui pembangunan retred ban pesawat. Eniya Listiani Dewi selak Deputi
Bidang TIEM BPPT dalam focus group tersebut mengatakan bahwa kebutuhan ban
pesawat jenis boeing saja di indonesia mencapai 40.000 ban setiap tahunnya dan
akan terus meningkat dan 30.000 ban dari jenis pesawat lain. Hal ini tentu akan
dalam negeri dan memungkinkan bagi bangsa indonesia untuk menjadi pusat
industri ban pesawat terbang di dunia jika melihat dari besarnye ketersediaan bahan
advantage dengan berlimpahnya sumber daya alam yang ada. Sejauh ini industry
vukanisir untuk ban pesawat terbang untuk wilayah asia masih berada di Hongkong
dan Thailand.17
dengan Dunlop bertujuan untuk meningkatkan ekonomi para petani karet sekaligus
17
BPPT Dorong Penyerapan Karet Alam Melalui Pembangunan Industri Retread Ban Pesawat,
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), 27 November 2018, Hal 01. Diakses dalam
https://www.bppt.go.id/teknologi-informasi-energi-dan-material/3436-bppt-dorong-
penyerapan-karet-alam-melalui-pembangunan-industri-retread-ban-pesawat (17/01/2020/23:25
WIB)
45
dicampurkan dengan karet alam guna memaksimalkan penyerapan karet dalam
negeri dan mendapatkan kualitas aspal yang lebih bagus untuk pembangunan.
ITRC adalah rezim yang telah berdiri sejak tahun 2001 melalui Joint
Declaration di Bali yang diikuti oleh tiga negara anggota yaitu Thailand, Indonesia
dan Malaysia yang merupakan tiga negara produsen karet alam dunia.18 Dalam
implementasinya ITRC berusaha untuk menjaga stabilitas harga karet alam melalui
tiga skema yaitu Strategi jangka pendek Agreed Export Tonage System (AETS)
yaitu pengurangan dan pembatasan jumlah ekspor karet alam di pasar dunia. Kedua,
konsumsi karet alam dalam negeri. Ketiga, strategi jangka Panjang Supply
telah berdiri sebagaimana pada tahun 1979 didirakan organisasi karet internasional
anggota produsen karet alam dunia dan dua puluh lima anggota negara pengimpor
karet alam dunia dimana 95% industri karet global didominasi oleh tujuh negara
18
“In Reply: BEHAVIOUR THERAPY,” The British Journal of Psychiatry 112, no. 483 (1966): 211–12,
https://doi.org/10.1192/bjp.112.483.211-a.
19
Gatracom, Harga Karet Alam Rendah Ini Strategi Pemerintah, 26 Februari 2019, diakses dalam
https://www.gatra.com/detail/news/394134-Harga-Karet-Alam-Rendah-Ini-Strategi-Pemerintah
(30/04/2019/00:20 WIB)
46
yang meliputi Indonesia, Thailand, Malaysia, Vietnam, Laos, Singapura, Papua
Nugini.20
kebijakan luar negeri dibanding kebijakan dalam negeri, hal ini dikarenakan hampir
sebagian besar karet alam Indonesia masuk dalam pasar internasional melelui
ekspor karet di beberapa negara tujuan seperti Amerika, Jepang, Tiongkok, India
dan beberapa negara lainnya.21 Harga karet alam yang bersifat fluktuatif menjadi
masalah utama bagi para pelaku usaha karet, khususnya bagi para petani karet alam
di Indonesia.
Pada akhir tahun 2008, harga karet mencapai harga 329,75 UScent/kg,
dimana harga tersebut merupakan harga tertingga di bulan Juni pada tahun tersebut.
Namun harga karet terus mengalami penurunan yang membuat beberapa negara
yang merupakan skema AETS (Agreed Export Tonage System) yaitu strategi
jangka pendek yang ITRC (Internasional Tripartite Rubber Council). Pada tahun
2009 akhirnya ekspor karet dikurangi sebanyak 16% dari total ekspor pada tahun
pengurangan ekspor sebanyak 700.000 melalui skema AETS dan sisanya 215.00
20
ITRC, “INTERNATIONAL TRIPARTITE RUBBER COUNCIL (ITRC),” kemendag, 2019,
http://ditjenppi.kemendag.go.id/index.php/apec-oi/organisasi-komoditi-internasional/itrc.
21
Volume ekspor karet ke 10 negara tujuan utama (2016), Inilah 10 Negara Utama Tujuan Ekspor
Karet Indonesia, databoks.katadata.co.id, diakses dalam
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2017/11/30/inilah-10-negara-utama-tujuan-ekspor-
karet-indonesia (11/01/2020, 10.22 WIB)
47
melalui dari peremajaan pohon karet tua yang umumnya sudah tidak produktif lagi.
Negara-negara anggota ITRC mulai mengurangi ekspor karet alam mereka seperti
Malaysia mengurangi ekspor sebanyai 22.000 ton, Indonesia 116.000 ton dan
dengan jumlah paling banyak Thailand yaitu 132.000 ton pada kuartal pertama
2009. Masing-masing angak tersebut diperoleh 45% aatau 52.200 ton pada bulan
januri, 35% atau 40.600 ton pada bulan februari, dan 25% atau 29.000 ton pada
bulan maret. Ketiga negara ITRC pun telah menyepakati akan Batasan harga jual
selain kebijakan pembatasan ekspor karet agar tercapainya stabilitas harga karet
alam.
of Understanding ITRC pada tahun 2002 di Bali. IRCo juga bersfungsi sebagai
secretariat bagi ITRC. Strategic Market Operaton (SMO) atau Operasi pasar
dengan cara membeli, menjual dan mengatur akan kelebihan pasokan karet alam
IRCo ditunjuk sebagai perusahaan gabungan dari tiga negara anggota yang
berlaku sebagai eksekutor untuk menjalankan program yang dimiliki oleh ITRC,
22
IRCO, International Rubber Consortium Limited (IRCo), Kementrian Perdagangan, diakses dalam
http://ditjenppi.kemendag.go.id/index.php/apec-oi/organisasi-komoditi-internasional/irco
(11/01/2020, 12.16 WIB)
48
Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) sebagai National Tripartite Rubber Council
(NTRC) atau perwakilan Indonesia dalam ITRC yang bertanggung jawab atas
industry dan ekspor karet alam dalama negeri, Gapkindo terdiri dari para pengusaha
karet yang ada di Indonesia. Sebagai NTRC maka seluruh eksportir harus menjadi
menetapkan harga karet terendah di harga 1,35 USDollar Per kg bagi para
Alam Spesifik Teknis Indonesia menjadi standar produk karet siap ekspor
dalam Gapkindo, sehingga hal ini masih menjadi penghalang untuk mencapai
stabilitas harga dalam komoditas karet alam, seharusnya ada kerjasama yang lebih
baik lagi antara pemerintah Indonesia dan Gapkindo akan tercapai nilai harga karet
adalah pihak swasta diwajibakan oleh ITRC untuk turut berpartisipasi dalam IRCo,
23
Vagha Julivanto, Dinamika Ekspor Karet Alam Indonesia, Skripsi, Bogor: Jurusan Ilmi Ekonomi
Fakulatas Ekonomi dan Manajemen, Hal. 47.
24
Ibid.
49
agar dapat membantu pemerintah memberikan masukan maupun backup terhap
mengerti mengenai hal-hal dalam industry karet sekaligus menjadi mitra utama
harga refrensi yang rasional atau harga wajar dan aman sehingga harga
karet alam dunia sebagai strategi dalam melihat pasar dan setiap negara
produksi.
factor naik dan turunnya pasar yang mempengaruhi terhadap harga karet
50
2.2.1 Berdirinya ITRC
sifat elastisitasnya. Karet atau nama alamiahnya (Havea Brazilensis) yang sering
ditemukan di Indonesia berasal dari Amerika bagian selatan, lebih tepatnya Brazil.
Karet dibawa ke Indonesia pada abad ke-18 oleh orang Inggris. Sebelum menyebar
Pada tahun 1902 karet dekembangkan secara luas di pulau sumatera yang kemudian
pada tahun 1906 di pulau jawa. Belanda tertarik untuk membudidayakan karet alam
memiliki nilai harga yang melambung tinggi. Hal ini searah dengan terus
meningkatnya pasar otomotif yang salah satu elemen utamanya adalah ban yang
kejayaannya, dimana pada tahun tersebut Indonesia masih masuk pada zaman pra
kemerdekaan. Pada waktu itu produksi karet alam Indonesia mencapat 650.00 ton.
Namun harga karet setelah itu mengalami penurunan dikarenakan harga karet alam
dunia. Kemudian pasca perang dunia II Indonesia kembali menguasai pasar karet
dikarenaka pengelolaan yang kurang baik. Perkebunan karet alam Indonesia 85%
sisanya adalah perkebunan milik perusahaan swasta. Besarnya jumlah lahan yang
dimiliki oleh rakyat menjadikan produksi karet alam Indonesia bergantung pada
produksi karet rakyat. Hal ini menjadikan karet sebagai salah satu usaha perkebunan
51
sekitar, namun menjadi susah bagi pemerintah untuk menjalankan proses
peremajaan bagi karet-karet yang sudah tua dan tidak produktif lagi, karena tidak
mungkin bagi masyarakat untuk menebang lahan karet mereka dan menanam
kembali karet yang baru dimana tindakan tersebut membutuhkan waktu yang sangat
lama hingga karet siap produksi kembali. Sedangkan bagi beberapa daerah, lahan
karet yang ada adalah sumber utama bagi mata pencaharian mereka.
merupakan salah satu anggota ITRC berbeda dengan pengelolaan yang ada di
Tahun 2001 dimana pada saat itu harga karet alam internasional terus
ketiga negara produsen karet alam dunia yang meliputi Indonesia, Thailand dan
penurunan harga karet agar tidak terus berlanjut lebih dalam. Dari pertemuan
tersebut terciptalah deklarasi Bali (Bali Concore) yang kemudian menjadi asal
Pada awal dibentuknya deklarsi Bali atau ITRC , ditetapkan dua instrument
pembatasan ekspor dan suplai karet alam jika harga karet alam merosot hingga
52
herga pasar mendekati harga refresi atau harga menguntungkan dimana harga telah
- Peremajaa karet dengan cara tidak membuka kebun baru dan melakukan
- Diversifikasi kebun
tugas dan kewajiban dari deklasi tersebut. Seperti Indonesia yang melibatkan pihak
mewajibakan setiap pelaku usaha karet untuk berpartisipasi dalam IRCo yaitu
perusahaan patungan non profit ketiga negara dalam menjalankan fungsinya. Dan
yang rasional guna menjaga harga karet pada level diatas dari ongkos
53
b. Committee on Economy and Statistic: Melakukan kajian dan proyeksi guna
memantau produksi karet alam setiap negara anggotanya, baik yang bersifat
mempengaruhi naik dan turunnya harga karet alam. hasil analisi tersebut
kesepakatan tiga negara produsen karet alam utama yaitu Thailand, Indonesia dan
dengan menjaga stabilitas harga karet alam di pasar international. Dalam upaya ini
dalam pengendalian produksi di hulu atau tingat petani dengan cara penanaman
54
ulan, diversifikasi bisnis, penyerapan karet domestic serta pembatan pembukaan
kebun baru.
anggota ITRC untuk membatasi supply karet pada pasar internasional, khususnya
pada saat ketersediaan jumalah karet melebihi permintaan. dengan pembatasan ini
maka ketersediaan karet akan berkurang yang berakibat pada kelangkaan sehingga
diharapkan dapat meningkat harga karet alam pada harga yang stabil sehingga karet
yang ada dapat dilepas kembali ke pasaran. Meski demikian skema ini bagi para
pelaku usaha akan menjadi pil pahit dimana berkurangnya profit dikarenakan
dikuranginya jumlah penjulan khususnya ekspor karet alam serta pelaku usaha tetap
bunga bank yang terus berjalana sedangkan mereka tidak bisa melakukan penjualan
normgal kerena pembatasan tersebut. Skema ini merupakan skema jangka pendek
sehingga hanya dilaksanakan dalam jangka waktu yang singkat sekitar tiga hingga
empat bulan meskipun tidak menutup kemungkinan akan ada perpanjangan masa
internasional. Baru-baru ini skemat AETS dilaksanakan pada tahun 2019 yang
tertuang pada keputusan Menteri perdagangan (kepmendag) no. 779 tahun 2019
tentang pelaksanaan AETS ke-6 untuk komoditas karet alam. dalam pelaksanaan
skeam AETS baru-baru ini pemerintah indonesia, Thailand dan Malaysia sepakat
55
untuk mengurangu jumlah ekspor karet alam sebesar 240.000 ton guna
membeli kelebihan karet alam yang ada. Dalam eksekusinya ITRC yang telah
Consortium Limited (IRCo) yaitu perusahaan non profit yang berfungsi utama
dalam menjalankan keseluruhan kebijaka ITRC termasuk ketiga skema yang ada.
Selain skema kerja di atas, ketiga negara ITRC juga telah sepakat untuk
posisi ketiga negara anggota sebagai produsen karet alam sekaligus mengatasi
gejolak harga dengan memiliki pasar karet dalam regonal sendiri. Melalui pasar
karet regional ini diharapkan komoditas karet alam dapat ikut meramaikan busrsa
pasar berjangka sebagai penunjang pasar fisik yang telah ada serta dapat
menjalankan fungsi lindung nilai kharga karet dan dapat membntuk harga riil pasar
karet alam.26
didirkan oleh tiga negara produsen karet alam yang ada di Asia Tenggara yaitu
25
CNN Indonesia, Harga Anjlok, RI, Thailand dan Malaysia Kurangi Ekspor Karet, diakses dalam
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20190401122305-92-382556/harga-anjlok-ri-thailand-
dan-malaysia-kurangi-ekspor-karet (06/02/2020, 00.40 WIB)
26
Asnil Bambani Amri, Harga Karet Naik Usai Ekspor Dibatasi di 3 Negara, Kontan, diakses dalam
https://industri.kontan.co.id/news/harga-karet-naik-usai-ekspor-dibatasi-di-3-negara
(12/02/2020, 23.08 WIB)
56
Indonesia, Thailand dan Malaysia. Sebelum berdirinya ITRC ada organisasi karet
menangani masalah perdagangan karet alam internasional. INRO telah berdiri sejak
tahun 1979 dengan tujuan yang sama yaitu menjaga stabilitas pasar karet
internasional. Krisis ekonomi pada tahun 1998 berpengaruh pada pasar karet
pada tahun 1999 yang diawali dengan keluarnya Malaysia, Thailand dan Srilangka.
Dengan bubarnya INRO maka tidak ada lagi organisasi yang menjadi sarana
bersama untuk menjaga stabilitas pasar karet internasional. Kemudian pada tahun
2001 kesepakatan antar negara produsen karet alam asia yang juga sebagai
produsen hampir 70% pada pasar karet dunia membentuk ITRC (International
Indonesia
Indonesia adalah negara yang terkenal dengan kekayaan alamnya, terbukti dengan
Kopi, Biji Kakao, Kelapa sawit dan juga karet alam. komoditas memberikan
57
dampak begitu besar bagi masyarakat indonesia terlebih lagi komiditas karet alam
dimana 84% karet alamnya dimiliki dan dikelola langsung oleh masyarat sendiri.
58
BAB III
Produktifitas karet Alam Indonesia
Indonesia merupakan salah satu produsen karet alam dunia dengan luas
lahan 3,68 juta hektar yang dengan ini menjadikan Indonesia sebagai produsen karet
alam dengan lahan terluas di dunia. Perkebunan karet alam sejak masuk ke
Indonesia pada masa kolonial hingga tahun 2018 telah tersebar di 27 provinsi dari
sabang hingga Merauke. Dengan lahan terbesa berada di Sumatera Selatan dengan
luas 812,57 ribu hektar. Karet alam Indonesia berfluktuasi selama beberapa tahun
dengan naik turunnya permintaan karet alam. Tahun 2012 karet alam Indonesia
mencapai 2,44 juta ton atau senilai $ 7.861,38 juta USD. Ekspor karet alam
meningkat 10,54% pada tahun 2013 menjadi 2,70 juta ton dengan nilai $ 6.906,95
juta USD. Dan pada tahun 2014 menurun 2,91 % menjadi 2,96 juta ton senilai $
Indonesia adalah eksportir karet alam terbesar kedua setela Thailand dengan
pangsa pasar 28,7% (2014). Kemudian Vietnam (8,5%), Malaysia (8,4%) dan
Pantai Gading (3,6%) dan Thailand sebagai negara yang berada diurutan pertama
dengan pangsa pasar 36,5% senilai $ 6 miliar USD.27 Namun, meskipun Indonesia
adalah negara yang memiliki total lahan terluas di dunia, Indonesia menempati
urutan kedua dari segi outpun atau produktifitas karetalamnya. Indonesia dengan
luas lahan tiga juta hektar hanyar menghasilkan tiga juta ton setiap tahunnya,
27
Indonesia’s Rubber Industry: Increased Competition and Falling Prices, Global Business Guide
Indonesia – 2016, diakses dalam
http://www.gbgindonesia.com/en/agriculture/article/2016/indonesia_s_rubber_industry_increa
sed_competition_and_falling_prices_11520.php (10/03/2020, 03.31 WIB)
59
sedangkan Thailand dengan hanya dua juta hektar sanggup menghasilkan tiga juga
ton lebih setiap tahunnya.28 Olah kerena itu produktifitas karet alam menjadi salah
satu permasalahan utama yang disebabkan kerena usia pohon karet alam yang sudah
perkebunan karet alam Indonesia harus diremajakan atau penenaman ulang guna
pekebunan yang harus ditebang dan ditanam ulang sekitar 600-900 ribu hektar. Hal
ini diperlukan guna menjaga produktifitas karet alam diangka rata-rata 3 juta ton
setiap tahunnya.29
Bagi Indonesia peremajaan karet alam susah dilakukan tan pa adanya insentif
ataupun bantuan dari pemerintah. Hal ini dikarenakan 85% perkebunan karet alam
Indonesia dimiliki dan dikelola langsung oleh masyarat dan 15% sisanya dilekola
pemerintah.30
28
1.1.1 Produktivitas Karet Nasional Kalah dari Malaysia dan Thailand, Kementerian
Perindustrian Republik Indonesia, diakses dalam
https://kemenperin.go.id/artikel/7341/Produktivitas-Karet-Nasional-Kalah-dari-Malaysia-dan-
Thailand (10/03/2020, 03.51 WIB)
29
Tri Listyarini, 30% Kebun Karet Harus Diremajakan, Investor Daily Indonesia, diakses dalam
https://investor.id/business/30-kebun-karet-harus-diremajakan (10/03/2020, 04.03 WIB)
30
Op. Cit.
60
Bebeda dengan Thailand dimana pemerintah sangan mendukung penuh
industry karet alamnya. Salah satu wujud dukungannya adalah dengan perjanjian
Salendia Baru. Kesepakatan perjanjian ini berupa pengenaan tarif yang lebih rendah
kepada negara tersebut. Disamping itu wujud dukungan lainnya adalah dengan
memberikan insentif bagi para petaninya untuk melakukan peremajaan dengan usia
31
Op. Cit.
61