Anda di halaman 1dari 8

Lo

1. Struktur dan perkembangan Hb

Struktur Hb

Hemoglobin adalah protein yang berada dalam sel darah merah. Molekul tetramer
dimana terdiri rantai globin alpha dari 141 asam amino sedangkan rantai beta globin
merupakan 146 asam amino. Kedua protein globin memiliki struktur tersier dan
sekunder yang sama memiliki 8 segmen heliks masing-masing. Juga setiap rantai
globin terdiri dari 1 Hemme molekul yang terdiri dari cincin porfirin yEritrosit pada
manusia

2. anatomi dan histologi dari hepar dan spleen sebagai organ yang berhubungan
dengan darah

A. Anatomi hati

Anatomi Hepar atau hati adalah organ terbesar yang terletak di sebelah kanan atas
rongga abdomen. Pada kondisi hidup hati berwarna merah tua karena kaya akan
persediaan darah (Sloane, 2004). Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh
manusia dengan berat kurang lebih 1,5 kg (Junqueira & Carneiro., 2007). Sebagian
besar hepar terletak di profunda arcus costalis dextra dan hemidiaphragma dextra
memisahkan hepar dari pleura, pulmo, pericardium, dan cor. Hepar terbentang ke
sebelah kiri untuk mencapai hemidiaphragma sinistra (Snell, 2006). Hepar terbagi
menjadi empat lobus, yakni lobus dextra, lobus caudatus, lobus sinistra, dan lobus
qaudatus. Terdapat lapisan jaringan ikat yang tipis, disebut dengan kapsula Glisson,
dan pada bagian luar ditutupi oleh peritoneum. Darah arteria dan vena berjalan di
antara sel-sel hepar melalui sinusoid dan dialirkan ke vena centralis. Vena centralis
pada masing-masing lobulus bermuara ke venae hepaticae. Dalam ruangan antara
lobulus-lobulus terdapat canalis hepatis yang berisi cabang-cabang arteria hepatica,
vena portae hepatis, dan sebuah cabang ductus choledochus (trias 12 hepatis).
(Sloane, 2004) Selain cabang-cabang vena porta dan arteri hepatika yang mengelilingi
bagian perifer lobulus hati, juga terdapat saluran empedu yang membentuk
Histologi hati Sel–sel yang terdapat di hati antara lain: hepatosit, sel endotel, dan sel
makrofag yang disebut sebagai sel kuppfer, dan sel ito (sel penimbun lemak). Sel
hepatosit berderet secara radier dalam lobulus hati dan membentuk lapisan sebesar 1-
2 sel serupa dengan susunan bata. Lempeng sel ini mengarah dari tepian lobulus ke
pusatnya dan beranastomosis secara bebas membentuk struktur seperti labirin dan
busa. Celah diantara lempeng-lempeng ini mengandung kapiler yang disebut sinusoid
hati (Junqueira & Carneiro., 2007). Sinusoid hati merupakan saluran darah yang
berliku–liku dan melebar, memiliki diameter yang tidak teratur, dilapisi sel endotel
bertingkat yang tidak utuh (sel endotel bernefestra). Struktur yang berliku-liku
memungkinkan pertukaran zat yang efisien antara hepatosit dan darah. Sinusoid
dibatasi oleh 3 macam sel, yaitu sel endotel (mayoritas) dengan inti pipih gelap, sel
kupffer yang fagositik dengan inti ovoid, dan sel stelat atau sel Ito atau liposit hepatik
yang berfungsi untuk menyimpan vitamin A dan memproduksi matriks ekstraseluler
serta kolagen. Aliran darah di sinusoid berasal dari cabang terminal vena portal dan
arteri hepatik, membawa darah kaya nutrisi dari saluran pencernaan dan juga kaya
oksigen dari jantung (Eroschenko, 2010; Junqueira & Carneiro., 2007).

B. Anatomi Limfa

Histologi Limfa

Sistem ini tersusun oleh komponen selular dan cairan, dilengkapi dengan:

- organa lumfatika yang mencakup : nodus lymphaticus, termasuk pula lempeng


Peyer, lien, thimus dan tonsilia

- vasa limfatika, yang terdiri atas : vas limfokapillare dan vas limfatikum
 ORGAN LIMFATIKA

1. Nodus LimfatiKus

Dikenal dua jenis yaitu : memiliki capsula., susunannya sebagai berikut :

a. Capsula merupakan selubung terdiri atas jaringan ikat fibrus padat mengandung
banyak berkas kolagen dan elastis. Di sini ada 2 macam pembuluh limfa.

Vas lymphaticum afferens : memasuki nodus di bagian konvesk.


Vas lymphaticum efferens : meninggalkan nodus pada bagian konkaf. Di bagian ini
yang disebut hilum masuk dan keluarlah juga pembuluh darah dan saraf. Dinding
pembuluh limfa dilengkapi otot polos.

Trabecula dipercabangkan oleh capsula, masuk ke dalam modus, mengandung banyak


berkas kolagen dan membagi nodus secara tuntas.

b. Cortex : bagian luar nodus, terpisah dari capsula oleh rongga bernama sinus
subcapsularis. Cortex tersusun oleh :

Nodulus lymphaticus : bundar sebagai kumpulan padat lymphocyti. Pada nodulus


bagian pusat letak sel kurang berpadatan. Pusat ini disebut centrum germinale ; disini
lymphocytus B mengalami diferensiasi menjadi plasmocytus. Daerah tepi nodulus
dengan lymphocity yang berpadatan dinamakan corona.

- Medulla merupakan pusat nodus lymphaticus, terpulas lebih pucat, terdiri atas :

Chorda medullaris, tersusun oleh :

· Jaringan lymphoid

· Plasmocytus

· macrophagocytus

Sinus medullaris sebagai rongga

- Stroma : beberapa jaringan ikat retikuler, terdiri atas 2 komponen :

Komponen sel :

Substantia intercellularis : mengandung berkas kolagen dan retikuler.

- Sinus Lymphaticus : rongga berbentuk kurang teratur. Susunan dinding :

Dua macam sel

· Reticulocytus

· Macropagocytus stabilis
Serabut retikuler

Rongga ini menampung cairan limfa dari vas lymphaticus afferens di bawah capsula
sebagai sinus subcapsularis. Dari sini limfa ditampung oleh sinus medullaris di
medulla dan akhirnya dikumpulkan oleh vas lymphaticum efferens meninggalkan
nodus di hilum.

TEMPAT : tersebar sepanjang vasa lymphatica, di daerah ketiak, lipat paha, leher,
dada dan perut, sepanjang pembuluh darah.

1. Tanpa capsula : di dalam dinsing usu nodus lymphaticus ini bergerombol-


gerombol membentuk lempeng Peyer.

FUNGSI nodus lymphaticus :

- tempat penyaringan benda asing seperti partikel, bakteri, virus

- tempat penambahan lymphocytus melalui cortex

- tempat pemasukan lymphocytus B

- sebagai komponen sistem pertahanan tubuh yang dilakukan secara :

seluler oleh lymphocytus T

humoral oleh lymphocytus B

HISTOGENESISI : Nodus lymphaticus berasal dari saccus lymphaticus embryonalis.


Nodus lymphaticus babi : memiliki sedikit perbedaan, dimana arah atau letak vas
lymphaticum afferens dan vas lymphaticum efferensnya terbalik. Sedangkan nodulus
lymphaticus terletak disebelah perifer.

2. LIEN atau SPLEN

Alat tersebsar di antara organ lymphatica. Struktur :

- tunica serosa membungkus lien berupa epitel pipih selapis, sebagai bagian


mesothelium (berasal dari peritoneum)

- capsula atau tunica fibrosa berupa jaringan ikat fibrus padat, berisi :

o banyak berkas kolagen

o sedikit otot polos

o berkas elastis di bagian dalam

Capsula mempercabangkan trabecula, yang masuk membawa :

- banyak berkas kolagen


- sedikit otot polos

- berkas elastis di bagian dalam

capsula mempercabangkan trabecula, yang masuk membawa :

o lebih banyak berkas elastis

o otot polos

o berkas kolagen yang berhubungan dengan berkas retikuler berasal dari pulpa.

- Pulpa. Dikenal 2 jenis :

a. Pulpa alba yang tersusun oleh :

o nodulus lymphaticus dengan : a lymphonoduli (dulu ; a centralis) yang ada di tepi


nodulus lymphaticus (lymphonodulus).

o zona marginalis : daerah tepi, di luar lymphonodulus, kurang padat

Ciri :

· lymphocytus Y ; di sekitar a lymphonoduli

· lymphocytus B ; di zona marginalis

b. pulpa rubra yang tersusun oleh :

- chroda splenica, terdiri atas 2 komponen :

serabut retikuler dan kolagen, yang berhubungan dengan serabut pulpa.

Reticulocytus, macropaghocytus, plasmocytus, del darah.

- sinus venularis : suatu venula postcapillaris yang menghubungkan capilarum


terminale dengan vena pulpae rubrae (lihat “Vascularisatio” di bawah). Dinding sinus
venularis tersusun oleh :

endothelium, membatasi rongga, sel fusiform, inti bulat, sentral.

Serabut elastis dan serabut pulpa yang merupakan berkas dan dinamakan : fira
reticularis annularis.

Pada dasarnya gambaran mikroskopis lien dibedakan menjadi tiga tipe yang
menyolok. Berdasarkan fungsinya sebagai lien penyimpan dengan capsula tebal dan
pulpa merah yang dominan, sedangkan pulpa putih sedikit. Sebaliknya lien tipe
pertahanan capsulanya tipis dengan pulpa putih yang dominan, pula merah sedikit.
Lien tipe peralihan gambaran mikroskopis terletak diantara 2 tipe tersebut diatas.
Contoh tipe-tipe lien dari lien penyimpan sampai lien pertahanan urutannya adalah
sebagai berikut :

- Lien penyimpan : kuda, anjing, kucing

- Lien tipe peralihan : babi, sapi, biri-biri, kambing

- Lien pertahanan : manusia, kelinci, lagomorf

VASCULARISATIO :

- a lienalis masuk melalui hilum menjadi a. Trabecularis 9tipe : otot). Setelah
mencapai diameter 0.2 mm, arteria meninggalkan trabecula, menjadi a.lymphonoduli
(dulu : a centralis). Pada arteria ini tunica adventitia diganti oleh jaringan limfatik
yang menyelubunginya sebagai vagian periartialis lymphatica, di dalam pulpa alba,
Arteria ini bercabang-cabang. Setelah mencapai diameter 40 – 50 mm, a
lymphonoduli meninggalkan pulpa alba, memasuki pulpa rubra, bercabang-cabang
menjadi kecil, lurus. Bangunan terakhir ini dinamakan pula penicillum, terdiri atas 3
bagian :

o arteriola penicillaris : bagian terpanjang ; tunica media terdiri atas sel otot polos
selapis, serabut elastis dan jaringan limfatik

o arteriola ellipsoidea (vaginata) : endothelium diselubungi serabut reticuler,


reticulocytus dan macrophagocytus.

o Vas capillarum terminale : ini melanjutkan diri sebagai sinus venularis. Sebagai
kapiler yang merupakan ujung akhir sistem arteria, maka dinding pembuluh dilapisi
endotel selapis.

- Vena Pulpae rubra menerima darah dari sinus venularis, masuk ke dalam pulpa
rubra. Dinding vena terdiri atas endothelium, diperkuat oleh stroma pulpae rubrae, V.
Pulpae rubra bercabang membentuk V. Trabecularis dengan dinding yang berupa
endothelium, diperkuat oleh jaringan ikat trabecula.

FUNGSI : Lien bertugas :

- menyaring benda asing

- menghancurkan erythrocytus tua, sel darah yang rusak atau cacad dan thrombocytus.

- Sebagai tempat penimbunan erythrocytus

- Sebagai salah satu komponen penting sistem pertahanan tubuh.

HISTOGENESIS :

Lien berasal dari sel-sel mesenchyma, dorsal dari mesogastrium.

KEDUDUKAN DALAM KLINIK


Walaupun lien merupakan alat penting, namun splenectomia
(pengangkatan lien dari tubuh) tidak banyak mempengaruhi individu,
sebab tugas lien dapat diambilalih oleh medulla ossium, hepar atau
nodus lymphaticus.

3. THYMUS

Alat yang terletak cranial terhadap strenum dalam rongga dada berbeda
dengan nodus lymphaticus karena tidak memiliki pembuluh limfa yang masuk
maupun ke luar.Pada kehidupan fetus dan selama 2 tahun pertama kehidupan
postnatal, thymus berukuran terbesar. Sejak usia 2 tahun sampai pubertas alat
makin mengecil. Sesudah pubertas alat mengalami involutio.

- Capsula : jaringan ikat fibrus, membungkus thymus dan membagi thymus


menjadi 2 lobi. Tiap pobus tersusun oleh :

- Cortex : daerah tepi, dihuni oleh :

Lymphocytu berpadatan, dinamakan thymocytus, 2 jenis :

· Thymocytus magnus : besar, di tepi

· Thymocytus parvus : kecil, di pusat

Cortex merupakan tempat produksi lymphocytus.

Macrophagocytus yang makan sel-sel yang mati.

- Medulla : Daerah pusat. Sel-sel sama besar, lebih berjauhan. Banyak


lymhoblastus dan reticulocytus tampak di sini. Seringkali
terlihat bangunan kebulat-bulatan, tersusun oleh sel-sel epitel
yang letaknya konsentris, dinamakan corpusculum thymicum :
bagian pusat sering mengapur atau mengalami degenerasi.

FUNGSI :

Thymus :

- menghasilkan getah thymosin untuk menjaga agar fungsi alat limfatik lain
berjalan lancar.

- Menghasilkan thymocytus.

- Merupakan komponen sistem pertahanan tubuh.

INVOLUTIO :

Proses ini mulai dengan penipisan populasi lymphocytus di cortex. Sel


epitel mulai tertekan dan diganti oleh sel lemak, terutama di daerah septum
interlobulare. Nedulla mengalami atrofi setelah pubertas. Akhirnya
corpusculum thymicum ikut diganti.

HYSTOGENESIS : Thymus berasal dari saccus pharyngelais III dan IV.

Pengaruh Hormon

- ACTH dan hormon seks betina & jantan dapat mempercepat involutie

- Somatotropin (STH) merangsang perkembangan thymus.

4. TONSILLIA

Struktur : alat ini tersusun oleh kumpulan noduli lymphatici.

- capsula : jaringan ikat fibrus padat yang berperan :

membungkus tonsilia palatina

perintang penyebaran radang tonsilia palatina

- epithelium squamosum stratificatum : melapisi permukaan alat. Di beberapa


tempat epitel membuat lekukan : crypta tonsillaris yang sering ditimbuni
bakteri, lymphocytus, sel epitel, dan sebagainya. Crypta dapat bercabang
sebagai :

crypta tonsillaris primaria

crypta tonsillaris secundaria

Fungsi : alat ini merupakan komponen sistem pertahanan tubuh.

Anda mungkin juga menyukai