Lo 1,2,15 Case 9
Lo 1,2,15 Case 9
Struktur Hb
Hemoglobin adalah protein yang berada dalam sel darah merah. Molekul tetramer
dimana terdiri rantai globin alpha dari 141 asam amino sedangkan rantai beta globin
merupakan 146 asam amino. Kedua protein globin memiliki struktur tersier dan
sekunder yang sama memiliki 8 segmen heliks masing-masing. Juga setiap rantai
globin terdiri dari 1 Hemme molekul yang terdiri dari cincin porfirin yEritrosit pada
manusia
2. anatomi dan histologi dari hepar dan spleen sebagai organ yang berhubungan
dengan darah
A. Anatomi hati
Anatomi Hepar atau hati adalah organ terbesar yang terletak di sebelah kanan atas
rongga abdomen. Pada kondisi hidup hati berwarna merah tua karena kaya akan
persediaan darah (Sloane, 2004). Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh
manusia dengan berat kurang lebih 1,5 kg (Junqueira & Carneiro., 2007). Sebagian
besar hepar terletak di profunda arcus costalis dextra dan hemidiaphragma dextra
memisahkan hepar dari pleura, pulmo, pericardium, dan cor. Hepar terbentang ke
sebelah kiri untuk mencapai hemidiaphragma sinistra (Snell, 2006). Hepar terbagi
menjadi empat lobus, yakni lobus dextra, lobus caudatus, lobus sinistra, dan lobus
qaudatus. Terdapat lapisan jaringan ikat yang tipis, disebut dengan kapsula Glisson,
dan pada bagian luar ditutupi oleh peritoneum. Darah arteria dan vena berjalan di
antara sel-sel hepar melalui sinusoid dan dialirkan ke vena centralis. Vena centralis
pada masing-masing lobulus bermuara ke venae hepaticae. Dalam ruangan antara
lobulus-lobulus terdapat canalis hepatis yang berisi cabang-cabang arteria hepatica,
vena portae hepatis, dan sebuah cabang ductus choledochus (trias 12 hepatis).
(Sloane, 2004) Selain cabang-cabang vena porta dan arteri hepatika yang mengelilingi
bagian perifer lobulus hati, juga terdapat saluran empedu yang membentuk
Histologi hati Sel–sel yang terdapat di hati antara lain: hepatosit, sel endotel, dan sel
makrofag yang disebut sebagai sel kuppfer, dan sel ito (sel penimbun lemak). Sel
hepatosit berderet secara radier dalam lobulus hati dan membentuk lapisan sebesar 1-
2 sel serupa dengan susunan bata. Lempeng sel ini mengarah dari tepian lobulus ke
pusatnya dan beranastomosis secara bebas membentuk struktur seperti labirin dan
busa. Celah diantara lempeng-lempeng ini mengandung kapiler yang disebut sinusoid
hati (Junqueira & Carneiro., 2007). Sinusoid hati merupakan saluran darah yang
berliku–liku dan melebar, memiliki diameter yang tidak teratur, dilapisi sel endotel
bertingkat yang tidak utuh (sel endotel bernefestra). Struktur yang berliku-liku
memungkinkan pertukaran zat yang efisien antara hepatosit dan darah. Sinusoid
dibatasi oleh 3 macam sel, yaitu sel endotel (mayoritas) dengan inti pipih gelap, sel
kupffer yang fagositik dengan inti ovoid, dan sel stelat atau sel Ito atau liposit hepatik
yang berfungsi untuk menyimpan vitamin A dan memproduksi matriks ekstraseluler
serta kolagen. Aliran darah di sinusoid berasal dari cabang terminal vena portal dan
arteri hepatik, membawa darah kaya nutrisi dari saluran pencernaan dan juga kaya
oksigen dari jantung (Eroschenko, 2010; Junqueira & Carneiro., 2007).
B. Anatomi Limfa
Histologi Limfa
Sistem ini tersusun oleh komponen selular dan cairan, dilengkapi dengan:
- vasa limfatika, yang terdiri atas : vas limfokapillare dan vas limfatikum
ORGAN LIMFATIKA
1. Nodus LimfatiKus
a. Capsula merupakan selubung terdiri atas jaringan ikat fibrus padat mengandung
banyak berkas kolagen dan elastis. Di sini ada 2 macam pembuluh limfa.
b. Cortex : bagian luar nodus, terpisah dari capsula oleh rongga bernama sinus
subcapsularis. Cortex tersusun oleh :
- Medulla merupakan pusat nodus lymphaticus, terpulas lebih pucat, terdiri atas :
· Jaringan lymphoid
· Plasmocytus
· macrophagocytus
Komponen sel :
· Reticulocytus
· Macropagocytus stabilis
Serabut retikuler
Rongga ini menampung cairan limfa dari vas lymphaticus afferens di bawah capsula
sebagai sinus subcapsularis. Dari sini limfa ditampung oleh sinus medullaris di
medulla dan akhirnya dikumpulkan oleh vas lymphaticum efferens meninggalkan
nodus di hilum.
TEMPAT : tersebar sepanjang vasa lymphatica, di daerah ketiak, lipat paha, leher,
dada dan perut, sepanjang pembuluh darah.
- capsula atau tunica fibrosa berupa jaringan ikat fibrus padat, berisi :
o otot polos
o berkas kolagen yang berhubungan dengan berkas retikuler berasal dari pulpa.
Ciri :
Serabut elastis dan serabut pulpa yang merupakan berkas dan dinamakan : fira
reticularis annularis.
Pada dasarnya gambaran mikroskopis lien dibedakan menjadi tiga tipe yang
menyolok. Berdasarkan fungsinya sebagai lien penyimpan dengan capsula tebal dan
pulpa merah yang dominan, sedangkan pulpa putih sedikit. Sebaliknya lien tipe
pertahanan capsulanya tipis dengan pulpa putih yang dominan, pula merah sedikit.
Lien tipe peralihan gambaran mikroskopis terletak diantara 2 tipe tersebut diatas.
Contoh tipe-tipe lien dari lien penyimpan sampai lien pertahanan urutannya adalah
sebagai berikut :
VASCULARISATIO :
- a lienalis masuk melalui hilum menjadi a. Trabecularis 9tipe : otot). Setelah
mencapai diameter 0.2 mm, arteria meninggalkan trabecula, menjadi a.lymphonoduli
(dulu : a centralis). Pada arteria ini tunica adventitia diganti oleh jaringan limfatik
yang menyelubunginya sebagai vagian periartialis lymphatica, di dalam pulpa alba,
Arteria ini bercabang-cabang. Setelah mencapai diameter 40 – 50 mm, a
lymphonoduli meninggalkan pulpa alba, memasuki pulpa rubra, bercabang-cabang
menjadi kecil, lurus. Bangunan terakhir ini dinamakan pula penicillum, terdiri atas 3
bagian :
o arteriola penicillaris : bagian terpanjang ; tunica media terdiri atas sel otot polos
selapis, serabut elastis dan jaringan limfatik
o Vas capillarum terminale : ini melanjutkan diri sebagai sinus venularis. Sebagai
kapiler yang merupakan ujung akhir sistem arteria, maka dinding pembuluh dilapisi
endotel selapis.
- Vena Pulpae rubra menerima darah dari sinus venularis, masuk ke dalam pulpa
rubra. Dinding vena terdiri atas endothelium, diperkuat oleh stroma pulpae rubrae, V.
Pulpae rubra bercabang membentuk V. Trabecularis dengan dinding yang berupa
endothelium, diperkuat oleh jaringan ikat trabecula.
- menghancurkan erythrocytus tua, sel darah yang rusak atau cacad dan thrombocytus.
HISTOGENESIS :
3. THYMUS
Alat yang terletak cranial terhadap strenum dalam rongga dada berbeda
dengan nodus lymphaticus karena tidak memiliki pembuluh limfa yang masuk
maupun ke luar.Pada kehidupan fetus dan selama 2 tahun pertama kehidupan
postnatal, thymus berukuran terbesar. Sejak usia 2 tahun sampai pubertas alat
makin mengecil. Sesudah pubertas alat mengalami involutio.
FUNGSI :
Thymus :
- menghasilkan getah thymosin untuk menjaga agar fungsi alat limfatik lain
berjalan lancar.
- Menghasilkan thymocytus.
INVOLUTIO :
Pengaruh Hormon
- ACTH dan hormon seks betina & jantan dapat mempercepat involutie
4. TONSILLIA