Anda di halaman 1dari 2

Nama : Kholifah Nuril Navila

NIM : 19205241022

Kelas : PBD A 2019

Mata Kuliah : Sosio Antropologi Pendidikan

Dosen Pengampu : Drs. Joko Sri Suardi M,Si.

TUGAS 1 TRRI PUSAT PENDIDIKAN

Soal

Mengapa pendidikan dalam konteks sosio-kultural memperhatikakan keterkaitannya dengan tri-


pusat pendidikan?

Jawaban

Dalam kancah internasional, khususnya pada era perdagangan bebas dan termasuk dalam
dunia pendidikan dan kebudayaan, menjadikan Indonesia rentan akan tergerusnya nilai-nilai budi
luhur yang sudah diterapkan sejak zaman dahulu sebagai pondasi yang kuat serta ciri khas dari
bangsa Indonesia tentunya membuat rentan sendi-sendi masyarakat Indonesia seperti masuknya
budaya asing yang kurang sesuai dengan budaya Indonesia. Hal ini mengakibatan tergerusnya
nilai moral anak-anak bangsa. Untuk mengantisipasi hal tersebut perlu diadakannya pendidikan
karakter anak mulai usia dini dengan mengimplementasian pendidikan karakter terutama yang
berwawasan pada kultur sosial yang luhur bermartabat di sekolah dasar.

Seperti yang sudah diamanatkan dalam UU No 20/2003 telah memungkinkan


diajarkannya penddikan karakter pada tingkat SD sebgai materi pelajaran muatan lokal. Dalam
UU tersebut dinyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan
kemampuan lokal serta mencerdaskan kehidupan bangsa dan juga diarahkan sebagai
pemebentukan watak atau karakter bangsa Indonesia yang disesuaikan dengan potensi serta
keunggulan budaya yang dimilki yang beradab dan bermartabat luhur. Disimpulkan bahwa siswa
harus bisa mengakomodasi potensi serta kelebihan yang dimiliki, termasuk kekayaan social-
budaya atau sosiokultural. Guru perlu memberikan waktu untuk siswa mengembangkan potensi
lokal yang berbasis social-budaya yang ditinjau dari sudut pandang keunggulan local
berwawasan sosio-kultural.

Sosio-kultural dapat membantu seseorang untuk mengetahui apa yang diharapkan orang
lain terhadap dirinya dan juga mengukur seberapa jauh dirinya dapat berperan sebaagai individu
dan apa tanggungjawabnya terhadap kelompok. Hal ini berkaitan dengan tri-pusat pendidikan
yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat. Tiga pokok ini merupakan pokok dimana pendidikan
bisa dimulai dari yang paling dasar yaitu dalam ruang lingkup keluarga, kemudian berlanjut ke
sekolah, lalu terjun ke masyarakat.

Pendidikan yang paling dasar dimulai dari ruang lingup keluarga. Pada bagian ini seorang
anak akan mendapatkan pembelajaran dasar dari orang tua. Pembentukan karakter dan
kepribadian seorang anak dimulai dari tahapan ini. Segala hal yang didapatkan dari lingkungan
keluarga akan menjadi sumber perilaku serta pribadi seorang anak. Dalam pendidikan, sebelum
anak bersosialisasi mengenal lingkungan masyarakat yang luas dan sebelum mendapat
bimbingan dari sekolah, seorang anak akan mendapat pendidikan dari lingkungan keluarga.
Keluarga adalah agen pertama anak untuk anak yang ditemukan pada awal perkembangannya.
Dalam hal ini keluarga merupakan agen terpenting bagi seorang anak dan berpengarauh kuat
terhadap perkembangan karakter dan kepribadian anak.

Setelah mendapatkan pendidikan dari lingkungan keluarga, anak akan memasuki fase
selanjutnya yakni pendidikan di sekolah. Pihak sekolah bertugas untuk melanjutan memebrikan
pendidikan kepada siswa sesuai dengan usia dan kemampuan yang dimilki. Seperti pada saat SD
seorang anak akan dikenalan terlebih dahulu kepada pendidikan yang mencakup pendidikan
dasar. Tujuan dari pendidikan karakter yang diberikan saat SD yakni membentuk siswa yang
berkarater baik serta berbudi luhur agar menjadi manusia yang lebih bermartabat. Seiring
pertambahan usia dan juga jenjag pendidikan maka muatan mengenai pendidian karakter juga
semakin tinggi bobotnya.

Setelah seorang anak lepas dari pendidikn keluarga dan pendidikann sekolah, anak akan
sampai pada fase terjun dalam dunia masyarakat. Pendidikan yang ia peroleh sejak dari tahapan
awal akan diterapkan dalam fase ini. Bagaimana seseorang dapat berpengaruh di masyaraat serta
ikut serta bersosial dalam masyarakat. Dalam tahapan ini seeorang sudah mempunyai
tanggungjawab akan suatu kelompok masyarakat.

Jadi kesimpulannya pendidikan sosio-kultural sangat berkaitan dengan tri-pusat


pendidikan, karena jika seseorang menerima pendidikan karakter yang tepat pada saat penerpan
tri-pusat pendidikan maka aan menghasilkan generasi yang bersosial-budaya yang baik, serta
bermartaabat dan berbudi luhur.

Anda mungkin juga menyukai