“PENGUKURAN LISTRIK”
5203131007
1. Dari gambar multimeter dapat dijelaskan bagian-bagian dan fungsinya :
a. Sekrup pengatur kedudukan jarum penunjuk (Zero Adjust
Screw), berfungsi untuk mengatur kedudukanjarum penunjuk dengan cara
memutar sekrupnya kekanan atau ke kiri dengan menggunakan obeng pipi
hkecil.
b. Tombol pengatur jarum penunjuk pada kedudukanzero (Zero Ohm Adjust
Knob), berfungsi untukmengatur jarum penunjuk pada posisi nol. Caranya :
saklar (Ohm), test lead +
(merah Wpemilih diputarpada posisi dihubungkan ke test lead –
(hitam), kemudian tombol diputar ke kiri atau ke kananpengatur kedudukan
0 sehingga menunjuk padakedudukan 0
c. Saklar pemilih (Range Selector
Switch), berfungsiuntuk memilih posisi pengukuran dan batasukurannya. M
ultimeter biasanya terdiri dari empatposisi pengukuran, yaitu :
Ohm berarti pengukuran resistansi
DCA berarti pengukuran arus DC
DCV berarti pengukuran tegangan DC
CV berarti pengukuran tegangan AC
Posisi ohmmeter, yang terdiri dari tiga batas ukur : x 1; x 10; W dan 10K
d. Posisi ACV (Volt AC) berarti multimeter berfungsisebagai voltmeter AC
yang terdiri dari empat batasukur : 10; 50; 250; dan 750;.
e. Posisi DCV (Volt DC) berarti multimeter berfungsisebagai voltmeter DC
yang terdiri dari enam batasukur : 0.25; 2.5; 10; 50; 250; dan 1000.
f. Posisi DCmA (miliampere DC) berarti multimeterberfungsi sebagai mili amp
eremeter DC yang terdiridari tiga batas ukur : 0,25A; 25mA; dan 500µA.
g. Jarum penunjuk meter (Knife –edge
Pointer), berfungsi sebagai penunjuk besaran yang diukur.
h. Skala (Scale), berfungsi sebagai skala pembacaanmeter.
2. a.kesalahan dalam melakukan pembacaan sekala pada alat ukur, dan penggunaan alat ukur
yang tidak sesuai dengan prosedur akan menyebabkan kesalahan dalam pembacaan alat ukur
b. Kesalahan sistematis biasanya disebabkan oleh alat ukur yang kurang memadai (alat ukur
mengalami kerusakan ringan atau pun berat).
e..Kerusakan pada alat ukur yang di sebab kan karna penempatan alat ukur tidak pda posisi
yang tidak sesuai pada momen yang ingin di ukur, semisal nya alat ukur di tempatkan untuk
mekur tehanan tetapi di buat mengukur tegangan
3. A.a. Atur posisi saklar selector ke ohm
b. Hubungkan probe ke ujung ujung rangkaian,tidakada polaritas (boleh terbalik
) sesuia dengan gambar di bawah
c. Baca hasil pengukuran di skala
B.a. Pilih range sesuai yang ingin di ukur pada ampere meter
b. hubungkan seri antara sumber tegangan-alat ukur- beban dimana kutub po
sitif pada amper meter dihubungkan ke tegangan dan kutub negatif ke input
beban (sesuai pada gambar dibawah
c. baca hasil pegukuran di skala
4. A. a. Atur posisi saklar selector ke AC Ampere
b. Hubungkan probe secara seri antara sumber tegangan– alat ukur – beban di
mana salah satu dihubungkandengan sumber tegangan dan satu probe lainyadi
hubungkan ke input beban seperti pada gambardibawah
c. baca hasil pengukuran pada skala
b. a. Atur posisi saklar selector ke ACVolt
b. Hubungkan probe secara parallel dimana salah satuprobe dihubungkan ke i
nput beban dan salah satu lainnya dihubungkan ke output beban seperti pada g
ambardibawah
c. baca hasil pengukuran pada skala
5.
6.
a. angka skala x saklar pemilih = Hasil pengukuran
2,3 X 100K = 230K OHM
b. angka skala : angka skala maksimal x saklar pemilih = HASIL
6,5: 10 X 10 = 6,5 V
C.angka skala : angka skala maksimal x saklarpemilih = HASIL
175 : 250 X 0,25 = 175 mA