Masyarakat Dr. Yeyentimalla, S.Kep., Ns., M.Si. (Kamis, 6 Agustus 2020) Keperawatan • Keperawatan menggabungkan antara ilmu kesehatan dan seni merawat, perpaduan antara humanistik dan ilmu pengetahuan, praktik klinik, komunikasi dan ilmu-ilmu sosial (Kozier & Erb, 1995). • “The unique function of the nurse is to assist the individual, sick or well, in the performance of those activities contributing to health or its recovery (or to peaceful death) that he would perform unaided if he had the necessary strength, will or knowledge”. (International Council of Nurses, 1973) • “Nursing practice is a direct service, goal oriented, and adaptable to the needs of the individual, the family and community during health and illness”. (American Nurses’ Association, 1979) Keperawatan (lanjutan) • Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, yang didasarkan ilmu dan kiat keperawatan berbentuk pelayanan bio, psiko, sosiokultural, dan spiritual yang komprehensif, baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh siklus kehidupan manusia. Keperawatan berupa bantuan yang diberikan karena adanya kelemahan fisik dan atau mental, keterbatasan pengetahuan serta kurangnya kemauan melaksanakan kegiatan sehari-hari secara mandiri (Persatuan Perawat Nasional Indonesia) Keperawatan (lanjutan) • Keperawatan adalah model pelayanan profesional dalam memenuhi kebutuhan dasar yang diberikan kepada individu baik sehat maupun sakit yang mengalami gangguan fisik, psikis dan sosial agar mencapai derajat kesehatan yang optimal. Bentuk pemenuhan kebutuhan dasar dapat berupa meningkatkan kemampuan yang ada pada individu, memperbaiki dan melakukan rehabilitasi dari suatu keadaan yang dipersepsikan sakit oleh individu (Nursalam, 2003) Asuhan Keperawatan Jiwa kepada individu • Sasarannya adalah individu/person sebagai unit kajian (unik). • Mempertimbangkan tugas perkembangan individu. • Memahami konteks sosial budaya. • Memanfaatkan pandangan/teori dari bidang ilmu yang relevan (Kedokteran, Psikologi, Sosiologi, Antropologi, dll) Misalnya teori-teori Psikologi berguna untuk memahami problem kejiwaan klien (Psikoanalisis), menjelaskan dan melakukan intervensi (Humanistik, Behavioristik). • Memberikan perawatan sepenuh hati. • Meneguhkan diri sebagai pembelajar bersama klien. Asuhan Keperawatan Jiwa kepada keluarga • Keluarga sebagai unit kajian. • Pahami peran keluarga: melanjutkan keturunan, afektif, ekonomi, pendidikan, sosial, spiritual. • Keluarga lembaga sosial terkecil dalam masyarakat. • Keluarga membentuk individu, namun individu pun jelas memberi warna kepada keluarganya. • Eksplorasi nilai-nilai anutan keluarga untuk memahami keluarga dan sebagian menjadi pertimbangan ketika melakukan intervensi. Pandangan ahli tentang keluarga Friedman, Bowden, dan Jones (2014) memaparkan dua sisi keluarga, yaitu merupakan faktor risiko bagi munculnya perilaku bermasalah, dan tetap dapat berfungsi protektif bagi anggota-anggotanya. Fokus perhatian banyak ahli terapi keluarga adalah mengaktifkan dan mengoptimalkan fungsi proteksi keluarga. Keluarga sebagai unit dasar dalam masyarakat merupakan lembaga sosial yang berpengaruh paling besar terhadap anggotanya. Unit dasar sosial ini sangat mempengaruhi perkembangan individu sehingga dapat menjadi penentu keberhasilan atau kegagalan hidup individu. Gambaran keluarga berfungsi
(Eggerichs, 2014. Love and respect in family)
Terkait asuhan keperawatan keluarga Prosesnya meliputi pengkajian, perencanaan, intervensi, implementasi, evaluasi) Penyekoran dilakukan untuk menyusun prioritas masalah (Baylon dan Maglaya), meliputi: (1) sifat masalah; (2) kemungkinan masalah dapat diubah; (3) potensi masalah untuk dicegah; (4) menonjolnya msalah. Tugas baca: https://gustinerz.com/menetukan-prioritas-diagnosa- keperawatan-keluarga/ Judul laporan ditulis dengan mencantumkan masalah keperawatan utama, misalnya: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN ANAK REMAJA HARGA DIRI RENDAH Asuhan keperawatan masyarakat aliran sungai 1. Pengkajian 2. Perencanaan (dilakukan dalam forum Musyawarah Masyarakat Desa atau MMD I) 3. Intervensi (bersama masyarakat) 4. Implementasi (bersama masyarakat) 5. Evaluasi (forum MMD II) dan menentukan rencana tindak lanjut