Anda di halaman 1dari 1

Bab 6

PENDIDIKAN DAN
SPIRITUALITAS EKOLOGIS
Johan William Hadikusuma XA4/17

Dari bab 6, kita mempelajari bagaimana wawasan dan keadaan rohaniah kita dapat
berdampak pada lingkungan yang ada di sekitar kita. Oleh karena itu, diperlukan sebuah
perubahan signifikan pada gaya hidup individualistis dan penuh dengan konsumerisme. Hal
ini dapat dicapai dengan sebuah motivasi yang berasal dari nurani sendiri seseorang serta
kesadaran universal akan dirinya sendiri, sesamanya, maupun segala ciptaan dan lingkungan
di sekitarnya. Bab ini juga menjabarkan bagaimana kita sebagai satu kesatuan bisa bergerak
maju menuju suatu dunia yang lebih baik melalui sebuah pertobatan spiritual dan juga
ekologis karena merawat berbagai karya Allah di sekitar kita sudah menjadi mandat seorang
manusia. Dalam proses pertobatan ini, diperlukan sebuah perubahan hati. Untuk mencapai
utopia sedemikian rupa, tidak lupa kita harus memerhatikan sukacita dan damai di dalam
diri kita sendiri. Kita diajarkan bahwa untuk mencapai sebuah perasaan tenang dalam diri
kita, kita harus sadar bahwa “sedikit adalah lebih” dan terus meminta tuntunan dari Allah
agar keputusan yang kita buat tidaklah subjektif. Hal ini juga harus kita cerminkan dalam
kehidupan sosial, ekonomis, dan politik. Segala hal harus kita lakukan dengan rasa kesalehan
agar ketika kita menunjukkan rasa persaudaraan pada sesama serta ciptaan Allah lain, kita
tidak mengharapkan sesuatu balik. Seiring berjalannya waktu, pasti akan terbentuk sebuah
kesadaran kolektif yang akan membuahkan bermacam-macam asosiasi yang akan
mengedepankan kesahajaan dan kesejahteraan bersama karena Allah dapat ditemukan
dalam segala hal. Kontemplasi pada setiap akhir pekan juga merupakan hal yang penting.
Kita dapat menemukan kesukacitaan dalam diri kita karena mata kita telah terbuka untuk
sepanjang minggu sehingga kita dapat melihat rekreasi Allah Tritunggal dalam segala benda
materiil di sekitar kita. Dalam cahaya Allah Tritunggal juga, kita dapat menemukan kembali
realitas yang sudah kabur akibat segala ketamakan daging. Tentunya, hal ini akan terus
mendorong kita semua menjadi individu yang lebih baik. Selain itu, kita juga dapat
mencontoh Bunda Maria yang mengajari kita untuk bekerja dengan penuh lemah lembut
dan kerendahan hati sehingga Bumi yang telah dipercayakan pada kita dapat terus terjaga
keasrian serta kelestariannya. Semua hal ini penting untuk kita, sebagai seorang Kristen
lakukan, karena pada akhirnya, hanya mereka yang masih memiliki cahaya yang akan
dipanggil untuk bergabung merayakan pesta surgawi. Oleh karena itu, kita diberi sebuah
komitmen untuk terus menjaga semua yang telah dipercayai Allah kepada kita.

Anda mungkin juga menyukai