Anda di halaman 1dari 7

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

TIMBANG TERIMA

OPERAN PELAYANAN PERAWATAN

NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN 1

SPO Tanggal Terbit : Di tetapkan :


Direktur RSUD Dr Mohammad Saleh
Kota Probolinggo
Pengertian Timbang Terima atau Operan merupakan teknik atau cara
untuk menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang
berkaitan dengan keadaan pasien ( Nursalam 2016 )

Tujuan 1. Tujuan umum.


Menjaga kesinambungan informasi keadaan pasien kepada
setiap sif.
2. Tujuan Khusus.
a. Menyampaikan kondisi dan keadaan penderita (data
fokus).
b. Menyampaikan hal-hal yang sudah/belum dilakukan
dalam askep pada penderita.
c. Menyampaikan hal-hal yang penting yang harus ditindak
lanjuti oleh dinas berikutnya
d. Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya.

Kebijakan 1. Operan di lakukan secara langsung (dengan melihat kondisi)


dan berkeliling ke semua pasien.
2. Di lakukan oleh dua shif jaga yang mengoperkan dan
menerima operan atau timbang terima.

Petugas 1. Kepala ruang


2. Ketua tim
3. Prawat primer / perawat assosiet

Persiapan 1. Buku laporan shif sebelumnya


2. Membaca laporan shif sebelumnya
3. Shif yang akan mengoperkan, menyiapkan hal hal yang
akan di sampaikan
4. Kedua kelompok sudah siap.

Prosedur Atau 1. Kepala ruang atau ketua TIM memberi salam (salamat pagi
Langkah Langkah assalamualaikum )dan akan menyampaikan akan segera di
lakukan operan
2. Kegiatan di mulai dengan menyebut atau mengidentifikasi
secara satu persatu (berurutan tepat tidur atau kamar )
a. Identitas klien : nama, alamat, no regrestrasi
b. Diagnosa medis
c. Diagnosa keperawatan dan data fokus yang menunjang
diagnose
3. Jelaskan ko menndisi atau keadaan umum pasien
4. Jelaskan tindakan keperawatan yang telah dan belum di
lakukan
5. Jelaskan hasil tindakan : masalah teratasi, sebagian, belum
atau muncul masalh baru.
6. Jelaskan secara singkat dan jelas rencana kerja dan tindak
lanjut asuhan ( mandiri atau kolaborasi)
7. Memberikan kesempatan anggota shif yang menerima
operan untuk melakukan klarifikasi atau bertanya tentang
hal hal atau tindakan yang kurang jelas.
8. Perawat yang menerima operan mencatat hal hal penting
pada buku catatan harian.
9. Lakukan prosedur 1-7 untuk pasien berikutnya sampai
seluruh pasien di operkan atau di lakukan timbang terima
10. Perawat yang mengoperkan menyerahkan semua berkas
catatan keperawatan kepada TIM yang akan menjalankan
tugas berikutnya.

Penutup 1. Kepala ruang atau ketua TIM (yang memimpin) kembali ke


nurse station
2. Berdoa bersama yang di pimpin oleh kepala ruangan atau
TIM
3. Mengucapkan salam
4. Mengucapkan selamat istirahat bagi anggota TIM atau shif
sebelumnya
5. Mengucapkan selamat bekerja untuk TIM atau shif
berikutnya.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PRE CONFERENCE

PRE CONFERENCE

NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN 1

SPO Tanggal Terbit : Di tetapkan :


Direktur RSUD Dr Mohammad Saleh
Kota Probolinggo
Pengertian Pertemuan ( meeting staff) perawatan yang di lakukan secara
rutin (setiap hari) sebelum memulai kegiatan pelayanan
keperawatan, sebagai ciri khas penerapan metode ini.

Tujuan 1. Sentralisasi informasi


2. Adanya komunikasi dan koordinasi antar anggota tim
3. Penyelesaiaan masalah dan evaluasia ktifitas pelayanan
pada satu shif dinas
4. Adanya pembagian tugas dan kewenangan yang jelas

Kebijakan 1. Di lakukan sebelum melakukan aktifitas pelayanan


keperawatan
2. Dipimpin oleh kepala ruangan atau ketua tim
3. Semua petugas (anggota tim) pada siff yang bersangkutan
harus hadir.

Petugas 1. Kepala ruang


2. Ketua tim
3. Prawat primer / perawat assosiet

Persiapan 1. Buku catatan harian Tim


2. Membacakan tindakan yang akan di lakukan

Prosedur Atau 1. Kepala ruang atau ketu TIM memberi salam (selamat pagi,
Langkah Langkah assalamualaikum)
2. Menjelaskan tujuan Pre conference
3. Berikan pengarahan kepada anggota TIM tentang rencana
kegiatan / asuhan keperawatan pada shif pagi
4. Lakukan pembagian tugas kepada TIM
5. Berikan kesempatan pada masing masing ketua TIM untuk
menjelaskan pasien kelolaan (kondisi dan tingkat
ketergantungan) serta membagi tugas dengan angota TIM.
6. Memberikan kesempatan kepada TIM untuk
mempresentasikan kasus spesial / pasien yang menjadi
prioritas (contoh : kasus sulit / kompleks meliputi:
a. Identitas klien : nama, alamat, no regrestrasi
b. Diagnosa medis
c. Diagnosa keperawatan dan data fokus yang menunjang
diagnosa
d. Tindakan keperawatan yang akan di lakukan
e. Tindakan keperawatan yang sudah di lakukan dan
hasilnya
f. Rencana tindak lanjut
g. Masalah yang di hadapi
7. Berikan kesempatan kepada TIM yang lain untuk
mendiskusikan / bertanya / mananggapi / memberikan
masukan.
8. Karu / katim mencatat hasil diskusi / masukan anggota
TIM
9. Karu memberikan kesimpulan dari diskusi yang telah di
lakukan
10. Karu memberikan penekanan pada hal hal yang perlu di
perhatikan (missal: proteksi dini, SOP) atau membacakan
SOP SOP untuk pelaksanaan tindakan.

Penutup 1. Tanyakan kesiapan semua anggota untuk melakukan


kegiatan pelayanan keperawatan.
2. Sampai kontrak waktu untuk pelaksanaan middle
conference
3. Mengucapkan salam mengucakan selamat bekerja dan
berdoa.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
MIDDLE CONFERENCE

MIDDLE CONFERENCE

NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN 1

SPO Tanggal Terbit : Di tetapkan :


Direktur RSUD Dr Mohammad Saleh
Kota Probolinggo
Pengertian Pertemuan (meeting staf) perawatan yang di lakukan secara
rutin (stiap hari) pada pertengahan kegiatan pelayanan
keperawatan, sebagai ciri khas pada penerapan metode TIM
dalam pelayanan keperawatan.

Tujuan 1. Adanya komunikasi dan koordinasi antar anggota TIM


2. Evaluasi aktifitas pada pertengahan pelayanan pada satu shif
dines.
3. Penyelesaaian masalah

Kebijakan 1. Dilakukan pada pertengahan aktifitas pelayanan


keperawatan
2. Di pimpin oleh kepala ruang dan ketua tim
3. Semua prtugas (anggota tim ) pada shif yang bersangkutan
harus hadir

Petugas 1. Kepala ruang


2. Ketua tim
3. Prawat primer / perawat assosiet

Persiapan

Prosedur Atau
Langkah Langkah

Penutup .
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
POST CONFERENCE

POST CONFERENCE

NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN 1

SPO Tanggal Terbit : Di tetapkan :


Direktur RSUD Dr Mohammad Saleh
Kota Probolinggo
Pengertian Pertemuan (meeting staf) perawatan yang di lakukan secara
rutin (stiap hari) pada akhir kegiatan pelayanan keperawatan,
sebagai ciri khas pada penerapan metode TIM dalam pelayanan
keperawatan.

Tujuan 1. Pertanggung jawaban pelayanan atau asuhan keperawatan


satu shif dines
2. Evaluasi aktifitas pada akhir pelayanan pada satu shif dines
3. Sentralisasi informasi
4. Adanya komunikasi dan koordinasi antar anggota tim .
5. Penyelesaian masalah.

Kebijakan 1. Di lakukan pada akhir aktifitas palayanan keperawatan


2. Di pimpin oleh kepala ruang atau ketua tim
3. Semua petugas (anggota tim) pada shif yang bersangkutan
harus hadir.

Petugas 1. Kepala ruang


2. Ketua tim
3. Prawat primer / perawat assosiet

Persiapan

Prosedur Atau
Langkah Langkah

Penutup .

Anda mungkin juga menyukai