Oleh:
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan “Laporan Hasil Observasi Praktik
Manajemen Keperawatan di Ruang Al Aqsha Lantai 5 RSU Haji Surabaya”.
Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Asuhan
Keperawatan Profesional dan Manajemen Mutu dan Keselamatan Pasien pada
Program Studi Magister Keperawatan Universitas Airlangga Surabaya.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen Penanggung Jawab Mata
Ajar (PJMA) Manajemen Pelayanan Keperawatan Profesional dan Manajemen
Mutu dan Keselamatan Pasien Prof. Dr. Nursalam, M.Nurs(Hons) yang telah
membimbing kami sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik.
Terima kasih pula kepada teman-teman yang secara ikhlas mengerjakan laporan
ini dengan semangat dan kerja sama yang baik.
Kami menyadari bahwa laporan ini belum sempurna, maka kami menerima
kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi kesempurnaan laporan
ini.
Tim Penulis
ii
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL........................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... vii
BAB 1. PENDAHULUAN.............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................... 3
1.3 Tujuan......................................................................................... 3
1.4 Manfaat ....................................................................................... 4
BAB 2. PENGKAJIAN................................................................................... 7
2.1 Gambaran Umum RSU Haji Surabaya.................................... 7
2.1.1 Visi RSU Haji Surabaya..................................................... 7
2.1.2 Misi RSU Haji Surabaya.................................................... 7
2.1.3 Nilai RSU Haji Surabaya.................................................... 7
2.1.4 Moto RSU Haji Surabaya................................................... 8
2.1.5 Visi, Misi, Moto Ruang Al Aqsha Lantai 5
RSU Haji Surabaya............................................................. 9
2.2 Analisis Situasi............................................................................ 9
2.2.1 Ketenagaan (Man-M1) ......................................................... 9
2.2.2 Sarana dan Prasarana (Material-M2).................................... 25
2.2.3 Metode (Method-M3)........................................................... 36
2.2.4 Sumber Keuangan (Money-M4)........................................... 41
2.2.5 Kualitas Pelayanan Keperawatan (Mutu-M5) ..................... 43
BAB 3. ANALISIS SWOT............................................................................. 55
3.1 Analisis SWOT ...................................................................... 55
3.2 Diagram Layang ................................................................... 74
BAB 4. PRIORITAS MASALAH DAN RENCANA STRATEGI............. 75
4.1 Identifikasi Masalah.............................................................. 75
4.2 Prioritas Masalah .................................................................. 78
4.3 Rencana Strategi.................................................................... 80
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
iii
iv
DAFTAR TABEL
Halaman
iv
v
v
vi
vi
vii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Struktur Organisasi uang Al Aqsha Lantai 5
RSU Haji Surabaya .....................................................................10
Gambar 2.2 Alur Masuk Pasien Poli RSU Haji Surabaya ...............................17
Gambar 2.3 Alur Masuk Pasien IGD RSU Haji Surabaya ..............................18
Gambar 2.4 Denah Ruang Al Aqsha Lantai 5 RSU Haji Surabaya .................26
vii
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
a. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu mengobervasi Penerapan Manajemen Asuhan
Keperawatan Profesional Ruang Al Aqsha Lantai 5 RSU Haji Surabaya
b. Tujuan Khusus
Praktik pengamatan profesi Manajemen Keperawatan diharapkan
mahasiswa mampu :
1. Melakukan pengkajian situasi ruangan di Ruang Al Aqsha Lantai 5 RSU
Haji Surabaya
4
1.4 Manfaat
b. Bagi Perawat
1. Tercapainya tingkat kepuasan kerja yang optimal
2. Terbinanya hubungan antara perawat dengan perawat, perawat dengan tim
kesehatan yang lain, dan perawat dengan pasien serta keluarga.
6
BAB 2
PENGKAJIAN
2.1.5 Visi, Misi, Moto Ruang Al Aqsha Lantai 5 RSU Haji Surabaya
Berdasarkan hasil observasi, ruang Al Aqsha Lantai 5 RSU Haji Surabaya
tidak terdapat visi, misi, dan moto ruangan secara khusus. Hal tersebut
didukung oleh hasil wawancara dengan kepala ruang yang mengatakan
bahwa visi, misi, dan moto ruang Al Aqsha Lantai 5 RSU Haji Surabaya
mengikuti visi, misi, dan moto RSU Haji Surabaya.
KEPALA INSTALASI
Dr.Tanya Elize, M.Kes
KEPALA RUANGAN
Nurma Lindawati, S.Kep.Ns
TIM 1 TIM 2
PERAWAT PRIMER 1 PERAWAT PRIMER 2
Dwi Rianti, S.Kep.,Ns Amirul F., Amd.Kep
Gambar 2.1 Struktur Organisasi uang Al Aqsha Lantai 5 RSU Haji Surabaya
10
b. Medis
Tabel 2.2 Komposisi Tenaga Medis di Ruang Al Aqsha Lantai 5 RSU
Haji Surabaya Bulan Oktober 2017
No Kualifikasi Jumlah
1 Dokter Bedah Umum 2 orang
2 Dokter BedahUrologi 1 orang
3 Dokter Bedah Orthopedi 3 orang
4 Dokter Bedah Plastik 1 orang
Jumlah 7 orang
Sumber: Dokumentasi Ruang Al Aqsha Lantai 5 RSU Haji Surabaya
(2017)
c. Non Keperawatan
Tabel 2.3 Komposisi Ketenagaan Non Keperawatan di Ruang Al Aqsha
Lantai 5 RSU Haji Surabaya Bulan Oktober 2017
No Kualifikasi Jumlah Masa Kerja Jenis
1 PRS Keperawatan 1 orang 20 tahun: 1 orang PNS
5 tahun: 1 orang BLUD
1-2 tahun: 2 orang BLUD
2 Cleaning Service 8 orang - Rekanan
3 Apoteker 1 orang - BLUD
4 Ahli Gizi 1 orang - PNS
Sumber: Dokumentasi Ruang Al Aqsha Lantai 5 RSU Haji Surabaya
(2017)
Tabel 2.4 Latar Belakang Pendidikan, Masa Kerja, dan Jenis Pelatihan yang
Diikuti oleh Tenaga Keperawatan dan Non Keperawatan di Ruang
Al Aqsha Lantai 5 RSU Haji Surabaya
4. Kebutuhan Tenaga
a. Metode Rasio
Rumah Sakit Umum Haji Surabaya merupakan RSU Tipe B pendidikan
dengan jumlah tempat tidur 18 buah, maka dibutuhkan tenaga
keperawatan sebagai berikut.
1/1 x 18 = 18 orang
Berdasarkan perhitungan tersebut, diketahui bahwa jumlah tenaga
perawat yang dibutuhkan untuk RSU Haji Surabaya adalah 18 orang.
b. Douglas
Di Ruang Al Aqhsa RSU Haji Surabaya pada tanggal 10 Oktober 2017
yaitu terdapat 14 pasien dengan kategori sebagai berikut: 3 pasien dengan
perawatan minimal, 6 pasien dengan perawatan parsial, dan 5 pasien
dengan perawatan total. Pada tanggal 11 Oktober 2017 yaitu terdapat 15
pasien dengan kategori sebagai berikut: 4 pasien dengan perawatan
minimal, 6 pasien dengan perawatan parsial, 5 pasien dengan perawatan
total. Maka kebutuhan tenaga perawatan adalah sebagai berikut.
86 x 9 = 2,77 = 3
279
Jadi, jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas per hari di Ruang
Haji RSU Haji Surabaya pada tanggal 10 Oktober 2017 adalah 9 orang +
3 orang lepas dinas + 1 orang tenaga kepala ruang = 13 orang
86 x 9 = 2,77 = 3
279
Jadi, jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas per hari di Ruang
Al Aqsha Lantai 5 RSU Haji Surabaya pada tanggal 11 Oktober 2017
adalah 9 orang + 3 orang lepas dinas + 1 orang tenaga kepala ruang = 13
orang.
Berdasarkan perhitungan diatas, didapatkan hasil rata-rata jumlah
kebutuhan perawat di Ruang Al Aqsha Lantai 5 RSU Haji Surabaya yaitu
sebanyak 13 orang.
c. Metode Gillies
Ruang Al Aqsha Lantai 5 RSU Haji Surabaya berkapasitas tempat tidur
18 tempat tidur, jumlah rata-rata pasien yang dirawat 14 orang per hari.
Kriteria pasien yang dirawat tersebut adalah 3 orang dapat melakukan
perawatan mandiri, 6 orang perlu diberikan perawatan sebagian, dan 5
orang harus diberikan perawatan total. Tingkat pendidikan perawat yaitu
S-1 Keperawatan dan D-3 Keperawatan. Hari kerja efektif adalah 6 hari
perminggu. Berdasarkan situasi tersebut maka dapat dihitung jumlah
kebutuhan tenaga perawat diruang tersebut adalah sebagai berikut.
1) Jam keperawatan yang dibutuhkan pasien per hari, yaitu
a) Keperawatan langsung
Keperawatan mandiri 3 orang pasien 3 x 2 jam = 6 jam
Keperawatan sebagian 6 orang pasien 6 x 3 jam = 18 jam
Keperawatan total 5 orang pasien 5 x 6 jam = 30 jam
Jumlah 54 jam
16
Pasien Poli
Pasien IGD
Triase
Pendaftaran Pasien
Pasien Kode Biru Pasien Kode Merah Pasien Kode Kuning Pasien Kode Hijau
Pelayanan Lab
PK Cito
Pelayanan Bedah Petugas IGD melakukan
Cito tindakan medis Pelayanan
Radiologi Cito
Pasien dinyatakan
meninggal
Pasien dinyatakan
dirujuk Pasien dinyatakan
KRS Pasien dinyatakan
MRS
malam. Adapun pembagian jam kerja secara normatif pada setiap sif pada
Ruang Al Aqsha Lantai 5 RSU Haji Surabaya sebagai berikut.
a. Sif pagi dimulai pukul 07.00 s.d 14.00 (7 jam)
b. Sif sore dimulai pukul 14.00 s.d 21.00 (7 jam)
c. Sif malam dimulai pukul 21.00 s.d 07.00 (10 jam)
Tabel 2.13 Pelaksanaan Kegiatan Non Produktif pada Sif Pagi, Sore, dan
Malam di Ruang Al Aqsha Lantai 5 RSU Haji Surabaya Tanggal
10 Oktober 2017
10 Oktober 2017
No Kegiatan Non Produktif
Pagi Sore Malam
1 Duduk di nurse station 20 menit 90 menit 210 menit
2 Sholat 20 menit 20 menit 30 menit
3 Makan dan minum 30 menit 30 menit 40 menit
4 Toilet 15 menit 15 menit 20 menit
Total 85 menit 155 menit 300 menit
Sumber: Data Primer (2017)
Tabel diatas menunjukkkan bahwa frekuensi tertinggi kegiatan produktif tidak
langsung sif pagi yaitu makan dan minum, sif sore yaitu duduk di nurse
station, sif malam yaitu duduk di nurse station, sedangkan kegiatan produktif
tidak langsung yang terendah dilakukan pada sif pagi, sore, dan malam yaitu
ke toilet.
23
Tabel 2.15 Beban Kerja Objektif Perawat di Ruang Al Aqsha Lantai 5 RSU
Haji Surabaya Tanggal 10 Oktober 2017
Beban Kerja Objektif
Sif
Prosentase Kategori
Pagi 330/415 x 100% = 79,5% Sedang
Sore 270/425 x 100% = 63,5% Sedang
Malam 300/600 x 100% = 50% Rendah
Sumber: Data Primer (2017)
Keterangan:
Kategori tinggi : > 80%
Kategori Sedang : 60-80%
Kategori Rendah : < 60%
Tabel 2.15 menunjukkan bahwa beban kerja perawat di Ruang Al Aqsha
Lantai 5 RSU Haji Surabaya pada sif pagi dan sore termasuk dalam kategori
sedang, sedangkan pada sif malam termasuk dalam kategori rendah.
3) Wawancara
4) Psikotes
c. Tes Kesehatan
d. Orientasi
EXIT
2. Fasilitas
1. Fasilitas untuk pasien
Tabel 2.17 Daftar Fasilitas untuk Pasien Ruang Al Aqsha Lantai 5 RSU
Haji Surabaya Bulan Oktober 2017
3. Alat kesehatan yang ada di Ruang Al Aqsha Lantai 5 RSU Haji Surabaya
Tabel 2.18 Daftar Alat Kesehatan Ruang Al Aqsha Lantai 5 RSU Haji
Surabaya Bulan Oktober 2017
No Nama Barang Jumlah Kondisi
1 Stetoskop Litman Anak 2 buah Baik
2 Syringe pump 2 buah Baik
3 EKG 1 buah Baik
4 Troli EKG 1 buah Baik
5 Stetoskop Litmann Dewasa 2 buah Baik
6 Tensimeter 3 buah Baik
7 Termometer 3 buah Baik
8 Troli emergency 1 buah Baik
9 Manometer 18 buah Baik
10 Humidifier 18 buah Baik
11 Penlight 2 buah Baik
12 Reflek Hammer 1 buah Baik
13 Pispot 6 buah Baik
14 Urinal 6 buah Baik
15 Gelas ukur 10 buah Baik
16 Gunting gips 1 buah Baik
17 Bengkok 5 buah Baik
18 Bak injeksi kecil 5 buah Baik
19 Bak instrumen sedang 2 buah Baik
20 Bak instrumen besar 2 buah Baik
21 Gunting perban 2 buah Baik
22 Klem 7 buah Baik
23 Gunting anatomi 10 buah Baik
24 Pinset anatomi 10 buah Baik
25 Pinset sirurgis 10 buah Baik
27 Oksimetri nadi 2 buah Baik
28 Ambu bag 2 buah Baik
29 Timbangan 1 buah Baik
30 Suction regulator 1 buah Baik
31 Bedside monitor 1 buah Baik
32 WSD 1 buah Baik
33 Nebulizer 1 buah Baik
34 Tabung oksigen kecil 1 buah Baik
35 Lemari instrumen 1 buah Baik
36 Dressing card 2 buah Baik
37 Kursi roda 3 buah Baik
38 Stretcher 2 buah Baik
39 Suction portable 1 buah Baik
29
Berdasarkan tabel 2.18 didapatkan hasil bahwa alat kesehatan yang ada di
Ruang Al Aqsha Lantai 5 RSU Haji Surabaya semua dalam kondisi baik dan
sudah sesuai dengan standart Perarturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia (Permenkes RI) Nomor 340/Menkes/III/2010.
4. Kalibrasi dan Maintenance Alat Kesehatan
Pada sistem kalibrasi alat di ruang Al Aqsha Lantai 5 RSU Haji Surabaya,
bagian sarana mempunyai jadwal untuk melakukan kalibrasi dan
pemeliharaan pada masing-masing alat yaitu setiap 3 bulan sekali.
5. Consumable (obat-obatan dan bahan habis pakai)
Ruang Al Aqsha Lantai 5 RSU Haji Surabaya dalam memenuhi stok obat dan
bahan habis pakai dilakukan oleh bagian pengadaan barang.
Tabel 2.19 Daftar Consumable Ruang Al Aqsha Lantai 5 RSU Haji Surabaya
No Nama Barang Jumlah Kondisi
Bahan habis pakai
1 Handrub 10 buah Baik
2 Masker 2 box Baik
3 Handscoon non-steril 2 box Baik
4 Handscoon steril 1 box Baik
5 Alcohol swab 1 box Baik
6 Sabun cuci tangan 4 buah Baik
Obat-obat emergency
1 Adrenalin/Epinefrin 5 buah -
2 Aminophilin injeksi 5 buah -
3 Ca Glukonas injeksi 3 buah -
4 Dexametasone/Kkalmethason Injeksi 5 buah -
5 Dipenhidramin Injeksi 5 buah -
6 Dobutamin/Dobuject/Cardiject Injeksi 3 buah -
7 Dopamin/Indop/Cetadob injeksi 3 buah -
8 Ephedrin Injeksi 5 buah -
9 Isoket/Isorbid Injeksi 3 buah -
10 NaCl 0,9% 100cc 2 buah -
11 Nicardipin Injeksi 3 buah -
12 Norepinefrin injeksi 3 buah -
13 Phenytoin injeksi 5 buah -
14 Sulfas Atropin Injeksi 5 buah -
15 D10% 500cc 1 buah -
16 N40% 3 buah -
17 D5% 500cc 2 buah -
18 RL Infusion 500cc 3 buah -
19 Water for injetion 25cc 2 buah -
20 Diazepam/Valium injeksi 3 buah -
30
46) DRM 17.a Checklist keselamatan operasi (sign in, time out, sign
out) dan asesmen keperawatan bedah sentral
47) DRM 17.b Lembar laporan operasi
48) DRM 18 Asesmen anestesi
49) DRM 18.a Status anestesi
50) DRM 18.b Lembar persetujuan anestesi
51) DRM 18.c Lembar penundaan pelayanan anestesi
52) DRM 18.d Status sedasi
53) DRM 19 Asesmen pasien terminal
54) DRM 19.a Pernyataan pemberian informasi kondisi terminal
55) DRM 19.b Formulir permintaan pelayanan rohani
56) DRM 20 Catatan edukasi dan perencanaan pasien pulang
terintegrasi
57) DRM 20.a Lembar kontrol pasien pulang
58) DRM 21 Resume medis
59) DRM 22 Ringksan penyebab kematian
60) DRM 23 Formulir surat persetujuan subjek penelitian
Tabel 2.21 Daftar SPO Pelayanan di Ruang Al Aqsha Lantai 5 RSU Haji
Surabaya Bulan Oktober 2017
No SPO Pelayanan Ada Tidak Ada
1. Alur penanganan kegawatan di instalasi
√
rawat inap
2. Penderita meninggal dunia di instalasi
√
rawat inap
3. Penderita pulang paksa di instalasi rawat
√
inap
4. Pelayanan penderita dirujuk √
34
2. Timbang Terima
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan kepala ruangan dan
perawat primer bahwa proses timbang terima yang dilakukan di Ruang Al
Aqsha Lantai 5 menunjukkan bahwa setiap timbang terima dihadiri oleh
seluruh perawat yang bertugas, kepala ruangan hadir pada timbang terima sif
pagi dan sore. Timbang terima dilakukan di ruang diskusi/timbang terima.
Secara keseluruhan Kepala Ruang, Perawat primer, Perawat Assosiate sudah
mampu melaksanakan timbang terima sesuai tugasnya masing-masing.
Timbang terima dilakukan setiap pergantian sif yaitu 3x/hari. Sebelum
37
3. Ronde Keperawatan
Ronde keperawatan di ruang Al Aqsha Lantai 5 RSU Haji Surabaya belum
berjalan dengan optimal. Namun di ruangan tersebut sudah dilaksanakan
diskusi untuk membahas masalah pasien dengan tim wound care.
4. Sentralisasi Obat
Berdasarkan hasil observasi di Ruang Al Aqsha Lantai 5 RSU Haji Surabaya,
obat oral maupun obat injeksi telah dilakukan sistem sentralisasi obat dengan
program yang disebut UDD (Unit Dispensing Dose). Alur sentralisasi obat
yaitu obat diresepkan oleh dokter diserahkan kepada perawat kemudian
perawat memberikan resep kepada apoteker. Setelah itu diserahkan apoteker
ke depo farmasi. Apoteker menyediakan obat sesuai dengan jam konsumsi
obat. Apoteker menyerahkan obat kepada perawat ruangan dan
didokumentasikan dalam lembar pemberian dan sentralisasi obat. Penulisan
dalam lembar pemberian dan sentralisasi obat menggunakan stempel cek 7
benar yaitu obat dari farmasi akan dicek kembali oleh perawat dengan
38
6. Discharge Planning
Pada ruangan Al Aqsha Lantai 5 RSU Haji Surabaya telah memiliki format
discharge planning yang telah terdapat pada setiap status pasien. Format isi
perencanaan pulang sudah tercantum di dalam rekam medik meliputi item
yang dilepas saat pulang ke rumah ataupun dirujuk ke rumah sakit lain, pasien
pulang menggunakan kendaraan pribadi/ambulan, penjelasan penyakit yang
diderita klien dan cara mengatasi penyakitnya jika kambuh, jadwal kontrol,
aturan diet, obat-obat sisa rawat, perawatan luka, aktivitas dan istirahat. Surat
dokter atau memo dan lembar pemeriksaan laboratorium untuk pemeriksaan
selanjutnya. Lembar rekam medik yang berisi tentang discharge planning ini
terdiri dari tiga rangkap, namun lembar yang diberikan kepada pasien adalah
lembar yang berwarna kuning dimana lembar tersebut kurang jelas tulisannya.
40
7. Supervisi
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan Kepala Ruang Al Aqsha
Lantai 5 RSU Haji Surabaya, diketahui bahwa kegiatan supervisi masih belum
berjalan di ruangan. Panduan supervisi seperti alur supervisi atau Standar
Prosedur Operasional (SPO), format baku untuk supervisi, dan instrumen
supervisi masih belum tersedia di Ruang Al Aqsha Lantai 5 RSU Haji
Surabaya.
8. Dokumentasi
Sistem pendokumentsian yang berlaku di Ruang Al Aqsha Lantai 5 RSU Haji
Surabaya adalah sistem SOR (Source Oriented Record) yaitu suatu sistem
pendokumentasian yang berorientasi dari berbagai sumber tenaga kesehatan,
misalnya dari dokter, perawat, ahli gizi, dan lain-lain. Pendokumentasian
mencakup asuhan keperawatan mulai dari keluhan utama, data subjektif, data
objektif, tindakan keperawatan dengan menggunakan SOAP/SOAPI pada
lembar Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi (CPPT).
Tabel 2.22 Hasil Observasi Pendokumentasian di Ruang Al Aqsha Lantai 5
RSU Haji Surabaya tanggal 10 Oktober 2017
No Proses Keperawatan Nilai Kategori
1 Pengkajian 94 Baik
2 Diagnosa 64 Cukup
3 Perencanaan 80 Baik
4 Implementasi 80 Baik
5 Evaluasi 96 Baik
6 Dokumentasi 84 Baik
Sumber: Data Primer (2017)
Keterangan:
Kategori Baik: 76-100
Kategori Cukup: 56-75
Kategori Kurang: <56
4. Gaji Pegawai
Berikut adalah gaji pegawai di RSU Haji Surabaya Bulan Oktober 2017
Tabel 2.25 Gaji Pegawai di RSU Haji Surabaya Bulan Oktober 2017
No Golongan/Pangkat Gaji
1 IV/e + 3.422.100
2 IV/d + 3.283.200
3 IV/c + 3.149.900
4 IV/b + 3.022.100
5 IV/a + 2.899.600
6 III/d + 2.781.800
7 III/c + 2.668.900
8 III/b + 2.560.600
9 III/a + 2.456.700
10 II/d + 2.285.000
11 II/c + 2.192.300
12 II/b + 2.103.300
13 II/a + 1.926.000
14 I/d + 1.763.600
15 I/c + 1.692.100
16 I/b + 1.623.400
17 I/a + 1.486.500
43
No Golongan/Pangkat Gaji
18 BLUD DOKTER SPESIALIS/ 2.247.268
GIGI SPESIALIS
19 BLUD DOKTER UMUM 2.247.268
20 BLUD DOKTER GIGI 2.247.268
21 BLUD APOTEKER 2.247.268
22 BLUD S2 PSIKOLOGI KLINIS 2.247.268
23 BLUD S1 DAN DIV 2.166.226
24 BLUD DIII 1.959.994
25 BLUD SMA 1.752.280
26 BLUD SMP 1.569.838
27 BLUD SD 1.409.470
Sumber: Dokumentasi RSU Haji Surabaya (2017)
5. Remunerasi
Penilaian sistem remunerasi di RSU Haji Surabaya didasarkan pada
a. Golongan
b. Jabatan
c. Gaji pokok
d. Pendidikan
e. Pendidikan non-formal
f. Indeks resiko
g. Indeks emergency
Tabel 2.34 Tingkat Kepuasan Pasien di Ruang Al Aqsha Lantai 5 RSU Haji
Surabaya Tanggal 10 Oktober 2017
Jumlah Prosentase
No Tingkat Kepuasan
(Orang) (%)
1 Puas 11 85
2 Cukup Puas 1 7,5
3 Tidak Puas 1 7,5
Total 13 100
Sumber: Data Primer (2017)
Berdasarkan tabel 2.34 diketahui bahwa hasil kuesioner tentang kepuasan
pasien terhadap pelayanan perawat pada tanggal 10 Oktober 2017 yang
dibagikan pada 13 pasien secara umum menyatakan bahwa 11 pasien (85%)
menyatakan puas, 1 pasien (7,5%) menyatakan cukup puas, dan 1 pasien
(7,5%) menyatakan tidak puas terhadap pelayanan perawat ruang Al Aqsha
Lantai 5 RSU Haji Surabaya.
4. Kenyamanan
Penilaian nyeri dilakukan dengan menggunakan instrumen Visual Aid Scale
(VAS). Ruang Al Aqsha Lantai 5 RSU Haji Surabaya telah memiliki
51
instrumen penilaian nyeri yang terdapat pada setiap status pasien, namun
instrumen tersebut masih belum diisi secara rutin setiap hari.
Tabel 2.36 Angka Kenyamanan Pasien di Ruang Al Aqsha Lantai 5 RSU Haji
Surabaya Tanggal 10 Oktober 2017
Kenyamanan Jumlah Prosentase
No
(Nyeri) (orang) (%)
1. Tidak Nyeri 5 39
2. Nyeri Ringan 2 15
3. Nyeri Sedang 4 31
4. Nyeri Berat 2 15
Total 13 100
Sumber: Data Primer (2017)
Tabel diatas menjelaskan bahwa hasil pengkajian 10 Oktober 2017
menunjukkan bahwa menunjukkan bahwa sejumlah 8 orang (61%) mengalami
nyeri akut.
5. Kecemasan
Penilaian kecemasan pasien dilakukan dengan cara memberikan kuesioner
Zung Self Rating Anxiety Scale (SRAS) pada pasien di Ruang Al Aqsha Lantai
5 RSU Haji Surabaya tanggal 10 Oktober 2017.
Tabel 2.37 Angka Kecemasan Pasien di Ruang Al Aqsha RSU Haji Surabaya
Tanggal 10 Oktober 2017
Jumlah Prosentase
No Tingkat Kecemasan
(Orang) (%)
1. Cemas Ringan 12 82,3
2. Cemas Sedang 1 7,7
3. Cemas Berat 0 0
Total 13 100%
Sumber: Data Primer (2017)
Berdasarkan tabel 2.37 didapatkan hasil 12 pasien (82,3%) mengalami
kecemasan ringan dan hanya 1 pasien (7,7%) yang mengalami kecemasan
sedang.
52
6. Perawatan Diri
Tabel 2.38 Kategori Tingkat Kemandirian Pasien Ruang Al Aqsha Lantai
5 RSU Haji Surabaya Tanggal 10 Oktober 2017
7. Pengetahuan/Perilaku Pasien
Pengetahuan tentang perawatan pasien tanggal 10-11 Oktober 2017 adalah
sebagai berikut.
Jumlah pasien yang kurang pengetahuan x 100%
Jumlah pasien yang dirawat pada periode tertentu
2 x 100% = 15,4%
13
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, diketahui bahwa terdapat 2 orang
pasien dengan kurang pengetahuan sehingga diperoleh prosentase 15,4%.
53
BAB 3
ANALISA SWOT
Tabel 3.1 Analisis SWOT di Ruang Al Aqsha Lantai 5 RSU Haji Surabaya
N BOBOT x
ANALISIS SWOT BOBOT RATING
O RATING
1) Sumber Daya Manusia
M1 (MAN)
a. Internal Factor(IFAS)
STRENGTH
1) Jenis Ketenagaan 0,2 3 1,5
S1 Keperawatan : 2
D3 Keperawatan :13
Dokter Bedah Umum : 2
Dokter Bedah Urologi : 1
Dokter Bedah
Orthopedi : 3
Dokter Bedah Plastik : 1
Pranata RS : 4
Apoteker : 1
Ahli Gizi : 1
Cleaning Service: 8 0,1 3 0,3
2) Struktur organisasi sudah
berjalan dengan baik 0,1 3 0,3
3) Sebagian besar perawat S–W
sudah mengikuti 4,0-3,0
pelatihan BLS dan PPGD 0,2 3 0,6 = 1,0
4) Jumlah kebutuhan tenaga
perawat di ruang Al
Aqsha RSU Haji
Surabaya sudah
mencukupi sesuai
perhitungan menurut 0,1 3 0,3
metode Douglas dan
Gillies
5) BOR di ruang Al Aqsha 0,1 4 0,4
RSU Haji Surabaya
antara 77% - 89%
6) Sudah memiliki 15
clinical pathway dan 4
clinical pathway bisa
dilaksanakan di ruang Al
56
N BOBOT x
ANALISIS SWOT BOBOT RATING
O RATING
Aqsha Lantai 5 dengan 0,1 3 0,3
hasil kepatuhan pengisian
clinical pathway 80-90%
7) Sistem rekrutmen 0,1 3 0,3
pegawai sudah berjalan
sesuai tahapan
8) Kualitas Kehidupan
Kerja Perawat (Quality
of Nursing Work Life) di
Ruang Al Aqsha Lantai 5
RSU Haji Surabaya pada
dimensi Work Life Home
Life, Work Contex dan 1 4,0
Work World sebagian
besar dengan kategori
baik 0,3 3 0,9
TOTAL
N BOBOT x
ANALISIS SWOT BOBOT RATING
O RATING
1) Adanya kebijakan RS 1 4,0
untuk perawat
mendapatkan kesempatan
untuk kuliah maupun 0,3 3 0,9
pelatihan keperawatan
2) Adanya kebijakan 0,2 2 0,4
pemerintah tentang
profesionalisasi perawat 0,1 2 0,2
TOTAL
TOTAL
N BOBOT x
ANALISIS SWOT BOBOT RATING
O RATING
penunjang (misal :
buku ekspedisi rawat
inap, buku ekspedisi
umum dan lain – lain) 0,1 3 0,3
6) Tersedianya nurse
station dengan posisi 0,2 4 0,8
strategis
7) Sudah memiliki SPO 0,1 3 0,3
pelayanan
8) Semua alat kesehatan
dalam kondisi baik dan 1 3,4
sesuai standar
TOTAL
0,4 3 1,2
WEAKNESS
1) Ners Call Bell System
masih belum dapat 0,3 3 0,9
digunakan oleh pasien
2) Belum tersedia media
untuk kebutuhan
edukasi terutama untuk
pasien pra operasi dan 0,3 3 0,9
pasca operasi (leaflet)
3) 50% panduan pelayanan
belum ada di Ruang Al
Aqsha Lantai 5 1 3,0
O–T
TOTAL 3-2,5 =
0,5
b. Ekternal Factor (EFAS) 0,4 3 1,2
OPPORTUNITY
1) Adanya pengadaan
sarana dan prasarana
yang rusak dari bagian 0,3 3 0,9
pengadaan barang
2) Adanya kesempatan
untuk menambah 0,3 3 0,9
fasilitas ruangan
3) Adanya kesempatan 1 3,0
untuk merenovasi
ruangan.
TOTAL 0,3 2 0,6
THREATENED
59
N BOBOT x
ANALISIS SWOT BOBOT RATING
O RATING
1) Makin tinggi kesadaran
masyarakat akan 0,3 3 0,9
pentingnya kesehatan
2) Ada tuntutan tinggi dari
masyarakat untuk 0,2 2 0,4
melengkapi sarana dan
prasarana
3) Adanya perkembangan
teknologi dalam bidang 0,2 3 0,6
kesehatan yang semakin
pesat
4) Adanya akreditasi RS
menuntut ruangan untuk
menyediakan sarana dan 1 2,5
prasarana sesuai standar
Akreditasi
TOTAL
3) METHODE (M3)
MAKP
a. Internal faktor (IFAS)
STRENGTH
1. RS memiliki visi, misi 0,3 4 1,2
dan motto sebagai acuan
melaksanakan kegiatan
pelayanan
2. Metode asuhan 0,2 3 0,6
keperawatan yang
digunakan yaitu MAKP
tim primer 0,2 3 0,6
3. Mempunyai standart
asuhan keperawatan 0,3 3 0,9
4. Mempunyai SPO setiap
tindakan 1 3,3
TOTAL
N BOBOT x
ANALISIS SWOT BOBOT RATING
O RATING
Primer di Ruang Al
Aqsha Lantai 5 belum
optimal, perawat primer
masih menjalankan tugas
sebagai perawat
pelaksana, sekaligus
bertanggung jawab
terhadap asuhan 1 3,5
keperawatan semua
pasien.
TOTAL 0,3 3 0,9
b. Eksternal faktor (EFAS) O-T
OPPORTUNITY 0,4 3 1,2 2,1-1,9=
1. Adanya kebijakan 0,2
pemerintah tentang 1 2,1
professionalisasi perawat
2. Adanya kebijakan RS
tentang MAKP 0,3 3 0,9
TOTAL
TREATHENED
1. Adanya tuntutan
masyarakat yang semakin 0,3 3 0,9
tinggi terhadap
peningkatan pelayanan 0,2 2 0,4
keperawatan yang lebih
profesional
2. Makin tinggi kesadaran 0,2 3 0,6
masyarakat akan hukum
3. Makin tinggi kesadaran
masyarakat akan 1 1,9
pentingnya kesehatan
4. Persaingan dengan rumah
sakit swasta yang semakin
ketat
TOTAL
TIMBANG TERIMA
a. Internal faktor (IFAS)
STRENGTH
1. Kepala ruangan memimpin 0,2 3 0,6
kegiatan timbang terima
setiap pagi
61
N BOBOT x
ANALISIS SWOT BOBOT RATING
O RATING
2. Timbang terima dilakukan 0,2 3 0,6
tiap pergantian shift yaitu
3x/hari
3. Adanya kemauan perawat 0,2 4 0,8
untuk melakukan timbang
terima
4. Pada saat timbang terima 0,2 3 0,6
perawat membawa status
pasien pada saat timbang S-W
terima 3,4-2,8
5. Sudah ada SPO timbang 0,2 4 0,8 = 0,6
terima di ruangan
TOTAL 1 3,4
WEAKNESS
1. Mekanisme timbang 0,3 3 0,9
terima di Ruang Al
Aqsha RSU Haji
Surabaya pada dasarnya
kurang sesuai dengan
prosedur timbang terima,
yaitu pada saat timbang
terima di ruang pasien
perawat tidak
memperkenalkan perawat
yang bertugas dan setelah
melakukan validasi tidak
kembali ke ruang
perawat untuk melakukan 0,2 3 0,6
diskusi.
2. Isi pelaporan timbang
terima belum
menggunakan format
SBAR (Situation, 0,3 3 0,9
Background, Assesment,
Recommendation).
3. Laporan tentang pasien
yang disampaikan dalam
timbang terima adalah
kondisi pasien, diagnosa
medis, terapi medis yang
didapat, dan rencana
medis pasien. Tetapi
62
N BOBOT x
ANALISIS SWOT BOBOT RATING
O RATING
tidak disampaikan
masalah keperawatan,
tindakan keperawatan
yang sudah dilaksanakan 0,2 2 0,4
dan tindakan
keperawatan yang belum
dilaksanakan. 1 2,8
4. Waktu pelaksanaan
timbang terima terlalu
lama dan belum terfokus.
TOTAL 1 3 3
b. Eksternal faktor
(EFAS) 1 3
OPPORTUNITY
1. Kebijakan RS (bidang O-T
keperawatan) tentang 0,5 3 1,5 3,0-2,5
timbang terima = 0,5
TOTAL
THREATHENED
1. Adanya akreditasi yang 0,5 2 1,0
menuntut untuk
melaksanakan timbang
terima sesuai dengan
prosedur
2. Meningkatnya kesadaran
masyarakat tentang 1 2,5
tanggungjawab dan
tanggunggugat perawat
sebagai pemberi asuhan
keperawatan
TOTAL
SUPERVISI
a. Internal Faktor (IFAS)
STRENGTH
1. Kepala ruang mendukung 1 3 3
pelaksanaan supervisi
TOTAL 1 3
WEAKNESS S-W
1) Kegiatan supervisi masih 0,5 3 1,5 3-3,3 =
belum berjalan di ruangan. -0,3
2) Belum ada jadwal yang 0,2 3 0,6
63
N BOBOT x
ANALISIS SWOT BOBOT RATING
O RATING
tetap dalam pelaksanaan
supervisi 0,3 4 1,2
3) Panduan supervisi seperti
alur supervisi atau Standar
Prosedur Operasional
(SPO), format baku untuk
supervisi, dan instrumen
supervisi masih belum
tersedia di Ruang Al Aqsha
Lantai 5 RSU Haji 1 3,3
Surabaya
TOTAL
THREATENED
1) Adanya akreditasi yang
menuntut perawat untuk 1 3
melakukan tindakan sesuai
dengan SPO
TOTAL
DISCHARGE PLANNING
a. Internal Faktor (IFAS)
STRENGTH
1. Telah memiliki format 1 3 3
discharge planning
yang telah terdapat pada
setiap status pasien
TOTAL 1 3 S-W
3,0-2,0
WEAKNESS = 1,0
TOTAL 1 2 2
64
N BOBOT x
ANALISIS SWOT BOBOT RATING
O RATING
1) T
idak ada leaflet sebagai
lembar edukasi pada saat
pasien pulang.
b. Ekternal Faktor
(EFAS) 1 3 3
OPPORTUNITY
1) Kebijakan RS (bidang
keperawatan) tentang 1 3 O-T
discharge planning 3-2,5 =
TOTAL 0,5
0,5 3 1,5
THREATENED
1) Adanya tuntutan masyarakat
yang lebih tinggi untuk
mendapatkan pelayanan 0,5 2 1
keperawatan yang
profesional
2) Makin tingginya tuntutan
masyarakat akan tanggung 1,0 2,5
jawab dan tanggung gugat
terhadap tenaga kesehatan
TOTAL
DOKUMENTASI
KEPERAWATAN
Internal Faktor (IFAS)
STRENGTH
1) Sudah ada sistem 0,2 3 0,6
pendokumentasian SOR
2) Terdapat format pengkajian 0,2 3 0,6
persistem
3) Pendokumentasian 0,3 3 0,9
dilakukan satu kali pada
setiap sif dan
pendokumentasian S-W
mencakup asuhan 3,0-2,5=
keperawatan mulai dari 0,5
keluhan utama, data
subjektif, data objektif,
tindakan keperawatan
dengan menggunakan
SOAP/SOAPI pada lembar
Catatan Perkembangan 0,3 3 0,9
65
N BOBOT x
ANALISIS SWOT BOBOT RATING
O RATING
Pasien Terintegrasi (CPPT).
4) Pencatatan dokumentasi
keperawatan juga
menggunakan SBAR saat
komunikasi dengan tenaga
kesehatan yang lain. 1 3,0
TOTAL
1 3 3,0
WEAKNESS
1) Hasil observasi
pendokumentasian proses
keperawatan belum lengkap 1 3,0
pada tahap diagnosa
TOTAL
SENTRALISASI OBAT
a. Internal faktor (IFAS)
STRENGTH
1) Kepala ruangan mendukung 0,2 3 0,6
kegiatan sentralisasi obat
2) Berdasarkan hasil observasi 0,3 3 0,9
di Ruang Al Aqsha Lantai 5
RSU Haji Surabaya, obat
oral maupun obat injeksi
telah dilakukan sistem
66
N BOBOT x
ANALISIS SWOT BOBOT RATING
O RATING
sentralisasi obat dengan
program yang disebut UDD
(Unit Dispensing Dose).
3) Adanya kemauan perawat 0,2 3 0,6 S-W
untuk melakukan 3,3-3 =
sentralisasi obat 0,3
4) Setiap pemberian obat, 0,3 4 1,2
perawat selalu melakukan
cek 7 benar dalam
pemberian obat dengan
menggunakan stempel cek 7
benar. 1 3,3
TOTAL
WEAKNESS 0,2 3 0,6
1) Belum ada lembar
pendokumentasian obat
yang diterima perawat dari
depo farmasi pada status 0,3 3 0,9
pasien.
2) Keamanan penyimpanan
obat yang ada masih kurang
hal ini dikarenakan obat 0,3 3 0,9
yang disimpan tidak dikunci
3) Pada ruang Al Aqsha Lantai
5 sudah terpisah antara
penggunaan obat, namun
untuk obat-obatan yang
memiliki resiko salah
misanya LASA (look a like
sound a like), elektrolit
konsentrasi tinggi misalnya
KCl, dan golongan obat
jenis narkotika, perlu 0,2 3 0,6
diperhatikan lagi label dan
pemisahannya
4) Di ruang Al Aqsha belum 1 3
memiliki ruang untuk
rekonstitusi obat.
TOTAL
1 4 4
b. Eksternal faktor (EFAS)
OPPORTUNITY
1) Peluang perawat untuk 1 4
meningkatkan pendidikan
67
N BOBOT x
ANALISIS SWOT BOBOT RATING
O RATING
(pengembangan SDM) O-T
TOTAL 0,6 3 1,8 4,0-3,0
= 1,0
THREATENED
1) Adanya akreditasi yang
menuntut pegawai untuk 0,4 3 1,2
melakukan tindakan
berdasarkan SOP
2) Makin tinggi kesadaran 1 3,0
masyarakat akan hukum
TOTAL
RONDE KEPERAWATAN
a. Internal faktor (IFAS)
STRENGTH
1. Bidang keperawatan 0,6 4 2,4
dan ruangan
mendukung adanya
kegiatan ronde
keperawatan. 0,4 3 1,2
2. Sudah dilaksanakan
diskusi untuk
membahas masalah
pasien dengan tim 1 3,6 S-W
wound care. 3,6-4=
TOTAL -0,4
1 4 4
WEAKNESS
1) Berdasarkan hasil
kuisioner didapatkan
85% perawat belum
mengerti tentang ronde
keperawatan dan 100%
perawat mengatakan
bahwa belum terbentuk
tim ronde keperawatan
di ruang Al Aqsha RSU
Haji Surabaya
TOTAL
b. Eksternal Faktor 1 3 3
(EFAS)
68
N BOBOT x
ANALISIS SWOT BOBOT RATING
O RATING
OPPORTUNITY
1. Adanya pelatihan dan 1 3 O-T
seminar tentang 3-2,5 =
manajemen 0,5
keperawatan 0,5 3 1,5
TOTAL
N BOBOT x
ANALISIS SWOT BOBOT RATING
O RATING
1) Berdasarkan hasil
observasi, ruang Al
Aqsha Lantai 5 RSU
Haji Surabaya sudah
tersedia welcome book
namun penggunaannya
masih belum optimal
karena jarang
digunakan saat 1 3
penerimaan pasien baru
TOTAL
1 3 3
b. Faktor eksternal
(EFAS)
OPPORTUNITY O-T
1. Adanya tim akreditasi 3,0-2,4
yang dapat 1 3,0 = 0,6
meningkatkan
kedisiplinan dalam
penerimaan pasien baru 0,6 2 1,2
sesuai dengan SPO
TOTAL
THRETENED
1. Tingginya kemungkinan
keluarga pasien untuk 0,4 3 1,2
tidak mematuhi
peraturan yang berlaku 1 2,4
di ruangan meskipun
telah dijelaskan oleh
petugas
2. Persaingan antar rumah
sakit
TOTAL
4) M4 (Money)
a. Internal Factor (IFAS)
STRENGTH
1) Sistem yang digunakan 0,4 3 1,2
dalam hal keuangan di RSU
Haji Surabaya adalah
sentralisasi rumah sakit
2) Jenis pembiayaan pasien di 0,3 3 0,6
Ruang Al Aqsha Lantai 5
70
N BOBOT x
ANALISIS SWOT BOBOT RATING
O RATING
RSU Haji Surabaya berasal
dari inhealth, JKN NPBI,
JKN PBI, JPS SKM SBY,
Pihak Ketiga, dan Umum. S-W=
3) Adanya penilaian sistem 0,3 3 0,9 2,7-0=
remunerasi meliputi 2,7
golongan, gaji pokok,
jabatan, pendidikan,
pendidikan non formal,
indeks resiko dan indeks
emergency 1 2,7
TOTAL
0 0 0
WEAKNESS
-
0
TOTAL
N BOBOT x
ANALISIS SWOT BOBOT RATING
O RATING
STRENGTH
5) Semua pasien menggunakan 0,1 4 0,4
gelang identitas pasien. Dan
identifikasi pasien beresiko
jatuh diberi stiker kuning
dan pasien alergi diberi
stiker merah
6) Komunikasi efektif yang 0,1 4 0,4
sudah diterapkan di Ruang
Al Aqsha Lantai 5 RSU
Haji Surabaya yaitu
menggunakan metode
SBAR dalam bentuk
stempel yang ditandatangani S-
oleh perawat dan oleh W=3,4-
dokter sesuai ketentuan 0,1 3 0,3 3,3=
yang ada. 0,1
7) Kejadian kesalahan
pemberian obat yang
meliputi tidak tepat obat,
tidak tepat cara pemberian,
tidak tepat dosis, tidak tepat
pasien, tidak tepat waktu
pemberian, dan tidak
waspada terhadap efek
pemberian obat tidak terjadi
selama periode bulan Juli
s.d September 2017 di 0,1 4 0,4
Ruang Al Aqsha Lantai 5
RSU Haji Surabaya.
8) angka kepatuhan hand
hygiene di Ruang Al Aqsha 0,05 3 0,15
meningkat pada bulan
September sebanyak 71,2%.
9) Terdapat ceklist
keselamatan operasi (sign 0,05 3 0,15
in, time out, sign out) dan
asesmen keperawatan bedah
sentral.
10) Angka kejadian flebitis
di Ruang Al Aqsha Lantai 5
RSU Haji Surabaya pada 0,1 2 0,2
bulan Juli s.d September
2017 tercatat tidak terjadi
72
N BOBOT x
ANALISIS SWOT BOBOT RATING
O RATING
kejadian flebitis (0,00%)
11) Angka kejadian
dekubitus pada bulan Juli-
Agustus tidak terdapat
pasien yang mengalami
dekubitus (0,00%),
sedangkan pada Bulan
September terdapat 2 orang
(1,64%) yang mengalami
dekubitus dari 122 pasien 0,05 3 0,15
imobilisasi di Ruang Al
Aqsha Lantai 5 RSU Haji
Surabaya. Namun masih di
bawah standar 0,1 4 0,4
12) Angka kejadian ISK di
Ruang Al Aqsha Lantai 5
RSU Haji Surabaya bulan
Juli-September yaitu 0,00%. 0,1 4 0,4
13) 100% pasien tidak
mengalami jatuh selama
dilakukan perawatan oleh
perawat ruangan.
14) Kepuasan pasien
terhadap pelayanan perawat
pada tanggal 10 Oktober 0,1 3 0,3
2017 yang dibagikan pada
13 pasien secara umum
menyatakan bahwa 11
pasien (85%) menyatakan
puas, 0,05 3 0,15
15) Tingkat kepuasan
perawat terhadap hasil
kinerja selama menjadi
perawat di RSU Haji
Surabaya pada cukup puas 1 3,4
sebanyak 8 orang (67%),
16) ALOS pasien di Ruang 0,3 3 0,9
Al Aqsha Lantai 5 RSU
Haji Surabaya pada bulan
Juli-September telah sesuai
standar ALOS.
TOTAL
WEAKNESS
1) Angka ketidakpatuhan 0,4 3 1,2
73
N BOBOT x
ANALISIS SWOT BOBOT RATING
O RATING
identifikasi pasien pada
bulan Juli yaitu sebanyak
7,24%, Agustus sebanyak
9,93%, dan September
sebanyak 9,59%.
2) Berdasarkan hasil
wawancara dan observasi
pada 10-11 Oktober 2017
yang dilakukan pada
pasien dan keluarga di
ruang Al Aqsha Lantai 5 0,3 4 1,2
RSU Haji Surabaya
didapatkan bahwa 10
orang pasien/keluarga 1 3,3
(77%) kurang tepat dalam
mempraktekan cara cuci
tangan 6 langkah secara
benar. 1 4 4,0
3) Belum tersedia handrub di
masing-masing bed pasien.
1 4,0 O-
TOTAL T=4,0-
2,0 =2,0
b. Eksternal Factor (EFAS) 0,6 2 1,2
OPPORTUNITY
1) Adanya akreditasi RS yang 0,4 2 0,8
menuntut memberikan 1 2
pelayanan sesuai standar
TOTAL
THREATENED
1) Persaingan antar RS
2) Tingkat pengetahuan
pasien dan keluarga
beragam
TOTAL
74
BAB 4
PRIORITAS MASALAH DAN RENCANA STRATEGI
4.1 Identifikasi Masalah
Tabel 4.1 Identifikasi Masalah Persistem (M1-M5) di Ruang Al Aqsha Lantai 5 RSU Haji Surabaya
Identifikasi
N
persistem Masalah Penyebab
o
(M1-M5)
1) Belum optimal penataan jenjang karir
1) Sebanyak 77% perawat menempati jenjang karir
perawat klinik 1 (PK 1)
2) Masih dalam proses pengajuan
2) Sebanyak 15% perawat berpendidikan S 1
Keperawatan
1 M1 ( Man) 3) Perawat masih melaksanakan tugas tambahan
3) Berdasarkan Time Motion Study beban kerja shift
seperti mengantar maupun mengambil pasien yang
pagi dan sore kriteria sedang yaitu 79,5% dan 63,5 %
operasi
4) Belum memiliki panduan Preseptorship bagi tenaga
4) Masih menggunakan logbook tindakan yang dibawa
baru
oleh tenaga baru
1) Belum tersedia media / leaflet untuk kebutuhan 1) Leaflet yang tersedia masih dalam bentuk softfile
edukasi terutama untuk pasien pra operasi dan pasca
operasi (leaflet)
2 M2 (Material)
2) Nurse Call Bell System masih belum dapat digunakan 2) Masih dalam proses perbaikan bagian sarana
oleh pasien prasarana Rumah Sakit
3) Belum tersedia handrub di masing-masing bed pasien. 3) Belum ada pengadaan namun sudah diusulkan
1) Sebanyak 25 % perawat yang tahu MAKP yang 1) Belum optimal sosialisasi pelaksanaan MAKP
digunakan di ruangan
M3 (Methode) 2) Pelaksanaan MAKP Tim Primer belum optimal,
3
MAKP perawat primer masih menjalankan tugas sebagai 2) Belum optimal sosialisasi pelaksanaan MAKP
perawat pelaksana, sekaligus bertanggung jawab
terhadap asuhan keperawatan semua pasien.
Timbang Terima 1) Saat validasi di ruang pasien, perawat tidak 1) Perawat belum memahami alur timbang terima
memperkenalkan perawat yang bertugas pada saat
76
Identifikasi
N
persistem Masalah Penyebab
o
(M1-M5)
shift berikutnya dan setelah melakukan validasi tidak
kembali ke ruang perawat untuk melakukan diskusi.
2) Laporan timbang terima yang disampaikan adalah 2) Perawat belum memahami teknik pelaporan
kondisi pasien, diagnosa medis, terapi medis yang timbang terima
didapat, dan rencana medis pasien. Tetapi tidak
disampaikan masalah keperawatan, tindakan
keperawatan yang sudah dilaksanakan dan tindakan
keperawatan yang belum dilaksanakan
1) Kegiatan supervisi masih belum berjalan di ruangan. 1) Perawat belum tahu tentang supervisi
2) Belum ada jadwal yang tetap dalam pelaksanaan
supervisi 2) Tidak ada jadwal yang terencana
Supervisi 3) Panduan supervisi seperti alur supervisi atau Standar
Prosedur Operasional (SPO), format baku untuk 3) Panduan, SPO dan alur supervisi belum ada
supervisi, dan instrumen supervisi masih belum
tersedia
Discharge Belum ada leaflet sebagai lembar edukasi pada saat
Leaflet belum diperbanyak
Planning pasien pulang.
Dokumentasi Sosialisasi pengisian dokumentasi keperawatan belum
Belum optimal SPO penulisan dokumentasi keperawatan.
Keperawatan optimal
1) Belum memiliki ruang untuk rekonstitusi obat. 1) Belum disediakan ruangan oleh pihak Rumah Sakit
Sentralisasi Obat 2) Belum ada lembar pendokumentasian obat yang
diterima perawat dari depo farmasi pada status pasien 2) Belum disediakan oleh pihak Rumah Sakit
Sebanyak 85% perawat belum mengerti tentang ronde
Ronde
keperawatan dan 100% perawat mengatakan bahwa Belum optimal sosialisasi ronde keperawatan
Keperawatan
belum terbentuk tim ronde keperawatan
Penerimaan Penyampaian informasi penerimaan pasien baru masih
Penggunaan welcome book masih belum optimal belum menggunakan welcome book
Pasien Baru
77
Identifikasi
N
persistem Masalah Penyebab
o
(M1-M5)
1) Masih perlu ditingkatkan evaluasi kepatuhan
1) Kepatuhan identifikasi pasien oleh perawat masih
identifikasi
belum stabil
4 M5 (Mutu) 2) Sebanyak 77% pasien/keluarga kurang tepat dalam
mempraktekan cara cuci tangan 6 langkah secara
2) Pasien / keluarga mungkin lupa tentang cara cuci
benar.
tangan secara benar
78
1) 1296 10
80
2 M3 – Ronde Keperawatan Mampu menerapkan 1. Membuat alur pelaksanaan ronde 1. Terbentuknya tim Kepala
Sebanyak 85% perawat belum ronde keperawatan keperawatan ronde Ruang
mengerti tentang ronde dengan benar. 2. Melakukan sosialisasi pelaksanaan keperawatan Perawat
keperawatan dan 100% ronde keperawatan 2. Terlaksananya primer
perawat mengatakan bahwa 3. Membentuk tim ronde keperawatan ronde
belum terbentuk tim ronde 4. Melaksanakan ronde keperawatan keperawatan
keperawatan 5. Mendokumentasikan hasil sesuai SPO
pelaksanaan ronde keperawatan
Indikator
No. Masalah Tujuan Kegiatan PJ
Keberhasilan
tanggung jawab perawat
6. Melakukan pembagian jadwal serta
pembagian tenaga perawat
7. Membantu penerapan MAKP yang
sudah berjalan
4 M3 – Timbang Terima Meningkatkan 1. Membuat alur pelaksanaan timbang 1. Terlaksananya alur Kepala
Saat validasi ke pasien, pelaksanaan timbang terima timbang terima Ruang
perawat tidak memperkenalkan terima sesuai dengan 2. Melakukan sosialisasi pelaksanaan dengan benar Perawat
perawat yang bertugas dan SPO timbang terima 2. Timbang terima primer
setelah melakukan validasi 3. Melaksanakan timbang terima terdokumentasikan
tidak kembali ke ruang perawat bersama dengan perawat dan kepala dengan baik dan
untuk melakukan diskusi dan ruang benar
laporan timbang terima yang 4. Mendokumentasikan laporan timbang
disampaikan adalah kondisi terima
pasien, diagnosa medis, terapi
medis yang didapat, dan
rencana medis pasien.
6 M3 – Discharge Planning Meningkatkan Menyediakan leaflet sebagai media 1. Tersedianya leaflet Kepala
Belum ada leaflet sebagai informasi kepada edukasi pada saat pasien pulang sebagai media Ruang
media edukasi pada saat pasien pasien edukasi Perawat
pulang. 2. Terlaksananya primer
penggunaan leaflet
sebagai media
82
Indikator
No. Masalah Tujuan Kegiatan PJ
Keberhasilan
edukasi
8 M3 – Sentralisasi Obat
Belum memiliki ruang untuk 1. Menambah 1. Mengusulkan adanya ruangan untuk 1. Tersedianya Kepala
rekonstitusi obat dan belum ada fasilitas ruangan rekonstitusi obat ruangan untuk Ruang
lembar pendokumentasian obat untuk rekonstitusi 2. Menyusun lembar pendokumentasian rekonstitusi obat Perawat
yang diterima perawat dari obat obat yang diterima perawat dari depo 2. Terlaksananya primer
depo farmasi pada status pasien 2. Meningkatkan farasi pada status pasien pendokumentasian
pendokumentasian 3. Mendokumentasikan obat yang obat yang diterima
obat yang diterima diterima perawat dari depo farasi pada perawat dari depo
perawat dari depo status pasien farmasi pada
farmasi pada status pasien
status pasien
83
Indikator
No. Masalah Tujuan Kegiatan PJ
Keberhasilan
9 M 1 - Man
Sebanyak 77% perawat Meningkatkan jumlah 1. Menentukan kebutuhan tenaga Terpenuhinya Kepala
menempati jenjang karir tenaga perawat berdasarkan jenjang karir dan kebutuhan sesuai Ruang
perawat klinik 1 (PK 1) dan berdasarkan jenjang pendidikan kebutuhan Perawat
15% perawat berpendidikan S karir dan pendidikan 2. Mengusulkan kepada pihak rumah primer
1 Keperawatan sakit terkait penambahan tenaga
Berdasarkan Time Motion Memaksimalkan 1. Menganalisis beban kerja perawat Terpenuhinya tenaga Kepala
Study beban kerja shift pagi kinerja perawat 2. Mengusulkan penambahan tenaga PRS sesuai kebutuhan Ruang
dan sore kriteria sedang yaitu Perawat
79,5% dan 63,5 % primer
Belum memiliki panduan Mempermudah dalam 1. Mengusulkan penyusunan panduan Tersusunnya panduan Kepala
Preseptorship bagi tenaga baru orientasi tenaga baru perseptorship perseptorship Ruang
2. Sosialisasi terkait panduan Perawat
perseptorship primer
10 M 2 - Material
Nurse Call Bell System masih Meningkatkan 1. Mengusulkan perbaikan nurse call bell Nurse call bell system Kepala
belum dapat digunakan oleh kepuasan pasien system dapatdigunakan oleh Ruang
pasien terhadap pelayanan 2. Melakukan tindak lanjut terkait pasien Perawat
perawat perbaikan pada bagian sarana dan primer
prasarana
Belum tersedia handrub di Meningkatkan 1. Mengevaluasi kepatuhan cuci tangan Terlaksananya Kepala
masing-masing bed pasien. kepatuhan dan 2. Menambah handrub di setiap bed kepatuhan dan Ruang
ketepatan pelaksanaan pasien ketepatan hand Perawat
cuci tangan hygiene 5 momen dan primer
6 langkah cuci tangan
100%
84