Anda di halaman 1dari 45

66

Lampiran 1 :
KUESIONER CONFERENCE

Petunjuk pengisian
1. Berilah tanda check (V) pada jawaban yang tersedia sesuai jawaban yang
pilih
2. Isilah jawaban secara singkat dan jelas pada tempat yang telah tersedia.

A. Karakteristik Individu
1. Jenis kelamin : Pria Wanita
2. Pendidikan terakhir keperawatan :........................................................
3. Lama kerja :........................................................
4. Pelatihan yang pernah diikuti :1........................................................
:2. .......................................................

B. Kuesioner Tentang Pre dan Post


Conference Petunjuk Pengisian
1. Mohon dengan hormat bantuan dan kesediaan bapak / ibu / sdr /
untuk menjawab seluruh pertanyaan yang ada.
2. Berilah tanda (√) pada kolom bapak / ibu / sdr pilih sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya.
3. Ada empat alternative jawaban, yaitu :
SL = Selalu
SR = Sering
KK = Kadang-Kadang
TP = Tidak Pernah
67

NO PERTANYAAN

Pre Conference
1 Kepala ruangan atau Katim membuka
jalannya pre conference
2 Kepala ruangan atau Katim menjelaskan
tujuan pre Conference
3 Kepala ruangan atau Katim memandu
jalannya pre Conference
4 Katim atau PJS menjelaskan masalah
diagnosa medis, keperawatan pasien,
diagnosa keperawatan, intervensi
keperawatan dan rencana keperawatan
setiap pasien
5 Kepala ruangan atau Katim
mendiskusikan strategi pelaksanaan
asuhan keperawatan atau tindakan.
6 Kepala ruangan atau Katim
menyimpulkan hasil pre conference.
Conference
1 Kepala ruangan atau Katim membuka
conference.
2 Kepala ruangan atau Katim memberikan
waktu khusus untuk konsultasi.
3 Kepala ruangan atau Katim
Membimbing dengan sabar.
4 Kepala ruangan atau Katim menanyakan
implementasi apa saja yang sudah dan
belum dilakukan perawat.
5 Kepala ruangan atau katim memberikan
koreksi perbaikan dengan memberikan
catatan perbaikan.
68

6 Kepala ruangan atau Katim menutup


kegiatan post Conference
Post Conference

1 Kepala ruangan atau Katim menyiapkan


ruangan/tempat.
2 Kepala ruangan atau Katim
membukajaannya post conference.
3 Kepala ruangan atau Katim
mendengarkan hasil asuhan
keperawatan yang telah dilakukan
4 Kepala ruangan atau Katim menanyakan
kendala masalah yang muncul selama
satu shift
5 kepala ruangan atau Katim menutup
kegiata post conference

1. Lembar Evaluasi Conference di Ruang Rawat Inap Ruang


Asoka
No Pernyataan Jawaban
YA Tidak
1 Apakah diruangan Asoka tiap hari
dilakukan pre dan post conference?
2 Apakah Kepala Ruangan memimpin post dan
Pre conference sebelum pergantian shift?
3 Katim atau PJS Membaca laporan setiap pasien
4 Mengadakan operan pre conference setiap
awal dinas
5 Mengadakan post conference sebelum shift
dinas berikutnya
*diadopsi dari penelitian Maryanti,
69

Lampiran 2 :
SPO TIMBANG TERIMA

TIMBANG TERIMA
RSUD BANGIL
KAB. PASURUAN
No. Dokumen: No. Revisi: Halaman:
1/2
Tanggal terbit Ditetapkan :
STANDAR Direktur RSUD Bangil
PROSEDUR Kabupaten Pasuruan
OPERASIONAL

KOMITE dr. AGUNG BASUKI, M.Kes.


KEPERAWATAN Pembina Tingkat I
NIP. 19600504 198902 1 001
Suatu cara dalam menyampaikan dan menerima sesuatu
Pengertian
(laporan) yang berkaitan dengan kedaan pasien.
1. Menyampaikan kondisi atau keadaan secara umum
pasien
Tujuan 2. Menyampaikan hal-hal penting yang perlu
ditindaklanjuti oleh dinas berikutnya
3. Tersusunnya rencana kerja untuk dinas berikutnya.
Peraturan Direktur RSUD Bangil Nomor 33 tahun 2016
Kebijakan
Tentang Panduan Pelayanan Keperawatan.
70

1. Persiapan
a. Kedua kelompok dalam keadaan siap
b. Kelompok yang akan bertugas menyiapkan buku
catatan
2. Pelaksanaan
Dalam penerapannya, dilakukan timbang terima
kepada masing-masing penanggung jawab:
a. Timbang terima dilaksanakan setiap penggantian
shift/operan
Prosedur b. Dari nurse station perawat berdiskusi untuk
melaksanakan timbang terima dengan mengkaji
secara komprehensif yang berkaitan tentang
masalah keperawatan pasien, rencana tindakan
yang sudah dan belum dilaksanakan serta hal-hal
penting lainnya yang perlu dilimpahkan.
c. Hal-hal yang sifatnya khusus dan memerlukan
perincian yang lengkap sebaiknya dicatat secara
khusus untuk kemudian diserahterimakan kepada
perawat yang berikutnya
d. Hal-hal yang perlu disampaikan pada saat timbang
terima adalah :
1) Identitas pasien dan diagnosa medik
2) Masalah keperawatan yang kemungkinan masih
muncul
3) Tindakan keperawatan yang sudah dan belum
dilaksanakan
4) Intervensi kolaborasi dan dependensi
5) Rencana umum dan persiapan yang perlu
dilakukan dalam kegiatan selanjutnya, misalnya
operasi, pemeriksaan laboratorium/pemeriksaan
penunjang lainnya, persiapan untuk konsultasi
atau prosedur lainnya yang tidak dilaksanakan
71

secara rutin.
e. Perawat yang melakukan timbang terima dapat
melakukan klarifikasi, tanya jawab dan melakukan
validasi terhadap hal-hal yang kurang jelas
f. Penyampaan pada saat timbang terima secara
singkat dan jelas
g. Lama timbang terima untuk setiap pasien tidak
lebih dari 5 menit kecuali pada kondisi khusus dan
memerlukan penjelasan yang lengkap dan rinci.
h. Pelaporan untuk timbang terima dituliskan secara
langsung pada buku laporan ruangan oleh perawat.
i. Penyampaian operan di atas (point c) harus
dilakukan secara jelas dan tidak terburu-buru
j. Perawat penanggung jawab dan anggotanya dari
kedua shift bersama-sama secara langsung melihat
keadaan pasien.
k. Perawat membina hubungan komunikasi terapeutik
dengan pasien dan keluarga
l. Katim dan perawat berkumpul di nurse station
melakukan diskusi dan pembagian pasien kepada
perawat pelaksana serta intervensi keperawatan
yang akan dilakukan.
m. Kepala ruang/Katim memimpin doa untuk
mengawali dalam melaksanakan tugas.
n. Perawat melakukan tugas keperawatan sesuai
dengan uraian tugasnya
Unit terkait Semua unit pelayanan rawat inap
72

Lampiran 3 :
PRE PLANING DESIMINASI ILMU PRE DAN POST CONFRENCE

Topik : Analisa Peningkatan Mutu Pelayanan Keperawatan di Ruang


Asoka Rsud Bangil Kabupaten Pasuruan
Sasaran :Semua perawat Ruang Asoka Rsud Bangil Kabupaten
Pasuruan
Hari/ tanggal : 20 Juni 2022
Waktu : 07. 30 WIB samapi selesai
Tempat : Di Ruang Asoka Rsud Bangil Kabupaten Pasuruan

A. Latar Belakang
Manajemen keperawatan merupakan pelayanan keperawatan profesional dimana
tim keperawatan dikelola dengan menjalankan 4 fungsi manajemen yaitu
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian. keempat fungsi
tersebut saling berhubungan dan memerlukan keterampilan-keterampilan teknis,
hubungan antara manusia dan konseptual yang mendukung tercapainya asuhan
keperawatan yang bermutu, berdaya guna dan berhasil guna kepada klien.
Adanya alasan tersebut manajemen keperawatan perlu mendapat prioritas utama
dalam pengembangan keperawatan dimasa depan. Hal tersebut berkaitan dengan
tuntunan profesi dan tuntunan global bahwa setiap perkembangan dan
perubahan memerlukan secara profesional dengan memperhatikan setiap
perubahan yang terjadi (Nursalam, 2014).
Perawat dituntut untuk selalu melaksanakan asuhan keperawatan dengan benar
atau rasional dan baik atau etikal, hal ini dilakukan sebagai bentuk
profesionalisme keperawatan (Nursalam, 2014).
Kebutuhan terhadap pelayanan kesehatan termasuk pelayanan keperawatan terus
meningkat di masa yang akan datang baik dalam aspek mutu maupun dalam
keterjangkauan cakupan pelayanan kesehatan. Hal ini disebabkan oleh karena
membaiknya ekonomi dan bertambah kompleknya masalah kesehatan yang di
73

hadapi oleh masyarakat.


Salah satu factor yang menentukan kualitas pelayanan keperawatan yaitu adanya
manajemen keperawatan yang baik di ruangan. Manajemen keperawatan
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan. Selain itu managemen
keperawatan yang akan meningkatkan keselamatan psien di rumah sakit.
Salah satu cara untuk mensosialisasikan pre dan post Confrence untuk
meningkatkan keselamatan pasien adalah dengan mengadakan desiminasi ilmu
yang bertujuannya untuk transfer ilmu tentang pelaksanaan pre dan post
Confrence sehingga dapat meningkatkan kinerja perawat.

B. Tujuan
1. TujuanUmum
Untuk Meningkatkan pengetahuan perawat tentang pre dan post Confrence
dalam rangka meningkatkan keselamatan pasien di Di Ruang Asoka Rsud
Bangil Kabupaten Pasuruan
2. TujuanKhusus
a. Mampu melakukan kegiatan Pre Conference setiap hari di Di Ruang
Asoka Rsud Bangil Kabupaten Pasuruan
b. Mampu melakukan Post Conference setiap hari di Di Ruang Asoka
Rsud Bangil Kabupaten Pasuruan
c. Mampu menentukan prioritas masalah yang ada saat pre dan post
conferen Di Ruang Asoka Rsud Bangil Kabupaten Pasuruan
d. Mampu menyusun planning ofaction untuk mengatasi masalah di Di
Ruang Asoka Rsud Bangil Kabupaten Pasuruan
C. Peaksanaan Kegiaran
1 Topik
Analisa Peningkatan Mutu Pelayanan Keperawatan Di Ruang Asoka Rsud
Bangil Kabupaten Pasuruan
2 Sasaran/target
Seluruh Perawat Di Ruang Asoka Rsud Bangil Kabupaten Pasuruan
3 Metode
a. Diskusi
74

b. Tanya jawab
c. Pre test dan Post tes
4 Media danAlat
a. Infocus
b. Laptop
c. Materi tertulis yang akan disampaikan
5 Waktu danTempat
Hari/ Tanggal : Selasa, 07 Juni 22
Waktu : .07. 30 WIB - selesai
Tempat : Di Ruang Asoka Rsud Bangil Kabupaten
Pasuruan
6 Pelaksanaan Kegiatan

No Waktu Kegiatan Kegiatan peserta Tanggu


penyuluhan ng
Jawab
1 5 menit Pembukaan Moder
 Perkenakan  Mendengarkan ator
mahasiswa  Mendengarkan
 Menjelaskan  Mendengarkan
tujuan  Mengerjakan
 Menjelaskan
kontrak waktu
 Mengerjakan
soal pre test
2 20 Pelaksanaan Penyaji
menit  Menggalihan  Menjawab
pengetahuan  Memperhatikan
peserta tentang  Mendengarkan
pengertian pre  Mendengarkan
dan post  Memberikan
conferen, pertanyaan
75

pengetahuan  Mendengarkan
tentang
keselamatan
pasien
 Memberi
reinforcement
positif
 Menjelaskan
pengertian pre
dan post tentang
tujuan pre dan
post conferen
 Menjelaskan
tentang pedoman
pelaksanaan
conference
 Memberi
kesempatan pada
peserta untuk
bertanya
 Memberi
reinforcement
positif
 Menjawab
pertanyaan yang
diajukan
 Menggali
pengetahuan
tentang
keselamatan
pasien
 Menjelaskan
76

tentang
keselamatan
pasien
 Menjawab
pertanyaan yang
diajukan
3 5 menit Penutup  Memberi
Meminta peserta pertanyaan penyaji
Untuk memberikan  Mendengarkan
pertanyaan atas  Berpartisipasi
penjelasan yang  Mengerjakan
tidak  Menjawab salam
dipahami
Menjawab
pertanyaan yang
diajukan
Menyimpulkan
diskusi
Melakukan
evaluasi dengan
cara mengerjakan
soal post test
Mengucapkan
salam
77

Kriteriae valuasi
1. Evaluasi stuktur
- Laporan telah dikoordinasikan sesuai perencanaan
- 70% peserta menghadiri kegiatan desiminasi ilmu tentang pre dan post
conferent
- Tempat dan media alat sesuai dengan rencana
2. Evaluasi proses
- Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
- Waktu yang direncanakan sesuai dengan pelaksanaan
- 70% peserta aktif dalam kegiatan desiminasi ilmu tenang pre dan post
conferent
- 70% peserta tidak meninggalkan ruangan selama kegiatan desiminasi ilmu
tentang pre dan post conferent berlangsung
3. Evaluasi hasil
- Masalah manajemen keperawatan di Ruang Asoka RSUD Bangil
Kabupaten Pasuruan terpaparkan
- Perawat Di Ruang Asoka Rsud Bangil Kabupaten Pasuruan memahami
tentang pre dan post conferent rangka meningkatkan keselamatan pasien.
78

Materi
CONFERENCE
a. Pengertian
Confrence adalah diskusi kelompok tentang penyusunan asuhan keperawatan
dengan tujuan untuk mempertahankan asuhan keperawatan agar tetap terbaru dan
dapat di pergunakan secara konstan ( Suarli dan Bachtiar, 2002 ). Confrence
adalah diskusi kelompok tentang beberapa aspek klinik dan kegiatan konsultasi
yang di lakukan sebelum dan sesudah melaksanakan asuhan keperawatan pada
pasien ( Jean,et.Al,1973 ) sedangkan menurut Sain, l ( 2010 ) Conference
merupakan pertemuan tim yang di lakukan setiap hari. Conference di lakukan
sebelum atau setelah melakukan operan dinas, sore atau malam sesuai dengan
jadwal dinas perawat pelaksana.
Adapun panduan bagi perawat pelaksana dalam melakukan conference adalah
Sebagai berikut : ( Ratna Sitorus, 2006 ) Conference dilakukan setiap hari segera
setelah di lakukan pergantian dinas pagi atau sore sesuai dengan jadwal perawat
pelaksana, conference di hadiri oleh perawat pelaksana dalam tim nya masing –
masing, Penyampaian perkembangan dan masalah klien berdasarkan hasil
evaluasi kemarin dan kondisi klien yang di laporkan dinas malam.
A. Tujuan Conference
1 Merencanakan asuhan pasien cecara individual
Confrence akan membahas bentuk asuhan klien secara individual dan
komprehensif setiap staf yang terlibat dapat memberikan masukan.
2 Mengkoordinasi semua pelayanan yang sesuai
Hal ini bertujuan agar kelompok menjadi lebih mengerti tentang pelayanan
yang di berikan kepada pasien agar dapat di gunakan secara maksimal
3 Meningkatkan semangat kooperatif
Selama Confrence staf dapt berkerja sama dan belajar lebih banyak serta
terlibat dalam perencanaan dan pemberian asuhan keperawatan. Hal ini
bertujuan agar masing – masing anggota mampu bekerja dengan baik
sehingga akan meningkatkan semangat kooperatif.
4 Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman staf keperawatan
Dalam Confrence semua hal tentang klien di diskusikan bersama sehingga
tergambar peran dari masing – masing komponen yang terlibat dalam
79

asuhan klien. Semua instruksi dan informasi serta etika dalam menjaga
kerahasiaan informasi tentang klien di bicarakan dalam confrence (Suarli
dan Bachtiar, 2002)
B. Pedoman Pelaksanaan
1. Sebelum di mulai tujuan confrence harus di jelasskan
2. Diskusi harus mencerminkan proses dan dinamika kelompok
3. Pemimpin mempunyai peran untuk menjaga focus diskusi tanpa
mendiminasi dan memberi umpan balik. Pemimpin harus merencanakan
topic yang penting secara periodic
4. Waktu yang di gunakan 20 – 30 menit
5. Ciptakan suasana diskusi yang mendukungperan serta, keinginan
mengambil tanggung jawab dan menerima pendekatan serta pendapat
yang berbeda.
6. Ruang diskusi diatur sehingga dapat tatap muka pada saat diskusi
7. Penyampaian perkembangan dan masalah klien berdasarkan hasil
evaluasi kemarin dan kondisi klien yang di lakukan oleh dina malam.
8. Perawat primer mendiskusikan dan mengarahkan perawat pelaksana
tentang masalah yang terkait dengan keperawatan klien
9. Mengingatkan kembali standar prosedur yang di tetapkan
10. Mengingatkan kembali tentang kedisiplinan, ketelitian, kejujuran dan
kemajuan masing – masing perawat pelaksana.
11. Membantu perawat pelaksana menyelesaikan masalah yang tidak
dapat di selesaikan.
12. Pada saat menyimpulkan Confrence ringkasan di berikan oleh pimpinan
dan kesesuaiannya dengan situasi lapangan.
Confrence terdiri : dari pre conference dan post conference

PRE CONFRENCE
A. PENGERTIAN
Pre conference adalah komunikasi katim dan perawat pelaksana setelah selesai
operan untuk rencana kegiatan pada shift tersebut yang dipimpin oleh ketua tim
atau penanggung jawab tim. Jika yang dinas pada tim tersebut hanya satu orang,
maka pre conference ditiadakan. Isi fre Confrence adalah rencana tiap perawat
80

(rencana harian) dan tambahan rencana dari katim dan pj tim (Modul
MPKP,2006)
Pre confrence yang di lakukan adalah (Nursalam, 2002)
1. Menentukan waktu Pre conference
2. Mendiskusikan persiapan yang di perlukan
3. Mendiskusikan pengenalan / penentuan masalah klien
4. Mendiskusikan rencana tindakan keperawatan
5. Merencanakan cara dan strategi pelaksanaan tindakan keperawatan

B. TUJUAN PRE CONFERENCE


1 Membantu untuk mengidentifikasi masalah-masalah pasien,
merencanakan asuhan dan merencanakan evaluasi hasil
2 Mempersiapkan hal-hal yang akan ditemui di lapangan
3 Memberikan kesempatan untuk berdiskusi tentang keadaan pasien Pre
confrence yang di lakukan adalah (Nursalam, 2002)
a) Menentukan waktu Pre conference
b) Mendiskusikan persiapan yang di perlukan
c) Mendiskusikan pengenalan / penentuan masalah klien
d) Mendiskusikan rencana tindakan keperawatan
e) Merencanakan cara dan strategi pelaksanaan tindakan
keperawatan
POST CONFERENCE
A. PENGERTIAN
Post conference adalah komunikasi katim dan perawat pelaksana tentang hasil
kegiatan sepanjang shift dan sebelum operan kepada shift berikut. Isi post
conference adalah hasil askep tiap perawatan dan hal penting untuk operan (tindak
lanjut). Post conference dipimpin oleh katim atau Pj tim (Modul MPKP, 2016)
B. TUJUAN POST CONFERENCE
Untuk memberikan kesempatan mendiskusikan penyelesaian masalah dan
membandingkan masalah yang dijumpai.
Pre confrence yang di lakukan adalah (Nursalam, 2002)
1. Menentukan waktu post conference
2. Mendiskusikan mengenai penyelesaian masalah klien
81

3. Mendiskusikan kesenjangan yang di temukan antara perencanaan dan


pelaksanaan tindakan keperawatan
4. Mendiskusikan dan menetapkan rencana tindakan selanjutnya.
Kemampuan berkomunikasi dapat di lihat dari kualitas pre dan post conference
dan operan setiap pergantian sif. Pre dan post conference merupakan kegiatan
diskusi yang di lakukan oleh ketua tim dan perawat pelaksana mengenai kegiatan
selama sif sebelum di lakukan operan sif berikutnya yang di pimpin oleh kepala
ruangan. Kegian pre dan post conference sangat di perlukan dalam pemberian
pelayanan keperawatan karena ketua tim dan anggotanya harus mampu
mendiskusikan pengalaman klinik yang baru di lakukan, menganalisis,
mengidentifikasi keterkaitan antara masalah dengan situasi yang ada,
mengidentifikasi masalah, menyampaikan dan membangun system pendukung
antar perawat dalam bentuk diskusi formal dan professional. Kegiatan pre dan
post conference berpengaruh terhadap operan, Apabila pre dan post conference
dilakukan dengan tidak baik maka informasi yang di berikan akan tidak baik,
maka informasi yang di berikan pada saat operan tidak akan efektif.
PEDOMAN PRE CONFERENCE
Pre conference adalah komunikasi katim dan perawat
Pengertian pelaksana setelah selesai operan untuk rencana kegiatan pada
shift tersebut yang dipimpin oleh ketua tim atau
penanggung jawab tim.
1. Membantu untuk mengidentifikasi masalah-masalah
pasien
Tujuan 2. Merencanakan asuhan dan merencanakan evaluasi hasil
3. Mempersiapkan hal-hal yang akan ditemui di lapangan
4. Memberikan kesempatan untuk berdiskusi tentang
keadaan pasien
Kebijakan 1. Kepala Ruangan / Perawat / Perawat vokasional /
penanggung jawab pasien yang melakukan tindakan
keperawatan, harus sesuai dengan standar prosedur kerja
yang berlaku.
2. Melaksanakan pre conference setelah selesai melakukan
82

operan dinas.

Prosedur Waktu kegiatan dan kebijakan


 Setelah operan dan Role Play dalam kelompok
Tempat
 Ners station/kantor perawat
Penanggung Jawab
 Kepala Tim/ PJ Tim
Persiapan
 Menghubungi kepala ruangan dan perawat yang
mungkin akan terlibat dalam pelaksanaan
Kegiatan
1. Ketua Tim atau PJ Tim membuka acara
2. Ketua Tim atau PJ Tim rencana harian masing-masing
perawat pelaksana
3. Ketua Tim/ PJ memberikan masukan dan tindak lanjut
terkait dengan asuhan yang diberikan saat itu
4. Katim/ PJ Tim memberikan renforcement
5. Ketua Tim/ Pj Tim menutup acara
Unit terkait Kepala ruangan, Ka.tim, perawat yang sedang
bertugas.
83

PEDOMAN POST CONFERENCE


Pengertian Post conference adalah komunikasi katim dan perawat
pelaksana tentang hasil kegiatan sepanjang shift dan
sebelum operan kepada shift berikut
1. Membantu untuk mengidentifikasi masalah-masalah
pasien
Tujuan 2. Merencanakan asuhan dan merencanakan evaluasi hasil
3. Mempersiapkan hal-hal yang akan ditemui di lapangan
4. Memberikan kesempatan untuk berdiskusi tentang
keadaan pasien
Kebijakan 1. Kepala Ruangan / Perawat / Perawat vokasional /
penanggung jawab pasien yang melakukan tindakan
keperawatan, harus sesuai dengan standar prosedur kerja
yang berlaku.
2. melaksanakan pre conference sebelum operan dinas
selanjutnya.
Prosedur Waktu kegiatan
 Sebelum operan dinas berikut dan Role Play dalam
kelompok
 Tempat
Ners station/kantor perawat atau meja masing- masing tim
Penanggung Jawab
 Ka.Tim/PJ Tim
Periapan
 Menghubungi kepala ruangan dan perawat yang
mungkin akan terlibat dalam pelaksanaan
Kegiatan
1. Katim/ PJ Tim membuka acara
2. Ktim/ PJ Tim menanyakan hasil asuhan masing-masing
pasien
3. Ktim/ PJ Tim menayakan kendala yang telah diberikan
4. Katim/ PJ Tim menanyakan tinda lanjut asuhan pasien
84

yang harus dioperkan kepada perawat sift berikutnya


5. Katim/ PJ Tim menutup acara
Unit terkait Kepala ruangan, Ka.tim, perawat yang sedang
berdinas.

KESELAMATAN PASIEN
Keselamatan pasien merupakan suatu upaya dalam mencegah terjadinya
kesalahan dan kejadian yang tidak diharapkan terhadap pasien yang berhubungan
dengan pelayanan kesehatan (Panesar, Carson-Stevens, Salvilla, & Sheikh, 2017).
Menurut (WHO, 2011) keselamatan pasien merupakan pengurangan risiko
bahaya yang tidak perlu terkait dengan perawatan kesehatan seminimal mungkin.
International of Medicine (IOM) mengartikan konsep keselamatan pasien (patient
safety) sebagai freedom from accidental injury. Accidental injury disebabkan karena error
yang terdiri dari kegagalan dalam suatu perencanaan ketika ingin mencapai tujuan,
melakukan tindakan yang salah (commission) dan/atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil (omission. Sejalan dengan pernyataan tersebut, Komite
Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KPRS) menjelaskan tentang keselamatan pasien
yang bebas dari cedera yang seharusnya tidak terjadi atau potensial cedera akibat dari
pelayanan kesehatan yang disebabkan oleh error (Wardhani, 2017).
Penulis menyimpulkan bahwa keselamatan pasien merupakan bagian penting
dari sistem pelayanan kesehatan yang berkualitas, sehingga kesehatan yang paripurna
sapat tercapai dan meminimalkan kejadian yang tidak diinginkan terhadap pasien,
serta meningkatkan kedisiplinan perawat dan tim.

1. Tujuan patient safety


Menurut Aventus, 2019, ada beberapa tujuan patien safety yaitu:
• Terciptanya budaya keselamatan pasien di RumahSakit
• Meningkatnya akuntabilitas Rumah Sakit terhadap pasien dan
masyarakat
• Menurunnya KTD di RumahSakit
• Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
85

penanggulangan KTD
Sedangkan tujuan keselamatan pasien secara internasional adalah:
a. Identify patients correctly (mengidentifikasi pasien secarabenar)
b. Improve effective communication (meningkatkan komunikasi yang
efektif)
c. Improve the safety of high-alert medications (meningkatkan
keamanan dari pengobatan resikotinggi)
d. Eliminate wrong-site, wrong-patient, wrong procedure surgery
(mengeliminasi kesalahan penempatan, kesalahan pengenalan pasien,
kesalahan prosedur operasi)
e. Reduce the risk of health care-associated infections (mengurangi
risiko infeksi yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan)
f. Reduce the risk of patient harm from falls (mengurangi risiko
pasienterluka karena jatuh)
2. Sasaran Keselamatan Pasien
Setiap rumah sakit wajib melakukan upaya pemenuhan sasaran keselamatan
pasien. Menurut Joint Commission (2020) sasaran keselamatan pasien terdiri
dari:
a) Identifikasi pasien dengan benar
Menggunakan setidaknya dua cara untuk mengidentifikasi pasien.
Misalnya, gunakan nama pasien dan tanggal lahir. Hal ini dilakukan
untuk memastikan setiap pasien mendapatkan obat dan pengobatan yang
tepat.
b) Meningkatkan komunikasi staf
Meningkatkan komunikasi efektif antar staf untuk menghindari
miscommunication dan kesalahan tindakan.
c) Gunakan obat-obatan dengan aman
 Sebelum prosedur, beri label obat yang tidak berlabel. Misalnya,
obat- obatan di spuit, gelas, dan baskom. Lakukan ini di area
tempat obat-obatan dan persediaan yang telah disiapkan.
 Berhati-hatilah dengan pasien yang minum obat untuk
mengencerkan darah.
86

 Mencatat dan menyampaikan informasi yang benar tentang


obat- obatan pasien, mencari tahu obat apa yang diminum
pasien, membandingkan obat tersebut dengan obat yang baru
diberikan pasien, memberikan informasi tertulis kepada pasien
tentang obat-obatan yang perlu mereka minum dan memberi
tahu pasien bahwa penting untuk membawa daftar obat terbaru
mereka setiap kali mengunjungi dokter.
a) Menggunakan alarm dengan aman
Melakukan perbaikan untuk memastikan bahwa alarm pada peralatan
medis terdengar dan direspon tepat waktu.
b) Identifikasi risiko keselamatan pasien
Mengurangi risiko bunuh diri dengan mengidentifikasi setiap pasien yang
berisiko.
c) Mencegah kesalahan dalam pembedahan
• Memastikan bahwa pembedahan yang benar dilakukan pada
pasienyang benar dan di tempat yang benar pada tubuh pasien.
• Tandai tempat yang benar pada tubuh pasien pada lokasi
pembedahan yang akan dilakukan.
• Jeda sebelum operasi untuk memastikan bahwa kesalahan tidak
dilakukan.
International Patient Safety Goals 6th (IPSGs) (JCI, 2017) menjelaskan sasaran
keselamatan pasien meliputi:
1) Identifikasi Pasien dengan Benar
Rumah sakit mengembangkan dan menerapkan proses untuk
meningkatkan akurasi identifikasi pasien. Identifikasi dilakukan dengan
menggunakan dua tanda pengenal pasien.
2) Meningkatkan Komunikasi yang Efektif
a. Rumah sakit mengembangkan dan menerapkan proses untuk
meningkatkan efektivitas komunikasi verbal dan/atau telepon di
antara para perawat.
b. Rumah sakit mengembangkan dan menerapkan proses untuk
melaporkan hasil kritis dari tes diagnostik.
87

c. Rumah sakit mengembangkan dan menerapkan proses


komunikasi serah terima.
3) Meningkatkan Keamanan Pengobatan dengan Waspada Tinggi
a. Rumah sakit mengembangkan dan menerapkan proses untuk
meningkatkan keamanan pengobatan dengan kewaspadaan tinggi.
b. Rumah sakit mengembangkan dan menerapkan proses untuk
mengelola penggunaan elektrolit pekat yang aman.
4) Pastikan Operasi Aman
a. Rumah sakit mengembangkan dan menerapkan proses untuk
verifikasi pra operasi dan penandaan lokasi prosedur
bedah/invasif.
b. Rumah sakit mengembangkan dan menerapkan proses untuk
waktu istirahat yang dilakukan segera sebelum dimulainya
prosedur pembedahan/invasif dan penandatanganan yang
dilakukan setelah prosedur.
5) Mengurangi Risiko Infeksi Terkait Perawatan Kesehatan
Rumah sakit mengadopsi dan menerapkan pedoman kebersihan tangan
berbasis bukti untuk mengurangi risiko infeksi terkait perawatan
kesehatan.
6) Mengurangi Risiko Cedera Pasien Akibat Terjatuh
Rumah sakit mengembangkan dan menerapkan proses untuk mengurangi
risiko cedera pasien akibat jatuh pada populasi pasien rawat inap.
88

Lampiran 4 :
FOTO DOKUMENTASI PENERAPAN TIMBANG TERIMA
DI NERS STATION DIRUANG ASOKA
89

Lampiran 5 :
FOTO DOKUMENTASI PENERAPAN OPERAN TIMBANG
TERIMA KE PASIEN DI RUANG ASOKA
90

Lampiran 6 :
FOTO DOKUMENTASI PELATIHAN TIMBANG TERIMA DI
RUANG ASOKA
91
92

Lampiran 7 :
Daftar Hadir Peserta Pelatihan
93
94

Lampiran 8 :

SOAL PRE TEST PELATIHAN CONFERENCE


Petunjuk pengisian
Berilah tanda check (X) pada jawaban yang tersedia sesuai jawaban yang pilih
nilai benar dikalika n 10.
SOAL:
1. Apakah anda ketahui tentang conference ?
a. Operan jaga setiap pergantian shift
b. Operan yang dilakukan dua orang di nurse station
c. Operan di depan pasien oleh perawat
d. Diskusi kelompok tentang menyusun askep secara konstan
e. Semua jawaban benar
2. Ada berapa macam cenference
a. Pre conference
b. Post conference
c. Timbang terina
d. Sebelun dan sesudah jaga shift
e. Pre dan post comference
3. Tujuatujuan pasien partient safty adalah
a. Terciptanya budaya keselamatan pasien di RS
b. Menurunkan KTD
c. Meningkatkan akuntabilitas RS
d. Benar semua
e. Salah semua
4. Sasaran keselamatan pasien di RS kecuali adalah
a. Identifikasi pasien dengan benar
b. Meningkatkan komunikasi efektif
c. Meningkatkan keamanan dan pengobaan dengan waspadaan tinggi
d. Meningkatkan resiko infeksi terkait perawtan di RS
e. Mengurangi resiko cedera pada pasien akibat terjatuh
95

5. Perawat primer pagi melakukan timbang terima kepada perawat primer sore. Kedua
kelompok shift dalam keadaan sudah siap. Perawat primer menyampaikan Identitas
klien dan diagnosa medis, Masalah keperawatan yang masih ada dan Data
fokus (Keluhan subyektif dan obyektif) pasien. Tindakan selanjutnya
yang akan disampikan perawat primer tersebut adalah?
a. Tindakan keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan.
b. Intervensi kolaboratif dan dependensi.
c. Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan dalam kegiatan selanjutnya.
d. Klarifikasi tanya jawab terkait hal yang ditimbang terimakan
e. Kunjungan ke ruangan pasien
6. Setelah dinas malam seluruhnya datang maka pegawai di Nurse Station akan
melakukan timbang terima di ruangan pasien, Siapa yang akan memimpin
kegiatan tersebut?
a. Kepala Ruangan
b. Perawat Primer
c. Perawat Pelaksana
d. Kepala Bidang Keperawatan
e. Dokter ruangan
7. Di nurse station perawat berdiskusi untuk melaksanakan timbang terima dengan
mengkaji secara komprehensif yang berkaitan tentang masalah keperawatan klien,
rencana tindakan yang sudah dan belum dilaksanakan serta hal-hal penting lainnya
yang perlu dilimpahkan. Tindakan selanjutnya yang akan dilakukan perawat primer
tersebut adalah?
a. Hal-hal yang sifatnya khusus dan memerlukan perincian yang lengkap sebaiknya
dicatat untuk kemudian diserahterimakan kepada perawat jaga berikutnya
b. Menyampaikan hal-hal yang perlu disampikan
c. Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan dalam kegiatan selanjutnya.
d. Klarifikasi tanya jawab terkait hal yang ditimbang terimakan
e. Pelaporan untuk timbang terima ditulis secara langsung pada buku laporan ruangan
oleh perawat primer
8. Kepala ruang melakukan pre conference dan membagi tugas kepada setiap perawat.
Perawat pertama diminta untuk memberikan obat parenteral, perawat kedua diminta
96

untuk merawat luka pasien pasca operasi, perawat ketiga diminta mengantar untuk
pemeriksaan diagnostik penunjang. Apakah metode penugasan yang digunakan di
ruang tersebut?
a. Tim
b. Primer
c. Kasus
d. Medular
e. Fungsional
9. Seorang perawat pelaksana diruang bedah tugasnya dipagi hari memberikan
pengobatan kepada klien kelolaan, tindakan keperawatan yang diberikan adalah
pemberian obat dengan injeksi, pasang cairan infus, mengobservasi balance cairan ketat.
Apakah kategori tingkat ketergantungan klien pada kasus diatas? .
a. Minimal care
b. Maksimal care
c. Parsial care
d. Intermediate care
e. Total care
10. Dalam pre conference perawat pelaksana memberikan pengarahan, mendiskusikan
masalah pasien dan membagi penugasan pasien yang menjadi tanggung jawab kepada
a. CCM
b. Kepada Ruangan
c. CI
d. Perawat Pelaksana
e. Katim
97

Lampiran 9 :
Daftar Nilai Pre dan Post Tes Pelatihan
No Nama Pegawai Nilai
Pre Tes Post Tes
1 Linda Nur Machila 70 80
2 Alfiatus R 50 70
3 Kurniawati DS 60 90
4 Dice Agnis O 40 70
5 Mega yunita 40 70
6 Indri Bonifita 60 100
7 Rita p 30 70
8 Hesti N 40 80
9 Reni R 50 80
10 Mistatutik 40 70
11 Yani P 50 80
12 Nur Endra 60 70
13 Wida tur R 40 70
Jumlah rata-rata 54 94

Katagori interval penilaian:


 100-80 : Sangat baik sekali
 79-70 : Baik
 69-60 : Cukup
 59-50 : Kurang
 49-0 : Gagal
98

Lampiran 10 :
Rencana Tugas Harian Petugas Asoka Sesuai Job Description

RENCANA TUGAS HARIAN KEPALA RUANGAN


Hari : Jumlah Pettugas :
Tanggal : Jumlah Pasien :
Ruangan :

No Jam Kegiatan Dikerjakan Ket.


Ya Tidak
1 Operan
 Meminpin pre conference,
 Mengecek SDM
 Mengecek sarana dan prasarana
2 Megecek kebutuhan pasien
3 Melakukan interaksi dengan pasien baru /
lama atau pasien perhatian khusus
4 Melakukan supervisi pada Katim / Perawat
Pelaksana :
 Perawat 1 Nama :
Tindakan :
 Perawat 2 Nama :
Tindakan :
 Perawat 3 Nama :
Tindakan :
5 Hubungan dengan bagian lain terkait rapat –
rapat terstruktur / insidentil
6 Mengecek ulang keadaan pasien, perawat,
lingkungan dan masalah yang belum
teratasi
7 Mempersiapkan dan merancang kegiatan
asuhan keperawatan untuk sore, malam, dan
99

esok hari sesuai tingkat ketergantungan


pasien
8 Mengobservasi post cenference
9 Operan

Kepala Ruangan

(................................................)
100

RENCANA TUGAS HARIAN KETUA TIM

Hari : Katim Ke :
Tanggal : Ruangan :
Nama Pasien :
1. ................................. 6. ........................................
2. ................................. 7. ........................................
3. ................................. 8. ........................................
4. ................................. 9. ........................................
5. ................................. 10. ........................................

No Jam Kegiatan Dikerjakan Ket.


Ya Tidak
1 Operan
 Pre conference
 Membagi pasien ke pada PP

2 Memberikan asuhan keperawatan


3 Pasien 1
Pasien 2
Pasien 3
4 Supervisi perawat (dapat disesuaikan
dengan kondisi dan kebutuhan )
 Perawat 1 Nama :
Tindakan :
 Perawat 2 Nama :
Tindakan :

5 Mengecek keadaan pasien, perawat,


lingkungan dan masalah yang belum
101

teratasi oeh PP
6 Post conference dan menulis dokumentasi
memeriksa kelengkapan dokumentasi
askep
7 Operran

Katim ke

(..........................................)
102

RENCANA TUGAS HARIAN PERAWAT PELAKSANA

Hari : Shift : Pagi/ Sore/ Malam


Tanggal : Ruangan :
Nama Pasien :
1. ................................. 6. ...................................
2. ................................. 7. ...................................
3. ................................. 8. ...................................
4. ................................. 9. ...................................
5. ................................. 10. ..................................

No Jam Kegiatan Dikerjakan Ket.


Ya Tidak
1 Operan
 Pre conference

2  Pasien 1 :
 Pasien 2 :
 Pasien 3 :
 Pasien 4 :
 Pasien 5 :
3  Pasien 6 :
 Pasien 7 :
 Pasien 8 :
 Pasien 9 :
 Pasien 10 :
4 Post conference dan dokumentasi Askep
5 Operan

Perawat pelaksana

(.............................................)
103

Lampiran 11 :
FORMAT PRE DAN POST CONFERENCE
Ruangan :
Hari /Tanggal :

No Aspek Yang Dinilai Dilakukan Keterangan


Ya Tdak
1 Semua anggota tim hadir dalam
diskusi awal Ketua tim atau Pj tim
membuka acara
2 Memberi pengarahan kepada anggota
tim tentang rencana asuhan pasien
pada hari tersebut berdasarkan hasil
evaluasi kemarin dan kondisi klien
yang dilaporkan oleh dinas malam,
hal-hal yang disampaikan oleh PP
meliputi :
 Keadaan umum klien
 Keluhan klien
 Tanda-tanda vital dan kesadaran
 Hasil pemeriksaan
laboratorium/diagnostic terbaru
 Masalah keperawatan
 Rencana keperawatan hari ini
 Perubahan terapi medis
 Rencana medis
3 Memberi penugasan kepada anggota
tim bila ada pasien baru
4 Memberi penugasan kepada anggota
tim untuk bertanya
5 Memberi penekanan pada hal-hal yang
perlu diperhatikan
6 Memberi kesempatan pada pendidikan
pasien
7 Membahas pasien-pasien yang
menjadi prioritas pada shift tersebut
8 Menanyakan kesiapan fisik, mental
anggota dalm melakukan asuhan
9 Semua anggota tim menyepakati
104

pertemuan diskusi akhir


10 Mengucapkan selamat bekerja kepada
anggota tim
Total Nilai

Format Evaluasi Conference


No Aspek yang dinilai dilakukan Tidak keterangan
dilakukan
1 Kedua kelompok jaga shift sudah
siap dan hadir sampai akhir
operan
2 Menanyakan hasil dari kegiatan
yang sudah dilaksanakan anggota
tim terkait dengan askep
3 Mengevaluasi kelengkapan
dokumentasi, Askep, pelaksanaan
program dan admistrasi pasien
4 Memberika umpa balik kepada
anggota tentang pelaksanaan yang
telah dicapai
5 Mengngucapkan terima kasih atas
kerjasama anggota tim

Yang Bertanggung Jawab


Karu / Katim

(.....................................)
105

Lampiran 12 :

LEMBAR BIMBINGAN KIAN

Nama Mahasiswa : Tutut Rahayu


NIM : 202173039
Judul KIAN : Penerapan Conference Dalam Meningkatkan
Keselamatan Pasien Di Ruang Asoka
RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan
Pembimbing : Duwi Basuki, M. Kep

No Tanggal Uraian Bimbingan Tanda Tangan

1 11/02/2022 Meningkatkan Keselamatan Konsul


pengajuan judul Kia N per WA
yang berjudul “Penerapan Confrence
Dalam Pasien Di Ruang Asoka Duwi Basuki, M.
Kabupaten Pasuruan” dan dapat Kep.
ACC dari pembimbing
2 03/03/2022 Konsul Bab 1 per WA buat janji
konsul lewat meet
Duwi Basuki, M.
Kep.
3 09/04/2022 Konsul Bab I per WA
Kerjakan Bab II konsul berikutnya
melalui Meet Duwi Basuki, M.
Kep.
106

4 06/05/2022 Pengarahan dari pembimbing


membahas Bab 1 dan lanjut ke bab 2
melalu Meet refisi :
 BAB I
1. Paragraf 3 data WHO 2017
diganti data yang terbaru
2. Paragraf 6 data KKP RS tahun
2010 di ganti yang terbaru
3. Buat paragraf baru untuk
kronologi conference terhadap
kesalamatan pasien
4. Buat paragraf baru solusi
permasalahan tentang
conference
 BAB II
1. Struktur organisasi diruangan
diperbaiki
2. Duat analisis Jurnal Duwi Basuki, M.
3. Lanjut ke BAB III sampai Kep.
BAB IV
Untuk implementasinya buat
pelatihan conference
107

5 30/07/2022 Konsul Bab I smpai Bab V


Refisi :
 Bab III
1. Gambaran RS secara Umum di
Kurangi fokus ke ruang Asoka
2. Job destcription petugas asoka
ditambahkan
3. SWOT di beri nilai
4. Buat grafik SWOT nya
5. Membuat format Pre dan Post
conference
6. Membuat uraian tugas Karu,
Katim, PP
 Bab IV
Duwi Basuki, M.
Pembahasan di menjawab dari
Kep.
rumusan masalah
 Nilai pre dan post pelatian
conference di jumlah rata-rata
dan di masukan dalam pembahan

6 08/08/2022 Konsul post Revisi Bab III dan IV


Revisi:
 Urutkan lampiran dengan baik
 Acc Ujian Kian
 Pengajun Ujian ke kampus
 Kontrak waktu penguji Ujian Duwi Basuki, M.
Kian Kep.
108

BERITA ACARA REVISI KARYA ILMIYAH AKHIR NERS

Ujian KIAN ini telah diujikan

Judul Proposal : Penerapan Conference Dalam Meningkatkan Keselamatan


Pasien Di Ruang Asoka RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan

Nama Mahasiswa : Tutut Rahayu

NIM : 202173039

Tanggal Ujian : 23 Agustust 2022

Dengan Revisi Sebagai Berikut :

No Nama Penguji Uraian Bimbingan Tanda Tangan


1 Penguji I : 1. Bab I
Ana Zakiyah, M.  Jelaskan tentang insiden
Kes apa saja secara terperinci
yang perna terjadi di ruang
asoka
 Hubunga antara
keselamatan pasien dengan
conference
 Buat solusi permasalahan
tersebut
2. Bab III
 Buat penjelasan atau
109

keterangan dari hasil


grafik SWOT
 Di implementasi belum
ada uraian tentang
format Conference
 Apakah ada perubahan
setelah dilakukan
desiminasi, role play
dan format conference,
hasil diuraikan di
evaluasi
3. Bab IV
Hasil dari penilaian pre
dan post conference
dimasukan dalam
pembahasan dan nilai
tidak hanya di rata-rata
dan dikatagorikan
4. Soal pre dan post conferenc Ana Zakiyah, M.
yang benar di beri nilai Kep
berapa?

2 Penguji II : 1. Penulisan cover judul


Duwi Basuki, mengerucut kebawa
M.Kep 2. Bab IV
Analisis Intervensi
dijelaskan secara
terperinci hasil dari
implementasi
3. Bab V Duwi Basuki,
Saran ditambah salah satu M.Kep
untuk menilai kinerja
110

petugas di ruangan
terhadap conference

Anda mungkin juga menyukai