Anda di halaman 1dari 6

“PERUMUSAN KAPASITAS KALOR PADA TEKANAN DAN VOLUME

TETAP DAN HUBUNGANNYA DENGAN PERSAMAAN GAS IDEAL”

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kimia Fisika 1

Dosen Pengampu: Riani Ayu Lestari, S.T., M.Eng

KELOMPOK 7:

ADRIAN HADI AGATHON 2010814210031

AGUSTIYA NURAINI 2010814320007

DENISKA NUGRAFITA SYA’DAH 2010814320008

RESA NABILA 2010814320005

SITI HUMAEROH FITRIAH 1810814320003

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARBARU

2021
A. Kapasitas Kalor pada Volume Tetap
Kapasitas kalor pada volume tetap artinya kalor yang diperlukan untuk
menaikkan suhu suatu zat satu kelvin pada volume tetap sehingga kalor yang
diberikan dijaga selalu konstan. Karena volume pada sistem selalu konstan, maka
suatu sistem tidak dapat melakukan kerja pada lingkungan demikian juga
sebaliknya. Jadi, kalor yang ditambahkan pada sistem digunakan untuk menaikkan
energi dalam suatu sistem.

dU = Cv . dT pada volume tetap

dan menyatakan Cv dengan dU/dT dengan volume tetap. Jika satu variable atau
lebih dijaga agar tetap selama perubahan variable yang lain (seperti dalam
definisinya) maka turunannya disebut “turunan parsial” terhadap variable yang
berubah. Notasi digantikan dengan “d” dan variable yang dibuat tetap ditambahkan
sebagai subskrip.maka, dalam hal ini :

Perumusan kapasitas kalor pada volume tetap:

Kalor Jenis:

𝑑𝑄
𝑐 = 𝑚.𝑑𝑇

𝑑𝑄 = 𝑚. 𝑐. 𝑑𝑇

∫ 𝑑𝑄 = ∫ 𝑚. 𝑐. 𝑑𝑇

𝑇
𝑄 = 𝑚 ∫𝑇 2 𝑐 𝑑𝑇
1

Karena perubahan nilai c sangat kecil, maka nilai c dianggap konstan dan bisa
dikeluarkan dari integrasi menjadi:

𝑇
𝑄 = 𝑚. 𝑐 ∫𝑇 2 𝑑𝑇
1
𝑇
𝑄 = 𝑚. 𝑐. [𝑇] 𝑇21

Substitusi T2 dan T1:

𝑄 = 𝑚. 𝑐. [𝑇2 − 𝑇1 ]

𝑄 = 𝑚. 𝑐. ∆𝑇 → 𝐶. ∆𝑇 (ini yang disebut kapasitas kalor)

Karena kita membahas kapasitas kalor pada volume tetap, maka rumus kapasitas
kalor menjadi:

𝑄 = 𝐶𝑣 . ∆𝑇

𝑑𝑄 = 𝐶𝑣 . 𝑑𝑇

Hukum I Termodinamika:

𝑑𝑄 = 𝑑𝑈 + 𝑑𝑊

Karena volume tetap, maka usaha (W) = 0 sehingga:

𝑑𝑄 = 𝑑𝑈

𝐶𝑣 . 𝑑𝑇 = 𝑑𝑈

𝑑𝑈
𝐶𝑣 = 𝑑𝑇

B. Kapasitas Kalor pada Tekanan Tetap


Kapasitas kalor pada volume tetap artinya kalor yang diperlukan untuk
menaikkan suhu suatu zat satu kelvin pada volume tetap sehingga kalor yang
diberikan dijaga selalu konstan. Karena volume pada sistem selalu konstan, maka
suatu sistem tidak dapat melakukan kerja pada lingkungan demikian juga
sebaliknya. Jadi, kalor yang ditambahkan pada sistem digunakan untuk menaikkan
energi dalam suatu sistem.
Kerja pemuaian dilakukan pada tekanan luar tetap, untuk pemberian kalor tertentu,
kenaikan temperature pada tekanan tetap lebih kecil dari pada kenaikan temperature
pada volume tetap. Jadi, untuk sampel tertentu, Cp > Cv . perbedaannya lebih besar
untuk gas dari pada untuk cairan atau padatan. Karena, jika dipanaskan cairan
maupun padatan hanya sedikit mengubah volumenya. Oleh karena itu, umumnya
cairan dan padatan hanya melakukan sedikit kerja.

Perumusan kapasitas kalor pada tekanan tetap:

Kalor Jenis:

𝑄 = 𝐶 . ∆𝑇

Untuk perubahan yang sangat kecil, maka persamaan diatas bisa ditulis ulang dalam
bentuk diferensial:

𝑑𝑄 = 𝐶 . 𝑑𝑇

Karena kita membahas tekanan tetap, maka persamaan menjadi:

𝑑𝑄 = 𝐶𝑝 . 𝑑𝑇

Hukum I Termodinamika:

𝑑𝑄 = 𝑑𝑈 + 𝑑𝑊

𝐶𝑝 . 𝑑𝑇 = 𝑑𝑈 + 𝑑𝑊

Pada kapasitas kalor pada volume tetap:

𝑑𝑈
𝐶𝑣 = 𝑑𝑇

Sehingga:

𝑑𝑈 = 𝐶𝑣 . 𝑑𝑇

Sementara:

𝑑𝑊 = 𝑃. 𝑑𝑣

Sehingga persamaan diatas kita masukkan ke persamaan awal menjadi:

𝐶𝑝 . 𝑑𝑇 = 𝐶𝑣 . 𝑑𝑇 + 𝑃. 𝑑𝑣
Persamaan gas ideal:

𝑃𝑉 = 𝑛𝑅𝑇

Diferensiasi kedua ruas menjadi:

𝑑(𝑃𝑉) = 𝑑(𝑛𝑅𝑇)

𝑑(𝑃𝑉) = 𝑛𝑅𝑑𝑇

Diturunkan menjadi:

𝑑(𝑃𝑉) = 𝑉𝑑𝑃 + 𝑃𝑑𝑉

Karena tekanan konstan, maka P = 0 sehingga:

𝑑(𝑃𝑉) = 𝑃𝑑𝑉

𝑃𝑑𝑉 = 𝑛𝑅𝑑𝑇

Kemudian kita masukkan ke persamaan:

𝐶𝑝 . 𝑑𝑇 = 𝐶𝑣 . 𝑑𝑇 + 𝑛. 𝑅. 𝑑𝑇

𝑑𝑇 𝑑𝑇 𝑑𝑇
𝐶𝑝 = 𝐶𝑣 + 𝑛. 𝑅 𝑑𝑇
𝑑𝑇 𝑑𝑇

𝐶𝑝 = 𝐶𝑣 + 𝑛. 𝑅

C. Hubungan Cp dan Cv dengan Persamaan Gas Ideal


Pada Proses Isokhorik
QV = ΔU + W Oleh karena dalam proses ini volume sistem tetap (ΔU = 0) maka
usaha sistem W = 0 sehingga didapatkan persamaan : QV = ΔU
Pada Proses Isobarik
QP = ΔU + W Oleh karena dalam proses ini tekanan sistem tetap ( Δp + 0), usaha
sistem W = p ΔV. Dengan demikian, persamaan Hukum Pertama Termodinamika
dapat dituliskan

QP = ΔU + p ΔV atau Qp – Qv = p ΔV ingat Cp = QP/ΔT dan Cv = QV/ΔT

berarti bisa ditulis :


(Cp ΔT) – (Cv ΔT) = p ΔV

(Cp - Cv)ΔT = p ΔV, maka

Cp – Cv = p ΔV / ΔT

Berdasarkan persamaan keadaan gas ideal pV = nRT, Persamaan di atas dapat


dituliskan menjadi

Cp – Cv = nR

Anda mungkin juga menyukai