Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN AKHIR PENYELENGGARAAN PEMILU TAHUN 2019

PPLN TEHRAN

I. RINGKASAN EKSEKUTIF

Berdasarkan PKPU Nomor 4 tahun 2018 tentang pembentukan dan Tata Kerja Panitia
Pemilihan Luar Negeri dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri dalam
Penyelenggaraan Pemilihan Umum, pada tanggal 14 Maret 2018 KBRI Tehran telah
membentuk Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Tehran dan Sekretariat dan berdasarkan
SK Ketua KPU Nomor: 165/PP.05-Kpt/01/KPU/III/2018 tentang pembentukan PPLN dan
Sekretariat di perwakilan RI Tehran tahun 2018, Duta Besar RI untuk Iran, Bapak Octavino
Alimudin telah melantik PPLN dan Sekretariat Tehran di KBRI Tehran.

Adapun nama-nama anggota Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Tehran dan Sekretariat
adalah sebagai berikut :

1. Herry Supryono (Ketua PPLN)


2. Rifqi Fikriansyah (Anggota PPLN)
3. Ali Zainal Abidin (Anggota PPLN)
4. Tety Mudrika Hayati (Ketua Sekretariat PPLN)
5. Dedy Eka Januardi (Anggota Sekretariat PPLN)
6. Nasrulloh Hanafiah Sofian (Anggota Sekretariat PPLN)

Kegiatan PPLN Tehran diawali dengan memilih dan menetapkan dua petugas Pantarlih untuk
melakukan pencocokan dan penelitian Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Iran yang tersebar di
beberapa kota, yaitu Tehran, Qom, Shiraz, Isfahan, Mashhad, Gorgan, Qeshm, Hamedan,
Bandar Abbas dan Kepulauan Kish.

Pada tangal 16 April 2018 mengacu kepada ketentuan Pasal 17 huruf b PKPU Nomor 4 2018
PPLN Tehran menetapkan dua petugas Petugas Pemutakhiran Data Pemilih Luar Negeri
(Pantarlih) atas nama Ridwan Satriawan dan Mohammad Zaky Fathoni dengan masa kerja
hingga tanggal 16 Mei 2018 yang bertugas menyusun Daftar Pemilih yang ditetapkan oleh
PPLN Tehran menjadi Daftar Pemilih Sementara Luar Negeri (DPSLN) pada tanggal 14 Juni
2018 dan pada tanggal 17 Juli 2018 PPLN Tehran menetapkan Daftar Pemilih Sementara
Hasil Perbaikan Luar Negeri (DPSHPLN). Pada prosesnya, PPLN Tehran menetapkan DPT

1
PPLN Tehran berjumlah 265 (dua ratus enam puluh lima) pemilih terdiri dari 155 (seratus
lima puluh lima) Laki-laki dan 110 (seratus sepuluh) Perempuan.

Pada tanggal 29-30 April 2018 PPLN Tehran menjadi tuan rumah Bimbingan Teknis dan
Sosialisasi Pemilu 2019 yang diikuti oleh 5 (lima) PPLN yaitu PPLN Qatar, Afganistan,
Aljazair, Libya dan Iran. Selama tahun 2018-2019, PPLN Tehran telah mengikuti Bimtek dan
Sosialisasi Pemilu 2019 di Doha, Qatar pada tanggal 9-13 November 2018 dan di Manama,
Bahrain pada tanggal 19-24 Februari 2019. PPLN Tehran juga melaksanakan Sosialisasi
Pemilu 2019 di beberapa kota di Iran antara lain di Qom sebagai konsentrasi pemilih terbesar
di Iran (tanggal 28 April 2018, 13 Desember 2018 dan 27 Maret 2019), Tehran (tanggal 27
April 2018, 7 Desember 2018 dan 27 Maret 2019), Isfahan (tanggal 9 November 2018) dan
Mashhad (tanggal 3 Agustus 2018).

PPLN Tehran telah melaksanakan langkah-langkah pembentukan Kelompok Penyelenggara


Pemungutan Suara Luar Negeri (KPPSLN) Tehran, dimulai dengan pengumuman rekrutmen
secara terbuka, seleksi, pengangkatan hingga pelantikan. KPPSLN pada perwakilan RI
Tehran berjumlah 11 (sebelas) orang terdiri dari:

1. KPPSLN pada Tempat Pemungutan Suara Luar Negeri (TPSLN) 01 (Tehran):


1) Ridwan Satriawan (Ketua)
2) Abdul Janat (Anggota)
3) Luki Suwandana (Anggota)
2. KPPSLN pada TPSLN 02 (Qom) :
1) Mohammad Zaky Fathoni (Ketua)
2) Mahyuddin (Anggota)
3) Muhammad Mahdi (Anggota)
4) Mohammad Zaki Amami (Anggota)
5) Ahmad Dzilal Mukhlash (Anggota)
3. KPPSLN Pos (Tehran)
1) Syarif Hidayatulloh (Ketua)
2) Caesar Syfa Mahendra (Anggota)
3) Muhammad Alhusaini Baabud (Anggota)

KPPSLN Tehran melaksanakan tugas menyelenggarakan Pemungutan dan Penghitungan


Suara di masing-masing TPSLN. KPPSLN Tehran (TPSLN 01) dan KPPSLN Qom (TPSLN
02) telah melaksanakan pemungutan suara pada tangal 11 April 2019 pukul 08.00-18.00

2
waktu setempat. Sementara untuk KPPSLN Pos sudah melaksanakan pemungutan suara
satu bulan sebelum pemungutan suara di TPSLN Tehran dan Qom dilaksanakan, yaitu
tanggal 11 Maret - 11 April 2019.

Pada hari Rabu, 17 April 2019 pukul 11.30 waktu setempat atau 13.30 WIB, KPPSLN 01
Tehran dan 02 Qom beserta PPLN Tehran dibantu KPPSLN Pos telah melaksanakan
penghitungan suara Pemilu 2019 bertempat di KBRI Tehran, Iran dan dihadiri masyarakat
Indonesia di Iran. Penghitungan suara dilaporkan ke Pusat melalui Berita Faksimili KBRI
Tehran nomor B-00091/Tehran/190423 perihal Laporan Rekapitulasi Penghitungan Suara
Pemilu 2019 di Iran. Hasil penghitungan suara juga dilaporkan dengan menggunakan Sistem
Penghitungan Suara (Situng) oleh tim Situng yang telah ditunjuk dan diangkat dan ditetapkan
melalui SK Ketua PPLN Tehran Nomor: 02/PPLN-TEHRAN/SK/III/2019 tentang
pengangkatan Koordinator, Operator dan Verifikator Sistem Penghitungan Suara pada PPLN
Tehran dalam penyelenggaraan Pemilu tahun 2019, terdiri dari:

1. Tety Mudrika Hayati (Koordinator/Ketua Sekretariat PPLN/PF Pensosbud KBRI Tehran)


2. Nenda Inasah Fadhilah (Operator, Staf Fungsi Politik KBRI Tehran)
3. M. Rifqi Fikriansyah (Verifikator/Anggota PPLN/PF Protkons KBRI Tehran)
4. Dedy Eka Januardi (Komisioner/Anggota Sekretariat/PF Ekonomi/Kepala Kanselerai)

II. PENDAHULUAN

A. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan

Laporan akhir seluruh penyelenggaraan kegiatan pemilihan umum 2019 PPLN Tehran,
disusun sebagai bentuk pertanggung jawaban Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN)
Tehran yang telah berakhir masa tugasnya pada akhir Juni 2019. Laporan meliputi
proses pra hingga pasca Pemilu 2019 mulai dari gambaran umum kondisi WNI di Iran,
kendala-kendala yang dihadapi, pembentukan dan pelantikan Panitia Pemilihan Luar
Negeri (PPLN), Petugas Pemutakhiran Data Pemilih Luar Negeri (Pantarlih), Kelompok
Penyelenggara Pemungutan Suara di Luar Negeri (KPPSLN), pengaturan dan
penyerahan logistik, pemungutan suara, penghitungan suara, rekapitulasi serta
pemusnahan surat suara sebagai tahap akhir .

3
B. Gambaran Umum Kondisi Setempat, WNI dan Tantangan PPLN

Republik Islam Iran berdiri pada tanggal 1 April 1979. Hari Nasional Iran/Hari Revolusi
Islam diperingati setiap tanggal 1 Februari untuk memperingati hari kembalinya
Ayatullah Khomeini dari pengasingan. Saat ini Iran dipimpin oleh Pemimpin Agung
(Supreme Leader) Ayatollah Seyed Ali Khamenei sebagai Kepala Negara dan Presiden
Hassan Rouhani sebagai Kepala Pemerintahan. Dengan penduduk lebih dari 82 juta
jiwa pada tahun 2018, GDP per kapita Iran berkisar pada angka US$ 5.820,- (perkiraan
2019). Iran memiliki luas wilayah 1.648.195 km persegi dan berbatasan langsung
dengan Pakistan, Afghanistan, Turki, Iraq, Azerbaijan, Armenia dan Turkmenistan.

Hubungan diplomatik Indonesia-Iran dibuka pada tahun 1950. Sejak saat itu hubungan
Indonesia dan Iran berjalan dengan baik di bidang politik, sosial maupun budaya.
Warga Negara Indonesia di Iran tercatat berjumlah 406 orang (data lapor diri KBRI
Tehran, Juni 2019). Mayoritas WNI yang tinggal di Iran adalah mahasiswa Indonesia
dan keluarga yang tinggal di berbagai kota di Iran antara lain di Tehran, Qom, Mashhad,
Gorgan, Isfahan, Shiraz dan Kish Island. WNI lainnya yang berada di Iran merupakan
Pejabat/staf KBRI Tehran beserta keluarga dan juga WNI professional yang bekerja di
berbagai bidang beserta keluarganya (penyiaran, penerbangan, perminyakan,
perhotelan, pelaut, dll)

Tantangan yang dihadapi PPLN Tehran antara lain:

a. WNI yang tersebar di berbagai wilayah di Iran berjarak ratusan kilometer dari
Tehran;
b. Lebih dari 60% WNI berada di luar kota Tehran;
c. Masih banyak WNI yang tidak melaporkan kedatangannya di Iran ataupun
melaporkan kepulangannya ke Indonesia;
d. Terdapat WNI yang sudah tercatat dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) namun tidak
melaporkan kepulangannya;
e. Adanya pemilih pemula;
f. Minimnya jumlah pelaut/ABK yang melaporkan keberadaannya di Iran.

Dari aspek anggaran/logistik terdapat 2 (dua) tantangan yaitu :

g. Hambatan Transfer dari Pusat karena dampak sanksi atas Iran

Terkait dengan TUP I PPLN Tehran tahun 2018, sebagaimana diketahui, KBRI
Tehran telah ditunjuk sebagai tuan rumah pelaksanaan Sosialisasi Pemilu 2019 dan
Bimtek PPLN dan DLPN oleh KPU dan KPU untuk 5 PPLN dari lima negara.

4
Penujukkan tersebut memunculkan konsekuensi ketersediaan anggaran sebagai
tuan rumah dari KPU. Berdasarkan komunikasi kami dengan pihak Bank BNI
Singapura sampai dengan tanggal 26 April 2018, transfer TUP Tahap I PLN untuk
KBRI Tehran belum kami terima.

Setelah dilakukan penelusuran lebih lanjut dengan pihak BNI Singapura dan
koordinasi intensif dengan Biro Keuangan Kemlu, kendala transfer tersebut
terkendala pada bank koresponden dikarenakan pada perintah transfer masih
menyebutkan kata “TEHRAN” dan adanya inquiries dari bank koresponden tersebut
terkait maksud dan tujuan dari transfer tersebut mengingat Iran masuk dalam daftar
(Office of Foreign Assets Control) OFAC, Departemen Keuangan Amerika Serikat.

PPLN Tehran menyampaikan apresiasi kepada Karo Keuangan dan jajarannya atas
upayanya untuk berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam upaya melancarkan
proses transfer tersebut di pihak bank perantara dan dengan Sekretariat PPLN
Tehran.

h. Sistem TUP dan Pengambilan Anggaran Langsung

Terkait dengan Sistem TUP yang digunakan untuk transfer anggaran PPLN, kami di
lapangan menghadapi kendala terkait waktu penerimaan anggaran. Sehingga
seringkali karena adanya jeda waktu, termasuk pertanggungjawaban dari seluruh
PPLN hingga keluarnya TUP berikutnya, yang mengakibatkan penerimaan TUP
terlambat.

Kesulitan transfer ke Iran, sebagaimana anggaran KBRI Tehran selama ini


mengakibatkan pengambilan anggaran PPLN dilakukan bersamaan dengan
pengambilan anggaran operasional KBRI Tehran ke rekening penerimaan/kedua
KBRI Tehran di BNI Kemlu. Hal ini menyebabkan beberapa operasional harus
ditalangi terlebih dahulu oleh anggaran pribadi anggota PPLN dan Sekretariat PPLN
seperti anggaran konsumsi.

III. PEMBENTUKAN PANITIA PEMILIHAN LUAR NEGERI (PPLN)

Dalam rangka terlaksananya Pemilu 2019 bagi warga negara Indonesia (WNI) di Iran, pada
tanggal 12 Februari 2018 2019 tim yang ditunjuk oleh Bapak Duta Besar RI yaitu 1) Tety
Mudrika Hayati (PF. Pensosbud), 2) M. Rifqi Fikriansyah (PF. Protokol dan Konsuler) dan 3)

5
Dedy Eka Januardi (PF. Ekonomi/Kepala Kanselerai) melakukan tahapan-tahapan
rekrutmen KBRI Tehran antara lain melakukan rekrutmen secara terbuka bagi WNI di Iran
untuk mendaftar menjadi Ketua dan Anggota Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Tehran
dan pada tanggal 25 Februari 2019 tim melakukan wawancara langsung maupun melalui
telepon dan video call kepada 9 (sembilan) pemohon yang dinyatakan lolos secara
administrasi. Pada tahap akhir terpilih 3 (tiga) pemohon yang memenuhi kriteria sebagai
Ketua dan anggota, yaitu : Herry Supryono, Ali Zainal Abidin dan Nasrullah Hanafiah Sofian
yang masing-masing mewakili tiga lokasi WNI di Iran yaitu Tehran, Qom dan Gorgan.

Merujuk Brafaks Ketua Tim Pokja Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Nomor : R-
00083/POKJAPLN/180310 Perihal Penyampaian SK Ketua KPU Nomor: 165/PP.05-
Kpt/01/KPU/III/2018 tentang pembentukan PPLN dan Sekretariat di perwakilan RI Tehran
tahun 2018, pada tanggal 14 Maret 2018, Duta Besar RI Octavino Alimudin telah melantik
dan mengambil sumpah PPLN dan Sekretariat di KBRI Tehran yang dihadiri oleh seluruh
pejabat dan Staf KBRI, Dharma Wanita Persatuan dan Masyarakat Indonesia di Tehran.

Masa tugas PPLN Tehran dan Sekretariat yaitu Maret - Juni 2019, dalam rentang waktu
tersebut PPLN Tehran dan Sekretariat telah melaksanakan seluruh tahapan Pemilu 2019
yang sudah ditetapkan termasuk berhasil menjadi penyelenggara Bimbingan Teknis
(BIMTEK) tentang Pemilu 2019 oleh KPU RI dan Pokja PLN kepada 5 (lima) PPLN lainnya
yaitu PPLN di Qatar, Afghanistan, Aljazair, Libya dan Iran selaku tuan rumah.

Adapun susunan Ketua dan angota PPLN Tehran terdiri dari 2 (dua) orang WNI dan 1 (satu)
orang Home Staff, sedangkan Ketua dan anggota Sekretariat terdiri dari 2 (dua) orang
Home Staff dan 1 (satu) orang WNI, yaitu :

PPLN
1) Ketua, Herry Supryono (Ekspatriat)
2) Anggota, Rifqi Fikriansyah (PF. Protkons)
3) Anggota, Ali Zainal Abidin (Mahasiswa)
Sekretariat
1) Ketua, Tety Mudrika Hayati (PF.Pensosbud)
2) Anggota, Dedy Eka Januardi (PF.Ekonomi/Kepala Kanselerai)
3) Anggota, Nasrulloh Hanafiah Sofian (Mahasiswa)

6
IV. PEMBENTUKAN PETUGAS PEMUTAKHIRAN DATA PEMILIH
LUAR NEGERI (PANTARLIH) LUAR NEGERI

PPLN Tehran mulai melaksanakan tugasnya dengan menunjuk dan mengangkat 2 (dua)
orang Petugas Pemutakhiran Data Pemilih Luar Negeri (Pantarlih), yang terdiri dari Ridwan
Satriawan (Staf Fungsi Protokol dan Konsuler KBRI Tehran) dan Mohammad Zaky Fathoni
(Mahasiswa, kota Qom) pada tanggal 16 April 2018 dengan masa kerja selama 1(satu)
bulan, terhitung sejak tanggal 17 April-16 Mei 2018.

Pembentukan Pantarlih oleh PPLN Tehran sebagai implementasi dari ketentuan Pasal 17
huruf b Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 4 tahun 2018 tentang Pembentukan dan
Tata Kerja Panitia Pemilihan Luar Negeri dan Kelompok Penyelenggaraan Pemungutan
Suara Luar Negeri dalam Penyelenggaraan Pemilihan Umum, Panitia Pemilihan Luar
Negeri berwenang mengangkat Petugas Pemutakhiran Data Pemilih Luar Negeri.

Pantarlih bertugas melakukan pendataan WNI di Iran yang tersebar di kota Tehran, Qom,
Isfahan, Mashhad, Gorgan, Hamedan, Shiraz, Qeshm, Bandar Abbas dan Kepulauan Kish.
Untuk mempermudah pelaksanaan pendataan, keduanya membagi wilayah tugasnya
masing-masing menjadi : 1) Ridwan Satriawan (Tehran, Karaj, Mashhad, Gorgan, Bandar
Abbas, Kepulauan Qeshm dan Kish ) dan 2) Mohammad Zaky Fathoni (Qom, Isfahan,
Shiraz dan Hamedan).

V. PEMBENTUKAN KELOMPOK PENYELENGGARA PEMUNGUTAN SUARA


LUAR NEGERI (KPPSLN)

PPLN Tehran melakukan pengumuman terbuka bagi WNI di Iran untuk melamar menjadi
Ketua dan Anggota KPPSLN yaitu KPPSLN TPS 01 Tehran, KPPSLN 02 Qom dan
KPPSLN Pos. Proses rekrutmen terbuka dan seleksi administratif dan wawancara berjalan
dengan baik. Wawancara dilakukan baik secara langsung maupun melalui video call yang
diikuti oleh seluruh Anggota PPLN. Penggunaan video call ini cukup efektif dan efisien
karena dapat mengakomodasi para calon anggota KPPSLN maupun PPLN yang sedang
berada di luar Tehran.

7
Terdapat 5 (lima) indikator yang digunakan dalam proses rekrutmen khususnya wawancara
yaitu: pengetahuan dan pandangan tentang Pemilu; pengalaman organisasi termasuk
dalam kepemiluan; kemampuan koordinasi dan kerjasama; integritas dan tanggungjawab;
imparsialitas dan netralitas. Sebelum menetapkan calon terpilih, sesuai panduan dari Pusat,
PPLN Tehran mengumumkan kepada publik terkait calon KPPSLN untuk mendapatkan
masukan publik. Pengumuman dilakukan melalui media sosial PPLN Tehran dan KBRI
Tehran.

Dari 17 (tujuh belas) orang pelamar, PPLN Tehran menetapkan 11 (sebelas) orang terpilih
menjadi KPPSLN TPS 01 Tehran, TPS 02 Qom dan Pos.

Berdasarkan keputusan PPLN Tehran nomor 01/PPLN-Tehran/SK/11/2 tentang


pembentukan dan pengangkatan anggota KPPSLN, maka ditetapkan Ketua dan anggota
KPPSLN sebagai berikut :

KPPSLN TPSLN 01 Tehran

1. Ridwan Satriawan (Ketua)


2. Abdul Janat (Anggota)
3. Luki Suwandana (Anggota)

KPPSLN TPSLN 02 Qom

1. Mohammad Zaky Fathoni (Ketua)


2. Mahyuddin (Anggota)
3. Muhammad Mahdi (Anggota)
4. Mohammad Zaki Amami (Anggota)
5. Ahmad Dzilal Mukhlash (Anggota)

KPPSLN Pos

1. Syarif Hidayatulloh (Ketua)


2. Caesar Syfa Mahendra (Anggota)
3. Muhammad Alhusaini Baabud (Anggota)

Masa kerja KPPSLN adalah satu kali kegiatan

1. Masa kerja KPPSLN (TPSLN) pada 1 April 2019 s.d. 30 April 2019
2. Masa kerja KPPSLN Pos, pada 1 Maret 2019 s.d. 30 April 2019

8
Merujuk brafaks Pokja PLN nomor B-00165/POKJAPLN/190218 perihal pembentukan
Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara di Luar Negeri (KPPSLN), pada tanggal 3
Maret 2019, bertempat di KBRI Tehran, Ketua PPLN Tehran, Herry Supryono telah melantik
KPPSLN dan dilakukan penandatanganan Pakta Integritas oleh seluruh Ketua dan Anggota
KPPSLN Tehran, Qom dan Pos dengan disaksikan oleh anggota PPLN dan Sekretariat.
Proses tersebut dituangkan dalam Berita Acara Nomor: 01/PPLN-TEHRAN/SK/II/2019.
Pada kesempatan tersebut, Ketua PPLN juga menyampaikan briefing awal mengenai tugas
dan tanggung jawab KPPSLN.

Bimbingan Teknis (Bimtek) KPPSLN oleh PPLN Tehran telah dilaksanakan pada tanggal 7
Maret 2019 di KBRI Tehran sekaligus simulasi pemungutan suara oleh KPPSLN. Meskipun
masing-masing KPPSLN adalah pelaksana dan penanggungjawab kegiatan Pemilu 2019
pada saat pemungutan dan penghutungan suara, namun demikian KPPSLN senantiasa
melakukan kerjasama dengan PPLN Tehran sebagai bentuk bimbingan dan monitoring.

VI. PEMUTAKHIRAN DATA PEMILIH

Pantarlih melakukan Pemutakhiran Data Pemilih dengan mengkonfirmasi keberadaan WNI,


tempat tinggal, status dan nomor telepon yang berdomisili di sejumlah kota di Iran melalui
pencocokan dan penelitian (Coklit). Untuk petugas Pantarlih nomor 1, Ridwan Satriawan
melakukan coklit di kota Tehran, Karaj, Mashhad, Gorgan, Bandar Abbas, Kepulauan
Qeshm dan Kepulauan Kish. Sementara petugas Pantarlih nomor 2, Mohmmad Zaky
Fathoni melakukan coklit di kota Qom, Isfahan, Shiraz dan Hamedan.

Petugas Pantarlih berhasil menyusun Daftar Pemilih Sementara (DPS) dan Daftar Pemilih
Sementara Hasil Perbaikan (DPSHP). Pada tanggal 14 Juni 2018, PPLN Tehran
menetapkan DPSLN dengan jumlah pemilih 261 (dua ratus enam puluh satu) orang yang
terdiri dari, 159 (seratus lima puluh sembilan) laki-laki dan 102 (seratus dua) perempuan,
dengan rincian 71 (tujuh puluh satu) orang tercatat di TPSLN 01 Tehran, 169 (seratus enam
puluh sembilan) orang di TPSLN 02 Qom dan 21 (dua puluh satu) orang di TPSLN Pos.

Pada tanggal 17 Juli 2018 PPLN Tehran menetapkan Daftar Pemilih Sementara
(DPSHPLN) dengan jumlah 266 (dua ratus enam puluh enam) orang terdiri dari 163
(seratus enam puluh tiga) lai-laki dan 103 (seratus tiga) perempuan. Berdasarkan masukan
dari masyarakat dan penelitian yang dilakukan PPLN Tehran, terdapat penambahan 5 (lima)

9
orang pemilih dari data DPSLN sehingga dari jumlah DPSLN sebanyak 261 (dua ratus
enam puluh satu) orang di DPSHPLN menjadi 266 (dua ratus enam puluh enam) orang
Pemilih. Perubahan tersebut disebabkan oleh adanya pemilih yang pindah tempat tinggal,
pindah metode pemilihan, pindah TPS dan ditemukannya pemilih baru yang belum terdata.

Pada tanggal 10 Desember 2018 PPLN Tehran menetapkan Daftar Pemilih Tetap Luar
Negeri Hasil Perbaikan kedua (DPTHP2) dengan jumlah 265 (dua ratus enam puluh lima)
orang pemilih, terdiri dari 155 (seratus lima puluh lima) laki-laki dan 110 (seratus sepuluh)
perempuan.

VII. PEMUNGUTAN, PENGHITUNGAN, REKAPITULASI SUARA PEMILU ANGGOTA DPR


DAN PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN RI 2019

A. KEGIATAN PPLN DALAM PELAKSANAAN PEMILU ANGGOTA DPR DAN PEMILU


PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 2019

Merujuk Brafaks Biasa Ketua Pokja PLN No. B-00055/POKJAPLN/180523, pada tanggal
31 Mei 2018 PPLN Tehran menetapkan tanggal pemungutan suara di Iran yaitu hari
Kamis, 11 April 2019, dengan mempertimbangkan bahwa hari Kamis adalah hari libur di
Iran sehingga diharapkan dapat memaksimalkan tingkat partisipasi pemilih di Iran.

Pada tanggal 13 Maret 2019, PPLN Tehran telah menerima logistik Pemilu 2019
berdasarkan Brafaks Ketua Pokja Pemilu LN No. B-00217/POKJAPLN/190301
Pengambilan langsung Logistik Pemilu 2019 dilakukan secara langsung oleh PPLN
Tehran dan Fungsi Konsuler KBRI Tehran di Terminal Kargo Bandara Internasional
Imam Khomeini (IKIA) Tehran, Iran. Penerimaan logistik tersebut sedikit terhambat
karena alamat penerima yang tertera dalam Airway Bill Qatar Airlines adalah atas nama
Sahra Tarabar Company (Agen Cargo di Iran). Hal ini menyebabkan KBRI Tehran tidak
dapat langsung melakukan pengambilan namun harus menungu dokumen asli
diserahkan pihak Sahra Tarabar Company kepada KBRI Tehran

Setelah paket Logistik diterima dengan baik dan dilakukan pengecekan fisik luar kargo,
KBRI Tehran segera melakukan serah terima kepada PPLN Tehran dan memastikan
jumlahnya sesuai dengan yang tercantum dalam surat pengantar pusat. Daftar logistik
yang diterima sebagai berikut :

10
1. 273 lembar sura suara Presiden dan Wakil Presiden (PPWP)
2. 272 lembar suara Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
3. 4 botol tinta
4. 98 lembar segel
5. 2 lembar keterangan daftar pasangan calon
6. 2 lembar daftar calon tetap
7. 2 lembar alat bantu tunanetra

Sebagai catatan, terdapat kelebihan 1 (satu) surat suara PPWP dan terdapat 1 (satu)
surat suara DPR rusak. Surat suara lebih dan rusak sesuai surat ketua KPU nomor
598/PP.10.2-SD/07/KPU/IV/2019 tanggal 4 April 2019 perihal pemusnahan
perlengkapan Logistik pemilu di luar negeri tahun 2019 dan berita acara nomor
04/PPLN/TEHRAN/III/2019 tanggal 13 Maret 2019 tentang hasil pemeriksaan logistik
Pemilu Luar Negeri tahun 2019 PPLN Tehran, pada hari Rabu, tanggal 10 April 2019 di
KBRI Tehran, PPLN Tehran telah melakukan pemusnahan dokumen terkait setelah
sebelumnya dilaksanakan rapat Pleno.

Sementara itu, merujuk kepada Brafaks Pokja PLN nomor B-00284/POKJAPLN/190314


perihal operasionalisasi aplikasi Sistem Penghitungan Suara (situng), PPLN Tehran
telah mengangkat pelaksana Aplikasi Situng untuk Pemilu 2019, dengan SK PPLN
Tehran Nomor 02/PPLN-TEHRAN/SK/III/2019 tentang pengangkatan Koordinator,
Operator dan Verifikator Sistem Penghitungan Suara pada PPLN Tehran dalam
penyelenggaraan Pemilu tahun 2019, sebagai berikut :

1. Tety Mudrika Hayati (Koordinator Aplikasi Situng/Sekretaris PPLN/ASN)


2. Nenda Inasa Fadhilah (Operator Situng/ASN)
3. M. Rifqi Fikriansyah (Verifikator/Anggota PPLN/ASN)
4. Dedy Eka Januardi (Komisioner/Anggota Sekretariat/PF Ekonomi/ASN)

Pada tanggal 18 Maret 2019, PPLN Tehran melantik Tim Situng dengan didahului oleh
penandatanganan Pakta Integritas sesuai ketentuan yang berlaku, dengan merujuk
Brafaks KBRI Tehran Nomor : B-00065/Tehran/190319 bahwa Operator Situng PPLN
Tehran bukan merupakan anggota PPLN dan Sekretariat PPLN Tehran sehingga yang
bersangkutan melakukan penandatanganan Pakta Integritas sesuai ketentuan yang
berlaku.

11
B. PEMUNGUTAN SUARA VIA POS

KPPSLN Pos PPLN Tehran yang sudah terbentuk berdasarkan SK PPLN Tehran Nomor :
01/PPLN-TEHRAN/SK/II/2019 tentang pembentukan dan pengangkatan KPPSLN pada
perwakilan RI di Tehran dalam Pemilu 2019, melaksanakan pemungutan suara dengan
mengirim surat suara via Pos mulai tanggal 11 Maret 2019 kepada 26 (dua puluh enam)
pemilih yang terdiri dari 14 (empat belas) laki-laki dan 12 (dua belas) perempuan yang
tersebar di beberapa kota Iran. Surat suara yang tercoblos dan diterima kembali oleh
KPPSLN Pos berjumlah 25 (dua puluh lima) surat suara yang terdiri dari 13 (tiga belas)
laki-laki dan 12 (dua belas) perempuan, 1 (satu) surat suara tidak kembali.

C. PEMUNGUTAN SUARA VIA KOTAK SUARA KELILING (KSK)

Mengingat pemilih di Iran tidak ada yang menggunakan metode Kotak Suara Keliling (KSK),
maka atas persetujuan POKJA PLN dan KPU RI, PPLN Tehran tidak melaksanakan
pemungutan suara dengan metode tersebut.

D. PEMUNGUTAN SUARA DI TPSLN

Pemungutan suara Presiden & Wakil Presiden RI (PWP) dan DPR RI dilakukan secara
serentak pada tanggal 11 April 2019 pukul 08.00 – 18.00 waktu setempat di TPSLN 01
Tehran dan TPSLN 02 Qom.

1) TPSLN 01 - Tehran

Jumlah DPT pada TPSLN 01 Tehran adalah sebanyak 78 (tujuh puluh delapan) orang
dengan pengguna hak pilih sebanyak 70 (tujuh puluh) orang. KPPSLN 01 menerima 80
(delapan puluh) surat suara Presiden & Wakil Presiden dan DPR RI yang terdiri dari 78
(tujuh puluh delapan) surat suara DPT dan 2 (dua) surat suara cadangan, sehingga
surat suara yang tersisa adalah 10 (sepuluh) surat suara.

2) TPSLN 02 - Qom

Pada TPSLN 02 Qom terdapat 161 (seratus enam puluh satu) DPT dan jumlah pemilih
menggunakan haknya sebanyak 164 (seratus enam puluh empat) orang. KPPSLN 02
Qom menerima surat suara PPWP sebanyak 165 (seratus enam puluh lima) yang terdiri
dari 161 (seratus enam puluh satu) SS DPT ditambah 4 (empat) SS cadangan. Dalam
proses pemungutan suara PPWP terdapat 1 (satu) surat suara yang rusak/salah coblos.
Sedangkan untuk surat suara DPR, KPPSLN 02 Qom menerima 164 (seratus enam

12
puluh empat) surat suara yang terdiri dari 161 (seratus enam puluh satu) surat suara
DPT ditambah 3 (tiga) surat suara cadangan dari seharusnya 4 (empat) surat suara
karena 1 (satu) surat suara diterima PPLN dalam keadaan rusak.

E. SOSIALISASI PEMILU 2019 DI WILAYAH AKREDITASI

Untuk meningkatkan pemahaman bagi pemilih di Iran terhadap pesta demokrasi rakyat
terbesar atau Pemilu 2019 di Indonesia, PPLN Tehran telah melaksanakan Sosialisasi
Pemilu 2019 sebanyak 8 (delapan) kali di beberapa kota wilayah akreditasi antara lain
Tehran, Qom, Mashhad dan Isfahan. Di setiap kota yang dikunjungi, pemilih sangat
antusias dengan Pemilu serentak pertama di Indonesia tersebut. Mereka menunjukkan
antusiasme untuk menyukseskan pelaksanaan dan penghitungan suara Pemilu 2019.
Sosialisasi yang telah dilaksanakan yaitu :

1. 27 April - 2 Mei 2018 di Tehran dan Qom

Pada tanggal 27 April – 2 Mei 2018, PPLN Tehran menjadi tuan rumah Bimtek
untuk 5 PPPLN yaitu PPLN Tehran, Alger, Doha, Kabul, dan Tripoli sosialisasi
kepada masyarakat Indonesia di Iran, Tim Pokja PLN yang dipimpin Komisioner
KPU, Bapak Hasyim Asy’ari dan Ketua Pokja PLN Bapak Dubes Wajid Fauzi.

Kegiatan Sosialisasi di kota Tehran pada tanggal 27 April 2018 dilanjutkan


sosialisasi di kota Qom pada tanggal 28 April 2018. Duta Besar RI Tehran dalam
kata sambutannya menyampaikan harapan agar seluruh WNI di Iran mengikuti
seluruh tahapan Pemilu dengan baik dengan tetap menjaga persatuan dan
kesatuan. Sementara Komisioner KPU dan Ketua PokaPLN menyampaikan
kebijakan pemilu di luar negeri dan sosialiasasi peraturan Pemilu serta
menghimbau partisipasi masyarakat Indonesia di Iran. Kegiatan disambut
antusias para peserta sosialisasi.

Sementara Kegiatan Bimtek di Tehran, yang berlangsung tanggal 29-30 April


bertujuan memberikan pemahaman kompreshensif kepada seluruh Anggota dan
Sekretariat PPLN terkait dengan tata kerja, anggaran, pertanggungjawaban
keuangan, logistik dan tahapan Pemilu.

13
2. 3 Agustus 2018 di Mashhad
Sosialisasi yang dilakukan oleh PPLN Tehran di kota Mashhad sebagai kota
dengan jumlah WNI terbesar ketiga di Iran terkait peraturan dan tata cara Pemilu
2019.

3. 9 November 2018 di Isfahan


Sosialisasi yang dilakukan oleh PPLN Tehran di kota Isfahan terkait peraturan
dan tata cara Pemilu 2019.

4. 7 Desember 2018 di Tehran


Sosialisasi yang dilakukan oleh PPLN Tehran di kota Tehran terkait peraturan
dan tata cara Pemilu 2019 sebagai hasil Bimtek PPLN di Doha, November 2018.
Sosialisasi dihadiri pula oleh Dubes RI Tehran yang mendorong partisipasi aktif
WNI di Tehran, Kharaj, Gorgan dan Lorestan.

5. 13 Desember 2018 di Qom


Sosialisasi yang dilakukan oleh PPLN Tehran di kota Qom terkait peraturan dan
tata cara Pemilu 2019 sebagai hasil Bimtek PPLN di Doha, November 2018.
Sosialisasi dihadiri pula oleh Dubes RI Tehran yang mendorong partisipasi aktif
WNI di Qom.

6. 15 Maret 2019 di Tehran


Sosialisasi terakhir yang dilakukan oleh PPLN Tehran di kota Tehran terkait
update tata cara dan peraturan terkini penyelenggaraan Pemilu, terutama hasil
dari Bimtek PPLN di Manama, Februari 2019. Sosialisasi dihadiri pula oleh
Dubes RI Tehran.

7. 27 Maret 2019 di Qom


Sosialisasi terakhir yang dilakukan oleh PPLN Tehran di kota Qom sebagai kota
dengan jumlah WNI terbesar, terkait update tata cara dan peraturan terkini
penyelenggaraan Pemilu, terutama hasil dari Bimtek PPLN di Manama, Februari
2019. Sosialisasi dihadiri pula oleh Dubes RI Tehran.

14
F. HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN RI
DAN ANGGOTA DPR RI TAHUN 2019

PPLN Tehran telah melaksanakan Penghitungan Suara Pemilu 2019 bertempat di KBRI
Tehran, pada hari Rabu, 17 April 2019, Pukul 11.30 waktu setempat atau 13.30 WIB.
Rekapitulasi penghitungan suara via Pos, TPSLN 01 Tehran dan TPSLN 02 Qom
disaksikan oleh masyarakat Indonesia di Iran dan berlangsung secara tertib dan lancar.

Berdasarkan tabel, jumlah DPT, pengguna hak pilih serta prosentase partisipasi pemilih
adalah :

KPPSLN DPT JUMLAH PEMILIH JUMLAH SS SS PROSENTASE PARTISIPASI


/TPS AWAL PENGGUNA SAH TDK Jumlah Pengguna Hak Pilih
(DPT +DPTKLN SAH x 100 % Jumlah Pemilih
+DPTBLN) HAK PILIH

Pos 26 26 DPT : 26 25 KEMBALI: 24 1 96,15 %


25
DPTBLN : 0

DPKLN : 0 TIDAK
KEMBALI:
1

Tehran 78 87 DPT : 70 DPT : 66 4 80,46 %


78 61

DPTBLN : DPTBLN :
0 0

DPKLN : DPKLN :
9 9

Qom 161 174 DPT : 16 DPT : 163 1 94,25 %


161 4 151

DPTBLN : DPTBLN :
2 2

DPKLN : DPKLN :
11 11

JUMLAH 265 287 259 253 6 90,24 %

Adapun rekapitulasi hasil penghitungan suara untuk pemilihan Presiden dan Wakil Presiden
(PPWP) RI serta DPR RI Dapil 2 DKI Jakarta (Grafik, terlampir), yaitu :

1. PPWP

15
Untuk Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, terdapat 253 (duaratus limapuluh tiga)
surat suara yg sah dari total  259 (duaratus limapulu Sembilan) surat suara dengan hasil
penghitungan sebagai berikut :

KPPSLN Pengguna SS
/TPS
Sah Tidak
sah P
Paslon 01 aslon 02
Pos 25 24 1 24 0

TPS 001 70 66 4 44 22
Tehran

TPS 002 164 163 1 162 1


Qom

TOTAL 259 253 6 230 (90,9 %) 23 9,09 %)

2. DPR RI
Untuk pemilihan Calon Legislatif Dapil 2 DKI Jakarta, terdapat 249 suara sah dari total
257 suara dengan urutan perolehan suara (Parpol dan Caleg), PDIP : 174 (69,8%), PSI :
27 (10,84%), PKS : 17 (6,82%), PKB : 12 (4,8%), Nasdem : 8 (1,2%), PPP : 3, Golkar :
3, Gerindra : 2, PAN : 1, Demokrat : 1, PBB : 1, sedangkan parpol yang tidak
memperoleh suara (0) adalah Partai Garuda, Berkarya, Perindo, Hanura, dan PKPI.

a. Partai Politik

KPPSLN/ PARTAI POLITIK

TPS

Pos 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

TPS 001 3 1 9 2 1 0 0 2 0 0 5 1 0 1 0 0
Tehran

TPS 002 2 0 5 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0
Qom

Jumlah 7 1 14 2 1 0 0 3 0 0 5 1 0 1 1 0

b. Caleg DPR RI Dapil 2 DKI Jakarta

16
PARTAI POLITIK POS TPS 001 TPS 002
TEHRAN QOM

1 PKB 1 0 1 1 1 1

2 0 2 0 2 0

3 0 3 0 3 0

4 0 4 0 4 0

5 0 5 0 5 0

6 0 6 0 6 0

7 2 7 0 7 0

Jumlah 2 1 1

2 Gerindra 1 0 1 1 1 0

2 0 2 0 2 0

3 0 3 0 3 0

4 0 4 0 4 0

5 0 5 0 5 0

6 0 6 0 6 0

7 0 7 0 7 0

Jumlah 0 1 0

3 PDI 1 1 1 2 1 0
Perjuangan
2 4 2 9 2 139

3 0 3 0 3 1

4 0 4 1 4 0
5 0 5 0 5 0

6 2 6 1 6 0

7 0 7 0 7 0

Jumlah 7 13 140

4 Golkar 1 0 1 0 1 1

2 0 2 0 2 0

3 0 3 0 3 0

4 0 4 0 4 0

5 0 5 0 5 0

6 0 6 0 6 0

7 0 7 0 7 0

17
Jumlah 0 0 1

5 Nasdem 1 1 1 3 1 0

2 0 2 0 2 0

3 1 3 0 3 0

4 0 4 0 4 0

5 1 5 0 5 0

6 0 6 1 6 0

7 0 7 0 7 0

Jumlah 3 4 0

6 Garuda 1 0 1 0 1 0

2 0 2 0 2 0

3 0 3 0 3 0

4 0 4 0 4 0

5 0 5 0 5 0

6 0 6 0 6 0

7 0 7 0 7 0

Jumlah 0 0 0

7 Partai 1 0 1 0 1 0
Berkarya
2 0 2 0 2 0

3 0 3 0 3 0

4 0 4 0 4 0

5 0 5 0 5 0

6 0 6 0 6 0

7 0 7 0 7 0

Jumlah 0 0 0

8 PKS 1 0 1 13 1 0

2 0 2 0 2 0

3 0 3 0 3 0

4 0 4 1 4 0

5 0 5 0 5 0

6 0 6 0 6 0

18
7 0 7 0 7 0

Jumlah 0 14 0

9 Perindo 1 0 1 0 1 0

2 0 2 0 2 0

3 0 3 0 3 0

4 0 4 0 4 0

5 0 5 0 5 0

6 0 6 0 6 0

7 0 7 0 7 0

Jumlah 0 0 0

10 PPP 1 0 1 0 1 0

2 0 2 0 2 0

3 0 3 0 3 0

4 1 4 1 4 1

5 0 5 0 5 0

6 0 6 0 6 0

7 0 7 0 7 0

Jumlah 1 1 1

11 PSI 1 8 1 6 1 6

2 0 2 0 2 1

3 0 3 0 3 0

4 0 4 0 4 0

5 0 5 0 5 0

6 0 6 0 6 0

7 0 7 1 7

Jumlah 8 7 7

12 PAN 1 0 1 0 1 0

2 0 2 0 2 0

3 0 3 0 3 0

4 0 4 0 4 0

5 0 5 0 5 0

6 0 6 0 6 0

19
7 0 7 0 7 0

Jumlah 0 0 0

13 Hanura 1 0 1 0 1 0

2 0 2 0 2 0

3 0 3 0 3 0

4 0 4 0 4 0

5 0 5 0 5 0

6 0 6 0 6 0

7 0 7 0 7 0

Jumlah 0 0 0

14 Demokrat 1 0 1 0 1 0

2 0 2 0 2 0

3 0 3 0 3 0

4 0 4 0 4 0

5 0 5 0 5 0

6 0 6 0 6 0

7 0 7 0 7 0

Jumlah 0 0 0

19 PBB 1 0 1 0 1 0

2 0 2 0 2 0

3 0 3 0 3 0

4 0 4 0 4 0
5 0 5 0 5 0

6 0 6 0 6 0

7 0 7 0 7 0

Jumlah 0 0 0

20 PKPI 1 0 1 0 1 0

2 0 2 0 2 0

3 0 3 0 3 0

4 0 4 0 4 0

5 0 5 0 5 0

6 0 6 0 6 0

20
7 0 7 0 7 0

Jumlah 0 0 0

Setelah melalui berbagai kendala terkait sistem yang digunakan dalam penyampaian hasil
penghitungan surat suara PWP dan DPR RI, pada tanggal 19 April 2019, PPLN Tehran
berhasil melakukan rekapitulasi penghitungan suara dan telah menyampaikan data-data
terkait, memverifikasi serta mempublikasikannya melalui Sistem Penghitungan Suara
(Situng), dokumen-dokumen terkait hasil pemungutan dan penghitungan suara, terlampir.

VIII. ANGGARAN

A. PENGELOLAAN KEUANGAN

Pengelolaan keuangan PPLN Tehran dilaksanakan sesuai dengan ketentuan


keuangan umum yang berlaku dan ketentuan keuangan khusus dalam PKPU,
khususnya Peraturan Menteri Keuangan RI terkait seperti Peraturan Menteri
Keuangan RI tentang Standar Biaya Masukan dan Peraturan Menteri Keuangan
lainnya serta Keputusan Komisi Pemilihan Umum RI Nomor 302/PP.02-
Kpt/02/KPU/IV/2018 tentang Petunjuk Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban
Penggunaan Anggaran Tahapan Pemilihan Umum 2019 Untuk Badan Penyelenggara
Pemilu Ad Hoc di Lingkungan Komisi Pemilihan Umum.

Sesuai fungsinya, pengelolaan Keuangan PPLN Tehran dijalankan oleh Sekretariat


PPLN Tehran. Sekretariat PPLN Tehran dalam mengelola anggaran TUP yang
diterima senantiasa juga berkonsultasi dengan Pokja Keuangan PLN di Pusat dan
komunikasi dengan Sekretariat PPLN lainnya sehingga dapat dijamin prinsip
efektifitas, efisiensi dan ketepatan dalam menggunakan akun-akun anggaran maupun
optimailisasi TUP PPLN sesuai dengak kebutuhan PPLN.

Selain itu, pengelolaan keuangan PPLN Tehran juga menerapkan prinsip transparansi
dan keterbukaan dimana informasi penggunaan keuangan PPLN Tehran
diinformasikan kepada seluruh anggota PPLN dan Sekretariat PPLN Tehran. Setiap
pengeluaran mendapatkan persetujuan dari Ketua dan Sekeretaris PPLN Tehran.

21
B. PENERIMAAN TUP

Penerimaan anggaran penyelenggaran Pemilu 2019 melalui Pokja PLN dilakukan


dengan mekanisme TUP (Tambahan Uang Persediaan) selama tahun 2018 dan 2019.
Seluruh transaksi keuangan PPPLN Tehran tidak dibukukan dalam SIMKEU Realtime,
namun dibukukan secara manual melalui berbagai form (Form H, F dan E) yang
mengacu pada Keputusan Komisi Pemilihan Umum RI Nomor 302/PP.02-
Kpt/02/KPU/IV/2018.

1) TUP I 2018
Pada tanggal 27 April 2018, PPLN Tehran telah menerima anggaran RAB TUP I
2018 sebesar Rp. 502.299.333 (senilai USD 36.464.56).

2) TUP II 2018
PPLN Tehran telah menerima anggaran RAB TUP II 2018 sebesar USD 29.942.28
(senilai Rp.431.618.000 dengan kurs Rp.14.415)

3) TUP I 2019
PPLN Tehran telah menerima anggaran RAB TUP I 2019 sebesar USD 45.231.35
(senilai Rp.635.500.500 dengan kurs yang telah ditentukan pusat senilai Rp.
14.050).

4) TUP II 2019
Pada tanggal 31 Mei 2019, PPLN Tehran telah menerima anggaran RAB TUP II
2019 sebesar USD 8.388,75 (senilai Rp. 120.840,00) dengan kurs yang telah
ditentukan pusat senilai Rp.14.405).

C. PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN

Sekretariat PPLN Tehran melakukan pertanggungjawaban keuangan sesuai ketentuan


yang berlaku, khususnya mengacu pada Keputusan Komisi Pemilihan Umum RI
Nomor 302/PP.02-Kpt/02/KPU/IV/2018PKPU terkait penggunaan anggaran dan telah

22
sesuai dengan panduan, arahan dari Pokja PLN yang disampaikan dalam brafaks
Pokja PLN ke PPLN Tehran.

Dalam mekanisme pertanggungjawaban anggaran, Pantarlih LN dan KPPSLN


menyampaikan bukti pengeluaran atau kuitansi penggunaan anggaran kepada PPLN,
Seluruh dokumen pertanggungjawaban dikirimkan kepada KPU melalui Pokja
Keuangan PLN, baik dalam bentuk digital (scan) kepada email Pokja Keuangan PLN
maupun fisik yang disampaikan secara langsung oleh anggota PPLN dan Sekretariat
PPLN yang bertugas ke Jakarta. Dokumen pertanggungjawaban tersebut tidak
disampaikan melalui jasa kurir karena hambatan teknis dengan kondisi di Iran, dimana
pengiriman dokumen akan memakan waktu sekitar 2 (dua) minggu.

1) TUP I 2018

Realisasi TUP I 2018 sebesar Rp. 400.249.267 (senilai USD 29.324) dengan
rincian realisasi anggaran PPLN sebesar Rp. 379.560.595 (senilai USD 27.554.30)
dan realisasi anggaran Pantarlih sebesar Rp. 20.688.673 (senilai USD 1.501.90).
Setoran sisa TUP Tahap I dan potongan pajak honor PPLN dan Pantarlih
ditransfer dari rekening KBRI di BNI Singapura ke rekening KPU di BNI pada
tanggal 14 Mei 2018. Seluruh dokumen asli pertangungjawaban TUP I 2018
disampaikan melalui kurir kepada Pokja Kkeuangan PLN Kemlu RI sedangkan
salinan beserta lampiran bukti pendukung disampaikan melalui email yang telah
ditentukan Pokja PLN.

5) TUP II 2018

Realisasi TUP II 2018 sebesar USD 16.509.19 (senilai Rp.279.230.023), dengan


total sisa anggaran sebesar USD 16.509.19 (senilai Rp.237.980.023.23) dengan
rincian sisa TUP II dipotong pajak sebesar USD 13.433.09 (senilai
Rp.193.637.942.97) dan potongan pajak sebesar USD 364.20 (senilai
Rp.5.250.000). Sisa TUP tahap II dan potongan pajak honor PPLN dan Pantarlih
ditransfer dari rekening KBRI di BNI Singapura ke rekening KPU di BNI pada
tanggal 13 Agustus 2018. Seluruh dokumen asli pertangungjawaban TUP II 2018
disampaikan melalui kurir kepada Pokja Keuangan PLN Kemlu RI sedangkan

23
salinan beserta lampiran bukti pendukung disampaikan melalui email yang telah
ditentukan Pokja PLN.

6) TUP I 2019

Realisasi TUP I PPLN Tehran hingga April 2019 adalah sebesar USD 38.243.27
(senilai Rp. 537.317.950) dengan serapan mencapai 84,5%. Dengan demikian
total sisa anggaran TUP I PPLN Tehran hingga April 2019 sebesar USD 6.988.08
(senilai Rp. 98.182.518) dengan rincian sisa TUP I dipotong pajak menjadi USD
5.936.48 (senilai Rp. 83.407.518) dan potongan pajak sebesar USD 1.051.60
(senilai Rp. 14.775.000). Seluruh dokumen asli pertangunjawaban bulan April 2019
telah disampaikan langsung kepada Pokja Keuangan PLN Kemlu RI sedangkan
salinan beserta lampiran bukti pendukung disampaikan melalui email yang telah
ditentukan Pokja PLN.

7) TUP II 2019

Realisasi TUP II PPLN Tehran hingga akhir Juni 2019 adalah sebesar USD
7242.92 (senilai Rp.104.334.22659). Dengan demikian total sisa anggaran TUP II
PPLN Tehran adalah sebesar USD 1.145.83 (senilai Rp.16.505.773) dengan
rincian sisa TUP II dipotong pajak menjadi USD 740.14 (senilai Rp 10.805.773,41)
dan potongan pajak sebesar USD 405.69 (senilai Rp 5.700.000). Seluruh dokumen
asli pertangungjawaban bulan Mei-Juni 2019 akan disampaikan langsung kepada
Pokja Keuangan PLN Kemlu RI sedangkan salinan beserta lampiran bukti
pendukung disampaikan melalui email yang telah ditentukan Pokja PLN.

IX. HAMBATAN, EVALUASI DAN REKOMENDASI

A. Hambatan
1. Salah satu hambatan yang dihadapi PPLN Tehran dalam penyelenggaraan
Pemilu 2019 adalah upaya mengakomodir seluruh WNI yang ada di wilayah
akreditasi KBRI Tehran dalam hal pendataan pemilih terutama bagi mereka
yang berprofesi sebagai ABK.

24
2. Hambatan lain yang dihadapi PPLN Tehran adalah urusan transfer
keuangan, pengiriman atau penerimaan barang dari Iran ke Indonesia atau
sebaliknya seperti pengiriman laporan hard copy atau penerimaan logistik
Pemilu karena terbentur kendala regulasi di Iran sebagai negara yang
disanksi.
3. Hambatan berikutnya adalah sempitnya waktu antara penerimaan anggaran
Pemilu dengan waktu pertanggung jawaban, sehingga PPLN kesulitan dalam
realiasinya.
4. Perubahan tenggat waktu penepatan DPT juga menjadi hambatan yang
cukup berarti bagi PPLN sehingga harus betul-betul teliti untuk menetapkan
DPT karena mobilisasi WNI yang cukup tinggi di luar negeri.

B. Evaluasi
1. Dalam hal pelaksanaan pencocokan dan penelitian oleh petugas Pantarlih,
sekiranya diberikan waktu lebih lama, mungkin tingkat akurasi data pemilih
yang dihasilkan akan lebih tinggi.
2. Mengingat sensitivitas tinggi penyelenggaraan pemungutan dan
penghitungan suara dalam Pemilu, sebaiknya tidak ada batasan jumlah
pemilih untuk menetapkan keberadaan petugas keamanan di TPS.
3. Jumlah minimum anggota KPPSLN sebanyak tiga orang dirasa tidak
mencukupi untuk menyelenggarakan pemungutan dan penghitungan suara,
maka dari itu sebaiknya jumlah minimun anggota KPPSLN ditambah menjadi
lima orang.
4. Terkait dengan aplikasi Situng Pemilu, sosialisasi yang seharusnya dilakukan
pada waktu Bimtek terakhir untuk PPLN pada bulan Maret 2019 tidak efektif
karena aplikasi Situng belum dapat diakses. Bimtek yang dilakukan
kemudian melalui video conference tidak efektif dan terlalu dekat dengan
waktu pelaksanaan Pemilu. Jumlah operator Situng yang hanya 1 orang
setiap PPLN dipandang tidak memadai. Selain itu petugas untuk help-desk
aplikasi Situng tidak sepenuhnya efektif.

C. Rekomendasi
1. Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu, DP4 yang diberikan kepada
PPLN Tehran masih sangat kurang akurat, sebagai dampak dari kepulangan,

25
pindah alamat dan alasan lain. Hal ini cukup menyulitkan petugas Pantarlih
dalam melaksanakan tugasnya secara optimal, maka dari itu kiranya perlu
koordinasi lebih intens antara Kemendagri, Kemlu dan KPU untuk secara
periodik melakukan update data kependudukan WNI di luar negeri.

2. Terdapat dilema dalam mengakomodir seluruh WNI agar bisa berpartisipasi


dalam Pemilu sehingga sebisa mungkin batas waktu dan berbagai
kemudahan diberikan supaya partisipasi maksimal, di sisi lain aturan yang
terlalu longgar rentan dimanfaatkan sebagai celah kecurangan misalnya
ditemukan kasus data ganda, maka diperlukan upaya penyadaran kepada
masyarakat dan diterapkannya aturan ketat dengan kerja sama berbagai
instansi untuk mencegah kemungkinan kasus tersebut tanpa menutup
peluang partisipasi yang luas.

3. Penentuan batas waktu yang tegas untuk penetapan Daftar Pemilih Tetap,
DPT untuk menutup dugaan negatif terkait penyelenggaraan Pemilu dan
tidak terjadi kesulitan bagi PPLN dalam melaksanakan tugas, berkaca dari
kasus penetapan DPSLN, DPTHPLN hingga DPKLN yang dilakukan
perubahan beberapa kali namun pada akhirnya DPT terbaru tidak digunakan
sebagai dasar pemungutan suara.

4. Pengaturan waktu yang lebih baik diperlukan agar tidak terulang kasus ketika
Pantarlih dan KPPSLN baru saja dilantik, hanya berselang sehari dua hari
langsung bekerja sehingga bimtek dari PPLN tidak maksimal yang
dikhawatirkan menurunkan kinerja keduanya.

5. Bimtek untuk PPLN dinilai tidak terlalu efektif mengingat waktu pelaksanaan
yang pendek, acara yang padat karena materi banyak, sehingga mungkin
bisa ditambah waktu pelaksanaannya atau memanfaatkan fasilitas teknologi
internet untuk koordinasi berkelanjutan.

6. Persiapan materi penyelenggaraan pemilu tampak kurang matang, terlihat


dari beberapa kasus perbedaan pandangan antara pemateri baik di antara
Komisioner dan jajarannya sendiri maupun perbedaan dengan konten materi
dalam buku panduan serta undang-undang dan PKPU. Kiranya koordinasi di

26
antara lembaga terkait diperlukan untuk mencapai keseragaman materi
pemilu sehingga tidak menyulitkan kerja PPLN.

7. Keberadaan Pengawas Pemilu sangat urgen di setiap PPLN baik yang


jumlah pemilihnya sedikit maupun banyak, oleh karena itu aturan yang
menyatakan Panwaslu boleh ada di PPLN dengan jumlah pemilih tertentu
mungkin sebaiknya diubah dan semua PPLN berhak untuk diawasi oleh
Panwaslu sehingga memudahkan kerja PPLN dan kontrol yang lebih ketat
terhadap penyelenggaraan Pemilu.

8. Perlu disusun aturan dan regulasi yang mengatur bagaimana agar WNI yang
bekerja sebagai Anak Buah Kapal, ABK dengan tingkat mobilitas tinggi dan
seringkali dalam waktu tidak terlalu lama keluar masuk beberapa negara,
bisa berpartisipasi menyalurkan suaranya dalam Pemilu, karena yang terjadi
selama ini mereka kurang diakomodir mengingat pekerjaan yang menuntut
mereka sulit dijangkau.

9. Diperlukan perubahan aturan terkait pemilih DPKLN yang bisa memilih di


jam-jam terakhir di TPS manapun tempat ia berada, mengingat terbuka celah
kecurangan dan penyalahgunaan hak oleh pemilih, seorang pemilih DPK
bisa saja memilih di dua TPSLN karena hari berbeda atau hari yang sama
tapi jarak dua TPS bisa dijangkau dalam sehari, maka selain dibutuhkan
koordinasi antar-PPLN juga aturan lebih ketat untuk mencegahnya.

10. Pengiriman logistik Pemilu dari pusat untuk negara-negara seperti Iran
sebaiknya dilakukan melalui saluran diplomatik tidak melalui agen pengiriman
barang, mengingat kesulitan akses dan ketatnya regulasi pemerintah
setempat.

11. Sekiranya dimungkinkan untuk tambahan/cadangan surat suara di luar negeri


dapat ditambah dari 2.5 (dua setengah) persen menjadi 4-5 persen dengan
mempertimbangkan kesulitan geografis dan administratif dari WNI pemilih
potensial yang menetap atau sedang berada di luar negeri pada waktu
pelaksanaan Pemilu.

27
12. Sekiranya memungkinkan untuk Pemilu di luar negeri berikutnya, anggaran
PPLN dapat dianggarkan untuk jangka waktu 6 bulan atau 1 tahun dengan
pengaturan anggaran khusus di luar mekanisme keuangan yang ada,
sehingga memudahkan transfer, pencairan dan penggunaan anggaran.

13. Kiranya anggaran untuk petugas keamanan dapat disediakan untuk seluruh
PPLN tanpa melihat jumlah pemilih, karena petugas keamanan TPS sangat
diperlukan.

14. Anggaran uang lelah tenaga pendukung kiranya juga dapat dipertimbangkan
untuk ditambah karena beberapa pekerjaan teknis bagi PPLN dan KPPSLN
membutuhkan tenaga tambahan dari unsur masyarakat atau staf Perwakilan
RI.

15. Diusulkan bahwa dalam grup WA keuangan PPLN, KPU menugaskan


beberapa staf keuangan yang ditugaskan sebagai help-desk khusus untuk
isu-isu keuangan karena seringkali pertanyaan terkait mekanisme keuangan
tidak mendapatkan tanggapan memadai di grup WA keuangan PPLN.

16. Terkait aplikasi Situng, diharapkan untuk pemilu selanjutnya, aplikasi ini
sudah dapat diuji coba dalam waktu yang cukup memadai. Selain itu, dapat
dipertimbangkan jumlah operator Situng menjadi setidaknya 2 orang dengan
mengalokasikan anggaran honor atau uang lelah yang lebih jelas. Kiranya
perlu dipertimbangkan adanya petugas help-desk untuk aplikasi Situng yang
bersifat permanen dan tidak ad-hoc.

17. Perlu dipertimbangkan untuk beberapa perlengkapan dan atribut PPPLN dan
KPPSLN untuk disediakan dari Pusat karena adanya kesulitan pengadaan
sejumlah item di luar negeri, khususnya di Iran.

X. PENUTUP
Demikian laporan ini disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan
rangkaian Pemilihan Umum 2019 di Iran. Sejak awal terbentuknya PPLN Tehran
berupaya semaksimal mungkin melaksanakan seluruh tahapan Pemilu yang sudah
ditetapkan KPU Pusat untuk menjalankan tugas dan amanah demi terselenggaranya

28
Pemilu 2019 yang jujur, adil, bebas dan rahasia untuk menghasilkan pemimpin
bangsa dan para wakil rakyat.

Pemilu 2019 merupakan pemilu serentak pertama kali dilaksanakan di Indonesia,


oleh karena itu sebuah kebanggaan tersendiri bagi PPLN Tehran karena telah
menjadi bagian dari sejarah demokrasi Indonesia.

Meskipun masih terdapat banyak kekurangan dalam penyelenggaraan Pemilu 2019


kali ini, namun sebagai pemilu serentak pertama harus diakui bahwa banyak
kemajuan yang telah dicapai dibandingkan pemilu-pemilu sebelumnya dilihat dari
aspek tahapan penyelenggaraan pemilu yang lebih partisipatif, transparan dan
demokratis.

Kita berharap agar segala kendala yang terjadi pada Pemilu 2019 menjadi pelajaran
berharga dan bahan evaluasi bagi pelaksanaan pemilu berikutnya guna terwujudnya
kedewasaan demokrasi di Tanah Air.

PPLN Tehran mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan YME, karena seluruh
tahapan penyelenggaran Pemilu 2019 di dalam dan luar negeri, khususnya di Iran
secara umum dapat berjalan dengan lancar, tertib dan aman.

PPLN Tehran menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada KPU RI, Pokja PLN,
Kepala Perwakilan RI di Iran, Duta Besar Octavino Alimudin, seluruh staf KBRI
Tehran, KPPSLN, seluruh masyarakat Indonesia di Iran serta rekan PPLN di
seluruh Perwakilan RI di luar negeri yang telah mendukung dan berpartisipasi aktif
dalam Pemilu 2019.

Harapan kami semoga pemimpin dan wakil rakyat yang terpilih dapat menjalankan
amanah rakyat dengan baik serta bekerja semata-mata untuk kepentingan rakyat,
bangsa dan Negara. Semoga proses konsolidasi demokrasi di Indonesia di masa
yang akan datang dapat berjalan lebih baik.

-----------------------------------

29
30

Anda mungkin juga menyukai