Anda di halaman 1dari 4

EVIDENCE BASED NURSING (EBN)

OLAHRAGA KARDIO DAN TABATA UNTUK MENURUNKAN


BERAT BADAN DAN LEMAK

ABSTRAK
latar bealakang: tabata workout merupakan sebuah latihan dengan prinsip high
intensity interval training (HIIT) dengan menggabungkan latihan berintensitas tinggi
selama 20 detik diseilingi dengan intensitas rendah selama 10 detik. Tabata workout
bertujuan untuk menurunkan frekuensi denyut nadi istirahat guna meringankan
pembebanan khususnya pada jantung dari sistem kardioresepsi. Metode :jenis
penelitian ini bersifat pre-experimental design. Jenis rancangan penelitian yang
digunakan dalam penilitian ini adalah group Pre-post Design.Kata kunci : tabata dan
obesitas.
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Obesitas merupakan salah satu penyakit yang membahayakan dan juga sebagai
masalah kesehatan di negara berkembang. Hal tersebut dapat disebabkan adanya
suatu metamorfosis gaya hidup di masyarakat. Obesitas adalah suatu keadaan
dimana seorang memiliki berat badan yang berlebih dibandingkan dengan berat
badan ideal yang disebabkan akibat penumpukan jaringan lemak secara berlebih.
(Menurut ahmad mustofa,2010)
Word Health Organization (WHO) pada tahun 2016 mencatat bahwa lebih dari
1,9 miliar orang dewasa berusia 18 tahun ke atas mengalami kelebihan berat badan
dengan jumlah 650 juta orang dewasa mengalami obesitas. Jumlah tersebut dengan
prevalensi orang dewasa berusia 18 tahun ke atas pada pria sebesar 39% dan wanita
sebesar 40% serta kelebihan berat badan dan sekitar 11% pada pria dan 15% pada
wanita. Mengalami obesitas. Obesitas di indonesia menurut riset kesehatan dasar
(Riskesdas) tahun 2013 mendapatkan prevalensi obesitas pada penduduk usia 18
tahun ke atas mencapai 19,7% dengan jenis kelamin laki-laki dan sebanyak 32,9%
dengan jenis kelamin perempuan.
Di kementrian kesehatan indonesia pada tahun 2013 menunjukan angka
prevalensi kegemukan pada remaja umur 13-15 tahun di indonesia sebesar 10,8%
mengalami overweight dan 2,5% mengalami obesitas. Sedangkan prevalensi
kegemukan pada remaja usia 16-18 tahun meningkat signifikat dari 1,4% pada tahun
2007 menjadi 7,3% pada tahun 2013. data riskesdas tahun 2018 juga menunjukan
angka obesitas 16,0% pada remaja usia 13-15 tahun dan angka obesitas 13,5% pada
remaja 16-18 tahun. Hal tersebut menunjukan bahwa kasus kelebihan berat badan
terus meningkat (Niswah et al.,2017) (kemenkes,2020)
World health organization (WHO) pada tahun 2016 mencatat bahwa lebih dari
1,9 miliar orang dewasa berusia 18 tahun ke atas mengalami kelebihan berat badan
dengan jumlah 650 juta orang dewasa mengalami obesitas. Jumlah tersebut dengan
prevalensi orang dewasa berusia 18 tahun ke atas pada pria sebesar 39% dan wanita
sebesar 40% serta kelebihan berat badan dan sekitar 11% pada pria dan 15% pada
wanita) mengalami obesitas.Obesitas atau overweight maupun obesitas mempunyai
resiko tinggi mengalami gangguan kardiovaskular, diabtes melitus, gangguan tidur,
hipertensi, osteoarthritis, kanker prostat,endometrium dan usus (Diana, Yuliana,
Yasmin, & Hardiansyah, 2013)
Keuntungan dari latihan tabata antara lain bisa membakar lemak sebagai
energi, meningkatkan metabolisme atlet selama dan setelah latihan, waktunya yang
efektif dan efisien meningkatkan sistem anaerobik dan aerobik serta dapat digunakan
untuk berbagai aktifitas (Domaradzki, Cichy, Rokita, & Popowczak,2020). Metode
tabata adalah metode latihan dengan mengatur rasio waktu latihan adalah dua kali
istirahat. Metode latihan ini menggunakan rasio 2:1 yang artinya waktu latihan adalah
dua kali waktu istirahat. Latihan ini dilakukan dengan waktu 20 detik latihan dan 10
detik (2:1) istirahat dan berlangsung selama 4 menit (Emberts, Porcari,Doberstein,
Steffen, &Foster, 2013).
Prinsip high intensity interval training atau HIIT pada latihan tabata lebih efektif
untuk pembakaran kaori pada saat latihan dan masih terjadinya pembakaran kalori
setelah latihan. Hal tersebut terjadi karena proses excess of pot-exercise oxygen
consumption atau EPOC yang merupakan kondisi kelebihan oksigen pada sat latihan
dan setelah latihan (Gifari,2016).
B. Metode Literature Review
Penelitian ini merupakan tinjauan sistematis terhadap literature yang ada untuk
mengevaluasi respon subjektif setelah diaplikasikan kepada pasien obesitas dengan
olahraga kardio dan tabata untuk menurunkan berat badan dan lemak dengan
menggunakan desain penelitian yang digunakan adalah group pre-post design
C. Straregi Pencarian
Strategi pelaksanaan menggunakan teknik literature review yang didapatkan
melalui proses pencarian daring. Pencarian dilakukan melalui google scholar dengan
kata kunci (keywords) kata kunci yang digunakan merupakan tabata dan obesitas,
pencarian jurnal berfokus pada jurnal yang melakukan latihan tabata pada penderita
obesitas atau kelebihan berat badan.
D. Skrining Artikel
Skrining artikel dilakukan melalui judul awal dan selanjutnya dilakukan skrining
abstrak untuk mengidentifikasi artikel mana yang berpotensi sesuai dengan kriteria
yang diinginkan. Setelah dilakukan review terhadap semua artikel yang dianggap
signifikat pada skrining awal. Artikel tambahan yang tidak ditemukan dalam
pencarian literature awal diperoleh dengan meninjau setiap abstark berdasarkan
kriteria inklusi. Pengulas pertama melakukan pemeriksaan semua judaul dan abstrak
tujuanya adalah untuk menghindari pengulangan artikel. Secara terpisah, pengulas
kedua menilai sample judul dan abstrak menurut kriteria mana saja yang memenuhi
kriteria inklusi.
E. Data Extraction
Setiap artikel dilakukan pengolahan data dengan cara membuat rangkuman dari
setiap artikel yang meliputi penulis, tahun, asal negara penelitian, jenis penelitian,
sample (termasuk jumlah sample dan kriteria inklusi), interview guideline, hasil,
dan keterbatasan penelitian.
F. Pengkajian Kualitas Studi
Pengkajian terhadap kualitas dari setiap artikel dilakukan dengan menggunakan
format standa dari The Critical Appraisals Skills Program (CASP) yang sudah
berbahasa indonesia. Kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi apakah setiap
studi memiliki kualitas yang baik dan resiko bias yang minimal terdiri dari 3 yaitu
merupakan hasil studinya valid, apa hasilnya, akankah hasil penelitian membantu
secara local. Terdapat 11 item checklist yang digunakan untuk melakukan penilaian
dengan pilihan jawaban iya/tidak/tidak dilaporkan.

Anda mungkin juga menyukai