Disusun Oleh :
Alga Shella Permadi (19051204002)
TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2020/2021
2
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Rumusan Masalah
2.1.1 Pengelompokan Makanan
Dalam kamus gizi, gizi merupakan sari makanan yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh
(Sanjaya, dkk, 2009). Secara mendasar, gizi berhubungan dengan bagaimana makanan dapat
mempengaruhi dan mempertahankan tubuh dari risiko penyakit. Oleh sebab itu, dalam ilmu
gizi dipelajari tentang faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang dalam memilih dan
menyediakan makanan, mengidentifikasi komponen-komponen kimiawi makanan, pengaruh
makanan terhadap kesehatan, risiko penyakit, dan fungsi zat gizi dalam tubuh.
2
Keadaan tubuh sebagai keseimbangan antara konsumsi makanan yang seimbang dengan
penggunaan zat-zat gizi disebut sebagai status gizi seimbang atau normal.
2.1.3 Obesitas
Obesitas (obesity) berasal dari bahasa latin yaitu ob yang berarti 'akibat dari' dan esum
artinya 'makan’. Oleh karena itu, obesitas dapat didefinisikan sebagai akibat dari pola makan
yang berlebihan (Adams et al., 2002; Syarif, 2003). Menurut WHO (1998), obesitas adalah
suatu keadaan terjadinya penimbunan jaringan lemak tubuh secara berlebihan. Dengan kata
lain, obesitas dapat diartikan sebagai suatu kelainan atau penyakit yang ditandai dengan
penimbunan lemak tubuh secara berlebihan. Sementara itu, Syarif (2003) mendefinisikan
bahwa obesitas dan kelebihan berat badan sebagai dua istilah yang digunakan untuk
menyatakan adanya kelebihan berat badan.
Obesitas dapat terjadi pada semua golongan usia termasuk usia remaja, karena berada pada
fase pertumbuhan pesat (growth spurt), sehingga membutuhkan zat gizi yang jumlahnya
relatif lebih besar yang dapat menimbulkan masalah gizi, lingkungan, pola hidup, dan
menyebabkan kelebihan gizi (Aritonang dan Iriyanto, 2009). Obesitas menjadi masalah serius
bagi penderitanya dan tidak dapat dipandang sebelah mata, karena merupakan salah satu
faktor risiko penyakit kardiovaskular, diabetes melitus, arthritis, penyakit kantong empedu,
berbagai jenis kanker, gangguan fungsi pernapasan, dan berbagai gangguan penyakit kulit
(Aritonang dan Iriyanto, 2009).
2.4 Hipotesis
Dari kerangka konsep penelitian, maka dapat dirumuskan hipotesa penelitian sebagai berikut:
1. Ada hubungan frekuensi makan dengan kejadian obesitas pada perempuan dan laki-laki.
2. Ada hubungan jenis makanan vengan kejadian obesitas pada perempuan dan laki-laki.
3. Ada hubungan kebiasaan makan dengan kejadian obesitas.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
2
3.1 Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan ialah observasional dengan rancangan deskriptif yang
bertujuan untuk mengetahui gambaran pola makan dengan kejadian obesitas pada masyarakat
di Ketintang, Wonokromo Surabaya pada tahun 2021.
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah warga yang obesitas di Ketintang, Wonokromo
Surabaya. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 30 orang dengan menggunakan
purposive sampling, yaitu dengan memilih sampel diantara populasi sesuai dengan yang
dikehendaki peneliti, sehingga sampel tersebut dapat mewakili karakteristik populasi
yang dikenal sebelumnya. Adapun kriteria sampel penelitian sebagai berikut :
a. Kriteria inskluasi
1). warga yang bersedia untuk diteliti.
2). warga yang dapat diajak berkomunikasi.
3). warga yang sehat jasmani dan rohani.
b. Kriteria eksklusi
1). warga yang tidak bersedia untuk diteliti.
2). warga yang tidak dapat diajak berkomunikasi.
3). warga yang tidak sehat jasmani dan rohani.
2
DAFTAR PUSTAKA
Sudargo Toto, dkk. 2018. Pola Makan dan Obesitas. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada
Press
Gufron, A. 2014. SIMA (Safari Islamic Mobile Application) sebagai media digitalisasi situs
islam di Jawa Barat. Proposal. Universitas Esa Unggul, Jakarta.
Hardiansyah, dan I Dewa Nyoman Supariasa. 2017. Ilmu Gizi Teori dan Aplikasi.
Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Ridho, Sabili, dkk. 2016. “Alat Pengukur Tinggi dan Berat Badan Untuk Informasi
Berat Ideal Manusia Berbasis Arduino”. Naskah Publikasi Jurnal, Universitas
Negeri Jakarta, Jakarta.