TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi Puskesmas
(Aditama, 2005)
2. Konsep Wilayah
ditujukan kepada semua jenis dan golongan umur, sejak pembuahan dalam
9
4. Pelayanan Kesehatan Integrasi (Terpadu)
kecamatan terdiri dari balai pengobatan, balai kesehatan ibu dan anak,
lain-lain.
melapor kepada Kepala Dinas Kesehatan Dati II. Dengan adanya sistem
beda, maka tugas pokok yang dapat dilaksanakan oleh setiap puskesmas
Pencatatan dan pelaporan, Kesehatan gigi dan mulut, Kesehatan jiwa dan
Laboratorium sederhana.
kerjanya.
10
c. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan tepat pada
a. Kedudukan
b. Organisasi
c. Tata kerja
6) Dengan masyarakat.
1. Definisi
11
dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi
(Supariasa, 2011).
keseimbangan antara jumlah asupan (intake) zat gizi dan jumlah yang
dibedakan antara status gizi buruk, gizi kurang, gizi baik dan status gizi
lebih. Kemudian menurut Soeditma dalam Aryuni (2005), status gizi tidak
penyakit infeksi yang ada. Balita merupakan salah satu golongan rawan
sehingga diperlukan zat gizi yang cukup, baik dari segi khualitas dan
kuantitasnya.
nutrisi, atau nutrisinya dibawah standar rata-rata. Status gizi buruk dibagi
biasanya terjadi pada anak balita (bawah lima tahun) dan ditampakan oleh
12
Gizi kurang adalah suatu istilah teknis yang umumnya dipakai oleh
gizi menjadi dua yaitu pengukuran secara langsung dan secara tidak
langsung.
secara tidak langsung terdiri dari survai konsumen, statistik vital dan faktor
ekologi.
1) Antropometri
dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi (Supriasa, Bakri dan
Fajar, 2006).
tunggal dari tubuh manusia antara lain umur, berat badan, tinggi
pinggul dan tebal lemak di bawah kulit. Dibawah ini akan diuraikan
parameter tersebut :
13
a. Umur
b. Berat Badan
gizi.
c. Tinggi Badan
bagi keadaan yang telah lalu dan keadaan sekarang, jika umur
14
d. Lingkar lengan atas
yang sulit diperoleh dengan harga yang lebih murah. Akan ada
e. Lingkar kepala
pada kepala.
d. Lingkar dada
Umur antara 6 bulan dan 5 tahun, rasio lingkar kepala dan dada
dada.
2). Indikator
15
Indikator penilaian penilaian status gizi yang sering
dibawah ini :
zat gizi terhadap tinggi badan akan nampak dalam waktu yang
relatif lama.
16
lengan atas merupakan parameter antropometri yang
profesional.
kecepatan tertentu.
memantau pertumbuhan.
median BB/U.
1972. Untuk menilai status gizi perlu diberi batasan tentang BB/U.
17
Baku rujukan yang digunakan adalah WHO-NCHS dengan lima
g. Klinis
ketidakcukupan zat gizi hal ini dapat dilihat dari jaringan epitel
mukosa oral.
h. Biokimia
i. Biofisik
18
Penilaian status gizi secara biofisik adalah metode penentuan
Penilaian status gizi secara tidak langsung dapat dibagi menjadi tiga
yaitu :
gizi secara tidak langsung dengan melihat jenis zat gizi yang
dikonsumsi.
2) Statistik vital
3) Faktor ekologi
1. Pengetahuan
a. Definisi
19
Pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah
Seorang ibu rumah tangga bukan merupakan ahli gizi, tetapi juga
b. Tingkat Pengetahuan
1) Tahu (know)
rendah. Kata kerja untuk mengukur orang bahwa tahu tentang materi
2) Memahami (comprehension)
20
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan
3) Aplikasi (application)
materi yang dipelajari pada situasi kondisi yang riil. Aplikasi dapat
4) Analisa (analysis)
5) Sintesis
21
dapat meringkaskan dapat menyesuaikan dan sebagainya terhadap
6) Evaluasi (evaluation)
1) Factor Internal
a) Pendidikan
(Wawan, 2011)
b) Pekerjaan
(Wawan, 2011).
c) Umur
22
Menurut Elisabeth Bh yang dikutip Nursalam (2003), usia
2) Factor Eksternal
a) Factor lingkungan
b) Sosial Budaya
2011).
2. Pola Asuh
pola asuh sosial dan pola asuh makan. Pola pengasuhan anak berupa
sikap, perilaku ibu atau pengasuh lain dalam kedekatannya dengan anak,
ibu dalam hal ini kesehatan fisik dan mental, status gizi, pendidikan
anak. (Soekirman,2007).
23
Pola asuh memiliki keterkaitan erat dengan tingkat pendidikan ibu
nutrisi yang cukup untuk tumbuh dengan baik. Oleh karena itu semakin
3. Pendapatan Keluarga
a. Definisi
24
Komaruddin (2007) mengemukakan bahwa pendapatan adalah
uang atau materi atau gabungan dari keduanya yang timbul dari
baik dalam bentuk uang maupun barang yang dapat dinilai dengan
seperti beras, sayur dan ikan. Total pendapatan yang diperoleh dari
25
Namun demikian, tersedianya pangan yang cukup dalam keluarga
lapar pangan belum berarti bebas dari lapar gizi (Thaha, 2006).
pendapatan yang dihasilkan untuk rumah tangga bisa tiga kali lipat
terhadap pendapatannya.
26
Pendapatan yang diterima oleh rumah tangga juga
prestasinya.
logis kalau luas lahan yang dikuasai dan digarap oleh keluarga
27
BAB III
KERANGKA KONSEP
Pola asuh makan adalah jenis dan jumlah pangan yang dikonsumsi
seseorang atau sekelompok orang pada waktu tertentu. Dalam kejadian gizi
kurang lebih banyak terjadi pada balita dengan pola makan yang kurang
baik hal ini dipengaruhi oleh pola asuh dan pemberian makanan sangat
faktor yang paling menentukan terhadap jenis dan jumlah makanan yang
28
dikonsumsi. Rendahnya pendapatan menyebabkan daya beli terhadap
Pengetahuan
Pola Asuh
Status Gizi
Pendapatan
Keluarga
Jarak
Kelahiran
KETERANGAN:
C. Variabel Penelitian
29
independent dalam penelitian ini adalah pengetahuan, Pola asuh dan
Pendapatan keluarga
1. Status Gizi
keseimbangan antara jumlah asupan (intake) zat gizi dan jumlah yang
Kriteria Obyektif :
Gizi Kurang : jika responden < -3 SD (Supriasa, Bakri dan Fajar, 2006).
2. Pengetahuan
= 22× 1
30
= 22 (100%)
= 22 × 0
=0 (0%)
I= R , dimana:
I = interval
Maka:
Iinterval = R
100
= = 50%
2
Kriteria Objektif:
3. Pola Asuh
Pola Asuh dalam penelitian ini adalah Cara menjaga, merawat dan
diasuh ibu atau pengasuh lain dalam hal penyiapan dan memberikan
31
makanan balita meliputi pengaturan menu makan balita, penyajian dan
telah diberi skor. Untuk mengukur pola asuh gizi maka peneliti
= 15 × 1
= 15 (100%)
= 15 × 0
=0 (0%)
I= R , dimana:
I = interval
Maka:
Iinterval = R
100
= = 50%
2
Kriteria Objektif:
32
Baik : Jika responden menjawab pertanyaan ≥ 50%
4. Pendapatan Keluarga
dari sektor formal dan informal dalam waktu satu bulan. Sektor
Kriteria Objektif:
E. Hipotesis Penelitian
1. Pengetahuan
2. Pola Asuh
Ho : Tidak ada Hubungan Pola Asuh Dengan Status Gizi Pada Anak
33
Ha : Ada Hubungan Pola Asuh Dengan Kejadian Gizi Kurang Pada
3. Pendapatan Keluarga
34
BAB IV
METODE PENELITIAN
bersamaan.
Populasi
Sampel
FR ( + ) FR ( – )
35
Efek ( + ) Efek (– ) Efek ( + ) Efek (– )
Penelitian telah dilaksanakan dari tanggal 5 juni tahun 2017 sampai dengan
Selatan.
1. Populasi
diteliti (Notoatmodjo 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah balita yang
berkunjung pada periode januari sampai maret yaitu sebanyak 118 balita di
2. Sampel
mengambil 10-15% atau 20-25% dari seluruh populasi yang ada (Nursalam,
2013). Adapun sampel dalam penelitian ini adalah seluruh jumlah balita di
36
N
n =
1 + N (d)2
Keterangan:
n = Besar Sampel
N = Jumlah Populasi
118
n=
1 + 118 (d)2
118
n=
1 + 118 (0,1)2
118
n=
1+ 118 (0,01)
118
n=
1 + 1,18
118
n=
2,18
n = 54,12 = 54 orang
simple random sampling yaitu yaitu setiap elemen diseleksi secara acak. Jika
sampling frame kecil, nama bisa ditulis pada secarik kertas, diletakan di
37
kotak diaduk, dan diambil secara acak setelah semuanya terkumpul.
(Nursalam, 2013)
a. Kriteria inklusi
b. Kriteria esklusi
D. Pengumpulan Data
1. Data primer
gizi kurang pada balita untuk diisi oleh Ibu dan kemudian peneliti
balita.
2. Data sekunder
secara tidak langsung mengenai jumlah balita melalui observasi dari buku
1. Pengolahan Data
a) Editing
38
Data yang telah diisi oleh responden dikumpulkan dan kemudian
pengukuran.
b) Koding
c) Skoring
d) Entri
vessi 16.
e) Tabulating
2. Analisis Data
a. Analisis univariat
39
Sedangkan penyajian dilakukan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi
rumus:
f
P= × 100%
n
Keterangan: P = Persentase (Sudijono, 2008)
f = Frekuensi
b. Analisis Bivariat
n (ad-bc)2
X2 =
Keterangan:
X2 : Chi Square
n : Besar Sampe
Kriteria penilaian :
40
1. Ada hubungan jika X2 Hitung > X2 Tabel (Ho ditolak dan Ha diterima)
2. Tidak ada hubungan jika X2 Hitung < X2 Tabel (Ho diterima dan Ha
Variabel Dependen
Variabel
Efek Jumlah
Independen Efek positif Negatif
Positif A B a+b
Negatif C D c+ d
Jumlah a+c b+d a+b+c+d
Keterangan:
x2
∅ =√
n
Keterangan:
X = nilai chi
n = besar sampel
41
3. Teknik Penyajian Data
F. Etika Penelitian
subyek yang diteliti dengan menekankan pada masalah etika yang meliputi:
penelitian serta dampak yang akan terjadi bila bersidia menjadi subyek
penelitian. Jika responden menolak untuk diteliti, maka peneliti tidak akan
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
42
43