22 Warkop 100m, 8
200m,250m,500
m ,700m, 1km,
1,2km , 1,5 km,
2km
23. Jasa printing, dan Foto copy 500m, 1km 2
24. Depo bangunan 1,3km 1
25. Toko jamu dan obat-obatan herbal 500m 1
26. Toko elektronik 1,5 km, 2km 2
27. Toko oleh-oleh 500m, 1,5km 2
28. Penjual sayuran 500m 2
29. Toko perabot ruma tangga 1km 1
30. J&t 1km 1
2. 2 Jenis usaha :
1. Berjualan baju online
A. Alasan :
B. Target pasar
Target saya yaitu teman-teman saya yang bermula dari kontak saya di semua media sosial
saya.Dan saya akan mempromosikan juga lewat e-commerce seperti shopee, tokopedia,
lazada, dll.
B. Target pasar
Seluru kalangan masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, maupun kakek-nenek
dikarenakan makanan manis banyak sekali peminatnya. Dan tidak banyak pesaingnya.
1. Analisis SWOT :
1) Strength (Kekuatan)
* Merupakan makanan yang sehat dengan pewarna alami
* Kualitas bahan baku & bahan penolong yang terjamin
* Merupakan makanan tambahan (Sebagai makanan penutup umumnya)
* Memotivasi masyarakat umum untuk lebih kreatif dan inovatif
* Menjual produk yang unik dari yang lain.
* Pelayanan yang baik
* Produk yang sehat karena memiliki manfaat.
2) Weakness (Kelemahan)
* Harga jual produk puding ini lebih mahal dibandingkan puding biasanya
* Harga beli alat puding yang lumayan mahal
* Sedikit masyarakat yang bisa membuat produk puding bervariasi
* Produk tidak tahan lama
* Produknya dapat ditiru
3) Opportunity (Peluang)
* Lebih bisa menarik perhatian konsumen dibandingkan puding biasa
* Dengan variasi yang unik dan bermotif
* Mulai di kenal oleh masyarakat umum
* Fasilitas yang cukup memadai
* Merupakan usaha yang baru diminta oleh sedikit orang
4) Threat (Ancaman)
* Persaingan harga
* Persaingan variasi dan motif
* Semakin banyaknya pesaing yang menjual produk puding mulai berkembang pada
produk puding cake dan puding art.
* Adanya pesaing yang menjual produk dengan harga yang lebih murah
1. Waralaba atau Franchise merupakan suatu perjanjian yang mengikat 2 belah pihak, dimana
satu pihak dalam perjanjian mendapatkan hak untuk memanfaatkan kekayaan intelektual,
termasuk menjual barang dan jasa dengan memberi imbalan kepada pihak lainya berdasarkan
perjanjian tersebut.
1. Kurangnya kendali dari pembeli waralaba terhadap bisnisnya sendiri. Hal tersebut
dikarenakan semua sistem telah ditentukan oleh pemilik waralaba. Sehingga ruang gerak
pembeli waralaba akan sangat terbatas. Ide-ide untuk berkreatifitas pun terkadang tidak dapat
diaplikasikan, karena adanya perjanjian-perjanjian khusus.
2. Meskipun bisnis waralaba memiliki pasar yang matang, para pembeli waralaba biasanya
terjebak dalam tren pasar. Perilaku konsumen yang berubah-ubah terhadap tren mampu
memengaruhi kondisi bisnis waralaba. Misalnya, franchise Thai Tea yang sudah mulai
tergerus trennya dan digantikan dengan minuman campuran Yakult dan juga susu gula aren.
3. Ketergantungan pada reputasi waralaba lainnya. Jika waralaba yang lain melakukan
kesalahan yang mengakibatkan rusaknya reputasi, maka hal tersebut juga akan memengaruhi
waralaba yang sedang Anda kelola.
4. Membutuhkan modal yang lebih banyak. Pihak pewaralaba akan mengajukan biaya awal
untuk membeli perjanjian waralaba. Kemudian ada juga biaya lanjutan untuk pelatihan dan
dukungan bagi para pembeli waralaba.
5. Adanya pemotongan keuntungan. Pembeli waralaba memiliki kewajiban untuk membayar
royalti dari sejumlah keuntungan yang didapatkan. Jika keuntungan yang didapatkan sedikit,
berarti keuntungan tersebut akan dipotong untuk menutupi biaya tersebut.