Oleh :
Oleh :
Pembimbing I
Mengetahui :
Ketua Program Studi Sarjana Keperawatan
STIKES Karya Husada Kediri,
Oleh :
Tanda Tangan
Penguji 1 : ( )
NIDN.
Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadiran Allah Swt karena atas
berkah dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir Profesi dengan
judul “Intervensi Kompres Hangat Air Parutan Jahe Merah (Zingiber Officinale
Roscoe Var Rubrum) Dengan Masalah Keperawatan Nyeri Kronis Pada Lansia
serta salam senantiasa kita junjungkan kehadirat Nabi Muhammad SAW. Selama
berupa bimbingan dan dukungan dari semua pihak, untuk itu peneliti ingin
1. Ibu Ita Eko Suparni. S.SiT., M.Keb selaku ketua STIKES Karya Husada Pare
dorongan, dan motivasi yang sangat berarti bagi saya dalam pembuatan
2. Ibu Hj. Farida Hayati. S.Kp., M.Kep selaku Ketua Program Studi Sarjana
motivasi yang sangat berarti bagi penulis sehingga Tugas Akhir Profesi ini
dorongan dan motivasi yang sangat berarti bagi penulis sehingga Tugas
5. Seluruh dosen Program Studi Sarjana Keperawatan Stikes Karya Husada Pare
tahun .
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir Profesi ini masih jauh dari sempurna, oleh
itu kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan Tugas Akhir
Profesi ini, sehingga dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi
penulis khususnya.
Kediri, ………………………2021
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.......................................................................................
LEMBAR PERSETUJUAN ..........................................................................
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................
HALAMAN PERSEMBAHAN.....................................................................
MOTTO...........................................................................................................
KATA PENGANTAR ...................................................................................
DAFTAR ISI ..................................................................................................
DAFTAR TABEL ..........................................................................................
DAFTAR BAGAN .........................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................
DAFTAR SINGKATAN................................................................................
DAFTAR LAMBANG....................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................. 8
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................... 8
1.3.1 Tujuan Umum........................................................................ 8
1.3.2 Tujuan Khusus....................................................................... 9
1.4 Manfaat Teoritis................................................................................. 9
1.4.1 Manfaat Teoritis..................................................................... 9
1.4.2 Manfaat Praktis................................................................ 9
PENDAHULUAN
tubulus ginjal dalam bentuk urine. Selain itu, terjadi pula penurunan
45%, umur 65-74 tahun sebesar 51,9% dan umur lebih dari 75 tahun sebesar
mengalami atau penderita asam urat berdasarkan umur yaitu umur 45-54
dan umur 75 tahun atau lebih yaitu mencapai 18% (RISKESDAS, 2018).
Prevalensi di Jawa Timur pada tahun 2007 sebanyak 28% dari 4.2099.817
riwayat Arthritis Gout, dengan keluhan nyeri pada persendian jari tangan,
jari kaki dan tumit. Lansia mengatasi nyeri dengan mengkonsumsi jamu-
jamuan atau obat anti nyeri yang dijual di toko-toko, dan ada juga yang
dari 7.0 mg/dl untuk laki-laki dan 6.0 mg/dl untuk perempuan (Sudoyo,
2009). Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan kadar asam urat
menjadi tinggi salah satunya adalah adanya perilaku hidup tidak sehat
pada sendi mendadak, kemerahan, area yang nyeri dan membengkak akan
nodul (pembengkakan parah yang memerah di kulit). Kadar asam urat yang
persendian terasa kaku dan tidak dapat ditekuk lagi (Novianti, 2015).
Arthritis Gout biasanya paling banyak terdapat pada sendi jempol jari kaki,
sendi pergelangan, sendi kaki, sendi lutut dan sendi siku yang dapat
dari rasa nyeri yang berulang yaitu terjadinya respon stress yang antara lain
Penanganan penderita nyeri asam urat difokuskan pada cara mengontrol rasa
mempertahankan fungsi dan kualitas hidup (Potter & Perry, 2016). Menurut
Mumpuni (2016), penanganan asam urat secara farmakologi (memberi
tindakan dan pengobatan medis) dengan Obat Anti Inflamasi Non Streoid
Kompres hangat air parutan jahe merah, disebabkan efek farmakologis jahe
pengobatan nyari asam urat adalah rimpanya (Herliana, 2014). Dimana jahe
minyak astiri (3,9%), serta saripati yang tercampur di dalam alkoho (9,93%)
lebih banyak dari jahe gajah serta jahe emprit. Jahe merah bersifat pahit,
pedas, serta aromatic yang berasal dari olerasin yaitu gingerol, zingeron,
dan shagaol. Dimana terdapa anti radang dari olerasin, antioksida yang kuat
serta anti nyeri. Sehingga olerasin atau zinger ini berguna untuk
atau ketegangan otot (Syamsu, 2017). Selain itu kompres hangat parutan
hangat jahe selama 3 hari dengan waktu yang sama yaitu 20 menit di pagi
dan sore hari berdasarkan hasil observasi didapatkan hasil skala nyeri yang
merah yaitu dari skala nyeri 5-7 (nyeri sedang-berat ) turun menjadi skala
nyeri 1-4 (yeri ringan-sedang). Hal ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Ilham, 2020 hasil Uji Wilcoxon didapatkan p value= 0,00
dan nilai α= 0,005, dimana p<α yang artinya terdapat “Pengaruh Kompres
Polewali Manda”.
Hal ini diperkuat oleh Arlina, 2019 dengan “Pengaruh Pemberian Kompres
hangat menggunakan parutan jahe merah adalah 6,76 (skala minimum 5 dan
ketenangan jiwa (comfort food). Pemberian kompres hangat air parutan jahe
memberikan rasa nyaman terhadap nyeri pada lansia arthritis gout. Karena
menurunkan skala nyeri yang dirasakan oleh klien berdasarkan teori model
peneliti bagi latar belakang. Jadi teori Kolcaba bisa diterapkan pada semua
kalangan usia baik anak, remaja, pra lansia dan lansia. Sehingga perlu
jahe merah (zingiber officinale roscoe var rubrum) terhadap nyeri kronis
2008).
untuk mengurangi nyeri pada sendi jempol jari kaki, sendi pergelangan,
sendi kaki, sendi lutut dan sendi siku, maka dari itu peneliti tertarik untuk
Chaterine Colcaba.
dar 7,0 mg.dl untuk laki-laki dan 6,0 mg/dl untuk perempuan. Peningkatan
rasa nyeri yang teramat sangat bagi penderitanya. Hal ini bisa ditekan
menggunakan terapi non farmakologi yaitu dengan memanfaatkan bahan-
bahan herbal seperti jahe merah. Kompres air hangat parutan jahe merah
mampu menurunkann nyeri dengan tahap transduksi, dimana pada tahap ini
Colcaba?”.
1.3. Tujuan
Colcaba.
Colcaba.
hangat air parutan jahe merah (zingiber officinale roscoe var rubrum)
tentang adanya intervensi kompres hangat air parutan jahe merah (zingiber
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam upaya
hangat air parutan jahe merah (zingiber officinale roscoe var rubrum)
TINJAUAN PUSTAKA
Lanjut usia adalah keadaan yang ditandai oleh kegagalan seseorang untuk
kepekaan secara individual, karena faktor tertentu Lansia tidak dapat memenuhi
dikatakan Lansia ialah apabila berusia 60 tahun atau lebih, Lansia merupakan
kelompok umur pada manusia yang telah memasuki tahapan akhir dari fase
kehidupannya. Kelompok yang dikategorikan Lansia ini akan terjadi suatu proses
empat, yaitu
Sosial Lanjut Usia, seseorang disebut Lansia bila telah memasuki atau mencapai
usia 60 tahun lebih (Nugroho, 2008).
Menurut Nugroho (2008) lanjut usia dapat pula dikelompokan dalam beberapa
a. Tipe Optimis: lanjut usia santai dan periang, penyesuaian cukup baik,
mereka memandang masa lanjut usia dalam bentuk bebas dari tanggung
tahu diri. Biasanya, sifat ini terlihat sejak muda. Mereka dengan tenang
masyarakat, tetapi selalu pasif, tidak berambisi, masih tahu diri, tidak
pensiun, tidak suka bekerja, dan senang berlibur, banyak makan, dan banyak
minum.
e. Tipe Militan dan serius: lanjut usia yang tidak mudah menyerah, serius,
f. Tipe Pemarah: lanjut usia yang pemarah, tidak sabar, mudah tersinggung,
Biasanya, pekerjaan saat ia muda tidak stabil. Menganggap menjadi tua itu
bukan hal yang baik, takut mati, iri hati pada orang yang muda, senang
h. Tipe Putus asa, membenci dan menyalahkan diri sendiri: lanjut usia ini
memandang lanjut usia sebagai tidak berguna karena masa yang tidak
Perawat perlu mengenal tipe lanjut usia sehingga dapat menghindari kesalahan
tipe tersebut hanya suatu pedoman umum dalam praktiknya, berbagai variasi
dapat ditemukan.
2.1.4. Proses Penuaan dan Perubahan yang Terjadi pada Lanjut Usia
Proses penuaan merupakan proses alamiah setelah tiga tahap kehidupan, yaitu
masa anak, masa dewasa, dan masa tua yang tidak dapat dihindari oleh setiap
struktur dan fisiologis dari berbagai sel/jaringan/organ dan sistem yang ada pada
kegiatan rekreasi tidak berubah (hanya orientasi dan subyek saja yang berbeda)
(Mubarak, 2009).
Namun, hal di atas tidak menimbulkan penyakit. Oleh karena itu, Lansia harus
Adapun dua proses penuaan, yaitu penuaan secara primer dan penuaan secara
sekunder. Penuaan primer akan terjadi bila terdapat perubahan pada tingkat sel,
lingkungan fisik dan sosial, stres fisik/psikis, serta gaya hidup dan diet dapat
oleh seseorang yang telah memasuki masa lanjut usia, antara lain:
perilaku, di antaranya : daya ingat menurun, pelupa, sering menarik diri, ada
masalah.
sisa hidupnya. Namun, bagi banyak pekerja, pensiun berarti terputus dari
Asam urat adalah penyakit yang sering ditemukan dan tersebar di seluruh
dari, 7,0 mg/dl untuk laki-laki dan 6,0 mg/dl untuk perempuan (Sudoyo,
perjalanan penyakit untuk menjadi gout arthritis. Gejala awal asam urat
lambat penderita akan mengalami serangan gout akut. Jika kadar asam urat
stadium interkritikal. Setelah memasuki fase ini, tidak butuh waktu lama
untuk menuju fase akhir yang dinamakan dengan stadium gout kronis
(Lingga, 2014).
Asam urat atau dikenal juga dengan istilah gout. Sementara penyakit asam
urat tinggi disebut dengan istilah arthritis gout. Asam urat merupakan
hasil metabolisme tubuh atau tepatnya hasil akhir dari katabolisme suatu
zat yang bernama purin. Zat purin merupakan salah satu unsur protein
yang ada dalam struktur rantai DNA dan RNA. Jadi, asam urat merupakan
hasil buangan Zat Purin yang ikut mengalir bersama darah dalam
pembuluh darah. Kelebihan kadar asam urat dalam cairan darah biasanya
akan dibuang melalui air seni. Asam urat dalam tubuh manusia sebenarnya
adalah sesuatu yang normal. Setiap orang memiliki asam urat yang
mengalir bersama darah dalam pembuluh darah, karena asam urat memang
merupakan hasil akhir dari proses metabolisme tubuh secara alami. Secara
purin juga berpotensi memicu meningkatnya kadar asam urat dalam tubuh
(Suriana, 2014).
2.2.2. Klasifikasi Arthritis Gout
Serangan pertama biasanya terjadi antara umur 40-60 tahun pada laki-
muncul sangat khas, yaitu radang sendi yang sangat akut dan timbul
sangat cepat dalam waktu singkat. Pasien tidur tanpa gejala apapun,
kemudian bangun tidur terasa sakit yang hebat dan tidak dapat
pencetus serangan akut antara lain trauma local, diet tinggi purin,
urat.
b. Stadium interkritika
dengan predileksi cuping telinga, dan jari tangan. Tofi sendiri tidak
deformitas. Tofi juga sering pecah dan sulit sembuh, serta terjadi
reaksi imunologis pada membrane sinoovial. Asam urat lebih sering terjadi
ditemukan pada usia 20-45 tahun. Selain pengaruh genetik, faktor resiko
batas normal. Kadar asam urat normal dalam darah manusia adalah 2,4-6,0
mg/dL untuk wanita dan 3,0-7,0 mg/dL untuk laki-laki. Kadar asam urat
lebih dalam darah lebih dari 7,0 mg/dL, orang tersebut dikatan mengalami
hiperurisemia. Kondisi hiperurisemia ini sangat berpotensi menimbulkan
kristal asam urat. Timbunan Kristal asam urat ini umumnya terjadi pada
mengandung Asam Urat tinggi dan sistem ekskresi Asam Urat yang tidak
(Nurarif, 2015).
Saat Asam Urat menjadi bertumpuk dalam darah dan cairan tubuh lain,
maka Asam Urat tersebut akan mengkristal dan akan membentuk garam-
seluruh tubuh, penumpukan ini disebut Tofi. Adanya Kristal akan memicu
Serangan Gout Arthritis Akut awalnya biasanya sangat sakit dan cepat
pertama ini timbul rasa nyeri berat yang menyebabkan tulang sendi terasa
pertama terinflamasi, kemudian mata kaki, tumit, lutut dan tulang sendi
dkk, 2009).
tulang sendi kaki maupun lengan yang biasanya disertai dengan demam.
Tahap akhir serangan Gout Arthritis Akut atau Gout Arthritis Kronik
besar pada kartigo, membrane sinovial, tendon dan jaringan halus. Tofi
terbentuk di jari tangan, kaki, lutut, ulna, helices pada telinga, tendon
Diet tinggi purin Peningkatan pemecahan sel Asam urat dalam serum
Katabolisme purin Asam urat dalam sel keluar Tidak diekresi melalui urine
GANGGUAN POLA
TIDUR (D.0055) Kontraktur sendi Kekakuan sendi
Fibrosis dan/atau
Ankilosis tulang
GANGGUAN
MOBILITAS FISIK
GANGGUAN INTEGRITAS
GANGGUAN RASA (D.0054)
KULIT/JARINGAN (D.0129)
NYAMAN (D.0074)
Gambar 2.1 WOC Artritis Gout (Nurarif, 2015)
Gejala klinis pada Nyeri Asam Urat menurut Purwoastuti (2015), yaitu :
a. Kekakuan pada pagi hari pada persendian dan sekitarnya, selama 1 jam
Setiap orang memiliki kadar asam urat dan tidak boleh melebihi kadar
normal. Kadar asam urat pada setiap orang memang berbeda. Untuk kadar
asam urat normal pada pria berkisar antara 3,5-7 mg/dl, dan pada wanita
2,6-6 mg/dl. Menurut tes enzimetik, kadar asam urat normal maksimal 7
2015).
serangan kronis.
a. Serangan Akut
lain juga diberikan klien pada saat yang sama dan fungsi
ginjal.
8 hari.
dijumpai.
b. Serangan Kronis
dan hemutaria.
S, 2013).
Nyeri suatu kondisi yang lebih dari pada sensasi tunggal yang disebabkan
oleh stimulus tertentu. Nyeri bersifat subjektif dan individual. Selain itu
bersifat fisik dan/atau mental, dan kerusakan dapat terjadi pada jaringan
actual atau pada fungsi ego seseorang. Nyeri melelahkan dan menurut
diberikan oleh klien. Hanya klien yang tahu apakah terdapat nyeri dan
seperti apa nyeri tersebut. Untuk membantu seorang klien dalam upaya
menghilangkan nyeri maka perawat harus yakin dahulu bahwa nyeri itu
mekanisme yang bertujuan untuk melindungi diri (Potter & Perry, 2015).
otak oleh neuron sensorik yang menandakan cedera actual dan pontensial
pada tubuh, nyeri lebih dari sekedar sensasi atau kesadaran fisik terhadap
Menurut Priyoto (2015), nyeri disebabkan oleh beberapa hal, yaitu sebagai
berikut :
1. Mekanik
2. Panas
3. Kimiawi
Timbul karena kontak dengan zat kimia bersifat asam atau basa
kuat.
4. Elektrik
b. Neoplasma
1. Jinak
2. Ganas
c. Peradangan
Nyeri terjadi karena kerusakan ujung-ujung saraf reseptor akibat
e. Trauma psikologi
1. Nyeri akut
bulan.
2. Nyeri Kronis
bulan.
2.3.4.1. Lokasi
dirasakan
secara umum.
b. Nyeri dijelaskan menjadi empat kategori yang berhubungan lokasi.
e. Nyeri radiasi : penyebaran nyeri sepanjang area asal yang tidak dapat
dilokalisasi.
2.3.4.2. Intensitas
c. Harapan klien.
lama, bagaimana timbulnya dan juga interval tanpa nyeri dan kapan nyeri
terakhir timbul.
2.3.4.4. Kualitas
tersebut diteruskan.
Dalam teori ini dikatakan bahwa nyeri dapat diatur atau dihambat oleh
substansi yang dominan berasal dari serabut delta A dan serabut delta
berikut :
Tanda pada kedua ujung garis ini dapat berupa angka atau pernyataan
deskriptif. Ujung yang satu mewakili tidak ada nyeri, sedangkan ujung
yang lain mewakili rasa nyeri terparah yang mungkin terjadi. Skala
>8 tahun dan dewasa. Manfaat utama VAS adalah penggunaan sangat
mudah dan sederhana. Namun, untuk periode pasca bedah, VAS tidak
pada skala ini, sama seperti pada VAS atau skala reda nyeri (Gambar
2.2). skala numeric verbal ini lebih bermanfaat pada periode pasca
baik/nyeri hilang sama sekali. Karena skala ini membatasi pilihan kata
jenis kelamin, dan perbedaan etnis. Lebih baik dari pada VAS terutama
Keterangan :
a. 0 : tidak nyeri
dengan baik
berkomunikasi, memukul.
Digunakan pada pasien dewasa dan anak >3 tahun yang tidak dapat
nyeri. Skala ini dapat dipergunakan mulai sejak anak usia 3 tahun.
Skala wajah terdiri dari 6 wajah kartun ini mulai dari wajah yang
tersenyum “untuk tidak nyeri” hingga wajah yang menangis untuk
Metode dan teknik yang dapat dilakukan dalam upaya untuk mengatasi
a. Distraksi
3. Mendengar music.
5. Massage (pijatan).
b. Relaksasi
posisi berbaring atau duduk dikursi. Hal utama yang dibutuhkan dalam
c. Hipnotis
d. Obat Analgeik
terutama lewat daya kerjanya atas system saraf sentral dan mengubah
1) Kompres dingin
2) Pemberian analgesic
berikut :
d. Membatasi peradangan.
2013).
d. Merangsang peristatik.
e. Mencegah peradangan meluas.
hangat adalah efek fisik, efek kimia, dan efek biologis (Kozier, 2014).
a. Efek fisik
b. Efek kimia
c. Efek biologis
hebat).
(Asmadi, 2008).
sebagai berikut :
sebagai berikut :
sebagainya.
sebagai berikut :
3) Mengurangi kongesti.
sebagai berikut :
cedera baru terjadi (dalam waktu 48 jam terahir) yang lalu timbul
luka memar.
sampah-sampah tubuh.
4) Mempercepat penyembuhan.
5) Dapat menyejukkan.
ataupun bahan obat. Jahe diperkirakan berasal dari asia pasifik yang
penyebarannya mulai dari India hingga wilayah Cina. Dari India, jahe
Tiongkok, hingga wilayah Timur Tengah, Jah masuk kedalam suku temu-
Variates jahe ini banyak ditanam di masyarakat dan dikenal dengan nama
Tinggi tanaman 55.88 – 88,38 cm. dain tersusun secara berselangseling dan
teratur, permukaan dau bagian atas berwarna hijau muda jika dibandingkan
dengan bagian bawah. Jenis jahe ini bisa dikonsumsi baik saat berumur
muda maupun berumur tua, baik sebagai jahe segar maupun jahe olahan
Jahe ini dikenal dengan nama latin Zinger Officinale var. Rubrum,
sedikit lebih pendek dari jahe besar. Bentuk batang bulat dan warna batang
hijau muda hampir sama dengan jahe besar, hanya penampilannya lebih
ramping dan jumlah batangnya lebih banyak. Jahe ini selalu dipanen
setelah berumur tua. Kandungan minyak atsirinya lebih besar dari pada
jahe gajah, sehingga rasanya lebih pedas, disamping tinggi seratnya tinggi.
Jahe ini cocok untuk ramuan obat-obatan, atau untuk diekstrak oleoresin
Jahe merah atau jahe sunti (Zingiber Officinale var. Amarum) memiliki
rimpang dengan bobot antara 0.5 – 0.7 kg/rumpun. Struktur rimpang jahe
merah, kecil berlapis-lapis dan daging rimpangnya berwarna merah jingga
sampai merah, ukuran lebih kecil dari jahe kecil. Jahe merah selalu dipanen
setelah tua, dan juga memiliki kandungan minyak atsiri yang lebih tinggi
dibandingkan jahe kecil, sehingga cocok untuk ramuan obat- obatan. Jahe
merah memiliki kegunaan yang paling banyak dibandingkan jahe yang lain.
Jahe ini merupakan bahan penting dalam industry jamu tradisional dan
Jahe merah memiliki kandungan minyak atsiri sekitar 2,58 s.d 3,90% dari
berat kering. Jahe merah memiliki kandungan air 81%. Selain itu jahe
Saparinto, 2013).
No. Bagian Tanaman Jahe Putih (Gajah) Jahe Putih Kecil/ Jahe Merah
(Emprit)
1. Rimpang
Struktur Besar berlapis Kecil berlapis Kecil berlapis
Warna (Irisan) Putih kekuningan- Putih kekuningan Jingga muda
putih kebiruan
Bobot/rumpun (kg) 0,18 – 2,08 0,10 – 1,58 0,20 – 1,40
Diameter (cm) 8,47 – 8,50 3,27 – 4,05 4,20 – 4,26
Tinggi (cm) 6,20 – 11,30 6,38 – 11,10 5,26 – 10,40
Panjang (cm) 15,83 – 32,75 6,13 – 31,70 12,33 – 12,60
2. Akar
Diameter (cm) 4,22 – 5,83 3,91 – 5,90 2,49 – 5,71
Panjang (cm) 9,43 – 24,80 15,35 – 36,20 17,03– 39,23
Bobot (kg) 0,02 – 0,03 0,02 – 0,07 0,07 – 0,34
Bentuk Bulat Bulat Bulat
3. Batang
Tinggi (cm) 55,88 – 81,38 41,87 – 56,45 34,18– 62,28
Jumlah 8,60 – 10,30 14,80 – 32,70 13,76– 17,53
Warna Hijau muda Hijau muda Hijau kemerahan
Bentuk Bulat Bulat Bulat kecil
Sifat Agak keras Agak keras Agak keras
4. Daun
Kedudukan Berseling-seling Berseling-seling Berseling-seling
Teratur Teratur Teratur
Jumlah 24,01 – 30,99 20,37 – 29,03 20,10
Panjang (cm) 17,42 – 21,99 17,45 – 19,79 24,30 – 24,79
Lebar (mm) 20,00 – 36,50 22,40 – 32,60 27,90 – 31,18
Luas (mm) 24,87 – 27,52 14,36 – 20,50 32,55 – 51,18
Warna Hijau muda Hijau muda Hijau muda
Bentuk Laraoust Laraoust Laraoust
5. Mutu
Kadar atsiri (%) 0,82 – 3,25 1,50 – 3,50 2,58 – 3,90
Kadar pati (%) 39,39 – 55,10 40,63 – 54,70 44,99
Kadar serat (%) 6,44 – 9,57 5,92 – 9,28 7,1 – 7,6
Kadar abu (%) 3,40 – 4,80 3,30 – 5,45 6,1 – 7,0
Kadar air (%) 6,40 – 11,42 7,36 – 11,95 12,0
2.5.4. Klasifikasi Jahe
a. Divisi : Spermatophyta
b. Subdivisi : Angiospermae
c. Kelas : Monocotyledonae
d. Ordo : Musales
e. Family : Zingiberaceae
f. Genus : Zingiber
Pemanfaata jahe ole manusia yait pada bagian rimpangnya. Rimpang jahe
polifenol, serta asam organic seperti asam malam dan asam oksalat (Tuti
Kandungan Jumlah
Protein 8,6%
Karbohidrat 66,5%
Lemak 6,4%
Serat 5,9%
Abu 5,7%
Kalsium 0,1%
Fosfor 0,15%
Zat besi 0,011%
Sodium 0,3%
Potasium 1,4%
Vitamin A 175 IU
Vitamin B1 0,05 mg
Vitamin C 0,13 mg
Niasin 1,9%
(Tuti Handayani, 2016)
dan India, jahe digunakan untuk mengatasi penyakit batuk, diare, mual,
asma, gangguan pernafasan, sakit gigi, dyspepsia, dan gout athritis atau
asam urat. Efek farmakologi yang sudah diuji baik pada hewan coba
maupun secara ini vitro adalah anti oksidan, anti ematik, anti kanker, anti
nyeri asam urat / gout arthtritis di Desa Taleti Dua Kab. Minahasa
terhadap penurunan skala nyeri pada penderita asam urat / gout arthtritis.
gout selain itu jahe juga memiliki efek farmakologis yaitu rasa panas dan
pedas, dimana rasa panas ini dapat meredakan rasa nyeri, kaku dan spasme
akan dicapai dalam waktu 20 menit sesudah aplikasi panas (Susanti, 2010
Kompres jahe hangat adalah salah satu teknik non farmakologi yang dapat
farmakologi dari jahe (Price and Wilson, 2015 sebagaimana dikutip dalam
Kompres jahe hangat adalah kompres yang dapat menurunkan nyeri sendi,
Jahe merah digunakan untuk menurunkan nyeri asam urat / gout arthtritis
2016).
5. Parutan
6. Baskom
7. Panci
8. Pisau
b. Tahap kerja.
1. Cuci tangan.
3. Cuci satu atau dua rimpang jahe dan diparut hingga lumat.
merah mendidih.
9. Masukkan kain atau waslap pada air jahe merah hangat, lalu diperas.
10. Tempelkan kain atau waslap yang sudah diperas pada daerah yang akan
dikompres (nyeri).
11. Angkat kain atau waslap sestelah 15-20 menit, dan lakukan kompres
pernah melihat apa yang diobservasi dan untuk apa bukan untuk menabrak
bermacam
macam informasi atau fakta yang tidak benar, tetapi untuk kepentingan
2020).
Teori Comfort dari Kolcaba ini menekankan pada beberapa konsep utama
2. Comfort
diatas masalahnya.
dari luar.
hubungan sosial.
3. Comfort measures
4. Enhanced comfort
5. Intervening variables
resipien saat konsultasi dengan perawat. HSBs ini dapat berasal dari
7. Institutional integrity
3.
Health Nursing Enhaced Health Instituti
Intervening
Care Intervention Comfort Seeking onal
4. Variables
Needs Over Time Over Behavior Integrity
Time
Internal Best
Behavior Polici
External
Peaceful Behavior
Death
Praktik
Terbaik
Kebutuhan Intervensi Variabel Peningkatan Perilaku Integrasi
Keperawatan: Keperawatan : Penghambat : Kenyamanan : mencari institusion
Penurunan Kompres hangat Usia , jenis Dukungan kesehat al
Nyeri Kronis air jahe merah kelamin, budaya, emosional, an
pengalaman dukungan
nyeri spiritual Perilaku
sebelumnya, mencari
perhatian klien, kesehatan
tingkat
kecemasan,
Perilaku Kematian Praktik
tingkat energy
internal yang damai terbaik
dan hasil kimia darah. Termasuk juga dalam pemberian obat anti nyeri.
dan kenyamanan
sesuai budayanya.
3. Comfort Food for The Soul, meliputi intervensi yang tidak dibutuhkan
kenyamanan ini membuat pasien merasa lebih kuat dalam kondisi yang
Student :……..………..……………
Tabel 2.3 Pengkajian Kenyamanan Katharine Kolcaba
sosiokultural).
beberapa intrumen yang telah teruji secara empiris, seperti, Radiation Therapy
Behavioral Checklist.
2.8.1. Pengkajian
seksualitas, arti hidup) dan hubungan manusia pada tatanan yang lebih tinggi.
masalahnya.
hubungan sosial.
2.8.2. Diagnosa Keperawatan
masalah kesehatan klien yang aktual dan potensial. Proses dalam merumuskan
oleh klien. Menurut SDKI (2017), adapun salah satu diagnose yang mungkin
timbul yakni :
Kategori : Psikologis
3. Penekanan saraf
4. Infiltrasi tumor
reseptor
6. Gangguan imunitas (mis. Neuropati terkait HIV, virus
varicella-zoster)
2. Gelisah
2. Waspada
4. Anoreksia
5. Fokus menyempit
2. Infeksi
5. tumor
nyeri.
(comfort food for the soul) yaitu melakukan sesuatu yang menyenangkan
yang terganggu atau beresiko karena sakit atau prosedur invasif. Kebutuhan
fisik yang tidak jelas terlihat dan yang mungkin tidak disadari seperti
Kebutuhan fisik yang terlihat seperti sakit, mual, muntah, mengigil atau gatal
2017).
kepercayaan diri, motivasi dan kepercayaan agar klien lebih tenang ketika
menjalani prosedur invasif yang menyakitkan atau trauma yang tidak dapat
yang menenangkan bagi jiwa klien serta ditargetkan untuk trasedensi seperti
diri untuk strategi menghibur dan kata - kata motivasi. Tindakan ini termasuk
budaya, dukungan, bahasa tubuh yang positif dan caring. Kebutuhan ini
persahabatan selama rawat inap jika unit keluarga memiliki jaringan sosial
berkabung dalam situasi khusus (Kolcaba dan Dimarco, 2005., Wong, 2017).
perabotan yang nyaman, bau yang minimal dan keamanan. Kebutuhan ini juga
termasuk perhatian dan saran pada klien dan keluarga untuk beradaptasi
dengan lingkungan kamar rumah sakit. Ketika perawat tidak mampu untuk
dan keluarga untuk mampu menerima kekurangan dari pengaturan yang ideal.
klien. Bandingkan perilaku klien dengan hasil dan tujuan klien yang telah
dialami pasien :
a. Tahap pertama
klien.
c. Tahap ketiga
perawatan.
No Pernyataan SS S TS STS
Kenyamanan fisik
1. Saya tidak ingin berolahraga
2. Sekarang saya merasa tidak sehat
3. Sekarang saya merasakan tubuh saya dalam
keadaan santai atau rilex
4. Saya sangat lelah
5. Saya merasa sesak sekarang
6. Kondisi saya saat ini telah turun
7. Saya saat ini merasakan lapar
8. Sakit saya sulit ditahan
9. Saya merasa cukup kuat untuk berjalan
10. Saya merasa payah karena saya sakit
11. Sekarang saya bisa mengatasi rasa sakit saya
Kenyamanan psikospiritual
12. Dengan berdoa saya mendapat semangat
untuk tabah menghadapi sakit
13. Sekarang saya merasa hidup saya berharga
14. Keyakinan saya kepada Tuhan memberikan
saya kenyamanan dalam pikiran
15. Saya terinspirasi untuk melakukan hal
terbaik
16. Iman saya membantu saya tidak merasa
takut menghadapi sakit saya
17. Saya takut apa yang terjadi selanjutnya
18. Saya mengalami perubahan yang membuat
saya gelisah
19. Saya merasa terbuang atau tersisihkan
ditempat ini
20. Saya merasa diluar kendali
21. Saya sendiri tetapi saya tidak merasa
kesepian
22. Kalau saya banyak berdoa saya merasa
damai
23. Saya saat ini merasa tertekan
24. Saya tetap sabar menghadapi sakit
negatif diberikan skor sangat setuju = 1, setuju = 2, tidak setuju = 3, dan sangat
T = 50 +10 (X – X)
s
keterangan :
menjadi skor T
S2 = ⅀(Xi – X)2
n–1
keterangan :
n : Jumlah responden
BAB 3
STUDI KASUS
Keterangan:
Keterangan: : Laki laki
: Laki laki : Perempuan
: Perempuan : Pasien
: Pasien : Perempuan meninggal
: Meninggal : Garis pernikahan
: Garis pernikahan : Tinggal serumah
: Tinggal serumah
: Garis keturunan : Garis keturunan
Kasus 1 Kasus 2
Tgl Data Etiologi Diagnosa Data Etiologi Diagnosa
keperawatan keperawatan
Data Subyektif : Ketidakseimbangan Nyeri Kronis Data Subyektif : Ketidakseimbangan Nyeri Kronis
1. Klien mengatakan neurotransmitter, ( D.0078) 1. Klien mengatakan neurotransmitter, ( D.0078)
nyeri pada lutut neuromodulator, nyeri pada lutut neuromodulator,
dan reseptor dan reseptor
bagian kiri terasa bagian kanan dan
seperti ditusuk, pergelangan kaki
nyeri hilang kanan terasa seperti
timbul, dengan ditusuk, nyeri hilang
skala nyeri 5. timbul,, dengan skala
Data Objektif : nyeri 7.
1. Klien tampak Data Objektif :
menyeringai 1. Klien terlihat
menahan nyeri. menyeringai menahan
2. Klien terlihat nyeri.
memegangi lutut 2. Klien terlihat
bagian kirinya dan memegangi lutut
menunjukkan kanan dan
lokasi nyeri pergelangan kaki
berada. kanan, sering kali
3. TD : 150/80 memijat bagian lutut
mmHg dan menunjukkan
N : 98x/menit lokasi nyeri.
RR : 20x/menit S 3. TD : 140/90 mmHg
: 36,60C N : 95x/menit RR :
Kadar asam urat : 19x/menit S : 37,00C
8,3 gr/dL Kadar asam urat : 9,3
gr/dL
Kasus 1 Kasus 2
Nyeri Kronis ( D.0078) Nyeri Kronis ( D.0078)
Anwar, Feri. (2016). Kiat Ampuh Bertanam Jahe Merah. Jakarta : VILLAM
MEDIA
Junaidi, I. (2013). Rematik dan Asam Urat. Jakarta : PT Bhuana Ilmu Populer.
Kolkaba dalam Torney & Alligod. 2006. Nursing Theoris and Their Work. Ed.
Mosby. St. Louis Missouri
Lase, Hartati. (2015). Pengaruh Kompres Jahe Terhadap Intensitas Nyeri Pada
Penderita Rheumatoid Artritis Usia 40 Tahun Keatas di Lingkungan
Kerja Puskesmas Tiga Balata. Skripsi. Fakultas Keperawatan dan
Kebidanan Universitas Sari Mutiara Indonesia.
LeMone, Priscilla. 2016. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.
Lingga, L. (2014). Bebas Penyakit Asam Urat Tanpa Obat. Jakarta : Agromedia
Pustaka.
Nahariani, Lisnawati & Wibowo. (2015). Hubungan antara aktivitas fisik dengan
intensitas nyeri sendi pada lansia di panti werdha.Volume 2 No2.
Publikasi tanggal 4 September 2013
PPNI. 2017. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia Edisi 1 Cetakan III. Jakarta:
DPP PPNI.
Price, A.S & Wilson, M.L (2014). Patofisiologi: Konsep Klinis Proses Penyakit.
Sudoyo, Samudra A.W, dkk. (2009). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke 5.
Jakarta: Interna Publishing.
Sudoyo, Setiyohadi, Alwi, Simadribata dan Setiadi, (2015), Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit
Dalam Fakultas Ilmu Kedokteran Universitas Indonesia.
Husada Kediri akan melakukan penelitian dengan judul “Intervensi Kompres Hangat
Air Parutan Jahe Merah (Zingiber Officinale Roscoe Var Rubrum) Dengan Masalah
Kabupaten Magetan”.
Peneliti
(……………………………..)
PERNYATAAN PENGUNDURAN DIRI
SEBAGAI RESPONDEN
( ……………………………. )
KUESIONER DATA DEMOGRAFI RESPONDEN
Petunjuk Pengisian
1. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda cek (√) pada salah
satu pilihan yang sesuai dengan keberadaan anda.
2. Jika tidak terdapat pilihan jawaban, maka tulisan jawaban yang menggambarkan
diri anda.
Data Demografi
NB : Sebaiknya kompres hangat air parutan jahe merah dilakukan dua kali
dalam sehari pada waktu pagi dan sore hari agar mendapatka hasil yang
optimal (An, 2010).
LEMBAR KONSULTASI
Nama : ASROFA DWISUKMA KURNIA BHAKTI
NIM : 202006003