5 SOP PRASAT
1. Pengertian Syringe Pump adalah suatu alat yang digunakan untuk mengatur pemberian
medikasi intravena pada klien.
2. Tujuan Tujuan penggunaan Syringe Pump :
1) Menjaga pemberian medikasi intravena sesuai kebutuhan klien
2) Memberikan medikasi dengan dosis kecil dan waktu yang lama
3. Alat dan Bahan
- Syringe pump dan Standar infus
- Spuit 10 cc / 20 cc / 30 cc / 50 cc dan medikasi klien
- Selang penghubung spuit dengan medicut / venvlon (IV ekstension)
4. Prosedur Tahap Pra Interaksi
a. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar.
b. Tutup tirai
c. Mencuci tangan
Tahap Orientasi
a. Memberikan salam dan menyapa nama pasien.
b. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan.
c. Tanyakan kesiapan pasien untuk melakukan pemasangan syringe
pump
Tahap Kerja
a. Siapkan spuit dan medikasi klien
b. Pasang spuit ke syringe pump dan kunci
c. Sambungkan selang penghubung dari spuit ke akses intravena klien
(penvlon/medicut/three way)
d. Tekan tombol On/Off
e. Atur dosis dengan tekan tombol “rate/D.Limit/ml (SELECT)”
sehingga muncul RATE pada layar, putar dial setting di sebelah
samping (rate dalam satuan ml/H = cc/jam)
f. Tekan start (jika sudah operasional maka lampu indikator akan
menyala hijau berputar)
Tahap Terminasi
a. Rapikan keadaan pasien
b. Berpamitan dengan pasien
c. Merapikan dan kembalikan alat ke tempat semula
d. Mencuci tangan
e. Catat waktu dan tanggal pelaksanaan,
5. Referensi https://www.scribd.com/doc/236865980/Standar-Operasional-Prosedur-Syringe-Pump
1. Pengertian Kateter adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
eliminasi urine
2. Tujuan Tujuan penggunaan kateter :
3) Memenuhi kebutuhan eliminasi urine
3. Alat dan Bahan
- Pengalas
- Selimut ekstra
- Urine bag
- Kapas suplimat dalam tempatnya
- Kasa
- Korentang
- Bengkok 2 buah (untuk kapas kotor dan penampung urine)
- Pinset anatomi
- Sarung tangan steril
- Duks steril
- Sketsel
- Kateter sesuai kebutuhan
- Sabun
- Botl beri air hangat
4. Prosedur Tahap Pra Interaksi
d. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar.
e. Tutup tirai
f. Mencuci tangan
Tahap Orientasi
d. Memberikan salam dan menyapa nama pasien.
e. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan.
f. Tanyakan kesiapan pasien untuk melakukan pemasangan kateter
Tahap Kerja
g. Pasang selimut ekstra
h. Pasang pengalas dibawah bokong pasien
i. Lepas pakaian bawah pasien
j. Atur dorsal recumben
k. Bersihkan penis dan air lalu keringkan dengan handuk
l. Pasang kateter dan ikatan oerekat/plesternya yang ada pada kateter
pada bagian pangkal penis
m. Hubungkan kateter dengan urine bag
n. Atur posisi pasien
o. Angkat pengalas
p. Ganti selimut ekstra dengan selimut pasien
Tahap Terminasi
f. Rapikan keadaan pasien
g. Berpamitan dengan pasien
h. Merapikan dan kembalikan alat ke tempat semula
i. Mencuci tangan
j. Catat waktu dan tanggal pelaksanaan,
5. Referensi Alma. 2000. Fundamental dan Adfancd Nursing Skill. Kanada: Delmar
Thompson, Learning Publish.
SOP TINDAKAN KEPERAWATAN :
RUANG TERATAI
PENGGUNAAN PEMASANGAN INFUS
1. Pengertian Memasukan cairan atau obat langsung kedalam pembuluh darah vena
dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang lama dengan menggunakan
infus set.
2. Tujuan 1. Sebagai tindakan pengobatan.
2. Mencukupi kebutuhan tubuh akan cairan dan elektrolit.
3. Alat dan Bahan 1. Seperangkat infust steril.
6. Tourniquet.
7. Pengalas/perlak.
8. bengkok.
9. Standar infus.
11. Betadin.
8. Selang di klem.
11. Tusukkan jarum infus kedalam vena yang dimaksud. Darah yang
dihisap sedikit untuk memastikan apakah jarum infus telah masuk
kedalam vena dengan cepat.
Tahap Terminasi
6) Rapikan keadaan pasien
7) Berpamitan dengan pasien
8) Merapikan dan kembalikan alat ke tempat semula
9) Mencuci tangan
10) Catat waktu dan tanggal pelaksanaan,
5. Referensi Noto Atjmojo,S. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
5 SOP MANAJEMEN
PENGERTIAN Resep adalah permintaan tertulis dari dokter, doktergigi dokter hewan
kepada apoteker untuk menyedikana dan menyerahkan obat bagi pasien
sesui peratuaran yang berlaku
Sedia farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional, dan kosmetika
Memastikan semua proses dalam pelayanan obat sesui undang undang
TUJUAN
yang berlaku
Keputusan mentari kesehatan RI Nomer 129/menkes/SK/II/2008
KEBIJAKAN
tentang standar pelayanan minimal rumah sakit
Skrining resep
1. Melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan adminidtrasi
2. Melakukan pemeriksaan terhadap kesesuian farmeseutik
3. Pengkajian pertimbangan klinis
4. Konsultasikan ke dokter apabila mendapat masalah dalam resep
5. Menghitug biaya obat/alker yang tertulis pada resep dan
menuliskan bukti pembayaran
Penyiapan resep
1. Menyiapakan obat sesui dengan permintaan pada resep
2. Mendokumentasikan pengeluaran obat pada kartu stok
3. Menulis nama dan cara pemakaian obat/alkes pada etiket sesui
permintaan dalam resep
PROSEDUR
4. Obat di periksa kembali dan jumblah obat sesi permintaan
dalam resep
Penyerahan resep
1. Melakukan pemeriksaan akhir antara penulis etiket dengan di
lakukan penyerahan
2. Memanggil nama pasien secara lengkap
3. Mengecek identitas dan alamat pasien yang berhak menerima
4. Menyerahkan obat yang di sertai pemberian informasi obat
(apabila oral)
5. Menenyakan kembali kejelasan pasien terhadap informasi obat
6. Mencatat resep pada buku laporan rawat inap
7. Meyimpan resep pada tempat penyimpanan resep rawat inap.
UNIT TERKAIT - Petugas instalasi farmasi
- Poli klinik
- IGD
- Bersalin
- Ruang rawat inap
- Sugiharto, Sigit Achmad (2012) Menejement Keperawatan
Aplikasi MPKP di Rumah Sakit, Jakarta : EGC
- Sitorus, Ratna (2011) Menejement Keperawatan di Ruang
REFERENSI Rawat, Jakarta : CV Sagung Seto
- Nursalam (2013) Menejement Keperawatan Aplikasi dalam
Praktik Keperawatan Profesional Edisi 3, Jakarta : Salemba
Medika
- Poli Umum
UNIT TERKAIT
- Loket Pendaftaran
- https://id.scribd.com/doc/312344747/15-SOP-Pelayanan-Medis dibuka pada
REFERENSI
tanggal 12 april 2021 pada pukul 15.22
5 SAK
1. Pengertian Suatu standar dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan
penyakit yang disebabkan oleh peradangan pada apendiks periformis yaitu
saluran kecil dengan diameter kurang lebih sebesar pensil dengan panjang
2-6 inci
Gangguan peristltik
Kerusakan integritas kulit
Perubahan sekresi PH
Penurunan kerja siliaris
Ketuban pecah lama
Ketuban pecah sebelum waktunya
Merokok
Statis cairan tubuh
Penuruna Hemoglobin
Imunosupresi
Leukopenia
Supresi Respon Inflamasi
Faksinasi tidak adekuat
2. Terapeutik
3. Edukasi
1. Observasi
2. Terapeutik
3. Edukasi
1. Pengertian Gangguan fungsi renal yang progresif dan ireeversibel dimana kemampuan
tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan
dan elekrolit sehingga terjadi uremia retensi uremia dan sampah nitrogen
lain dalam darah
2. Tujuan Tujuan :
Untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan
elekrolit