Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN BED SITE TEACHING (BST)

PEMASANGAN INFUS PADA Ny. A DENGAN APENDISITIS


DI RUANG IGD RSUD BLAMBANGAN BANYUWANGI

OLEH :
NOVELA DINDA AMANDASARI
2017.07.014

PROGRAM STUDI PROESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI
TAHUN 2017
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN BED SITE TEACHING (BST)
PEMASANGAN INFUS PADA Ny. A DENGAN
APENDISITIS DI RUANG IGD RSUD BLAMBANGAN BANYUWANGI

Laporan Bed Side Teaching (BST) tentang Pemasangan Infus pada Ny. A
dengan Apendisitis Di Ruang IGD RSUD Blambangan Banyuwangi ini telah
diterima dan disetujui pada: ……………………………………………………….

Mengetahui,

Perceptor Institusi Perceptor Klinik

(………………………………….) (………………………………….)
LAPORAN BED SIDE TEACHING (BST)

Preceptor :
Mahasiswa :
Pasien :

Tahapan dari BST (Bedsite Teaching)

a. Pre round :
a. Preparation :
1) Preceptor kontrak dengan mahasiswa untuk melakukan BST
2) Preceptor menyampaikan kepada mahasiswa yang akan melakukan BST
b. Planning :
1) Preceptor kontrak dengan pasien kelolaan presepti
2) Preceptor menyampaikan kepada pasien kelolaan bahwa akan dilakukan
tindakan pemasangan infus oleh praktikan
c. Briefing : 4P 1R
1) Problem : masalah yang ada pada pasien

2) Practice : Tindakan yang akan dilakukan terkait masalah yang ditemukan


Mahasiswa akan melakukan tindakan pemasangan infus.
3) Preparation : Persiapan alat dan persiapan pasien sesuai tindakan
Mahasiswa menyiapkan alat-alat yang di butuhkan untuk prosedur
pemasangan infus.
a. Persiapan Alat
1. Sarung tangan 1 pasang
2. Infus Set
3. Cairan sesuai program medis ( Cairan RL )
4. Jarum intra vena / Aboket (ukuran 20)
5. Kapas alkohol / alkohol swep
6. Torniquet
7. Hansaplast
8. Plaster
9. Hipafik
10. Bengkok / 1 buah
11. Spuit 5 CC 2 buah
12. Gunting perban
13. Tabung Laboratorium
a. Warna kuning
b. Warna Ungu muda
14. Terapi obat sesuai program medis
b. Persiapan Pasien
1. Memberikan salam kepada pasien sebagai pendekatan
terapeutik
2. Memperkenalkan diri kepada pasien dan keluarga
3. Menjelaskan kepada pasien/keluarga tujuan, prosedur
tindakan dan sensasi yang akan dirasakan selama
pemasangan infuse
4. Menanyakan kesiapan pasien sebelum tindakan dilakukan
(Inform Consent)
5. Atur posisi senyaman mungkin
c. Persiapan Lingkungan
1. Jaga privasi pasien (tutup sampiran)
2. Atur pencahayaan
4). Procedure :
a. Mempersiapkan alat yang akan di gunakan
b. Hubungkan cairan dengan infus set dengan memasukkan
kebagian karet atau akses selang ke botol infus
c. Menutup saluran infus (klem)
d. Menggantungkan botol cairan pada standart infuse
e. Mengisi tabung reservoir infus sesuai tanda
f. Mengalirkan cairan hingga tidak ada udara dalam selang
g. Mengatur posisi pasien dan memilih vena
h. Memasang perlak dan pengalas
i. Membebaskan daerah yang akan diinsersi
j. Meletakkan tourniquet 5 cm proksimal yang akan ditusuk
k. Memakai handscoon
l. Membersihkan kulit dengan kapas alkohol ( melingkar dari
dalam ke luar)
m. Mempertahankan vena pada posisi stabil
n. Memegang aboket dengan sudut 30o
o. Lakukan penusukan pada pembuluh darah vena dengan
meletakkan ibu jari di bagian bawah vena dengan posisi jarum
(abocath) mengarah ke atas
p. Memastikan aboket masuk intravena dan perhatikan adanya
darah keluar melalui jarum (abocath)
q. Tarik mandrin keluar bagian dalam jarum sambil melanjutkan
tusukkan kedalam vena
r. Setelah jarum infus bagian dalam dilepaskan / di keluarkan,
tahan bagian ujung / atas vena dengan melakukan tekanan
menggunakan jari tangan agar darah tidak keluar
s. Ambil Spuit 5 CC dan hubungkan ke bagian infus lalu ambil/
keluarkan darah ±5 CC dan masukkan kedalam tabung
laboratorium
t. Lepaskan tourniquet
u. Ambil selang infus yang sudah terpasang dengan cairan yang di
butuhkan dan hubungkan / sambungkan dengan bagian infus
terpasang pada tangan pasien
v. Buka pengaturan tetesan & atur kecepatan sesuai dengan dosis
yang diberikan
w. Melakukan fiksasi pada dengan plester dan hipafix
x. Tuliskan Nama pasien, RM, tanggal pemasangan infus
y. Bersihkan alat serta menjelaskan kepada pasien bahwa tindakan
pemasangan infus telah selesai
z. Lepaskan sarung tangan dan lakukan cuci tangan

5). Role : Aturan yang harus disampaikan oleh preceptor terkait BST
( Preceptor atau teman membantu selama proses tindakan )
b. Round : Pelaksanaan tindakan oleh praktikan
a. Fase orientasi (persiapan alat, pasien dan lingkungan)
b. Fase kerja (pelaksanaan)
c. Fase terminasi (evaluasi)
NB : Mahasiswa melakukan tindakan real saat dengan pasien

c. Post round : evaluasi dari BST


a. Preceptor mem – feedback mahasiswa diluar pasien
b. Memaparkan hasil evaluasi – sampai dengan nilai

Anda mungkin juga menyukai