Anda di halaman 1dari 40

Mata Kuliah

ETIKA BIROKRASI DAN AKUNTABILITAS


PUBLIK

Oleh :
Dr. BASA ALIM TUALEKA, MSi
(Dosen)

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU POLITIK


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
REFERENSI UTAMA  
1.  Rondinelli.   DA.   (1981),   Government   Decentralization   in  
Comparative   Perspective:   Theory   and   Practice   in   Developing  
Countries,   International   Review   of   Administrative   Science,  
Volume  XLVII,  Number  2  

2.  Agus   Dwiyanto.   (2014),   Mewujudkan   Good   Governance   Melalui  


Pelayanan  Publik  

3.  Dr.   Agus   Pramusinto,   Dr.   Wahyudi   Kumorotomo..   (2009).  


Governance  Reform  di  Indonesia  

4.  Prof.  DR.  Hj.  Sedarmayanti,  M.Pd.,  APU.  2012.  Good  Governance  &  
Good  Corporate  Governance  

5.  K.  Bertens  (1993),  ETIKA  


6.  Wahyudi  Kumorotomo.  2013.  Etika  Administrasi  Negara  

7.  Dr.  Ni’matul  Huda  S.H.,  M.Hum.  2013.  Ilmu  Negara  

8.  LAN   Republik   Indonesia.   2006.   Strategi   Peningkatan   Kualitas  


Pelayanan  Publik  

9.  William   N.   Dunn   (2003),   Pengantar   Analisis   Kebijakan   Publik  


Edisi  Kedua  
MATERI PERKULIAHAN
(Ruang Lingkup)
A.  Pengertian dan Konsepsi Etika
B.  Jenis-jenis Etika Birokrasi
C.  Jenis-jenis Masalah Pelanggaran Etika
D.  Sebab-sebab Masalah Etika
E.  Masalah Pelanggaran Etika dalam Konteks Indonesia
F.  Pendekatan Terhadap Akuntabilitas Publik

Catatan:
1.  Fungsi dan peranan etika birokrasi/perilaku administrator Negara
dalam pelayanan publik
2.  Dengan adanya evaluasi maka lahirlah study etika birokrasi
perilaku administrasi negara, akuntabilitas publik
Kenapa Harus Ada Etika bagi
Birokratisasi dan Pelayanan Publik?

Karena  ada  Masalah  

Korupsi   Nepo2sme  

Kolusi   Indisipliner  
Penyalahgunaan   Penyalahgunaan  
Administrasi   Wewenang  

Ego/Semau  Gue  
Siapa Yang Harus Melaksanakan Etika,
Perilaku dan Moral dalam Birokrasi?

(Pelayanan Publik)

Aparatur  Negara  

Ekseku2f   Yudika2f  

Legisla2f   Profesional  

Rakyat  
Sudah ada aturan negara, kenapa
harus ada etika lagi?
1.  Karena penyalahgunaan wewenang
2.  Karena penyalahgunaan kekuasaan
3.  Karena adanya KKN
4.  Karena tidak ada kejujuran
5.  Karena tidak sepenuh hati
6.  Karena tidak ada keterbukaan
7.  Karena tidak ada tanggungjawab
8.  Karena tidak ada kecakapan
9.  Karena tidak ada pendekatan
10.  Karena tidak ada komunikasi
11.  Karena tidak ada kejelasan dan tidak ada kepastian
12.  Karena tidak ada keamanan
13.  Karena tidak ada pengertian
14.  Karena tidak sesuai dengan kenyataan
15.  Karena tidak efisien
ALAT PEMERSATU BANGSA DAN NKRI

1.  Lambang Negara : Burung garuda


2.  Semboyan Negara : Bhinneka Tunggal Ika
3.  Bahasa Indonesia : Bahasa persatuan
4.  Bendera Negara : Merah Putih
5.  Lagu Kebangsaan : Indonesia Raya
6.  Konsepsi Wawasan Nusantara : Kesatuan wilayah
Indonesia tanah, air, laut, udara
7.  Kebudayaan Daerah : Kebudayaan Nasional
8.  Dasar Falsafah: Pancasila
9.  Bentuk Negara Indonesia: Negar Kesatuan yang
berbentuk Republik
10.  Konstitusi (Hukum Dasar) Negara: Undang-Undang Dasar
1945

Catatan : “ Kenapa Proklamasi 17 Agustus sebagai tonggak


sejarah Kemerdekaan Indonesia tidak dimasukkan ke
dalam alat pemersatu Bangsa, dan juga tidak dimasukkan
dalam 4 pilar kebangsaan?”
HUBUNGAN ETIKA BIROKRASI DAN
AKUNTABILITAS PUBLIK

Aparatur  
Negara  

E2ka  &  Perilaku   Pelayanan  


Kebijakan  Publik  
Organisasi   Publik  

Warga  Negara  
PENGERTIAN ETIKA BIROKRASI
1.  Bertens (1977) adalah “seperangkat nilai-nilai dan norma-
norma moral yang menjadi pegangan dari seseorang atau
suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.”
2.  Darwin (1999) : Etika adalah prinsip-prinsip moral yang
disepakati bersama oleh suatu kesatuan masyarakat,
yang menuntun perilaku individu dalam berhubungan
dengan individu lain masyarakat, dan atau sebagai
perangkat nilai yang menjadi acuan atau penuntun bagi
tindakan manusia dalam organisasi. ( Administrasi
Negara)
3.  Dwiyanto (2002) : Suatu panduan norma bagi aparat
birokrasi dalam menjalankan tugas pelayanan pada
masyarakat. Etika birokrasi harus menempatkan
kepentingan publik diatas kepentingan pribadi, kelompok,
dan organisasinya. Etika harus diarahkan pada pilihan-
pilihan kebijakan yang benar-benar mengutamakan
kepentingan masyarakat luas.
4.  Kumorotomo (2006) : Etika pelayanan publik harus
menunjukkan cara dalam melayani publik dengan
menggunakan kebiasaan-kebiasaan yang mengandung
nilai-nilai hidup dan hukum atau norma-norma yang
mengatur tingkah laku manusia yang dianggap baik
ETIKA BIROKRASI DI INDONESIA

1.  UU No.8 Tahun 1974 tentang pokok-pokok


kepegawaian sebagaimana telah diubah
dengan UU No.43 Tahun 1999
2.  U U N o . 2 8 T a h u n 1 9 9 9 t e n t a n g
Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan
bebas KKN
3.  Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2010
tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil
4.  Peraturan Pemerintah No. 42 tahun 2004
tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik
Pegawai Negeri Sipil
5.  Dan Peraturan Undang-Undang lainnya
sebagai aturan tambahan.
PARADIGMA ORGANISASI BIROKRASI

1.  Birokrasi  yang  sarwa  negara  menjadi  berorientasi  pada  market  


(aspirasi  publik)  
2.  Birokrasi  yang  otoritarian  menjadi  birokrasi  yang  egaliter  (kekuasaan  
yang  ke  arah  kedaulatan  rakyat)  
3.  Sentralisasi  kekuasaan  menjadi  desentralisasi  kewenangan  
4.  Birokrasi  yang  menekankan  pada  batas-­‐batas  dan  aturan  yang  berlaku  
pada  negara  ke  arah  boundaryless  organiza2on  
5.  Perubahan  tatanan  birokrasi  yang  weberian  ke  arah  post  beuraucra2c  
government  and  post  beureaucra2c  organiza2on  (perubahan  
manajemen  pemerintahan  yang  mengiku2  aturan  struktur  fisik  ke  
arah  logical  structure)  
6.  Perubahan  dari  a  low  trust  society  pada  hight  trust  society  
ASAS-ASAS UMUM BIROKRASI
PEMERINTAHAN YANG BAIK

1.  Prinsip Demokrasi


2.  Keadilan Sosial dan Pemerataan
3.  Mengusahakan Kesejahteraan Umum

Knott dan Miller Miller mengingatkan adanya empat macam


persoalan yang sering terdapat di dalam birokrasi
pemerintahan, yaitu :
a.  Daur kekakuan aturan (Rigidity Cycle)
b.  Pengalihan sasaran (Goal Displacement)
c.  Kurangnya kapasitas personil yang terlatih (Sklilled
Incapacity)
d.  Sistem kewenangan berganda (Dual System of Authority)
PENGERTIAN AKUNTANBILITAS PUBLIK

1.  Wikipedia : Konsep etika ataupun pertanggungjawaban dari


pemerintah yang memiliki kewenangan dalam mengatur
tatanan administrasi publik seperti lembaga eksekutif,
yudikatif, dan legistatif
2.  Mardiasmo : Sebuah kewajiban melaporkan dan
bertanggungjawab atas keberhasilan atau pun kegagalan
pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai hasil yang
t e l a h d i t e t ap ka n s eb e l u m n ya , m e l a l u i m e d i a
pertanggungjawaban yang dikerjakan secara berkala.
3.  Glynn (1993) : Bahwa tujuan akuntansi pada organisasi
sektor publik adalah memberikan informasi yang diperlukan
agar dapat mengelola suatu operasi dan alokasi sumber
daya yang dipercayakan kepada organisasi secara tepat,
efisien, dan ekonomis, serta memberikan informasi untuk
melaporkan pertanggungjawaban pelaksanaan pengelolaan
tersebut serta melaporkan hasil operasi dan penggunaan
dana publik.
4.  American Association Accounting (AAA 1970) : Dari sudut
pandangan ilmu ekonomi “ sektor publik dapat dipahami
sebagai entitas yang aktivitasnya menghasilkan barang dan
layanan publik dalam memenuhi kebutuhan dan hak publik”.
JENIS- JENIS AKUNTANBILITAS
1.  Mardiasmo
Akuntanbilitas dibagi 2:
•  Horisontal : Berupa pertanggungjawaban yang
dilakukan kepada orang ataupun
lembaga yang setara
•  Vertikal : Berupa pertanggungjawaban yang
dilakukan kepada Atasan.
2. Mahmudi
Akuntanbilitas terbagi 5:
a)  Hukum dan Kejujuran : Pertanggungjawaban yang
berkaitan dengan aktivitas penegakan hukum dan juga
norma kejujuran yang ditunjukkan dengan tidak
melakukan berbagai penyalahgunaan kekuasaan dan
wewenang yang dimiliki.
b)  Manajerial : Pertanggungjawaban yang berhubungan
dengan pola kerja manajerial yang harus dilaksanakan
dengan efektif dan efisien
c)  Program : Pertanggungjawaban yang berhubungan
dengan setiap program yang akan dijalankan.
d)  Kebijakan: Pertanggungjawaban lembaga publik
terhadap berbagai macam kebijakan dan keputusan
e)  Finansial : Pertanggungjawaban lembaga publik
terhadap setiap uang yang disetorkan oleh masyarakat
kepada pemerintah
3 Ellwood (1993) membagi 4 dimensi akuntanbilitas :
a. Akuntanbilitas Kejujuran dan akuntanbilitas hukum : terkait dengan
penghindaran penyalahgunaan jabatan
b. Akuntanbilitas Proses : Prosedur cukup baik , sistem informasi
akuntansi , manajemen dan administrasi melalui pelayanan publik yang
cepat, responsif, dan murah biaya atau cepat tetap benar.
C. Akuntanbilitas Program : Program yang memberikan hasil yang optimal
dengan biaya yang minimal
d. Akuntanbilitas Kebijakan: Pertanggungjawaban pemerintah, baik pusat
maupun daerah, atas kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah baik
Pemerintah Pusat, Provinsi, Daerah.bersama dengan DPR , DPRD Tingkat I
dan II.

Catatan :
Akuntanbilitas sektor publik dituntut dapat menjadi alat perencanaan dan
pengendalian organisasi sektor publik secara ekonomi, efektif, efisien.
Maka Value for money merupakan konsep pengelolaan organisasi sektor
publik yang mendasarkan pada :

- Ekonomi : Sejauh mana sektor publik dapat meminimalisir input resources


yang digunakan yaitu
dengan menghindarkan pengeluaran yang boros dan tidak produktif
- Efisiensi : Perbandingan output-input yang dikaitkan dengan standar
kinerja atau target yang
ditetapkan
-Efektifitas : tingkat pencapaian hasil program dengan target yang
ditetapkan
Asas-Asas Pelayan Publik di Belanda
1.  Asas kepastian hukum (principle of legal security)
2.  Asas keseimbangan (principle of proportionality)
3.  Asas kesamaan dalam mengambil keputusan (principle of equality)
4.  Asas bertindak cermat (principle of carefulness)
5.  Asas motivasi untuk setiap keputusan (principle of motivasion)
6.  Asas tidak memcampuradukan kewenangan (principle of non
misuse of competence)
7.  Asas permainan yang layak (principle of fair play)
8.  Asas keadilan dan kewajaran (principle of reasonable or
prohibition of arbitratiness)
9.  Asas menanggapi penghargaan yang wajar (principle of meeting
reised expectation)
10.  Asas meniadakan akibat suatu keputusan yang batas (principle of
undoing the consequencies of annuled decision)
11.  Asas perlindungan atas pandangan/cara hidup pribadi (principle of
protecting the personal way of life)
12.  Asas kebijaksanaan (sapientia)
13.  Asas penyelenggaraan kepentingan umum (principle of public
service)
A. Etika dan Moral Birokrasi

Agenda :
1.  Pertimbangan moral
2.  Moral sebagai suatu sistem nilai
3.  Garis-garis besar landasan etika
4.  Permasalahan etika moral
5.  Birokrasi dan disiplin
6.  Etika administrasi dalam praktik
B. Pengertian dan Konsep Dasar
Teori Organisasi Birokrasi

Agenda  :  
1.  Penger2an  dan  ciri-­‐ciri  organisasi  
2.  Konsep  dasar  teori-­‐teori  organisasi  
3.  Konsep  perilaku  individu  dan  kelompok  
dalam  organisasi  
4.  Sistem  dan  struktur  organisasi  
C. Asas-asas dan Bentuk Organisasi
Birokrasi

Agenda  :  
1.  Asas-­‐asas  Umum  Birokrasi  Pemerintahan  yang  baik  
2.  Administrasi,  Nilai-­‐nilai  jusidial  dan  norma  
pengawasan  
3.  Kepen2ngan  umum,  antara  konsep  dan  prak2k  
4.  Kearifan  dalam  kebijakan  
5.  Etos  kerja  
6.  Kode  e2k  sebagai  pedoman  
 
D. Teori Kekuasaan, Kewenangan, Efektivitas
dan Lingkungan Organisasi Birokrasi

Agenda  :  
1.  Penger2an  kekuasaan  dan  kewenangan  
2.  Kekuasaan  dan  kewenangan  dalam  
perspek2f  
3.  Teori-­‐teori  efek2vitas  organisasi  
4.  Model  dan  ciri-­‐ciri  organisasi  efek2v  
5.  Pengaruh  lingkungan  terhadap  organisasi  
E. Konsep Evaluasi dan Perkembangan
Teori Organisasi Birokrasi

Agenda  :  
1.  Evaluasi  teori  organisasi  
2.  Perkembangan  teori  organisasi  
3.  Teori  organisasi  klasik  
4.  Teori  organisasi  new  klasik  
5.  Teori  organisasi  modern  
F. Reformasi Perilaku Organisasi
Birokrasi

Agenda  :  
1.  Masalah  administrasi/organisasi  di  
Indonesia  
2.  Ke2dakmampuan  administrasi  
3.  Mal  administrasi  
4.  Penger2an  administrasi  reformasi  
5.  Ciri  administrasi  reformasi  
6.  Arah  kebijakan  administrasi  reformasi  
Pengertian Perilaku Organisasi Birokrasi

—  Perilaku organisasi studi yang menyangkut aspek


tingkah laku manusia dalam suatu organisasi atau suatu
kelompok tertentu. Ia meliputi aspek yang ditimbulkan
dari pengaruh organisasi terhadap manusia dan
pengaruh manusia terhadap organisasi. J. Ducan
—  Pemahaman perilaku manusia di dalam suatu proses
organisasi/birokrasi. Crhis Argyris
—  Perilaku organisasi adalah upaya yang berhubungan
dengan pengertian, ramalan, pengendalian terhadap
tingkah laku orang-orang dalam organisasi dan
bagaimana perilaku tersebut mempengaruhi usaha
pencapaian tujuan organisasi.
—  Perilaku organisasi adalah ilmu terapan yang
interdisipliner
(Rendah                                                                Tinggi)  
 
 
 
Tingkat  Kesuksesan  

PERILAKU  KELOMPOK  
 
                                             PERILAKU  INDIVIDI  
 
                                 SIKAP  
 
PENGETAHUAN  
 

(Singkat)                                      Waktu  Yang  diperlukan                              (Lama)  

Waktu & Tingkat Kesukaran Dalam Mengadakan Berbagai


Perubahan
Pandangan Administrasi
Terhadap Organisasi Birokrasi
•  Organisasi sebagai wahana atau tempat
kerjasama
•  Organisasi sebagai struktur pembagian kerja
•  Organisasi sebagai mesin atau aparatur
•  Organisasi sebagai kebudayaan atau unit budaya
•  Organisasi sebagai kumpulan interestes, konflik,
power game
•  Organisasi sebagai organisasi pembelajaran
•  Organisasi sebagai organisme hidup
Subsistem   Subsistem  
ADMINISTARSI/   EKONOMI/  
STRUKTUR   TEKNOLOGI  

TUJUAN  

 
Subsistem  
Subsistem  
INFORMASI/  
MANUSIA/  
PENGAMBILAN  
SOSIAL  
KEPUTUSAN  
 

LINGKUNGAN  
EKSTERNAL  

Sub-subsistem organisasi yang saling berkaitan


Nilai dan Sistem Nilai
—  Nilai adalah keyakinan dasar bahwa pola perilaku
khusus atau bentuk akhir keberadaan secara pribadi
atau sosial lebih disukai daripada pola perilaku atau
bentuk akhir keberadaan yang berlawanan.
—  Sistem Nilai adalah hirarki yang berdasarkan pada
peningkatan nilai-nilai pribadi berdasarkan intensitas
nilai tersebut
—  Nilai Terminal bentuk akhir keberadaan yang sasaran
sangat diinginkan/ingin dicapai dalam hidupnya.
—  Nilai instrumen bentuk-bentuk perilaku atau upaya
pencapaian nilai terminal yang lebih disukai orang
tertentu
Sikap
—  Sikap : Pernyataan-pernyataan atau penilaian
evaluatif berkaitan dengan obyek, orang atau
peristiwa
—  Kognitif sikap : Segmen pendapat atau keyakinan
dari sikap
—  Affektif sikap : Segmen emosional atau perasaan
dari sikap
—  Perilaku sikap : Maksud untuk berperilaku dalam
cara tertentu terhadap seseorang atau sesuatu
—  Sikap dalam kerja : Komitmen pada organisasi,
keterlibatan, dan kepuasan kerja
Kepribadian
—  Kepribadian : Keseluruhan cara individu bereaksi dan
berinteraksi dengan yang lainnya
—  Faktor/dimensi kepribadian : ekstrovesi : Dimensi yang
menggambarkan orang yang terbuka, supel, percaya diri
—  Kemampuan untuk bersepakat : menggambarkan orang
yang mempercaya, kooperatif
—  Kemampuan mendengar suara hati : dapat diandalkan,
stabil, tertata, bertanggungjawab
—  Stabilitas emosi : dimensi kepribadian yang tenang,
percaya diri, tidak gugup
—  Keterbukaan terhadap pengalaman : dimensi
kepribadian orang berdasar keingintahuan, sensitivitas,
dan imajinasi
Persepsi
—  Persepsi adalah proses yang digunakan
individu mengelola dan menafsirkan kesan
indra dalam rangka memberikan makna
kepada lingkungan mereka
—  Persepsi adalah suatu proses kognitif yang
kompleks dan menghasilkan gambar yang
unik tentang kenyataan yang barangkali
berbeda dengan kenyataan. David Krech
—  Apa yang dipersepsikan orang dapat berbeda
dengan kenyataan obyektif dan setiap
individu dapat mempersepsikan berbeda dari
suatu obyek yang sama
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERSEPSI
Faktor pada pemersepsi
√ Sikap
√ Motif
√ Kepentingan
√ Pengalaman
√ Pengharapan
Faktor dalam situasi
√ Waktu
√ Keadaan/Tempat Kerja PERSEPSI
√ Keadaan sosial

Faktor pada target


√ Hal baru
√ Gerakan
√ Bunyi
√ Ukuran
√ Latar belakang
√ Kedekatan
Karakteris2k  
Individu  
Kemampuan    
Kebutuhan  
Keprecayaan  
Pengalaman  
Penghargaan  
Perilaku    
dll  
Individu  dalam  
Organisasi  

Karakteris2k  
Organisasi  
Hierarki  
Tugas-­‐tugas  
Wewenang  
Model  Umum  
Tanggungjawab   Perilaku  dalam  organisasi  
Sistem  Reward  
Sistem  Kontrol  
dll  
Masalah Organisasi Birokrasi
di Indonesia
•  Ketergantungan yang tinggi pada pusat
•  Sistem anggaran yang memisahkan anggaran rutin
dan anggaran pembangunan
•  Sulit mencari titik temu antara model perencanaan
dari atas (top down) dan dari bawah (botton up)
•  Pendekatan birokratis yang berlebihan pada aturan
dan prosedur (Rules driven)
•  Gabungan keempatnya menghasilkan pelayanan
yang lambat dan kurang memuaskan,
ketidakpastian, waktu dan biaya, sehingga
menimbulkan transaction cost
Ketidak Mampuan Administrasi
( Bryan & White )
•  Tidak adanya orientasi ke depan
•  Munculnya masalah-masalah administrasi &
patologi birokrasi
•  Administrasi seringkali dikalahkan
pertimbangan yang tidak rasional
•  Tidak adanya penegak hukum dan tertib
administrasi
•  Tidak adanya perubahan yang signifikan
pada lingkungan dan budaya aparatur
Mal Administrasi (Nigro & Nigro,
1984)

—  Ketidakjujuran (Dishonesty) – Korupsi


—  Perilaku buruk (Unethical Behaviour) Ct:
Kolusi
—  Mengabaikan Hukum (Disregard of the Law)
—  Favotisme dalam menafsirkan hukum, Ct:
Birokrasi netral (ternyata memihak pada
politik tertentu)
—  Perilaku tidak adil
—  In-efisiensi bruto
—  Lempar tanggung jawab
—  Gagal menunjukkan inisiatif
Penger2an  Administrasi  Reformasi  
 
•  Upaya untuk meningkatkan performance
administrasi, baik secara individu,
kelompok, kelembagaan serta
memberikan advis kepada mereka tentang
bagaimana cara mencapai tujuan
administrasi yang efektif, efisien dan
berkualitas
Ciri  Administrasi  Reformasi  
•  Artificial : dibuat secara terencana, tidak bersifat
natural
•  Induced : Merupakan kegiatan suatu usaha yang
didasarkan pada argumen, karena tekanannya pada
persuasi
•  Moral : diharapkan hasilnya adalah adanya  perbaikan  
sistem  
Arah  Kebijakan  Adm  Reformasi  

•  Desentralisasi
•  Privatisasi
•  Perampingan (Rightzising) Birokrasi
•  Manajemen Pembangunan yang modern
(Good Government & Clen Government)
TUGAS  MATA  KULIAH  
A.  Studi Etika dan Moral Birokrasi

B.  Studi Konsep Dasar Teori akuntabilitas publik

C.  Studi jenis dan sebab masalah etika dan pelanggaran etika

D.  Studi Teori Kekuasaan, Kewenangan, Efektivitas pelayanan


publik

E.  Studi Konsep Evaluasi dan Perkembangan akuntabilitas


publik

F.  Studi Reformasi etika birokrasi dan akuntabilitas publik

Catatan :
Silahkan memilih masalah yang berkaitan dengan 3 studi
tersebut di atas
KERANGKA  PENULISAN  

Bab I Latar Belakang


Bab II Rumusan Masalah, Tujuan dan Kegunaan
Bab III Tinjauan Teori (Pustaka)
Bab IV Pembahasan dan Analisa
Bab V Kesimpulan, Rekomendasi dan Penutup

Catatan :
Bab-bab tersebut di atas dapat disesuaikan
dengan materi yang akan dibahas

Anda mungkin juga menyukai