DA S A R C P N S
A N G K ATA N
XLIX BPS
TA H U N 2020
NASIONALISME
NASIONALISME
2 Hans Kohn
kesetiaan yang diberikan individ kepada
tertinggi u
negara dan bangsa
3 hasil dari
Louis Snyder
faktor-faktor politis, ekonomi, sosial dan intelektual pada suatu taraf
tertentu dalam sejarah. Sebagai contoh adalah timbulnya nasionalisne di
Jepang
Implementasi Nilai Pancasila
Dalam Membenagun Semangat
Nasionalisme
Sila Ke I : Ketuhanan yang Maha
Esa
• Kebebasan dalam memilih agama dan menjalankannya
Hendaknya setiap individu saling menghormati antara agama yang satu
dengan yang lainnya, misalnya :
1. Jika umat islam sedang merayakan ibadah hari raya idul fitri, sebaiknya
umat yang lain tidak mengganggu ibadahnya
2. Tidak melarang umat islam untuk mengenakan jilbab pada suatu
tempat. Dengan demikian, rasa nasionalis akan terpupuk dalam diri
bangsa Indonesia.
Sila ke 2 : Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab
• Mengamalkan Nilai-Nilai Kemanusiaan
Sila ke dua dari pancasila dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-
hari dengan cara menanamkan dan memberi rasa cinta kepada bangsa, antar
individu, masyarakat dan lingkungan, misalnya dengan melakukan hal berikut :
1. Peduli terhadap sesama, saling membantu jika ada teman atau tetangga
yang kesulitan.
2. Membantu korban bencana alam baik dengan dana maupun tenaga.
3. Memiliki etika dan sopan santun yang baik terhadap semua orang.
Sila Ke 3 : Persatuan
Indonesia
• Sila ke tiga dari pancasila dapat diamalkan jika masyarakat menyadari bahwa manusia itu berada
dalam
keragaman dan golongan-golongan yang berbeda dan mempunyai keinginan untuk hidup bersama.
• Sila ke tiga dapat diimplementasikan dengan cara-cara berikut ini :
1. Bergotong royong dalam menyelesaikan suatu masalah, misalnya gotong royong memperbaiki jalan
yang rusak atau bergotong royong membersihkan lingkungan.
2. Saling melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia, hal ini dapat dilakukan dari berbagai
profesi, misalnya tentara yang melindungi rakyat dari serangan musuh, pegawai BPS yang
membangun Indonesia dengan data-data yang dihasilkan, atau dokter yang mengobati pasiennya.
3. Tidak Membedakan masyarakat berdasarkan etnis, agama dan kebudayaannya serta saling
menjunjung tinggi rasa persaudaraan.
Sila ke 4 : Kemusyawaratan yang Dipimpin
oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan
Negara Menjamin Demokrasi Perwakilan
• Di Indonesia cara mengimplementasikan sila ke empat yaitu dengan cara
bermusyawarah untuk memutuskan suatu hal yang menyangkut kepentingan
banyak orang.
• Setiap orang berhak untuk memberi pendapat, saran, masukan, serta memilih
wakil rakyat. Dengan cara memberikan suara untuk memilih wakil rakyat, maka
artinya individu tersebut sudah mengamalkan sila ke empat dan turut
berdemokrasi.
Sila ke 5 : Keadilan Sosial Bagi Seluruh
Rakyat Indonesia
• Menghormati Hak-Hak Orang Lain
1. Implementasi sila ke lima dari pancasila bisa dilakukan dengan cara menghormati hak-hak
orang lain dan berlaku adil agar terpupuk rasa nasionalisme, misalnya pimpinan berlaku
adil terhadap bawahannya dalam hal pemberian gaji dan memberikan tugas secara adil
terhadap bawahannya atau seorang hakim yang memberikan hukuman seadil-adilnya
kepada para narapidana.
2. Memberikan peluang kepada orang lain dalam mencapai hak dan tidak menghalang-
halanginya.
ASN SEBAGAI
PELAKSANA
KEBIJAKAN
PUBLIK
A. INDIKATOR
KEBERHASILAN
Peserta dapat memahami dan mengimplementasikan
fungsi ASN sebagai Pelaksana Kebijakan Publik
B. ASN
SEBAGAI
PELAKSAN
A
KEBIJAKAN
PUBLIK
UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
THIS IS A SLIDE TITLE
Tachjan (2006):
Perumusan kebijakan
Implementasi kebijakan
Tachjan
(2006)
Pengertian implementasi kebijakan publik
(3)
Menjamin aparatur sipil (birokrat) bebas dari intervensi kepentingan politik & atasan yang
memilik kepentingan subyektif
Kemudahan
Tanggung jawab Kelengkapan mendapatkan
pelayanan
Kenyamanan
Variasi model dalam
Pelayanan pribadi memperoleh
pelayanan
pelayanan
Atribut pendukung
pelayanan lainnya.
4 (empat) ciri utama birokrasi
(Max Weber)
• Struktur hirarkis yang melibatkan pendelegasian
wewenang (delegation of authority) dari atas ke
bawah dalam organisasi.
• Posisi/jabatan yang masing-masing memiliki tugas &
tanggung jawab yang tegas.
• Aturan, regulasi, & standar formal yang mengatur
tata kerja organisasi & tingkah laku para anggotanya.
• Personil yang secara teknis memenuhi syarat, yang
dipekerjakan atas dasar karir, dengan promosi yang
didasarkan pada kualifikasi & penampilan
(performance).
Kualitas layanan sangat tergantung pada bagaimana pelayanan itu
diberikan oleh anggota & sistem yang dipakai dalam organisasi
Miftah Thoha
(1995)
2 (dua) paradigma dalam
pelayanan publik.
➜ (i) Pelayanan publik yang berorientasi pada
pengelola pelayanan bersifat birokratis,
direktif, & hanya memperhatikan &
mengutamakan kepentingan pimpinan
organisasi pelayanan sehingga masyarakat
bukan sebagai yang diutamakan untuk
dilayani.
http://kbbi.web.id/
KEJUJURAN VS INTEGRITAS
Mau bekerja diluar Menempatkan kepentingan publik, bangsa, dan negara di atas
instansi BPS kepentingan sektoral dan golongan
menolak gratifikasi Menjunjung nilai kejujuran, keadilan, tidak korupsi, transparan, akuntabel,
dalam bentuk apapun dan memuaskan publik
PRINSIP YANG HARUS DIPERHATIKAN SEBAGAI
PELAKSANA KEBIJAKAN PUBLIK
M a s y a r a k a ts e b a g a i pihak yang 45
A S N P RO F E S I O N
AL
46
B A S N YA N G
L AYA N I
ME
PUBLIK
UU N O. 25 TAHUN 2009
TENTA N G PELAYA N A N PUBLIK PASAL 1 AYAT
(1)
Pelayanan p u b l i ka d a l a h kegiatan
atau rangkaian kegiatan dalam rangk
a pemenuhan kebutuhan
pelayanan s es u a iden g a n per a tu r a n
perundang-
undangan bagi setiap warga
n e g a r a dn penduduk
a t a sb a r a n g , jasa, dan/atau pelay
anan administratif
y a n gd i s e l e n g g a r a k a n o l e h penyeleng
gara
pelayanan publik.
48
Penyelenggara p e l ay a n a n p u b l i k :
Institusi peny
eleggara nega
r a Ko r p o r a s i
lembaga indep
enden dan badan
hukum lain
Pelaksana p e l ay a
nan publik:
pejabat, pegawai, petuga
s, dan setiap orang yang bek
erja didalam organisasi pel
ay a n a n p u b l i k .
49
POIN PENTING MENGENAI PELAYANAN PUBLIK:
Tu g a s p e l a y a n a n , suatu kewajiban
yang harus
dilaksanakan o l e hp e m e r i n t a h .
50
MENURUT ARIF FAIZAL DA N SUJUDI (1995),
PELAYA N A N YA N G DIDAMBAKA N
MASYARAKAT SECARA UMUM SEBAGAI
BERIKUT:
Adanya k e m u d a h a nm e n
dapatkan p e l ay a n a n
Memperoleh p e l ay a n a n
secara wajar Me
g adil 51
FAKTOR YA N G MENYEBABKAN
RENDAHN YA KUALITAS PUBLIK
Ko n t e k s monopolisti
k: tidak adanya
kompetisi dari penyel
e n g g a r a p e l ay a n a n p u b l i k n o n
pemerintah
Te k a n a n dari lingkungan
B u d ay a patrimonial: t
e r i k a to l e h tradisi-
tradisi politik dan bud 52
TUJUAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK:
Batasan dan hubungan yang jelas tentang hak,
kewajiban, tanggung jawab, dan kewenangan seluruh
pihak terkait dengan penyelenggaraan pelayanan
publik.
54
C S TA N D A R
PEL AYA N A N
MINIMAL
Pasal 1 ay a t (7) UU P e l ay a n a n
Publik menyebutkan
yang dimaksudkansebagai stand
ar p e l ay a n a n a d a l a h:
“ To l a ku k u r y a n g
nk u a l i t a s acp uaen
digunakan
p e en bt ea lg ea ni g g ap re adaonm a n p e l ay a n a n da
l ay a pn ea nn i l a i a ns e b a g a
s
p ie n y e l e kn eg w g aa rj ai b a nk e p a d a n m a s jy aa nr jaik a
t dalamrangka
p e l ay a n a n y a ntge r j a n gbkear uk ,u ad lai nt atse,
”
c erpuak tu, r. mudah,
56
Syarat m i n i S P M d a l a UU P e l ay a n P u b l
mum m an ik
p a s a 21
l
• D asar hukum
• Persyaratan
• Sistem, mekanisme, dan
prosedur
• Jangka waktu penyeles
aian
• B i ay a / t a r i f
• P r o d u k p e l ay a n a n
• Sarana, prasarana, atau f
asilitas
• Ko m p e t e s i p e l a k s a n a
• P e n g a w a s a ni n t e r n a l 57
S YA R A T M I N I M U M SPM DA LA M UU
P E L A YA N A N P U B L I K PA S A L 2 1
• ...
• Penanganan pengaduan, suar
a, saran,
• dan masukan;
• Jumlah p e l a k s a n a;
• Jaminan p e l ay a n a n yang me
mberikan
k e p a s t i a n p e l ay a n a n d i l a k s a n a
kan sesuai dengan
standar p e l ay a n a
n;
• Jaminan keamanan dan k
eselamatan 58
PA S A L 1 8 U U P E L A YA N A N PU
BLIK,HAK-HAK KO
N SUMEN
• Mengetahui kebenar
an standar isi
p e l ay a n a n ;
• Mengawasi pelaksan
a a n s t a n d a r p e l ay a n a
n;
• Mendapat tanggapan terhad
ap pengaduan yang diajukan;
• Mendapat advokasi, perl
indungan, dan/atau
pemenuhan p e l ay a n a n ;
• Memberitahukan kepadapimpinan
59
penyelenggara untuk memperbaik
PA S A L 1 8 U U P E L A YA N A N PU
BLIK,HAK-HAK KO
N SUMEN
• ...
• Memberitahukan kepada
pelaksana untuk memperbai
ki p e l ay a n a n a p a b i l a p e l ay a n a
n
yang diberikan tidaksesuai
dengan s t a n d a r p e l ay a n a n ;
• Mengadukan pelaksana yang
melakukan
penyimpangan standar pel
ay a n a n dan/atau tidak mem
p e r b a i k i p e l ay a n a n k e p a d a
60
penyelenggara d a no m b u d s m a n ;
PA S A L 1 8 U U P E L A YA N A N PU
BLIK,HAK-HAK KO
N SUMEN
• ...
• Mengadukan penyelengga
ra yang melakukan
penyimpangan standar
p e l ay a n a n dan/atau t
idak memperbaiki
p e l ay a n a n kepada
pembina
penyelengga
ra
dan ombudsman;
• Mendapat p e l ay a n a n
61
yang berkualitas
KETEN TUAN D I A TA S HARUS MEN J
A D I AC U A N B AG I A S N DA LA M M EN J
A L A N K A N P E L A YA N A N P U B L I K .
H A L IN ID IM A K SUD K A N S U PA YA T E R
BEN TUK
P E L A YA N A N YA N G P R I M A .
• H a l i n i d i h a r a p k a n s u p ay a per
soalan
62
birokrasi d a nb i r o k r a t i s a s i y a n
D ASN
B ER IN T EG R ITA S
TINGGI
A S N B E R I N T E G R I TA S TI
N GGI
1 2 K o d e E t i kd a n K o d e P e r i l a k u A S N :
5. M e l a k s a n a k a n tugas sesuaidengan pe
rintah atasan
sejauh tidak bertentangan 64
denganUU dan etika pemerinta
A S N B E R I N T E G R I TA S TI
N GGI
1 2 K o d e E t i kd a n K o d e P e r i l a k u A S N :
7. M e n g g u n a k a n kekayaan dan BM
N secara
bertanggung jawab, e f e k t i fd a n efi
sien
8. M e n j a g a a g a rt i d a k terjadi konflik
kepentingan
9. M e m b e r i k a n i n f o r m a s is e c a r a be
nardan tidak menyesatkan kepad
a pihak lain
10. Tidak menyalahgunakan informas
i, tugas, status,kekuasaan unt
uk mencari keuntungan bagi
diri 65
P E N G E RT I A N I N T E G R I
TA S
Integritas berasal dari Bahasa Latin Integer atau Bahasa Inggris Incorruptibility
– sikap teguh mempertahankan prinsip yang melekat pada diri sendiri
sebagai nilai-nilai moral
66
Hutson (2005) dalam tulisannya Trustworthiness mengemukakan
bahwa orang-orang yang berintegritas memiliki kemampuan :
Mempertahankan keyakinannya secara terbuka dan berani
Mendengarkan kata hati dan menjalani prinsip-prinsip hidup
Bertindak secara terhormat dan benar
Terus membangun dan menjaga reputasi baik
67
E IM PL EM EN TA SI
ASN
PRO FESIO N A L
&
B E R I N T E G R I TA S
I M P L E M E N TA S I ASN P RO F E S I O N A L
D A N M E L A YA N I YA N G BERI
N T E G R I TA S TINGGI
KO N D I S I KO N D I S I PEN YEBAB
SEHARUSN SEKARAN G KETIDAKSIAPAN
YA BELUM SESUAI DENGAN MENANGGAPI
KEBUTUHAN PERUBAHAN NILAI DAN
KEBUTUHAN SETIAP
HARAPAN DAN CITA- TANTANGAN GLOBAL
WARGA NEGARA
TERPENUHI CITA MASYARAKAT
AMANAT PEMBUKAAN
UUD 1945
69
SIKAP
PEMERIN
TA H
D IPERLUKAN KO N S E P S I YA N G MEL
IPUTI S TA N D A R P E L A YA N A N M I N I M U M
YA N G HARUSD IPEN UHI
AC UAN , DA N REFEREN SI
SEBAGAI S TA N D A R P E N I L A I A N 70
R A K YAT
M E N G U TA M A K A B ERD A U L H U K U M YA N
N P E L AYA N A AT G M E N G AT U
N R
P E L AYA N A
N PU B LIK
M A N A JEM E PRINSIP-PRINSIP
K ESA D A RA
N EFISIEN& ETIKA PELAYANAN N
EFEK T IF
PUBLIK M O RA L
K EA D ILA N
M EN C A RI K EJU JU R
K EB EN A RA A N E M PA T
N SYST E P R I O R I TA S I
M K EPEN T IN G A
M ERIT N
71
A S N sebagai
Pemersatu
Bangsa
Dalam UU No. 5
Tahun 2014 pasal 66
ayat 1 dan 2, yang
berisi tentang sumpah
dan janji ASN,
dinyatakan bahwa PNS
akan senantiasa:
– Pentingnya PNS sebagai salah satu pemersatu
bangsa, secara implisit disebutkan dalam UU No.
5 Tahun 2014.
– Pada UU No. 5 Tahun 2014 pasal 2 ayat 1
disebutkan 13 asas dalam penyelenggaraan dan
kebijakan manajemen ASN.
Seorang ASN dalam
menjalankan tugas-tugasnya
senantiasa mengutamakan dan
mementingkan persatuan dan
kesatuan bangsa.