Makalah Perilaku Kesehatan
Makalah Perilaku Kesehatan
PERILAKU KESEHATAN
keadaan sehat walafiat, sholawat serta salam selalu tercurah limpahkan kepada nabi besar
Muhammad SAW, karena beliaulah yang membawa kita dari jaman kegelapan menuju jaman
1. Yuana Dwi Agustin, S.KM, M.Kes selaku kepala prodi DIII keperawatan Universitas
Bondowoso
4. Dan semua pihak yang membantu dalam penyusunan makalah ini
penulis sadar bahwa makalah yang kami susun ini masih banyak kesalahan dan
kekurangan oleh karna itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar penulis
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul………………………………………………………………... i
Kata Pengantar……………………………………………………………….. ii
BAB I PENDAULUAN
1.3 Tujuan……………………………………………………………………. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian................................................................................................. 4 3
A. Kesimpulan…………………………………………………………….. 9
B. Saran…………………………………………………………………… 9
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 10
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. untuk memenuhi tugas sosiologi
2. untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat
3. untuk memotivasi pembaca agar menerapkan hidup bersih
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Perilaku
Perilaku dari pandangan biologis merupakan suatu kegiatan atau aktifitas organisme yang
bersangkutan. Jadi perilaku manuasia pada hakekatnya adalah suatu aktivitas dari manusia itu
sendiri. Oleh sebab itu perilaku manusia mempunyai bentangan yang sangat luas mencakup
berjalan, berbicara, berpakaian dan lain sebagainya. Bahkan kegiatan internal seperti berpikir,
persepsi dan emosi juga merupakan perilaku manusia.
Skinner ( 1933 ) mengemukakan bahwa perilaku merupakan hubungan antara perangsang
(stimulus) dan respon. Ia membedakan adanya dua stimulus :
1) Respondent response atau reflektife response ialah respon yang ditimbulkan oleh rangsangan
tertentu. Perangsang semacam ini disebut elicting stimuli karena menimbulkan respon yang
relatif tetap misalnya makanan lezat menimbulkan keluarnya air liur, cahaya yang kuat
menyebabkan mata tertutup , menangis karena sedih, muka merah karena marah dan lain
sebagainya.
2) Operant response atau instrumental response ialah respon yang timbul dan berkembangnya
diikuti oleh perangsang tertentu . Perangsang semacam ini disebut reinforcing stimuli atau
reinforcer karena perangsang tersebut memperkuat respon yang telah dilakukan oleh organisme.
Oleh sebab itu perangsang ini mengikuti atau memperkuat perilaku yang sudah dilakukan.
Sebagai contoh apabila seorang anak belajar atau sudah melakukan suatu perbuatan kemudian
dia memperoleh hadiah maka dia akan lebih giat belajar atau lebih baik lagi melakukan
perbuatan tersebut. Dengan kata lain respon yang diberikannya akan lebih intensif dan kuat.
Di dalam kehidupan sehari – hari respon yang pertama sangat terbatas keberadaanya hal
ini disebabkan hubungan yang pasti antara stimulus dan respon sehingga kemungkinan untuk
memodifikasinya sangat kecil, bahkan hampir tidak mungkin. Sebaliknya respon yang kedua
merupakan bagian besar daripada perilaku manusia dan kemungkinan untuk memodifikasinya
sangat besar.
Perilaku Kesehatan
Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah suatu respon seseorang terhadap stimulus yang
berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan, serta lingkungan.
Secara lebih rinci perilaku kesehatan mencakup :
1) Perilaku seseorang terhadap sakit dan penyakit yaitu bagaimana manusia merespon baik secara
pasif maupun aktif sehubungan dengan sakit dan penyakit. Perilaku ini dengan sendirinya
berhubungan dengan tingkat pencegahan penyakit
a) Perilaku sehubungan dengan peningkatan dan pemeliharaan kesehatan misalnya makan makanan
bergizi, dan olahraga.
b) Perilaku pencegahan penyakit misalnya memakai kelambu untuk mencegah malaria, pemberian
imunisasi. Termasuk juga perilaku untuk tidak menularkan penyakit kepada orang lain.
c) Perilaku sehubungan dengan pencarian pengobatan misalnya usaha mengobati penyakitnya
sendiri, pengobatan di fasilitas kesehatan atau pengobatan ke fasilitas kesehatan tradisional.
d) Perilaku sehubungan dengan pemulihan kesehatan setelah sembuh dari penyakit misalnya
melakukan diet, melakukan anjuran dokter selama masa pemulihan.
2) Perilaku terhadap sistem pelayanan kesehatan. Perilaku ini mencakup respon terhadap fasilitas
pelayanan, cara pelayanan, petugas kesehatan dan obat – obat.
3) Perilaku terhadap makanan. Perilaku ini mencakup pengetahuan, persepsi, sikap dan praktek
terhadap makanan serta unsur – unsur yang terkandung di dalamnya., pengelolaan makanan dan
lain sebagainya sehubungan dengan tubuh kita.
4) Perilaku terhadap lingkungan sehat adalah respon seseorang terhadap lingkungan sebagai salah
satu determinan kesehatan manusia. Lingkup perilaku ini seluas lingkup kesehatan
lingkungan.itu sendiri.
Dari batasan ini perilaku kesehatan dapat diklasifikan menjadi 3 kelompok:
1) Perilaku Pemeliharaan Kesehatan (health maintenance)
Adalah perilaku atau usaha-usaha seseorang untuk memelihara atau menjaga kesehatan agar
tidak sakit dan usaha untuk penyembuhan bilamana sakit. Oleh sebab itu perilaku pemeliharaan
kesehatan ini terdiri dari 3 aspek :
a) Perilaku pencegahan penyakit, dan penyembuhan penyakit bila sakit, serta pemulihan kesehatan
bilamana telah sembuh dari penyakit.
b) Perilaku peningkatan kesehatan, apabila seseorang dalam keadaan sakit.
c) Perilaku gizi (makanan dan minuman).
2) Perilaku Pencarian dan Penggunaan Sistem atau Fasilitas Pelayanan Kesehatan atau Sering
disebut Perilaku Pencarian pengobatan (Heath Seeking Behavior). Adalah menyangkut upaya
atau tindakan seseorang pada saat menderita dan atau kecelakaan. Tindakan atau perilaku ini
dimulai dari mengobati sendiri (self treatment) sampai mencari pengobatan ke luar negeri.
3) Perilaku Kesehatan Lingkungan
Adalah bagaimana seseorang merespon lingkungan, baik lingkungan fisik maupun sosial budaya
dan bagaimana, sehingga lingkungan tersebut tidak mempengaruhi kesehatannya. Seorang ahli
lain (Becker, 1979) membuat klasifikasi lain tentang perilaku kesehatan ini.
a) Perilaku hidup sehat
.Adalah perilaku –perilaku yang berkaitan dengan upaya atau kegiatan seseorang untuk
mempertahankan dan meningkatikan kesehatannya. Perilaku ini mencakup antar lain :
(1) Menu seimbang
(2) Olahraga teratur
(3) Tidak merokok
(4) Tidak minum-minuman keras dan narkoba
(5) Istirahat yang cukup
(6) Mengendalian stress
(7) Perilaku atau gaya hidup lain yang positif bagi kesehatan
b) Perilaku Sakit
Mencakup respon seseorang terhadap sakit dan penyakit. Persepsinya terhadap sakit,
pengetahuan tentang penyebab dan gejala penyakit, pengobatan penyakit dan sebagainya, dsb.
c) Perilaku peran sakit (the sick role behavior)
Perilaku ini mencakup:
(1) Tindakan untuk memperoleh kesembuhan
(2) Mengenal/mengetahui fasilitas atau sasaran pelayanan penyembuhan penyakit yang layak.
(3) Mengetahui hak (misalnya: hak memperoleh perawatan, dan pelayanan kesehatan).
1. Perilaku manusia merupakan resultan dari berbagai faktor, baik internal maupun
eksternal
2. Faktor determinan perilaku manusia luas, namun beberapa ahli mencoba merumuskan
teori terbentuknya perilaku manusia
3. Teori perilaku manusia yang akan kita bahas kali ini adalh : Teori ABC, Reason Action,
“PRECED-PROCEED”, Behavior intention, Thoughs and Feeling.
Contoh: Penyuluhan di Posyandu tentang bagaimana agar anak mau makan banyak, salah
satunya dengan membuat tampilan makanan menarik (A), Ibu membuat tampilan makanan
semenarik mungkin ( B ), Anak mau makan banyak ( C )
b) Teori “REATION ACTION” (FESBEIN &AJZEN :1980 )
Teori ini menekankan pentingnya “intention”/niat sebagai faktor penentu perilaku
Niat itu sendiri ditentukan oleh :
1. sikap
2. norma subjektif
3. pengendalian perilaku
Contoh : Seorang ibu yang mau mengimunisasikan anaknya didasari niat, dimana niat itu
ditentukan oleh sikap ibu yang setuju dengan imunisasi, keyakinan ibu akan perilaku yang
diambil dan sudah siap bila anaknya panas setelah diimunisasi.
2. Social support
3. Accessibility to information
4. Personal autonomy
5. Action situation
B = f ( BI, SS, AI, PA, AS )
Contoh:
Seorang ibu melahirkan di dukun yang belum mengikuti pelatihan asuhan persalinan normal,
bukan di tenaga medis terlatih, mungkin dikarenakan :
1. Tidak ada niat melahirkan di bidan(BI)
2. Personal reference
3. Resources
4. Culture
B = f ( TF, PR, R, C )
Contoh :
Seorang ibu habis melahirkan tidak mau menyusui anaknya, karena dia punya keyakinan kalau
payudaranya akan hilang keindahannya bila menyusui (TF), atau karena artis yang diidolakannya
tidak menyusui sehingga dia mengikuti (PR), atau karena harus bekerja, tidak ada waktu untuk
menyusui (R), atau karena kebudayaan di daerah ibu tersebut lebih keren kalau memberi susu
formula daripada ASI, makin mahal harga susu maka status sosial makin naik (C).
Teori-teori yang akan kita bahas adalah : Teori SOR, Festinger, Fungsi, Kurt Lewin.
2. defence mechanism
3. penerima objek dan pemberi arti
4. nilai ekspresif
Perubahan perilaku individu tergantung kebutuhan Stimulus yang dapat memberi perubahan
perilaku individu adalah stimulus yang dapat dimengerti dalam konteks kebutuhan orang
tersebut.