Anda di halaman 1dari 33

3

Pengecilan ukuran

Abstralc Pengecilan ukuran pada bahan pangan padat dan emulsiffkasi aau homogenisasi pada bahan pangan
cair digunakan untuk mengubah karakteristik organoleptik dan kesesuaian bahan '
iang"r, ,-,uL pror"r'
pengolahan lebih laniur. Bab ini menielaskan_ teori pengecilaa ukuran, peralatan y}g"dig,rn"k*
p"d. proro
penggilingan, pengirisan, pemotongan lentuk dadu, pembuaan p,r[ jan ho-ogeni"""i ,"ro p.r,g".ui
proses pengolahan tersebut terhadap sifat sensori bahan paagan.

Kata kuaci: pengecilan ukuran, penggilingan, emulsifflizui, a,lat homogeniser, agen pengemulsi.

Pengecilan ukuaa atau fuengharrcurarr" adalah saman operasi fungsional produk atau cara pengolahan yang repat
saatuluran rata-rata dar potongan bahan pangan padat (misalnya kerapatan ruahan atau buk density yang
diperkecil melalui aplikasi penghancuran (pemotongan), seragam darr kemampuan serbuk unnrl mengalir.
tekanan atau pemukulan. Ketika diterapkan pada pengecilan Konsistensi produk yang konsisten seperti pada sup
ukuraa globula bahan cair yang bersifat tidak saling kering dan adonan kue siap pakai (cahc mrxar). Rentang
bercampur atau immiscibh (mtsalny,z globula minyal dalam u.kuran partikel yang seragam juga membantu
air), proses pengecilan ukuran disebut sebagai homogenisasi memenuhi keburuhan konsumen rcrhadap ukuraa
atau emulsiffkasi. Pengecilaa ukuran pada bahan pangan cair produk pangan tertentu, membantu mengendalikan
menjadi droplet (melalui atomisasi) dijelakan pada Bab 16, ukuran satuan produk dengan lebih teliti, dan
bagian 16.1. Proses pembesarar ukuran dilakukan melalui memberikan hasil pencampuraa bahan ya.rrg lebih
proses pembentukan (Bab 4, bagiaa 4.2), elatrusi (Bab 15) merata (misalnya bumbu, emulsi, pewama makanan,
ataupun aglomerasi @ab 16, bagian 16.2.1). gula halus, tepung, darr pati jagung) untuk menghasilkan
Pengecilan ukurarr pada pengolahan pangaa memiliki warna dan rasa produk lang seragam (dijclaskan juga di
beberapa keuntungan, anura lain: Bab 4, bagian 4.1).
. Meningkatlsa rasio area permulaan dengan volume Oleh karena itu, pengecilan ukuran dar emulsiffkasi berguna
bahan pangal sehingga dapat membantu meningkatkan untu.k meningkatkan mutu otganoleptik atau kesesuaian
kecepatan prose-s pengeringa-n, pem.rnasan arau pen- bahan pang-n untul pengolahan lebih lanjut dan unruk
dinginan scrta meningkatkan effsiensi dan kecepatan meningkad<an variasi jenis produk. Satuan operasi tersebut
ekstraksi komponen cairan bahan pangaa (misalnla harya memiliki sedikit atau bahkan tidak memi.liki pengaruh
ekstralai sari buah aau minyal goreng (Bab 5, bagiaa pada pengawetan, kecuali jika terdapat perlakuan pengawetan
5.4)). I'ang diterapkan. Pengecilan ukuran dapat memicu kerusakan
. Ketika dikombinasi dengn pengayalian (Bab 2, bagian bahan pangn akibat terjadinya pelepasan enzim secara alami
2.3.1), pengecilan ukurarr dapat membantu meng- melalui jaringar produ-k yang rusak, peningkatan aktivitas
hasilkan rentaag ukuran partikel pa&ran yang mikroba ataupun alibat oksidasi komponen bahaa pangan
diinginkan. Hal ini akan membantu menetapkan sifat pada luas pemukaan produk yang meningkat (bagian 3. I .4).
96 Gknologi pengolahan pangan

Metode yang berbeda-beda pengecilan ukuran dapat di- dapat menvebabkan keretakan pada bahan pangan jika gaya
kelompokkan berdasarkan kisaran ukuran partikel produk rersebut diberikan dalam durasi waktu yang lama, Jumlah
yang dihasilkaa: energi yang digunakan dan jumlah panas yang dihasi.lkan
. Mencacah kasar. memorong, mengiris. memorong oleh bahan pangan tergantungpada besar gaya yangdiberikan

benruk-dadu, mencincalg halus, memarur, dan wakru kontak bahan dengan gaya tersebur. Karena
dan
ukuran bahan pangan semakin kecil, garis kerapuhan hanya
membentuk irisan ripis:
terbentuk sedikit dan besarnya tegangan parah yang perlu
- ukurar yang besar menjadi sedang (misalnva
dicapai akan meningkat. Ketika tidak ada garis kerapuhan
perebusan steak, .irisan buah untuk proses
tersisa, patahan baru harus dibuat untuk me$gecilkan ukuan
pengalengan),
partikel dan untuk merciptakannya dibutuhkan masukan
- ukuran sedang menjadi kecil (daging babi, irisan
energi tamtrahan. Hal inilah yang menyebabkan ter.jadinya
kacang hijau, kentang untuk produk kentang
peningkatan energi untuk mengecilkan ukuran partikel
goreng arau keripik (di Amerika Serilcat dikenal
secara signiffkan ketika ukuran panikel iru semakin kecil
dengal potato chips), wortel potong-dadu untuk
(lihat contoh soal 3.1). Dengan demikian, distribusi ukuran
dibekukan, keju iris dan daging masak iris tipis,
jamur dan mentimun u-ntuk lapisan pizza, daging partikel produt harus diteapkan secara spesiffk sehingga
potong-dadu untuk kue), dan
&pat menghindari pemborosan waktu dan energi yang sia-
siaakibat ukuran partikel yang dihasilkan tidak sesuai dengan
- ukuran kecil men.iadi butiran kecil (daging
kebutuian terrenru pada produk.
cincang atau daging giling, keju iris, ikan, aau
Sebelum proses penggilingan, bahan pangan memiliki
taburan kacang, irisan kulit buah jerul unruk selai
jeruk, serra irisan selada atau kubis). ukuran partikel yang saneiat bervariasi dan merupakan
. Penggilingan menjadi tepung atau pasta dengan rujuan
campuran dari semua ukuran partikel dari besar sampai
meningkatkan kehalusan produk (produk paruran > ukuran debu yang halus. Saat penggilingan dilakukan,
bumbu > tepung >h anctran buoh (pulp) arau minuman
partikel yang besar akan mengalami pengecilan ukuran,
sedangkan pada partikel halus hanya menga.lami sedikit
sari buah > gula bubuk > pad > pasra yang lembur,
sepeni selai kacang).
perubahal. Pada kombinasi bahan pangan dan jenis
. Emulsiffkasi dan homogenisasi (mayones, susu, rninyak
penggilingannya, kisaran ukuran pardkel yang spesiffk
esensial, saus, menrega, es krim, dan margarin).
rnenjadi fizksi ukuran partikel yang urama, sekalipun
penggilingan dilakukan dalam waktu yarg lama (lihat Bab 2
sebagai conroh, Gambar 2.8).
3.I Pengecilan ukuran pada bahan pangan Tiga .jenis gaya yang digunakan untuk mengecilkan
Padat ukuran bahan paagan adalah gaya rekan {compression), gaya
pulr:.tl (impaa), dankombinasi kedua gaya tersebur atau gaya
3.1.1 tori gesek $beating a:.au attrition). Kedga jenis galz rersebur
Ketika tegangan (gaya) diberikan kepada bahan pangan, banyak digunakan pada alat pengecilan ukuran, namun
maka akan dihasilkan regangan irrrernal yang akan direrima biasanya terdapat salah saru gaya yarg lebih penting
.jaringan bahan pangan dan menyebabkan perubahan benruk dibanding gaya lainnya (misalnya penggilingan dengan palu
(deformasi) pada jaringan tersebur. Jika nilai regangan ridak pemukri (ltammer milk) (bagian 3.1.2\ yary lebih banyak
melebihi nilai kritis tenentu atau yang disebut sebagai batas menggunakar gaya pukul dibanding gaya gesek, sedangkan
tegaagan elastik (tidk E pada Gambar 3.1), jaringan akan gala tekan sangat sedikit digunakan). Adapun faktor-fa-ktor
kembali ke benuk semula seperd ketika tidak ada tegangan yalg menenrulcra efektivitas pengecilan ukuran dan perlu
dan energi dari regangan irrerlal yang tersimpan akan diperhatikan dalam pemilihan alat pengecilan ukuran adalah:
dilepaskan dalam bentuk panas (daerah elastik, O-E). Akan . kerapuhan bahan pangan (kekerasan dan kecenderungan
tetapi, saat rilai regangar tersebut melebihi batas tegangar
untuk rerak);
elastik, bahan pangan akan berubah bentuk seca-ra permanen, . kadar air bahan pangan; dal
Jika tegangan terus ditambahkan, akan mencapai batas . rensiriviras panas bahan pangan.
rcgaagan (1ield poinr, Y) dan di aras drik iru bahan pangan
mulai dapat 'mengalir" (dikenal sebagai "daerah yarrg dapat Jumlah energi yang dibutuhkan untuk menghancurkan
ditenruk", Y-B). Nilai rega.ngan parah akan rerlampaui di bahan pangan ditentukan oleh tingkat kerapuhan dan
titik pauh (B) dan bahan pangan akarr mengalami fraktur struktur bahan pangan. Bahan pangafl yang keras memiliki
atau patah pada sepanjang garis kerapuhan bahan. Sebagian sedikit garis kerapuhan sehingga rnembutuhkan masukan
dari energi yang tersimpan kemudian dilepaskan sebagai energi yang Iebih besar untuk mematahkannya (Gambar
bunyi dan panas. Sedikitnya 1olo dari energi lang dihasilkan 3.1). Selain iru, bahan pangan yang keras.juga membutuhkan
digunakan untuk proses pengecilan ukuran. Pada proses walitu ringgal yang lebih lama dalam alat penggiling ataupun
pengecilan ukuran, tingkar tegangan yang rerdah sekalipun memburuhkrn mesin 1,ang lebih besar untuk mencapai
Pengecilan ukuran 97

Regangan (skain)
Gambar 3'1 Diagramtegaagan-regangar_untuk berbagai macam bahan pangan: E
=batas elasrik; y = bara s regangan lyieLl point);B = titik
patah (breahing point); O-E = daerah elastiL. E,Y deformasi yang inelasiik;-y-B
= = Jaerah yang dapar d tr.Jriiirri,iiili ttl =
keras, kuat, rapuh; (2) = material keras, kuat, liatt (3) marerial lunak, lemah,liar;
= ^**ia
dan (4) = -r"r..i"l lrn"k, l.mah, rapui $etelah Loncin
dan Merson 1979).

volume produksi yang setara dengan hasil penggilingan alat pengecilan ukuran. Penggilingan kasar memiliki
bahan pangan yang lunak. Bahan pangan yr.,g k.r^ bi","ny" nilai RR di bawah 8: l, sedangkan penggilingan halus
juga lebih kasar sehingga material bagian penggiling yang dapat memiliki rasio melebihi 100:l (Brennan et al.
kontak Iangsung dengan produk harus lebih keras agar alai 1990).
dapat lebih tahan lama (misalnya mangan baja sebagai 2. Hukum futringer meoyatakan bahwa energi yang
pengganti baja tahan karat). Gaya tekan digunakan unruk dibutuhkan untuk pengecilan ukuran berbanding Iurus
mematahkan bahan pangan yang rapuh atau berbenruk terhadap pen-rbahan area permukaan bahan pangan
kristal. Sementara itu, kombinasi gaya pukul dan gaya gesek (sebagai pengganti perubahan dimensi pada Hukum
diperlukan untuk mengecilkan ukuran bahan prrrgan b..serat Kick):
dan gaya gesek digunakan pada penggilingan halus bahan
pangan bertekstur lunak. -.(r rl
- *.1+-
Energi yaog dibutuhkan pada proses pengecilan ukuran '= a)
bahan pangan padat dapat dihitung menggunakan salah saru dengan ,(* = kqn5salta Rittinger dan defi nisi tl, sena d,
dari tiga persamaan berikur ini: sama seperti persamaan 3.1.

1. Hukum Kick meoyatakan bahwa energi yang dibutuh- 3. Hukum Bond digunakan unuk menghitung energi
yang dibutuhkan untuk pengecilan ukuran dengan
kan untuk mengecilkan ukuran partikel berbanding
lurus dengaa rasio ukuran awal dimensi bahan pangan Persamaan:
(misalnya diameter produk) dan ukuran akhir dimensi r ,t_t_
_= /lrool l_I
i/ rool
tersebut: ty/ \1,1,I t/t a I

dengar lZ( kg') = indei<s kerja Bond (40.000 80.000


'=.""1t) J kg' untuk bahan pangan yang keras, seperti gula atau
bijibijian), /, (m) = diameter lubang ayakan yang akan
dengan E (!7 jam-r kg-l) = energi yang dibutuhkan per
dilewari 800/o massa umpan (inpur) dan d (m) =
massa umpan; (n = korst"rrt" Kick; /, (m) = rata-rara
diameter Iubang ayakan yang dilewati 800/o massa hasil
ukuran awal bahan pangan; d.an d. (m) = rara-rara
pengecilan ukuran (ourput).
ukuran partikel hasil pengecilan. Niiai /,,r1, dikerahui
sebagai rasio pengecilan uk:::ar. (rcduction ratio-RR) Dalam praktiknya, hul<um Kick -"-b.ri.L2ri h."il
dan digunakan untuk menghitung kemampuan relatif perhitungan yang cukup akurat unruk dp. p.ngh"r/.* y-g
98 ibknologi pcngolahan pangan

Contoh soal 3.1


Gula pasir yang memiliki rata-tata ukuran partikel 500 pm digiliag melggurakan moror trerkekuatan 12 hp urcuk
rnenghasilkan gula halus yang berukuran panikel 25 pm- Berapakah jurnlah input produk yang berkurang jika alat
penggiling tersebut digunakan uutnk men ghasilkao g1a foniaar yang memiliki rara-rata uluran pardkel lgpmi Asumsi
thp=745,7\t.

Peayel,esaizn contoh rcal 3, I


Pengg.ilingaa halus (rasio pengecilan ukuran = 20), maka gunakan hukum futtinger,
Dari Persamaan 3.2, untuk menghaluskan gula:
12x745,7 = Kx(1 125 x I0-6 - 1/ 500 x t0 6
)
8948,4 = K k &0.000
- 2000)
1(r = 8948'4/38'000
Kt = o'235

Unruk menghaluska a g'tlafonddnx


E - 0,235 O | 9 x tO-6 - t / 500 * t0-6)
E = 0,235 (52.632 2.000)
-
E = I 1.898 \v (= l6 hp)
I)engaa asumsi balrwa alar penggiling menpgunakan energi 8,9 kW yang dilmsilkan moror secara penuh, maka jumlah
produk berkura-ng - 8.948,4/1 1.898 " 0,75 kali jumlah semula. Terjadi penguralgan hasil produtsi sebesar 2596.

harlla memiliki sedikit peningkatan luas permukaan per unir kesehatan dan bersifat sangat mudah telbal<ar dan berpotensi
ma-ssaproduk, scpcrti penggilingar kasar. Scn-rcntara itu, hukum ledakan (bagian 3.1.3). Lebih lengkap rentang metode
Rittinger mernberikan hasil prcdiksi yarg iebih repar pada ripc pemisahan debu dari udara mcngerrnakan alat pemisah siklon
penghancuran varg memiliki peningkatan luas permukaan d'jci-'k rr. prda Brb Io.brL'"n r'.1.1.
yarg besar, seperri penegilingan halus, sedangkan kercpatan Bcberapa bahan pangan (scperti bumbu-bumbu, keju,
hasil hulum Bond berada di antara hukum Kick dar hukum dan daging bcku) sensitif terhadap kenaikan suhu arau
Rirtinger. Namun c{emikian, Persamaan 3.2 dan 3.3 cli, olisidasi selama proses penghancur-an sehingga alat penggiling
kernbargkar dari pcogarnat:rn peda material vang kcras pcrlu didinginkan menggunakan air dingin, nirrogen cair
(batubara clan batrr ganping) dan nilai do.iasi dari ha-sil prediksi atau karbon dioksida (bagian 3.1 .2).
pada material tersebut dapar dipalai pada banl,ak bahan panean.
Sclain faktc,r kerapuhan bahan pangan. laktor lain 1-ang 3.1.2 Peralatan
rnempengaruhi dcrajat pengecilan ukuran, jumlah cnergi Bagian inimenjclaskar peralatan vang digunakan untlrk
,vang dibutuhlian, dan jenis pcralatan yang dipilih adalah mengecilkan ukuran bahan pangan berserat men]adi ukuran
kadar air dan scnsitivitas panas bahan pangan. Kadar air s:ltLran \-ang lcbih kecil atau pulp dan pada balan pangan
sccara signilil<an rnernpengaruhi dcrajat pengecilan ukuran kcring belparLikulat menjadi bentuk bubuk. Rangkuman
dan juga mckanisme kelusakan blhan pangan. Sebagai aplikasinva teldapat pada Tlbcl 3.1. Slfat-sifat bubuk sccara
contoh, sebelun penggilinean, serealia dikondlsikan pacla letgkap dijelaskan oleh Leu-k (199(r) dan penjelasan tentang
kadar air optinrum (misalnl,a 1670 untuk ganclum) dengan sllat-sifat bubuk pada pengcring sernplor (Bab 16, bagian
tujuan mencapai koodisi kcrapuhen 1'ang sempurna untulr 16.2.r).
bahan pangan sumber pati. Jagung juga rncmcrlukan Ada tiga jcnis utama peralatan pengecil:u ukuran untuk
perendaman utuh dan digiling basah pada kadar air sekirar bahan pangan padat dan tlikelompokl<an sesuai ukuran
45%. Akan tctapi, liclembaban vang bcrlebihan pada bahan Prrtikel ),ang semakio kecil. yairu:
pangan "kering" clapat mcryebabkan aglomcresi partiliel Ja!
' pcmotongan, p€ngirisan, pernotonqan bentuk-
vang dapar mcnyumbat alat pcnegiling. dadu, pencincangan! palnalutanr pernbentukan irisart
Sebalihnl-a, debu,vang sengar banyak dapar dihasillian ripis,
jika bah.rn panglan jenis tcltentu digiling dalan liondisi . alat pcnegilingan;
rcrlalu kering dan dcLrLr tcrscbut n-icmpunyai clck ncelrifbaei . alat pcnbuatan pulp.
Pengecilan ukuran 99

xo
EEg^* :7 ;;
S E + o!-dE
.=
-! E
E
E
E {4 >
d E 936 6
g i5 -EE j E
E Biae sB
=,1

E igE; E.-i *isur;;


o
o
o 5 ;E*E ;5s;
O
@ a 6q o oaoO f O J Or
:EEfl9g,i
E)o
=O 6(ll
ao

I snleq p6ues e66urq snleH


'd

snleq e66utrl ouepos

l= ltsedloq lessy

Jesol 6ue^ ueouopd/usqalouog

ler09og \\\\\\\\
e
.9 lE[ 'sNelf
o
Jesal 'seJo)

lEsr.Dl Inluaqiaq'Llndeu

Et
o o Jo !9 o)
o
o o
o, io ,lg o
d)
:o, 6
o
cr) o
o, !9. rE cDo
:,o r or
:tr
E ! UE
ro f of o:
E o lo- to. fd o o+
o) o. ED o E,),lg
.9 (! (!
(!(!
-9
0,
o oO oo
G G(!
ot! oo oo
o) EG
E Ye .:: Pc -^ !X3F *
* a
-
Et 6{ ElsX g <

E
'6
i g 9i geE
E Fa:P
ep xEE€ PF iE:*a
P.s.:} P
s ^€999 s
t
n$EP,6P,sf PH-o9 I
g+6=E==q=iE= -=.e
.E
o-
=
o
c:?
.!":oEo)-YEU)(E:d)
6, --- E \ P 6 : 6 r '5 6t 6 € 6
-
E > E C X C E E E - E C.tar Ed)
E & -----
lt
8.E 8.5 & &5 8. g
o (! oo 6
I
0(!
sE 3.
t!t!
eE C
s.8.
(E(t
ij
E
F
!)
100 Teknologi pengolahan pangan

Perulatau ?enotongan, pengirisan, penotongon bentub- dengan kecepatan tinggi dan kemudian hasil irisaa akan
dadu, pencincangan, pemarutan, pengirisan ti?is jatuh bebas meninggalkan pisau pemotong. Cara ioi menjadi
Semua ienis peralatan pemotongan memedukan pisau yartg solusi dari jenis alat pemotong sebelumnya, yang meng-
akar dihujamkan ke bahan pangan dengaa hambatan sekecil gunakan banyak mata pisau penyebab penekanan ffsik
mungkin. Pisau harus selalu tajam agar dapar rneminimalkaa produh dan menyebabkan kerusakan pada bahan pangan saat
kekuaran yang dibutuhkan untul memotong bahar pangan melintas di anrara mata pisau. Alat pemotong berkecepatan
dan mengurangi kerusakan sel bahan pangan yang dapat ringgi digunakan unruk mengiris daging masal dengan
menyebabkan kerusakan prodgk. Pada bahan palgan basah, "sangat tipis" dan irisan keju hingga 2.000 irisan per menit
air berflungsi sebagai pelumas, namun pada beberapa bahaa sena memotong sa).uran hingga I<apasitas enam ron per iam.
pangan yang lengket seperti kurma dan manisar buah, Alat pengiris yang lebih canggih mampu memotong sa)'uran
pelumas yang aman unruk baha,tr pangan diperlukan untuh menjadi berbagai variasi bentuk sepemi benauk pita atau
keberhasilan pemotongan. Umumrya pisau tidak dilapisi benruk ka.lung atau karangan bunga. Mesin-mesin tersebut
dengan marerial antilicin, sepemi "Teflon" atau diatur menggunakan komputer dan dapat dengan mudah
polytetraJlaorouhybne (PTFE) karena dapat luntur dan diprogram oleh operator uotuk melakukan pemotongan
mengontarninasi produk. Sebagai pengganti, pisau dihaluskan dalam jumlah besar atau curah dan menf.Dun produk ke
pada kedua sisinya selama proses produksi. Beberapa dalam rumpukan-rumpukan, misalnya pa& produk keiu,
peralatan menggunakan pisau sekali pakai untuk me[jaga daging, jamur, atau sa)nuan (misalnya untuk lapisan atas
mata pisau tetap tajam. "pintaf mampu menimbang
pizza). AIat pemotong keju yang
Daging, buah dan sayuran, dan produk pangan olahaa dan mengukur seriap batangan keju untuk menenpkan
Iainnya mengalami prcses pemorongan pada tahap persiapan jumlah maksimum per saruan produk yang dapat dipotong
bahan baku ataupul pada mhap produlai. Pemorongan sehingga &par sesuai dengar berar saman produk lzrrg
menggunakan pisar-r lisuik, pisau besar, getga)\ pita diinginka-n dan dengan jumlah bagian rerbuang yang
merupakan satuan operasi yang penting pada proses peng- minimum (Sharp 1998). Pertumbuhan pasar rori lapis telah
olahan daging dan ikan. Proses pemotongan pasca- mendorong pengembangan dat pengiris berkecepatan tinggi
penyembeJihan mencakup pemisahan karkas, penghilangan baik untuk isian roti.lapis (seperti daging masak, keju,
kotoran, dan penghilangan leinak dan tulang yang berlebih. mentimun, tomar, dan sebagainya) maupun untuk me-
Pengolahan karkas daging menjadi daging potongan kecil nrorong setiap sudut rorisecara repar.
yang siap jual araupun unruk diolah lebih lanjut menjadi Adanya peningkatan permintaan buah dan sayural
ham, daging asap dan kukus, sosis, dan sebagainya dilakukan segar yang diolah dengan teknologi peogolahan sederhana
melalui proses pengecilan ukuran yang dapat berupa (juga dikenal sebagai produk pangan "olahan minimal",
penghilangan tulaug, penguliran, penghilangan lemak, "olahan sederhana", "olahan segai' atau "siap olah") memberi
pengirisan, pencincangan anupun pencacahan (Anon pilihan produk segar olahan kepada konsumen. Conrohnya
2008a). Daging dibekukan, atau "dikeraskan" pada suhu antara lain sayuran dalam kemasan, irisan kentang kupas,
sedikir di bawah tirik bekunya (Bab 22 dan 2l) urtuk selada daa kubis cacah, irisan buah, makanan ringan dari
meningka*an kekerasan produk dan effsiensi pemotongan. sa)T rran seperti irisan berbenruk batang wortel dan seledri,
Sementara iru, buah dan safrralr secara alami memiliki kembang kol, brokoli kecil, bawang-porong-dadu, dan
telatur lebih keras sehingga dapat dipotong pada suhu ruarg saluran segal siap-masak. Semuanya dibuar dengan meng-
ataupun suhu dingin. gunakan berbagai metode pengecilan ukuran, termasuk
Aiar pengirisan memiliki pisau yang berputar arau pernotongan hias (timruin), pembuangan bagian tengah
bergerak bolak-balik yang dapat memorong bahan paagan (coring) , pengirisan araupun pema-rutao.
ketika melintas di bagian bawah pisau. Pada awalnya alar Buah-buah yang berrehsrur keras, seperti apel, diiris
pemorong didesain secara spesiffk untuk produk rertentu, dan dibuang bagian rengahnya sambil didesakkan ke arah
misalnya pada alar pemorong rori yang menggurakan pisau pisau statis yang dipasang dalam sebuah rabung. Dengan
bergigi gergaji vertikal yang bergerak bolak-balik atau gergaji desain alat yang serupa ("alat pemotong-hidro"), bahan
pita dan pemotong daging babi dengan pisau sirkuler yang pangan diangkut dengan sangat cepat menggunakan air
berpurar yang akan memorong potongan daging dalam unruk melewari pisau statis. Terkadang pisau.jagal digunakan
wadah khusus 1'ang melevi,atinya. Alat-alatini rerus digunakan untuL memotong produk kembang gtla (confectionary),
oleh produsen makanan dan penjual eceran, namun seperti permen dan produl eksrrusi (Bab 15, bagian 15.3).
umumnya sudah ridak lagi banyak dipakai di irdustri Pisau pada konveyor yang didesain untuk bergerak maju ke
makanan. Saar ini malin banyaL ienis mesin pengiris yang arah produk digunakan unruk memastikan kesesuaian
dapat dengal mudah disesuaikan unrut memocong produk potongan pinggiran benruk persegi pada berapa pun
dengan spektrum jenis dan ukuran produk yang lebih luas. kecepatan Lonvelor alaupun panjang polongan yang
Pada beberapa desain alar (Gambar 3.2), bahan pangan digunakan. Alat pengiris yang bergerak rerus-menerus dan
didesain bergerak menuju pisau pemorong akibat gaya memiliki desain serupa dengan Gambar 3.2 digunakan untuk
sentrilirgal yang dihasilkan ujung pemoong yang berputar mendorong hasil irisan ke pisau sirkuler sehingga akan
Pengecilan ukuran 101

ke perangkat pisau kedua yarrg berputar memotong produk


pada sudur pemotongan yant tepat dan selanjutnya
memotong benruk panjang menjadi bentuk kubus atau dadu
(Gambar 3.3). Contoh produk yang dipotong-dadu antara
lain semua jenis daging segar-beku, daging masak (misalnya
potongan daging babi, daging sapi arau daging unggas
potong-dadu untuk keperluan kue pai, dan kulit daging babi
untuk dibuar kerupuk kulit), dan buah aprikot potong-dadu
atauPun Potongan nanas.
Alat pemotong ultrasonik menggunakan mara pisau
atau ya-lrg bergerar pada 20 kHz dan memiliki jarak potong
50-100 pm. Uraian lebih lengkap tenrang komponen dan
metode pemotongan dengan ulffasonik dijela"skan oleh
Rawson (1998). Kelebihan alat pemotong ini dibanding pisau
potong konvensiona.l adalah hanya membutuhkar gaya
potong yang jauh lebih kecil sehingga tingkar ketaiaman pisau
yang dibutuhkan akan berkurang pula. Selain itu,
dibandingkan pisau konvensional, pisaunla memiliki fitur
pembersihan oromaris sehingga masa pakai pisau (sebelum
diasah kembali) akan lebih lama. Metode pemotongan ini juga
hanya menyebabkan sedikit kerusakan pada .iaringan bahan
paagan sehingga hanya sedikit menghasilkan remah-remah
dan haacuran bahan pangan, selain hasil potongnya juga
memiliki lenampakar yang halus. AJat ini dapat memorong
produk yang memiliki ban,"k lapisan ataupun campuran
partikel keras dalam bahan pangan yang lunak. A.lat ini cocok
digunakan untul produk yang sulit dipotong menggunakan
metode lain (misa.lnla produk kembang gula yang lengket,
roti yang masih paras, dan kue lang lembut). Metode ini juga
semakin banyak digunakan pada semua jenis produl roti, pai
beku, es krim, daging segar, ikan segar, dan saFran segar.
Alat pencincang daging memiliki bor berputar yang
berfi.rngsi mendorong daging ke piringan pemorong
berperforasi dan/atau pisau yang berputar yang berada di
corong pengeluaran. Ketika daging melalui lubang pada
piringar pemoaong, pisau tersebur akan mencincang daging
menggunakan kombinasi gaya potong dan gaya gesek. Alat
Gambar 3.2 Sistem operasi alat pengiris seperti yang digunakan
pada Comirrol' Processor oleh Urschel Laboratories: (a) kepala Pemotong-tipis dan alat pengiris yang digunakan untuk
membuat produk potongan tipis pada ikan, keju, kacang
pemotong, (b) kepala pengiris dan (c) kepala pemotong mikro
(dengan izin dari Urschel Laboratories Inc.' Comitrol ataupun daging dan sayuran cacah memiliki desain mirip
dan
DiversaCut 2110 adalah merek dagang terdaftar milik Urschel dengan alat pengiris umumnya, hanya perlu menyesuaikan
Laboratories, Inc. Hak cipta dilindungi undang-undang) (Aaon, jenis pisau dan jarak potongnya saja. Alternatif alat pengiris
2008c). dapat dibuat dengan memodifi,kasi hdtnmer milk dengan cua
mengganti palu pemukul dengan pisau untuk menghasilkan
gerakan memotong. AIat penghancur yang sering disebut
dihasilkan 'potongan memanjang' yang rerus berputar "kurungan tupai" ini memiliki dua kurungan berbentuk
(misalnya kentang yang dipotong datar atau berkerur, silinder yang konsentris dalam sebuah selubung. Pada silinder
pepperoni, dan berbagai produ-k daging masak unruk tersebur dipasangi mara pisau menyusuri sisi pagiangnya dan
campuran salad atau pizza). Potongan-dadu bahan pangan dua kurungan tersebut berpuur secata ryt(awanan arah.
diperoleh dari bahan pangan yang pada awalnya diiris biasa, Gaya gesek dan gaya porong yang sangar ktrar akan ditulu-kan
lalu dipotong menjadi irisan panjarg atau bentuk setrip oleh ke bahan pangan ketika melinras rongga antara kedua
pisau yang berputar. Irisan panjang itu kemudian didorong kurungan tersebut.
l02 Teknologi pengolahar pangan

Pisau sirkuler

Pendorcng (

ll
ar
Pisau pengiris
o.
I a Produk

\or
\rt

Ganbar 3.3 Sistem operasi alat pemotong bentuk-dadu sepeni yarrg digunakan pada Prosesor DiversaCut 2110' Processor oleh Urschel
Laboratories (dengan izin dari Urschel Laboratories Inc.o Comitrol and DiversaCut 2110 adalah merek &gang terdaftar milik Urschel
Iaboratorics, Inc. Hak cipta dilindungi undaag-undang) (Anon 2008c).

Peraktan penggilingan Alat ini digunakan untuk memproduksi bubuk halus,


Ada banyak desain alat penggiling unruk menggiling jenis misalnle pewarna makanan. Alat penggiling dengan batang
bahan pangaa tertentu. Desain alat penggiling yang umum menggunakan batang sebagai pengganri bola untuk mengarasi
dipakai dijelakan di bab ini dan rangkuman aplikasinya masalah lang biasa disebabkan oleh bola, yakni mudah
ditunjukkan pada Tabel 3.1 dan Tabel 3.2. Alat penggiling menempel pada bahan pangan yang lengket.
berkecepatan tinggi menghasilkan panas dalam jumlah besar
dan jumlahnya tergantunt pada sensitivitas panas bahan Penggiling dengan calram
pangan sehingga proses pendinginan alat perlu dilakukaa Penggiling dengan cakram tipe konvesional digunakan untul
untuk menjaga kenaikan suhu masih dalam batas yang menggiling jagung, yang disebut dengan penggiling Buhr
diperbolehkan. Pada penggilingan kriogenik (misalnya pada Penggiling tipe konvensional menggunakan batu asah yang
bumbu-bumbu), bahan pangan dicampur dengan nitrogen disusun secara horizontd, sedangkan pada model baru
cair atau karbon diolsida padat. Tujuannya adalah unruk umumnya berupa cakram baja yang disusun vertikal. Pada
mendinginkan produk dan mencegah komponen menguap setiap jenis alat, bahan pangan akan masuk dan menu.ju ke
da-nkomponen lain yang sensitifterhadap panas menghilang. bagian tengah cakram. Kemudian sambil bergerak menuju
Sebagai alternatif media pendingin alat dapat digunakan air tepi cakram, bahan akan digiling dan selaniurnF keluar
dingin yang disirkulasi melalui saluran internal dalam alat melalui bagiar tepi cakam. Ada banyal sekali desain
penggiling. Nat nibbhr, yang lebih menggunakan reknik penggiling cakram dan pada umumnya alat ini menggunakan
pengirisan daripada penggilingan, telah ban,'ak digunakan gaya gesek unruk proses penggilingan halus. Jenis-jenis
sebagai pengganti mesin penggiling dan telah diregaskan penggiling cakram ansra lain:
dapat mengurangi masalah yang berhubungan dengan
peningkata-n suhu, kebisingan, dan debu (Sharp 1998).
. Pada penggiling dengar cakram tunggal, bahan pangan
bergerak melewati celah flelaibel di antara selubung
Penggiling dengan bola statis dan cakJam beralur yang berputar pada kecepatan
Alat penggiling dengan bola memiliki silinder baja horizontal tinggi.
yang berputar dan dapat berupa bola keramik atau baja . Penggiling cakram ganda memiliki dua cakram yang
dengan diamater 2,5-l 5 cm. Pada keceparan rendah arau saar berputar dengan arah berlawanan dan dapat meng-
menggunakan bola berukuran kecil, gala gesek lebih banyak hasilkan gaya gesek yang lebih besar.
bekerja, sedangkan pada kecepatar lebih dnggi arau meng- . Penggiling dengan pin dan cakram memiliki pin yang
gunakan ukuran bola yang besar, gaya pukul lebih berperan. saling bersesuaian dengan calram tunggal dan selubung
Pengecilan ukuran 103

Tabel 3.2 Sifat dan aplikasi beberapa alat pengecil ukuran


Jenis alat Jenis gaya Kecepatan peipheral Jenis produk
(meter per detik)
Penggiling dengan pin dan Gaya pukul 80-160 Gula, pati, tepung biji cokelat, pala,
caktam \pi n-an d-disc m i I0 merica, kacang panggang, cengkeh
Penggiling dengan pemukul Gaya pukul dan gaya gesek 50-70 Alginates, merica, pektin, paprika,
berbentuk sayap (Mng-beafer sayuran kering
mi )

Penggiling dengan pemukul Gaya pukuldan gaya gesek 70-90 Susu bubuk, laktosa, sercalia, whey
berbentuk cakram (disc-beafer kering
mi)
Penggiling denqan cakram Gaya gesek 4-€ Ekstrak-kopi beku, material plastik,
bergigi vetlikal (veftical toothed 17 gandum hitam (rye) giling-kasar, tepung
disc-nilD jagung, gandum, adas, merica, jintan
Penggiling dengan granulator Gaya pukul(dan gaya gesek) 5-18 Pakan ikan, pektin, buah kering, dan
pemotong sayuran
Penggiling dengan pa u Gaya pukul 40-50 Gula, tapioka, sayuran kering, tulang
pemukul yang diekstrak, susu bubuk, bumbu-
bumbu, merica
Penggiling dengan bola Gaya pukul dan gaya gesek Pewama makanan
Penggiling dengan rol (roler Gaya tekan dan gaya gesek Gula tebu, gandum (menggunakan
mill\ penggiling dengan rol bergalur),
pemurnian coklat (menggunakan
penggiling dengan rol yang halus)
Sumber: Loncin dan lvlerson (1979)

penggiling atau dapat iuga bersesuaian dengan cakram Penggiling dengan palu pemukul
ganda (Gambar 3.4). Desain alat seperti demikian Alat penggiling ini memiliki sebuah abung dengar posisi
dapat meningkatkan efektivitas penggilingaa karena horizontal atau venikal yang bersambungan dengan 'piringan
dapat menghasilkan gaya pukulan yang berfungsi penghaacur" berbahaa baja yang sangat kuat. Di dalam abung
sebagai embahan gaya gesek (ter&pat juga di bagian terdapat rotor berkecepatan tinggr yang di sepanjang sisinya
3.2.3, penggilingan koloid). dipasargi palu berayun (berupa baja png sangat kuat dan

Gambar 3.4 Alat penggiling dengan pin dan cakram (sumber: Alpine Process Gchnologl Anon 1986).
104 Teknologi pengolahan pangaa

Tabel3.3 Metode pada sistem operasionatatat penggiling


Jenis sistem operasional Keunggulan Kelemahan
Open circuit ginding-produk langsung Sistem operasional paling sederhana, Kisaran ukuran partikel lebar karena
mengenai penggiling. konsumsi energi rendah. beberapa partikel mengenai penggiling
lebih cepat dariyang lainnya
Free crushingF-serupa dengan Waktu tinggal selama proses tetap ter.jaga Kisaran ukuran partikel lebar.
penggilingan dengan sirkuit terbuka. minimum, jumlah partikel yang terlalu
Material umpan (feed) jatuh ke "zona aksi" halus dapat dikurangi, konsumsi energi
area penggilingan berlangsung karena rendah.
gaya gravitasi, untuk kemudian dihancurkan

Choke feeding-corcng pengeluaran Mencegah terbentuknya partikel yang Waktu tinggal yang lama selama proses
dibatasi oleh saringan, material akan tetap melebihi ukuran pada produk, rasio dapat menghasilkan partikel yang terlalu
berada di zona aksi hingga ukurannya pengurangan yang besar dapat dicapaj halus dan tambahan konsumsi energi.
cukup kecil untuk melewati saringan.
Closed circuit ginding---+laktu tinggal Energi lebih efisien, kisaran ukuran partikel Alokasi biaya yang lebih besar karena
yang singkat, memiliki alat pemisah untuk lebih kecil. menggunakan alat pemisah
memisahkan partikel yang tidak lolos
saringan dan memprosesnya kembali
dalam penggiling.
Penggilingan cara basah-produk Iidak menghasilkan debu, produk dapat Konsumsi energi yang lebih besar, biaya
dicampur dengan air dan digiling dalam dipisahkan dengan sentrifugasi. Berguna modal lebih tinggi karena menggunakan
bentuk bubur jika komponen terlarut akan diekstrak alat pengeringan.
(misalnya penggilingan jagung). Ukuran
partikel yang dihasilkan lebih kecil.
Sumber: Young (2003)

berbentuk persegi panjarg). Baha-n pangan dihancurkan oleh menenrulsn ukuran partikel yang dapat melewatinya, yairu
gaya pukul ya-ng berasal dari pukulaa pdu yang berulang- semakin rebal saringan, semakin kecil partikel yang dapat
ulang, saat palu pemukul itu mendorong bahan pangan ke melewatinya (Gambar 3.5b). Total luas area terbuka pada
piringarl pemukul dan juga dari tumbukan antarpardkel bahaa saringan juga mempengaruli distribusi ukuran partikel.
pangan, Proses penggilingan halus biasa menggunakan roror Ketika partikel, yang cukup kecil untuk melewad lubarg
dengan kecepatan berputar 3.000-7.200 rpm
yang saringa-n, mendatangi area saringan, partikel akan lebih
dikombanisasikan dengan palu datar, sedangkan kombinasi mudah melewati lubang saringan pada luas area terbuka
rotor berkecepatan 1.000-3.000 rpm dan paiu berpisau saringan yang lebih besar. Lubang saringan berbentuk persegi
tajam digunakan pada proses penggilingan kasar. Pa& alat memiliki Iuas area terbuka lebih besr dibanding lang
ini, material pada penggiling bergerak bebas dalam sebuah berbenruk bundar. Semakin kecil luas area terbuka pada
sa.luran yang dilengkapi dengan saringan lang berfungsi saringan, akan semakin besar peluang pardkel terpental
mencegah material terbuang dari alat penggiling. Saringan kembali kemudian diproses lagi melalui saringaa. Hal ini
dapat berupa piringan perforasi arau parutan berbentuk menyebabkan wakru proses pengecilan ukuran menjadi lebih
batang. Lubang pada sarirgan dapat berbentul bundar atau lama daa akan menghasilkan produk yang Iebih "ha.lus" dad
persegi yang disusun secara diagonal atau lurus, ataupun yang diinginkan. Agar dapat menahan tumbukan partikel
berupa lubang kawat. Jika terdapat marerial 'pengganggu" yang terpental, diperlukan keseimbangan proses antara
ketika penggiling beroperasi (Tabel 3.3), bahan pangan akan pengolahan yaag cepat-yang biasanya menggunakan setelan
tetap berada dalam penggiling hingga partikel ukurannya area permulaan terbuka yang luas dan kekuatan mekanis
diperkecil dan dapat melewati lubang saringan. Pada kondisi
ini, galz gesek juga berperan dalam memperkecil ukuran.
Namun demikian, bukan hanya ukuran lubang saringan
yang menenruka-n ukuran partikel akhir, melainkan terdapat
hubungan kompleks antara ukuran lubang, bentuk kecepatan
rotor, ketebalan saringan, dal total luas area terbu-ka pada
saringan. Gaya pukul dari palu membuat partikel bergerak
menuju sa-ringan pada sudur yang kecil. Semakin tinggi
kecepatan rotor, semakin kecil sudut yang terbentuk saat
Gambar 3.5 (a) Pengaruh kecepaan rotor terhadap parikel yang
partikel mendatangi saringan dan selanjutnya semakin kecil melewati sadngan. (b) Penganrh ketebalan saringan terhadap
lubang lzng akan "dijumpai' padkel-panikel itu (Gambar kemarnpuan partikel unruk lewat (sumber: Fitzpatrick Co. Ltd)
3.5a), Sama halnya dengan ketebalal saringan yang juga (,rnon 2008b).
Pengecilan ukuran 105

yang besar-perlu menggunakan setelan luas area terbuka alar ini sesuai untuk material yang sensitif panas. Selain iru,
yang kecil (Anon 2008b). penggiling ini memiliki biaya energi yang rendah karena
Untuk menghasilkan ukuran partikel yang sesuai tidak membutuhkan alat pendingin unruk menghilangkan
dengan krireria produk, ukuran dan bentuk lubang sariogan, pan;s dan ridak memerlukan biaya perawaran mesin
kecepatan rocor, dan susunan palu dapar diubah baik secara penggiling. Pengukuran yang tepar pada produk inpuc dan
rerpisah maupun secara kombinasi. Alat penggiling palu pengendalian kecepatan udara dapat menghasilkan kisaran
pemukul banyal< digunakan pada bahan pangan berbentuk ukuran partikel yang kecil, dari yang paling kecil 0,25 irm
kistal dan berserar seperti bumbu, serealia dan polong- hingga 15 pm (Anon 2008d).
polongan kering, serta gula.
Pada desain alat lainnya, pisau yang tajam disusun pada Penggiling dengan rol (roller mills)
sebuah silinder dan sebuah pendorong (impeller) yang Mesin ini memiliki dua pasang atau lebih rol baja dengan
masing-masing berpurar pada kecepatan 2.000-12.000 rpm. permukaan halus yang beker.ja secara spesifik serta masing-
Silinder dan pendorong berfirngsi mendorong produk ke masing berputar menuju satu sama lain dan menarik partikel
pisau sehingga terjadi proses reduksi ukuran yang terkoncrol bahan pangao 'hip" (ruang antar rol) untuk digiling. Pegas
untuk menghasilkan produk bubuk yang s angathtlur (micro- yang dilengkapi beban berfungsi melindungi rol dari
fne). Pada keceparan tersebur, produk seperti beras akan kerusakan tak terduga akibat kontaminan logam atau baru.
melewati pisau pada kecepatan melebihi 90 meter per detik Caya utama yang bekerja pada alat ini adalah gaya tekan,
(320 kph) dan dengan cepar akan diubah menjadi tepung. namun jika kedua rol berputar pada kecepatan berbeda, atau
Peralatan serupa digunakan untuk menghasilkan berbagai jika rol memiliki alur (bergelombang adalah cekungan-
macam produk pasra dan sup kental, seperti mentega kacang, cekungan dangkal sepanjang sisi rol), gaya gesek akan bekerja
mustard, daging unruk produk kaldu daging atau saus, buah, pada bahan pangan. Cara operasionalnya adalah biji-bijian
serta sayuran dan daging untuk produk makanan bayi (Anon melewati rangkaian pasangan rol dengan zrp yang kecil. Saat
2008c) (lihat juga di penjelasan rentang "alar pembuat pulp" marerial jatuh ke zi berikutnya karena gaya gravitasi,
di ulasan berikutnya). material iru akan diremuk-kan menjadi parrikel y;ng semakin
kecil tT!bel J.4). Jumlah roral rol rerganrung pada ri[ar bahan
Penggiling serbuk-jet Qet puluerizing mills) pangan dan tingkat pengecilan panikel yant diperlukan,
Penggiling serbuk-jet (atau "energi pancaran") digunakan namun biasanya digunakan tiga sampai delapan pasang rol
untuk menggiling bahan pangan yang mudah hancur (Gambar 3.6). Friksi atau konrak ancara rol dengan produk
ataupun berbentuk kristal (misalnya gula, garam, bubuk yang rendah menghasilkan peningkaran suhu yang minimal
cokelat) dan bahan tambahan pangan (seperti pewarna dan mengurangi kebutuhan daya pada alat. Penggiling
makanan) menjadi bentuk bubuk yang halus. Bahan pangan dengan rol secara luas digunakan untuk menggiling gandum,
dimasuklan ke dalam ruang toroid yaog berada di bagian oat, dan jeris serealia lainnya menjadi tepung, sedangkan
tengah penggiling. Selanjutnya, patcarat tdara (air-jet) untuk flake sereal sarapan digunakan flaking roll. l)raian
dalam jumlah besar akan menggerakan bahan pangan di lebih Iengkap dijelaskan oleh Kent dan Evers (1994). Untuk
sekeliling ruangan pada kecepatan mendekati keceparan memperoleh distribusi ukuran partikel yang kecil pada
suara. Ruang toroid memiliki bagian yang dapat diganri dan berbagai jenis biji-bijian, penggiling dapat disesuaikan
cerbuat dari keramik, karbit tungsten, pelar baja, poliurethan dengan cara mengubah tekstur permukaan rolnya dan
acau karet. Pengecilan ukuran pada alat ini terjadi akibat mengontrol kecepatan rol dan jarak nip. Ha1 ini akan
tabrakan antara partikel bahan pangan pada kecepatan tinggi menghasilkan sedikit produk yang rerbuang (berupa serbuk
dan tanpa ada mekanisme penghancura-n. Partikel akan halus), rendemen yang lebih tinggi, dan peningkatan efisiensi
berpurar rerus menerus dalam ruangan sampai rercapai penggilingan.
ukuran pardkel yang diinginkan dan kemudian akan
dikeluarkan melalui saluran tengah. Semua bagian alat ini Peralatan pembuat pulp
bersifat permanen (statis) dan tidak memiliki saringar serta Alat pembuat pulp terdiri dari berbagai desain yang pada
tidak menghasilkan panas yang berlebih sehingga membuat prinsipnya menggunakan kombinasi gaya tekan dan gaya

Tabel 3.4 Ukuran partikel dan rendemen pada proses penggilingan jagung
Kisaran ukuran partikel (mm) Hasil (% berat)
Seperti pasir dan tipis 5,8-3,4 12
Seperti pasir dan kasar 2,O-1 ,4 15
Seperti pasir, sedang 1,4-1,0
23
Seperti pasir dan halus 1,H,65
Tepung kasar 0,65-0,3 '10
Tepung halus 0,3-0,17 10
Tepung utuh <0,17 5
Sumberi Kent dan Evers (1994)
106 Teknologi pengolahan pangan

lnlet
I

Piringan
pengumpan

Penyetel piringan
pengumpan

Rol
penghancur

Tuas pengatur
celah rol

Sikat dan
alat pengerik rol

corong keluar
(a) (b)
Gambar 3.6 (a) Alat penggiling dcngan rol (sumber: Modern Process Equipment Corp. di www.mpechicago,com/grinders/grinding-
equipment.html). (b) Sistem operasional alat penggiling dengan rol (sumber: Indopol Food Processing Machinery di www.indopol.com/
html/roller-mill-ip-rm04.html).

gesek unnrft mengelstrak sad dari buah atau sayuran, untuk ada yang didesain khusus untuk buah-buah tertentu, seperti
mengekstrak minyak dari minyak sayrr atau kacang, dan alat penghancur nanas, alat penghancur apel untuk produksi
untuk menghasilkan berbagai macam produk sup kental atau sari buah atau cuka, atau pengekstrak minyak pada buah
pulp. Salah sa contoh alat ini adalah alar pembuar pulp zaitun.Alat penggiling rebu menghancurkan tebu untuk
beryvar (rotary fait palper) yang terdiri dari saringan logam mengekstrak sarinya. Ala! ini terdiri atas sepasang rol tebal
berbennrk silin&is ,'ang dilengkapi dengan sikar atau tongkat beralur horizontal lang berputar saling berlawanan. Kedua
berpurar di bagian dalamnya (Gambar 3.7). Alat lni berguna rol dapat dilalankan baik dengan kecepatan yang sama
untuk merusak buah bertekstur lunak seperri arglur, romar, maupun berbeda, ataupun hanya saru rol yang dijalankan,
markisa, dan lainnya dan akan menekan pulp unuk melewari Ada baayak jenis dat pengecilan ukuran yang dapat
lubangJubang pada saringan. Ukuraa lubang menenrukan digunakan unmk mengolah kacang-kacangan da-n minyak
tingkat kehalusan pulp. Kulit, rangkai dan biji dibuang say-rr sebelum dipres atau dielatrak. Beberapa contohnla
melalui bagian bawah saringan. Tipe pembuat pulp lainnya antara lain alat pengupas kacang tanah yang dipakai untuk

Cambar 3.7 AIat pembuar pulp buah (Dokumenraii pribadi).


Pengecilan ukuran 107

Gambar 3.8 Alat pencincang berbentul pinggan (sumber: Union Food Machinery Ltd di wr,vw.ufmJtd.co.uk/bowlcutters.html).

menguliti kacang tanah dan memisahkan kulit dengan 3.1.3 Pengembangan teknologi pengecilan
kacangnya sebelum digiling menjadi repung (Anon 2008e); ukuran'
a.lar pengupas biji bunga mamhari dan biji sawit, yang Tiga fakr,or utama yang berperan da.lam pengembangan
keduanya menggunakan prinsip pemecahan biji untuk teknologi. pengecilan ukuran adalah kebutuhan untuh (1)
menghasilkan campuran bi.ji dengan kulit luarnya untuk memiliki kondisi penggilingan yang bersih, (2) mengurangi
kemudian digiling (Anon 20080; dan alat pengiris kopra biaya pembersihan, penggantian, dan perawatan alat, dan (3)
lang memecal batok kelapa menjadi bagian-bagian kecil memenuhi regulasi yang mengharuskan alat terhindar dari
yang nantinya akan dihancurkal menggunakan alat mengalami letupan atau ledakan. Pembeli ritel semakin
pengeksrak minlzk. Batu penghancur, penggiling dengar membutuhkan standar sanitasi dan keamanan alat yang
pin atau penggiling dengan palu pemukul digunakan unruk tinggi &n area kontak bahan pangan pada dpe alat terkini
menghasilkan pulp buah zaitun yang disiapkan untuk proses didesain terpisah dari area motor, roda gigi, rantai, ban
pengekstrakan minyak. Lebih lengkap tentang metode berjalan, dan komponen-komponen bergerak lainnya. Hal
elatraksi sari buah dan minyak ini dijelaskan di Bab 5, bagian ini akan meminimalkan risiko kontaminasi oleh minyak,
5.3.2 dan oleh Rossell (1999). debu, dan sebagainya dan membuat area yang kontak dengan
AIat pencincang berbentuk pinggan (Gambar 3.8) bahan pangan mudah dijangkau untuk dibersihkan. Rotor
digunakan uno-rk mencincang daging, buah benekstur keras, bisa memiliki ujung yang tumpul atau uiung yang raiam
dan say'uran menjadi bentuk pulp (misalnlz untuk sosis daging sehingga alatitu dapat dengan cepat bertukar fungsi dari
axau daging cincang l'ang diawetkan). Prinsip kerja alat ini
adalah pinggan dengan posisi horizontal belputar perlahan
untul membawa bahan yang diolah ke serangkaiaa pisau ya.rrg
berputar dengaa kecepatan tinggi & dalam pinggan. Bahan
pangar akar dibawa beberapa kali ke area kerja pisau hingga
derajar pengecilan ukuran dan derajat pencampuraa yarlg
diinginkan tercapai. Karbon dioksida padat ataupun tekanan
vakum dapat digunakan untuk mendinginkan daging pada
proses pengolahan sosis daging. Pa& desain alat lainnla,
serangkaiaa pisau sirku.ler-di industri dikenal sebagai
'iarrgkaiarr impeler dan kepala" pemotong 'mitro" yang
berputar pada kecepataa tinggi digunakan untuk melakukan
proses rcdulisi ukuran dalam satu ka.li proses, yaitu dari ukuraa
maksimum 9,5 mm menjadi bentuk pulp. Meode ini
digunakan unnrk produksi kontinu produk-produl berbentul
pulp (contohnya mustar darr susu kedelai (Anon 2008c)). Alat Gambar 3.9 Rergkaian rotor gantung pada hammer milh-detl
homogenisasi untuk produksi pasta, sup kenal, saus jenis cara pembongkaran yang mudah pada motor FitzMill (sumber: The
lainnya dijelaskan pad a bagiar, 3.2.3. Firzpatrick Company Europe N.V) (Anon 2008b).
108 Teknologi pengolahan pangan

konfigurasi pukul ke konfigurasi pisau (potong). Desain alar 27, ba$an 27.1.2) juga mengendalikan debu sehingga dapat
yang baru memiliki komponen dan bagian-bagian yang menguralrgi potensi teradi ledakan dan dapat meningkarkan
mudah dilepas dar tahan terhadap pencucian dengan tekanan
.jumlah bahan lang diolah (Higgins, 2006).
tinggi sehingga alat dapar dicuci darr diubah kon5gumsinlz
unruJ< produk lain hanya dalam beberapa menit, semenrara 3.1.4 Pengaruh pada bahan pangan
desain yang lama membutul.rkan beberapa jam untul Pengecilan ukuran digunakan unruk mengendalikar sifar-
pembongkarannla, pembersihan, dan pemasangaa kemba.li sifat telstur dan reologi bahan pangan (Bab l, bagian I.1.4)
komponen-komponennya. Kemudahan tersebut membuar sehin gga dapat meningka*an eIi siensi proses pencampu ran.
iumlah bahan yang dapar diolah meningkat dan biaya tenaga ekstraksi, atau tansGr panas. Namun, pengecilan ukuran
kerja dapat dikurangi. Penggunaan komponen mesin yang juga memiliki dampak ridak langsung pada aroma dan rasa
dapat disandarkaa atau dibaringkan pada engsel yang pada beberapa bahan pangarr. Bahan pangan kering
bergerak bebas dan sepasang rolot ganrung (Gambar 3.9) (contohnya bijlbijiaa atau kacang-kacangan) memiliki nilai
membuat operator rida[ perlu lagi mengangkar dan a- yang cukup rendah (Bab 1, bagian 1.3.3) sehingga produk
memindahkan komponen yang berat saat gencuciaa (Anon dapat disimpan selama beberapa bular setelah penggilingan
2008b). anpa ada perubahan berarti pada nilai gizi, mutu makan,
Perkembangan yang signiffkan juga terjadi pada desain amu keamanan dari miktoba. Akan tetapi, bahan pangan
saringan alatpenggiling. Sementara desain lama hanya berupa yang basah akan mudah rusak iika perlakuan pengawetan
piringan perforasi, desain yartg baru beke{a lebih sepeni alat seperti pendinginan, pembekua-n atau pengolahan dengan
pemotong. Desain demikian dapat meningkatkan performa panas tidak dilakutan.
mesin dan mengurangi wakru pengolahan, misalnya
mencegah menumpuknya materlal berserat s€perri sereal dan Knrahteristik sensori
safuraa di area kerja penggilingan, Jenis saringan juga dapat Perubahan warna, rasa, dan aroma dalam jumlah sedikit pada
diganti sehingga mesin secara flelisibel dapat digunakan bahan pangaa kering juga dapat terjadi selama proses
unauk mengolah berbagai macam produlc Sistem inreraksi pengecilan ukuran. Sebagai contoh adalah olisidasi karoten
ma-riusia-mesin (hum.dn machine interfaces, HMI) yang yang &pat memutihkanwarna tepung dan mengurangi nilai
semakin canggih dar sistem pengendalian rerpadu seperri gizinya. Selain iru, terdapat juga kehilangan unsur-unsur
monitor layar-senruh saat ini telah menggantikan sistem volatil pada bumbu dan beberapa jenis kacang-kacangan dan
pengendalian tekan-rombol untuk membaatu operaror proses ini akan teriadi semakin cepat jika terjadi kenaikan
dalam pengaturan mutu produk, pengendalian mesin dan suhu selama penggilingan. Pada bahan pangan segar,
dereksi kesalahan atau pemecahan masalah (Anon 2008b). pengupasan pada proses pengecilan ukuran menyebabkan
Sistem konrrol menggunakan PC kompurer (Bab 27, bagian bahan pangan mengalami kerusakan ffsik sehingga dapat
27.2.2) saat ini juga mengintegrasikan alat pengiris, alat menyebabkan adanya peremuaa enzim dan substrat yang
pemotong bentuk-dadu, dan alat penggiling berkonveyor, sesuai. Hal ini akan meningkatkan kecepatan proses
alat pencampur dengan wadah berputar, rimbangarr, dan metabolisme bahan yang diolah dan dapat menyebabkan
peralatan lainnya. kerusakan (misalnya respirasi, produksi edlen, dan reaksi
Pentingnya karakteristik dala bakar produk ketika biokimiawi lainnya yang menyebabkan perceparan kerusakan
digiling membuat Eu-ropeao Explosive Atrnospheres and warna, aroma, cita rasa, dao teksrur). Penggilingan pada
Gassy Mines (AIEX) Directive (Anon 2005) pada tahun dasarnya dapat mengubah tekstur bahan pangan baik dengan
2003 mengeluarkan regulasi bahwa peralaran penggilingan cara mengurangi ukuran produk secara ffsik maupun
harus memiliki fftur-firur lang mencegah timbulnya api dan menyebabkan pelepasan enzim hidrolitik. Jenis, durasi, dan
ledakan. Termasuk pula motor yang aatiledak dart ffrur-fftur su-hu pada saat proses pengecilan
uluran dan masa runggu
pencegahan lainnyz sepefti mang terru p unuk mesin ya[g produk sebelum mengalami operasi pengawetan di tahap
dapat mhan terhadap tekanan ledakaq 12 bar, Pada berikutnya perlu dikendalikan dengar sangat ketat untuk
penggilingan berkelanjutan yang tidak memungkinkan memperoleh tekscur yang diharapkan. Hubungan antara
adanya mesin yang terturup, sistemnJa telah dikembangkan ukuran partikel bahan pangan dan tekstur yang dihasilkan
untuk seca-ra oromatis membersihkan ruang penggilingan dijelaskaa oleh Engelen et al. (2005a,b) dan Steffe (1996).
dengan nitrogen unruk mencegah ledakan &n debu terbakar.
Namun, penggiling jenis lama tidak selalu cocok dengan MkiGizi
sistem nirogen yang dipakai unrul menciptal<an lingkungan Meningkatnlz luas permukaal bahan pangan sebagai hasil
yang inersia seperti yang disyzratkan ATEX, Pada desain a.lat proses pengecilan ukuran dapat menyebabkan kehilangar
yang lebih canggih, pengarur tekaaan, pengukur debir, dan nilai gizi yang disebabkan oleh oksidasi pada asam lemak,
tombol pengatur debit berfungsi secara oromaris mengidm karoten; ataupun zat gizi yang sensitifterhadap panas, sensidf
perintal memadkan alatke sistem kontrol alarjika konsentrasi terhadap oksigen, dan sensitif terhadap cahaya (Bab 1 , bagiar
oksigen melebihi level yang ditentukan di awal proses. Sisrem l.l.ldan 1.4.3). Buah dan sa).ur yang dicacah atau diiris
pengangkunn secara vakum menggunakan konveyor (Bab mengalami baayak sekali kehilalgan kandungan vitamin C
Pengecilan ukuran 109

Tabel 3.5 Dampak proses penggilingan terhadap kandungan vitamin pada beberapa biji-bijian (d'tiru dengan izin dari United
Nations University Press)
Bahan Pangan Kandungan per '100 g
Tiamina Rlboiavin Niasin Asam Pantotenat Vitamin 86 Folat Biotin
(ms) (ms) (ms) (ms) (ms) (irs) (lrs)
Jagung
Biji utuh 0,47 0,09 1,62 0,54 30,0 7,3
Jagung sosoh 0,44 0,07 1,39 o,54 20,0
Kernel 0,15 0,12 1,7 oia 0,16 26,8 11,0
Iepung 0,20 0,06 1,4 0,'19 '10,0 1,4
Beras
Beras utuh 0,34 0,05 4,7 1,10 0,55 20,2 12,0
Beras sosoh 0,07 0,03 1,6 0,55 0,17 14,1 5,0
Kulit padi atau dedak 2,26 0,25 29,8 2,8 150 60
Gandum
Biji gandum (bagian yang 0,57 0,12 4,3 1,5 0,4 14,4 12
keras
100o/" Ekstraksi 0,46 0,08 0,8 0,5 25 7
72% Ekstraksi. 0,3'1 0,03 1.6 0,3 0,15 14 3
40% Ekstraksi. 0,32 0,02 1,1 0,3 0,10 5 1
Kulit gandum o,72 0,35 21,0 2,9 0,82 155 49
S!mber:Anon (2002), Bauernfeind dan De Ritter (199'l)
'% ekstraksi = berat tepung per 100 bagian tepung yang digating.

dan tiamina (misalnya kehilangan vitamin C sebesar 78% gandum sosoh, dan tepung gandum sosoh dapat
pada proses pengirisan mentimun). Hilangnya vitamin meogakibatkaa ancaman serius terhadap kesehatan
selama penyimpanal terganrung pada suhu dan kadar air masyarakat. Sereal juga merupakan sumber penring serar
bahan pangarr dan konsentrasi oksigen pada penyimpanan pangan dan kandungan gizirrya pada repung gandum sosoh
suhu ruang. telah banyak yang hilang (1,5 gram tiap 100 gram) dibanding
Perubahan utama oilai gizi pada bahan pangan kering pada tepung gandum utuh (5,8 gram tiap 100 gram) (Anon
disebabkan bagian-bagian bahan pangan mengalami 2002). Namun, terdapat juga banyakjenis kehilangaa zat gizi
pemisahao setelah proses pengecilan ukuran. Contohnya yang disebabkan distribusi zat gizi yang ddak merata pada
adalah pada penggilingan serealia dan legum yang salah satu bijfbijian dan derajat penggilingan. Sebagai contoh, pada
tujuannya menghilangkan lapisan berserat dari endosperma gandum terdapar dngkat kehilangan yang signifikan, yaitu
dapat menyebabkan lapisan aleuron yang banyak pada kandungao fosfor, magnesium, kromium, seng, dan
mengandung gizi dan juga mikoorganisme juga ikut hilang mangan, yang berada pada lapisan kulir biji-bijian. Namun
sehingga akao menyebabkan hilangnya sumber vitamin demikian, bioavailabilitas besi meningkat (Tabel3.5). Hal ini
(Tabel 3.5), mineral, protein dan lemak. Karena sereal sebagian disebabkan polisakarida kompleks, senyawa
merupakan komponen makanan yang penting di banyak polifenol (misalnya tanin), dan fitat pada dedak yang
negara, kehilangan zat-zat gid. ini seperti pada beras sosoh, membatasi ketersediaan besi ikut hilang akibat penggilingan.

Tabel 3.6 Kandungan besi yang terlarut dan dalam bentuk ion pada beberapa sereal dan kacang-kacangan yang tidak digiling dan
yang digiling

Zat besi
Serealatau polong-polongan Kandungan zat besipada biji Terlarut (%) Terionisasi
(ms/l00 s)
Tepung gandum
Utuh 6,'1 5,9 4,3
Dimurnikan 1,8 13,2 8,2
Sorgum
Utuh 4,2 19,6
Sosoh (pearled) 28,7
Kacang chickpea
Utuh 6,0 12,6 2,7
Dhal 4,9 22,6 't 4,0
Sumber: Deosthale (1984)
Il0 tknologi pengoLahan pangan

Sama halnya dengan proses pengupasan sorgum, ketersediaan sayuran kubis) dapat meniogkar sebagai akibar dngginya
besi meningkat dari 19,6 menjadi 28,7% (Deosthale 1984). kelembaban relatif daa rendahnya konsentrasi olaigen dalam
Pada proses praranak, zar gizi yang larut air akan bermigrasi kemasan film, khususnya jika produk disimpan di bawah
dari lapisan luar ke lapisan dalam biji-bijian padi dan hal ini suhu 5'C. Sebaliknya, suiu rendah dapat menyeleksi
akan meminimalkan kehilangan tiamina, riboflavio, &n milroorganisme psikotropik penyebab kerusakan seperti
niasin sena mineral kromium, molibdenum, dar mangan Pseudtmonas spp. Aspek-aspek ini dijelaskan lebih lengkap di
1larg rerap ada setelah penggilingan. Deskripsi sifar-sifat Bab 1 (bagian 1.2.3) dan Bab 2l (bagian 21.5). Selain itu,
vitamin dart mineral dan pengaruh deffsiensi terhidap dia potensi kontaminasi lzng lebih besar oleh patogen juga bisa
dijelaskan & Bab I (bagian 1.1.1). berasal dari banyaknya prcses penangaoan produh yang
Penggilingn juga meningkatkan bioavailabilitas zat gizi dipotong dalam keadaan segar. Sebagai conroh hasil uii
dengan cara mengecilkan ukuran produk yang kemudian simulasi penggunaan komersid pada beberapa produl
akan meningkatkan luas permukaan bahaa pangan yang potong-segar menunjukkan adanya pertumbuhan E. coli
nantinya akan berealai dengan enzim pencernaan, Slavin et Ol57:H7, bakteri psikotropik, dan bakteri mesofflik pada
al. (2000) darr Alldrick (2002) telah mengka.fi pengaruh parutan kubis, irisan mentimun, dan parutan wortel lang
penggilingan pada kandungan zar gizi sereal (protein, disimpan pada berbagai suhu penyimpanan (Abdul Raouf ar
vitamin, mineral, ffrokimiawi, p-glulan) dan dampaknya al 1993). Jumlah bakteri E. coli O157:H7 menurun pada
pada kesehatan (kolesterol, indek glikemilq dan respons saytrra-n yang disimpan pada 5"C dan meningkat pada 12"C
lalsasi. dan 2l"C sampai dengan 14 hari. Penelitian ini menggunakan
konrol pada kondisi pendinginan produk sebelum proses
3.1.5 Pengaruh terhadap mikroorganisme pengolaha-n, kondisi sanirasi terkontrol, pela.ksanaan prosedur
Dengan mengondisikan bahan pangan kering tetap kering persiapan &n penanganan secara hati-hati, penghilangan
setelah penggilingan selesai, kerusakan bahar pangan akibat kandungan air permukaan menggunakaa sentrifirga, saringan
aktivitas mikroorganisme akan sangat se&kit dan dapat bergetar, atau semburan udara, darr pengawasan suhu yalg
diabaikan. Berghofer er al. (2003) menemulan bahwa ketat serelah proses pengolahan.
mikroorganisme yang sangar sering ditemui pada gandum Produk daging iris yang dikernas dalam kondisi dingin
&n tcpung gandum adalah Bacillus spp., koliform, khamir, memiliki risiko tinggi terhadap kontaminasi oleh
daa katara, Kaara yang paling umum ditemukaa adalah mikroorganisme patogen dan perusalc kecuali jika pedomal
,*petgillut spp., Penicillium spp-, Chdorporium spp., da.tr penangaran bahan pangan diperhatikaa dengan sangat
Euotium spp. Saar bagian-bagian biji gandum terpisah ketat. Selain itu, jumlah mikroba juga dapat meningkat
selama penggilingan, kontaminan akan terkonsentrasi di akibar adanya kontak dengan pisau saar operasi pengirisan,
kulit daa bagian lembaga (gem) darr fralai bagian dalam seiring dengan membantu meningkatkan bioavailabilitas zat
endosperma mengandung jumlah mikroba yang lebih sedikit. gizi karena kerusakan pada jaringan bahan paagan. Bah-kan
Tepung memiliki kondisi paling bersih secara mikrobio.logis. penanganan yang berlebihan saar sebelum dan serelah proses
Muru gandum yang dipakai akan memberikan pengaruh p€motongan dapat menyebabkan kontaminasi pada produk
yang pendng terhadap mutu mikrobiologis produt. Namun, daging dingin secara signiffkan, sekalipun proses pendinginan
penuJis menemulan jumlah perrumbuhaa mikroba yang dan kondisi higiene dikontrol dengan ketat. Sebagai contoh,
meningkat selama proses penggilingan lzngmengindikasikan Voidarou et al, (2006) menemukan kontaminasi dengan
adanya kontaminasl dari peralaran dapat berkontribusi pada indikator biologis E. coli, S. aureus, dan C. perfingens pada
konraminasi pengamaran. kalkun potong, paha daging babi, daging kalkun asap, dan
Kulit pada buah dan sayrraa utuh merupakaa daging babi asap.
penghamtrat ffsik dan biokimiawi bagi kebanyakan miko-
organisme, namun kerusakan permukaan baian pangan
akibat proses pengecilan u-kurarr menyebabkan za: gizi dalam
3.2 Pengecilan ukuran pada bahan pangan
carr
sel keluar dan akan menyediakan substrar yang sesuai bagi
pertumbuhan mikroba. Hal ini juga dapar menyebabkan Emulsi{ikasi merupakan pembenrukar emulsi yarg stabil,
perubahan rasa dan aroma. l"ebih lanjut, koadisi lingkungan yaitu ketika dua atau lebih cairan yang tidak dapat bercampur
milrro di sekitar potongan bahan pangan segar dalam kemasan dapat bercampur dengan baik sehingga salah saru jenis
menciptakan kondisi yang memungkinkan jurnlah dan jenis cairaonya (fase terdispersi) diubah menjadi droplet yang
mikroorganisme meningkat dan dapat menyebabkan sangat kecil di ddam jenis lainnya (fase kontinu).
perubahan jumlah mikroflora secara signiffkan. Salah satu Homogeoisasi adalah suaru proses pengecilan ukuran (hingga
conmhnya adalah risiko bakteri patogen sepefti Ckstidiam 0,5-30 pm) untuk meningkarkan jumlah partikel padatan
spp., Yersinia spp., d.an Listeri",t spp yang berkembang pada atau cairan pada fase terdispersi melalui gaya pukul yang
produk buah dan sayur potong yang &olah secara minimal berlangsung terus menen$. Kedua proses ini digunakan
(mis nya cantaloape, semangka, menrimun, selada, dan untuk mengubah sifat-sifat fungsional atau mutu makan dan
Pengecilan ukuran lll
hanya memiliki efek langsung yang kecil, bahkan tidak ada, Plrlamaan rersebut menunjukkan bahwa emulsi yarig
terhadap nilai gizi atau masa simpan produk. _ .
stabil dihasilkan pada kondisi ukuran dropler yang kecii
(antara 1 dan 10 pm), densitas kedua fase mirip, dan
3.2.1 Teofi viskositas fase konrinu yang tinggi. Bahan penstabil (Bab l,
Dua jenis emulsi cairan-cairan adalah: . bagian 1.1.1) adalah senyawa hidrokoloid polisakarida dan
1. minfal< dalam air (o/w) (misalnya susu dan krim); dan protein yang rerlarut dalam air untuk membentuk laruran
2. air dalam minyak (w/o) (misalnya mentega, yang kental atau gel (misalnya pati, albumin telur atau
bahan
olesan rendah lemal<, dan margarin). gelatin). Pada emulsi o/w, bahan penstabil meningkarkan
viskositas dan membentuk jaringan riga dimensi yang
Jenisini merupakan sisrem emulsi yang sederhana, sedangkan menstabilkan emulsi dan mencegah bercampur dengan
sistem emulsi yang lebih kompleks dapat ditemukan pada droplet minyak. Sedangkan, selulosa mikrokristalin dan
produk es krim, kdm salad, mayones, daging sosis, dan sejenisnya dapat menstabilkan emulsi w/o. Namun demikian,
adonan kue (bagian 3.2.4) terdapat banyak faktor kompleks yang memengaruhi
Stabilitas emulsi ditentu-kan oleh: stabilims emulsi, termasuk sifat-sifar antarmuka, sifat-sifat
. uluian droplet fase rerdispersi elektrostatis, dan inreralsi van der \7aals anrarmolekul dalam
. viskositas fase kontinu bahan pangan. Uraian lebih lengkap dijelaskan oleh
. perbedaan antara densitas fase terdispersi dan kontinu McClements (1999) dan Friberg etal. (2004\.
. kekuatan mekanik anrarmuka pada permukaan droplet,
dan 3.2.2 Agen pengemulsi dan penstabil
. jenis darrjumlah agen pengemulsi yang digunakan. Energi mekanis dibutuhkan untuk membuat emulsi,
sedangkan agen pengemulsi (atau "surfaktan") berfungsi
Hukum Stoke menghubungkan faktor-fakror yang
menurunkan energi yang dibutuhkan saat pembenrukan
memengaruhi stabiJiras emulsi itu sebagai:
emulsi dan menstabilkan emulsi. Agen pengemulsi bekerja
4,2,g\pP-A)
W @ dengan. cara mencegah dropler bercampur dan menjaga
droplet tetap dallm fase-fase yang rerpisah. Agen pengemulsi
Dengan z (m/s) = 1rcq.t.tar pengendapan (yaitu kecepatan dapat secara alami terkandung dalam bahan pangan ataupun
Pemisahan fase), d (m) = diameter droplet pada fase ditambahkan pada bahan pangan dan memiliki kemampuan
terdispersi, g = percepatan gravitasi = 9,81 m/sr, p^ (kg/mr) = untuk berikatan dengan bagian molekul hidrofflik (atau
densiru fase terdispersi, p, (kg/mr) = densitas fai,: kontinu, polar) dan lipofflik (atau nonpolar) untuk membentuk misel
dan p (N.s/m'?) = viskositas fase kontinu. di sekitar droplet fase dispersi. Agen pengemulsi yang

Tabel 3.7 Agen pengemulsi sintetik yang digunakan pada proses pengolahan pangan
Agen pengemulsi Nilai HLB (hyd rophilic/ Aplikasi dan fungsinya
lipophilic balance)
lonik
Fosfolipid (misalnya lesitin) Melembutkan remah-remah pada produk roti
Ga.am natrium atau kalium potassium dari asam oleat Mengurangi kelengketan pada pasta, produk
ekstrusi makanan ringan, dan permen
Non-ionik karet
Polioksietilen sorbitol ester lemak: Agen pengemulsi larulair yang multifungsi.
Polioksietilen sorbitan tristearat (Tween 65) Modilikasi kristal lemak pada selai kacang
Polioksietilen sorbitan trioleat (Tween 85) 10,5
Polioksietilen sorbitan monostearat (Tween 60) 11,0
Polioksietilen sorbitan monolaurat 14,9
16,7
Ester sorbitol asam lemak: Menghambat adanya kenampakan lapisan
Sorbitan monolaurat (Span 20) 8,6 abu-abu di permukaan produk cokelat
Sorbitan monopalmitat (Span 40) 6,7 (bloom) dan mengontrol peningkatan
Sorbitan monostearat (Span 60) persentase volume campuran (overrun)
Sorbitan monooleat (Span 80) 4,3 Pada pembuatan es krim
Sorbitan sesquioleat (Arlacel 83) 3,7
Sorbitan tristearat (Span 65) 2,1
Sorbitan trioleat (Span 85) 1,8
Ester propilen glikol asam lemak 3,4 Anti-apek (anti-sfa/irg) dan. pelembut remah-
Gliserol monostearat 3,8 remah pada produk roti
Sumber: Lewis (1990) dan Anon (2008h)
112 Teknologi pengolahan pangan

mengandung banpk gugus polar (misalnya gliserida Saat ini terdapat ribuan jenis agen pengemulsi yang
hidrofilik) dapat mengikat air sehingga menghasilkan emulsi diproduksi secara komersial dan pemilihan agen pengemulsi
o/w. Sementara itu, agen nonpolar (misalnya asam lemak dengan cermat diperlukan unruk menghasilkan emulsi yang
lipofilik) diserap minyak unuk menghasilkan emulsi do sesuai dengan kebutuhan pengolahan, terurama jika er:rulsi
(dijelaskan juga pada Bab 1, bagian 1.1.2). yang dibuat nantinya akan dikenakan proses pemanasan atau
Ada banya-k jenis agen pengemulsi yang masing-masing pembekuan (misalnya saus vang dipanaskan menggunakan
memiliki sifar fungsional yang berbeda dan dapat gelombaag elektromagnetik atau produk siap makan yang
dikelompokkan berdasarkan ukuran keseimbangan anrara berisi ingredien berbentuk emulsi) (Flick 1990). Merode
sifat hidrofilil dan lipofiliknyl yang disebut dengan HLB untuk menghitung jumlah pengemulsi yang dibutuhkan
(lyd.ropklh/lipophilic baldnce) (Tabel 3.7) dan/atau muatar dalam suaru sisrem dan nilai HLB dari emulsi campurannya
ionnya- Pengelompokkan berdasar HLB ini berfungsi dijelaskan oleh Haw (2004). Jumlah pengemulsi yang
menjelaskan kinerja agen pengemulsi. Nilai HLB berkisar ditambahkan pada bahan pangan juga tergantung pada
dari 0 hingga 20 dan mengindikasikan kelarutan dan gaya energi yang digunakan a-tat homogenisasi (bagian 3.2.3).
tarik relatifsuatu pengemulsi rcrhadap minyak atau air. Agen Sebagai contoh, jika menggunakan mixer dengan kecepatan
pengemulsi dengan nilai HLB yang rendah (0-6, sangat tinggi dibutuhka-n 5-10olo pengemulsi, jumlah tersebur akan
Iipofilik) bersifat larut dalam minyak dan digunakan pada berkurang met\adi 2*5o/o ketika menggunakat alat bydro-
emulsi w/o, sedangkan pengemulsi dengan HLB tinggi (12- shear botnogeniser atau alat penggiling koloid, dan akan lebih
18, sangat hidrofilik) bersifarlarut dalamair dan menghasilkan jauh berkurang hlngga 0,2o/o jika menggunakan alar
emulsi o/w. Pengemulsi yang berada di kisaran nilai tengah homogenisasi dengan tekanan tioggi (Anon 1996).
bertindak sebagai deterjen dan bahan pelarut (Lewis 1990; Karena strukrur molekulnya yang khas, pengemulsi
Anon 20089). Meskipun pengelompokan berdasar HLB memiliki sifar fungsional yang dapat digtLnalian untuk
terbatas pada emulsi yang sederhana (mis alnya sabd d-ressing), meningkatkar mutu berbagai proses pengolahan pangan di
pengelompokan ini berguna untuk pemilihan bahar sanping untul menstabilkan emulsi. Beberapa contoh
pengemulsi Fng repat; yairu sema(in ringgi persenrase air aplikasinya antara lain:
pada fase kootinu, semakin tinggi nilai HLB-nya, dan
seba.liknya semakin dqggi proporsi minyak, semakin rendah . Pembenruhax pdti kompbht pada proAtk roti. Apllkasi
nilai HLB-nya. agen pengemulsi jenis ini paling luas digunakan. Selama
Agen pengemulsi polar juga diklasifikasikan menjadi pemanggangan rori, granula pati akan menyerap air,
jenis ionik dan non-ionik. Jeris ionik seperti srearoil laktilat lalu mengembang, dan kemudiaa mengalami
dan ester diasetil asam rarrarat dari monogliserida memiliki gelatinisasi- Selama masa penyimpanan, molekul pati
muaran negadf (anionik) karena memiliki gugus asam secara bermhap akan bergabung kembali dan menal<sa
ka-rboksilat pada bagian ester molekulnya. Agen ini memiliki air yang terserap radi keluar, kemudian menyebabkan
aktivitas permukaan yzng bervariasi pada kisaran pH dan hal pati kembali membentut susunan kristal (retrogradasi
ini menunjukkan adanya perbedaan kemampuan disosiasi pari). Bahan pengemulsi pada proses ini bekerja
pada setiap agen pengemulsi. Pada emulsi o/w, pengemulsi memperlarnbat retrogradasi dan rnenjaga kelembural
ionik memiliki stabiliras yang lebih besar karena muaran rekstur rori.
negatifpada bagian hidroffliknya dapat menolak dropler fase
. Interahti protein pada prodak roti.Pada pembuatan roti,
minyaknya. Aktiviras pengemuJsi non-ionik tidak terganrung gluten yang terhidmsi membenmk jaringan elasris yang
pH. Beberapa pengemulsi, sepefii esrer asam asetat, esrer berperan membenruk struktur adonan dan membantu
asam laktat, ester poligliserol, ester propilen glikol, dal ester memerangkap karbon dioksida yane dihasilkan oleh
sorbitan memiliki saru benruk krisral, sementara yang lainnya aktivitas ragi. Contoh pengemulsi yang berperan adalah
berupa kristal dengan dua bentuk atau lebih 1.arg berlainan stearoil laktilat yarg berinreraksi deogan gluren untuk
(polimorfik) darr memiliki benruk kristal vang berbeda. memperkuat jaringan ro:i.
Protein a.lami dan fosfolipida juga merupakan agen . Me nabilhan busa padl protluk ohhan susu dan roti.
pengemulsi (misalnya komponen aktif pada permukaaa Dalam hal ini pengemulsi berfungsi menjaga udara agar
kuning telur, yaitu lesitin sebagai pengemulsi o/w dan terperangkap dan tetap berada dalam produk hasil
kolesterol sebagai agen pengemulsi w/o). Selain itu, mustard pemanggangan. Selain iru, gelembung udara dalam
dan paprika juga merupakaa padatal alami yang mampu adonan juga diperlukan untuk menghasilkan teksrur
menstabilkan emulsi. ksitin secara komersiai dihasilkan dari kue yang baik. Gelembung udara ini alan mengembang
minyak kedelai. Lesitin terdiri alas campuran dua molekul selama pemanggangan untuk membentuk tekstur kue.
asam lemakyang bersifar lipofilik dan fosfolipid yang bersifat Aerasi yang efisien diperlukan unruk mencegah proses
hidrofflik. Fosfolipid rertenru dapar dieksrak untuk pengocokan berlebihan yang dapar menyebabkan roti
menyediakan jenis lesitin 1.ang memiliki sifat firngsional menjadi keras. Pada proses srabilisasi busa, pengemulsi
tertentu (Anon 2003). berfungsi meningkatkar kecepatan kocokal adonan
Pengecilan ukuran ll3
dengan cara mengurangi tegangan permukaan adonan gliserida yang ter-aserilasi digunakan untuk melumasi
dan memudahkan pemerangkapan udara. pengemulsi pisau pemotong roci (Hegenbart 1995 dan bagian
juga membantu meningkatkan volume kue dan 3.1.2). Agen pengemulsi yang digunakan pada
membuar suukrur kue lebih seragam. pada es krim dan
,,/ pembersihan menggunakan bahar kimia dijela;kan
_.u krim kocok, protein secara alami menstabilkan emulsi pada Bab 27 (bagian 27 .! .t).
dengan mengikat triasilgliserida pada permukaan
globula lemak dan mencegah lemak dari aglomerasi. 3.2.3 Peralatan
Namun demikian,. aglomerasi diperlukan dalam Penggunaan istilah "pengemulsi" dan "alat homogenisasi,,
pembentukan busa karena globula lemak akan melapisi sebagai alar pembentuk emulsi sering dipakai bergantian.
permukaan gelembung udara dan menstabilkannya. Enam jenis alat pembentuk emulsi antara lain:
Pengemulsi akan menurunkan stabilitas emulsi dan
akan menginisiasi aglomerasi dengan cara memindahkan 1. Mixer berkecepatan ringgi;
protein dari permukaao globula lemak ke fase cairan. 2. Alat homogenisasi dengan gaya gesek cairan;
Hal ini akan meningkatkan viskositas cairan krim dan 3. Pengemulsimenggunakanmembran;
menyebabkan globula lemak mengalami aglomerasi. 4. Alat homogenisasi bertekanan;
Viskositas yang meningkat akan menjadi awal proses 5. Alat homogenisasi dengan roror-sraror darr penggiling
aerasi dan lemak yang mengalami aglomerasi akan koloid;
menstabilkan gelembung udara saaf-IdiE ter- 6. Alat homogenisasi ulrrasonik.
inkorporasi. Pemilihan alar homogenisasi pada umumnya rertanrung
. Modtfhasi htistal dahm penyebaran ghbah lemah dan pada viskositas produk dan perubahan-perubaha., viskosiras
pembaatan ptodah hembang guk-guk coheht- pada yang terjadi sebagai akibat aksi gaya gesek pada alat
pengolahan cokelar, cokelat dikeraskan untuk homogenisasi (lihat juga penjelasan tentang cairaa Newtonian
mengawali pembentukan kristal lemak cokelar yang dan Non-Newtonian di Bab l, batian 1.1.2). Faktor lainnya
lebih stabil (Bab 24, bagian 24.1.1). Namun, jika antara lain sensitivitas suhu material dan apakatr produk
cokelat terpapar panas dar kemudian didinginkan membutuhkan pemompaan setelah proses homogenisasi
(misa.lnya selama pengiriman atau penyimpanan), (penghomogen bertekanan tinggi tidak membutuhkan
sebagian kecil lemak cokelat akan bermigrasi ke pompa tambahan, semenrara jeois lain membutuhkannya).
permukaan cokelat dan membentuk warna keabu- Lebih lengkap tentang alat homogenisasi drelaskan oleh
abuan atau disebur sebagai "bloom". penambahan Pandolfe (1991).
pengemulsi pada cokelat akan menghambat perubahan
kristal lemak cokelat rersebur dan menghambat M Lrer b erhecep atan t inggi
munculnya bkom lemak. Selain itu, pada produk Mixer berkecepatan ringgi memiliki bagian turbin atau
margarin juga diguoakan pengemulsi lipofilik untuk propeler yang biasa digunakan pada tahap awal pencampuran
memodifikasi ukuran kristal lemak sehingga mencegah emulsi untuk cairan berviskositas rendah. Alar ini beroperasi
rasa berpasirdi mulut dan menghasilkan produk yang pada kecepatan 6.000-50.000 rpm dan memberikan gaya
lebih lembut (lihat bagian 3.2.4). gesek pada tepi produk pangan dan ujung bilah pisau mixer
. Pembuatan produh bubuh inttan. produk bubuk instan (lengkapnya di Bab 4, bagian 4.1.3).
harus dapat terdispersi dengan cepat dan sempurna saar
dicampur dengan ait namun pada campuran dengan Alat bomogenisasi dengan gaya geseh cairan
kandungan lemak yang tinggi, lemak dapar muncul ke AIat homogenisasi dengan gaya gesek cairan berupa ruangan
permukaal produk sebagai partikel sendiri sehingga berbenruk corong ganda dengan pipa pengumpan yang
akan memperlambat atau mencegah dispersi. pada saling bersinggungan di bagian tengahnya dan terdapat pipa
kondisi ini, pengemulsi seperti lesitin dapat digunakan ourlet pada ujung masing-masing corong. Umpan berbentuk
untuk membuat bagian lipofilik dan lemak di crir dengan kecepaLan ringgi masuk ke dalam corong dan
permukaan produk menyatu sehingga bagian hidrofilik dibuat berpurar dalam lapisan lingkaranJingkaran kecil
yang memiliki afinitas lebih besar terhadap air dapat yang jumlahnya makin bertambah dan dengan kecepatan
berinteraksi untuk membantu dispersi. pada bahan yang semakin meningkat. Perbedaan kecepatan antarlapisan
pemutih kopi, dispersi yang baik dari suatu globula yang berdekatan pada cairan menyebabkan gaya gesek yang
lemak diperoleh dengan menggunakan pengemulsi tinggi terbentuk dan berperan memecah globula cairan pada
ionik seperti natrium srearoil laktilat untuk mencegah fase terdispersi menjadi 2-8 pm (Anon 1996). Alat
aglomerasi dan memberikaa rasa lembut di mulut. homogenisasi ini menghasilkan tekanan dan tingkar energi
' Bahan pelumas pada akt pengolahan pangan, Lesitin yang rendah dibandingkan alat homogenisasi bertekanan
digunakan sebagai pelicin (mis nya bahery pan oik) tinggi sehingga tidak sesuai untuk menghasilkan emulsi sub-
untuk meocegah produk menempel, sedangkan mono- mikron.
114 Tek-nologi pengolahan pangan

Emubif kasi dengan membrun Menghasilkan tegangan geser yang rendah karena gaya
Emulsifikasi dengan membran adalah suaru proses yang baru. gesek Iebih mudah diciptakan dan dikontrol
Proses ini menggunakan membral dengan pori berul<uran dibandingkan pada alat homogenisasi yang besar gaya
nano (Gambar 3.10) yang dapat menghasilkan emulsi dengan geseknya berubah-ubah. Sebagai hasilnya, mutu produk
ukuran diameter droplet 1-100 pm dan distribusi ukuran bisa ditingkatkan dan teknologinya pun sesuai unruk
droplet yang sangar terbatas (Gambar 3.11). Cairan pada fase membentuk emulsi ganda dan droplet bahar pangan
terdispersi dilewatkaa pada membran dan satu per satu yang sensitif terhadap gaya gesek
droplet cairaa akan keluar melalui sisi membran lainnya, Dibandingkan dengan alat homogenisasi bertekanan
Droplet ini akan dilepaskan dan dibawa oleh fase kontinu tinggi, konsumsi energi alat ini dapat diabaikan. Emulsi
yang mengalir melewati permukaan membran (Nakajima, tidak dipanaskan selama produksi sehingga dapat
2001). Pori-pori membran memilikijarak dan ukuran yang menggunakan ingredien yang sensitif terhadap panas
seragam sehingga produk yang dihasilkan lebih konsisten, seperti protein. Prosesnya menggunakan modal dan
Emulsi dengan droplet berdiameter di atas 2 pm dihasilkan biaya operasional yang Iebih rendah dibandingkan alat
menggunakan pori-pori benr uk sirkuler. semenrara penyaring- konvensional.
kaca-masir mikro berpori (sintered porous glats mictosieoe) Membutuhkan lebih sedikit agen pengemulsi karena
yang memiliki diameter pori di bawah 0.8 pm digunakan fenomena Oswald ripening tidak terjadi (selama Osu.'ald
unuk menghasilkan ukuran droplet di bawah 2 pm (Anon ripening, diameter partikel endapan meningkat karena
2008 j). Dengan tergantung pada jenis emulsi yang diinginkan, terjadi penurunan energi bebas antara permukaan
perlakuan pelapisan dengar surfaltan hidrofflik arau endapan dan fase koncinu. Partikel-partikel kecil akan
hidrofobik pada permukaan membran berfungsi mencegah larut dan akan mengendap pada partikel yang lebih
fase dispersi membasahi permukaan membran. Lengkapnya besar sehingga menyebabkan ukuran partikel besar
dijelaskan oleh Gijsbertsen-Abrahamse (2003). semakio bertambah).
Dibarldingkan dengan teknik emulsifikasi konvensional, Metode ini menghasilkan emulsi yang stabil dan
emulsifikasi membran memiliki beberapa kelebihan sebagai memiliki fralai fase dispersi sangat tinggi tanpa harus
berikut: melalui proses resirkulasi fase kontinu (misalnya 90%
untuk emulsi o/w dan 85olo unruk emulsi w/o) (Suzuki
. Ukuran diameter rata-rata droplet lebih mudah dan Hagura 2002)
dikontrol. Distribusi ukuran dropler dipengaruhi oleh Proses ini juga memungkinkan pemanasan ingredien
ukuran pori-pori membran, viskositas fase kontinu, dan pendinginan dalam satu alur proses untuk
tegantan antarpermukaan pada antarfase, kecepatan mengintensifkan stabilitas emulsi ataupun pembersihan
agitasi, dan jenis agen pengemulsi yarrg digunakan. dalam satu alur proses (Anon 2008i).

Fase kontinu

Substrat khusus
fo,o' - 0,20"
fo,o,' - 0,20"

Fase terdispersi

Gambar3.l0 Membran pengemulsi berukuran 1 inch = 25,4 mm (Sumber: Velorys Technoiogy Ltd) (Anon 2008i).
Pengecilan ukuran ll5

':I
0,01 0,'t 100 't000 3000
Ukuran partikel (pm)
Gambar 3.11 Distribusi ul<uran droplet dari minyzk bunga matahari dalam emulsi air (Sumber: Nanomi Emulsification Sptems Ltd)
(Anon,2008j).

Ka-rena hanlz menggunaan gaya gesek ynng rendah saar Aht homogenisai bertehanan
pembentukan droplet, tekrologi ini iuga d)pE digunakan Alat homogenisasi bertekanan terdiri dari sebuah pompa
unruk menghasilkan emulsi enkapsulasi (atau emihi ganda). positbe disphcemenr bertekaaan tinggi ,'ang bekerja pada
Contohnya adalah air ddam emulsi minyak dalam air tekanan 10.000-70.000 k?a dan memiliki katup
(w/o/w), min)'a! dalam emulsi ai ddam minyak (o/w/o), homogenisasi pada sisi pembuaogannya (Gambar 3.13). Saat
dan padatan dalam emulsi minyak dalam air (s/o/w). Metode cairan dipompa melalui celah keci.l (sampai dengan 300 p.m)
emulsiffkasi konvensional digunakan unmk membuat droplet antara katup dan badaa katup yang dapat disetel, tekanan
@mpuran atau komposit dan dalam setiap droplet campuran yang tinggi akan menghasilkan kecepataa cairan yang besar
kemudian akan dihasilkan distribusi droplet berukuran kecil (80-150 m/0. KErnudian, akarr terjadi penuunan tekanan
yang bersifar homogen dan polidispersi (Gambal 3.12) dan kecepatan secara tiba-tiba saat caimr keluar dari katup.
(Arron 2008j). Kondisi turbulensi yang ekstrem ini akan menghasilkan gaya
Emulsifikasi membran sejauh ini digunakan untuk gesek yang saqgat besar darr akan memecal droplet fase
produksi produk olesan rendah lemak dan krim kental. terdispersi. Selain itu, gaya gesek akan dibanru oleh gaya
Charcosset et al. (2004) melakukan sebuah penelitian yang pukul oleh permukaan yang keras (gelang-gelang pemecah)
difokuskan unruk mengurangi sumbatan pori membran yang dipasang pada jalur aliran cairan. Penurunan tekanan
akibat droplet yang menempel atau menyebar di atas juga menciptakan gelembung uap pada cairan dao saat
membraa sehingga dapat mengurangi performa membran gelembung ini pecah (diistilahkan sebagai "pembentukan
dan meningkatkan ukuran droplet dan distribusi ukurannya. rongga") akan dihasilkan gelombang kejut 1'ang akan
Beberapa hal iang dikembangkan dan dikaji antara lain memecah globula dan mengecilkan ukuraanya. Pada
penggunaan material membran yarg berbeda (seperri beberapa bahan pangan, contohnya produk olahan susu,
membran keramik atau baja mhan karat) dan metode operasi distribusi agen pengemulsi pada permukaan produk lzng
baru, yaitu membran lang berputar.
Produk hasil homogenisasi Tekanan katup
t t

Tekanan katup *

t
Umpan
Gambar 3,13 Katup homogenisasi dua tahap benekanan hi&olik
Gambar 3.12 Emulsi "ganda' atau enkapsulasi (Sumber: (Sumber: A?V Crepaco Inc. pada www.apvcom/us/eng/products/
Micropore Ltd pada www.micropore.co. uI/). homogenisers/A?V+Homogenisers.asp).
116 Teknologi pengolahan pangan

baru terbentuk dapat menjadi ridak sempurna dan hal ini viskositas sedang, alat ini cenderung menghasilkan ukuran
dapat menyebabkan globula lemak menggumpal. Dalam hal droplet yang lebih besar dibandingkan alat homogenisasi
ini dapat ditambahkan satu katup serupa untuk memecah dengan tekanan. Sejumlah desain cakram, seperti bentuk
kelompok globula yang terbentuk (Gambar 3.13) Nar datar, gelombang, dan kerucut tersedia unruk berbagai
homogenisasi bertekanan biasa digunakan sebelum proses aplikasi. Modifikasi alat, sepeti menggunakan dua cakram
pasteurisasi (Bab 12) dan sterilisasi dengan suhu ultra tinggi yaog berputar berlawanan ataupun menggunakan pin/
(abra high tem?erdt re, UHT) (Bab 13, bagian 13.2) pada tonjolan yang saling bertautan pada permukaan cakamnya
susu ataupun pada produksi krim salad, es krim, serta dapat dilakukan untuk meningkatkan aksi gaya gesek. Untuk
beberapa produk sup dan saus.' produk berviskositas tinggi atau kental (misalnya selai kacang,
pasta ikan atau daging), cakram dapat dipasang secara
Akt penggiling dan alat holoid homogenisasi dengan rotor- horizonral. Pada bahan pangan kental, pendinginan dengan
stator air yang diresirkulasi pada alat penggiling perlu dilakukan
Alat homogenisasi dengan rotor-stator memiliki rotor jika gaya gesek yang dihasilkan selama proses cukup besar
berkeceparan tinggi yang memiliki celah atau lubang dan
ditempatkan di dalam tabung arau wadah statis/diam (stator). Alzt bomogenisas i ubrasonib
Bahan pangan diarahkan ke lubang tersebur untuk menerima Alat homogenisasi ultrasonik menggunakan gelombang suara
gaya gesek yang kuat. Anon (2008c) menggambarkan suatu berfrekwensi tinggi yang menyebabkan perubahan siklus
desain rotor-stator multi-tahap yang dipasang dalam satu alur tekanan dan regangan yang akan menghasilkan gaya gesek
proses memiliki kecepatan aliran dan gaya gesek ultra tinggi (juga disebut sebagai pemberian daya sonik atau "sonikasi"),
yang dapar menghasilkan ukuran droplet pada kisaran 1-5 pada cairan berviskositas rendah. Pada kondisi yang sesuai,
pm dalam sekdi alur proses. Dengan mengganti kepala rotor/ ultasonik juga menyebabkan pembenrukan gelembung
statot mesin dapat menghomogenisasi berbagai macam udara mikro yang akan berkembang dan bergabung hingga
produk dengan biaya yarrg Iebih rendah dibandingkan gelembung itu mencapai ukuran yang dapat beresonalsi
menggunakan peralatan lain seperti penggiling koloid. pada dengan sumber suara. Gelembung iru lalu bergetar keras dan
desain lainnya, rotor dan staror memiliki susunan rerpusat meledak, kemudian membentuk rongga yang menghasilkan
dengan gigi yang saling bertauran. Pada desain tersebur, gelombang kejut dan aliran cairan yang sangar cepat dengan
bahan pangan akan masuk melalui bagian tengah alat kecepatao hingga 400 km/jam sehingga memberikan gaya
homogenisasi dan bergerak keluar melalui saluran radial yang gesek pada cairan untuk membenlrk emulsi dengan ukuran
berpotongan dengan gigi rotor/stator Bahao ini akan droplet 1-2 pm (Anon 2008k). Dua fase pada emulsi lalu
mendapat gaya gesek hidrolik dan mekanik yang kuat dari dipompa melewati alat homogenisasi pada tekana-n 340-
keceparan roror yang sangar tinggi dengan tip speed Go:rl,t 1.400 kPa dan energi ultrasonik akan dihasilkan oleh sebuah
hingga 90 mA (dibandingkan dengan alar pencampur generator pizoelektrik yang dibuat dari kristal titanate zirkon
konvensional yang memiliki rotor/staror satu-rahap yang timbal yang menghasilkan daya lO-375 U/. Getarannya lalu
memiliki tip speed berkisar 15-20 m/s). Aplikasi alat ini dialirkan turun menuju alat pendetelai tiranium berbentuk
antara lain untuk produlai mayones dan mustard. terompet (Gambar 3.14\ yattg disetel untuk membuar unir
Penggiling koloid pada dasarnya adalah penggiling beresonansi pada 15-25 kHz (Yacko 2006). Alat homogenisasi
dengan cakram (baglan 3.1.2) yang terdiri dari catram statis jenis ini digunakan pada produlai krim salad, es kim, krim
dan caloam vertikal yang berputar pada 3.000-15.000 rpm sintetis, makanan bayi, dan emulsi minyak esensial. AJat ini
dengan jarak yang sempit anrara keduanya (0,05-1,3 mm). juga digunakan pada dispersi tepr-rng dalam cairan (Bab 4,
Penggiling ini menghasilkan gaya gesek yang tioggi dan lebih bagian 4.1.3). Lebih lengkap tentang proses pengolahan
efektifdaripada a.lat homogenisasi dengan rekanan dalam hal menggunakan gelombang ultrasonik dijelaskan pada Bab 9
memproses cairan berviskositas tinggi. Pada cairan ber- (bagian 9.6)

Penyetel
gelombang

Umpan + a aa

Sensor kristal
Mata pisau

Gambar 3.14 AJat homogenisasi ultrasonik (Loncin dan Merson 1979).


Pengecilan ukuran 117

i.2.4 Pengaruh pada bahan pangan


-"-Vis kos itas atau
mudah sekalipun pada suhu dingin. Selengkapnla dijelaskan
te hs tur oleh Lane (1992).
Pa-)a banyak bahan pangan cair atau semi cair, rasa di mulut Pada emulsi bahan pangan padat, rekstur ditenrukan oleh
yang diinginkan dapat dipengaruhi oleh jenis agen pengemulsi komposisi bahan paagan, kondisi homogenisasinlz, dan
dan penstabil. sena sistem kontrol selamaproses homogenisasi. perlakuan paskapengolahan seperti pemanasan atau pem-
Pada produk olahan susu, homogenisasi akan mengecilkan bekuaa. Emulsi daging (misalnya sosis darr pasta daging yang
ukuran rata-rata globula lemak dari 4 pm menjadi kurang lembut) adalah emulsi o/w yang fase kondnunya adalah sistem
dari 1 pm sehingga akan dihasilkan teksrur susu yang lebih koloid kompleks dari gelatin, prorein, mineral, dan vitamin,
terasa krimnya. Selain itu, viskositas produk juga akan sedaagkan fase terdispersinyz adalah globula lemak. Stabilitas
meningkat karena .iumlah globula yang benambah dan fase kontinu sebagian besar ditentukan oleh nilai kapasitas
terjadi penyerapan kasein ke permukaan globula. Perubahan pengikatarr air (water holding capatity-lYlHC) dan kapasitas
pada viskositas produksusu akibat homogenisasi dikaji secara pengikatan lemak (fat holding capadtyFHC) dari protein
lengkap oleh'Walstra et al. (2005), Aaon (2001), dan Vong daging. Faktor yarrg memengaruhi ufHC dan FHC dijelukan
et al. (1999). oleh l,aurie (1998). Muu emulsi dipengaruhi oleh rasio daging
Krim adalah emulsi o/w yang diagitasi (di aduk) secara da-n afu es: lem& penggunaan polifosfat untuk mengikat air
mekanik. Pada produksi menrega, pengadukan ini sena walnr, suhu, dan kecepatan homogenisasi. Telatur emulsi
menye-babkan emulsi krim pecah sebagian. Selama proses ini dibentuk oleh pemanasaa saat proses pemasakan.
gelembung udara akan bergabung memb\uk busa. Clobula Pada es krim, emulsi produk berbentuk cairan dan
di permukaan gelembung udara akan melep\mak cair dan telatur produk akhirnya sebagian ditentukan oleh
Iemak cair iqi kemudian akao berikatan dengan gumpalan pembekuan. Es krim adalah emulsi kental o/w yang memiliki
lemak padar untuk membentuk "bakal" menrega. Proses fase kontinu kompleks yang terdiri dari kristal es, padatan
selanjutnya adalah melakukan penca.mpuran pada kecepatan susu berbentuk koloid, gula cair, bahan perisa, pewarna, dan
rendah (sepeni diremas-remas) unruk mendispersi air sebagai penstabi[ yang bergabung dengan busa dari gabungan udara
droplet yang halus ke daiam bahan dan untuk memecah dan padatan. Sementara itu, fue rerdispersinya addah lemak
globula lemak yang masih ada dalam [rim. Meskipun mentega susu. Udara terinkoporasi ke dalam emulsi saat terjadi
disebut sebagai emulsi w/o, konversi sempurna dari emulsi pembekuan, yang tujuannya membenruk busa dengan
o/w pada lrim tidak terjadi. Produk akhirnya adalah fase diamerer sel udara <100 pm. Hal ini akan membuar relarur
. kontinu dari 8570 lemak yang terdiri dari globula, dan kdstal es lrim lebih lembur dan ringan sehingga produk mudah
dari padaan lemak, dan gelembung udara serta fase terdispersi disendok. Jumlah udara diukur sebagai peningkatan
(15%) yang terdiri dari droplet air dan susu mentega (sejenis pe rsentase volume camputat. es kim arau oaemtn:
produk fermentasi dari susu yang rendah lemal), yang kedua
fase ini berperan memberi karakteristik telatur produk. volume campuran
bahan yang
Stabilitas mentega sangar dipengaruhi oleh sifat produknya T_:_:--r
volume krim digunakan
yang semipadat dan sifat tersebut berfungsi mencegah migrasi
es
- x 1oo I J.) I

bakted yang terperangkap dalam &oplet. trbih lengkap volume campuran bahan
tentang produlsi menrega drelaikan oleh Lane (1992). yang digunakan
Margarin dan olesan rendah-lemak adalah emulsi o Sebagai contoh, 400 liter bahan campuran es hrim
yang diproduksi dari campuran minl'a} yang dipanaskan menghasilkan 780 liter es kdm, maka nilaj owrntn-nya =
bersama susu skim cair, garam, vitamin, dan agen pengemulsi. [(780-400) / 400] x 100 = 95o/o ooerntn. Es krim komersial
Campuran yang hangat diemulsikan lalu didinginkan dan memliki nilai orernrn 60-1000/o.
diremas-remas sec:tra terus-menerus sehingga terbenruk Pembekuan secara parsial akan melemahkan stabilitas
viskositas yang diinginkan dan stabil. Pada proses ini, lemak emulsi untuk menghasilkan derajat penggumpalan globula
akan mengkristal begitu didinginkan dan akan membentuk lema!, yang membanru meningkatkan mutu rel$rur. Produk
'iaringan riga dimensi berbentuk tipis
iarum dan panjang, es krim komersial biasanya memiliki tekstur lebih lembut
menghasilkan telatur lembut seperti yang diinginkan. kmak dibandingkan hasil produlai rumah tangga. HaI ini
tersebut bersifar polimorfdan memiliki tiga bentuk, yaitu l) disebabkan (t) pembekuan lang lebih cepat sehingga meng-
bentuk B yang merupakan bentuk yang diharapkan, 2) hasilkan kristal es yang lebih kecil (40-50 1tm) (Bab 22,
bentuk-B yang memiliki ukuraa lebih besar Jan menyebabkan bagian 22.1.1), (2) ouerrut yatglebih tinggi, dan (3) adanya
telatut berserat, serta 3) bentuk-o yang dapat bertransisi bahan pengemulsi (misalnya ester mono- dan digliserida) dan
dengan cepat menjadi bentuk B (lihat juga pembahasan bahan penstabil (misalnya alginar, karagenan, gom atau
tentang lemak pada cokelar di Bab 24, bagi an 24.1 .1) . Kadar
. geladn (Bab 1, bagian 1.1.1)) yang kedganl'a menyebabkan
lemak margarin mirip dengan mentega, semenrara bahan proporsi fase cairan menjadi lebih besar sehingga produk
olesan rendahJemak mengandung sekirar 40olo lemak. Dalam tetap tidak membeku. Perlakuan tersebut akan mencegah
proses ini, minyal dipilih karena memiliki tirik leleh yang kdstalisasi laktosa dan mengurangi ekstur berserar.. Hasihya
rendah sehingga produk yang dihasilkan dapat dioles dengan adalah panas yang dibutuhkan untul< mencaiikan es krim
Il8 tknologi pengolahan pangan

lebih rendah dan karenanva rid;rli akan terasa rerlalu dingin adanva potensi rekontaminasi bakteri patogen pada produk
saat dinrakan. Lebih lengkap tenwrg produksi es krim (Kanbakan et al. 2004, Barbini de Pederiva serta Stefanini de
dijelaskan oleh Jaspersen (1989) serta Ardreasen dan Nielsen Cuzman.2000).
(1992).
,{donan kue juga merupakan emulsi cilw yang fase
Daftar ?rutaka
kontinunya adal.rh lamtan dari campuran gula dan bahan
Pelasa, pati berbenruk koloid, dan busa 1,ang terbentuk ABDUL-RAOUF, U.M., BEUCIrAT, L.R dan erUr4en, U.S., (1993),
selana proses'pencampuran, sedangkan fase terdispersinya Surviva.l and growrh of Lscherichia coli O1r7:H7 on
adalah lemak atau rninyak vang ditambahkan. Telstur salad vegetables, Applied Enuironal Mictobiolog, 19
produk akhir sebagian ditentukan oleh proses pemaflggangan. 0), 1999-2006, abstrak tersedia pada hap://aem.asm.
Uraian lebih lengkap tenta:rg pembentukan adonan kue org/cgilcontent/absrractl 59 17 I 1999.
selama pencampuran bahan dan pemasakan serta pengaruh ATLDRICK, Q002), The processing of cereal foods, in
dari variasi formulasi kue dijelaskan oleh Mizukoshi (1990). (CJ.K.^,J,,
Henry dan C. Chapman, Eds.), Thc Nu*ition
Pada pembuaral saus tomat. hornogenisasi secara parsial Handbooh for Food Procesots, \0'oodhead Publishing,
berfungsi rremisahkan serat selulosa untuk meningkatkan Cambridge, pp. 301-313.
kapasitas peneikatan air dan mengubah ukuran serar romar ANDREASEN. r.c. dan rreulN, H., (1992), Ice cream and
sehingga produk alhir yang dihasili<an menjadi lebih keotal aerated desserts, in (R Early, EA.), Techrulog of Dairy
(Anon '1996). Pruducts, Blackie, I-r.ndon, pp. 197 -220.
,rroN, (1986), Alpine Process Tlchnobg Tichnical Litera*re
Varna, aroma, d"tn niki gizi 019/5e, Alpine Proces.s Technology Ltd, Runcorn,
Homogenisasi berpengaruh teriradap warna pada beberapa aNou, (1996), Processing of emulsions and dispersions by
bahan pangan (misalnya susu) karcna jumlah globula yarg homogenisarion. information from the APV
semakin meningkat menyebabkan pemanrulan dan Homogenization Group, tersedia pada, www.geocities.
penyebaran cahava meningkat. Pada bebc,rapa produk emulsi, com/grupoindustrialaisa./procemudisp.html.
rasa dar aronra juga meningkat karena komponen voladi ANoN, (2001), Dairy chemistry and physics, NEM Business
menjadi terdispersi secara niera(a dan karenanva memiliki Solutions, tersedia pada www.cip,ukcentre.com/chem1.
area korrak lebih luas dengan resepror rasa saat dimakan. hrm#top.
Nilai gizi produk ernulsi juga b.-rribah karena mengalami ,tNoN, (2002), McAnce and Vliddousonls The Compotition of
pemisahan komponcn-komponcn bahan pangan (misalnya Faoz6, 6th Summary edn, Compiled by Food Sraadards
pada pembuatau nrentega). Seiain itu. da1.a cema lemak dan Agency and Ilstitute of Food Research, Royal Society
proteinnva juga merrinekat akibar pengecilan rrkurar partikel. of Chemistry Publications, London, pp. 29J2.
Semenrara iru, nilai gizi pa<ir hehan pangan lainnya aNoN, (2001), Lecithio applications, American Lecithin
ditentuk:rn oleh tbrmulasi yang digun,rkan dan tidak langsung Company information, trrsedia pada hnp://american-
dipengaruhi oleh emulsifil:asi dan homogenisasi. Namun lecir hin.com/leci_appfood.html.
demikian, adanl,l saluan operasi tambahan (misalnya (2005), European Union guidelin€s on the application
pendinginar, pembekuan. pemanggangan) yang diperlukan ^NoN,
of direcdve 94l9lEC of 23 March 1994 on equipment
unruk memperpanjang masa simpan juga dapar melyebabkan ard protective systems intended for use in potentially
perubahan nilei gizi. Pada bahan pangan berbentuk emulsi, explosive atmospheres (AIEX), Second edn, July.
perubahan degradatif sepeni hidrolisis ar;ru olaidasi pigmen, aNoN, (2008a), Curting, slicing, choppin& mincin& pulping
senyarva pembentuk aolna. dan vitamin dapat ditekal and pressing, Hforma producr information, terse&a
melalui kondisi proses pengolahan. pengemasan, dan pada wuw'.h1doma-com/en/contendprocessing-tedrnolo6,/
penvin'ipanan vang,.likonrrol secara ketat. size-reduction-mixing-forming/cutting*licing-chopping-
mincing/.
3.2.5 Pengaruh padamikroorganisme eroN, (2008b), Iaformadon &om The Fitzpatrick Company,
Pertumbuhan niktoba pada material 1.ang rerdispersi halus tersedia pada r"wrv.fiumill.com/food-/size-reduction/
dalam eniulsi dapat dicegr,h denqan cora menciptalian kondisi dreory/theory*sr.html.
produki yang higienis dan menerapkan piosedur FIACCP aNou, (2008c), Information ftom Urschel Ltd, rersedia pada
(3ab 1, basian 1.5.i). I)i banl,al neeara, aplikasi regulasi www. urschel.com/literaue.
tertentu diwajibkan uaruk mengor',rrol tahap penyiapan aNoN, (2008d), Microq-Master@ Jet Pulverizers, The Jet
emuisi bahan pangan aqar terap higie[is dan rerstaldar Pulverizing Company, product information, tersedia
(khususnr.a errrulsi d.rgilg dau susu) sehingga risiko pada vww. jetpul.com/mequip/milloper.htm.
penvebaran bakteti patoeenik di seluluh balian pangan dapat ANoN, (2008e), Grourdnur deconicator from Raj Kumar
dihinda.i (lihat Bab 1. baqian 1.1.3). Regulasi 1,ang ketar juga Agro Eugineers Pvt. Ld, tersedia pada htp://
diperluk:in tcLura,ria uliul, pr<-.dul, r..ing ti<ial dipanaskan raikumaragromachinery.com/decoraticator.htm.
sebelurr rlkonsunrsi (sepcrrl er k;irn) (Anon 200lii), karena
PENGECILAN
UKURAN

1
PENGECILAN UKURAN
Pengecilan ukuran merupakan salah satu proses dalam industri pengolahan bahan
pertanian. Operasi ini merupakan salah satu proses dalam industri yang sangat penting. Operasi
pengecilan ini bertujuan untuk mempermudah proses selanjutnya, sehingga akan lebih efektif
dalam penanganan pasca panen komoditas pertanian.

Operasi ini merupakan pengembangan dari operasi empiris yang biasanya hanya dilakukan
tanpa menggunakan mesin. Namun dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi,
maka operasi pengecilan ukuran pun dilakukan dengan bantuan mesin.

Dalam dunia industri, pengecilan dapat dibedakan menjadi pengecilan yang ekstrim dan
pengecilan yang relatif masih berukuran besar misalnya hanya dengan pemotongan yang
menghasilkan bentuk khusus. Pengecilan biasanya dilakukan dengan dua operasi yaitu operasi
basah dan operasi kering. Terdapat tiga gaya yang digunakan dalam operasi pengecilan yaitu
dengan penekanan, pukulan, dan sobekan atau potongan. Ketiga cara tersebut dilakukan sesuai
dengan karakteristik bahan yang akan direduksi. Penggunaan alat pengecil ukuran bertujuan
untuk mendapatkan efektifitas dalam operasi reduksi sehingga akan mendapatkan hasil yang
maksimal.

Permasalahan yang sering dihadapi dalam penggunaan mesin pengecil ukuran ini adalah
penentuan diameter bahan yang diinginkan, sehingga sering dilakukan operasi pengecilan
antara lain yaitu hammer mill, disc mill, multi mill , dan slicer. Mesin tersebut memiliki
karakteristik, kelemahan, dan kelebihan tersendiri. Oleh karena itu diperlukan pengetahuan
yang cukup mengenai mesin pengecil ukuran dan karakteristiknya.

Pengecilan ukuran (size reduction) artinya membagi suatu bahan padat menjadi bagian-
bagian yang lebih kecil dengan menggunakan gaya mekanis atau menekan (Anonim, 2011).
Size reduction merupakan salah satu operasi dalam dunia industri dimana komoditi pertanian
dikecilkan ukurannya untuk

Anda mungkin juga menyukai