Anda di halaman 1dari 11

STUDI EFEKTIVITAS BIOSAND FILTER TERHADAP

PENINGKATAN KUALITAS LIMBAH CAIR RUMAH TANGGA


DENGAN VARIASI LUAS PERMUKAAN DAN TINGGI FREEBOARD

JURNAL

Diajukan untuk memenuhi persyaratan


memperoleh gelar Sarjana Teknik

Oleh:
YONATHAN ANUNG LUSELA
105060400111039 – 64

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PERGURUAN TINGGI


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK PENGAIRAN
MALANG
2015
STUDI EFEKTIVITAS BIOSAND FILTER TERHADAP
PENINGKATAN KUALITAS LIMBAH CAIR RUMAH TANGGA
DENGAN VARIASI LUAS PERMUKAAN DAN TINGGI
FREEBOARD
Yonathan Anung Lusela1, Tri Budi Prayogo2, Riyanto Haribowo2
1
Mahasiswa Program Sarjana Teknik Jurusan Pengairan Universitas Brawijaya
2
Dosen Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
e-mail: yonathan_anung@yahoo.com

ABSTRAK
Limbah rumah tangga memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap tingginya
pencemaran yang terjadi di sungai-sungai di Indonesia. Salah satu penyebabnya adalah
pembuangan langsung ke sungai tanpa pengolahan terlebih dahulu. Tujuan dari studi ini
adalah mengetahui persentase efektivitas metode Biosand Filter serta variasi luas
permukaan dan tinggi freeboard yang paling efektif dalam meningkatkan kualitas limbah
cair rumah tangga ditinjau dari parameter pH, TSS, BOD dan COD. Faktor kunci dalam
pengolahan metode Biosand Filter adalah lapisan mikrobiologis yang disebut lapisan
schmutzdecke. Lapisan schmutzdecke dapat terbentuk sendiri dengan cara menjaga
ketinggian permukaan air di atas lapisan pasir ± 5 cm. Efektivitas luas permukaan 0.09
m2 dan tinggi freeboard 0.2 m terhadap pH sebesar 6.58%, TSS sebesar 61.65%, BOD
sebesar 52.05% dan COD sebesar 0%. Efektivitas luas permukaan 0.09 m2 dan tinggi
freeboard 0.4 m terhadap pH sebesar 8.61%, TSS sebesar 60.00%, BOD sebesar 65.13%
dan COD sebesar 0%. Efektivitas luas permukaan 0.18 m2 dan tinggi freeboard 0.2 m
terhadap pH sebesar 7.67%, TSS sebesar 70.10%, BOD sebesar 55.22% dan COD sebesar
0%. Variasi luas permukaan Biosand Filter yang paling efektif adalah 0.18 m2. Variasi
tinggi freeboard Biosand Filter yang paling efektif adalah 0.4 m.
Kata kunci: Biosand Filter, limbah cair rumah tangga, luas permukaan, tinggi freeboard,
schmutzdecke
ABSTRACT
Domestic wastewater has a considerable influence on the high pollution of
Indonesian rivers. One reason is the domestic wastewater directly discharged into the
river without prior treatment. The aim of this study is to determine the effectiveness
percentage of Biosand Filter method and the most effective surface area and height of
freeboard in improving quality of domestic wastewater based on its pH, TSS, BOD and
COD. The key factor of Biosand Filter method is a microbiological layer called
schmutzdecke. Schmutzdecke layer can be formed itself by keeping the water level at ± 5
cm above the sand layer. The effectiveness of a combination of 0.09 m2 surface area and
0.2 m freeboard height got up to 6.58% pH, 61.65% TSS, 52.05% BOD and 0% COD.
The effectiveness of a combination of 0.09 m2 surface area and 0.4 m freeboard height
got up to 8.61% pH, 60.00% TSS, 65.13% BOD and 0% COD. The effectiveness of a
combination of 0.18 m2 surface area and 0.2 m freeboard height got up to 7.67% pH,
70.10% TSS, 55.22% BOD and 0% COD. The most effective variation of Biosand Filter
surface area is 0.18 m2. The most effective variation of Biosand Filter freeboard height
is 0.4 m.
Keyword: Biosand Filter, domestic wastewater, surface area, height of freeboard,
schmutzdecke
I. PENDAHULUAN
Kementerian Lingkungan Hidup Coli. Dimensi unit filter yang digunakan
(KLH) telah melakukan pemantauan adalah 30 cm x 30 cm x 100 cm dengan
kualitas air pada sungai-sungai di tinggi media total sebesar 60 cm. Media
Indonesia sejak tahun 2008 sampai tahun penyaring yang digunakan adalah pasir
2013. Hasil dari pemantauan kualitas air dengan diameter kurang dari 1 mm,
yang dilakukan terhadap 57 sungai yang media pembatas adalah pasir kasar
tersebar di 33 provinsi menunjukkan dengan diameter 1 mm – 6 mm dan
bahwa sebanyak 70-75% telah tercemar media penyangga adalah kerikil dengan
baik tercemar berat, sedang dan ringan diameter 6 mm – 15 mm.
(Kementerian Lingkungan Hidup, 2014). Pada penelitian lain yang
Tingginya pencemaran yang dilakukan oleh Puspitahati (2012),
terjadi di sungai-sungai di Indonesia Biosand Filter digunakan untuk
ternyata tidak hanya diakibatkan oleh mengolah laundry ditinjau dari
limbah industri. Limbah rumah tangga kandungan fosfat. Dimensi unit filter
tak kalah besar pengaruhnya dalam yang digunakan adalah 30 cm x 30 cm x
mencemari sungai. Salah satu 100 cm dengan variasi media karbon
penyebabnya adalah pembuangan aktif Ø1 mm setinggi 10 cm, pasir Ø0,25
langsung limbah cair rumah tangga mm setinggi 30 cm dan karbon aktif Ø1
(domestic wastewater) ke sungai tanpa mm setinggi 25 cm, pasir Ø0,25 mm
pengolahan terlebih dahulu. Awalnya setinggi 15 cm. Selain ketebalan media,
limbah tersebut tidak menyebabkan variasi juga dilakukan pada konsentrasi
masalah karena dalam skala yang relatif fosfat, yaitu 50 mg/L dan 100 mg/L.
kecil, namun akibat pertumbuhan Dalam penerapannya, Biosand
penduduk yang besar maka terjadi Filter lebih banyak digunakan untuk
peningkatan volume limbah cair rumah mengolah air bersih daripada air limbah
tangga (Asmadi & Suharno, 2012). sehingga untuk menggunakan Biosand
Sehingga perlunya IPAL untuk Filter dalam pengolahan limbah perlu
mengendalikan pencemaran akibat dilakukan penyesuaian. Penyesuaian
limbah cair rumah tangga. atau modifikasi dilakukan dengan
Di sisi lain, pemecahan masalah merubah dimensi Biosand Filter yang
tersebut menemui masalah baru yaitu mana perubahan dimensi tersebut
ketersediaan lahan yang sempit. dititikberatkan pada perubahan luas
Kurangnya lahan yang tersedia dapat permukaan dan tinggi freeboard.
disiasati dengan digunakannya instalasi Pada studi ini, peneliti ingin
pengolahan air skala rumah tangga, salah mengetahui persentase efektivitas
satunya adalah Biosand Filter. Biosand metode Biosand Filter serta variasi luas
Filter adalah pengolahan air yang mudah permukaan dan tinggi freeboard yang
dan murah karena Biosand Filter hanya paling efektif. Variasi luas permukaan
menggunakan pasir sebagai media yang akan diterapkan dalam penelitian
filtrasi atau penyaringan dan tidak ini sebesar 0.09 m2 dan 0,18 m2. Tinggi
menggunakan bahan kimia. Biosand freeboard yang akan diterapkan sebesar
Filter memiliki ukuran yang relatif kecil, 0,2 m dan 0,4 m. Parameter yang
luasannya hanya sekitar 30 cm x 30 cm digunakan untuk menentukan efektivitas
dengan ketinggian kurang lebih 85 cm. Biosand Filter adalah pH, TSS, BOD
(CAWST, 2009). dan COD sesuai dengan baku mutu air
Pada penelitian yang dilakukan limbah domestik pada Pergub Jatim No.
oleh Ati (2010), Biosand Filter 72 Tahun 2013.
digunakan untuk mengolah air minum
ditinjau dari warna dan kandungan E.
II. METODOLOGI PERENCANAAN B. Bahan
A. Alat Bahan yang perlu dipersiapkan
Peralatan utama yang diperlukan untuk unit filter dan analisis
untuk penelitian ini adalah sebagai laboratorium adalah:
berikut: 1. Sampel
1. Unit filter berbahan kaca dengan Sampel limbah cair rumah tangga
ketebalan 0,8 cm dengan dimensi 30 berasal dari saluran drainase yang
cm x 30 cm x 85 cm. berada di bawah Laboratorium
2. Unit filter berbahan kaca dengan Hidrolika Model Jurusan Teknik
ketebalan 0,8 cm dengan dimensi 30 Pengairan Fakultas Teknik Universitas
cm x 30 cm x 105 cm. Brawijaya.
3. Unit filter berbahan kaca dengan 2. Media penyaring
ketebalan 0,8 cm dengan dimensi 60 Media penyaring yang digunakan
cm x 30 cm x 85 cm. adalah pasir kali yang dapat ditemukan
Peralatan pelengkap adalah dengan mudah di toko bangunan
aksesori yang diperlukan dalam unit terdekat dengan diameter <1 mm.
filter. Peralatan pelengkap yang 3. Media pembatas dan media
diperlukan dalam penelitian ini adalah penyangga
sebagai berikut: Media pembatas dan media
penyangga yang digunakan adalah
kerikil. Bedanya untuk media pembatas
digunakan kerikil dengan diameter 1
mm – 6 mm, sedangkan untuk media
penyangga menggunakan kerikil
dengan diameter 6 mm – 15 mm.
C. Tahapan Penelitian
Tahap-tahap pelaksanaan dalam
penelitian ini akan dijabarkan sebagai
berikut:
1. Penentuan Distribusi Butiran Media
2. Pembuatan dinding filter
Tabel 1. Spesifikasi Unit Filter
Gambar 1. Unit Biosand Filter Nomor Unit
Sumber: Dokumentasi Penelitian Spesifikasi
1 2 3
1. Pompa air untuk menghisap air dari 30 30 60
saluran drainase. Panjang
cm cm cm
2. Pipa dan selang untuk menghisap Lebar 30 cm
air dan membuang air limpasan unit Lapisan
filter. 5 cm
penyangga
3. Bak penampung air dari outlet unit Lapisan
filter. 5 cm
pembatas
4. Botol plastik jenis PET dan coolbox Lapisan
untuk menampung air sampel yang 55 cm
penyaring
akan dianalisis. Tinggi air
5. Kran untuk mengatur buka tutup 5 cm
minimum
inlet.
Tinggi 20 40 20
6. Diffuser plate untuk menjaga
freeboard cm cm cm
lapisan schmutzdecke dari arus air
Luas 0,09 0,09 0,18
yang masuk.
permukaan m2 m2 m2
7. Penutup sebagai penutup unit filter.
Sumber: Rencana Penelitian
3. Pembuatan diffuser plate kit. Pengujian parameter menggunakan
Diffuser plate dapat dibuat dari test kit sangat praktis tetapi hasil
bahan metal dan plastik. pengujian kurang detail karena hanya
4. Pembuatan unit filter dapat menunjukkan skala COD 0 – 8
Masukkan pasir pada masing- mg/L.
masing unit filter dengan cara mengisi 11. Analisa efektivitas Biosand Filter
air pada filter setengah penuh. 12. Kesimpulan dan saran
5. Pengoperasian Biosand Filter
a. Pembentukan lapisan
schmutzdecke dilakukan dengan
cara membiarkan lapisan pasir
tergenangi air setinggi ± 5 cm.
Proses ini dilakukan selama masa
operasi, ± 21 hari.
b. Ketinggian limbah cair dijaga
sesuai variasi tinggi freeboard
yang ditetapkan yaitu 0,2 m dan
0,4 m. Hal ini dilakukan dengan
cara memberikan lubang pada
dinding unit filter untuk
overflow. Limbah overflow
nantinya akan dialirkan menuju
saluran drainase.
Gambar 2. Rencana Biosand Filter
6. Pengambilan sampel air
Sumber: Dokumentasi Penelitian
Pengambilan sampel uji dilakukan
pada inlet dan outlet selama masa III. HASIL DAN PEMBAHASAN
operasi ± 21 hari. A. Hasil Penelitian Sebelumnya
 Uji 1 dilakukan pada hari ke-7. Berdasarkan hasil studi CAWST
 Uji 2 dilakukan pada hari ke-14. (2009), efektivitas Biosand Filter dalam
 Uji 3 dilakukan pada hari ke-21. menurunkan bakteri mencapai 96.5%,
7. Pengujian parameter pH virus 70 – 99%, protozoa lebih dari
Metode pengukuran pH berdasarkan 99.9%, helminthes mencapai 100% dan
pengukuran aktivitas ion hidrogen kekeruhan sebesar 95%. Berikut akan
secara potensiometri / elektrometri dijabarkan hasil dari penelitian-
dengan menggunakan pH-meter. penelitian sebelumnya.
8. Pengujian parameter TSS 1. Studi Kinerja Biosand Filter untuk
Pengujian parameter dilakukan Pengolahan Air Minum Ditinjau
dengan cara gravimetri. Prinsip Terhadap Parameter Warna dan E.
pengujian adalah menghitung padatan Coli
yang tertahan saringan milipore 0,45 Hasil penelitian ini menunjukkan
µm. efisiensi Biosand Filter terhadap
9. Pengujian parameter BOD parameter warna sebesar 70,49%,
Pengujian parameter DO dilakukan sedangkan efisiensi terhadap parameter
dengan menggunakan metode BOD5. warna dengan penambahan karbon
Nilai BOD ditetapkan berdasarkan aktif sebesar 89,25%. Karbon aktif
selisih DO 0 hari dengan DO 5 hari ditambahkan di atas lapisan pasir
pada suhu 20ºC. setinggi 10 cm. Terhadap parameter
10. Pengujian parameter COD E.Coli, tingkat efisiensi Biosand Filter
Pengujian parameter COD sebesar 99,875% tanpa karbon aktif,
dilakukan dengan menggunakan test sedangkan efisiensi pengolahan dengan
penambahan karbon aktif hanya 40.00
sebesar 99,75%. 35.00
Dari angka-angka tersebut air hasil 30.00

TSS (mg/L)
25.00
olahan belum layak digunakan sebagai 20.00
air minum. Peneliti menyarankan tidak 15.00
perlu menambahkan karbon aktif untuk 10.00
5.00
optimalisasi pertumbuhan lapisan 0.00
schmutzdecke. Efisiensi pengolahan Uji Uji Uji Uji Uji Uji Uji Uji Uji
ditingkatkan dengan menggunakan 1 2 3 1 2 3 1 2 3
diameter pasir yang lebih kecil dan Unit 1 Unit 2 Unit 3
melakukan penumbuhan lapisan
schmutzdecke lebih lama yaitu ± 21 TSS Input TSS Output

hari (Ati, 2010). Gambar 4. Pengujian Parameter TSS


2. Studi Kinerja Biosand Filter dalam Sumber: Penelitian
Mengolah Limbah Laundry dengan
45.00
Parameter Fosfat 40.00
Hasil penelitian ini menunjukkan 35.00

BOD (mg/L)
30.00
bahwa media pasir dengan ketinggian 25.00
30 cm dan karbon aktif dengan 20.00
ketinggian 10 cm lebih efektif dalam 15.00
10.00
menurunkan parameter fosfat 5.00
dibandingkan media pasir dengan 0.00
Uji Uji Uji Uji Uji Uji Uji Uji Uji
ketinggian 15 cm dan karbon aktif 1 2 3 1 2 3 1 2 3
dengan ketinggian 25 cm.
Pada parameter fosfat tanpa Unit 1 Unit 2 Unit 3

pengenceran, efisiensi unit filter BOD Input BOD Output


pertama mencapai 19,8% sedangkan
efisiensi unit filter kedua hanya 13,9%. Gambar 5. Pengujian Parameter BOD
Pada parameter fosfat dengan Sumber: Penelitian
pengenceran, efisiensi unit filter 10.00
COD (mg/L)

pertama mencapai 5,7%, sedangkan 8.00


6.00
efisiensi unit filter kedua sebesar -
4.00
0,5%. Penulis menyarankan penelitian 2.00
dengan rentang waktu yang lebih lama 0.00
untuk hasil optimal (Puspitahati, 2012). Uji Uji Uji Uji Uji Uji Uji Uji Uji
B. Hasil Pengujian Laboratorium 1 2 3 1 2 3 1 2 3

7.70 Unit 1 Unit 2 Unit 3


7.60
7.50 COD Input COD Output
7.40
7.30 Gambar 6. Pengujian Parameter COD
pH

7.20
7.10 Sumber: Penelitian
7.00 C. Analisa Parameter
6.90
6.80 1. Debit dan Kecepatan
Uji Uji Uji Uji Uji Uji Uji Uji Uji Penurunan debit yang dihasilkan
1 2 3 1 2 3 1 2 3 oleh unit Biosand Filter dipengaruhi
Unit 1 Unit 2 Unit 3 oleh kecepatan aliran yang terjadi di
dalam media filter dan luas permukaan
pH Input pH Output
unit Biosand Filter.
Gambar 3. Pengujian Parameter pH
Sumber: Penelitian
30.00 kecepatan Slow Sand Filter yaitu 0.1 –
25.00
0.4 m/jam.

DEBIT (LITER/JAM)
2. pH
20.00
7.00
15.00
6.00
10.00

EFEKTIVITAS (%)
5.00
5.00 4.00
0.00 3.00
1 2 3
2.00
PENGUJIAN KE- 1.00
0.00
Unit 1 Unit 2 Unit 3 1 2 3
PENGUJIAN KE-
Gambar 7. Debit Outflow
Sumber: Penelitian Unit 1 Unit 2 Unit 3
0.35
Gambar 9. Efektivitas pH
KECEPATAN (M/JAM)

0.30
0.25 Sumber: Penelitian
0.20 Unit Biosand Filter yang paling
0.15 efektif ditinjau dari parameter pH adalah
0.10 Unit 1 sebesar 6.58%. Hal ini dapat
0.05 dikarenakan pembentukan suasana asam
0.00 atau basa di dalam media filter yang
1 2 3 lebih baik dibandingkan dengan unit
PENGUJIAN KE- Biosand Filter lainnya. Titik puncak
terjadi pada pengujian ke-2, hal ini
Unit 1 Unit 2 Unit 3 diindikasikan dengan efektivitas
Gambar 8. Kecepatan Outflow tertinggi masing-masing unit Biosand
Sumber: Penelitian Filter terjadi pada pengujian ke-2, yaitu
Terjadi perbedaan kecepatan aliran hari ke-14.
di dalam media filter yang signifikan Penurunan nilai pH atau
antara Unit 3 dengan Unit 1 dan Unit 2. kecenderungan berubah asam
Perbedaan kecepatan aliran disebabkan dikarenakan terjadi suasana asam di
proses pencucian media filter Unit 3 dalam media filter. Media filter dapat
yang kurang bersih dibandingkan media bersuasana asam karena banyak terdapat
filter Unit 1 dan Unit 2. ion H+ di dalamnya. Begitu juga
Pencucian media filter yang terlalu sebaliknya, penambahan nilai pH atau
bersih menyebabkan kecepatan aliran di kecenderungan berubah basa
dalam media filter terlalu cepat, begitu dikarenakan media filter bersuasana
pula sebaliknya apabila pencucian media basa. Hal ini dapat terjadi karena di
filter kurang bersih akan menyebabkan dalam media filter banyak terdapat ion
kecepatan aliran di dalam media filter OH-.
terlalu lambat. Nilai pH output masing-masing
Terjadi penurunan kecepatan dari unit Biosand Filter berada pada kisaran
pengujian ke-1 sampai pengujian ke-3. nilai 7.10 – 7.60, yang mana memenuhi
Penurunan kecepatan ini dikarenakan baku mutu limbah cair rumah tangga
terjadi penyumbatan (clogging) pada berdasarkan Pergub Jatim No. 72 Tahun
unit Biosand Filter, hal ini diindikasikan 2013 dan masih memberikan kondisi
dengan turunnya kecepatan aliran unit yang layak untuk pertumbuhan
Biosand Filter sampai dibawah interval mikroorganisme.
3. TSS memiliki kemiripan dengan proses
80.00 penyaringan yang terjadi pada media
70.00 filter. Selain itu, penurunan nilai BOD
EFEKTIVITAS (%) 60.00 dapat juga dikarenakan oleh aktivitas
50.00 mikroorganisme pada lapisan
40.00
schmutzdecke.
30.00
20.00 70.00
10.00 60.00

EFEKTIVITAS (%)
0.00 50.00
1 2 3
40.00
PENGUJIAN KE-
30.00
20.00
Unit 1 Unit 2 Unit 3
10.00

Gambar 10. Efektivitas TSS 0.00


1 2 3
Sumber: Penelitian PENGUJIAN KE-
Penurunan nilai TSS dikarenakan
terjadinya proses penyaringan yang Unit 1 Unit 2 Unit 3
dilakukan oleh media filter yaitu pasir
diameter < 2 mm. Padatan tersuspensi Gambar 11. Efektivitas BOD
yang terkandung di dalam limbah cair Sumber: Penelitian
tertahan oleh media filter sehingga Mikroorganisme yang tumbuh dan
kandungan jumlah padatan tersuspensi berkembang pada lapisan schmutzdecke
limbah cair yang keluar dari unit Biosand memanfaatkan oksigen yang terdapat
Filter lebih sedikit. pada limbah cair domestik. Oksigen
Efektivitas tertinggi dicapai oleh dimanfaatkan untuk sintesis sel baru dan
Unit 3, yaitu sebesar 70.10%. Tingginya sebagai energi dalam menguraikan zat
pencapaian efektivitas Unit 3 organik yang terkandung dalam limbah
dibandingkan dengan unit Biosand Filter cair.
lain bisa dikarenakan kecepatan aliran Efektivitas tertinggi dicapai oleh
pada Unit 3 yang relatif lebih rendah Unit 2, yaitu sebesar 65.13%. Hal ini
dibandingkan unit Biosand Filter yang mengindikasikan terjadinya aktivitas
lain. mikroorganisme yang lebih baik pada
Kecepatan aliran yang rendah Unit 2 dibandingkan unit Biosand Filter
berpengaruh terhadap waktu tinggal lainnya dikarenakan efektivitas
limbah cair. Akibat waktu tinggal yang penurunan nilai BOD bergantung pada
lebih lama maka lebih banyak padatan aktivitas mikroorganisme di dalam unit
terlarut yang tertahan pada media filter. Biosand Filter.
Berdasarkan data masing-masing Penurunan pada pengujian ke-3
unit Biosand Filter, dari pengujian ke-1 secara drastis dapat dikarenakan jumlah
sampai pengujian ke-3 semakin mikroorganisme pada lapisan
menurun, hal ini dapat disebabkan schmutzdecke mengalami penurunan
padatan tersuspensi dan juga lapisan dikarenakan keterbatasan sumber energi
schmutzdecke yang terbawa oleh aliran dan nutrisi yang tersedia, maka
air akibat beban berlebih yang diterima mikroorganisme yang tidak mendapat
unit Biosand Filter. sumber energi dan nutrisi akan
4. BOD mengalami kematian. Akibatnya terjadi
Penurunan nilai BOD dapat penurunan jumlah mikroorganisme yang
dikarenakan tertahannya zat organik berdampak pada kemampuan lapisan
pada lapisan biofilm atau disebut juga schmutzdecke dalam menguraikan zat
lapisan schmutzdecke. Proses ini organik.
5. COD Filter. Penumbuhan dilakukan dengan
Efektivitas Biosand Filter sebesar cara menjaga ketinggian permukaan air
0% ini dikarenakan metode pengujian ± 5 cm di atas lapisan pasir.
COD yang menggunakan test kit. Pada saat pelaksanaan penelitian,
Pengujian dengan menggunakan test kit ketinggian permukaan air berubah-ubah
tidak cocok untuk dipakai dalam sehingga dapat menyebabkan
penelitian karena tidak menunjukkan pertumbuhan lapisan schmutzdecke yang
nilai yang akurat. tidak sama antara masing-masing unit
1.00 Biosand Filter.
Sebelum awal pengoperasian,
0.80
EFEKTIVITAS (%)

lapisan schmutzdecke belum terbentuk.


0.60 Pada bagian atas lapisan pasir masih
0.40 berwarna abu-abu terang, mirip dengan
warna media filter. Setelah pengujian ke-
0.20 3, warna lapisan schmutzdecke semakin
0.00 gelap. Perubahan warna tersebut dapat
1 2 3 terjadi karena padatan-padatan
PENGUJIAN KE- tersuspensi yang tersaring.
E. Penentuan Efektivitas Unit
Unit 1 Unit 2 Unit 3 Penumbuhan lapisan
Gambar 12. Efektivitas COD schmutzdecke dilakukan selama 21 hari
Sumber: Penelitian bersamaan dengan operasi unit Biosand
Ketidakmampuan test kit dalam Filter. Penumbuhan dilakukan dengan
menunjukkan nilai yang akurat cara menjaga ketinggian permukaan air
dikarenakan skala warna hanya ± 5 cm di atas lapisan pasir.
menampilkan standar untuk COD 0 80.00
70.00
mg/L, 2 mg/L, 4 mg/L, 6 mg/L dan 8 atau
Efektivitas (%)

60.00
lebih mg/L. 50.00
Untuk mengatasi test kit yang 40.00
kurang akurat dapat digunakan metode 30.00
pengeceran sampel limbah cair, tetapi 20.00
10.00
pada studi ini tidak dilakukan
0.00
pengenceran pada sampel limbah cair pH TSS BOD COD
dikarenakan test kit yang tersedia Parameter
memiliki jumlah yang terbatas.
6. Bau Unit 1 Unit 2 Unit 3
Dari pengujian ke-1 sampai
pengujian ke-2, bau yang dihasilkan oleh Gambar 13. Rekapitulasi Efektivitas
air olahan Biosand Filter semakin Sumber: Penelitian
menurun ketajamannya. Setelah Unit 1 paling rendah efektivitasnya
pengujian ke-2 sampai pengujian ke-3, dalam meningkatkan nilai BOD.
terjadi peningkatan ketajaman bau. Hal Berbeda halnya dengan Unit 2, Unit 2
ini menunjukkan bahwa masih ada hasil paling efektif dalam meningkatkan nilai
pembusukan bahan organik yang lolos BOD tetapi dalam meningkatkan nilai
dalam pengolahan air limbah metode TSS efektivitasnya paling rendah.
Biosand Filter. Sedangkan Unit 3 paling efektif dalam
D. Analisa Lapisan Schmutzdecke meningkatkan nilai TSS.
Penumbuhan lapisan Dari perbandingan efektivitas
schmutzdecke dilakukan selama 21 hari masing-masing unit Biosand Filter, tidak
bersamaan dengan operasi unit Biosand ditemukan perbedaan efektivitas yang
mencolok antara unit Biosand Filter BOD lebih dari 10%, sedangkan ditinjau
yang satu dengan unit Biosand Filter dari parameter pH dan TSS kurang dari
yang lainnya. Selisih efektivitas unit 10%.
Biosand Filter yang satu dengan unit Hal ini dikarenakan variasi yang
Biosand Filter yang lainnya kurang dari diaplikasikan pada Unit 2 adalah variasi
10%. secara vertikal, yaitu dengan menambah
1. Luas Permukaan tinggi freeboard unit Biosand Filter.
Dari perbandingan efektivitas Variasi secara vertikal memberikan
masing-masing unit Biosand Filter, tidak pengaruh pada kualitas air hasil olahan
ditemukan perbedaan efektivitas yang unit Biosand Filter dikarenakan
mencolok antara Unit 1 dengan luas penyaringan unit Biosand Filter terjadi
permukaan 0.09 m2 dan Unit 3 dengan karena adanya gaya gravitasi yang
luas permukaan 0.18 m2. Selisih bergerak secara vertikal.
efektivitas Unit 1 dan Unit 3 ditinjau dari Pengaruh yang terjadi akibat
keseluruhan parameter kurang dari 10%. variasi tinggi freeboard adalah besarnya
Hal ini dikarenakan variasi yang kecepatan outflow dari Biosand Filter
diaplikasikan pada Unit 3 adalah variasi Unit 2 lebih besar dibandingkan dengan
secara horizontal, yaitu dengan Biosand Filter Unit 1.
menambah panjang unit Biosand Filter Dikarenakan Biosand Filter
untuk memperbesar luas permukaan unit mengadopsi konsep dari Slow Sand
Biosand Filter. Variasi secara horizontal Filter, maka semakin lambat aliran di
tidak memberikan pengaruh pada dalam media filter menyebabkan kualitas
kualitas air hasil olahan unit Biosand outflow semakin meningkat. Begitu pula
Filter dikarenakan penyaringan unit sebaliknya, semakin cepat aliran di
Biosand Filter terjadi karena adanya dalam media filter menyebabkan kualitas
gaya gravitasi yang bergerak secara outflow semakin menurun.
vertikal. Unit 2 dengan tinggi freeboard 0.2
Pengaruh yang terjadi akibat m lebih efektif dibandingkan dengan
variasi luas permukaan adalah besarnya Unit 1 dengan tinggi freeboard 0.4 m.
debit yang keluar dari Biosand Filter Hal ini dikarenakan persentase
Unit 3 lebih besar dibandingkan dengan efektivitas Unit 2 lebih tinggi
Biosand Filter Unit 1. dibandingkan dengan efektivitas Unit 1
Unit 3 dengan luas permukaan ditinjau dari parameter BOD, sekalipun
0.18 m2 lebih efektif dibandingkan ditinjau dari parameter pH dan TSS lebih
dengan Unit 1 dengan luas permukaan rendah tetapi selisih efektivitas ditinjau
0.09 m2. Hal ini dikarenakan persentase dari parameter TSS kurang dari 2 %.
efektivitas Unit 3 lebih tinggi IV. KESIMPULAN
dibandingkan dengan efektivitas Unit 1 Dari hasil-hasil analisa di atas,
ditinjau dari parameter TSS dan BOD, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai
sekalipun tidak ditemukannya perbedaan berikut.
efektivitas yang signifikan antar unit 1. Persentase efektivitas metode
Biosand Filter. Biosand Filter terhadap peningkatan
2. Tinggi Freeboard kualitas limbah cair rumah tangga
Dari perbandingan efektivitas adalah sebagai berikut:
masing-masing unit Biosand Filter, a. Efektivitas Unit 1 terhadap
ditemukan perbedaan efektivitas yang peningkatan kualitas pH sebesar
mencolok antara Unit 1 dengan tinggi 6.58%, TSS sebesar 61.65%,
freeboard 0.2 m dan Unit 2 dengan tinggi BOD sebesar 52.05% dan COD
freeboard 0.4 m. Selisih efektivitas Unit sebesar 0%.
1 dan Unit 2 ditinjau dari parameter
b. Efektivitas Unit 2 terhadap Daftar Pustaka
peningkatan kualitas pH sebesar Asmadi & Suharno. 2012. Dasar-Dasar
8.61%, TSS sebesar 60.00%, Teknologi Pengelolaan Air
BOD sebesar 65.13% dan COD Limbah. Yogyakarta: Gosyen
sebesar 0%. Publishing.
c. Efektivitas Unit 3 terhadap Ati, E. K. 2010. Studi Kinerja Biosand
peningkatan kualitas pH sebesar Filter untuk Pengolahan Air
7.67%, TSS sebesar 70.10%, Minum Ditinjau terhadap
BOD sebesar 55.22% dan COD Parameter Warna dan E. Coli.
sebesar 0%. Skripsi tidak dipublikasikan.
2. Variasi luas permukaan Biosand Surabaya: Institut Teknologi
Filter yang paling efektif adalah Sepuluh November.
luas permukaan 0.18 m2 yang CAWST. 2009. Biosand Filter Manual.
diterapkan pada Unit 3. Canada: Centre for Affordable
3. Variasi tinggi freeboard Biosand Water and Sanitation Technology.
Filter yang paling efektif adalah Kementerian Lingkungan Hidup. 2014.
tinggi freeboard 0.4 m yang KLH Melakukan Pemantauan
diterapkan pada Unit 2. Kualitas Air Sungai di 33 Provinsi.
Berdasarkan penelitian yang telah Jakarta: Kementerian Lingkungan
dilaksanakan ada beberapa hal yang Hidup.
perlu diperhatikan antara lain adalah: http://www.menlh.go.id/klh-
1. Perlu dilakukan penelitian lanjutan melakukan-pemantauan-kwalitas-
dengan mengaplikasikan model air-di-33-provinsi/ (diakses 9
Biosand Filter di rumah tangga September 2014).
untuk mengetahui efektivitas riil Puspitahati, Cony. 2012. Studi Kinerja
metode Biosand Filter. Biosand Filter Dalam Mengolah
2. Perlu dilakukan penelitian lanjutan Limbah Laundry Dengan
dengan pengujian harian untuk Parameter Fosfat. Skripsi tidak
mengetahui waktu clogging dengan dipublikasikan. Surabaya: Institut
akurat dan fluktuasi efektivitas Teknologi Sepuluh November.
Biosand Filter. Sugiharto. 1987. Dasar-Dasar
Pengelolaan Air Limbah. Jakarta:
UI-Press.

Anda mungkin juga menyukai