JKBM
(JURNAL KONSEP BISNIS DAN MANAJEMEN)
ISSN: 2407-2648 (Print) ISSN: 2407-263X (Online), DOI : 10.31289/jkbm.v6i2.3523
Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/bisman
Abstrak
Penelitian ini di latarbelakangi oleh bonus demografi usia produktif yang dihadapi ol eh Indonesia.
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dan kontribusi
work-life balance terhadap intention turnover pada generasi millenial dengan peran mediasi job
satisfaction. Populasi dalam penelitian ini adalah generasi millenial yang bekerja pada perusahaan
di wilayah kota Bandung berjenis kelamin laki-laki maupun perempuan berusia antara 20-38
tahun, sample yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 97 responden. Teknik pengambilan
data menggunakan kuesioner yang disebar kepada responden dengan teknik pengambilan sample
Nonprobability Sampling. Alat analisis data yang digunakan adalah SEM (Structural Equation
Modeling) dengan menggunakan alat bantu olah data statistik Smart-PLS. hasil penelitian
menunjukan bahwa work-life balance berpengaruh signifikan terhadap job satisfaction, job
satisfaction berpengaruh signifikan terhadap intention turnover, namun work-life balance tidak
berpengaruh signifikan terhadap intention turnover, job satisfaction mampu memediasi pengaruh
work-life balance terhadap intention turnover secara signifikan.
Kata Kunci: Work-life balance, Intention turnover, Job satisfaction
Abstract
This research is motivated by the demographic bonus of the productive age faced by Indonesia. The
purpose of this study was to determine how much influence and the contribution of work-life balance to
intention turnover in millennial generation mediated by job satisfaction. The population in this study is the
millennial generation who work in companies in the city of Bandung, male and female aged between 20-38
years, the sample used in this study amounted to 97 respondents. Data collection techniques using
questionnaires distributed to respondents with nonprobability sampling sampling techniques. The data
analysis tool used is SEM (Structural Equation Modeling) using a statistical data processing tool Smart-
PLS. The results showed that work-life balance has a significant effect on job satisfaction, job satisfaction
has a significant effect on intention turnover, but work-life balance has no significant effect on intention
turnover, job satisfaction is able to mediate the influence of work life balance on intention turnover
significantly.
Keywords: Work-life balance, Intention turnover, Job satisfaction
How to Cite: Nurdin, S. Rohaeni, H. (2020). Work-Life Balance dan Dampaknya terhadap Intention Turnover pada
Generasi Millenial : Peran Mediasi Job Satisfaction. JKBM (Jurnal Konsep Bisnis dan Manajemen). 6 (2): 121-132
121
Nurdin, S., Rohaeni H., Work-Life Balance dan Dampaknya terhadap Intention Turnover pada Generasi
Millenial : Peran Mediasi Job Satisfaction
122
JKBM (Jurnal Konsep Bisnis dan Manajemen), 6 (2) Mei 2020: 121-132
carakan tentang pekerjaan meskipun muncul secara bersamaan (Ronal Donra &
sudah berada di luar lingkungan kantor. Handayani, 2018)
Saat ini sudah sulit membedakan antara Work-life balance merupakan
kehidupan rumah dan kehidupan di proporsi yang seimbang antara waktu,
kantor dikarenakan adanya kemudahan emosi dan sikap pada tuntutan pekerjaan
dan akses komunikasi (Amrullah, (organisasi) dan kehidupan seseorang di
Darmawan, Silviandari, & Susilawati, luar pekerjaan, seperti kehidupan
2015). keluarga, kehidupan sosial, kehidupan
Pada kehidupan manusia work-life spiritual, hobby, kesehatan, rekreasi dan
balance merupakan hal yang penting. pengem-bangan diri (Rahmawati, 2016).
Tidak mudah untuk mewujudkan Work-life balance secara umum berkaitan
keseimbangan antara kerja dan kehidupan dengan menjalankan tanggungjawab
di luar kerja, ada beberapa hal yang bisa dalam bekerja dan menjaga keharmonisan
mengganggu keseimbangan ini, salah satu dalam berkeluarga. Konsep ini
hal yang dapat mempengaruhi berhubungan dengan tuntutan perkerjaan
keseimbangan work-life balance adalah seorang karyawan dengan kehidupannya.
kepuasan kerja. Keseimbangan kehidupan- Keseimbangan antara kehidupan kerja dan
kerja (Work-life balance) adalah sejauh berkeluarga menjadi sangat penting
mana keterlibatan karyawan untuk sebagai bentuk tanggung jawab dalam
menyeimbangkan peran-nya dalam dunia berkeluarga (Fidyani, 2018).
kerja dengan kehidupan non-kerja Dalam sudut pandang karyawan,
(Nurendra & Saraswati, 2016). Ketika work-life balance dapat diartikan sebagai
seseorang tidak merasakan keseim- tantangan untuk dapat menyeimbangkan
bangan antara bekerja dan menjalani tanggung jawab untuk menyelesaikan
kehidupan dalam pekerjaan, maka dapat pekerjaan dan tanggungjawab untuk
diidentifikasi karyawan tersebut akan menjalankan perannya dalam berkeluarga,
memilih pekerjaan lain yang mampu sedangkan dalam sudut pandang
menyeimbangkan antara keduanya organisasi work-life balance menjadi
(Nurendra & Saraswati, 2016). Di sisi lain sebuah tantangan untuk menciptakan
permasalahan tersebut akan semakin lingkungan kerja yang mendukung se-
mengganggu ketentraman antara ling- hingga karyawan mampu berfokus pada
kungan keluarga dan lingkungan pencapaiannya di tempat kerja (Oktaviani,
pekerjaan ketika peran-peran tersebut 2015). Terdapat beberapa indikator yang
123
Nurdin, S., Rohaeni H., Work-Life Balance dan Dampaknya terhadap Intention Turnover pada Generasi
Millenial : Peran Mediasi Job Satisfaction
124
JKBM (Jurnal Konsep Bisnis dan Manajemen), 6 (2) Mei 2020: 121-132
Hubungan antar Work-life balance terhadap job meninggalkan pekerjaan atau mencari
satisfaction
tempat kerja yang baru. Hasil penelitian
Work-life balance didefinisikan
yang dilakukan oleh Fauziridwan (2018)
sebagai kepuasan dan fungsi yang baik
menjelaskan bahwa pegawai yang merasa
serta seimbang di tempat kerja dan di
puas dengan pekerjaannya akan merasa
rumah dengan konflik yang minimum
nyaman dan enggan untuk pindah kerja,
(Fayyazi & Aslani, 2015). Penelitian yang
karena harus beradaptasi kembali
dilakukan Rahmawati (2016) mengemu-
ditempat kerja yang baru. Sehingga
kakan bahwa work-life balance dan job
apabila karyawan merasa tidak puas
satisfacition memiliki pengaruh lansung
dengan pekerjaannya, karyawan tersebut
dan positif. Dengan kata lain semakin
akan memilih untuk keluar dari organisasi
tinggi keseimbangan kehidupan kerja
(Fauziridwan et al., 2018). Semakin tinggi
makan akan semakin meningkat pula ke-
tingkat kepuasan kerja yang dirasakan
puasan kerja (Rahmawati, 2016). Pene-
karyawan, maka tingkat keinginan untuk
litian lain dilakukan oleh Fidyani (2018)
berpindah akan menurun. Begitu pula
menjelaskan bahwa work-life balance yang
sebaliknya (Andini et al., 2018)
diukur dengan 3 dimensi yaitu keseim-
H2 : Job satisfaction
bangan kehidupan-kerja, keseimbangan
berpengaruh signifikan terhadap intention
waktu, keseimbangan keterlibatan dan
turnover.
keseimbangan kepuasan yang diberikan
Work-life balance terhadap intention turnover
kepada karawan akan membantu karya-
Work-life balance dianggap sebagai
wan meningkatkan kesuksesan karir di
faktor penting dalam niat karyawan untuk
masa mendatang (Fidyani, 2018).
berhenti bekerja. Work-life balance
H1 : Work-life balance
memiliki peran yang lebih penting dalam
berpengaruh signifikan terhadap job
intensi turnover karyawan dibandingkan
satisfaction.
dengan faktor-faktor seperti perilaku
Job satisfaction terhadap intention turnover
manajemen terhadap karyawan atau
Kepuasan kerja merupakan hasil dari
besarnya kompensasi yang diberikan
sebuah evaluasi karakeristik karyawan
(Fayyazi & Aslani, 2015). Apabila tingkat
tentang perasaan senang atau tidak
perputaran tenaga kerja merupakan
senang, puas atau tidak puas. Kepuasan
masalah serius bagi perusahaan, maka
karyawan menjadi sangat penting dalam
organisasi tersebut harus mengambil
ilmu sumber daya manusia untuk menjaga
tindakan pencegahan yang diperlukan
karyawan agar tetap setia dan tidak
125
Nurdin, S., Rohaeni H., Work-Life Balance dan Dampaknya terhadap Intention Turnover pada Generasi
Millenial : Peran Mediasi Job Satisfaction
untuk memahami aspek apa yang menjadi kuantitatif. Penelitian dilakukan kepada
penyebab utama perputaran tenaga kerja generasi milenial yang bekerja pada
terjadi, indikasi yang memungkinkan perusahaan yang berada di kota Bandung.
terjadinya perputaran tenaga kerja dapat Populasi penelitian ini adalah generasi
juga dilihat dari kualitas kehidupan dan milenial yang bekerja di perusahaan yang
kerja (Rostiana, 2017). Dalam penelitian berlokasi di kota Bandung. Metode
lain yang dilakukan oleh Bintang (Bintang penetapan sample yang digunakan adalah
& Astiti, 2016) menyatakan bahwa work- purposive sampling yaitu penentuan
life balance memiliki pengaruh terhadap sample berdasarkan karekteristik ter-
intention turnover. Adanya faktor-faktor tentu, atau penetepan sample berdasarkan
yang mengganggu work-life balance, ciri-ciri khas sesuai dengan tujuan
sehingga memicu kondisi imbalance penelitian. Karakteristik sample yang
membuat karyawan menciptakan problem digunakan dalam penelitian ini adalah ; 1)
solving (Bintang & Astiti, 2016). Generasi millenial yang berusia 20-38
H3 : Work-life balance berpengaruh tahun, 2) Bekerja di kota Bandung, 3)
signifikan terhadap intention turnover. Berjenis kelamin laki-laki maupun
Berdasarkan teori hubungan antar perempuan. Dengan jumlah sample yang
variable tersebut maka model penelitian sebanyak 97 responden. Data yang
dalam penelitian ini disajikan pada digunakan adalah data primer, yang
Gambar 1 sebagai berikut: dikumpulkan melalui proses penyebaran
kuesioner yang diberikan kepada
JS
responden. Skala yang digunakan dalam
penelitian ini adalah skala likert dengan
WLB IT menggunakan lima kategori jawaban,
Sangat Setuju (5), Setuju (4), Netral (3),
Gambar 1 Model Struktural pengaruh work-life
balance terhadap intention turnover dengan job Tidak Setuju (2), Sangat Tidak Setuju (1).
satisfaction sebagai variable mediasi.
Metode analisis data dalam penelitian ini
Keterangan :
WLB = Work-life balance adalah analisis jalur dengan dibantu alat
IT = Intention turnover olah data statistic SmartPLS.
JS = Jobs satisfaction
126
JKBM (Jurnal Konsep Bisnis dan Manajemen), 6 (2) Mei 2020: 121-132
127
Nurdin, S., Rohaeni H., Work-Life Balance dan Dampaknya terhadap Intention Turnover pada Generasi
Millenial : Peran Mediasi Job Satisfaction
128
JKBM (Jurnal Konsep Bisnis dan Manajemen), 6 (2) Mei 2020: 121-132
Job -0.380 0.121 3.131 0.002 pak negatif terhadap pola sikap dan
satisfaction
-> perilaku karyawan termasuk niat untuk
Intention
turnover berpindah yang pada akhirnya berdampak
Sumber : Hasil output data primer yang diolah
(2020) pada penurunan kinerja organisasi feno-
129
Nurdin, S., Rohaeni H., Work-Life Balance dan Dampaknya terhadap Intention Turnover pada Generasi
Millenial : Peran Mediasi Job Satisfaction
bahwa work-life balance memiliki pe- kerja dapat memediasi pengaruh worklife
ngaruh dengan arah positif serta signifikan balance terhadap intention turnover, ketika
terhadap kepuasan kerja. Penelitian lain karyawan yang bekerja dalam organisasi
yang sejalan dengan penelitian ini di- merasa keseimbangan antara kerja dan
lakukan oleh Asepta (Asepta & Maruno, kehidupan yang dirasakan akan terbentuk
2018) dalam hasil penelitiannya menya- kepuasan dalam bekerja pada perusahaan
takan bahwa work-life balance berpe- dan akan berdampak pada tingkat inten-
ngaruh secara signifikan terhadap job tion turnover.
satisfaction. Job satisfaction berpengaruh signi-
Hasil penelitian yang telah dila- fikan terhadap intention turnover hasil pe-
kukan dapat diketahui bahwa work-life nelitian ini sejalan dengan yang dilakukan
balance tidak berpengaruh signifikan oleh Waspodo (Waspodo, 2013) yang me-
terhadap intention turnover, hasil pene- nyatakan bahwa job satisfaction ber-
litian ini tidak sejalan dengan yang dila- pengaruh signifikan terhadap intention
kukan oleh Javed (Javed, Khan, Yasir, turnover. Hasil penelitian lain yang juga
Aamir, & Ahmed, 2014) yang menyatakan mendukung hasil penelitian ini dilakukan
bahwa work-life balance memiliki penga- oleh Andini (Andini et al., 2018) dalam
ruh yang positif dan signifikan terhadap penelitiannya menyatakan bahwa job
intention turnover. Namun hasil penelitian satisfaction berpengaruh signifikan ter-
ini sejalan dengan yang dilakukan oleh hadap intention turnover dengan arah ne-
Fayazzi (Fayyazi & Aslani, 2015) Hasil gatif. Kepuasan kerja dapat memediasi
penelitian menyatakan bahwa ketika pengaruh work-life balance terhadap
karyawan merasa memiliki keseimbangan intention turnover, ketika karyawan yang
waktu untuk bekerja dan menjalani bekerja dalam organisasi merasa kese-
kehidupan mereka akan bertahan dan imbangan antara kerja dan kehidupan
fokus terhadap setiap tugas yang yang dirasakan akan terbentuk kepuasan
diberikan, namun sebaliknya ketika dalam bekerja pada perusahaan dan akan
karyawan mengalami konflik kehidupan- berdampak pada tingkat intention turn-
kerja, mereka akan memutuskan untuk over. Hasil penelitian menunjukan bahwa
keluar dari pekerjaan saat ini dan mencari kepuasan kerja (job satisfaction) karyawan
pekerjaan yang akan membantu mereka generasi millennial menjadi variable yang
mencapai keseimbangan antara masalah perlu diperhatikan pula bagi perusahaan
pekerjaan dan non pekerjaan. Kepuasan untuk mempertahankan tenaga kerjanya,
130
JKBM (Jurnal Konsep Bisnis dan Manajemen), 6 (2) Mei 2020: 121-132
131
Nurdin, S., Rohaeni H., Work-Life Balance dan Dampaknya terhadap Intention Turnover pada Generasi
Millenial : Peran Mediasi Job Satisfaction
132