CopyrightGruber
© 2010Third
WorthEdition
Publishers
Copyright © 2010 Worth Publishers 1 of 30
5.1 Pengertian Desentralisasi
PKN STAN - Diploma 3 Fiskal
5.2 Desentralisasi Fiskal yang
Optimal
5.3 Tiebout voting with feet
Desentralisasi Fiskal 5.4 Transfer
5.5 Flypaper effect
5.6 Desentralisasi Fiskal di
Indonesia
5
PREPARED BY
Public Finance and Public Policy Jonathan Gruber Third Edition Copyright © 2010 Worth Publishers 2 of 30
5.1
Definisi Desentralisasi
Teori desentralisasi muncul karena :
organisasi negara merupakan sebuah entitas yang sangat
kompleks dan mengurus banyak hal dalam suatu wilayah,
sehingga tidak dapat dilakukan dengan cara sentralistik.
Cara sentralistik menimbulkan implikasi negatif, yaitu
pemerintahan negara menjadi tidak efisien dan tidak
mampu menjalankan tugas dengan baik.
Desentralisasi dipahami sebagai :
suatu kebijakan untuk mendistribusikan kekuasaan dari
pemerintah pusat kepada pemerintah daerah
sebagai cara untuk memperpendek rentang kendali yang
memudahkan pemerintah daerah untuk mengurus daerah-
nya sesuai dengan aspirasi masyarakat daerah, karakteris-
tik daerah, lebih menyentuh kebutuhan masyarakat di
daerah serta lebih efektif dan efisien dalam pengembangan
dan peningkatan ekonomi wilayah.
Diploma III – PKNand
Public Finance STAN Adopted from : Jonathan Gruber : “Public Finance and Public Policy
Public Policy Jonathan Gruber Third Edition Copyright © 2010 Worth Publishers 3 of 30
5.1
Definisi Desentralisasi
Definisi
Rondinelli (1986) Desentralisasi : transfer tanggung jawab untuk
perencanaan, manajemen, peningkatan
sumber daya (resource-raising), alokasi dan
fungsi lain dari pemerintah pusat kepada
pemerintah yang berada di tingkat bawahnya.
Salim (2009) Desentralisasi : mengacu pada proses
pelimpahan kekuasaan politik, administratif,
dan fiskal untuk unit subnasional dari
pemerintah
Rodriguez-Pose & Desentralisasi cenderung menekankan pada
Kroijer (2009) kapasitas dari pemerintah terdesentralisasi
yang semakin besar untuk menyesuaikan
kebijakan dengan preferensi lokal dan
menjadi inovatif dalam penyediaan kebijakan
dan pelayanan publik, sehingga potensi
efisiensi ekonomi dan pertumbuhan semakin
besar.
Definisi Desentralisasi
Definisi
UU No 32 dan UU No Desentralisasi : penyerahan wewenang pe-
33 Tahun 2004 merintahan oleh Pemerintah kepada daerah
otonom untuk mengatur dan mengurus urus-
an pemerintahan dalam sistem Negara Kesa-
tuan Republik Indonesia.
Banapon (2017) Desentralisasi : suatu konsep, suatu proses,
suatu teori, suatu metodologi, dan suatu kebi-
jakan untuk menyelesaikan permasalahan
ketidakadilan pembangunan sosio-ekonomi
pada suatu wilayah atau negara.
Tiebout Model
Menurut Tiebout (1956) : inefisiensi dalam penyediaan
barang publik bersumber dari dua faktor yang hilang :
belanja (shopping) dan persaingan (competition).
1. Shopping : kekuatan fundamental yang mempenga-
ruhi efisiensi di pasar privat.
─ Jika suatu perusahaan menjual barang inferior dibanding
pesaingnya, maka konsumen akan membeli dari pesaing
bukan dari perusahaan itu. Kompetisi menyebabkan
perusahaan memproduksi secara efisien di pasar barang
privat yang sangat kompetitif.
2. Competition : desentralisasi meningkatkan respon
pemerintah terhadap permintaan masyarakat lokal
dengan mempromosikan kompetisi antar pemerintah
sub nasional.
─ Dalam penyediaan barang publik, pemerintah pusat
menghadapi sedikit kompetisi, sehingga tidak efisien.
Tiebout Model
Menurut Tiebout Model : “Persaingan antar daerah
dalam memberikan pelayanan pada masyarakatnya
akan meningkatkan inovasi pemerintah lokal”.
Tiebout menekankan bahwa tingkat dan kombinasi
pembiayaan barang publik bertaraf lokal dan pajak yang
dibayar oleh masyarakat merupakan kepentingan politisi
masyarakat lokal dengan pemerintah daerahnya.
─ Masyarakat akan memilih untuk tinggal di lingkungan yang
anggaran daerahnya memenuhi preferensi yang paling
tinggi antara pelayanan publik dari pemerintah daerahnya
dengan pajak yang dibayar oleh masyarakat.
─ Ketika masyarakat tidak senang pada kebijakan pemerin-
tah lokal dalam pembebanan pajak untuk pembiayaan ba-
rang publik bersifat lokal, maka hanya ada dua pilihan bagi
warga masyarakat, yaitu : meninggalkan wilayah terse-
but atau tetap tinggal disana dgn berusaha mengubah
kebijakan pemerintah lokal melalui DPRD-nya.
Tiebout Model
Tiebout Model
Tiebout Model
Permasalahan Tiebout Model
Tiebout Model
Bukti Model Tiebout
Tiebout Model
Bukti Model Tiebout
Transfer
Dalam konteks desentralisasi, transfer dana pemerin-
tah pusat kepada pemerintah daerah (intergovernmen-
tal transfer) menjadi penting karena desentralisasi ber-
implikasi pada kebutuhan dana pemerintah daerah
(lokal) yang semakin meningkat.
Transfer juga merupakan sumber penerimaan yang
dominan bagi pemerintah daerah.
Alasan dasar program transfer antar pemerintah :
1. Tingkat pemerintah yang lebih tinggi menyediakan uang
untuk mendorong program tertentu yang dilakukan oleh
tingkat pemerintah yang lebih rendah
2. Perpajakan dapat dialihkan dari tingkat pemerintah yang
lebih rendah kepada tingkat pemerintah yang lebih tinggi,
di mana pajak lebih sulit untuk `dihindari
3. Program transfer dibentuk karena alasan keadilan
(equity), dengan memberikan hibah kepada daerah
miskin
Diploma III – PKNand
Public Finance STAN Adopted from : Jonathan Gruber : “Public Finance and Public Policy
Public Policy Jonathan Gruber Third Edition Copyright © 2010 Worth Publishers 26 of 30
5.4
Transfer
Transfer
Transfer (Grants)
Transfer (Grants)
Unconditional transfer : transfer dalam jumlah yang
ditetapkan tanpa mandat bagaimana uang itu
dibelanjakan. Daerah memiliki keleluasaan penuh di
dalam mengelola dan mengalokasikan dana yang
ditransfer dari pusat sesuai dengan pertimbangan
sendiri atau aturan apa yang menjadi prioritas daerah.
─ di Indonesia contoh transfer ini : Dana Alokasi Umum
(DAU). DAU berasal dari APBN yang ditujukan untuk
pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk
membiayai kebutuhan pengeluaran dalam pelaksanaan
desentralisasi.
Conditional grant : transfer yang syarat dan keten-
tuannya telah ditentukan oleh pemerintah pusat.
Transfer ini biasa diberikan pada proyek2 yang ber-
dampak eksternalitas positif bagi daerah2 lain atau pro-
yek pemerintah pusat yang sifatnya uji coba program.
Transfer (Grants)
Conditional Grant dapat dibedakan menjadi :
A. Transfer pengimbang (matching grants) : transfer
yang diberikan pusat kepada daerah untuk menutup
sebagian atau seluruh kekurangan pembiayaan satu
jenis urusan tertentu.
Transfer pengimbang juga dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Transfer pengimbang tidak terbatas : diperuntukkan
apabila transfer tersebut dapat dan memang ditujukan
untuk menutup seluruh kekurangan dana yang terjadi.
2. Transfer pengimbang terbatas : pada transfer ini terda-
pat batasan jumlah dana maksimum yg dapat digunakan.
B. Non – Matching Grant : transfer dari pusat untuk me-
nambah dana penyelenggaraan suatu jenis urusan atau
program tertentu tanpa mempertimbangkan bahwa pe-
merintah daerah sendiri telah atau akan mengalokasi-
kan sumber dananya dengan jumlah besar atau kecil.
Diploma III – PKNand
Public Finance STAN Adopted from : Jonathan Gruber : “Public Finance and Public Policy
Public Policy Jonathan Gruber Third Edition Copyright © 2010 Worth Publishers 32 of 30
5.4
Transfer Optimal
Flypaper Effect
Flypaper Effect : fenomena ketika Pemerintah Daerah
merespon belanja daerahnya lebih banyak berasal dari
pendapatan transfer Pusat (transfer tidak bersyarat
atau unconditional grants) daripada pendapatan asli
dari daerahnya (PAD).
Artinya, dalam memenuhi kebutuhan pelayanan publik
Pemda lebih merespon dari pendapatan transfer dan
kurang melakukan optimalisasi PAD.
Di Indonesia, unconditional grants yang diproksikan
dgn Dana Alokasi Umum (DAU) ditentukan
berdasarkan celah fiskal (fiscal gap), yaitu
kebutuhan fiskal dikurangi kemampuan fiskal daerah
dan alokasi dasar yang dialokasikan secara
keseluruhan (lump sum) dari pemerintah pusat.
Flypaper Effect
Flypaper Effect mempengaruhi kecenderungan belanja
Pemda pada periode selanjutnya sehingga efek tersebut
akan berakibat jangka panjang. Fenomena ini memiliki
konsekuensi pada Pemda (khususnya di Indonesia) : yaitu
kurang termotivasi dalam memaksimalkan potensi PAD-
nya. Pendapatan transfer secara tidak langsung akan me-
ngurangi beban pajak masyarakat sehingga Pemda tidak
perlu menaikkan pajak guna membiayai penyediaan ba-
rang publik.
Flypaper effect menciptakan ilusi fiskal : masyarakat
membayar pajak dan mengharapkan mendapatkan kontra-
prestasi tidak langsung yang sepadan, akan tetapi Pemda
dalam me-menuhi kebutuhan publik cenderung merespon
lebih besar dari pendapatan transfer (transfer tidak bersya-
rat) dari Peme-rintah Pusat (bukan dari PAD sendiri), se-
hingga yang terjadi adalah peningkatan Belanja Daerah
tidak sepadan dgn PAD.
Diploma III – PKNand
Public Finance STAN Adopted from : Jonathan Gruber : “Public Finance and Public Policy
Public Policy Jonathan Gruber Third Edition Copyright © 2010 Worth Publishers 35 of 30
5.5
Flypaper Effect
Flypaper Effect
Teori Peacock dan Wiseman menjelaskan bahwa hal
tersebut menyebabkan pemungutan pajak yang semakin
meningkat walaupun tarif pajak tidak berubah.
─ Peningkatan penerimaan pajak menyebabkan pengeluar-
an pemerintah meningkat.
─ Karena itu, dalam keadaan normal, meningkatnya penda-
patan setiap masyarakat menyebabkan PAD semakin be-
sar sehingga menyebabkan pengeluaran PemDa semakin
besar pula.
Pendekatan standar tentang Flypaper Effect dikemukakan
oleh Bradford & Oates (1971), yang memprediksikan bahwa
hibah kepada Pemda setara dengan kenaikan pendapatan
masyarakat.
─ Pendekatan tersebut memberikan gambaran bahwa setiap
kenaikan transfer yang diberikan oleh Pemerintah Pusat
untuk daerah otonom adalah sepadan dengan kenaikan
pendapatan masyarakat daerah otonom tersebut.
EM P I R I C A L E V I D E N C E
Keuangan Negara
Koordinasi Koordinasi
Sebagian
Urusan
Koordinator dlm penyeleng.
KEMENDAGRI urusan pem. di daerah
UU No. 23 / 2014
Tanggungjawab
Otonomi Seluas-luasnya
Ps 18 (5) UUD ‘45
Pasal 5 UU 23/2014
URUSAN PEMERINTAHAN
ABSOLUT CONCURRENT
URUSAN PEME- (34 Urusan bersama
(Mutlak urusan Pusat)
RINTAHAN UMUM Pusat, Provinsi, dan Kab/Kota)
PILIHAN/OPTIONAL
WAJIB/OBLIGATORY / SPM
1. politik luar negeri; (Sektor Unggulan) • Wajib (13) Pelayanan Dasar:
2. pertahanan; 8 Urusan Pilihan Pend; Kes; LH; PU & PR; Han Ngan;
Adminduk Capil; Dal Duk & KB;Sos;Naker;
3. keamanan; Pera & Waskim; Trantib Um & Linmas;
Hub & Perlindungan Anak
4. yustisi; Contoh: pertanian,
• Wajib (12) tidak Pelayanan Dasar:
5. moneter dan fiskal nasional; dan industri, perdagangan, Pertanahan; Kominfo ; Kop & UKM; Pen
pariwisata, kelautan dsb Modal; Kempora; PMD; Pem. Perempuan;
6. agama. Statistik; Persandian;
Kebudayaan; Perpus; & Kearsipan
1. Dilaksanakan sendiri
2.
3.
Dekonsentrasi
Tugas Pembantuan
Desentralisasi
UU No.22 /1999
Otonomi Percontohan UU No.25 /1999 Memperkuat Otonomi
UU No.5 Tahun
1974 UU No.18 UU No.34 UU No.28
UU Darurat No.11 Tahun 1997 Tahun 2000 Tahun 2009
&12 Tahun 1957
Postur Transfer ke Daerah TA 2014 Postur Transfer ke Daerah dan Dana Desa TA
2015
Dana Bagi Hasil
Dana Bagi Hasil Dana Transfer Dana
ke Daerah Perimbangan Dana Alokasi Umum DBH Pajak
Dana Alokasi Umum DBH Pajak
DBH PBB
Dana Perimbangan DBH PBB Dana Alokasi Khusus
Dana Alokasi Khusus DBH PPh
DBH PPh Dana Otsus PAPUA
Dana Otsus PAPUA DBH CHT
Dana Otsus PAPUA BRT
Dana Otsus PAPUA BRT DBH CHT
Dana DANA Dana Otsus Dana Otsus ACEH
TRANSFER Dana Otsus ACEH
Otsus TRANSFER KE DBH SDA
KE DAERAH Dana Inf. Otsus Papua
Dana Infras Otsus Papua DAERAH DAN
DBH SDA Kehutanan
DESA Dana Inf. Otsus PaBarat
Dana Infras Otsus PaBarat Kehutanan
Dana Pertum
Pertum Keistimewaan
Dana Keistimewaan DIY Perikanan
DI Yogyakarta
Perikanan Migas
Dana Otsus & Tamb Penghasilan Guru Tamb Penghasilan Guru
Migas
Penyesuaian Panas Bumi
Tunjangan Profesi Guru
Tunjangan Profesi Guru Panas Bumi
Dana Bantuan Op Sekolah
Bantuan Op Sekolah Transfer Lainnya
Dana Dana Insentif Daerah
Penyesuaian Dana Insentif Daerah
Dana Desa Dana P2D2
Dana P2D2
Public Finance and Public Policy Jonathan Gruber Third Edition Copyright © 2010 Worth Publishers 57 of 30
RUANG LINGKUP TRANSFER KE DAERAH & DANA DESA
DBH Pajak
Dana Bagi
Dana Desa oDBH PBB
Hasil oDBH PPh
oDBH CHT
o Kehutanan
Transfer ke o Pertamb. Umum
Dana Otonomi Dana Alokasi o Perikanan
DAERAH dan Khusus Umum o Pertamb. Migas
Dana Desa o Pertamb. Panas Bumi
Public Finance and Public Policy Jonathan Gruber Third Edition Copyright © 2010 Worth Publishers 58 of 30
5.5
Jenis-jenis DBH
PBB – P3
PPh
DBH PAJAK
Cukai Hasil
Tembakau
DANA
BAGI
HASIL
Kehutanan
Pertambangan
DBH SUMBER Umum
DAYA ALAM Perikanan
Migas
Panas Bumi
Fungsi DAK
Membantu daerah dalam mewujudkan tugas
kepemerintahan di bidang tertentu, khususnya dalam
upaya pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana
pelayanan dasar masyarakat yang selaras dengan
prioritas nasional
a. Dana Bagi Hasil Memperkuat kapasitas fiskal daerah, utamanya bagi daerah
yg menghasilkan sumber penerimaan negara yg signifikan
b. Dana Alokasi Umum Menyesuaikan antara kapasitas fiskal daerah dengan beban
pendanaan atas urusan yg telah diserahkan