Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Hiasan Dari Daun Kering

Oleh

Vielva Kandhita Diandra Putri

Kelas VII F

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi dengan baik. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas
prakarya. Penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan, dorongan dan
bimbingan dari berbagai pihak, oleh karena itu dengan penuh kerendahan hati
penulis ucapkan banyak terima kasih kepada yang terhormat :
1. Bapak/Ibu Guru SMP 4 Gamping.
2. Ayah dan Bunda
3. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna, untuk itu saran dan
kritik yang membangun masih sangat diharapkan penulis.

Yogyakarta, 31 Januari 2020

Penulis

2
Daftar ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
BAB I.................................................................................................................................4
Pendahuluan.......................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................5
1.3 Tujuan....................................................................................................................5
1.4 Manfaat..................................................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
Kajian Teori.......................................................................................................................6
2.1. Karya Seni Lukis....................................................................................................6
2.3 Daun Kering...........................................................................................................6
2.3. Styrofoam...............................................................................................................7
2.5.Triplek..........................................................................................................................7
BAB III..............................................................................................................................8
Pembahasan.......................................................................................................................8
3.1. Pemanfaatan Daun Kering...........................................................................................8
3.2. Proses Pembuatan........................................................................................................9
BAB IV............................................................................................................................12
Penutup............................................................................................................................12

3
BAB I

Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Sampah adalah sesuatu yang sudah sangat familiar pada mata, telinga,
dan hidung kita. Sampah merupakan barang atau benda yang dibuang
karena dianggap sudah tidak terpakai atau bahkan dianggap tidak dapat
dimanfaatkan lagi. Semakin banyak penduduk di Indonesia, semakin
banyak juga tumpukan sampah yang menyerupai gunung di berbagai
tempat. Sayangnya, sampah-sampah tersebut belum dikelola dengan baik.
Padahal jika sampah-sampah tersebut dikelola dengan baik bisa membuat
lingkungan menjadi sehat dan asri, bisa menghemat sumber daya alam dan
energi, bahkan bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah. Kebanyakan orang
hanya membuang sampah begitu saja, ada yang dibakar dan ada yang
ditimbun. Hanya sedikit yang berusaha untuk mengelolanya, misalnya
membuat pupuk.

Maka dari hal itu dibutuhkan suatu tindakan yang mampu mengubah
pandangan seseorang terhadap sampah, salah satunya adalah kreativitas.
Kreativitas merupakan kemampuan untuk mencipta atau berkreasi. Banyak
cara yang bisa kita tempuh untuk menumbuhkan kreativitas. Dalam dunia
pendidikan, krativitas merupakan salah satu modal yang harus dimiliki
mahasiswa untuk menjalani kehidupannya, khususnya kehidupan yang
akan datang, agar mereka bisa hidup mandiri dan bisa berkompetensi.
Dedaunan kering merupakan sampah yang paling sering dijumpai di
masyarakat. Biasanya dijumpai di pinggir jalan raya atau di depan rumah
warga. Kebanyakan dari daun tersebut tidak dimanfaatkan dengan baik,
banyak yang membuangnya bahkan membakarnya. Dikarenakan
kurangnya pemanfaatan dedaunan kering, penulis menghasilkan sebuah
inovasi sebagai peluang usaha yaitu menciptakan lukisan dengan
menggunakan dedaunan kering. Kerajinan merupakan suatu benda hasil

4
karya seni manusia yang berkaitan dengan keterampilan tangan. Selain
memiliki nilai estetis bentuk benda kerajinan tersebut memiliki nilai
ekonomi. Pada umumnya karya kerajinan terbuat dari material (bahan)
yang mudah didapatkan lewat proses alamiah atau rekayasa. Dari kedua
material tersebut hasilnya memiliki fungsi sebagai benda hias maupun
benda pakai. Bidang kerajinan pada saat sekarang ini telah masuk kepada
handmade (buatan tangan), yang apabila digarap mampu memunculkan
sebuah karya seni. Namun untuk mengembangkan seni kerajinan tangan,
diperlukan penggarapan desain.

1.2 Rumusan Masalah.


Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang
dapat diambil adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana cara mengelola limbah daun kering menjadi suatu


karya yang unik?

1.3 Tujuan.
Tujuan dari pelaksanaan program ini adalah :

1. Mengetahui bahwa limbah daun kering dapat dimanfaatkan


sebagai suatu kerajinan tangan yang bernilai ekonomis.

1.4 Manfaat
Manfaat dari pelaksanaan program ini adalah :
1.    Meningkatkan nilai ekonomi dari limbah daun kering yang
umumnya hanya terlihat sebagai sampah menjadi suatu hasil kerajinan
tangan.
2.    Mengurangi sampah daun kering dengan cara mengelolanya
kembali menjadi suatu kerajinan tangan.

5
BAB II

Kajian Teori
2.1. Karya Seni Lukis.
Seni lukis adalah salah satu cabang dari seni rupa. Seni lukis adalah
sebuah pengembangan dari menggambar. Melukis adalah kegiatan mengolah
medium dua dimensi atau permukaan dari objek tiga dimensi untuk mendapat
kesan tertentu, dengan melibatkan ekspresi, emosi, dan gagasan pencipta
secara penuh. Sebuah lukisan membutuhkan konsep tutur yang subyektif,
yaitu harus dapat menterjemahkan apa yang ada dalam obyek, tema atau
gagasan secara representatif. Di sini ekspresi pelukis seolah-olah menjadi
pendorong utama, sedangkan bentuk, corak dan Pengertian warna merupakan
hasil akibat ekspresi tadi. Sebagai kata benda ia berarti pewarnaan, yang
kemudian berkembang menjadi segala macam kekriaan yang artistik.

Secara historis, seni lukis sangat terkait dengan gambar. Dalam bahasa
Sanskerta, kata seni disebut cilpa. Sebagai kata sifat, cilpa berarti berwarna,
dan kata jadiannya su-cilpa berarti dilengkapi dengan bentuk-bentuk yang
indah atau dihiasi dengan indah. Sebuah lukisan atau gambar bisa dibuat
hanya dengan menggunakan materi yang sederhana seperti arang, kapur,
dedaunan keing atau bahan lainnya.

2.3 Daun Kering.


Biasanya daun kering di sekitar kita sering dianggap sebagai sampah yang
hanya bisa dibakar dan dibuang, namun sebenarnya daun kering bisa
dimanfaatkan dan berubah menjadi salah satu karya seni bernilai ekonomis
tinggi, salah satunya adalah lukisan.

Dalam pembuatan lukisan dari daun kering ini sangatlah mudah. Langkah
awal yang harus dilakukan adalah memilah-milah dedaun kering yang ada,
dan sebaiknya memilih daun yang berjatuhan di tanah, mulai dari yang

6
berwarna kuning sampai cokelat yang dipastikan harus benar-benar kering dan
ukuran daun bisa disesuaikan dengan produk yang akan di buat.

Daun yang masih berwarna hijau atau daun yang belum gugur juga bisa
digunakan, tetapi jika menggunakan daun yang yang belum gugur
dikhawatirkan akan merusak lingkungan, selain itu produk yang dihasilkan
pun kurang begitu memuaskan serta banyak memakan waktu dalam proses
pengeringan daun yang harus dilakukan melalui beberapa bertahapan yang
lumayan rumit.

2.3. Styrofoam
Styrofoam yang memiliki nama lain polystyrene, begitu banyak digunakan
oleh manusia dalam kehidupannya sehari hari. Begitu Styrofoam diciptakan
pun langsung marak digunakan di Indonesia. Banyak keunggulan pada
styrofoam yang akan sangat menguntungkan bagi para penjual makanan
seperti tidak mudah bocor, praktis dan ringan sudah pasti lebih disukai sebagai
pembungkus makanan mereka. Namun selain itu styrofoam juga bisa
dimanfaatkan untuk membuat berbagai kerajinan, salah satunya adalah
lukisan. Dalam pembuatan lukisan styrofoam digunakan untuk membuat
kesan lukisan tampakt nyata atau timbul.

2.5.Triplek
Triplek adalah sejenis kayu, namun bentuknya pipih dan cenderung lebih
ringan daripada kayu. Triplek biasanya digunakan sebagai skat antar ruangan
atau pengganti dinding, adapula yang memanfaatkan trilek sebagai pintu.
Dalam pembutan lukisan biasanya triplek digunakan untuk dasar lukisan.

7
BAB III

Pembahasan

3.1. Pemanfaatan Daun Kering


Pemanfaatan limbah daun kering yang selama sangat kurang, sehingga
daun kering yang berjatuhan hanya dibuang begitu saja bahkan hanya
dibiarkan saja. Atau hanya dianggap sebagai sampah. Melalui kerajinan ini
diharapkan mampu memanfaatkan limbah daun kering menjadi hiasan atau
aksesoris rumah dan meningkatkan pemasaran tersebut kepada masyarakat.
Pelaksanaan melalui beberapa tahapan, yaitu pemilihan limbah daun kering
yang masih layak pakai dan masih bagus, proses pembuatan, dan pemasaran
produk kemasyarakat

Dalam hal pemasaran hasil kerajinan tangan dari limbah daun kering ini,
penulis berusaha membantu pemasaran melalui website dan orang-orang
sekitar. Dimana yang kita ketahui sekarang sudah banyak penggunaan website
untuk melakukan jual-beli. Website ini berisi informasi mengenai alamat
rumah produksi, serta model gambar serangkaian hiasan dan aksesoris yang
siap untuk dijual, dan daftar harga sesuai bentuk dan ukuran. Dari website
tersebut diharapkan masyarakat dapat mengetahui produk yang terbuat dari
limbah daun keriing ini, hingga nanti diharapkan penjualan dapat menembus
pasarna internasional.

8
3.2. Proses Pembuatan

Bahan-bahan yang kita perlukan

1. Kertas hvs atau folio atau buku gambar

2. Daun-daun, bunga-bunga, yang masih segar atau sudah kering

3. Lem uhu cair atau padat

4. Kertas origami, kertas krep

5. Gunting

6. Pinsil atau spidol dan pensil warna

7. Karton manila berwarna

8. Jarum jahit dan benang kasur / staples

Cara membuat bentuk ayam :

9
1. Siapkan beberapa daun-daun kering atau setengah kering. Pilih daun untuk
pola badan, kepala, leher, ekor dan kaki.
2. Tempelkan di atas sehelai kertas hvs atau karton. Susun daun-daun
tersebut hingga menyerupai bentuk gambar ayam.
3. Beri hiasan tanaman di sekitar ayam dengan menggunakan daun atau
bunga kering agar kreasi lebih hidup.

Cara membuat kartu nama :

10
1. Gunting karton manila berwarna membentuk persegi panjang. Ukuran 11
cm x 8 cm.
2. Tempelkan beberapa daun kering. Lalu tuliskan nama di kertas tersebut.
Minta ananda untuk menuliskannya sendiri. Di sini, anak juga belajar
untuk dapat menuliskan namanya sendiri. Sekaligus mengasah kreativitas
mereka.
3. Lalu minta ananda menempelkannya di depan pintu kamar, atau di lemari
pakaiannya, atau masukkan dalam bingkai kecil untuk diletakkan di meja
belajarnya

Cara menghias diary atau buku harian :

1. Gunting karton manila ukuran 22cm x 15 cm sebagai sampulnya. Untuk


bagian dalamnya gunting kertas hvs dengan ukuran yang sama. Lipat dua,
membentuk sebuah buku. Lalu jahit bagian tengahnya dengan
menggunakan jarum dan benang kasur, atau dengan distaples.
2. Lalu hias sampulnya dengan bunga-bunga kering. Di dalamnya juga bisa
kita hias dengan bunga kering atau dengan kertas warna (origami) atau
dengan pinsil warna. Suka-suka hati ananda yaa.

11
BAB IV

Penutup.
1. Kesimpulan
Sampah bukanlah hal yang dapat disepelekan begitu saja. Pengolahan
sampah tidak dapat diserahkan seluruhnya kepada Pemerintah, tetapi
merupakan tanggung jawab kita bersama sebagai bangsa Indonesia. Jangan
hanya bisa berbicara omong kosong tanpa melakukan hal yang realistis
dalam upaya pengolahan sampah ini. Perubahan yang besar tidak mungkin
terjadi tanpa perubahan yang kecil. Oleh karena itu, mari kerahkanlah daya
kreatifitas kita sebagai anak bangsa yang peduli serta mencintai negeri ini
demi masa depan anak cucu kita.
2. Saran
Jika kita mempunyai barang yang sepele, misalnya kardus bekas jangan
sampai membuangnya. Lebih baik mengasah kreativitas kita dengan cara
memanfaatkan atau mengolah barang tersebut menjadi barang yang
mempunyai fungsi untuk kehidupan kita dan bernilai jual tinggi.

12
Daftar Pustaka
http://indo.amuslima.com/membuat-hiasan-dari-daun-kering-bersama-
ananda/
http://myblogevi.blogspot.com/2014/12/madakrisan-manfaat-daun-kering-
sebagai.html
https://docplayer.info/53112981-Bab-i-pendahuluan-a-latar-belakang-
kerajinan-merupakan-suatu-benda-hasil-karya-seni-manusia-yang-
berkaitan.html

13

Anda mungkin juga menyukai