Anda di halaman 1dari 1

Nama : Ema Amelia

NPM : 15133100161
Kelas : B1/Akuntansi

BAB 18
ASPEK KEPERILAKUAN PADA DESENTRALISASI
Desentralisasi menurut H.A. Simon adalah suatu organisasi administratif adalah
tersentralisasi sejauh keputusan dibuat pada tingkatan yang relatif tinggi dalam organisasi
tersebut;terdesentralisasi sejauh keputusan itu didelegasikan oleh manajemen puncak kepada
tingkatan wewenang eksekutif yang lebih rendah. Alasan dibutuhkannya desentralisasi adalah :
 Desentralisasi membebaskan manajemen puncak untuk fokus pada keputusan strategis
jangka panjang dan bukanya terlibat dalam keputusan operasi.
 Desentralisasi memungkinkan organisasi untuk memberikan respons secara cepat dan efektif
terhadap masalah karena mereka yang berada paling dekat dengan suatu masalah (manajer
lokal) memiliki informasi yang paling baik dan dapat memberikan respon lebih baik
terhadap kebutuhan lokal.
 Sistem yang tersentralisasi tidak mampu menangani semua informasi rumit yang diperlukan
untuk membuat keputusan yang optimal.
 Desentralisasi menyediakan dasar pelatihan yang baik bagi manajemen puncakmasa depan.
 Desentralisasi memenuhi kebutuhan akan otonomi dan merupakan suatu alat motivasional
yang kuat bagi para manajer.
Untuk menerapkan desentralisasi, suatu organisasi harus memilih struktur yang sesuai,
mengembangkan anggaran dasar, dan mengukur kinerja dari subunit-subunit yang terdesentralisasi.
Pilihan atas struktur desentralisasi yang sesuai membutuhkan dua keputusan inti, yaitu :
 Bagaimana membagi tugas atau keputusan dalam suatu organisasi
 Sistem akuntabilitas seperti apa yang sebaiknya diterapkan terhadap sumber daya yang
digunakan dalam melaksanakan berbagai tugas atau keputusan.
Pilihan atas struktur yang sesuai merupakan langkah pertama menuju pada desentralisasi. Tugas
yang sama pentingnya adalah pengembangan anggaran dasar yakni sekelompok aturan dan prinsip
operasi yang akan mengatur hubungan antara subunit dengan kantor pusat dan antara satu subunit
dengan subunit yang lain. Persyaratan penting dari desentralisasi adalah penentuan aktivitas yang
sebaiknya didelegasikan kepada subunit dan aktivitas yang sebaiknya dikendalikan secara sentral.
Anggaran dasar harus memenuhi pembagian aktivitas dengan menyatakan norma-norma
keperilakuan yang diharapkan oleh kantor pusat dari para manajer subunit dalam melaksanakan
aktivitas. Anggaran yang baik juga memberikan peraturan-peraturan dasar untuk mengelola
pertukaran antar unit. Untuk mencegah peluang suboptimalisai , anggaran dasar dapat dilakukan
dengan dua pendekatan yaitu pendekatan kompetitif dan kolaboratif. Faktor-faktor yang
memperngaruhi pilihan antara lain :1) Tersedianya pasar eksternal. 2) Saling ketergantungan yang
strategis. 3) Ketidaklngkapan harga. 4) Tersedianya opsi untuk keluar.
Langkah selanjutnya adalah desentralisasi dan penentuan harga transfer. Jenis harga transfer antara
lain harga pasar, harga biaya plus, biaya variabel, harga yang dinegosiasikan, dan harga yang
diputuskan atau diperintahkan. Dampak keperilakuan dari harga transfer menyarankan suatu
penafsiran kembali terhadap harga transfer sebagai mekanisme keperilakuan untuk mendukung
tingkat kompetisi atau kolaborasi antar subunit yang diinginkan oleh suatu organisasi.
Langkah terakhir dalam desentralisasi adalah menetapkan suatu sistem untuk mengevaluasi
dan menghargai kinerja. Atribut-atribut dari ukuran kinerja yang kemungkinan besar akan
mengarah pada keselarasan tujuan adalah : 1)Kemampuan untuk mengendalikan/kontrolabilitas.
2)Kelengkapan. 3)Pemisahan aktivitas dan evaluasi manajerial. Ada atribut alternatif yang
dianjurkan untuk memilih ukuran dan kinerja desentralisasi yaitu memfokuskan perhatian, perilaku-
perilaku yang membimbing, dan peningkatan persepsi keadilan.

Anda mungkin juga menyukai