pendahulu yang menciptakan kebutuhan akan jenis-jenis perilaku manajerial. Hanya dengan
operasi. Hal ini berarti penggunaan yang lebih baik atas aktu manajerial yang sangat
berharga.
2. Desentralisasi memungkin organisasi untuk memberikan respon secara cepat dan
efektif terhadap masalah (manajer lokal) memiliki informasi yang paling baik dan
oleh sebab itu, dapat memberikan respon yang lebih baik pada kebutuhan-kebutuhan
lokal.
3. Sistem yang tersentralisasi tidak mampu menangani semua informasi yang rumit
depan.
5. Desentralisasi memenuhi kebutuhan akan otonomi dan dengan demikian merupakan
desentralisasi.
desentralisasi diberikan oleh Chandler dalam dua karya besar. Pertama, Strategy and
Structure (1962), menyatakan bahwa struktur suatu perusahaan merupakan tanggapan suatu
strateginya. Sementara strategi bergantung pada dua elemen kunci lingkungan pasar dan
teknologi. Karya yang kedua, The Visible Hand (1977), menyediakan suatu survei historis
yang mendukung dalil diatas. Dalam studi ini, Chandler mengaitkan pengembangan dari
Fitur utama dari struktur organisasi divisional bagi Chandler adalah desentralisasi.
diterima secara luas sebagai penjelasan dari desentralisasi dan telah menjadi dasar bagi
cepat, mendorong perilaku yang mau mengambil resiko dan inovatif dari pihak anggota-
anggotanya. Metode untuk mencapai tujuan ini harus konsisten dengan nilai-nilai
dari komunitas yang lebih besar sehingga tersebut tidak membahayakan legitimasinya.
Ditinjau dari perspektif ini, sekarang adalah mungkin untuk melihat bahwa desentralisasi
memungkinkan organisasi yang dihadapkan pada konflik dan perubahan yang lebih besar
pengambilan resiko dan inovasi. Desentralisasi dalam masyarakat barat memiliki fungsi
simbolis karena desentralisasi sesuai dengan nilai-nilai dari komunitas yang lebih besar.
Pengambilan
risiko
informasi
Keabsahan)
Gambar di atas menunjukkan bahwa karakteristik utama dari lingkungan tugas adalah
kelimpahan sumber daya, saling keterikatan dari aktor sosial,dan konsentrasi kekuasaan. Fitur
utama dari komunitas adalah sekelompok nilai dan kepercayaan yang dianutnya. Lingkungan
menentukan suatu konteks dari suatu organisasi. Penyedia sumber daya menentukan tingkat
konflik dan perubahan; serta sistem nilai mendefinisikan sekelompok batasan. Konteks pada
gilirannya akan menetukan perilaku yang dibutuhkan untuk kelangsungan hidup organisasi.
sesuai, mengembangkan anggaran dasar, dan mengukur kinerja dari subunit-subunit yang
terdesentralisasi. Tidak ada satu pun struktur yang paling sesuai untuk desentralisasi. Untuk
memilih struktur dari sekian banyak struktur yang dapat meningkatkan desentralisasi adalah :
1. Pembagian Tugas/Keputusan
tertentu. Struktur semacam itu terutama sesuai untuk organisasi yang memerlukan
pengembangan keahlian yang mendalam di suatu bidang teknis dan atau memiliki
produk yang sedikit dan serupa. Produsen komputer dan perusahaan penerbangan
adalah contoh-contoh yang baik dari perusahaan besar yang diatur secara fungsional.
Hal ini terutama sesuai untuk perusahaan dengan banyak produk atau perusahaan
memiliki organisasi fungsional atau produk yang lebih lanjut. Suatu masalah yang
sulit timbul ketika hanya ada beberapa produk saja dari banyak produk perusahaan
tersebtu yang dijual diberbagai wilayah. Dalam situasi semacam itu, organisasi
dihadapkan pada pilihan yang sulit antara menduplikasikan divisi produknya di semua
sistem yang sesuai untuk akuntabilitas sumber daya pada berbagai subunit fungsional,
produk, wilayah. Biasanya, suatu struktur akuntabilitas sumber daya mengikuti logika
dari distribusi fisik aktivitas dan keputusan yang dicapai oleh penciptaan subunit.
Empat jenis akuntansi sumber daya yang dikenal dalam literatur yang terdiri atas
produksi dibawah seorang manajer, maka divisi-divisi tersebut diatur sebagai pusat
laba atau investasi. Pusat laba atau investasi adalah unit ekonomi dasar dalam bisnis
diidentifikasikan dengan suatu unit yang tidak berkaitan dengan kemampuan seorang
Pengembangan anggaran dasar adalah sekelompok aturan dan prinsip operasi yang
mengatur hubungan antara subunit dengan kantor pusat (KP) dan antara satu subunit dengan
didelegasikan kepada subunit dan aktivitas yang sebaiknya dikendalikan secara sentral.
Dalam teori, sistem yang terdesentralisasi penuh akan mendelegasikan seluruh aktivitas yang
dapat dipisahkan kepada subunit, dengan hanya sedikit atau tidak ada sama sekali peran dari
manajemen sentral. Teori dari produsen atomistis dalam ekonomi pasar dengan persaingan
sempurna mendekati model ini. Jika pasar semacam itu ada dalam praktiknya, yang jarang
sekali terjadi, maka peran dari otoritas pusat akan menjadi sekadar peran dari seorang wasit
atau sebuah payung. Kebanyakan bisnis tidak bisa mendekati tingkat desentralisasi semacam
ini. Hal itu disebabkan karena manajemen pusat dari aktivitas tertentu biasanya lebih efisien
dibandingkan palaksanakan secara terpisah oleh subunit. Misalnya saja, layanan hukum akan
lebih ekonomis jika dilaksanakan secara sentral dan bukan oleh subunit bisnis yang terpisah.
norma keperilakuan yang diharapkan oleh kantor pusat dari para manajer subunit dalam
agar keputusan semacam itu didasarkan pada pertimbangan terhadap profitabilitas jangka
standardisasi, dan formalisasi. Semua metode ini menyediakan suatu cara dengan mana
kantor pusat dapat mengomunikasikan keinginan atau situasi strukturnya sehingga keputusan
dan tindakan yang diambil oleh subunit sesuai dengan norma-norma perilaku yang dapat
diterima.
2.4.3. Klarifikasi Hubungan Antarunit
mengelola pertukaran antar unit. Pertukaran ini adalah perlu ketika subunit-subunit saling
bergantung satu sama lain untuk input atau output. Tingkat ketergantungan bervariasi dari
tinggi dalam perusahaan yang terintegrasi secara vertikal sampai rendah dalam konglomerasi
organisasi. Hal ini menciptakan kebutuhan untuk mengelola hubungan antarunit tersebut
dengan cara dimana baik unit individual maupun organisasi dapat mencapai tujuannya.