A. DAMPAK DESENTRALISASI
Desentralisasi mempunyai manfaat dan kelemahan bagi organisasi yang
melaksanakannya. Kami akan menjelaskan terlebih dahulu manfaat desentralisasi bagi
perusahaan.
1. Para manajer tingkat yang lebih rendah mempunyai pengetahuan yang terbaik
tentang kondisi setempat. Oleh karena itu mereka memiliki kemampuan atau
pengetahuan yang lebih baik dibandingkan dengan manajer pada level di atas.
Disini terjadi apa yang dinamakan dengan informasi yang tidak simetris
(asymmetri information) antara manajer tingkat atas dan manajer di tingkat yang
lebih bawah dalam hal pengetahuan mengenai kondisi lokal.
2. Desentralisasi memberikan kesempatan bagi para manajer tingkat yang lebih
rendah mempersiapkan diri untuk memperoleh jabatan yang lebih tinggi setelah
berlatih mengelola unit organisasi pada tingkat yang lebih rendah.
3. Desentralisasi memberikan kebebasan bagi para manajer dalam pengambilan
keputusan, sehingga mereka dapat merasakan status yang lebih tinggi. Hal ini
berbeda dibandingkan jika mereka tidak memiliki kebebasan dalam pengambilan
keputusan. Nah dengan adanya hal tersebut dapat memberikan motivasi bagi para
manajer untuk berprestasi secara lebih baik.
C. PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN
Pusat pertanggungjawaban ialah setiap unit kerja dalam organisasi yang dipimpin
oleh seorang manajer yang bertanggungjawab atas aktivitas yang dilakukan oleh unit
organisasi yang dipimpinnya. Organisasi adalah kumpulan dari beberapa pusat
pertanggungjawaban. Keseluruhan pusat pertanggungjawaban ini membentuk jenjang
hirarki dalam organisasi tersebut. Pada tingkatan yang terendah, bentuk pusat
pertanggungjawaban dapat berupa bagian, seksi, serta unit kerja lainnya, sementara pada
tingkatan yang lebih tinggi pusat pertanggungjawaban bisa diwujudkan dalam bentuk
departernen ataupun divisi. Dalam konteks ini, istilah pusat pertanggungjawaban hanya
kita terapkan untuk unit-unit kecil dalam organisasi ataupun unit-unit kerja yang terletak
pada tingkat bawah dalam lingkup organisasi tertentu. Kami paparkan disini beberapa
definisi pusat pertanggungjawaban menurut pakar atau ahli akuntansi manajemen yaitu :
1. Pusat pertanggungjawaban adalah segmen bisnis dimana manajernya bertanggung
jawab terhadap serangkaian kegiatan-kegiatan tertentu (Hansen dan Mowen, 2005).
2. A Responsibility center is an activity on collection of activities supervised by a
single Individu (Moriarty dan Allen, 1991)
Dari kedua definisi tersebut dapat berupa segmen bisnis atau aktivitas tertentu yang
dipimpin dan disupervisi Dari kedua definisi tersebut dapat dipahami bahwa pusat
pertanggungjawaban oleh pimpinan yang mempunyai wewenang dan tanggungjawab
atas aktivitas atau unit yang dipimpinnya. Pusat pertanggungjawaban secara lebih luas
dan umum dapat mencakup unit organisasi seperti seksi, segmen, departemen, divisi
perusahaan atau aktivitas atau kegiatan yang dipimpin dan disupervisi oleh individu
tunggal.
Penjualan Rp100.000.000
Beban operasi Rp90.000.000
Laba Operasi bersih Rp10.000.000
Rata-rata aktiva operasi Rp50.000.000
Imbal hasil atas investasi (ROI) untuk bulan tersebut dihitung sebagai
berikut:
2. Laba Residu
Dalam rangka mengatasi kecenderungan ROI untuk menciptakan investasi
yang menguntungkan bagi perusahaan tetapi mengurangi ROI divisi, beberapa
perusahaan telah mengadopsi ukuran kinerja alternatif yang disebut laba residu
(residual income) atau dengan istilah lain nilai tambah ekonomi (economic value
added) atau disngkat EVA.
Laba residu (EVA) adalah laba operasi setelah pajak dikurangi dengan total
biaya modal tahunan. EVA yang positif menunjukkan bahwa perusahaan telah
menciptakan kekayaan bagi dirinya. Sebaliknya EVA yang positif menunjukkan
bahwa perusahaan telah menyia-nyiakan modalnya. Dalam jangka panjang, hanya
perusahaan-perusahaan yang menghasilkan modal atau kekayaan yang dapat
bertahan. Untuk menghitung biaya tertimbang rata-rata atas modal, perusahaan
harus mengidentifikasi seluruh sumber dari dana yang diinvestasikan. Sumber dana
perusahaan berasal dari pinjaman diterbitkan.
Untuk lebih mempermudah, kita buat dalam bentuk formula untuk ketiga
yang pengukuran ini seperti ditunjukkan dalam Tabel 2.
Table 2. Formula Ukuran Kinerja Pusat Investasi
Keterangan Formula
ROI (1) LabaOperasi
( Aktiva Operasi Rata−rata )
yakni
Aktiva operasi rata-rata dihitung dari
dirinci menjadi :
LabaOperasi Penjualan
( Penjualan ) x ( Aktiva Operasi )
Kedua metode di atas dapat memengaruhi penilaian persediaan dan penetapan laba.
Metode kalkulasi biaya produk yang berbeda akan memengaruhi nilai barang yang
tersimpan dalam persediaan. Biaya produk per unit merupakan dasar bagi perhitungan
harga pokok penjualan, maka metode kalkulasi variabel dan absorpsi dapat menghasilkan
nilai laba bersih yang berbeda. Namun, kedua metode tersebut memperlakukan biaya
overhead tetap dalam cara yang sama, yaitu mencatatnya sebagai beban. Sebagai contoh,
untuk menunjukkan secara jelas cara penilaian persedian dan laporan laba rugi menurut
biaya variabel dan absorpsi, berikut ini akan kita berikan contoh data yang berkaitan
dengan produksi dari CV. KOSTING.
Tabel 4. Data Produksi CV KOSTING bulan Agustus 2014
Laporan laba rugi menurut kalkulasi biaya variabel memisahkan beban menurut
perilaku biaya. Biaya-biaya seperti beban manufaktur, pemasaran dan administrasi
variabel dikurangkan dari penjualan untuk mendapatkan marjin kontribusi. Selanjutnya
semua beban tetap dikurangkan dari marjin kontribusi untuk mendapatkan laba bersih.
Adapun dalam laporan laba rugi menurut kalkulasi biaya absorpsi, beban
dipisahkan menurut fungsi. Harga pokok penjualan (semua biaya produksi dari produk
yang terjual) dikurangkan dari penjualan untuk mendapatkan laba kotor (marjin kotor).
Selanjutnya, beban pemasaran dan administrasi dikurangkan dari laba kotor untuk
mendapatkan laba bersih.
Kunci untuk menjelaskan perbedaan dari kedua laba tersebut adalah analisis
terhadap overhead tetap. Apabila jumlah yang diproduksi berbeda dengan jumlah yang
dijual, overhead tetap akan mengalir ke luar dan ke dalam persediaan. Apabila jumlah
overhead dalam persediaan meningkat, maka laba menurut biaya absorpsi lebih besar
dari biaya variabel dengan menghitung kenaikan bersih. Sebaliknya, apabila persediaan
tetap atau berkurang, maka laba menurut kalkulasi biaya variabel lebih besar dari
kalkulasi biaya absorpsi. Selisih antara laba bersih menurut kalkulasi biaya absorbsi dan
kalkulasi biaya variabel dapat dinyatakan sebagai berikut:
I. PELAPORAN SEGMEN
Pelaporan segmen adalah laporan kontribusi laba dari berbagai aktivitas atau unit-
unit lain di organisasi tertentu. Untuk mengevaluasi berbagai aktivitas yang berbeda di
perusahaan tertentu, manajer membutuhkan ikhtisar informasi pada laporan laba rugi. Di
perusahaan yang mempunyai berbagai divisi yang beroperasi di berbagai pasar yang
berbeda, manajer ingin mengetahui bagaimana profitabilitas tiap-tiap divisinya. Salah
satu alasan mengapa manajer ingin mengetahui profitabilitas berbagai segmen di
perusahaannya adalah agar manajer bisa mengevaluasi dan membuat keputusan yang
berkelanjutan di setiap segmen.
1. Pelaporan Segmen: Dasar Kalkulasi Biaya Variabel
Laporan laba rugi segmen menggunakan sistem kalkulasi biaya variabel yang
mempunyai keunggulan dibandingkan dengan sistem kalkulasi biaya absorpsi
seperti yang sudah kita bahas. Beban tetap dapat dikategorikan menjadi beban tetap
langsung dan beban tetap umum. Bagian yang tetap dari biaya ini terbagi menjadi
biaya yang dapat dikendalikan (controllable cost) dan biaya yang tak dapat
dikendalikan (uncontrollable cost). Pengetahuan tentang perilaku biaya ini
bermanfaat dalam meningkatkan kemampuan manajer untuk mengevaluasi setiap
kontribusi segmen terhadap kinerja perusahaan secara keseluruhan. Berikut
penjelasan mengenai beban tetap langsung dan beban tetap umum.
- Beban tetap langsung (direct fixed expenses) adalah beban tetap yang secara
langsung dapat ditelusuri ke salah satu segmen tertentu. Beban ini kadang-
kadang disebut beban tetap yang dapat dihindari atau ditelusuri karena beban
ini akan hilang apabila segman ditutup atau dihapus.
- Beban tetap umum (commen fixed expense) adalah beban tetap yang
digunakan secara bersama-sama oleh dua atau lebih segmen. Beban ini sering
muncul apabila salah satu segman ditutup atau dilepas.
- Kontribusi laba setiap segmen setelah penutupan biaya tetap umum
perusahaan disebut margin segmen.
Setiap segmen harus mampu menutup minimalnya biaya variabel dan biaya
tetap langsung, Laba segmen yang negatif dapat mengurangi total laba perusahaan
sehingga menimbulkan pertimbangan untuk menghapus segmen tersebut. Dengan
mengabaikan setiap pengaruh yang dimiliki suatu segmen terhadap penjualan
segmen lainnya, marjin segmen dapat mengukur perubahan laba perusahaan yang
mungkin terjadi bila segmen dieliminasi. Berikut akan diberikan contoh laporan
laba rugi segmen A dan segmen B.
Tabel 8. Laporan Laba Rugi Segmen A dan Segmen B