DISUSUN OLEH :
NIM : 1744190042
1.5. Manfaat
1) Untuk memberikan informasi kepada Suku Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil bila nantinya ada pengembangan dalam Aplikasi Alpukat
Betawi
2) Untuk menambah pengetahuan Penulis , terutama menyangkut system
Aplikasi Alpukat Betawi.
3) Kerja paktek juga mempunyai tujuan yaitu untuk menambah pengalaman si
penulis dalam dunia kerja.
BAB I Pendahuluan
BAB VI Penutup
2.1 Sejarah Suku Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Jakarta Pusat
Tugas pokok aparatur negara sebagai abdi negara juga sebagai abdi
masyarakat, antara lain tercermin dalam penyelenggaraan tugas umum
pemerintahan dan pembangunan serta pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat.
Dalam era reformasi dan globalisasi dewasa ini, tuntutan masyarakat dan dunia
usaha terhadap peningkatan kualitas pelayanan semakin kuat. Masyarakat sebagai
pelaku utama dalam pelaksanaan pembangunan diharapkan dapat berperan aktif.
Untuk itu perlu didukung dengan terciptanya iklim usaha yang kondusif, yang
ditandai dengan kondisi pelayanan yang cepat, pasti, aman, layak dan dapat
dipertanggung jawabkan.
VISI
"Jakarta kota maju, lestari, dan berbudaya yang warganya terlibat dalam mewujudkan
keberadaban, keadlian dan kesejahtrtaan bagi semua"
MISI
Menjadikan Jakarta tempat wahana aparatur negara yang berkarya, mengabdi,
melayani, serta menyelesaikan berbagai permasalahan kota dan warga, secara efektif,
meritokratis dan berintegritas.
2.4 Tugas Pokok dan Fungsi
Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil mempunyai tugas
menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang administrasi kependudukan dan
pencatatan sipil.
a. Penyusunan rencana strategis dan rencana kerja dan anggaran Suku Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil;
b. Pelaksanaan rencana strategis dan dokumen pelaksanaan anggaran Suku Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil;
c. Penyusunan kebijakan, pedoman dan standar teknis urusan administrasi
kependudukan dan pencatatan sipil;
d. Penyelenggaraan koordinasi administrasi kependudukan;
e. Pengumpulan, pengolahan dan penyajian data kependudukan;
f. Pengawasan dan pengendalian mobilitas penduduk;
g. Pelayanan administrasi kependudukan termasuk pelayanan yang bersifat khusus
dan penduduk rentan administrasi kependudukan;
h. Pengembangan dan evaluasi pelaksanaan sistem administrasi kependudukan;
i. Penyelesaian permasalahan administrasi kependudukan;
j. Pemutakhiran data penduduk dalam pelaksanaan pemilihan umum;
k. Pembinaan dan pengembangan peran serta masyarakat dalam administrasi
kependudukan;
l. Pembinaan dan pengembangan tenaga fungsional kependudukan dan
pencatatan sipil;
m. Pemungutan, penata usahaan, penyetoran, pelaporan dan pertanggung jawaban
penerimaan retribusi di bidang administrasi kependudukan dan pencatatan sipil;
n. Penyediaan, penatausahaan, penggunaan, pemeliharaan dan perawatan
prasarana dan sarana kerja di bidang kependudukan dan pencatatan sipil;
o. Pemberian dukungan teknis kepada masyarakat dan perangkat daerah di bidang
administrasi kependudukan dan pencatatan sipil;
p. Penegakan peraturan perundang-undangan daerah di bidang administrasi
kependudukan dan pencatatan sipil;
q. Pengelolaan kepegawaian, keuangan dan barang Suku Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil;
r. Pengelolaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan Suku Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil;
s. Pengelolaan kearsipan, data dan informasi Suku Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil; dan
t. Pelaporan dan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
3.1 Pelayanan
3.1.1 Pengertian Pelayanan
Pemerintah sebagai penyedia layanan publik yang dibutuhkan oleh masyarakat
harus bertanggungjawab dan terus berupaya untuk memberikan pelayanan yang
terbaik demi peningkatan pelayanan publik. Disisi lain kepuasan masyarakat adalah
tolak ukur dari keberhasilan pelayanan publik yang diberikan oleh penyedia layanan
publik.
Pelayanan ialah menolong untuk menyediakan segala sesuatu yang diperlukan
oleh orang lain diantaranya adalah pembeli. Sehingga pertolongan tersebut dapat
membantu orang lain untuk bias mengatasi masalahnya. Adapun pengertian pelayanan
menurut Kotler ialah sebagai suatu tindakan atau pun kinerja yang bias diberikan pada
orang lain. Pelayanan atau juga lebih dikenal dengan kegiatan yang diperuntukkan atau
ditujukan untuk memberikan kepuasan melalui pelayanan yang diberikan seseorang
secara memuaskan (service), bisa di klasifikasikan menjadi dua yaitu.
1. High contact service ialah sebuah klasifikasi dari sebuah pelayanan jasa dimana
kontak diantara konsumen dan juga penyedia jasa yang sangatlah tinggi,
konsumen selalu terlibat di dalam sebuah proses dari layanan jasa tersebut.
2. Low contact service ialah klasifikasi pelayanan jasa dimana kontak diantara
consumen dengan sebuah penyedia jasa tidaklah terlalu tinggi. Physical contact
dengan konsumen hanyalah terjadi dipusat informasi yang termasuk kedalam
klasifikasi low contact service misalkan ialah lembaga keuangan.
Akte kelahiran hanya salah satu catatan administratif, namun karena akte
tersebut sangat bermanfaat untuk mengurusi dokumen-dokumen lain seperti
bukti jati diri bagi anak, mengurusi sekolah mulai dari taman kanak-kanak sampai
dengan perguruan tinggi, sehubung dengan pembagian warisan atau pun klaim
asuransi, tunjangan keluarga, pasport, KTP, SIM, pengurus akte
pernikahan/surat perkawinan, pengurus perijinan, beasiswa, mengurusi ahli
waris berdasarkan hukum di Indonesia, masalah tunjangan keluarga, mengurus
hak dana pensiun, melaaksanakan Ibadah Haji.
Perlu diingatkan pula bahwa setelah adanya data di Kantor Catatan Sipil
maka secara administratif Negara berkewajiban untuk melindungi terhadap anak
dari segala bentuk kekerasan fisik, mental, penyanderaan, penganiayaan,
penelantaran, eksploitasi termasuk penganiayaan seksual dan perdagangan
anak.
UML
UML merupakan bahasa permodelan standar. Menurut Herlawati (2014 : 87) UML
memiliki sintaks dan semantik. Ketika kita membuat model menggunakan konsep UML
ada aturan aturan yang harus diikuti. Bagaimana elemen pada model-model yang kita
buat berhubungan satu dengan yang lainnya harus mengikuti standar yang ada .
USE CASE
Use case diagram merupakan diagram yang menggambarkan hubungan antara user
dengan sistem. Use case diagram bisa mendeskripsikan sebuah interaksi antara
satu atau lebih user dengan sistem yang akan dibuat. Pada hal ini Use case diagram
digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam system Alpukat Betawi
dan bisa juga mempresentasikan sebuah interaksi pemohon dengan sistem.
Komponen tersebut kemudian menjelaskan komunikasi antara pemohon dengan
sistem yang ada. Dengan demikian, use case dapat dipresentasikan dengan urutan
yang sederhana, dan akan mudah dipahami oleh pemohon. Manfaat dari use case
sendiri adalah untuk memudahkan komunikasi dengan menggunakan domain expert
dan juga end user, memberikan kepastian pemahaman yang pas tentang requirement
atau juga kebutuhan sebuah sistem.
Simbol Usecase
Pada menu ini pemohon menginput data Saksi Kedua, maksud dari saksi kedua yaitu
orang yang menyaksikan langsung kelahiran maupun tidak menyaksikan langsung
proses kelahiran untuk melengkapi persyaratan dalam pembuatan Akta Kelahiran
Gambar 9. Halaman Persyaratan
Pada halaman ini pemohon melakukan ceklis persyaratan yg dimiliki untuk mengajukan
pembuatan Akta Kelahiran
USE CASE
Use case diagram merupakan diagram yang menggambarkan hubungan antara user
dengan sistem. Use case diagram bisa mendeskripsikan sebuah interaksi antara
satu atau lebih user dengan sistem yang akan dibuat.
Login
Registrasi
Mengajukan
Pencetakan Akta Lahir
Verifikasi Data
Menyimpan data
Melakukan Registrasi
registrasi
Menyimpan data
Melakukan update
yang sudah
data
diverifikasi
Melakukan
Menyimpan data
pencetakan Akta
yang sudah di update
Lahir
Jika dilihat dari segi pemerintah antara lain belum adanya komitmen terhadap
keseluruhan pegawai dalam pelaksanaan program akta online, kurangnya
kemampuan SDM yang ada dalam penggunaan teknologi informasi dan terbatasnya
anggaran yang disediakan untuk program akta online. Selain itu, dari segi aplikasi
juga masih ditemukan beberapa kelemahan yaitu meski dalam akta online data yang
didapat dalam bentuk software, namun masih belum adanya penggolongan batas
umur anak yang mendaftar. Sistem penggolongannya masih secara manual.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan diatas, maka saran yang dapat diberikan dari
penulis untuk memperbaiki kekurangan yang ada yaitu berupa peningkatan jumlah
sosialisasi yang dikhususkan untuk memberi informasi terkait pelayanan kepemilikan
akta kelahiran secara online secara berkala.
Diperlukan perbaikan terhadap aplikasi yang sudah dibuat, tidak hanya terbatas
sebagai media pendaftaran akta kelahiran dalam kelengkapan persyaratan akta
kelahiran, namun melalui aplikasi software tersebut juga dapat langsung digolongkan
secara cluster anak yang mendaftar berdasarkan umur