Anda di halaman 1dari 12

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

(Kelompok 6)
Daniar Aprillia Hapsari (1810411220032)
Ridha Safitri (1810411220030)
Sabella Hidayanti (1810411220018)
Lilis Oktaviani Ramadhan (1810411220006)
Fitriyani (1810411220007)
Devi Nur Azizah (1810411220023)
Yulinda Wati (1810411220019)
Nur Rizky Novita (1810411220015)
Sri Listiana (1810411220010)
Syarifah salsabila (1810411220035)
Margaretha Thereya S (1810411320045)
Naila Syarifah (1810411220011)
Laily Anggraini (1810411220026)
Putri Rizky Handayani (1810411220034)
M. Syahri Ramadana (1810411210038)
Isty Nurysa Aprilianti (1810411220016)
Norliana (1810411220008)

ANALISIS KASUS PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


DALAM ORGANISASI PUBLIK
(STUDI KASUS : PENERAPAN SISTEM ADMINISTRASI
KEPENDUDUKAN (SIAK) DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN
SIPIL KOTA PALOPO)
PENGERTIAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Abdul Kadir (2002) mendefinisikan sistem


informasi manajemen sebagai sistem informasi
yang digunakan untuk menyajikan informasi yang
digunakan untuk mendukung operasi, manajemen,
dan pengambilan keputusan dalam sebuah
organisasi.
Sedangkan Stoner (1996), mendefinisikan
sistem informasi manajemen merupakan
metode formal yang menyediakan
informasi yang akurat dan tepat waktu
pada manajemen untuk mempermudah
proses pengambilan keputusan dan
membuat organisasi dapat melakukan
fungsi perencanaan, operasi secara
efektif dan pengendalian.
PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA
UMUMNYA
Indikator Sistem Informasi Manajemen
Adapun indikator-indikator dari sistem informasi
manajemen yang dikemukakan oleh Gordon B.
Davis dalam buku yang berjudul Kerangka Dasar
Sistem Informasi Manajemen Bagian I (1995:57),
yaitu:
1. Informasi
2. Manusia sebagai pengolah informasi
3. Konsep sistem
4. Konsep organisasi dan manajemen
5. Konsep pengambilan keputusan
6. Nilai informasi
Alur Dalam Penerapan Sistem Informasi Manajemen
1. Survei Sistem (preliminary)
Pada tahap ini, organisasi dan konsultan mendefinisikan
tentang sistem yang akan dibuat dengan melakukan berbagai
upaya antara lain Mengidentifikasi permasalahan, peluang,
arahan melalui investigasi awal dalam melihat kebutuhan 3. Desain Sistem

organisasi. Mendefinisikan lingkup kerja dimasing-masing Desain sistem lebih fokus pada bagaimana sistem itu
bidang/divisi yang terdapat di organisasi. Penyususnan dibentuk untuk memenuhi kebutuhan pada fase analisis
proposal meliputi gambaran umum pelaksanaan proyek, jadwal sistem. Dalam desain sistem, beberapa kegiatan yang
pelaksanaan, rincian biaya, aplikasi yang dikembangkan, dilakukan adalah: permodelan sistem, desain basis data,
analisis keuntungan, metodologi. desain aplikasi, desain perangkat keras/jaringan dan desain
jabatan (user).
2. Analisis Sistem
Analsis sistem merupakan sebuah teknik pemecahan masalah
yang mendekomposisi sebuah sistem menjadi komponen-
komponen penyusunannya dalam rangka mempelajari lebih
jauh bagaimana komponen sistem tersebut bekerja dan
berinteraksi dengan komponen lainya untuk tujuan tertentu .
Dalam tahap ini, pembentukan sistem informasi dapat
melakukan identifikasi terhadap aspek analisis sistem meliputi :
· Analisis Jabatan (Business users)
· Proses bisnis (business process)
· Ketentuan/aturan yang ada (business rules)
4. Pembuatan Sistem
Pembuatan sistem ini meliputi kegiatan pembuatan
aplikasi berdasarkan rancangan yang telah dibuat,
disertai dengan pembuatan buku penggunaan aplikasi
agar mudah saat melakukan training dan implementasi
sistem.
5. Implementasi Sistem
Dalam implementasi sistem hal yang penting untuk
diperhatikan adalah :
· Konversi
· Pelatihan
· Testing penerimaan

6. Pemeliharaan Sistem
Pada tahap pemeliharaan ini mencangkup seluruh
proses yang diperlukan untuk menjamin
kelangsungan, kelancaran dan penyempurnaan
sistem yang telah dioperasikan.
FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT MEMPENGARUHI KEBERHASILAN DALAM
PENERAPAN SISTEM INFORMASI DI SUATU ORGANISASI/PERUSAHAAN
Menurut, O’Brien dan Marakas (2008) ada beberapa Faktor yang mempengaruhi
kesuksesan penerapan sistem informasi, antar lain:
1. Dukungan manajemen eksekutif
2. Keterlibatan end user / peran pemakai akhir
3. Kejelasan pernyataan kebutuhan
4. Perencanaan yang matang dan tepat
5. Harapan yang nyata / realistis

Terdapat beberapa faktor yang menjadi ukuran keberhasilan penerapan suatu sistem
menurut Laudon antara lain :
1. Tingkat penggunaan sistem relatif tinggi yang diukur melalui polling terhadap pengguna,
pemanfaatan kuesioner, atau monitor parameter seperti volume transaksi on-line.
2. Kepuasan pengguna terhadap sistem yang diukur melalui kuesioner atau interview.
3. Sikap yang menguntungkan para pengguna terhadap sistem informasi dan
staff dari sistem informasi.
4. Tujuan yang dicapai.
5. Imbal balik keuangan untuk organisasi baik melalui pengurangan
biaya atau peningkatan penjualan dan profit.
ANALISIS STUDI KASUS : PENERAPAN SISTEM ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN
(SIAK) DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KOTA PALOPO
Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK)
merupakan suatu sistem informasi berbasis web yang
disusun berdasarkan prosedur-prosedur dan memakai
standarisasi khusus yang bertujuan menata sistem
administrasi dibidang kependudukan sehingga tercapai
tertib administrasi dan juga membantu bagi petugas
dijajaran Pemerintah Daerah khususnya Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Palopo.

A. PELAKSANAAN SISTEM ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI


DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL PALOPO
Pelaksanaan SIAK yang telah diterapkan sekarang ini
dalam pengurusan dokumen kependudukan seperti KTP
dan akta kelahiran berdasarkan standar operasional
prosedur atau SOP adalah 14 hari kerja untuk pengurusan
KTP dan 7 hari kerja untuk pembuatan akta kelahiran.
Bahkan pengurusannya bisa lebih cepat dari jangka waktu
yang ditetapkan SOP jika dokumen pendukungnya telah
lengkap.
·Dari segi pengalokasian infrastruktur dalam upaya
pelaksanaan SIAK juga cukup baik, bisa dilihat dari
sudah proporsionalnya perbandingan antara alat
atau perangkat SIAK itu sendiri dengan jumlah
masyarakat yang dilayani.

·Dari segi sosialisasi konsep SIAK, pada


dasarnya sosialisasi yang dilakukan kepada
pihak operator sudah baik, namun untuk
sosialisasi kepada mayarakat itu yang masih
kurang efektif, terbukti dari banyaknya
masyarakat yang harus pulang-balik ke
kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
karena alasan kelengkapan dokumen
pendukung.
B. FAKTOR KEBERHASILAN PELAKSANAAN SISTEM ADMINISTRASI
VALUE (NILAI)
KEPENDUDUKAN DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL
3 1. Manfaat Bagi Dinas Kependudukan dan
PALOPO
Catatan Sipil
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Palopo
Manfaat Bagi Dinas Kependudukan dan
menjalankan konsep-konsep digitalisasi pada sektor publik
Catatan Sipil diharapkan adanya
(Harvard JFK School of Government), dimana tiga elemen
pengelolaan kependudukan yang lebih baik
sukses yang harus dimiliki dan diperhatikan sungguh-
setelah pemerintah dalam hal ini Dinas
sungguh, yakni :
SUPPORT Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Palopo
Elemen support terdiri dari empat unsur melaksanakan SIAK.
1
Sistem Informasi Administrasi Kependudukan
(SIAK). Unsur tersebut antara lain: 2. Manfaat Bagi Masyarakat
1. Disepakatinya Kerangka SIAK Manfaat bagi masyarakat diharapkan
2. Dialokasi Sumber Daya Manusia dapat meningkatan jumlah pelayanan
3. Dibangunnya Infrastruktur dan Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil,
Suprastruktur menyediakan data dan informasi skala
4. Disosialisasikan Konsep SIAK nasional dan daerah mengenai hasil
CAPACITY (KEMAMPUAN) pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil
2 Ada dua hal minimum yang paling tidak yang akurat, lengkap, mutakhir dan mudah
harus dimiliki sehubungan dengan elemen diakses; mewujudkan pertukaran data
ini: secara sistemik melalui sistem pengenal
1.Ketersediaan Sumber Daya Finansial tunggal, dengan tetap menjamin
2. Ketersediaan Infrastruktur Teknologi kerahasiaan.
Informasi
Faktor yang mempengaruhi keberhasilan dari
Sistem Informasi Administrasi Kependudukan
pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
kota Palopo ini di dukung melalui kerja sama
dengan pihak Telkom untuk memfasilitasi
jaringan internetnya, secara keseluruhan
infrastruktur pada bagian pengelolaan data
kependudukan sudah cukup baik dengan
pengadaan fasilitas yang dibutuhkan untuk
sarana pelayanan yang memadai dapat dilihat
dari proporsionalnya perbandingan antara
alat dan perangkat SIAK dengan jumlah
masayrakat yang dilayani.
KESIMPULAN

Penerapan Sistem Administrasi Kependudukan (SIAK) Dinas


Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Palopo telah diterapkan sekarang
ini dalam pengurusan dokumen kependudukan seperti KTP 14 hari kerja
dan akta kelahiran 7 hari kerja. Secara keseluruhan bahwa sosialisasi
yang dilakukan dari segi kerangka konsep SIAK, Dinas Kependudukan
dan Catatan Sipil sudah mengadopsi kerangka SIAK yang berlaku secara
nasional, pada dasarnya sosialisasi yang dilakukan kepada pihak
operator sudah baik. Namun untuk sosialisasi kepada mayarakat itu yang
masih kurang efektif, terbukti dari banyaknya masyarakat yang harus
bolak-balik ke kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil karena
alasan kelengkapan dokumen pendukung. Secara keseluruhan dapat
dikatakan sudah baik.
Sistem Informasi Administrasi Kependudukan pada Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil kota Palopo ini di dukung melalui
kerja sama dengan pihak Telkom untuk memfasilitasi jaringan
internetnya, secara keseluruhan infrastruktur pada bagian pengelolaan
data kependudukan sudah cukup baik dengan pengadaan fasilitas yang
dibutuhkan untuk sarana pelayanan yang memadai dapat dilihat dari
proporsionalnya perbandingan antara alat dan perangkat SIAK dengan
jumlah masayrakat yang dilayani.
Terima kasih sudah
mendengarkan & menyimak
presentasi kami

Jika ada pertanyaan silahkan ketik di kolom chat

Anda mungkin juga menyukai