RESTORATION/PROTECTION
► Fungsi temporary protection :
1. Melindungi pulpa
2. Kestabilan posisi
3. Fungsi oklusal
4. Mudah dibersihkan
5. Tdk mengiritasi tepi gingiva
6. Kuat
7. Estetik
► Indirect :
1. Cetak gigi sblm dipreparasi (cetakan I ini tdk
usah diisi gips)
2. Lakukan preparasi gigi
3. Cetak gigi stlh dipreparasi (cetakan II ini diisi
gips tunggu sampai mengeras)
4. Isi cetakan (I) dgn self cure akrilik resin
5. Masukkan cetakan I yg berisi self cure ke hasil
cetakan II
- 6. Fiksasi sampai self cure mengeras
- 7. Rapikan mahkota self cure
- 8. Cobakan pada gigi pasien
► Direct
1. Cetak gigi sblm dipreparasi
2. Lakukan preparasi gigi
3. Isi cetakan dengan self cure akrilk
resin
4. Masukkan cetakan tsb ke gigi pasien
5. Tunggu sampai self curing mengeras
6. Rapikan mahkota self cure
7. Cobakan dan pasang pada gigi
pasien
Teknik penyemenan
► Gigi yang dipreparasi diisolasi dengan
menggunakan cotton roll untuk mencegah kontak
dengan pipi dan lidah dan untuk mengabsorbsi
saliva. Compressed air digunakan untuk
mengeringkan gigi
► Restorasi disemen dengan menggunakan zinc
okside eugenol atau semen temporer yang sama.
Hanya selapis tipis semen yang ditempatkan pada
bagian dalam restorasi yang adaptasinya baik,
sedangkan sejumlah besar disarankan untuk
restorasi logam karena adaptasinya rendah.
► Sisa serpihan semen yang telah mengeras
harus dibersihkan dan sulcus ginggiva
secara hati-hati diinspeksi dari sisa semen
dengan menggunakan ujung explorer.
► Dental floss digunakan secara
interproksimal. Restorasi yang
permukaannya dipolish dengan halus
memudahkan pemindahan sisa-sisa semen
(Dykema, et al, 1986).
Instruksi Perawatan
Restorasi Sementara
► Menggosok gigi
► Flossing dan penggunaan bahan-bahan
untuk menjaga oral hygene kesehatan
ginggiva dapat dipelihara selama
pembuatan prostetik aslinya.
► Aktivitas fungsional yang terjadi pada
restorasi sementara seharusnya dibatasi
dalam mengunyah makanan yang keras
(Dykema, et al, 1986).
Temporary protection/coverage